Anda di halaman 1dari 8

Vol. 3 No.

1 Januari 2020 Rang Teknik Journal


http://jurnal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL

TEMPAT PEMBAKARAN SAMPAH ORGANIK RAMAH LINGKUNGAN

Muchlisinalahuddin 1, Dytchia Septi Kesuma, 2


Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat1,2
email: muchlisinalahuddin.umsb@gmail.com1
DOI: http://dx.doi.org/10.31869/rtj.v3i1.1680

Abstrak: Sampah organik adalah sampah yang bersumber dari sisa makhluk hidup dan mudah
terurai secara alami tanpa adanya proses campur tangan manusia. Sampah organik juga bisa
disebut sampah ramah lingkungan bahkan sampah tersebut juga bisa diolah kembali menjadi
suatu yang lebih bermanfaat bila dikelola dengan baik dan tepat. Namun jika sampah tanpa
pengelolaan dengan benar akan menimbulkan berbagai macam penyakit dan akan menimbulkan
bau yang tidak sedap jika sampah tersebut sudah mulai membusuk.
Berdasarkan jenisnya sampah organik dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu sampah
organik basah dan sampah organik kering. Sampah Organik Basah umumnya adalah sisa sayur-
sayauran, kulit pisang, buah yang busuk, kulit bawang dan sejenisnya. Dan Sampah Organik
Kering contoh kayu, ranting pohon dan daun – daun kering. Pada penelitian ini dihasilkan desain
model bak sampah yang dilengkapi dengan filter abu dan filter sampah untuk menjaga sampah
supaya tetap kering. dan dengan dinding dibagian sisi terluar dari bak sampah dilapisi aluminium
foil untuk mempertahankan panas dari dalam sehingga tidak banyak keluar dari dinding. Dari
design tersebut didapatkan hasil pembakaran yang maksimal, cepat kering, abu dan material
pembakaran mudah dipisahkan sehingga pembakaran bisa bersifat kontinu dan dinding bakar
yang dengan konduktifitas panas yang kecil sehingga panas yang keluar dari pembakaran tidak
menyebar ke lingkungan sekitar. Dan juga bak sampah ini dilengkapi dengan filter abu (saringan
abu) untuk menjaga abu dari pembakaran tidak bertebangan keluar. Kemampuan dari filter
tersebut mampu menyerap abu hingga 80%- 90%, dan dinding lapis luar dari bak sampah mampu
mengurangi dari panas api hingga 25 0C sampai 30 0C dari panas api yang keluar dari pembakaran
150- 2000C. dengan kecepatan waktu pembakaran untuk 5 kg sampah kering membutuhkan
waktu 15 menit.
Keywords: sampah organic, Kompos, anorganik basah dan organic

PENDAHULUAN Sedangkan sampah organik pada


Sampah adalah sebuah kata yang umumnya mengalami pembusukan, seperti
umumnya sering didengar dan barang yang daun, sisa makanan. Saat ini belum ada fasilitas
selalu dilihat setiap saat, dimana kita berada daur ulang sampah organik yang mampu untuk
selalu bertemu dengan yang namanya sampah. mengatasi hal tersebut terutama di daerah
Berdasarkan sifatnya sampah terbagi dua yaitu pedesaan. Sehingga sebagian masyarakat
sampah organik dan sampah anorganik. banyak memiliki cara yang tidak baik untuk
Sampah anorganik pada umumnya tidak mengatasi masalah dilingkungan mereka
mengalami pembusukan, seperti logam, plastik. diantaranya dengan cara pembakaran liar yang
Plastik sangat merusak lingkungan dan dapat mengakibatkan dampak lingkungan
menimbulkan berbagai macam penyakit, karena pembakaran menjadi luas akbiat tidak ditangani
limbah plastik sangat sulit diuraikan secara dengan baik. Dan banyak juga masyarakat
alami, untuk menguraikan sampah plastik bersifat pasif yaitu dengan cara membiarkan
membutuhkan waktu yang sangat lama, bahkan sampah berserakan sehingga jika sudah
sampai puluhan atau ratusan tahun. Sehingga menumpuk mengakibatkan lingkungan sekitar
cara lain untuk mengatasinya adalah dengan menjadi tercemar dengan bau yang tidak sedap
daur ulang sampah tersebut menjadi alat pecah dan memunculkan berbagai macam penyakit.
belah seperti piring, gelas, dan sebagainya. Hal tersebut berbanding terbalik
Dalam proses pembakaran diperlukan alat dengan masyarakat di perkotaan terutama di
untuk mengontrol pembakaran sehingga tidak kota-kota besar. Dimana dibuatkan aturan
terjadi polusi terhadap lingkungan sekitar. khusus dan perundang - undangan untuk tidak
membolehkan masyarakat membuang sampah
ISSN 2599-2081 Fakultas Teknik UMSB 131
EISSN 2599-2090
Vol. 3 No.1 Januari 2020 Rang Teknik Journal
http://jurnal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL

di sembarang tempat karena dapat merusak


lingkungan.
Untuk mengatasi permasalahan tentang
bagaimana menjaga lingkungan tetap sehat dan
nyaman akibat tumpukan sampah organik ini.
Banyak para peneliti sebelumnya melakukan
berbagai riset, mulai dari membuat teknologi
proses penyisihan gas hasil
pembakaran,(Iizuka, Yamasaki, & Yanagisawa,
2013),(Kanai, Terasaka, Suwabe, Fujioka, &
Kobayashi, 2012), alat pembakar sampah Gambar. 1 Sampah Organik
sampah organik ini dengan kemampuan
membakar sampah organik sebanyak 28 Komposisi sampah yang dihasilkan
Kg/jam dan laju pembakaran sampah sebesar dari aktivitas manusia dalam persentasenya bisa
9,33 Kg/jam. (Martana et al. 2017). sampai 60-70% sampah organik. Teknologi
Selanjutnya membuat Perancangan, pemanfaatan sampah organik ini banyak
pembuatan dan pengujian kereta pembakar dilakukan oleh masyarakat hal tersebut
sampah.(Yusuf, Earnestly, Muchlisinalahuddin, disebabkan oleh karena mudah didapatkan dan
Handradol, & Setiawan, 2019) pada penelitan mudah diolah dan memiliki banyak manfaat
tersebut dibuat kereta pembakar sampah diataranya diolah menjadi pupuk organik untuk
dengan salah satu sisi pada bak tersebut dibuka menjaga kesuburan tanah (Roidah, 2013). Dan
untuk mempercepat pembakaran. sisanya 30-40% sampah non organik.
Pada penelitan ini di rancang (design) Sementara dari sampah non organik kompisisi
model bak sampah yang ringan yang memiliki menjadi komposisi sampah terbanyak kedua
kemampuan untuk mengurangi panas yang yaitu 14%. Sampah palstik yang terbanyak
keluar saat pembakaran yaitu dengan double adalah jenis kantong plastik atau kantong
plate yang dengan tambahan aluminium foil. kresek. Sehingga banyak dari para peneliti
Ini dimaksudkan untuk mampu memperkecil melakukan berbagai riset untuk mengurangi
panas yang keluar saat pembakaran terhadap kapasitas plastik tersebut diantaranya dengan
lingkungan sekitar. Serta puncak sebelah dalam upaya mengurangi timbunan sampah palstik
cerobong pembakaran dilengkapi dengan filter dilingkungan (Purwaningrum, 2016).
abu yang berbentuk trapesium dengan sisi
didalam bak sampah dibuat keranjang dengan Alat Pembakar Sampah
kemiringan 600 dengan jarak 5-10 cm. ini Incinerator adalah alat yang digunakan
bertujuan untuk mempercepat debu jatuhan dari untuk proses pembakaran sampah baik dalam
sisa pembakaran. bentuk padatan, cairan atau gas. Alat ini
berfungsi untuk merubah bentuk sampah
TEORI DASAR menjadi ukuran yang lebih kecil. Perubahan
Sampah Organik ukuran tersebut dapat mencapai 50-90% dari
Sampah organik adalah sampah yang volume sebelumnya. Alat pembakar sampah
berasal dari makhluk hidup (manusia, hewan (incinerator) terdiri atas 2 (dua) tipe
maupun tumbuhan). Sampah organik dibagi berdasarkan metode pembakarannya, yaitu tipe
menjadi dua bagian yaitu sampah organik basah kontinyu dan tipe batch. Pada alat pembakar
dan sampah organik kering. Istilah sampah sampah tipe kontinu, sampah dimasukkan terus
organik basah dimaksudkan sampah yang menerus dan bergerak secara kontinu dengan
mempunyai kandungan air yang cukup tinggi, melewati proses pembakaran dan proses
contohnya kulit buah dan sisa sayuran. pembuangan sisa pembakaran. Sedangkan tipe
Sedangan sampah sampah organik kering bacth, sampah dimasukkan hingga mencapai
adalah sampah dengan bahan organik yang kapasitas dari alat pembakar terpenuhi dan
memiliki kandungan airnya yang sedikit atau mengalami proses pembakaran hingga didapat
kurang. Contoh sampah organik kering sisa pembakaran dalam satu waktu tertentu.
diantaranya kertas, kayu, atau ranting pohon,
dan dedaunan kering.

132 Fakultas Teknik UMSB ISSN 2599-2081


EISSN 2599-2090
Vol. 3 No.1 Januari 2020 Rang Teknik Journal
http://jurnal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL

Proses pembakaran rendah, sampah dengan nilai panas rendah dan


Reaksi pembakaran secara umum turbulensi campuran gas yang rendah
terjadi melalui 2 cara, yaitu pembakaran memerlukan waktu tinggal yang lebih lama
sempurna dan pembakaran habis. untuk menghasilkan pembakaran yang
Pembakaran sempurna adalah proses sempurna.
pembakaran yang terjadi jika semua karbon c. Turbulensi
bereksi dengan oksigen menghasilkan CO2, Turbulensi pencampuran gas yang terbakar
sedangkan pembakaran habis adalah proses dan udara diperlukan untuk menjamin
pembakaran yang terjadi jika bahan bakar terjadinya kontak yang cukup antara bahan
terbakar habis adalah proses pembakaran yang bakar dan udara. Hal ini dapat menghasilkan
tidak semuanya menjadi CO2 (Abdullah et, temperatur yang tinggi sehingga menyebabkan
al., 1998 dalam Arif Budiman, 2001). pembakaran sempurna. Tingkat pencampuran
Menurut Culp (1991 dalam Arif tergantung dari rancangan ruang bakar
Budiman, 2001) proses pembakaran actual insinerator dan sistem injeksi udara.
dipengaruhi oleh 5 faktor, yaitu : d. Komposisi Sampah
a. Pencampuran udara dan bahan dengan baik Karakteristik sampah seperti nilai panas,
b. Kebutuhan udara untuk proses pembakaran kandungan air dan sifat kimia (kandungan C,
c. Suhu pembakaran H, O, N, S dan Cl) sampah berpengaruh
d. Lamanya waktu pembakaran yang terhadap proses pembakaran dan jenis polutan
berhubungan dengan laju pembakaran pada gas buang dan abu. Semakin tinggi
e. Berat jenis bahan yang akan dibakar temperatur, waktu tinggal dan derajat
Dampak lain dari pembakaran tidak pencampuran gas dan udara semakin mendekati
sempurna adalah terbentuknya polutan lain pembakaran sempurna dan semakin kecil
yang semula tidak terdapat dalam sampah pengaruh karakteristik sampah terhadap tingkat
karena terjadi reaksi sintesa yang disebut kesempurnaan pembakaran. Hal tersebut juga
denovo menghasilkan dioksindan furan. sudah dibuktikan terhadap material lain, salah
Tingkat kesempurnaan pembakaran di satunya yaitu untuk Untuk menghasilkan batu
pengaruhi oleh beberapa variable berikut : bata yang berkualitas baik diperlukan
a. Temperatur temperatur tinggi dalam proses pembakaran
Temperatur pembakaran merupakan fungsi antara 1000°C-1020°C (Erna Hastuti, 2012).
nilai bakar (heating value) sampah dan bahan
bakar tambahan dari luar, rancangan alat Perindahan Kalor
pembakar (incinerator), supply udara dan Perpindahan kalor atau alih bahang
kontrol pembakaran. Pembakaran sempurna (heat transfer) ialah ilmu untuk meramalkan
memerlukan temperature tinggi, secara umum perpindahan energi karena perbedaan suhu
o diantara benda atau material. Dari
temperatur lebih tinggi dari 650 C dan waktu termodinamika telah diketahui bahwa energi
tinggal 1-2 detik dapat menghasilkan yang pindah itu dinamakan kalor atau bahang
pembakaran sempurna pada makanan dan atau panas (heat).
sampah rumah tangga. Temperatur lebih tinggi a. Perpindahan kalor konduksi
o Jika suatu benda terdapat gradien suhu
sekitar 1000 C diperlukan untuk membakar
campuran sampah yang mengandung bahan (temperature gradient) maka menurut
berbahaya (hazardous) seperti sampah medis pengalaman akan terjadi perpindahan energi
dengan waktu tinggal minimal 1 detik dapat dari suhu tinggi kebagian suhu rendah. Kita
menghasilkan polutan seperti dioksigen, furan, katakan bahawa energi berpindah secara
asap dan abu minimal. konduksi (conduction) atau hantaran dan bahwa
b. Waktu Tinggal laju perpindahan kalor itu berbanding dengan
Pembakaran sempurna membutuhkan waktu gradient suhu
tinggal yang cukup yaitu waktu yang normal
dibutuhkan untuk menjamin terjadinya q T
percampuran yang sempurna antara udara dan  …1
A x
bahan bakar agar dapat bereaksi secara
sempurna. Pembakaran pada temperatur
ISSN 2599-2081 Fakultas Teknik UMSB 133
EISSN 2599-2090
Vol. 3 No.1 Januari 2020 Rang Teknik Journal
http://jurnal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL

Jika dimasukan konstanta proporsio- nalitas Udara 0,024 0,0139


(proportionality constant) atau tetapan Uap air ( jenuh) 0,0206 0,0119
sebandingan, maka : Karbon dioksida 0,0146 0,00844
T
q  kA …2
x b. Perpindahan kalor Konveksi
Sudah cukup diketahui bahwa plat
Dimana q ialah laju perpindahan kalor dan logam panas akan lebih cepat menjadi dingin
bila ditaruh didepan kipas angin dibandingkan
T x gradien suhu ke arah perpindahan dengan jika ditempatkan diudara biasa. Kita
kalor. Konstanta posisif k disebut konduk- katakan kalor konveksi dialiri ke luar, dan
tifitas (thermal konduktifity) benda itu, sedang proses ini dinamakan perpindahan kalor secara
tanda minus diselipkan agar memenuhi hukum konveksi atau ilian.
kedua termodinamika, yaitu bahwa kalor Guna menyatakan pengaruh menyeluruh
mengalir ke tempat yang lebih rendah dalam konduksi, kita gunakan hukum newton tentang
skala suhu. pendinginan :
q  h. A.(TW  T ) …3
Konduktifitas termal Disini laju perpindahan kalor
Bahan W/m0C Btu / dihubungkan dengan benda suhu menyeluruh
h.ft.0F antara dinding an fluida, dan luas permukaaan
Logam A. besaran h disebut koefisien perpindahan
Perak ( murni) 410 237 kalor konveksi (konvection heat transfer
Tembaga ( 385 223 coefisient). Kita dapat melakukan perhitungan
Murni) analitik atas h untuk beberapa sistem dan untuk
Aluminium ( 202 117 situasi yang rumit h harus ditentukan dengan
Murni) percobaan. Dari persamaan diatas bahwa satuan
Nikel ( Murni) 93 54 h ialah watt per meter persegi per derajat
Besi ( Murni) 73 42 Celcius apabila aliran kalor dalam watt.
Baja Karbo, 43 25 Sehingga dpata dikatakan bahwa perpindahan
1%C kalor konveksi bergantung pada viskositas
Timbal ( murni) 35 20,3 fluida disamping ketergantungannya kepada
Baja krom-nikel 16.3 9,4 sifat-sifat fluida itu ( konduktifitas termal, kalor
Buka Logam spesifik, densitas). Hal ini dapat dimengerti
Kuarsa ( sejajar 41,6 24 karena viskositas mempengaruhi profil
sumbu) kecepatan, dan karena itu, mempengaruhi laju
Magnesit 4,15 2,4 perpindahan energi di daerah dinding.
Marmar 2,08- 1,2-1,7
2,94 h
Batu Pasir 1,83 1,06 Btu /
W/m0C
Gelas, jendela 0,98 0,45 h.ft2.0F
Kayu mapel 0,17 0,096 Konveksi Paksa,
atau ek T  300 4,5 0,79
Serbuk gergaji 0,059 0,034 Plat vertikal, tinggi 0,3
Wol gelas 0,038 0,022 m ( 1ft) di udara
Zat Cair Slinder horisontal,
6,5 1.14
Raksa 8,21 4,74 diameter 5 cm di udara
Air 0,556 0,327 Silinder horisontal,
Amonia 0,147 0,085 diameter 2cm dalam 890 157
Freon 12, 0,073 0,042 air
CCL2F2 Konveksi Paksa
Gas Aliran Udara 2 m/s
Hidrogen 0,175 0,101 diatas plat bujur 12 2,1
Helium 0,141 0,081 sangkar 0,75 m

134 Fakultas Teknik UMSB ISSN 2599-2081


EISSN 2599-2090
Vol. 3 No.1 Januari 2020 Rang Teknik Journal
http://jurnal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL

Aliran Udara 35 METODE PENELITIAN


m/s di atas plat Tahapan Penelitian
75 13,2
bujur sangkar 0,75 Pada penelitan ini akan dilakukan berbagai
m tahapan proses, dimana tahapan tersebut
Udara 2 atm diperlihatkan pada diagram dibawah ini :
mengalir didalam
tabung diameter 2,5 65 11.4
cm kecepatan 10
m/s
Air 0,5 kg/s
mengalir didalam 3500 616
tabung 2,5 cm
Aliran udara
melintas silinder
180 32
diameter 5 cm, Gambar 2 Bentuk diagram alir penelitian
kecepatan 50 m/s
Air Mendidih Studi literatur adalah cara yang akan
Dalam kolam atau 2500 – 440- dilakukan pada penelitian ini dimana dimulai
bejana 35.000 6200 dengan beberapa tahap : pertama, Model
5000- 880- gerobak sampah dibuat dengan konstruksi
Mengalir dari pipa
100.000 17.600 sedehana dan memenuhi kapasitas sampah
Pengembunan uap air, yang sesuai dengan gambar awal dari
1 atm perencanaan. Kedua, pembuatan filter
4000- 700- (penyaring) sampah dengan posisi kedalaman
Muka vertikal
11.300 2000 membentuk sudut 600 dari dasar bak sampah.
Di luar tabung 9500- 1700- Model penyaringan tersebut dibuat pada jarak
horisontal 25.000 4400 tertentu dengan tujuan disamping sebagai
pengering jika basah dan juga untuk
c. Perpindahan panas Radiasi memudahkan dan mempercepat turunnya abu
dari sisa pembakaran ke dasar bak sehingga abu
Pembahasan pada termodinamika menunjukan sisa pembakaran tidak menumpuk, yang
bahwa radiator (penyinar) ideal, atau benda akhirnya akan menyebabkan pembakaran
hitam (black body), memancarkan energi dngan memjadi sempurna. Ketiga, membuat penutup
laju yang sebanding dengan pangkat empat bak sampah yang difungsikan sebagai antisipasi
suhu absolut benda itu. Jika dua benda saling dan menjaga sampah dari air hujan jika terjadi
bertukar kalor dengan proses radiasi, maka hujan. Keempat, pembuatan cerobong yang
kalor bersih yang bertukar sebanding dengan dilengkapi dengan filter dan saringan cerobong
banda T4. Jadi kedaerah-daerah hampa. untuk menjaga lingkungan dari abu yang
Mekanisme disini adalah sinaran atau radiasi terbang saat berlangsungnya proses
elektromagnetik. Disini kita batasi pembahasan pembakaran.
pada radiasi termal (Thermal radiation) Pada bak pembakaran ini juga
Berlainan dengan mekanisme konduksi dan dilengkapi dengan pegangan pendorong dan
konveksi, dimana perpindahan energi terjadi roda sebagai alat untuk memudahkan sampah
melalui bahan antara, kalor juga dapat tersebut untuk digeser atau didorong sesuai
q   A(T14  T24 ) dengan keinginan.
…4
Dimana  ialah merupakan konstanta
Saat pembakaran berlangsung akan diteliti heat
proporsionalitas dan disebut kontanta Stefan-
transfer (perpindahan panas yang terjadi
Boltzmann dengan nilai 5, 669 x 10-8
didalam pembakaran terhadap dinding bak
W/m2.K4. persaman diatas disebut hukum
sampah. Hal tersebut dilakukan bertujuan untuk
Stefa-Boltzman tentang radiasi termal, dan
mengetahui dampak yang terjadi disekitar bak
berlaku hanya untuk benda hitam.
sampah hal ini dimaksudkan menjaga agar
ISSN 2599-2081 Fakultas Teknik UMSB 135
EISSN 2599-2090
Vol. 3 No.1 Januari 2020 Rang Teknik Journal
http://jurnal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL

panas yang terjadi dalam bak sampah tidak pembakaran. Setelah dimulai pembakaran
memberikan dampak cukup signifikan terhadap semua bagian sisi yang terbuka ditutup rapat
dinding dari luar bak, sehingga hal tersebut sehingga tidak ada asap yang keluar disisi
mempengaruhi suhu disekitar bak sampah. dinding bak sampah kecuali pada cerobong
asap yang sudah dibuat. Selanjutnya saat proses
Peralatan yang digunakan. berlangsung pengukuran kecepatan
Besi AS, Besi siku, Roda, Plat besi, pembakaran, temperatur dalam dan luar dan
Termokopel, Stopwatch Temperature & temperatur sebelum dinding luar dilapisi
Humadity meter Timbangan Infra Red aluminium foil merupakan langkah utama dari
Thermometer dan Alumunium foil. Dan penelitian ini.
gambar kerja seperti terlihat pada gambar
dibawah ini :

Filtering

Aluminium Foil

Gambar 3 Dimensi bak sampah Double plate dengan


lapisan aluminium
Proses pengambilan data pembakaran foil
Sampah
Proses pembakaran sampah pada
gerobak sampah disajikan pada gambar Gambar 5 Model Bak Sampah Ramah
dibawah ini :

Gambar 4 Skema Proses pembakaran sampah


Gambar 6 Filter Cerobong
Alat ini didesain untuk membakar
sampah organik dengan kapasitas 5 kg sampai HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan 7 kg. Hal tersebut didasari atas Pembakaran dengan dinding terbuka
keterbatasan model alat penelitian yang
dilakukan. Prosesnya diawali dengan bahwa dengan box pembakaran sampah dengan
memasukan sampah organik pada bak sampah. satu dinding terbuka tersebut dapat
Pada bagian sisi atas di bagian pintu bak mempercepat proses pembakaran. Pada
sampah. Sampah yang dimasukan cukup penelitian ini juga akan dilakukan modifikasi
sebatas tinggi dari keranjang sampah tidak bak sampah dengan sisi bagian diding bak
sampai ke ketinggian cerobong, hal ini sampah ditutup rapat sehingga tidak ada lagi
dimaksudkan agar ada rongga udara buat proses panas keluar dari bak sampah tersebut. Metode
136 Fakultas Teknik UMSB ISSN 2599-2081
EISSN 2599-2090
Vol. 3 No.1 Januari 2020 Rang Teknik Journal
http://jurnal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL

yang akan dilakukan diantaranya pertama, walaupun sedikit suplai udara ke dalam bak
dinding semua sisi yang terbuat dari besi plat sampah. Pada Gambar 8. dibawah ini
ditutup. Kedua, box penutup dipasangkan menunjukan bahwa kecepatan pembakaran
sehingga tertutup. Ketiga, pemasangan saringan sampah dibanding dengan sebelumnya naik
asap yang terbuat dari besi batangan dengan sehingga waktu proses pembakaran sampai
model trapesium dipasangan di puncak selesai membutuhkan waktu yang cukup lama
cerobong. Pada penelitian kali ini semua sisi untuk bisa terbakar semuanya dibandingkan
box atau kotak sampah ditutup. Hal ini dengan pembakaran sebelumnya. Sehingga
bertujuan untuk melihat kasus yang terjadi jika pembakaran membutuhkan waktu 25 menit
udara luar yang mensuplai tidak masuk untuk pembakaran sampah 5 kg.
kedalam bak sampah saat proses pembakaran
berlangsung dan menjaga lingkungan sekitar
tidak terkontaminasi panas saat proses tersebut.

Gambar 9 Grafik Pembakaran sampah dengan


dinding tertutup
Gambar 7. Temperatur panas dalam bak
sampah
Data Pembakaran dengan dinding double
dan penambahan aluminium foil
Pada penelitian selanjutnya adalah dengan
menambahkan plat tambahan pada dinding bak
sampah dengan jarak 1 cm dari dinding dengan
semua sisi dilas penuh untuk menjaga panas
dalam pembakaran tidak keluar. Dengan
penambahan plat dimaksudkan agar untuk
mengurangi panas yang terjadi sehingga panas
yang dikeluarkan dari dinding tidak menggangu
lingkungan sekitar serta penambahan material
aluminium foil. Hasil dari penelitian tersebut
Gambar 8 Grafik Pembakaran sampah dengan dapat dilihat dari grafik dibawah ini.
dinding di buka 25 %

Pada Grafik 8 diatas, menunjukan bahwa


proses pembakaran yang terjadi cukup cepat
yaitu membutuhkan waktu 15 menit dengan
temperatur pembakaran yang terjadi mencapai
puncaknya 209.80C pada menit ke-10.

Pembakaran sampah dengan dinding bak


tertutup rapat.
Pembakaran sampah dengan semua sisi
ditutup rapat adalah bertujuan agar abu dan Gambar 10 Pembakaran sampah dengan
asap pembakaran keluar pada satu arah yaitu dinding dilapisi aluminium foil.
cerobong. Sehingga diharapkan pembakaran
yang sempurna terjadi didalam bak sampah
ISSN 2599-2081 Fakultas Teknik UMSB 137
EISSN 2599-2090
Vol. 3 No.1 Januari 2020 Rang Teknik Journal
http://jurnal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL

Dari grafik diatas dapat dilihat bawah DAFTAR PUSTAKA


temperatur pembakaran yang terjadi dari titik Erna Hastuti, M. H. (2012). PENGARUH
awal pembakaran sampai selesai untuk TEMPERATUR PEMBAKARAN DAN
kapasistas 5 kg sampah organik menghabiskan PENAMBAHAN ABU TERHADAP
waktu selama 20-25 menit. Dan tempertaur KUALITAS BATU BATA. JURNAL
dinding selama proses pembakaran jauh NEUTRINO.https://doi.org/10.18860/neu.
menurun sampai dengan 50% dari panas v0i0.1936
sebelumnya. Iizuka, A., Yamasaki, A., & Yanagisawa, Y.
(2013). Cost evaluation for a carbon
PENUTUP dioxide sequestration process by aqueous
Dari hasil penelitian ini telah dilakukan mineral carbonation of waste concrete.
teknik model design bak pembakaran sampah Journal of Chemical Engineering of
yang ramah lingkungan yaitu dengan metode Japan.https://doi.org/10.1252/jcej.12we23
memaksimalkan suplai udara didalam bak 7
pembakaran dengan satu dinding terbuka dan Kanai, Y., Terasaka, K., Suwabe, M., Fujioka,
meminimumkan suplai udara dengan cara S., & Kobayashi, D. (2012). Development
menutup penuh dinding bak sampah tersebut of slurry bubble column with lithium
sehingga udara yang keluar hanya melalui silicate to recover hot CO2 gas from flue
cerobong dari bak pembakaran sampah. gas. Journal of Chemical Engineering of
Pengujian pertama dengan membuka Japan.https://doi.org/10.1252/jcej.12we07
sisi bak sampah dengan bukaan 25% dari 6
keseluruhan dinding bak maka didapatkan Purwaningrum, P. (2016). UPAYA
waktu untuk membakar sampah organik MENGURANGI TIMBULAN SAMPAH
sebanyak 5 kg membutuhkan waktu sekitar 15 PLASTIK DI LINGKUNGAN.
menit. Dan pada pengujian kedua dilakukan INDONESIAN JOURNAL OF URBAN
dengan cara penutupan seluruh sisi dinding bak AND ENVIRONMENTAL
sampah sehingga semua bagian tertutup rapat. TECHNOLOGY.https://doi.org/10.25105/
Dari hasil penelitian tersebut didapatkan waktu urbanenvirotech.v8i2.1421
pembakaran cukup lama yaitu sebesar 25 menit Roidah, I. S. (2013). Manfaat PenggunaaPupuk
untuk 5 kg sampah. Dengan temperatur dinding Organik Untuk Kesuburan Tanah. Jurnal
dari bak sampah lebih besar dari penambahan BONOROWO.
lapisan dinding yaitu 119.580C. Hal tersebut Yusuf, N., Earnestly, F., Muchlisinalahuddin,
menunjukan pengaruh dari temperatur panas M., Handradol, N., & Setiawan, R.
dinding yang dihasilkan tetap tinggi meskipun (2019). PERANCANGAN,
panas yang keluar dari cerobong menjadi PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
prioritas awal dari metode penurunan panas KERETA PEMBAKAR SAMPAH. Rang
pembakaran. Sehingga dengan metode Teknik Journal.
penambahan plat dengan jarak tertentu dan https://doi.org/10.31869/rtj.v2i1.1111
dilapisi alumimium foil menunjukan hasil yang
maksimal dalam penurunan dari panas yang
dihasilkan yaitu sebesar 63.550C dari panas
semula. Tambahan lagi dengan cerobong yang
dilengkapi dengan filter mampu mengurangi
abu yang berterbangan sampai dengan 90 %.
Yang pada akhirnya asap yang keluar dari
pembakaran murni nadanya campuran debu,
sehingga dengan metode tersebut lingkungan
sehat dapat terjaga dengan baik meskipun
sampah tersebut diproses dengan cara dibakar.

138 Fakultas Teknik UMSB ISSN 2599-2081


EISSN 2599-2090

Anda mungkin juga menyukai