Anda di halaman 1dari 14

Vol. 13 No.

3 / Juli – September 2020

JILBAB SEBAGAI GAYA HIDUP WANITA MODERN DI KALANGAN


MAHASISWI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Oleh
Yulcin Mahmud
Cornelius J. Paat Lisbeth Lesawengen

ABSTRACT
Jilbab is a loose clothes brackets that are equipped with a veil that covers the
head, part of the face and chest. The veil illustrates the obedience of a Muslim
woman to the teachings of Islam, because Islam does require women to cover
their genitals, and the veil is one of the genitalia covering the head to the
chest of women. In social life, some people consider that a Muslim woman
who wears the hijab should be able to maintain her behavior and language
in order to remain good and polite as should the sanctity of a veil she wears.

After the hijab as a lifestyle of modern women among female students, the
reason female college students do to wear the hijab is because it can protect
them from the sun and rain. Besides wearing the hijab protect from adultery.
The impact of the hijab that occurred is positive and negative impacts. The
positive is that many female students today choose to use the veil in every
activity and there are also negative impacts, namely the headscarves that are
still visible, some are visible to the ears, and others that are certainly not shar'i.

With the hijab as a lifestyle of modern women, many students want to wear
the hijab because the hijab model is now more modern, varied and simple.
The hijab is most commonly used during formal activities such as going to
college, traveling and working.

Keywords : Hijab, Lifestyle, Student.

1
Jurnal Holistik ISSN: 1979-0481

Pendahuluan jilbab ditawarkan dari mulai


Indonesia merupakan negara peragaan busana muslim sampai
yang mayoritas penduduknya butik khusus jilbab,. Ketiga, jilbab
adalah muslim. Walaupun muslim sebagai gaya hidup yang
menjadi mayoritas, namun Indo- menunjukkan kelas sosial tertentu.
nesia bukan Negara yang Sebagai wanita muslim tentu
berasaskan Islam. harus memperhatikan cara
Pada awalnya busana dipakai berpakaian yang berkaitan dengan
sebagai pelindung tubuh dari nilai agama. Salah satu hal yang
panas matahari dan cuaca dingin, sering menjadi pusat perhatian
seiring berkembangnya zaman adalah cara mengenakan jilbab.
busana menjadi bagian penting Hal ini berpengaruh dengan
dari hidup manusia yang semakin banyak wanita muslim
mempunyai fungsi lebih yaitu yang menggunakan jilbab,
sebagai etika dan estetika dalam pemakaian jilbab yang dulunya
masyarakat. Menurut Fadwa El- hanya untuk menutupi aurat,
Guindi, jilbab dipandang sebagai sekarang beralih menjadi trend
sebuah fenomena sosial yang kaya fashion untuk tampil modis dan
makna dan penuh nuansa. Dalam trendy namun tetap dalam syariat
ranah sosial religious, jilbab Islam. Hal ini dibuktikan dengan
berfungsi sebagai bahasa yang berkembangnya gaya berbusana
menyampaikan pesan sosial dan wanita berjilbab yang semakin
budaya. Pada awalnya ke- bervariasi dan model berjilbabnya
munculannya, jilbab merupakan pun beragam.
penegasan dan pembentukan Pada perkembangannya jilbab
identitas keberagaman seseorang. seolah-olah hanya menjadi milik
Jilbab dapat menjadi tolak ukur Islam yang dianggap menjadi
tingkat kereligiusitasan seorang sebuah identitas bagi kaum
wanita. Tetapi ada perkembangan- Muslimah, meskipun banyak
nya, jilbab memiliki modernisasi kontroversi tentang jilbab. Satu sisi
yang tersembunyi. Pertama, jilbab
jilbab merupakan kewajiban bagi
sebagai trend fashion. Kedua, muslimah sedangkan disisi yang
jilbab sebagai praktik konsumtif lainnya jilbab sebagai kewajiban
sehingga berbagai ragam model

2
Vol. 13 No. 3 / Juli – September 2020

hanyalah sebuah retorika dari saat ini, jilbab bukan hanya


penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an. menjadi penutup kepala atau
penutup aurat saja, namun pada
Perubahan makna terhadap
zaman sekarang ini jilbab menjadi
pemakaian jilbab memang telah
sebuah trendfashion. Perubahan
menjadi trend di kalangan
makna terhadap pemakaian jilbab
masyarakat muslim. Apakah ini
memang telah menjadi trend
dapat dianggap sebagai bentuk
dikalangan masyarakat muslim dan
ketaatan lain dalam menjalani
parahnya lagi mahasiswi yang yang
sistem keagamaan atau hanya
memakai jilbab tapi cara ber-
sekedar “ikut-ikutan” (dianggap
pakaiannya memakai baju yang
modis) mengikuti gaya hidup.
ketat serta transparan dan me-
Fenomena jilbab ini akhirnya
makai rok yang sempit sehingga
menjadi sebuah kenyataan semu,
memperlihatkan lekukan tubuhnya
hipperrealitas, menurut pemikiran
dan cara berjilbabnya ditarik
Baudrillard. Jilbab sebagai per-
kebelakang sehingga makna jilbab
tanda bahwa orang tersebut
yang harusnya menutup aurat tapi
adalah muslim, tetapi di satu sisi
tidak dipahami oleh sebagian
memberikan makna lain yang
besar mahasiswi yang me-
berbeda. Misalnya, orang modern
nggunakan jilbab hanya sekedar
yang taat pada agama.
memakai jilbab tapi tidak
Jilbab ini menjadi lambang
kesyarihannya dalam berjilbab
identifikasi orang Islam di dunia
yang menutupi semua bagian
modern, meskipun model jilbab
tubuh kecuali wajah dan tangan.
yang dipakai sudah berbentuk baru
Pada saat sekarang ini peng-
yang telah direkayasa oleh pasar
melalui trend yang sedang gunaan jilbab dikalangan remaja
telah mengalami perkembangan.
berkembang. Bahkan, ironisnya
Tidak hanya di kalangan remaja,
untuk memakai jilbab saja, kaum
namun ibu-ibu juga meng-
hawa masih harus memilih-
gunakannya dalam beraktifitas
milihnya, terutama mengenai mo-
apalagi mahasiswi atau pelajar.
del, warna dan mereknya.
Penggunaan jilbab sekarang ini
Jadi, pada perkembangannya
bukanlah hal yang baru, hal ini
dalam penggunaan jilbab di dalam
dikarenakan sudah meningkatnya
masyarakat muslimah di Indonesia

3
Jurnal Holistik ISSN: 1979-0481

gaya hidup konsumen dalam style Tren Hijab dalam Perubahan


fashion sehari-hari, baik untuk Sosial
Trend fashion berhijab
bekerja, hang out, dan bisnis. Pada
belakangan ini sedang marak di
kenyataan, orang kebanyakan hal
Indonesia. Para wanita muslim
pertama yang mereka perhatikan
khususnya yang tinggal di kota-
adalah pada penampilan, yaitu
kota besar banyak mengikuti
pada fashion yang digunakan.
trenhijab masa kini. Berhijab bukan
Berdasarkan pemikiran dan
lagi karena faktor agama namun
latar belakang yang dikemukakan
lebih kepada faktor sosial-budaya
diatas, jilbab yang identik dengan
yang sedang mengitarinya.
keterkungkungan awalnya sangat
Munculnya kreasi dan variasi dalam
berlawanan dengan modernitas
dunia jilbab saat ini menjadikan
justru sekarang berbalik arah,
hijab sebagai budaya pop yang
berkembang dan maju bersama
sedang menjamur di kalangan
kemoderan itu. Dan memikat hati
masyarakat. Para wanita muslimah
wanita-wanita khususnya di-
yang berjilbab seakan berevolusi
kalangan mahasiswi untuk me-
dan berusaha “tampil” di dalam
nutup aurat tanpa meninggalkan
dunianya dengan selalu mencari
modernitas yang kemudian me-
dan menukar gaya penampilannya
nimbulkan pemahaman jilbab yang
dengan ide-ide baru yang ada di
berbeda. Untuk itu peneliti tertarik
dunia fashion terkini. Bahkan yang
untuk meneliti bagaimana maha-
sebelumnya belum ingin berhijab
siswi memaknai jilbab muslimah
karena faktor ketidaksiapan
fashionable yaitu tren jilbab fashion
jasmani rohani, kini seperti
yang tanpa meninggalkan yang
berlomba-lomba menunjukkan
mereka kenakan dan dampaknya
penampilan baru mereka dengan
dalam menciptakan jilbab sebagai
hijabnya.
gaya hidup dan perannya terhadap
Budaya pop atau pop culture ini
pendidikan Islam. Dalam penelitian
dalam Ridho Al-Hamdi (2009)
ini peneliti mengangkat judul
merupakan budaya yang disukai
tentang “Jilbab Sebagai Gaya
oleh banyak orang dan me-
Hidup Wanita Modern di Fakultas
nyenangkan. Selain itu, budaya
Ilmu Sosial dan Politik Universitas
pop disebut juga sebagai budaya
Sam Ratulangi Manado”.
tinggi, dimana menurut John

4
Vol. 13 No. 3 / Juli – September 2020

Storey yang dikutip penulis dalam sehingga banyak yang tertarik


Ridho Al-Hamdi (2009), adalah untuk ikut menjadi bagian dari
kreasi dari hasil kreatifitas individu. komunitas-komunitas hijaber yang
Budaya pop juga disebut sebagai ada agar dikatakan “gaul”.
budaya massa, yaitu budaya yang Jilbab Sebagai Gaya Hidup
diproduksi oleh massa untuk Adler (dalam Wijaya, 2015)
dikonsumsi oleh massa, dan menjelaskan gaya hidup meru-
budaya massa dianggap sebagai
pakan sekumpulan perilaku yang
dunia impian secara kolektif. mempunyai arti bagi individu
Sehingga dapat disimpulkan maupun orang lain pada suatu saat
bahwa “budaya pop” adalah
disuatu tempat, termasuk didalam
budaya hasil kreatifitas individu hubungan sosial, komsumsi ba-
atau masyarakat yang disukai oleh
rang, entertainment dan ber-
banyak orang karena dianggap
busana.
sebagai dunia impian yang
Lebih lanjut, (Fajardianie, 2012)
menyenangkan.
menjelaskan bahwa gaya hidup
Budaya pop model jilbab yang adalah pola-pola tindakan yang
berkembang saat ini, dan didukung
membedakan satu orang dengan
pula oleh media massa yang tidak yang lainnya. Istilah gaya hidup,
henti-hentinya menampilkan sosok
baik dari sudut pandang individual
figur yang digemari masyarakat,
maupun kolektif, mengandung
menjadikan jilbab tidak lagi ter-
pengertian bahwa gaya hidup
kesan konservatif (kaku), sehingga sebagai cara hidup, terutama
menambah animo masyarakat
perlengkapan untuk hidup. Cara
terdahap ketertarikannya dalam sendiri bukan sesuatu yang
mengenakan jilbab. Jilbab yang alamiah, melaingkan suatu hal
mereka pakai juga banyak di- yang dikembangkan dan diguna-
pengaruhi oleh kehadiran komu- kan untuk menampilkan tindakan
nitas wanita berjilbab seperti agar mencapai tujuan tertentu.
hijabers community, yang selain Busana yang dipilih seseorang
menampilkan ide-ide kreatifitas
dapat menunjukkan pilihan gaya
baru dalam berhijab, kehadiran hidup. Seseorang yang fashionable
mereka tampaknya juga meng- secara tidak langsung mengon-
inspirasi banyak wanita muslimah
struksi dirinya sebagai seorang

5
Jurnal Holistik ISSN: 1979-0481

yang bergaya hidup modern dan Teori Interaksionisme Simbolik


selalu mengikuti tren yang ada George Herbert Mead
(Sukendro, 2016). dipandang sebagai ahli utama dari
teori interaksionisme simbolik.
Jilbab kini menjadi gaya hidup
Konsep Mead dipaparkan dalam
sebagian perempuan muslimah.
karyanya Mind, Self and Society
Jika jilbab dahulu dianggap
(1934) dan Movements of Thought
monoton dan ketinggalanzaman,
in the 19th Century. George
kini berbanding terbalik dengan
Herbert Mead menyatakan bahwa
melihat realita yang ada sekarang
komunikasi manusia berlangsung
ini. Jilbab pada masa sekarang
melalui pertukaran simbol serta
telah menjadi salah satu pilihan
pemaknaan simbol – simbol
berpakain perempuan muslimah
tersebut. Mead menempatkan arti
dalam kesehariannya. Gaya atau
penting komunikasi dalam konsep
model jilbab yang ada saat ini lebih
tentang perilaku manusia, serta
variatif dan kreatif.Gaya hidup
mengembangkan konsep interaksi
menurut David Chaney (2006: 40)
simbolik bertolak pada pemikiran
yaitu memahami apa yang orang
Simmel yang melihat persoalan
lakukan, mengapa mereka melaku-
pokok sosiologi adalah masalah
kannya, dan apakah makna
sosial. Mead adalah salah satu
tindakannya bagi dirinya sendiri
dan orang lain. pelopor dalam Filsafat
Pragmatisme dinama pragmatism
Jaiz dan Yasin (dalam Pambudi,
menekankan hubungan yang
2013) menjelaskan bahwa gaya
sangat erat antara pengetahuan
hidup bukanlah sesuatu yang
dan tindakan untuk mengatasi
sederhana, banyak orang meng-
masalah sosial. Mead melihat
anggap bahwa gaya hidup
bahwa komunikasi antar individu
hanyalah persoalan budaya saja,
adalah sebagai inti dari
padahal dalam agama Islam, gaya
pembentukan kepribadian
hidup itu mencerminkan akidah
manusia itu. Dengan kata lain,
seseorang. Namun yang terjadi
kepribadian individu dibentuk
pada gaya hidup perempuan
melalui komunikasi dengan orang
sekarang ini, justru menuntut
lain serta citra diri dibangun
dirinya untuk berpenampilan
melalui sarana interaksi dengan
menarik.
orang lain.Perbuatan bisa memiliki

6
Vol. 13 No. 3 / Juli – September 2020

arti jika kita menggunakan akal Dampak Jilbab Muslimah


budi untuk menempatkan diri kita Fashionable Sebagai Gaya Hidup
Menurut Kamus Besar Bahasa
dalam posisi orang lain, sehingga
Indonesia dampak adalah akibat,
kita bisa menafsirkan arti dari suatu
efek, hasil, pengaruh dll.
pikiran dengan tepat. Disinilah
Sedangkan gaya hidup adalah
letak penting dari suatu arti bagi
bagian dari kebutuhan sekunder
Mead (Bernard Raho, 2007: 101)
manusia yang bisa berubah
Alasan mahasiswi Fakultas Ilmu
bergantung zaman atau keinginan
Sosial dan Politik mengenakan
seseorang untuk mengubah gaya
jilbab
Dari beberapa informan yang hidupnya.Gaya hidup bisa dilihat
berpartisipasi dalam penelitian ini dari cara berpakaian, kebiasaan,
terdapat beberapa mahasiswi yang dan lain-lain. Gaya hidup bisa
mengenakan jilbab yaitu terdapat dinilai relatif tergantung penilaian
10 informan atau mahasiswi yang dari orang lain. Gaya hidup juga
sempat meluangkan waktunya bisa dijadikan contoh dan juga bisa
untuk bisa dimintai keterangan dijadikan hal tabu.
tentang alasannya mereka yang Dampak jilbab fashionable
memilih mengenakan jilbab. sebagai gaya hidup di kalangan
Dari hasil wawancara dengan mahasiswi maka peneliti meng-
informan menunjukkan bahwa klasifikasikan dampak menjadi dua
jilbab merupakan kewajiban bagi yaitu dampak positif dari adanya
seorang muslim perempuan untuk trend fashionjilbab dan kedua
menutup aurat. Jilbab dapat dampak negatif. Pertama dampak
dijadikan sebagai tolak ukur positif dari fenomena trend
tingkat relegius kaum hawa. fashionjilbab dalam pembelian
Bahkan kebanyakan dari mereka jilbab diantaranya sebagai berikut:
merasa bangga dengan me- Bertambahnya pemakai jilbab
ngenakan jilbab dan beranggapan dan mempengaruhi
lebih sesuai dengan situasi dan tingkatkonsumsi/minat
memakai jilbab.
kondisi di jaman sekarang. Adapun
Semakin bertambahnya perem-
perintah wajib menutup aurat bagi
puan memakai jilbab yang awalnya
wanita.
tidak memakai jilbab tapi melihat
jilbab sekarang sudah berkembang

7
Jurnal Holistik ISSN: 1979-0481

maka mempengaruhi tingkat puan-perempuan sekarang mulai


konsumsi minat memakai jilbab. dari yang simple maupun susah
Jelas bahwa dampak dari adanya dan modelnya juga tidak
fenomena trend fashionjilbab ketinggalan zaman tapi sudah
sangat mempengaruhi tingkat dimodifikasi sangat cantik dan
konsumsi karena makin banyak tetap fashionable”.
trend jilbab yang berkembang Para Mahasiswi Memakai Jilbab
dimasyarakat maka minat untuk Tapi Tidak Sesuai Dengan Syariat
membeli dan memiliki jilbab juga Islam
makin tinggi, trend jilbab semakin Sesuai dengan penelitian
kesini semakin beragam sehingga terdahulu dari Meitia Rosalina
muslimah yang belum me- Yunita Sari dengan judul “Jilbab
nggunakan jilbab bisa tertarik Sebagai Gaya Hidup Wanita
mengenakannya dan membuat Modern (studi kasus di kalangan
penampilan lebih menarik dilihat mahasiswi fakultas tarbiyah dan
tanpa meninggalkan kesan syar‟I dirasat islamiyah universitas ahmad
dalam penggunaannya”. dahlah yogyakarta)” jilbab yang
mereka pakai disebut kerudung
Meningkatkan semangat dalam
gaul, jilbab gaul atau jilbab gaya
berjilbab dikarenakan jilbab
selebritis. Mereka memakai jilbab
sekarang sudah lebih modern dan
yang ditarik ke belakang sehingga
tidak kuno serta manjadikan
terlihat jelas bentuk dan lekuk-
penggunanya kelihatan modis/
lekuk tubuh mereka. Seperti halnya
fashionable dan terlihat tetap
cara memakai jilbab di kampus
syar‟i. Seperti yang dikemukakan
Universitas Sam Ratulangi khusus-
oleh informan “dampak jilbab pada
nya mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial
saat ini memberi berbagai macam
dan Politik yang sebagian besar
model dan warna sehingga
memakai jilbab yang ditarik
memberi semangat bagi pengguna
kebelakang sehingga mem-
jilbab trend jilbab Cukup baik dan
perlihatkan buah dadanya dan
lebih memberi warna/kreasi dalam
pakaiannya yang ketat dan
dunia hijab”. Dampak yang terjadi
transparan.
adanya trend jilbab itu sangat luar
biasa karena sudah banyak model Maka perintah berjilbab sangat
jilbab yang dipakai oleh perem- jelas hukumnya wajib memakai
jilbab sampai keseluruh tubuh

8
Vol. 13 No. 3 / Juli – September 2020

mereka untuk menutup aurat Politik yang tidak terlalu mengikuti


sebagai identitas seorang trend jilbab dikarenakan sebagian
muslimah memakai jilbab dan trendjilbab yang berkembang
mencegah dari gangguan laki-laki dimasyarakat itu tidak sesuai
yang tidak bertanggung jawab dengan syariat Islam yang
agar terhindar dari siksa api neraka diperbolehkan.
dan menjalankan perintah Allah Dari beberapa informan yang
SWT.
mengikuti tren dalam berjilbab
Tetapi pada kenyataanya masih alasannya cukup beragam seperti
banyak mahasiswi yang memakai terdapat 2 orang informan yang
jilbab tidak sesuai dengan syariat alasan mengikuti tren.
islam hanya di kampus saja dan Dari data yang didapatkan
diluar kampus biasanya mahasiswi peneliti diatas setelah peneliti
membuka jilbabnya dan memakai melihat fenomena pemakaian
jilbab hanya jika ke kampus saja
jilbab maka peneliti melakukan
dan gaya berbusananyamasih pengklasifikasian data selanjutnya
memakai baju yang ketat serta peneliti menyajikan data bahwa
transparan dan memakai rok juga
alasan mahasiswi yang mengikuti
sangat sempitsehingga me- trend fashion dalam berjilbab dan
nampilkan lekukan tubuhnya.
melakukan pembelian jilbab
Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dipengaruhi oleh:
dan Politik mempunyai perbedaan
Harga
dalam berpakaian ada yang Harganya yang terbilang cukup
berpakaian mengikuti syariat Islam murah sesuai dengan kantong
dan ada yang belum bisa
mahasiswi seperti yang dijelaskan
mengikuti syariat Islam.
semua mahasiswi pada saat
Alasan Mahasiswi Mengikuti wawancara yang mengikuti trend
Trend fashion dalam Berjilbab dalam berjilbab yaitu jilbab
Sebagian besar mahasiswi sekarang yang lagi tren nya di
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
pakai ke kampus harganya cukup
yang menjadi Informan yang
murah berkisar antara 15 ribu
mengikuti trendapalagi dalam sampai 35 ribu untuk jilbab
berjilbab dan sebagian kecil
cornskin/bella square.
mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan

9
Jurnal Holistik ISSN: 1979-0481

Harga adalah atribut produk monochrome, dan lain-lain. Seperti


atau jasa yang paling sering halnya semua informan semua
digunakan dalam sebagian besar memiliki model jilbab yang
konsumen untuk mengevaluasi berkembang sekarang seperti
suatu produk.Bagi Ibnu Khaldun dalam pemakaiannya model jilbab
harga adalah hasil dari hukum yang selalu dikenakan selama
permintaan dan penawaran. Bila kuliah yaitu rawis square, pashmina
suatu barang langka dan banyak dan bergo seperti yang juga
diminta maka harganya tinggi, jika pernah memakai jilbab segiempat
suatu barang berlimpah maka bella square/cornskin, jilbab
harganya rendah. panjang karena kualitas bahannya
juga bagus.
Kualitas yang bagus
Model trend jilbab juga sangat Praktis
beragam dan kualitasnya yang Jilbab saat ini tidak susah lagi
bagus serta variasi warnanya juga dalam pemakaiannya karena
cantik-cantik dan membuat hari- semakin berkembangnya jilbab
hari kita ke kampus semakin maka semakin memudahkan kita
berwarna seperti jilbab rawis dalam menggunakannya tidak
square, pashmina ceruty/crinkle, perlu repot-repot lagi.
monochrome, dan lain-lain.
Jilbab saat ini yang saya suka
Model jilbab saat ini sudah pakai ketikake kampus dan sesuai
beraneka ragam dan memiliki tren yang berkembang di
bebagai macam varian warna yang mahasiswi adalah jilbab rawis
cantik warna jilbab sekarang sudah karena tidak ribet dalam
beragam dan banyak pilihan memakainya dan tidak me-
warnanya” dan lebih kekenian nggunakan banyak pentul
sangat cocok dipakai disetiap warnanya banyak dan lumayan
moment. nyaman, tidak mudah kusut dan

Variatif tidak menerawang”.Sama halnya


dengan jilbab segiempat rawis
Model jilbab saat ini yang
selain simplejuga bisa diatur sesuai
berkembang di mahasiswi di-
dengan keinginan kita dan lebih
antaranya jilbab segiempat, jilbab
nyaman saat dikenakan.
rawis, jilbab bergo, jilbab
pashmina, jilbab ima scraf, jilbab

10
Vol. 13 No. 3 / Juli – September 2020

Merek Jilbab yang seharusnya dipakai


yaitu hendaklah menutupi seluruh
Merek juga sangat ber-
tubuh seperti yang dikemukakan
pengaruh terhadap mahasiswi
informan diatas maka dari itulah
membeli jilbab dansemakin
mereka tidak mengikuti trend
banyaknya gerai atau toko jilbab
dikarenakan jilbab sekarang
yang menjual jilbab dan gampang
kurang kesyariahannya. Jilbab yang
ditemukan dan membelinya juga
sangat banyak peminatnya
bisa secara online. Merek meru-
khususnya di kalangan mahasiswi
pakan suatu nama atau simbol
yang sangat suka mengikuti trend
yang mengidentifikasi suatu pro-
saat ini yaitu jilbab segiempat
duk dan membedakannya dengan
rawis. Tetapi sebelumnya jilbab
produk-produk lain sehingga
yang trend juga di pakai mahasiswi
mudah dikenali oleh konsumen
yaitu pashmina, monochrome,
ketika hendak membeli suatu
segiempat bella square/cornskin,
produk.
dan lain-lain.
Merek merupakan suatu nama
Kesimpulan
atau simbol yang mengidentifikasi
suatu produk dan membedakan- Berdasarkan hasil penelitian
nya dengan produk-produk lain yang dilakukan di Fakultas Ilmu
sehingga mudah dikenali oleh Sosial dan Politik Universitas Sam
konsumen ketika hendak membeli Ratulangi Manado maka peneliti
suatu produk. menyimpulkan sebagai berikut:

Semua mahasiswi yang menjadi 1. Jilbab banyak dikenal


informan dalam penelitian ini sebagai pembeda agama islam dari
membeli jibab dengan merek yang agama lain. Mahasiswi yang
terkenal di pasaran. Pembelian beragama islam di Fispol Unsrat
jilbab juga sekarang lebih gam- mengenakan jilbab karena meng-
pang karena banyaknya penjual gunakan jilbab adalah wajib bagi
yang menjualkan jilbabnya secara perempuan muslim. Menggunakan
online jadi memudahkan para jilbab di kawasan mayoritas non
pembeli untuk membelinya dan muslim membuat mereka lebih di
tidak perlu repot lagi. hargai oleh mereka yang non
muslim. Walaupun jilbab yang
mereka kenakan hanya menutupi

11
Jurnal Holistik ISSN: 1979-0481

bagian kepala dan sedikit menutup aktifitas formal seperti pergi kuliah
bagian dada namun masih tetap dan kerja. Sedangkan dampak
menggunakan pakaian ketat. negatif yaitu jilbab yang dipakai
2. Mahasiswi islam yang ada di ada yang masih kelihatan rambut,
Fispol Unsrat mengenakan jilbab ada juga yang di desain kelihatan
karena bisa melindungi mereka telinga dan lain-lain yang tentunya
dari terik matahari dan hujan. tidak syar’i.
Selain itu mengenakan jilbab 4. Mahasiswi banyak yang
melindungi mereka dari zina. mengikuti trend fashion dalam
3. Dampak jilbab fashionable berjilbab karena rata-rata harga
terbagi menjadi dua. Yaitu dampak jilbab relatif murah bagi kantong
positif banyak mahasiswi zaman mahasiswi terlebih untuk maha-
sekarang yang memilih bergaya siswi yang berasal dari perantauan.
menggunakan jilbab, hal ini Model dari jilbab pun mengikuti
membuat minat mereka untuk perkembangan zaman yaitu model
lebih rajin menggunakan jilbab jilbab yang simpel, kualitas yang
pada aktifitas sehari-hari walaupun bagus, nyaman dan praktis untuk
masih banyak yang hanya digunakan
menggunakan jilbab dalam

12
Vol. 13 No. 3 / Juli – September 2020

DAFTAR PUSTAKA

Baudrillard, Jean, 1999. The Consumption Society, Cambridge: Polity Press

Bodgan & Taylor. (1992). Pengantar Metode Penelitian Kualitatif, suatu


pendekatan fenomenologis terhadap ilmu-ilmu sosial.
Diterjemahkan oleh Arief Furchan. Surabaya: usaha Nasional.

Barnard, Malcolm. (2011). Fashion Sebagai Komunikasi: cara


mengkomunikasikan Identitas Sosial, Seksual, Kelas dan Gender
(terjemahan). Yogyakarta:Jalasutra.

Caney, David.2011. Lifestyle Sebuah Pengantar Komprehensif. Yogyakarta :


Jalasutra.

Daud K. Fathonah. 2013. Jilbab Hijab dan Aurat Perempuan. Al-HikmahJurnal


Studi Keislaman. 3 (1): 2-5.

Dawam Ainunrrofiq. 2015. Jilbab Dalam Perspektif Sosial Budaya Dan


Hukum Islam. Journal For Religious Innovation Studies. 15 (2):7

El-Guindi, Fetwa, Jilbab Antara Kesalehan,Kesopanan dan Perlawanan,


Jakarta: Serambi, 2006

Fajardianie Dwita. 2012. Komodifikasi Penggunaan Jilbab Sebagai


GayaHidup Dalam Majalah Muslimah. Depok. Universitas
Indonesia.

Moleong, L.J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Shihab, M. Quuraish, Wawasan Al-Quran: Tafsir Maudhu’l atas Pelbagai


Persoalan Umat. Bandung: Mizan.1998

Shihab, Quraish. Jilbab Pakaian Muslimah, Jakarta: Lentera Hati, 2004

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kualitatif (untuk penelitian bersifat


eksploratif, enterpretif, interaktif dan konstruktif). Bandung :
Alfabeta.

Sutopo, Heribertus. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakata: UNS


Press.

13
Jurnal Holistik ISSN: 1979-0481

Tahir Masnun., dan Zusiana E Triantini, 2014. Menakar Kontekstualisasi


Konsep Jilbab Dalam Islam. Qawwam Jurnal Ilmiah Pusat
StudiGender dan Anak (psga) IAIN Mataram. 8 (1):3.

Wajdi, Muhammad Farid. 1991. Dairat al-Ma'arif al-Qarn al-Isyrin, Jil. III.
Bairut: Dar al-Ma'rifah.

Wijaya Gabriella Putri. (2015). Gaya Hidup Pengguna Gadget Di Kota


Pekanbaru. Pekanbaru. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
QasimRiau.

14

Anda mungkin juga menyukai