sedang booming saat ini. Akibatnya, dalam masalah kerudung aja mesti ada aturan
main yang dibuatnya sendiri, tulis salah seorang akhwat dengan id facebook Hilya
Jae-hee, ketika mengomentari topik kerudung gaul.
Begitulah, bisa jadi, para wanita muslim berkerudung gaul berniat hendak
menutup aurat, namun memiliki paradigma bahwa perempuan harus mensyukuri
keindahan tubuh yang telah Allah anugerahi, lalu memamerkannya kepada orang
lain. Paradigma bersyukur ini semakin meluas di negara-negara yang dikenal ketat
menjaga tradisi keagamaan seperti di Timur-Tengah (Timteng). Lihat saja, kini sudah
banyak majalah di negara-negara Timteng yang sampulnya memamerkan pose
perempuan yang memperlihatkan perut dan bagian-bagian tubuh lainnya. Di luar
negara-negara Timteng lainnya, sudah lebih parah dan berani lagi.
Bahkan lucunya, kini semacam ada pandangan yang menyatakan bahwa
perempuan yang memilih untuk berjilbab panjang dan mengenakan gamis rapih,
maka mereka akan kehilangan respek dari kaum lelaki. Padahal, ditilik dari sudut
pandang Islam, perempuan dewasa yang tidak menutup aurat, justru merekalah
yang akan kehilangan respek dari setiap muslim dan muslimah, dan kehilangan
respek dari Allah tentunya.
Maraknya fenomena penggunaan kerudung gaul atau jilbab nyekek oleh para
remaja putri dan wanita muslim, boleh jadi disebabkan pengetahuan mereka yang
minim mengenai hijab (jilbab). Sehingga mereka hanya ikut-ikutan saja, sebab
pemahaman keislamannya belum mumpuni. Atau mereka termakan berbagai
propaganda musuh-musuh Islam yang ingin menggiring kaum muslimah keluar
rumah dalam keadaan telanjang. Propaganda-propaganda yang menyimpulkan
bahwa jilbab adalah pakaian adat wanita Arab saja, sampai kepada pelecehan
dengan istilah pakaian tradisional. Hingga banyak dari kalangan kaum muslimah
termakan olehnya dan meninggalkan jilbab yang syari.
Padahal, jilbab yang dikehendaki syariat bermakna milhfah, berarti baju
kurung atau semacam abaya yang longgar dan tidak tipis, atau kain (kisaa) apa saja
yang dapat menutupi, atau pakaian (tsaub) yang dapat menutupi seluruh bagian
tubuh. Di dalam kamus Al-Muhith dinyatakan bahwa ilbab itu laksana sirdab
(terowongan) atau sinmar (lorong), yakni baju atau pakaian yang longgar bagi
wanita selain baju kurung atau kain apa saja yang dapat menutupi pakaian
kesehariannya seperti halnya baju kurung.
.jilbab yang dikehendaki syariat bermakna milhfah, berarti baju kurung
atau semacam abaya yang longgar dan tidak tipis yang dapat menutupi seluruh
bagian tubuh.
istri-istrimu,
anak-anak
perempuanmu
dan
istri-istri
orang
mukmin:
Hendaklah
muslimah
tampak
elegan,
santun,
bermartabat,
dan
tentunya
berkepribadian islami.
Seorang wanita muslim yang mengenakan kerudung gaul atau jilbab nyekek,
ber-tabarruj atau pamer aurat dan menampakkan keindahan tubuh di depan kaum
laki-laki lain, akan mengundang perhatian laki-laki hidung belang dan serigala
berbulu domba. Secara tidak langsung dia berkata, Silahkan kalian menikmati
keindahan tubuhku dan kecantikan wajahku. Adakah orang yang mau mendekatiku?
Adakah orang yang mau memandangiku? Adakah orang yang mau memberi
senyuman kepadaku? Atau manakah orang yang berseloroh Aduhai betapa
cantiknya?
.Wanita yang mengenakan kerudung gaul itu pamer aurat dan keindahan
tubuh di depan kaum laki-laki lain. Mereka mengundang perhatian laki-laki hidung
belang
dan
<
serigala
!--[if
berbulu
domba.
!supportLineBreakNewLine]-->
< !--[endif]-->
Kesimpulannya, wanita berpakaian telanjang adalah wanita yang memakai
pakaian tipis, sehingga nampak bagian dalam tubuhnya, atau memakai pakaian
ketat, sehingga terlihat lekuk tubuhnya, dan wanita yang membuka sebagian aurat
yang wajib dia tutup.