BAB I
PENDAHULUAN
Daya dari luar diberikan keporos untuk memutar impeller kedalam rumah
pompa, maka fluida yang berada disekitar impeller juga akan ikut berputar
akibat dari dorongan sudut-sudut impeller. Karena timbulnya gaya sentrifugal
maka fluida mengalir dari tengah impeller keluar melalui saluran diantara
sudut-sudut impeller. Head fluida akan bertambah besar karena fluida tersebut
mengalami percepatan. Fluida yang keluar dari impeller ditampung oleh
saluran yang berbentuk volute mengelilingi impeller dan disalurkan keluar
pompa melalui nosel, didalam nosel kecepatan aliran fluida diubah menjadi
head tekanan.
1
2
Dalam proses untuk pengaturan kapasitas dari suatu instalasi pompa atau
perubahan karakteristik (pengaturan dengan pembukaan katup) dapat
dilakukan, tetapi hal ini berlaku bila penyimpangan kapasitas yang dibutuhkan
dari kapasitas nominal hanya berlaku dalam waktu yang singkat,dan bila daya
yang dibutuhkan mesin penggerak pompa pada kapasitas yang lebih kecil
menjadi makin turun (berkurang dan tidak bertambah naik).
Manfaat dari hasil penelitian yang dilakukan yaitu dapat menghasilkan alat
uji yang nantinya dapat dipergunakan secara praktis oleh peneliti-peneliti
lain,dan menghasilkan informasi-informasi yang bermanfaat berkaitan dengan
pengaruh kapasitas terhadap performance pompa guna menghasilkan
effisiensi pompa. Dan juga dapat menjadi model peraga dalam pengajaran
agar nantinya mahasiswa lebih memahami teori pompa sentrifugal dengan
praktek langsung menggunakan alat uji.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
4
5
Akibat dari putaran impeller yang menimbulkan gaya sentrifugal, maka zat
cair akan mengalir dari tengah impeler keluar lewat saluran di antara sudut-
sudut dan meninggalkan impeller dengan kecepatan yang tinggi. Zat cair yang
keluar dari impeller dengan kecepatan tinggi kemudian melalui saluran yang
penampangnya semakin membesar yang disebut volute, sehingga akan terjadi
perubahan dari head kecepatan menjadi head tekanan. Jadi zat cair yang
keluar dari flens keluar pompa head totalnya bertambah besar. Sedangkan
proses pengisapan terjadi karena setelah zat cair dilemparkan oleh impeller,
ruang diantara sudut-sudut menjadi vakum, sehingga zat cair akan terisap
masuk.
Selisih energi persatuan berat atau head total dari zat cair pada flens keluar
dan flens masuk disebut sebagai head total pompa. Sehingga dapat dikatakan
bahwa pompa sentrifugal berfungsi mengubah energi mekanik motor menjadi
energi aliran fluida. Energi inilah yang mengakibatkan pertambahan head
kecepatan, head tekanan dan head potensial secara kontinu.
6
1. Bentuk arah aliran yang terjadi di impeller. Arah aliran fluida dalam
impeller dapat berupa axial flow (aliran axial), mixed flow (campuran
aliran), atau radial flow (aliran radial).
2. Bentuk kontruksi dari impeller: impeller yang digunakan dalam
pompa sentrifugal dapat berupa open impeller, semi–open impeller,
atau close impeller.
3. Banyaknya jumlah suction inlet. Beberapa pompa sentrifugal memiliki
suction inlet lebih dari dua buah. Pompa yang memiliki satu suction
inlet disebut single–suction pump sedangkan untuk pompa yang
memiliki dua suction inlet disebut double–suction pump.
4. Banyaknya impeller. Pompa sentrifugal khusus memiliki beberapa
impeller bersusun. Pompa yang memiliki satu impeller disebut single–
stage pump sedangkan pompa yang memiliki lebih dari satu impeller
disebut multi–stage pump.
7
A. Stuffing Box
Fungsi utama stuffing box adalah untuk mencegah terjadinya
kebocoran pada daerah dimana pompa menembus casing. Jika pompa
bekerja dengan suction lift dan tekanan pada ujung stuffing box lebih
rendah dari tekanan atmosfer, maka stuffing box berfungsi untuk
mencegah kebocoran udara masuk kedalam pompa. Dan bila tekanan
lebih besar daripada tekanan atmosfer, maka berfungsi untuk
mencegah kebocoran cairan keluar pompa.
Secara umum stuffing box berbentuk silindris sebagai tempat
kedudukan beberapa mechanical packing yang mengelilingi shaft
sleeve. Untuk menekan packing digunakan gland packing yang dapat
diatur posisinya ke arah aksial dengan cara mengencangkan atau
mengendorkan baut pengikat.
8
B. Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari
casing pompa melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.
C. Shaft
Shaft berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak
selama pompa beroperasi, dan merupakan tempat kedudukan impeller
dan bagian yang berputar lainnya.
D. Shaft Sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan
keausan pada stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai
leakage joint, internal bearing dan interstage atau distance sleever.
E. Vane
Sudut dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.
F. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai
pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide
vane), inlet dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran dari
impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi
dinamis single stage.
G. Eye Of Impeller
Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
H. Impeller
Impeller adalah bagian penting pompa sentrifugal dimana terjadi
perubahan energi mekanis berupa putaran menjadi kecepatan, aliran
impeller akan diputar oleh motor penggerak pompa, menyebabkan
aliran akan berputar dan gerakan aliran akan mengikuti impeller dan
keluar dengan kecepatan yang besar. Pada impeller juga terjadi head
atau tekanan dan kecepatan aliran akan bertambah besar. Kecepatan
aliran yang besar berubah menjadi tekanan aliran atau head pompa.
Perubahan kecepatan head ini terjadi pada rumah kontak dan impeller.
Hal ini akan dipergunakan untuk mengatasi head loses dan beban
lainnya pada instalasi pompa jika head pada instalasi pipa ternyata
masih lebih besar dari head maksimum yang dihasilkan pompa maka
aliran tidak akan sampai tujuan akhir instalasi pipa. aliran akan
berhenti pada daerah tertentu walaupun pompa terus bekerja. Head
maksimum dimana kapasitas pompa akan menjadi panas jikan
dibiarkan terus–menerus dapat menyababkan kerusakan pada pompa.
Impeller di bagi beberapa jenis antara lain:
12
1. Closed Impeller
Disebut sebagai impeller tertutup karena baling-baling di
dalamnya tetutupi oleh mantel di kedua sisi. Jenis impeller ini
banyak digunakan pada pompa air dengan tujuan mengurung
air agar tidak berpindahdari sisi pengiriman ke sisi
penghisapan. Impeller jenis ini memiliki kelemahan pada
kesulitan yang akan didapat jika terdapat rintangan atau
sumbatan.
3. Open Impeller
Untuk pompa yang digunakan untuk bahan-bahan yang lebih
padat ataupun berserabut dari fluida cair, impeller vortex dapat
menjadi pilihan yang baik. Namun sayangnya, pompa jenis ini
50% kurang efisien dari rancangan konvensionalnya.
I. Wearing Ring
Ring yang dipasang pada casing (tidak berputar) sebagai wearing ring
casing dan dipasang pada impeller (berputar) sebagai wearing ring
impeller. Fungsi utama wearing ring adalah untuk memperkecil
kebocoran cairan dari impeller yang masuk kembali ke bagian eye of
impeller.
J. Bearing
Beraing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari
poros agar dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban
axial. Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan
lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi
kecil.
14
K. Discharge Nozzle
Discharge nozzle adalah saluran cairan keluar dari pompa dan
berfungsi juga untuk meningkatkan energi tekanan keluar pompa.
Pompa Volut
Aliran yang keluar dari impeller pompa volut ditampung dalam volut,
yang selanjutnya akan dialirkan memalui nozzle untuk keluar
Pompa Diffuser
Pompa yang mempunyai difusser yang dipasang mengelilingi impeller.
Pompa Benam
Pompa benam menggunakan daya listrik untuk menggerakkan motor.
Motor itu mempunyai poros yang tegak lurus dengan impeller. Karena
kedudukan impeller satu poros dengan motor, maka bila motor bekerja,
impeller akan berputar dan air yang berada pada bak isapan terangkat
oleh sudu yang terdapat pada impeller. Untuk menahan air yang telah
diisap oleh impeller, supaya tidak bocor kembali ke bak isapan, air
ditahan oleh lower difusser yang berada di bagian bawah pompa.
Persamaan Bernoulli
Dalam bentuknya yang sudah disederhanakan, secara umum terdapat dua
bentuk persamaan Bernoulli yang pertama berlaku untuk aliran tak-
termampatkan incompressible flow, dan yang lain adalah untuk fluida
termampatkan compressible flow. Aliran tak-termampatkan adalah aliran
fluida yang dicirikan dengan tidak berubahnya besaran kerapatan massa
(densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida tak-
termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak, emulsi, dll. Bentuk
Persamaan Bernoulli untuk aliran tak-termampatkan adalah sebagai
berikut:
1
𝑃 + 𝜌𝑔ℎ + 𝑝𝑣 2 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛.........................................................(2.1)
2
Dimana:
v = Kecepatan fluida
g = Percepatan gravitasi bumi
h = Ketinggian relatif terhadap suatu referensi
p = Tekanan fluida
= Densitas fluida
1 1
𝑝1 + 𝜌𝑔ℎ + 𝑝𝑣12 = 𝑝2 + 𝜌𝑔ℎ2 + 𝑝𝑣22 ....................................(2.2)
2 2
𝑣2
+ ∅ + 𝑤 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛....................................................................(2.3)
2
Dimana:
Catatan:
𝑝
𝑤 = ∅ + , di mana ∅ adalah energi termodinamika per satuan massa,
𝜌
juga disebut sebagai energi internal spesifik.
Persamaan Euler
Rumus Euler, dinamakan untuk Leonard Euler adalah rumus matematika
dalam analisis kompleks yang menunjukan hubungan mendalam antara
fungsi trigonometri dan fugsi eksponesial. Rumus Euler menyatakan
bahwa, untuk setiap bilangan real x.
𝑒 𝑖𝑥 = 𝑐𝑜𝑠𝑥 + 𝑖𝑠𝑖𝑛𝑥...........................................................................(2.4)
Dimana:
= Basis logaritma natural
= Unit imajiner
sin 𝑑𝑎𝑛 𝑐𝑜𝑠 = Fungsi trigonometri.
Richard Feynman menyebut rumus Euler sebagai "our jewel" dan "rumus
terhebat dalam matematika" (Feynman, p. 22-10).
20
BAB III
LAPORAN PENDAHULUAN
20
21
N Bukaan ∆h Hv m Hv air
(rpm) Katup (mmhg) (m) (kg) (m)
m 4/4 - - 5 -
700 ¾ 495 0,39 0,005
2/4 0,40 0,001
¼ 0,43 0,002
0 0,45 0,001
3.5 Kesimpulan
1. Pipa manometer harus dipastikan terisi air seluruhnya, jangan sampai ada
udara didalamnya
2. Jangan memutar pompa sebelum bak terisi penuh air
22
BAB IV
PEMBAHASAN SOAL
4.1 Pertanyaan
1. Hitung besaran-besaran yang dinyatakan dalam persamaan-persamaan (1) sampai
dengan (5)
2. Buat grafik-grafik dari :
a. H vs Q
b. N vs Q
c. Nh vs Q
d. Np vs Q
3. Buat kesimpulan dari data yang di dapat dan analisis hasil pengujian yang dilakukan
22
23
4.2 Jawaban
1. Persamaan (1) Debit Aliran (Q)
1) Qdi N1 = 1688 rpm
Bukaan katup 4/4
8 5
𝑄= √2. 𝑔 . 𝐿 . ℎ𝑤 2
15
8
= √2.9,8 . 0,44 . √85
15
= 8,31 m3/s
8
= √2.9,8 . 0,44 . √9,55
15
= 9,86 m3/s
2) H di n2 = 760 rpm
Bukaan katup 4/4
12,6 . ∆ 𝐻
𝐻= + ∆𝑧
100
12,6 . 7
𝐻= + 157
100
= 157,88
3) H di n3 = 825 rpm
Bukaan katup 4/4
12,6 . ∆ 𝐻
𝐻= + ∆𝑧
100
12,6 . 8.5
𝐻= + 157
100
= 158,07
= 433079,01 watt
2𝜋760
Nh2 = 1000. 9,8 . 0,25
60
27
= 194988,18 watt
2𝜋825
Nh3 = 1000. 9,8 . 0,25
60
= 211557.50 watt
= 53,70 watt
2𝜋760
Np2 = 0,124 . 9,8 . 0,25
60
= 78 watt
2𝜋760
Np3 = 0,124. 9,8 . 0,25
60
= 106,67 watt
= 8064,78 %
194988.18
N2 = . 100%
78
= 2499.84 %
21557.50
N3 = . 100%
106.67
= 1983,28 %
28
2. A. Buat grafik H vs Q
Di N1 = 1688 rpm
Tabel 4.1
X H 157.75 157.94 158
Y Q 8.31 8.31 7.27
8.4
8.2
8
7.8
7.6
Q
7.4
7.2
7
6.8
6.6
157.7 157.94 158
5 H
Di N2 = 760 rpm
Tabel 4.2
X H 157.88 158.07 158.89
Y Q 8.83 9.86 10.38
10.5
10
9.5
Q
9
8.5
8
157.88 158.07 158.89
Di N3 = 825 rpm
Tabel 4.3
X H 158.07 158.26 159.77
Y Q 10.9 11.42 11.94
12.2
12
11.8
11.6
11.4
11.2
Q
11
10.8
10.6
10.4
10.2
158.07 158.28 159.77
H
B. Buat grafik N vs Q1
Di N1 = 1688 rpm
Tabel 4.4
X N 8064.78 2499.84 1983.28
Y Q 8.31 8.31 7.27
8.4
8.2
8
7.8
7.6
7.4
Q 7.2
7
6.8
6.6
8064.78 2499.84 1983.48
N
Buat grafik N vs Q1
Di N2 = 760 rpm
Tabel 4.5
X N 8064.78 2499.84 1983.28
Y Q 8.83 9.86 10.38
10.5
10
9.5
Q
9
8.5
8
8064.78 2499.84 1983.48
N
Buat grafik N vs Q1
Di N3 = 825 rpm
Tabel 4.6
X N 8064.78 2499.84 1983.28
Y Q 10.9 11.42 11.94
12.2
12
11.8
11.6
11.4
Q 11.2
11
10.8
10.6
10.4
10.2
8064.78 2499.84 1983.28
N
C. Buat grafik Nh vs Q
Di N1 = 1688 rpm
Tabel 4.7
X Nh 433079.1 194988.2 211557.50
Y Q 8.31 8.31 7.27
8.4
8.2
8
7.8
7.6
Q 7.4
7.2
7
6.8
6.6
433079.1 194988.2 211557.5
0
Nh1
Buat grafik Nh vs Q
Di N2 = 760 rpm
Tabel 4.8
X Nh 433079.1 194988.2 211557.50
Y Q 8.83 9.86 10.3
10.5
10
9.5
9
Q
8.5
8
433079.1 194988.2 211557.50
Nh2
Buat grafik Nh vs Q
Di N3 = 825 rpm
Tabel 4.9
X Nh 433079.1 194988.2 211557.50
Y Q 10.9 11.42 11.94
12.2
12
11.8
11.6
11.4
Q 11.2
11
10.8
10.6
10.4
10.2
433079.1 194988.2 211557.50
Nh3
D. Buat grafik Np vs Q
Di N1 = 1688 rpm
Tabel 4.10
X Np 53.7 78 106.67
Y Q 8.31 8.31 7.27
8.5
7.5
Q
7
6.5
53.7 78 106.67
Np
Buat grafik Np vs Q
Di N2 = 760 rpm
Tabel 4.11
X Np 53.7 78 106.67
Y Q 8.83 9.86 10.3
10.5
10
9.5
Q
9
8.5
8
53.7 78 106.67
Np
Buat grafik Np vs Q
Di N3 = 825 rpm
Tabel 4.12
X Np 53.7 78 106.67
12.2
12
11.8
11.6
11.4
11.2
11
Q 10.8
10.6
10.4
10.2
53.7 78 106.67
Np
BAB V
KESIMPULAN
35
36
DAFTAR PUSTAKA
iii