Anda di halaman 1dari 8

Ghaza Ayeesha T.H.

A | Asep Miftahul Falah


126

Trend Fashion, Aurat dan Komunitas Emak-Emak


di Lingkungan Ujung Berung
Ghaza Ayeesha T.H.A1 | Asep Miftahul Falah2
Program Studi Kriya Tekstil dan Fashion, Fakultas Sosial dan Humaniora
Universitas Muhammadiyah Bandung
Jl. Soekarno - Hatta No. 752, Cipadung Kidul, Panyileukan, Bandung – 40614
ghazarizal@gmail.com1, asepmiftahulfalah@gmail.com2

ABSTRACT

The trend of fashion style in this modern era has developed a lot with a more attractive style. So that
today’s women are starting to change their fashion style to keep up with the times to look fashionable
and not out of date. For women and mothers(Emak-Emak) in particular, of course you don’t want to be
left behind in clothing, both in terms of models and how to close the genitals as well. This study aims to
(1) find out how the role of Emak-emak in a trend, especially in bergo veils and (2) to find out how this
veil is a trend because of Emak-emak. This study uses a qualitative method which uses data collection
techniques through written documents and uses existing analytical theories, and this study also uses a
fashion trend analysis approach. The results of this study indicate that the influence of mothers on the
trend is indeed large because of attitudes and traits that are easily influenced and influenced.

Keywords: emak-emak, bergo veils, trend, fashion

ABSTRAK

Trend gaya busana di era modern ini sudah banyak berkembang dengan gaya yang lebih menarik.
Sehingga perempuan-perempuan jaman sekarang mulai merubah gaya berbusananya mengikuti
jaman agar terlihat modis dan tidak ketinggalan jaman. Untuk perempuan dan ibu-ibu khususnya,
tentu saja tidak ingin ketinggalan dalam berbusana, baik secara model dan Bagaimana Menutup
Aurat juga. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui bagaimana peran emak-emak dalam
sebuah trend khususnya pada kerudung bergo dan (2) Untuk mengetahui Bagaimana bisa
kerudung ini trend karena emak-emak. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif yang mana
menggunakan teknik pengumpulan data melalui dokumen tertulis dan menggunakan teori-teori
analisis yang sudah ada, dan penelitian ini juga menggunakan pendekatan analisis trend fashion.
asil penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh emak-emak pada Trend memang besar adanya karena
sikap dan sifat yang mudah terpengaruhi dan mempengaruhi.

Kata Kunci: Emak-emak, kerudung bergo, trend, busan

PENDAHULUAN emak yang biasanya banyak ditemui disetiap


Pada tahun 2000-an awal, Di Indonesia daerah lingkungan kecil kita adalah komunitas
ibu-ibu mulai suka berkumpul dengan satu emak-emak seperti perkumpulan ibu-ibu
sama lain sesuai kesukaan dan minatnya. pengajian,arisan, memasak dan perkumpulan
Dan dari sinilah mulai munculnya komunitas ibu-ibu penyuka senam.
emak-emak yang mana sangat rajin dalam Biasanya komunitas emak-emak ini
melakukan pertemuannya. Komunitas emak- memiliki jadwal pertemuan yang biasanya

Jurnal ATRAT V10/N2/05/2022


Trend Fashion, Aurat dan Komunitas Emak-Emak di Lingkungan Ujung Berung
127
mereka mempunyai dresscode dalam setiap Sehingga ibu-ibu mulai menciptakan pertemuan
pertemuannya. Juga para emak-emak ini yang rutin untuk melakukan kegiatan yang
suka sekali mengganti tema dresscode sesuai mereka sukai dan diluar kegiatan sehari-hari
kenyamanan dan sesuai dengan apa yang sedang mereka.
marak pada saat itu. Dikutip dari Artikel yang ditulis oleh
Salah satunya adalah mengikuti trend Sinung Utami Hasri Habsari pada halaman 130
kerudung bergo ini. Kerudung bergo merupakan dan 131 mengatakan bahwa di Indonesia banyak
jenis kerudung yang simpel, sederhana, dan komunitas-komunitas yang hadir sebagai
praktis saat digunakan. Selain bentuknya yang perwujudan cerminan diri. Dari komunitas
tetap, kerudung bergo juga sangat mudah untuk budaya, suku, profesi, hingga komunitas
dibetulkan ketika berantakan. Kemudian, akan gaya hidup dan fashion style. Yang marak
kerudung ini dapat digunakan untuk berbagai saat ini adalah komunitas untuk gaya hidup
acara, mulai dari formal hingga kasual. Dengan dan fashion style. Komunitas-komunitas ini
begitu untuk ibu-ibu khususnya kerudung adalah sekumpulan orang yang ingin terlihat
ini sangat digemari karena fungsi dan tidak sama dalam satu pandangan dalam bergaya dan
merepotkan tapi tetap modis saat dipakai apalagi berbusana. Dalam menciptakan identitas diri
sekarang industri fashion telah memproduksi maupun identitas sosial, seseorang ataupun
jenis kerudung bergo dalam banyak farian. Dan komunitas bisa saja menitikberatkan pada
alasan lainnya adalah model kerudung ini yang pilihan busana dan gaya hidup. Keinginan
tetap menutup aurat walau bentuknya sudah untuk bergabung dalam komunitas-komunitas
berbagai macam. muslimah yang fashion style tersebut cukup
Namun, ada satu fakta yang tidak disadari tinggi. Hal ini karena sebagian besar gaya
masyarakat bahwa pengaruh emak-emak busana anggota komunitas tersebut berkiblat
ini terhadap sebuah trend dan membantu dari budaya luar yang disebar oleh media
mengembangkan sehingga dikenal cepat massa baik media cetak, elektronik dan media
adalah penting. Tanpa kita sadari, emak-emak sosial atau jejaring social. Melalui peran media
cukup banyak memberi pengaruh terhadap massa pulalah yang menjadikan gaya fashion
berkembangnya sebuah trend di Indonesia muslimahini menjadi gaya nasional masa kini
selain anak mudanya. yang kemudian fenomena ini disebut budaya
Dalam journal Tulisan, zulaikha populer untuk fashion style. (Ibrahim,2011,
menerangkan kalau awal mula bagaimana ibu- hlm. 265).
ibu bisa menjadi atau membentuk komunitas
atau perkumpulan ibu-ibu adalah karena banyak
ibu-ibu yang secara rutin bekerja diruang METODE
domestik dan hanya berdiam diri dirumah untuk Penelitian ini menggunakan metode
mengurus anak dan rumah, kemudian merasa Kualitatif yang mana menggunakan teknik
bosan dan bertemu atau berkomunikasi dengan pengumpulan data melalui dokumen tertulis
temannya yang juga merasakan hal yang sama. dan menggunakan teori-teori analisis yang

Jurnal ATRAT V10/N2/05/2022


Ghaza Ayeesha T.H.A | Asep Miftahul Falah
128
sudah ada, dan penelitian ini juga menggunakan menggunakan bahasa Indonesia, Arab, Inggris
pendekatan analisis trend fashion. sebagai alat komunikasi. Jilbab juga digunakan
dalam acara-acara keagamaan yang bersifat
temporer, misalnya saat bulan Ramadhan. Jadi,
HASIL DAN PEMBAHASAN penggunaan jilbab dan busana muslim menandai
Fenomena Jilbab (penutup kepala) ini sesuatu peristiwa penting keagamaan. Selain
menarik untuk diperhatikan terutama dari segi itu, jilbab juga digunakan untuk menandai
tutup kepala dan busana yang model dan gayanya peristiwa-peristiwa tertentu dalam kehidupan
sangat beragam. Model jilbab dan busana yang sehari-hari, misalnya digunakan saat melayat
digunakan para perempuan muslim Indonesia seseorang yang meninggal dunia, menghadiri
tidak sama bahkan berbeda dengan jilbab dan syukuran seseorang yang akan berangkat
busana muslim perempuan di negara-negara menunaikan ibadah haji, atau menghadiri
Islam lainnya. Hal ini kemudian menjadi ciri khas pengajian saat seseorang merayakan sesuatu.
muslim Indonesia dalam berjilbab yang telah Para artis yang menyanyikan lagu-lagu
membentuk identitas sendiri. Sebagaimana religi tidaklah lengkap bila tidak menggunakan
disepakati para ahli bahwa identitas merupakan jilbab. Dengan demikian, jilbab secara temporer
konstruksi sosial merupakan konsep yang cair. dikenakan untuk menandai peristiwa-
Kecairan ini terutama disebabkan oleh peristiwa yang ada kaitan dengan unsur-unsur
kemungkinan munculnya ragam identitas yang keagamaan. Yang dimaksud islami di sini
bersifat kontekstual. Metode semiotik Barthes adalah tokoh-tokohnya beragama Islam. Dalam
digunakan untuk memaknai tanda-tanda yang sampul depan karya sastra yang dilabeli (slami)
ada pada jilbab dan busana muslim Indonesia tokoh perempuannya seperti (diharuskan)
sebagai bagian dari budaya pop dan pembentuk berjilbab. Model sampul depan yang umumnya
identitas baru. Hal inilah yang menjadikan perempuan, didandani dengan menggunakan
perempuan muslim Indonesia mempunyai jilbab.
identitas hibrid dalam berjilbab. Kondisi Berkaitan dengan meluasnya
ini semakin diperkuat dengan bukti-bukti pemakaian jilbab sebagai busana muslim di
penelitian ilmiah yang telah banyak dilakukan. Indonesia dikemukakan Ibrahim (2011) sebagai
Salah satu skripsi yang ditulis Rima berikut:
Hardiyanti dari Universitas Hasanudin Pada akhir 1980-an dan awaL 90-
Makasar berjudul «Komunitas Jilbab an ketika jilbabisasi merambah keluarga
Kontemporer Hijabers di Kota Makasar». Dalam kelas menengah-atas, berbondong-
skripsinya Hardiyanti menjelaskan adanya bondonglah anak dan istri pejabat dan
komunitaskomunitas perempuan berjilbab yang pengusaha yang mengenakan jilbab.
umum disebut dengan istilah (Hijaber). Sejak itu, busana muslim menjadi trendi
Kelompok ini adalah kalangan menengah dan mencapai jilbab mulai mencapai prestise
ke atas yang menjadikan kafe sebagai tempat tertentu, mungkin mengomunikasikan
nongkrong, memakai busana muslim trendi, dan hasrat menjadi orang modern

Jurnal ATRAT V10/N2/05/2022


Trend Fashion, Aurat dan Komunitas Emak-Emak di Lingkungan Ujung Berung
129
yang saleh dan sekaligus menjadi
muslim yang modern. Jilbabisasi justru
dianggap merupakan suatu tanda
globalisasi, suatu lambang identifikasi
orang Islam di Indonesia dengan umat
Islam di negara-negara lain di dunia modern.
Pendapat Ibrahim di atas menunjukkan
bahwa jilbab bukanlah budaya asli Indonesia.
Kehadirannya karena globalisasi. Pendapat Gambar 1. Contoh Hijab Moderen
(Sumber : ;trend+busana+mus-
ini pun diperkuat dengan mengutip Andree
lim+2021&safe=strict&rlz=1C1CHBF_enI-
Feillard bahwa konsep jilbab dan kain yang D925ID925&source. Diakses pada Juli 2021)
menutup seluruh badan sebelum tahun 1980-
Dalam perkembangannya, para desainer
an merupakan sebuah konsep asing di dalam
dan idustri menciptakan desain dan gaya jilbab
konteks masyarakat Indonesia. Sementara,
yang beragam. Bentuk dan gaya yang tercipta
bagi Susan Brenner kata jilbab secara umum
mengikuti kebutuhan pada zamannya dimulai
dipahami sebagai sebuah gaya baru berbusana
dari bentuk jilbab yang dikawinkan dengan
muslim para perempuan muda yang mulai
budaya sampai bentuk jilbab yang sangat simpel
populer pada tahun 1990-an sedikit banyak
dan mudah dipakai.
dipengaruhi oleh budaya Timur-Tengah. Ini
berbeda dengan sarung tradisional, kebaya
Komunitas Emak-emak
dan kerudung yang biasanya dipakai oleh
Untuk komunitas Emak-Emak sendiri
perempuan Indonesia yang lebih tua.
adalah Kelopmpok atau perkumpulan orang-
orang yang anggota atan isinya adalah ibu-ibu.
Perkembangan Hijab di Indonesia
Awalnya komunitas ibu-ibu ini tidak begitu
Tidak ada aturan khusus tentang gaya dan
banyak keberadaanya. Perkumpulan ibu-ibu
model berbusana dalam ajaran Islam, tetapi
juga mulai dikenal dan terlihat ada baru tahun
ada salah satu prinsip dasar muslimah dalam
2000an.
berbusana yaitu mengenakan kerudung yang
Berawal dari kegiatan mengaji
menjulur kedepan menutupi leher dan dada
bersama,olah raga, dan senam saja. Tapi seiring
dan baju syar’i sampai menutupi mata kaki
dengan berjalannya waktu dan berkembangnya
juga mengenakan kaus kaki untuk menutupi
teknologi, sekarang komunitas bentuknya
telapak kaki. Meski ada batasan dalam
dan kegiatannya sudah banyak jenisnya. Dari
berbusana, muslimah tetap bisa mengandalkan
komunitas yang hanya untuk kegiatan lingkaran
kreativitas mereka untuk berinovasi dan
sendiri sampai komunitas yang membantu
bereksplorasi untuk membuat fashion muslim
orang/lingkungan lain.
mereka dengan berbagai macam kreasi yang
Kegiatan ini berawal dari kumpulan
sesuai syariat Islam tetapi tetap trendy (Nisa
ibu-ibu rumah tangga yang hanya memiliki
& Rudianto, 2017).

Jurnal ATRAT V10/N2/05/2022


Ghaza Ayeesha T.H.A | Asep Miftahul Falah
130
pekerjaan dirumah dan merasa monoton diperkenalkan mengikuti gaya tersebut juga.
dengan kegiatan yang itu-itu saja. Kemudian Dengan begitu bisa kita lihat bahwa peran
saling bercerita kelingkungan masing-masing emak-emak dalam sebuah perkembangan
yang ternyata banyak yang merasakan hal yang atau Trend cukup berpengaruh di lingkungan
sama dan kemudian menemukan hobi atau masyarakat Indonesia. Sifat mudah terpengaruhi
aktivitas yang mereka sama-sama sukai. dan mempengaruhi berperan sangat banyak
Selanjutnya aktivitas itu dilakukan secara dalam menyebarkan dan meningkatkan sebuah
rutin disela-sela hari mereka sebagai ibu rumah Trend berbusana di masyarakat kita.
tangga. Dan juga di Indonesia Emak-emak
memiliki pengaruh besar dalam segala aspek Prilaku Emak-Emak di Wilayah Ujungberung
mulai dari ekonomi,budaya dan teknologi, Salah satu prilaku emak-emak yang
bahkan Emak memiliki pengaruh besar terhadap paling besar dalam mempengaruhi sebuah
keluarganya. trend adalah sikap mudah terpengaruhi dan
Menurut Ahmad (2012, hlm. 152), Emak- antusiasmenya. Di Wilayah Timur Bandung
emak/kaum ibu-ibu atau perempuan ini mudah khususnya Ujungberung, banyak kalangan emak-
sekali terpengaruhi dan mudah atusias dalam hal emak yang sudah dengan mudah mengakses
baru atau hal yang menarik hati dan perhatian informasi melalui internet. Dan dengan mudah
mereka. Sehingga dengan berkembangnya berinteraksi dengan sesama ibu-ibu lainnya.
teknologi dan memudahkan masuknya segala Di wilayah Bandung Timur sebenarnya
informasi, membuat emak-emak menangkap aktivitas berkomunitas dan berkumpul sesuai
banyak hal dan terpengaruhi dengan cepat. kesukaan atau hobi cukup banyak dan sering
Emak-emak mudah menggemari hal terjadi. Salah satu contohnya adalah komunitas
yang dramatis dan memiliki jiwa tidak mau emak-emak pengajian, di Bandung Timur
kalah dengan anak mudanya. Salah satunya komunitas emak-emak pengajian adalah yang
adalah menggemari Trend sebuah busana paling banyak dan paling mudah ditemui. Emak-
yang baru. Contohnya adalah, di Indonesia ada emak yang kebanyakan tidak memiliki pekerjaan
sebuah acara televisi yang cukup terkenal dan tetap sering kali bergabung kekelompok ini untuk
kebanyakan yang menonton adalah kaum ibu- menghabiskan waktu ketika semua pekerjaan
ibu yang mana didalamnya ada seorang bintang rumahnya selesai. Seperti yang sudah dibahas
yang mengenakan model berbusana yang baru, dibab sebelumnya tentang perilaku emak-emak
lalu setelah itu semua ibu-ibu yang tertarik yang mudah terpengaruhi dan mudah antusias,
dengan gaya baru itu berbondong-bondong dalam perkumpulan ini emak-emak bisa saling
mencari dan memakai gaya yang sama dengan berbagi informasi atau mengajak kepada hal-
bintang favorit mereka. hal yang sedang atau baru saja terjadi. Dengan
Atau ketika seorang ibu-ibu yang melihat rasa antusiasme yang besar ibu-ibu didaerah
sebuah gaya berbusana baru kemudian Ujungberung ini jadi suka menggunakan hal
memperkenalkannya kepada komunitas atau yang sama atau membahas terus menerus suatu
temannya yang lain, dan membuat semua yang hal yang sedang in tersebut.

Jurnal ATRAT V10/N2/05/2022


Trend Fashion, Aurat dan Komunitas Emak-Emak di Lingkungan Ujung Berung
131
Menurut data dari PKK Cempaka di
Ujungberung RW.07 aktivitas ibu-ibu apalagi
dimasa pandemi ini lebih banyak menggunakan
sosial media sebagai penghabis waktu. Bersosial
dengan kelompok atau komunitasnya masing-
masing dengan saling berbagi cerita dan berbagi
kegiatan untuk saling membantu menghabiskan
Gambar 2 Kerudung Bergo
waktunya.
(Sumber : Internet https://www.google.com/
Hal ini juga dibahas oleh Kompas search?q=jilbab+bergo&tbm=isch&ved=2a-
hUKEwjj5rGpq5fxAhWMTCsKHXr7CeEQ2- cCe-
berita yang memberitakan hasil survei yang gQIABAA&oq=jilbab : Diakses pada Juli 2021)
pernah dilakukan oleh platform parenting
Orami Community pada 2020 kemarin yang para perempuan atau ibu-ibu dalam memakai
menyatakan sikap ibu-ibu sekarang pada masa kerudung dan tetap terlihat modis walau hanya
pandemi ini meningkatkan mereka lebih banyak diam dirumah saat menerima tamu atau pergi
menghabiskan kegiatan di depan gadget dan keluar untuk kegiatan luar. Juga kerudung
bencengkrama di media sosial ini memiliki model dan warna yang beragam
sehingga menarik perhatian mata ibu-ibu. Di
Pengaruh emak-emak pada trend kerudung wilayah Ujungberung seringkali menggunakan
Bergo pakaian yang seragam saat sedang beraktivitas
Dalam berkembangnya trend kerudung bersama-sama, dan hal ini menunjukan ibu-ibu
bergo di daerah Ujungberung ini, prilaku emak- daerah Ujungberung ini mengikuti trend yang
emak yang suka saling berbagi dan melakukan ada dan menyebarkan kesesama kawannya.
aktivitas bersama adalah penyebab paling Dalam kesempatannya, ibu-ibu juga sering
besar dalam membantu meningkatnkan trend kali membagikan informasi yang mereka terima
tersebut. dengan keluarganya, jadi seringkali emak-
Dan juga sebagai ibu-ibu pasti sangat emak mempengaruhi anak-anaknya untuk
suka dan membutuhkan hal yang simpel dan mengenakan hal yang sama seperti dirinya.
tidak merepotkan. Dan masa pandemi ini jenis Dalam kasus komunitas ibu-ibu pengajian,
busana yang simpel sangat dibutuhkan oleh ibu- banyak yang mengikut sertakan anak-anak
ibu sekarang. Dan dengan kehadiran kerudung perempuannya ikut pengajian kelompok anak-
bergo ini, yang mana memiliki fungsi yang sama anak dilingkungan yang sama dan mengenakan
dengan kerudung lain namun memiliki model mereka pakaian yang disediakan ibunya saat
yang lebih modern dan simpel digunakan. Hal akan mengaji. Dengan begini peran emak-emak
inilah yang menjadi alasan kenapa kerudung dalam memperngaruhi keluarganya berlaku.
bergo banyak disukai kaum perempuan berhijab Di Daerah Ujungberung, komunitas
apalagi ibu-ibunya. anak-anak pengajian sama banyaknya dengan
Salah satu fungsi dari kerudung bergo komunitas emak-emak, dan banyaknya mereka
selain menutup aurat adalah untuk memudahkan mengikuti ini karena permintaan ibunya. Saat

Jurnal ATRAT V10/N2/05/2022


Ghaza Ayeesha T.H.A | Asep Miftahul Falah
132
ini banyak sekali anak-anak yang berangkat terutama keluarga dan teman. Selain membantu
mengaji mengenakan kerudung bergo yang kita untuk membangun sebuah persaan akan
mana karena pengaruh emak-emaknya dan juga diri kita sendiri, seperti hubungan yang tidak
karena model dan penggunaannya yang simpel. resmi ‘juga memungkinkan kita untuk mencari
Karena dimulai dengan pergi ke pengajian jalan kita dalam berbagai macam kebutuhan
dengan kerudung bergo, anak perempuan mulai dan berbagai macam kemungkinan peristiwa
mengenakan kerudung bergo ini untuk pergi lainnya dalam kehidupan sehari-hari’.
bermain juga bersama kelompok bermainnya. Wilayah atau tempat sebuah
Dalam satu kelompok bermain terdiri dari 4 komunitas dapat dilihat sebagai tempat
sampai 5 anak dan mereka sering menggunakan di mana sekumpulan orang mempunyai
pakaian yang sama yakni kerudung bergo. Disini sesuatu yang sama secara geografis.
seringkali anak-anak memamerkan kerudung Sekelompok orang yang mendirikan
mereka keteman lainnya dan mengajak teman suatu komunitas karena mempunyai
mereka yang lain untuk menggunakan hal yang ketertarikan dan minat yang sama, misalnya
sama.Pekerkembanggan penyebaran tren dari agama, pekerjaan, suku, ras, hobi maupun
pengaruh emak-emak ini cukup luas karena berdasarkan kelainan seksual. karena umumnya
menyangkut ke keluarga setelah itu lingkungan emak-emak memiliki sikap mudah sekali
masing-masing dari anggota keluarga lainnya. terpengaruhi dan mudah atusias dalam hal
baru atau hal yang menarik hati dan perhatian
mereka, emak-emak juga banyak yang menyukai
SIMPULAN hal yang dramatis dan rasa tidak mau kalah
Berdasarkan pembahasan yang sudah dengan anak muda lainnya. Perilaku emak-
di tulis sebelumnya, dapat dsimpulkan bahwa emak yang suka saling berbagi dan melakukan
pengaruh emak-emak dalam tren kerudung aktivitas bersama adalah penyebab paling
bergo cukup besar, Lee dan Newby menerangkan, besar dalam membantu meningkatnkan trend
pada dasarnya manusia hidup erat dengan tersebut.
yang lain tidak berarti mereka melakukan
berbagai macam kegiatan satu dengan yang
lainnya. Akan tetapi itu adalah sifat dasar dari ***
sebuah hubungan dan dari jaringan social
mana mereka berasal adalah salah satu bagian
yang sering menjadi sebuah aspek yang cukup DAFTAR PUSTAKA
signifikan untuk sebuah komunitas. Ketika Arianti, Gusmia and Asri,
Rahman (2019). Pengaruh personal
orang menanyakan apa arti dari ‘komunitas’ branding Sandiaga Uno terhadap
untuk mereka, itu adalah salah sau kutipan yang minat pemilih perempuan pada pilpres
2019. CoverAge: Journal of Strategic
sering dikutip. ’Untuk kebanyakan dari kita,
Communication, 10 (1). pp. 1-7. ISSN
arti yang cukup dalam dari kepunyaan adalah 2686-1992
keakraban kita dalam interaksi sosial kita,

Jurnal ATRAT V10/N2/05/2022


Trend Fashion, Aurat dan Komunitas Emak-Emak di Lingkungan Ujung Berung
133
Journal Community Development and Society
Vol.1 Ed.1,June 2019 Page 44
Journal Community Development and Society
Vol.1 Ed.1,June 2019 Page 47
Putri, M. N. F., & Diandra, D. (2018). Analysis
of Marketing Strategy to Accelerate
Business Growth of Painted Veil
Dr. Kerudung Lukis. Jurnal STEI
Ekonomi,  27(01), 57 - 65. Pengertian
Dan Jenis-jenis Komunitas Menurut Ahli,
Comunity Development Academic, Binus
University
Riduwan, Faizol. “Makna Jilbab Bagi Komunitas
Hijabers Surabaya”. The Sociology of
Islam 3 (1). http://jurnalfisip.uinsby.
ac.id/index.php/JSI/article/view/38.
Suharianto, Imam (2016) Pemaknaan Gaya
Busana Mahasiswi di Tengah Arus
Modernisasi (Studi Kasus pada Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Alauddin
Makassar). Undergraduate (S1) thesis,
Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar.

Jurnal ATRAT V10/N2/05/2022

Anda mungkin juga menyukai