Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PENGANTAR SOSIOLOGI & ANTROPOLOGI

BUDAYA BERPAKAIAN
KASUS PEMAKSAAN PAKAIAN PEREMPUAN

Dosen Pengampu :
Lilis Suryani, S.AP., M.A.P.

Disusun Oleh :
Nama : Achmad Fikri Ashari
NIM : 222.632.013.868

PRODI ADMINISTRASI PUBLIK


REGULER SIANG
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI TABALONG
TAHUN 2022
Hijab adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti "penghalang atau penutup".
Hijab adalah segala hal yang menutupi sesuatu yang dituntut untuk ditutupi atau terlarang
untuk menggapainya. Diantara penerapan maknanya, hijab dimaknai dengan as sitr
(penutup), yaitu yang menghalangi sesuatu agar tidak bisa terlihat. Demikian juga al bawwab
(pintu), disebut sebagai hijab karena menghalangi orang untuk masuk. Asal maknanya, hijab
adalah entitas yang menjadi penghalang antara dua entitas lain.

Perkembangan aturan berpakaian (penggunaan jilbab/hijab) dari negara :


Indonesia, Iran, Afghanistan & Arab Saudi

1. Indonesia
Awal pertama adanya pengenaan hijab di Indonesia bisa dilihat pada masa
kerajaan terutama di daerah Aceh. Hal ini bisa dilihat dari pakaian seorang ratu kerajaan
Aceh yang sudah mengenakan pakaian hijab sebagai pakaian kebesarannya, sehingga
menjadi bukti akan adanya hijab untuk wanita muslimah pada jaman tersebut. Walaupun
hijab yang dikenakan hanya berupa selendang yang di pakai dikepala tetapi hal ini sudah
menjadi salah satu bukti akan adanya hjab dalam kesehariannya. Perkembangan dalam
pemakaian hijab pernah mengalami pelarangan di negara yang mayoritas muslim
ini, yaitu sekitar tahun 70 sampai 80an. Adanya pelarangan ini tentunya menimbulkan
berbagai penolakan khususnya dari para pelajar yang melakukan berbagai aksi penolakan
akan peraturan dalam pengenaan hijab dengan turun ke jalan. Perjuangan yang tidak
mengenal lelah menjadikan peraturan hukum yang dibuat akhirnya batal dilakukan
dengan mencabut peraturan akan pengenaan jilbab yang dilakukan. Hingga saat ini
pemakaian hijab di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat, apalagi di
tahun 2000an sekarang ini berbagai model dalam pakaian hijab menjadi semakin banyak
tersedia di hijup.com. Hal ini didukung dengan banyaknya desainer muda dalam
menambah keragaman busana hijab di Indonesia.

2. Iran
Iran telah dilanda protes berkepanjangan yang dipicu oleh kematian Mahsa
Amini, seorang perempuan Kurdi yang meninggal pada 13 September lalu setelah ditahan
oleh polisi moral Iran karena tidak mengenakan hijab. Ini sangat berbeda dengan masa
sebelum revolusi Islam dimana perempuan bebas berpakaian tanpa penutup kepala dan
busana seperti di negara Barat. Nyatanya, aturan berhijab ini tidak hanya berlaku bagi
perempuan Muslim atau warga negara Iran saja. Menurut UU tahun 1983 Dilansir dari
AFP, Sabtu , di bawah undang-undang yang diberlakukan pada 1983, empat tahun setelah
revolusi Islam Iran, semua wanita, terlepas dari keyakinan atau kebangsaan, harus
menutup rambut dengan jilbab di depan umum dan mengenakan celana longgar di bawah
mantel mereka. Ini berarti perempuan non-muslim juga diwajibkan memakai jilbab di
Iran. Aturan tersebut disebut telah banyak diabaikan selama beberapa dekade terakhir,
terutama di kota-kota besar. Tetapi, memang secara berkala ada tindakan keras dari aparat
Iran untuk memastikan aturan tersebut berjalan.

3. Afghanistan

Taliban telah mengeluarkan dekrit lain yang memberlakukan pembatasan


terhadap wanita Afghanistan. Taliban telah lama memberlakukan pembatasan pada tubuh
wanita Afghanistan. Di bawah pembatasan baru, kini wanita Agahanistan bisa dipidana
jika melakukan pelanggaran terhadap aturan pakaian. Dilansir AlJazeera, Kementerian
Penyebaran Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan mengumumkan pada hari Sabtu, 7
April 2022 yang mewajibkan bagi semua wanita Afghanistan untuk mengenakan jilbab
atau penutup kepala. Akif Muhajir, juru bicara kementerian, mengatakan bahwa pegawai
pemerintah yang melanggar aturan hijab akan dipecat. Dekrit baru ini merupakan
serangkaian dekrit yang membatasi kebebasan perempuan yang diberlakukan sejak
Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan. Berita dekrit itu diterima dengan kecaman
dan kemarahan yang meluas oleh para wanita dan aktivis Afghanistan.
"Rezim Taliban dipaksakan pada kami, dan aturan yang mereka buat sendiri tidak
memiliki dasar hukum, dan mengirim pesan yang salah kepada para wanita muda dari
generasi ini di Afghanistan, mengurangi identitas mereka menjadi pakaian mereka," kata
Khamosh, yang mendesak para wanita Afghanistan untuk meninggikan suara
mereka. Taliban memberlakukan wanita mengenakan burqa, gaun hitam panjang penuh
yang menutupi tubuh dari kepala sampai kaki dan niqab. Para perempuan juga harus
mengenakan cadar yang menutupi seluruh wajah kecuali mata. Sejak Taliban menguasai
Afghanistan, masyarakat internasional memiliki kekhawatiran tentang nasib perempuan
di sana.

4. Arab Saudi

Sejak beberapa tahun terakhir, telah terjadi perubahan besar-besaran dalam dunia


tata busana masyarakat Arab Saudi, pria maupun wanita. Seiring dengan kebijakan
moderasi beragama dan berbudaya yang digaungkan pemerintah. Dari waktu ke
waktu, menarik mengamati dinamika perkembangan tata busana masyarakat Arab Saudi
dan persepsi atau pandangan mereka terhadap busana itu. Masyarakat Indonesia yang tak
familiar dengan seluk-beluk sejarah dan peta geo-kultural masyarakat Saudi mungkin
menganggap warga Saudi menggunakan busana seragam. Sejarahnya sangat
berliku. Setiap daerah dan kelompok suku punya ciri khas pakaian masing-masing. Gamis
putih dan abaya hitam bukan satu-satunya jenis pakaian yang mereka kenakan. Seiring
dengan kebijakan moderasi beragama dan berbudaya yang digaungkan oleh
pemerintah, Arab Saudi kini sedang menikmati kembali fleksibilitas berpakaian seperti
tempo dulu. Abaya yang dijual di toko-toko atau butik pun tidak lagi didominasi warna
hitam tapi sudah warna-warni. Akibatnya, banyak kita saksikan perempuan dengan abaya
beraneka warna, sama banyaknya dengan perempuan yang tak bercadar ataupun tidak
berhijab. Tentu saja hal ini bukan berarti perempuan yang ber-abaya, berhijab, dan
bercadar hitam sudah tidak ada. Mereka tetap banyak jumlahnya karena berpakaian model
seperti itu sudah dianggap sebagai bagian dari budaya mereka (bukan ajaran keagamaan).
Fenomena ini cukup kontras dengan apa yang terjadi di Indonesia saat ini. Di saat Arab
Saudi sedang memoderasi, mengfleksibelkan, dan meluweskan budaya berbusana serta
berupaya menghidupkan kembali pakaian daerah/tradisional agar tidak punah, sebagian
kelompok Islam di Indonesia malah gencar mengampanyekan apa yang mereka klaim
sebagai “busana islami / syar’i” seraya mengtabukan dan mengafirkan busana
daerah/tradisional atau pakaian adat warisan luhur para lehuhur Nusantara.

Apakah Jilbab/Hijab Itu? :

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jilbab adalah kerudung lebar
yang dipakai wanita muslim untuk menutupi kepala dan leher sampai dada.
Sedangkan KBBI menuliskan hijab adalah dinding yang membatasi sesuatu dengan
yang lain. Hijab, dalam pengertian bahasa Arab secara harfiah adalah penghalang.
Hijab kerap diidentikkan dengan penggunaan jilbab pada wanita. Namun, ternyata
arti hijab secara lebih luas ialah meliputi pengertiannya sebagai media yang
penggunaan sebagai penutup atau pembatas.

Kapan Orang Mulai Berhijab? :

Sejak usianya mecapai baligh dalam agama Islam atau di saat keadaan tertentu yang
mengharuskan orang tersebut memakai hijab.

Agama apa saja yang berhijab/jilbab? :

Berdasarkan apa yang saya baca di beberapa artikel ada beberapa agama yang
membolehkan memakai hijab, yaitu agama Islam, Yahudi & Katolik.

Mengapa Harus Digunakan? :

Dalam agama Islam Hijab adalah untuk melindungi kehormatan diri sendiri agar
terhindar dari fitnah dan mengurangi pelecehan seksual yang di lakukan laki-laki
terhadap wanita .
Di agama Yahudi, mereka memakai hijab sebagai bentuk kesopanan saat keluar
dari rumah, serta wanita yang memakai cadar sangat tertutup dari ujung kepala
sampai ujung kaki akan menerima keselamatan.
Di agama katolik, biasanya mereka memakai kerudung sewaktu misa atau berdoa.
Tapi itu tidak di wajibkan juga di aliran tertentu katolik tapi ada juga katolik
dengan aliran tertentu berkewajiban berkerudung sewaktu misa atau berdoa dengan
alasan menutup aurat adalah bagian dari sebuah keimanan atau devosi pribadi.

Apakah Aurat Itu? :

Aurat adalah bagian dari tubuh manusia yang wajib ditutupi dari pandangan orang
lain dengan pakaian. Kata aurat juga telah disadur ke dalam bahasa Indonesia. Hal
ini dapat terlihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang mendefinisikan
aurat sebagai bagian badan yang tidak boleh kelihatan (menurut hukum Islam),
kemaluan, atau organ untuk mengadakan perkembang biakan. Menurut buku
bertajuk Ibadah Ringan Berpahala Besar untuk Wanita yang ditulis oleh Inayati
Ashriyah, secara bahasa, kata aurat berasal dari bahasa Arab, yakni:
awira artinya hilang perasaan, hilang cahaya, atau lenyap penglihatan (untuk mata)
'aara artinya menutup atau menimbun
'awara artinya mencemarkan jika tampak
a'wara (derivasi atau kata turunan) dari 'awira artinya mata yang buruk, hilang
cahya penglihatannya
Sementara dalam konteks tubuh, penulis Zaitunah Subhan dalam buku Al-Qur'an
dan Perempuan menyebut 'aurat berarti celah, kekurangan, atau anggota tubuh yang
memalukan jika terlihat. Sebab itu, celah yang terbuka itu harus ditutup.
Berdasarkan penjelasan di atas, definisi aurat secara dapat disimpulkan menjadi
anggota atau bagian dari tubuh manusia yang jika terbuka atau tampak,
menimbulkan rasa malu, aib, dan keburukan-keburukan lainnya.

Adakah Kesepakatan Mengenai Aurat Tersebut? :

Ada, yaitu para kaum wanita untuk menjaga aurat mereka dengan hijab/ jilbab
untuk melindungi dirinya. Tujuannya adalah menjaga kehormatan dan keselamatan
diri para wanita saat beraktivitas. Bagaimana ketentuan menutup aurat dalam
Islam?
Islam hanya menetapkan bahawa pakaian itu mestilah bersih, menutup aurat, sopan
dan sesuai dengan akhlak seorang Muslim. Aurat lelaki menurut ahli hukum ialah
daripada pusat hingga ke lutut. Aurat wanita pula ialah seluruh anggota badannya,
kecuali wajah, tapak tangan dan tapak kakinya.

TEMA : Budaya Berpakaian


Kasus : Pemaksaan hijab/jilbab di berbagai negara
Pertanyaan Kritis :
1. Darimana asal-usul tradisi hijab/jilbab?
2. Siapa saja yang mengenakannya?
3. Negara mana saja yang mewajibkan pemakaian hijab/jilbab?
4. Mengapa diwajibkan?
5. Negara mana saja yang melarang pemakaian hijab/jilbab?
6. Apa alasan negara-negara tersebut melarang?
7. Bagaimana dengan Indonesia?
Analisis :
1. Asal usul jilbab dalam kamus Lisaa Al-Arab jilbab berasal dari kata Al Jalb yang
artinya adalah menjulurkan atau memaparkan sesuatu dari tempat ke tempat yang
lain. Asal usul yang sebenarnya adalah ketika Umar Bin Khattab menyarankan agar
Nabi Muhammad SAW menghijabi istri-istri beliau. Akan tetapi baginda Rasul
tidak menghiraukannya. Mengetahui hal tersebut, Umar sangat antusias supaya ayat
untuk menggunakan hijab diturunkan.

2. Para wanita muslim, tapi tidak hanya wanita muslim saja yang memakai
hijab/jilbab, wanita dari agama Katolik & Yahudi juga memakai hijab/jilbab.
Wanita yang berkeyakinan Katolik, dimana mereka memakai kerudung sewaktu
misa atau berdoa. Wanita yang berkeyakinan Yahudi di wajibkan memakai cadar
bukan lagi kerudung. Sebagai bentuk kesopanan saat keluar dari rumah serta wanita
yang memakai cadar sangat tertutup dari ujung kepala sampai ujung kaki akan
menerima keselamatan.

3. Arab Saudi, Iran & Uni Arab Emirates

4. Pertama di Arab Saudi, adalah hal yang dilarang bagi wanita yang keluar tanpa
mengenakan kerudung di Arab Saudi. Dan kebanyakan wanita di Arab mengenakan
niqab atau hijab untuk menutupi kepalanya. Juga tak sedikit yang mengenakan
burqa mengingat Arab adalah negara tropis. Riyadh sebagai kota konservatif
menuntut warganya untuk mengenakan pakaian sopan yang menutupi area lengan
dan kaki, termasuk mengenakan kerudung. Baju ketat yang menonjolkan lekuk
badan tidak diperbolehkan saat kamu berkunjung ke Saudi Arabia. Pemakaian
pakaian renang hanya diperbolehkan saat berada di area pantai.

Kedua di Iran, wanita di Iran dilarang untuk mengenakan pakaian ketat atau
berlengan pendek. Mereka diharuskan untuk mengenakan pakaian berbahan loose
yang tidak membentuk badan. Panjang pakaian pun disesuaikan, yaitu minimal
menutupi sampai lutut kaki. Celana panjang diperbolehkan, namun tidak boleh
yang memperlihatkan lekuk kaki. Kemudian, rok panjang yang menutupi mata kaki
lebih disarankan. Tak lupa, setiap wanita diharuskan untuk menutup kepalanya
dengan kerudung. Dan bagi pria, tak diizinkan untuk mengenakan celana pendek di
tempat umum. Pemerintah Iran juga menyarankan pria untuk mengenakan baju
berlengan panjang agar nampak lebih sopan.

Terakhir di UAE, alasannya pemerintah UAE menuntut setiap turis yang


berkunjung agar menghargai budaya negara UAE. Terkenal dengan hamparan
pantainya yang indah, pemakaian bikini, celana pendek, baju renang, dan baju
terbuka lainnya hanya diperbolehkan untuk dikenakan di area pantai. Melewati
batas pantai, setiap orang harus mengenakan pakaian yang menutupi bahu, lengan
dan kaki. Pakaian yang memperlihatkan pakaian dalam pun tidak diperbolehkan.
Perempuan disarankan untuk mengenakan rok panjang yang menutupi lutut kaki,
baju berlengan, dan tidak mengenakan pakaian yang menonjolkan lekuk badan.
Bagi pria, tak diizinkan untuk mengenakan celana pendek dan baju tanpa lengan.

5. Belgia, Italia, Prancis &Tunisia

6. Pertama di Belgia, Setelah mengamati proses legislasi larangan penggunaan cadar


di Prancis, Belgia akhirnya melarang pemakaian cadar pada 2011. Otoritas Belgia
melarang semua pakaian yang menutupi wajah di tempat-tempat umum seperti
taman atau jalan. Jika perempuan kedapatan mengenakan cadar, maka dia akan
didenda jutaan atau dipenjara selama tujuh hari.

Kedua di Italia, Menutup wajah menggunakan burqa di muka umum telah dilarang
di Italia sejak tahun 1970 karena masalah keamanan. Meski hukum tidak
ditegakkan secara nasional, tapi pemerintah secara teratur memperluas pemberian
hukuman khusus pada perempuan yang mengenakan burqa, niqab, atau pakaian
yang menutupi wajah.

Ketiga di Prancis, Prancis pada April 2011 menjadi negara Eropa pertama yang
melarang penggunaan kerudung yang menutup hingga ke wajah dan hanya
menyisakan mata, atau niqab, di tempat umum di larang. Aturan ini berlaku baik
untuk warga Prancis maupun orang asing. Yang melanggar bisa didenda 150 Euro
atau Rp2,4 juta. Individu yang memaksa orang lain menggunakan niqab juga
terancam denda 30.000 Euro atau sekitar Rp480 juta, disertai hukuman satu tahun
penjara.

Terakhir di Tunisia, Sekitar 99% warga Tunisia memeluk Islam. Namun, negara
yang pernah dijajah Prancis itu kerap disebut sebagai negara penduduk muslim di
Benua Afrika bagian utara, yang paling “terpengaruh budaya barat”. Pada 1981,
pemerintah Tunisia mengeluarkan dekrit yang melarang perempuan menggunakan
hijab di sekolah dan kantor-kantor pemerintah. Presiden Tunisia saat itu, Zine El
Abidine Ali, menyebut hijab adalah bagian dari busana kolot yang masuk ke negara
itu tanpa diundang. Penggunaan hijab juga diklaim pemerintah “didorong oleh para
ekstremis yang ingin mengeksploitasi agama untuk tujuan politik.”

7. Di Indonesia merupakan salah satu negara yang mayoritas penduduknya menganut


agama islam. Itulah sebabnya sejak kecil, kita sudah biasa melihat para wanita yang
menggunakan hijab seraya menutupi bagian tubuh tertentu. Mengenakan hijab
adalah hak bagi seluruh muslimah, dalam Islam sendiri, penggunaan hijab
hukumnya wajib bagi kaum wanita guna menutup aurat yang bisa memicu syahwat.
Hijab /jilbab di Indonesia pada awalnya hanya digunakan di kalangan perempuan
Minangkabau. Di wilayah lainnya seperti Jawa dan Sulawesi, kaum perempuan
Islam-nya belum terlihat mengenakan jilbab bahkan tokoh-tokoh perempuan
Muslim terkenal seperti Kartini. Penyebaran penggunaannya di kalangan mayoritas
perempuan Islam di Indonesia pada abad ke-20.
Kesimpulan :
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jilbab mempunyai dua
pengertian, yaitu :
Jilbab ialah kerudung yang dapat menutup kepala, dada dan punggung yang biasa
dipakai oleh kaum wanita.
Jilbab ialah semacam baju kurung yang dapat menutup seluruh tubuh, yang biasa
dipakai kaum wanita.
Hijab adalah pakaian wanita muslim yang dijelaskan didalam islam
berhijab diwajibkan bagi wanita untuk menjaga fitrah mereka, selain itu juga
didalam Islam wanita memiliki kedudukan yang terhormat, dan diantara
penghormatan islam terhadap wanita adalah disyari‟atkannya hijab bagi para
muslimah untuk mengurangi dan mencegah terjadinya fitnah dan godaan seksual, di
agama lain pun seperti Yahudi, wanita-wanita Yahudi telah menggunakan cadar
untuk menutupi tubuh yang dianggapnya sebagai sebuah kehormatan. Mereka
percaya bahwa menggunakan cadar dapat mendatangkan keselamatan dan mampu
menjaga kehormatan mereka di muka umum.
Komentar :
Hijab atau jilbab merupakan satu hal yang telah diperintahkan oleh Sang Pembuat
syariat. Sebagai syariat yang memiliki konsekuensi jauh ke depan, menyangkut
kebahagiaan dan kemashlahatan hidup di dunia dan akhirat. Jadi, persoalan jilbab
bukan hanya persoalan adat budaya ataupun mode fashion Jilbab adalah busana
universal yang harus dikenakan oleh wanita yang telah mengikrarkan keimanannya.
Baik ia seorang muslimah yang di Arab, Indonesia ataupun di Eropa.
Alasan :
Hijab akan memberikan rasa aman bagi seorang wanita yang mengenakannya.
Penggunaan jilbab sesuai syariat juga dapat meningkatkan kepercayaan diri karena
tahu dirinya dalam keadaan tertutup dengan baik dan dapat bergerak dengan mudah
di area yang ramai lawan jenis. Hijab juga dapat melindungi kehormatan diri
sendiri dan mengurangi tindakan pelecehan seksual.
Sumber/Referensi :
1. https://www.harapanrakyat.com/2021/07/asal-usul-jilbab/
2. https://www.kaskus.co.id/thread/5fee4ac7a2d1955bc77240f0/selain-wanita-
muslim-ternyata-5-agama-ini-wanitanya-juga-memakai-kerudung-kepala/
3 & 4. https://kumparan.com/kumparanstyle/9-negara-muslim-ini-juga-terapkan-
aturan-dalam-berbusana-mana-saja
5 &6. https://travel.okezone.com/read/2022/03/26/408/2568145/7-negara-yang-
melarang-pemakaian-hijab-atau-niqab-ada-jerman-dan-belanda
https://www.sonora.id/read/423158440/11-negara-yang-melarang-keras-warganya-
memakai-hijab-bisa-kena-denda-jutaan-rupiah?page=all
7. https://id.wikipedia.org/wiki/Jilbab_di_Indonesia

Anda mungkin juga menyukai