Anda di halaman 1dari 6

Fenomena Lepas Cadar Artis Inara Rusli dalam Perspektif Agama

Aini Nasikatuz Zahro, Lutfi Septika Ainur Rohmah

Institut Agama Islam Negeri Kudus

Email ainizahro572@gmail.com

PENDAHULUAN

Keimanan maupun ketaqwaan seorang muslimah tidak ditentukan dari caranya


berpakaian maupun berperilaku, namun memang dalam menilai seseorang yang pertama dilihat
adalah penampilannya. Dalam agama islam yang sempurna ajaran, perintah dan larangannya
mengatur dengan baik setiap urusan dan seluruh kehidupan manusia salah satunya adalah
perintah menutup aurat bagi wanita.

Wanita dalam islam adalah kedudukan yang mulia karena merekalah pencetak generasi
selanjutnya dengan bimbingan dan kasih sayang yang mereka berikan. Dibalik peran wanita
yang besar aturan yang mengikatnya juga cukup banyak. Dalam ajaran islam wanita diatur dalam
cara berbusana, berbicara, dan tingkah lakunya dengan tujuan memuliakan dan menjaga
martabatnya sebagai seorang wanita.. Islam mengajarkan bahwasanya dalam berpakaian baiknya
yang menutup aurat, dalam konteks ini bukan untuk mempersulit atau membatasi ruang gerak
perempuan namun justru untuk mempertegas eksistensi dan perbedaan mereka dengan
perempuan muslim dan non muslim.

Pakaian muslim saat ini mengalami berbagai perkembangan sesuai dengan trend fashion,
ada berbagai macam jenis pakaian muslim dan model hijab yang bervariasi. Namun tidak sejalan
dengan trend hijab perilaku pemakainya justru semakin melenceng dari syariat islam. Banyak
diantara mereka yang berhijab justru terang-terangan bergandengan tangan dan jalan-jalan
berduaan dengan yang bukan mahramnya. Jilbab sekarang bukan sebagai tuntutan agama namun
hanya sebatas trend pakaian yang merambah kemana-mana.

Cadar adalah versi lanjutan dari jilbab cadar sendiri adalah kain yang digunakan sebagai
penutup wajah oleh wanita muslimah, cadar sendiri dalam bahasa arab disebut niqab. Niqab
merupakan kain yang panjang dan menjuntai sampai dada yang digunakan untuk menutup wajah
dan hanya menampakkan mata saja. Cadar sendiri merupakan hal yang cukup asing bagi
masyarakat Indonesia hal ini dipengaruhi oleh madzhab yang dianut mayoritas muslim di
Indonesia. Madzhab ini berpendaat bahwa wajah bukan merupakan aurat yang perlu ditutupi,
sebab kultur Indonesia yang terkenal adalah keramahan, gotong-royong, dan interaksi sosialnya.
Cadar merupakan isu yang cukup kontroversial dalam islam seperti yang belum lama terjadi dan
diberitakan dalam berbagai media sosial yaitu Inara Rusli yang melepas cadar untuk mencari
nafkah anak-anaknya usai bercerai dengan suaminya.

Berita ini kemudian memunculkan berbagai komentar dari masyarakat Indonesia terlebih
pandangan masyarakat yang memandang bahwa perempuan bercadar adalah perempuan yang
hijrah yang berpindah dari sebelumnya perilaku yang jelek menjadi terbiasa berperilaku baik.
Cadar bukan hanya sekedar gaya berbusana ataupun trend namun lebih daripada itu cadar
merupakan identitas perempuan muslimah, tapi cadar juga bukan tolak ukur dari seorang muslim
dalam hal beribadah.

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Strategi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah

PEMBAHASAN

1. Pengertian Cadar

2. Kehidupan Inara Rusli


Inara Rusli merupakan penyanyi dan pemeran kelahiran 19 Februari 1993 dan
memulai debutnya di usia 10 tahun Di dunia tarik suara, Inara mulai dikenal sejak ia
bergabung menjadi salah satu anggota grup vocal bernama Bexxa pada tahun 2013,
dimana saat itu sedang marak-maraknya trend boyband dan girlband Korea yang
kemudian mearik minat industri hiburan tanah air. Namun, seiring redupnya popularitas
girl band tersebut, inara beralih ke dalam industri peran dan mendapatkan tawaran di
sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah dan beberapa ftv.
Kariernya terhenti pada 2014, setelah menerima pinangan dari Virgoun vokalis
grup Lastchild dan menikah pada 14 Desember 2014. Kehidupan rumah tangga pasangan
selebriti ini mendapatkan tiga orang anak yaitu seorang putri sulung bernama Starla Rhea
Idola Virgoun dan anak laki-laki Faithlee Ss-sya'ir Virgoun dan Terang Sharique
Virgoun. Rumah tangga pasangan ini jauh dari isu miring. Bahkan, keduanya kerap
memamerkan hubungan harmonis dan romantis.
Inara juga memantapkan hatinya untuk mengenakan cadar pada bulan ramadhan
2018 sebagai bukti ketaatannya pada agama dan istri sholeha. Menurut cerita yang ada
Virgoun datang kerumah Ustadz Derry Sulaiman dengan tujuan meminta nasehat karena
Inara digoda banyak lelaki di luar rumah karena paras kecantikannya yang kemudian
disarankan oleh beliau untuk Inara menggunakan cadar, bahkan saat itu Virgoun justru
terpesona dengan penampilan baru istrinya. Perkiraan Ustadz Derry saat itu Inara akan
melepas cadar keesokan harinya salah justru Inara mempertahankan cadarnya untuk
memuliakan dan menyenangkan sang suami. Namun buah dari kesabaran dan taatnya
dipermainkan oleh suaminya sendiri.
Inara membongkar perselingkuhan yang dilakukan Virgoun melalui akun
Instagram pribadinya @mommy_starla. Dia juga membeberkan sejumlah bukti yang
menguatkan hal itu. Benar saja, unggahan tersebut langsung menjadi bahan perbincangan
hangat di dunia maya. Banyak netizen sengaja mengunjungi laman Instagramnya hanya
untuk mencari tahu kebenaran berita tersebut.
Setelah Inara mengungkap semua kelakuan busuk suaminya dan digugat cerai, ia
mengambil langkah pasti dan mantap untuk membuka cadarnya di depan semua awak
media pada 19 Mei 2023, guna mengambil posisi sebagai pencari nafkah untuk ketiga
anaknya kelak. Sejak saat itu, berbagai tawaran pekerjaan pun menghampiri dirinya.
Salah satunya menjadi brand ambassador klinik kecantikan ternama di Tanah Air.
Namun keputusan inara untuk lepas cadar menjadi trending di beberapa media
karena adanya pro kontra mayarakat dalam menyikapi keputusan Inara tersebut. Saat
jumpa pers dengan pemilik perusahaan kosmetik, Inara memilih melepas cadarnya di
depan umum dan awak media. Inara Rusli menyatakan, "Saya pakai karena Allah, saya
lepas juga karena Allah," dalam video klip Instagramnya @mommy_starla, Kamis
(18/5/2023).
3. Hukum Bercadar dalam Islam
Penampilan Muslimah dengan menggunakan cadar kerap dijumpai di tengah masyarakat.
Ada yang menganggapnya biasa saja, dan ada pula yang menganggap asing. Terlepas dari
itu, apa hukum mengenakan cadar bagi Muslimah dalam Islam?
Ulama Syekh Dr Yusuf Al Qaradawi pernah menjelaskan terkait hukum cadar ini, bahwa
sebagian besar ulama berpendapat cadar itu tidak wajib dan perempuan boleh
memperlihatkan wajah dan telapak tangan.

Dalam riwayat shahih dari Abu Dawud dari Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda bahwa
perempuan yang telah melalui masa haid wajib mengenakan aurat kecuali yang biasa terlihat.
"Kecuali bagian ini dan ini," sabda beliau. Nabi SAW menunjuk bagian wajah dan kedua telapak
tangan.

Syekh al-Qaradhawi menekankan, mengenakan cadar memang tidak wajib tetapi tidak ada
larangan bagi wanita yang ingin mengenakannya. Menurut Ulama Syekh Dr. Yusuf Al
Qaradawi, sebagian besar ahli berpendapat bahwa cadar tidak diwajibkan dan perempuan
diperbolehkan memperlihatkan wajah dan telapak tangan.

Rasulullah SAW bersabda dalam riwayat shahih Abu Dawud dari Aisyah RA bahwa wanita
yang telah datang bulan diharuskan mengenakan aurat selain dari yang biasa dilihat. "Kecuali
untuk ini dan bagian ini," jelasnya. Nabi SAW mengangkat kedua telapak tangan dan menunjuk
ke wajah. Jilbab tidak wajib, menurut Syekh al-Qaradawi, namun tidak ada larangan bagi wanita
yang ingin memakainya.

Adanya perselisihan tentang aurat wanita adalah sesuatu yg biasa tetlihat oleh wanita. Allah
SWT berfirman :

‫ۖ َواَل يُ ْب ِدينَ ِزينَتَه َُّن ِإاَّل َما ظَهَ َر ِم ْنهَا‬

"Janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak daripadanya." (QS
An Nur ayat 31).
Sebagian besar ulama berpendapat, apa yang biasa tampak dari wanita ketika ayat ini
diturunkan adalah wajah dan telapak tangan. Namun, sejumlah ulama juga memiliki tafsir yang
lain.

Mazhab Syafi'i dan Hanbali berpendapat, aurat wanita adalah seluruh tubuhnya, sehingga
dua mazhab tersebut memerintahkan wanita Muslimah menutup wajahnya dengan cadar.Ulama
dari dua mazhab tersebut berpendapat, ketika Surat An Nur ayat 31 itu turun, para Muslimah
kala itu langsung mencari kain apa saja untuk menutup aurat mereka.

Dalam hadits Bukhari riwayat dari Aisyah RA, disebutkan bahwa setelah ayat 31 Surat An
Nur itu turun, para wanita Muhajirin merobek selimut mereka lalu berkerudung dengannya."
(HR Bukhari).

Aisyah RA juga menyampaikan bahwa setelah turunnya ayat tersebut, para Muslimah
berpakaian dengan menutupi wajah mereka.Adapun yang tidak mewajibkan cadar adalah
Mazhab Hanafi dan Maliki. Ulama Imam Hanafi menyampaikan, seluruh tubuh wanita adalah
aurat kecuali wajah, telapak tangan dalam dan telapak tangan luar.

Ulama dari Mazhab Hanbali, Muhammad 'Alaa-uddin, dalam kitabnya yaitu Ad-Dur Al-
Muntaqa, berpendapat bahwa hukum mengenakan cadar memang tidak wajib, tetapi dianjurkan
bagi kaum Muslimah untuk menggunakan cadar agar aman dari fitnah dan gangguan. Ulama
tafsir, Imam Al Qurthubi, dari Mazhab Maliki, berpendapat senada bahwa apabila seorang
Muslimah punya paras cantik dan khawatir wajah dan telapak tangannya menimbulkan fitnah,
hendaknya dia menutup wajahnya.

Terkait hukum menggunakan cadar, tidak ada satu pun ulama yang dengan tegas
mewajibkan penggunaan cadar seperti hukum menggunakan hijab. Kembali pada hadits dari
Aisyah RA, Rasulullah SAW pernah mengingatkan Asma' binti Abu Bakar:

َ ‫يض لَ ْم تَصْ لُحْ َأ ْن ي َُرى ِم ْنهَا ِإاَّل هَ َذا َوهَ َذا َوَأ َش‬
‫ار ِإلَى َوجْ ِه ِه َو َكفَّ ْي ِه‬ َ ‫ت ْال َم ِح‬
ِ ‫يَا َأ ْس َما ُء ِإ َّن ْال َمرْ َأةَ ِإ َذا بَلَ َغ‬

"Wahai Asma', sesungguhnya seorang wanita bila telah baligh tidak boleh lagi tampak dari
tubuhnya kecuali ini dan ini (seraya menunjuk muka dan telapak tangannya)." (HR Abu Dawud).
Sementara itu, Mufti Agung Mesir Syekh Syauqi Alam menegaskan, seorang Muslimah
wajib berhijab ketika sudah mencapai usia yang telah dikenai kewajiban tersebut, atau baligh.
Perempuan dikatakan telah mencapai baligh yaitu ketika menginjak usia yang membuatnya
merasakan menstruasi atau keluar darah haid dari kemaluannya.

Saat menyampaikan hal tersebut, Syekh Syauqi Alam juga menjelaskan soal bagian tubuh
wanita Muslimah yang tidak wajib ditutup.

"Seorang perempuan diwajibkan menutupi seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak
tangannya," kata dia. "Mengenai kewajiban berhijab ini, tidak ada seorang Muslim selama
berabad-abad yang bertentangan dengan generasi salaf dan penerusnya. Ini (kewajiban hijab)
adalah hukum yang ditetapkan dalam dua wahyu yang jelas, yaitu Alquran dan sunnah serta
kesepakatan umat juga telah ada di atasnya," tutur Syekh Syauqi Alam.

Anda mungkin juga menyukai