Dalam mazhab Syafi’i mengemukakan bahwa memakai cadar bagi wanita adalah
wajib. Pendapat lain menyatakan hukumnya adalah sunah. Dan ada juga yang menyatakan
khilaful awla.Dalam mazhab Syafi’i sendiri yang dianut mayoritas orang NU terjadi
perbedaan dalam menyikapinya. Meskipun harus diakui bahwa pendapat yang mu’tamad
dalam mazhab Syafi’i adalah bahwa aurat perempuan dalam konteks yang berkaitan dengan
pandangan pihak lain adalah semua badannya termasuk kedua telapak tangan dan wajah.
Yang dapat di simpulkan. Ada beda pendapat antara ulama Syafi’iyah terdahulu dan
belakangan. Ada ulama Syafi’iyah yang membedakan bahwa aurat wanita adalah seluruh
badan kecuali wajah dan telapak tangan, ini berlaku dalam shalat. Sedangkan aurat di luar
shalat adalah seluruh badan termasuk wajah dan telapak tangan. Namun yang dipahami oleh
Syaikh ‘Amru di atas, ulama Syafi’iyah terdahulu (Imam Asy Syafi’i dan Imam Nawawi)
memutlakkan aurat wanita adalah seluruh badan kecuali wajah dan telapak tangan. Juga
perhatikan beda antara hukum memandang wajah wanita dan hukum menyingkap wajah. Dua
hal ini adalah dua hal yang berbeda.