Anda di halaman 1dari 14

STUDI EVALUASI PEMANFAATAN SAMPAH MENJADI BIOGAS UNTUK

MENGHASILKAN ENERGI LISTRIK


(Studi kasus di TPS 3R Taruna Kompos Kelurahan Mulyaharja,
TPS 3R Ceremai Kelurahan Cipaku dan TPS 3R Dharmais Kelurahan Kencana Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor)

1) 2) 3)
Engkos Kausar , Didik Notosudjono , Waryani

ABSTRAK

Sampah merupakan masalah klasik yang terlihat sepele, akan tetapi sampah dapat berakibat buruk
bagi kesehatan manusia maupun kelestarian alam. TPS 3R adalah tempat pengelolaan sampah reduce,
reuse dan recycle yaitu mengurangi – menggunakan dan mendaur ulang. Pengelolaan sampah organik
dapat diolah menjadi biogas yang dapat menggantikan bahan bakar seperti elpiji, minyak tanah,
minyak solar, bensin, gas kota, kayu bakar dan untuk pembangkit listrik.
Biogas adalah proses pengolahan limbah organik secara anaerob untuk menghasilkan gas metan
(CH4). Pemanfaatan pengoahan biogas dapat diaplikasikan untuk bahan bakar generator. Generator
sinkron merupakan mesin listrik arus bolak balik yang mengubah energi mekanik menjadi energi
listrik arus bolak – balik.
Volume timbulan sampah di Kota Bogor pada tahun 2016 per hari 2.734,03 m³ yang terdiri dari
sampah organik per hari 1.804,46 m³, sampah anorganik dan residu per hari 929,57 m³. Volume
timbulan sampah per hari yang tertangani dan tidak tertangani oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Kota Bogor adalah 2.071,9 m³ dan 662,13 m³. Pengelolaan sampah 3R berbasis masyarakat lebih
ditekankan kepada metoda pengurangan sampah yang lebih arif dan ramah lingkungan. Metode
tersebut lebih menekankan kepada tingkat perilaku konsumtif dari masyarakat serta kesadaran
terhadap kerusakan lingkungan akibat bahan tidak terpakai lagi yang berbentuk sampah. Pengolahan
sampah organik dapat diolah menjadi kompos dan biogas. Pengolahan biogas memiliki manfaat yaitu
dapat menggantikan bahan bakar, menghasilkan pupuk organik, mengatasi pencemaran lingkungan
dan udara, tetapi secara tidak langsung pemakaian biogas juga berkontribusi pada pemanasan global.
Jumlah sampah organik yang diolah menjadi biogas per hari di TPS 3R Taruna Kompos Kelurahan
Mulyaharja adalah 85 kg, TPS 3R Ceremai Kelurahan Cipaku adalah 85 kg dan TPS 3R Dharmais
Kelurahan Kencana adalah 55 kg. Energi listrik yang dapat dibangkitkan dari pengolahan biogas di
TPS 3R Taruna Kompos Kelurahan Mulyaharja adalah 51,85 kWh, TPS 3R Ceremai Kelurahan
Cipaku adalah 53,66475 kWh dan TPS 3R Dharmais Kelurahan Kencana adalah 33,55 kWh. Harga
pembelian tenaga listrik per kWh dari PLTBg oleh PT PLN (Persero) lebih mahal dibandingkan
dengan harga listrik yang berasal dari energi fosil (energi batubara) dan masih menjadi yang diminati
investor karena harga batubara cenderung murah dan dapat menghasilkan energi yang cukup besar
jika dibandingkan dengan Energi Baru Terbarukan dari PLTBg, sehingga Energi Baru Terbarukan
dari PLTBg sulit berkembang di indonesia.

Kata kunci : Biogas, energi listrik, generator sinkron, harga listrik, kelemahan biogas, manfaat biogas,
pengelolaan sampah, sampah.

1. PENDAHULUAN juga mengakibatkan semakin tingginya produksi


sampah. Volume timbulan sampah di Kota
1.1 Latar Belakang Bogor pada tahun 2016 per hari 2.734,03 m³
yang terdiri dari sampah organik per hari
Sampah merupakan masalah klasik yang terlihat 1.804,46 m³, sampah anorganik dan residu per
sepele, akan tetapi sampah dapat berakibat hari 929,57 m³. Rata – rata sampah yang
buruk bagi kesehatan manusia maupun terangkut ke TPA Galuga per hari 1987 m³,
kelestarian alam. Peningkatan aktivitas yang terdiri dari sampah organik per hari
perkotaan yang berbanding lurus dengan 1.311,42 m³, sampah anorganik dan residu per
peningkatan jumlah penduduk mengakibatkan hari 675,58 m³. Volume timbulan sampah yang
konsumsi semakin tinggi. Konsumsi yang tinggi tertangani di 12 lokasi TPS 3R Dinas

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan Bogor 1


Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor per hari yang meliputi pengurangan dan penanganan
84,9 m³, yang terdiri dari sampah anorganik per sampah.
hari 43,5 m³, sampah organik per hari 21,58 m³
dan sampah residu per hari 19,82 m³. 2.3 Biogas

1.2 Maksud dan Tujuan Biogas adalah gas mudah terbakar (flammable)
yang dihasilkan dari proses penguraian bahan
Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini organik oleh bakteri yang hidup dalam kondisi
adalah sebagai berikut : kedap udara (bakteri anaerob) terhadap limbah –
a. Untuk mengetahui kapasitas pengelolaan limbah organik baik di digester (pencerna)
sampah dan pemanfaatan pengolahan sampah anaerob maupun di tempat pembuangan akhir
di TPS 3R Taruna Kompos Kelurahan sampah (sanitary landfill). Teknologi biogas
Mulyaharja, TPS 3R Ceremai Kelurahan pada dasarnya memanfaatkan proses pencernaan
Cipaku dan TPS 3R Dharmais Kelurahan yang dilakukan oleh bakteri methanogen yang
Kencana Dinas Kebersihan dan Pertamanan produknya berupa gas methan (CH4). Gas metan
Kota Bogor. hasil pencernaan bakteri tersebut dapat
b. Untuk mengetahui proses pengolahan mencapai 60% dari keseluruhan gas hasil
sampah organik menjadi biogas reaktor biogas sedangkan sisanya didominasi
c. Untuk mengetahui potensi energi listrik yang karbondioksida (CO2). Sumber daya energi
dapat dibangkitkan dari pengolahan biogas. biogas rata – rata mengandung 60% gas metan
(CH4), lebih dari 36% karbon dioksida (CO 2),
1.3 Metodologi Penelitian kurang dari 3% belerang (H2S) dan kurang dari
1% hidrogen(H2).
Metodologi tugas akhir ini di lakukan dengan : Secara umum proses biologis terbentuknya
a. Studi Literatur : Dimana perumusan masalah biogas adalah ada tiga tahapan untuk
yang diperoleh selanjutnya sebagai dasar terbentuknya biogas dari proses fermentasi
untuk menganalisa. anaerob.
b. Survei Lapangan : Melakukan pengumpulan a. Tahap hidrolisis
data – data teknis dilapangan, serta Pada tahap hidrolisis, bahan – bahan organik
melakukan diskusi dan interview dengan yang mengandung selulosa, hemiselulosa, dan
petugas lapangan. bahan ekstratif seperti protein, karbohidrat dan
c. Setelah data terkumpul dilakukan lipida akan diurain dengan senyawa dengan
penganalisaan dan evaluasi pemanfaatan rantai yang lebih pendek.
sampah menjadi biogas untuk menghasilkan b. Tahap pengasaman
energi listrik di TPS 3R Taruna Kompos Pada tahap pengasaman, bakteri akan
Kelurahan Mulyaharja, TPS 3R Ceremai menghasilkan asam yang berfungsi untuk
Kelurahan Cipaku dan TPS 3R Dharmais mengubah senyawa pendek hasil hidrolisis
Kelurahan Kencana Dinas Kebersihan dan menjadi asam asetat CH3COOH, H2 dan CO.
Pertamanan Kota Bogor Bakteri ini merupakan bakteri anaerob yang
dapat tumbuh dalam keadaan asam, yaitu
2. DASAR TEORI dengan pH 5,5 sampai 6,5. Bakteri ini bekerja
secara optimum pada temperatur sekitar 30°C.
2.1 Sampah

Sampah adalah material sisa yang tidak


diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah merupakan konsep buatan manusia,
dalam proses – proses alam tidak ada sampah,
yang ada hanya produk – produk yang tak
bergerak. Sampah dapat berada pada setiap fase
materi yaitu padat, cair, atau gas. Berdasarkan
bahan asalnya, sampah itu dibagi menjadi dua
jenis, yaitu sampah organik dan anonorganik

2.2 Pengelolaan Sampah

Menurut UU No. 18 Tahun 2008 didefinisikan Gambar 1 Proses pembentukan biogas


pengelolaan sampah adalah kegiatan yang Sumber : http://inspiration-
sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan bioteknologi.blogspot.co.id/2009/06/teknologi-
biogas-untuk-peternak.html

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan Bogor 2


c. Tahap pembentukan gas CH4 nitrogen ini dikenal dengan istilah rasio C/N.
Pada tahap pembentukan gas CH4, bakteri yang Secara empiris diketahui bahwa rasio C/N yang
berperan adalah bakteri methanogenesis (bakteri paling menguntungkan adalah pada kisaran 10 –
metana). Kelompok bakteri metana yaitu dari 30. Jika rasio C/N terlalu tinggi, berarti
jenis methanobacterium, methanobacillus, kandungan karbonnya tinggi, produksi biogas
methanosacaria dan methanococcus. Bakteri ini menjadi tidak optimal. Jika rasio C/N terlalu
memebntuk kondisi digester yang benar – benar rendah (≤ 9) akan terbentuk amonika yang akan
kedap udara dan gelap. Temperatur dimana menyebabkan proses penguraian tidak dapat
bakteri ini secara optimum 35°C dan sangat berjalan secara optimal.
sensitif terhadap perubahan temperatur sekitar 2 Tabel 2 rasio C/N beberapa bahan organik
– 3°C. Kisaran pH adalah 6,5 – 7,5. Pada akhir Bahan %C % N Rasio % Kadar
metabolisme dihasilkan CH4 dan CO2 dari gas Air
No.
H2, CO2 dan asam asetatyang dihasilkan pada Organik (Kering) (Kering) C/N (Bahan
tahap pengasaman. Segar)
Kesebandingan nilai energi biogas dengan Kotoran
energi komersial bahan bakar seperti gas alam, 1 30, 0 1, 70 18 80-85
Sapi
solar, bensin dan listrik seperti pada tabel seperti Kotoran
pada tabel 1 di bawah ini. 2 83, 6 3, 80 22 75-80
Kambing
Tabel 1 kesebandingan nilai energi biogas Kotoran
dengan energi komersial 3 87, 5 6, 60 14 70-80
Burung
Kotoran
Bahan Nilai Biogas Gas Solar Bensin Listrik 4 76, 0 3, 80 20 70-80
Babi
No. Alam Kotoran
Bakar Energi (m³) (I) (I) (Kwh) 5 33, 4 2, 30 15 75-80
(m³) Kuda
1 m³ 22, 10 Kotoran
1 1, 00 0, 66 0, 61 0, 72 6, 10 6 54, 0 2, 00 27 80-85
Biogas MJ Angsa
1 m³ Kotoran
2 Gas 33, 50 1, 52 1, 00 0, 93 1, 10 9, 30 7 50, 0 2, 00 25 70-80
Merpati
Alam MJ Kotoran
1 Liter 36, 00 8 75, 0 1, 80 42 70-80
3 1, 63 1, 07 1, 00 1, 18 10, 00 Unta
Solar MJ Kotoran
1 liter 30, 50 9 60, 0 1, 30 46 70-85
4 1, 38 0, 91 0, 85 1, 00 8, 50 Gajah
Bensin MJ 10
1 kWh Urine 15, 0 15, 00 1 90-95
5 0, 16 0, 16 0, 11 1, 20 0. 12 1, 00
Listrik 11 Darah 36, 0 12, 00 3 90-95
Sumber : Unggul Wibawa ; 2001 Limbah
12 56, 0 7, 00 8 55-75
Ikan
Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap 13 Serbuk
pembentukan biogas yaitu adalah sebagai Tulang 21, 0 7, 00 3 15-35
berikut : Limbah
a. Kondisi anaerob atau kedap udara 14 Jagal 64, 0 8, 00 8 55-75
Biogas dihasilkan dari proses fermentasi bahan Hewan
organik oleh mikroorganisme anaerob. Karena 15 Ekskremen
itu, intalasi pengolah biogas harus kedap 48, 0 6, 00 8 75-80
Manusia
udara/keadaan anaerob (Simamora dkk, 2006). Ekskremen
b. Rasio C/N 16 Manusi + 70, 0 7, 00 10 80-85
Prinsipnya gas metan (biogas) mengandung Urine
unsur karbon (C) dan nitrogen (N). Unsur 17 Kulit
karbon (C) didalam bahan organik sangat 37, 5 1, 50 25 50-70
Kentang
diperlukan sebagai penyedia energi bagi bakteri 18 Kertas
anaerob (bakteri yang tidak memerlukan 40, 0 0, 05 800 May-15
Koran
oksigen untuk pertumbuhannya). Disamping
unsur carbon tersebut unsur lain yang 19 Rumput 48, 0 4, 00 12 40-60
memegang peran penting dalam proses ini
adalah nitrogen (N) kareana sangat dibutuhkan 20 Jerami Padi 18, 0 0, 30 60 20-40
bagi pembentukan/pembiakan bakteri. Dalam Tangkai
proses pembentukan biogas perbandingan antara 21
dan Daun 55, 00 1, 00 55 25-40
jumlah unsur karbon dan nitrogen sangat Padi
menentukan keberhasilan proses pembentukan
biogas. Perbandingan antara karbon dan

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan Bogor 3


Tangkai pendegradasian karena padatan ini akan
22
Kacang 40, 00 2, 00 20 25-40 dirombak pada saat terjadinyan
Tanah pendekomposisian bahan. Jumlah TS biasanya
23 Tebu 45, 00 0, 30 150 25-40 direperesentasikan dalam % bahan baku.
Volatile solid (VS) merupakan bagian padatan
24 Kol dan
43, 00 3, 60 12 40-50 (total solid-TS) yang berubah menjadi fase gas
Kubis
pada tahapan asidifikasi dan metanogenesis
25 Limbah
24, 00 1, 50 16 40-50 sebagaimana dalam proses fermentasi limbah
Sayuran
organik.
26 Pupuk Tabel 4 karakteristik beberapa jenis bahan baku
42, 00 3, 00 14 75-80
Kompos dicerna
Sumber : Unggul Wibawa ; 2001 Bioga
Untuk menghitung nilai rasio C, rasio N dan VS s
C/N D
rasio C/N-nya dari berbagai macam bahan baku Type of (%) Yield
Rati M
organik seperti pada tabel 2 di atas dengan Feedstock of (m³/k
o (%)
persamaan 1, 2 dan 3 di bawah ini. DM g of
 Rasio N = Jumlah bahan baku × %N VS)
(kering) .....(1) 3– 3 – 70 – 0,25 –
Pig Slurry
 Rasio N = Jumlah bahan baku × %N 10 8 80 0,50
(kering) .....(2) 6– 5– 0,20 –
Cattle Slurry 80
20 12 0,30
Rasio C
 Rasio C/N = .....(3) Poultry Slurry
3 – 10 –
80
0,35 –
Rasio N 10 30 0,60
c. Temperatur (suhu) Stomach/Intestin 0,40 –
3 – 5 15 80
Proses pembusukan atau penguraian secara e Content 0,68
anaerob berlangsung dengan baik pada kondisi 8– 0,35 –
Whey – 90
temperatur antara 5 – 55 °C. Pada temperatur 12 0,80
antara 5 – 40°C terjadi proses penguraian yang 20 – 0,80 –
dilakukan jenis bakteri mesofil (bakteri yang Conc.Whey – 90
25 0,95
cukup aktif). Sedangkan temperatur antara 40 – 4– 1 – 80 – 0,35 –
55°C terjadi proses penghancuran bahan organik Ferment & Slops
10 5 95 0,78
jenis bakteri thermofil (bakteri yang sangat 80 – 70 – 80 – 0,15 –
aktif). Pada temperatur sekitar 40°C kedua jenis Straw
100 90 90 0,35
bakteri tersebut masih dapat bekerja secara 100
optimal. Proses penguraian pada umumnya 60 – 0,20 –
Garden Wastes – 90
terjadi pada daerah mesofil. Temperatur yang 70 0,50
150
paling menguntungkan untuk keseluruhan 12 – 20 –
proses terjadi pada 33º C. Grass 90 0,55
25 25
Tabel 3 hubungan suhu dan HRT 10 – 15 –
Process Minimum Grass Silage 90 0,56
Thermal Stage 25 25
Temperatures Retention Time 15 – 0,25 –
Fruit Wastes 35 75
Psychrophilic < 20°C 70 to 80 days 20 0,50
0,50 –
Mesophilic 30 to 42°C 30 to 40 days Food Remains – 10 80
0,60
Sumber : AL SEADI 2001
Thermophilic 43 to 55°C 15 to 20 days
Sumber : Teodorita Al Seadi, Dominik Rutz, Untuk mengetahui total nilai TS dari limbah
Heinz Prassl, Michael Köttner, Tobias organik seperti pada persamaan 4 di bawah ini.
Finsterwalder, Silke Volk, Rainer Janssen Total nilai TS = TS(%) × Jumlah bahan baku
limbah organik (kg) .....(4)
d. Kadar padatan/total solid content (TS) Untuk menghitung gas yang dihasilkan dari
Pengertian total solid content (TS) atau dry pengolahan biogas dari limbah organik seperti
matter (DM) adalah jumlah materi padatan yang pada persamaan 5 di bawah ini.
terdapat dalam limbah pada bahan organik Gas yang dihasilkan dari pengolahan biogas
selama proses digester terjadi dan ini (m³) = Total nilai TS (kg) × Produksi gas
mengindikasikan laju penghancuran atau yang dihasilkan dari jenis limbah
pembusukan material padatan limbah organik. organik (m³) .....(5)
Total Solid merupakan salah satu faktor yang
dapat menunjukkan telah terjadinya proses

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan Bogor 4


Untuk menghitung potensi energi listrik yang banyaknya produksi metan yang dihasilkan.
dapat dibangkitkan dengan menggunakan Hubungan antara HRT, suhu dan total padatan
persamaan 6 di bawah ini. (TS) Pada suhu mesofilik 30 – 35°C waktu ideal
Energi listrik (kWh) yang dibutuhkan adalah selama 40 – 50 hari.
=Gas yang dihasilkan (m³) × Kesebandingan
nilai energi biogas dengan energi listrik
(kWh) .....(6)
Daya listrik didefinisikan sebagai energi listrik
yang digunakan oleh suatu alat tiap satu satuan
waktu. Secara matematis, daya listrik
dirumuskan seperti persamaan 7 di bawah ini.
W
P= .....(7)
t
Dimana :
P = Daya listrik (Watt)
W = Energi listrik (Joule)
t = Waktu (Sekon)
e. Nilai pH
Produksi biogas secara optimum dapat dicapai
bila nilai pH dari campuran input didalam
Gambar 2 hubungan antara HRT, suhu dan TS
pencerna berada pada kisaran 6 dan 7.
Sumber :
f. Loading rate (laju pengumpanan)
http://digilib.unila.ac.id/6358/16/BAB%20II.pdf
Loading rate adalah jumlah bahan pengisi yang
harus dimasukkan ke dalam digester per unit i. Starter
kapasitas per hari. Agar fermentasi berlangsung Starter diperlukan untuk mempercepat proses
dengan optimal, perlu pengisian bahan organik perombakan bahan organik hingga menjadi
yang kontinu setiap hari dengan biogas. Starter merupakan mikroorganisme
memperhitungan waktu tiggal dan volume perombak yang telah dijual komersial. Bisa juga
digester. menggunakan lumpur aktif organik atau cairan
g. Zat toksin isi rumen (Simamora dkk, 2006).
Zat toksin yang terkandung dalam bahan
organik atau alat produksi biogas dapat menjadi 2.4 Digester Biogas
penghambat pertumbuhan mikroorganisme
sehingga menurunkan produksi biogas. Zat Digester biogas merupakan suatu teknologi yang
toksin tersebut diantaranya ion mineral dan memanfaatkan bahan-bahanorganik, termasuk
logam berat, seperti tembaga, detergen, kotoran manusia dan hewan, limbah rumah
pestisida, kaporit, dan antibiotik yang bersifat tangga, dan sampah – sampah organik secara
racun. anaerobik untuk menghasilkan gas methana. Gas
h. Waktu tinggal dalam pencerna (digester) metana yang dihasilkan bersifat dapat terbakar.
Waktu tinggal dalam pencerna adalah rerata Reaksi fermentasi terjadi tanpa kehadiran
periode waktu saat input masih berada dalam oksigen sama sekali atau yang disebut dengan
pencerna dan proses pencernaan oleh bakteri reaksi fermentasi anaerobik.. Dalam
metanogen. Waktu tinggal juga tergantung pada perancangan digester biogas, ukuran biodigester
suhu, dan diatas 35ºC atau suhu lebih tinggi, tergantung dari kuantitas, kualiitas, bahan
waktu tinggal semakin singkat. Sebagian besar organik, jenis bahan organik yang ada dan
sistem digester anaerobik dirancang untuk temperatur proses fermentasi. Ukuran reaktor
menahan limbah dalam masa waku yang biogas/biodigester dapat dinyatakan dengan
ditentukan. Lamanya waktu material limbah volume digester (Vd) untuk bahan baku
tersimpan di dalam reaktor disebut lama retensi (padatan dan air). Secara umum volume digester
hidrolik atau waktu tinggal hidrolik (HRT). (Vd) untuk bahan baku (padatan dan air) dapat
Secara teoritis merupakan waktu material diperhitungkan seperti rumus 8 di bawah ini.
organik berada di dalam tangki digester. Selama Vd = Sd x RT .....(8)
proses ini terjadi pertumbuhan bakteri anaerob Dimana :
pengurai, proses penguraian matrial organik, Vd = Volume ruang untuk bahan baku
dan stabilasi pembentukan biogas menuju (padatan +air) digester (m³/Hari)
kepada kondisi optimumnya. Proses perubahan Sd = Masukan bahan baku setiap hari
padatan terlarut menjadi gas dalam reaksi (m³/Hari)
anaerobik sangat bergantung pada HRT. RT = Retention time/waktu bahan baku
Lamanya waktu retensi berpengaruh dalam berada dalam digester (Hari)

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan Bogor 5


Pada umumnya retention time dipengaruhi oleh Tabel 5 Harga pembelian Tenaga Listrik dari
temperatur operasi dari biodigester. Untuk di kelebihan Tenaga Listrik (Excess Power) dari
indonesia karena temperatur sepanjang musim PLTBg oleh PT PLN Persero
yang hampir stabil, maka banyak biodigester Harga Pembelian (Rp/kWh)
dibuat dan beroperasi pada temperatur kamar 20
(unheated biodigester). Sedangkan untuk MW
retention time untuk biodigester sederhana tanpa < Kapa
Kapasitas s.d.
pemanasan dapat dipilih 40 hari (Uli Werner, Lokasi/ Kapa sitas
20 MW
1989). Pemasukan bahan baku tergantung wilayah sitas 50
No.
seberapa banyak air yang harus dimasukan Pembang > 50 MW
kedalam biodigester sehinnga kadar bahan baku kit Listrik MW
padatnya sekitar 4 – 8% seperti rumus 9 di Teg.
Teg.
bawah ini. mene Teg.ti Teg.ti
Rend
ngah/ nggi nggi
Sd = Padatan + Air (m³/Hari) .....(9) ah
tinggi
Keterangan : Pulau
Sd adalah Jumlah masukan bahan baku setiap 1 1.759 1.424 1.211 1.139
jawa
hari (m³/hari) Pulau
Umumnya percampuran kotoran dari air dibuat 2 1.759 1.424 1.211 1.139
sumatera
dengan perbandingan antara 1 : 3 dan 2 :1 (Uli Pulau
3 1.759 1.424 1.211 1.139
Werner, 1989). Di indonesia untuk kotoran sapi Sulawesi
umumnya dicampur dengan air dengan Pulau
perbandingan 1 : 1 sampai 1: 2. Untuk limbah 4 Kalimant 1759 1.424 1.211 1.139
dari jerami padi dicampur dengan air an
perbandingan 1 : 3 , untuk bungkil jarak pagar Pulau
dicampur dengan air perbandingan 1 : 2, untuk bali,
5 bangka 1.759 1.424 1.211 1.139
limbah kelapa sawit dicampur dengan air
belitung,
perbandingan 1 : 2, untuk sampah organik Lombok
dicampur dengan air perbandingan 1: 2. Kepulaua
n riau,
2.5 Kebijakan Energi Baru & Terbarukan 6 nusa 1.759 1.424 1.211 1.139
tengara &
Peraturan Menteri ESDM No. 21 Tahun 2016 lainnnya
tentang Pembelian Tenaga Listrik dari Pulau
Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa dan 7 maluku 1.759 1.424 1.211 1.139
Pembangkit Listrik Tenaga Biogas oleh PT. & papua
Perusahaan Listrik Negara. Secara umum Keterangan 1 Sen USD Rp. 133,89 (Up-date tahun 2017)
peraturan ini berisikan penugasan, pelaksanaan, Sumber : Peraturan Menteri ESDM No. 21
harga pembelian tenaga listrik dari pembangkit Tahun 2016
listrik tenaga biomassa dan biogas.
Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima 2.6 Generator Sinkron
oleh perusahaan dari aktivitasnya, kebanyakan
dari penjualan produk dan atau jasa kepada Generator sinkron merupakan mesin listrik arus
pelanggan. Pendapatan yang diperoleh dari bolak balik yang mengubah energi mekanik
penjualan energi listrik dapat dirumuskan seperti menjadi energi listrik arus bolak – balik. Energi
persamaan 10 di bawah. mekanik diperoleh dari penggerak mula (prime
P = Energi × Price .....(10) mover) yang terkopel dengan rotor generator,
Dimana : sedangkan energi listrik diperoleh dari proses
P = Pendapatan induksi elektromagnetik yang melibatkan
Energi = Energi yang dihasilkan, kWh. kumparan rotor dan kumparan stator. Prinsip
Price = Harga energi listrik, Rp/kWh dasar generator arus bolak – balik menggunakan
hukum Faraday yang menyatakan jika sebatang
penghantar berada pada medan magnet yang
berubah – ubah, maka pada penghantar tersebut
akan terbentuk gaya gerak listrik. Generator
biogas adalah generator yang berbahan bakar
dari biogas yang digunakan untuk
membangkitkan tenaga listrik.

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan Bogor 6


yang tidak dapat tertangani dan dapat mengatasi
pecemaran udara, biang penyakit, pencemaran
lingkungan dan mengatasi banjir.

3.2 Analisa Sampah TPS 3R Kota Bogor

Pengelolaan sampah 3R (Reduce, Reuse dan


Gambar 3 generator berbahan bakar biogas Recycle) adalah pengelolaan sampah dengan
Sumber : cara mengurangi – menggunakan dan mendaur
ulang. Reduce (mengurangi sampah) berarti
https://indonesian.alibaba.com/product-
mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan
detail/small-size-biogas-power-generator- sampah. Mengurangi sampah merupakan
832214842.html langkah pertama untuk mengatasi volume
timbulan sampah dan membantu mengatasi
3. HASIL DAN PEMBAHASAN sampah yang tidak dapat diangkut ke TPA yaitu
dengan mendirikannya suatu Tempat
3.1 Analisa Sampah di Kota Bogor Pengelolaan Sampah (TPS). Maka volume
sampah yang dapat tertangani oleh TPS 3R
Volume timbulan sampah di Kota Bogor pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor
tahun 2016 per hari adalah 2.734,03 m³ yang per hari adalah 84,9 m³. Reuse (mengunakan
terdiri dari sampah organik per hari adalah kembali) yaitu pemanfaatan kembali sampah
1.804,46 m³, sampah anorganik dan residu per secara lansung tampa melalui proses daur ulang.
hari adalah 929,57 m³. Recycling (mendaur ulang) adalah pemanfaatan
Rata – rata sampah yang terangkut ke TPA bahan buangan untuk di proses kembali menjadi
Galuga per hari adalah 1.987 m³, yang terdiri barang yang sama atau menjadi bentuk lain.
dari sampah organik per hari adalah 1.311,42 Recycling adalah pemanfaatan kembali sampah
m³, sampah anorganik dan residu per hari adalah – sampah yang masih dapat diolah. Sampah
675,58 m³. organik didaur ulang menjadi kompos dan
Volume timbulan sampah yang tertangani di 12 biogas.
lokasi TPS 3R Dinas Kebersihan dan Pengelolaan sampah 3R berbasis masyarakat
Pertamanan Kota Bogor per hari adalah 84,9 m³, merupakan paradigma baru dalam pengelolaan
yang terdiri dari sampah anorganik per hari sampah. Paradigma baru tersebut lebih
adalah 43,5 m³, sampah organik per hari adalah ditekankan kepada metoda pengurangan sampah
21,58 m³ dan sampah residu per hari adalah yang lebih arif dan ramah lingkungan. Metode
19,82 m³. Dari volume timbulan sampah di Kota tersebut lebih menekankan kepada tingkat
Bogor per hari, rata – rata sampah yang perilaku konsumtif dari masyarakat serta
terangkut ke TPA Galuga per hari dan volume kesadaran terhadap kerusakan lingkungan akibat
sampah yang tertangani di 12 lokasi TPS 3R, bahan tidak terpakai lagi yang berbentuk
maka volume timbulan sampah yang tertangani sampah. Pengurangan sampah dengan metoda
di Kota Bogor per hari adalah 2.071,9 m³ 3R lebih menekankan kepada cara pengurangan
(jumlah volume sampah yang diangkut ke TPA sampah yang dibuang oleh individu, rumah,atau
Galuga per hari + jumlah volume sampah yang kawasan seperti RT ataupun RW. Dari
tertangani di 12 lokasi TPS 3R Dinas pendekatan tersebut, maka di dalam pelaksanaan
Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor per hari pengelolaan sampah 3R berbasis masyarakat
= 1.987 m³ + 84,9 m³ = 2.071,9 m³) dan volume terdapat tiga kegiatan yang harus di lakukan
timbulan sampah yang tidak tertangani di Kota secara sinergi dan berkesinambungan, yaitu
Bogor per hari adalah 662,13 m³ (jumlah proses pengelolaan sampah sejak dari rumah
volume timbulan sampah di Kota Bogor per hari warga masyarakat, proses pemahaman
– jumlah volume timbulan sampah yang masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan
tertangani di Kota Bogor per hari 2.734,03 – metoda 3R dan proses pendampingan kepada
2.071,9 m³ = 662,13 m³). masyarakat pelaku 3R. Pengurangan sampah
Dari jumlah volume timbulan sampah yang dengan 3R dan replikasi ”best practice”
tidak tertangani di Kota Bogor per hari, apabila memang bukan hal mudah untuk dilakukan
tidak dapat ditangani, maka akan mengakibatkan karena akan sangat bergantung pada kemauan
banyak masalah diantarnya adalah polusi udara, masyarakat dalam merubah perilaku, yaitu dari
tumpukan sampah akan mengalami longsor, pola pembuangan sampah konvensional menjadi
biang penyakit, lingkungan menjadi tercemar pola pemilah sampah. Melalui Program 3R ini
dan banjir pun bakal datang. Dengan adanya masyarakat melalui kelompok swadaya
TPA dan TPS diharapkan dapat mengatasi masyarakat (KSM) dapat mengelola TPS 3R
volume timbulan sampah di Kota Bogor per hari yang ada di lingkungan masing – masing

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan Bogor 7


menjadi efektif sehingga masalah persampahan bahan baku (volume cairan rasio A : K) dengan
dapat diatasi dari hulu ke hilir sehingga TPA menggunakan persamaan (9).
bukan lagi tempat pembuangan tapi tempat Jumlah masukan bahan baku per hari
pemrosesan akhir sampah sehinggga diharapkan = Padatan + Air
setelah melalui pengelolaan sampah sekarang =1:2
bisa menjadi mata pencaharian yang = 85 kg sampah organik + 170 kg air
mendatangkan keuntungan. = 255 kg  255 liter
Pada saat starter awal dalam pengolahan sampah
3.3 Potensi Biogas di TPS 3R Taruna Kompos organik menjadi biogas di TPS, periode
Kelurahan Mulyaharja penyimpanan/retention time bahan baku
(volume cairan rasio A : K) di dalam digester
Di TPS sampah yang digunakan untuk diolah selama 40 hari. Untuk menghitung volume
menjadi biogas adalah sampah organik sayuran ruang untuk bahan baku (volume cairan rasio
dan buah – buahan dari dapur rumah tangga. A : K) digester dengan menggunakan persamaan
Jumlah sampah organik yang digunakan untuk (8).
diolah menjadi biogas per hari 85 kg. Volume ruang untuk bahan baku (volume
Berdasarkan pada tabel 4, nilai total solid cairan rasio A : K) digester
content (TS%) dari sampah organik sayuran dan = Masukan bahan baku setiap hari ×
buah – buahan diasumsikan dapat menghasilkan Retention time
20% dan produksi biogas yang dapat dihasilkan = 255 liter × 40 hari
dari sampah organik sayuran dan buah – buahan = 10.200 liter  10,2 m³ (60% dari volume
diasumsikan dapat menghasilkan 0,50 m³. Untuk total digester di TPS, apabila volume total
menghitung jumah total nilai TS dengan digester di TPS adalah 17 m³) dan volume
menggunakan persamaan (4) dan untuk ruang untuk gas adalah 40% dari volume
menghitung gas yang dapat dihasilkan dari total digester.
pengolahan biogas per hari dan per bulan Pada tabel 2, diketahui bahwa sampah organik
dengan menggunakan persamaan (5). sayuran dan buah – buahan diasumsikan berada
 Total nilai TS pada rasio carbon (C) yaitu 24% dan rasio
= TS(%) × Jumlah bahan baku (kg) nitrogen (N) yaitu 1,5%, maka untuk
= 20% × 85 kg menghitung nilai rasio carbon (C) dengan
= 17 kg menggunakan persamaan (1), untuk menghitung
 Gas yang dihasilkan per hari nilai rasio nitrogen (N) dengan menggunakan
= Total nilai TS (kg) × Produksi gas yang persamaan (2) dan untuk menghitung nilai rasio
dihasilkan (m³) C/N dengan menggunakan persamaan (3).
= 17 Kg × 0,50 m³  Rasio C = Jumlah bahan baku (kg) × % C
= 8,5 m³ (kering)
 Gas yang dihasilkan per bulan = 85 kg × 24%
= Gas yang dihasilkan per hari × 1 bulan = 20,4 kg
= 8,5 m³ × 30 Hari  Rasio N = Jumlah bahan baku (kg) × % N
= 255 m³ (kering)
Pada tabel 1, nilai energi biogas 1m³ nilanya = 85 kg × 1,5%
setara dengan energi listrik yaitu 6,1 kWh, maka = 1,275 kg
energi listrik yang dapat dibangkitkan dapat Rasio C
dihitung dengan persamaan (6).  Rasio C/N =
Rasio N
 Energi listrik per hari
=Gas yang dihasilkan perhari (m³) × 20,4 kg

Kesebandingan nilai energi biogas dengan 1,275 kg
energi listrik (kWh)
= 16
= 8,5 m³ × 6,1 kWh
Energi listrik yang dapat dibangkitkan per hari
= 51,85 kWh
dari pengolahan biogas adalah 51,85 kWh,
 Energi listrik per bulan sedangkan kapasitas generator biogas yang
= Energi listik per hari × 1 bulan dipakai di TPS 5 kW, maka dapat dihitung
= 51,85 kWh × 30 hari berapa lama energi listrik dapat dipakai untuk
= 1.555,5 kWh generator biogas dengan menggunakan
Dalam pengolahan biogas di TPS, sampah persamaan (7).
organik sayuran dan buah – buahan
dicampurkan dengan air. Perbandingan sampah Energi listrik
Waktu =
organik sayuran dan buah – buahan dengan air Daya listrik
yaitu 1 : 2, maka untuk menghitung jumlah

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan Bogor 8


51,85 kWh baku sampah organik sayuran dan buah –
= buahan, sampah organik rumput dan kotoran
5 kW kambing dengan menggunakan persamaan (4)
= 10,37 jam dan untuk menghitung gas yang dapat dihasilkan
Energi listrik yang dapat dibangkitkan per hari dari pengolahan biogas dari bahan baku sampah
dari pengolahan biogas adalah 51,85 Kwh. organik sayuran dan buah – buahan, sampah
Sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No. 21 organik rumput dan kotoran kambing per hari,
Tahun 2016 seperti pada tabel 5 yaitu harga jumlah total gas yang dapat baku dihasilkan dari
pembelian Tenaga Listrik dari kelebihan Tenaga pengolahan biogas per hari dan per bulan
Listrik (Excess Power) dari PLTBg oleh PT dengan menggunakan persamaan (5).
PLN Persero untuk lokasi/wilayah Pembangkit a. Sampah organik sayuran dan buah – buahan
Listrik di pulau jawa untuk kapasitas sampai  Total nilai TS
dengan 20 MW untuk Tegangan Menengah atau = TS(%) × Jumlah bahan baku (kg)
Tegangan Tinggi harga pembelian per kWh = 20% × 50 kg
adalah Rp 1.424, maka pendapatan yang dapat = 10 kg
dihasilkan dari penjulan Tenaga Listrik Biogas  Gas yang dihasilkan per hari
diasumsikan ke PT PLN (Persero) dapat =Total nilai TS (kg) × Produksi gas yang
dihitung dengan menggunakan persamaan (10). dihasilkan (m³)
 Pendapatan per hari = 10 kg × 0,50 m³
= Energi yang dihasilkan (kWh) × Harga = 5,0 m³
energi listrik (Rp/kWh) b. Sampah organik rumput
= 51,85 kWh × Rp 1.424  Total nilai TS = TS(%) × Jumlah bahan (kg)
= Rp 73.834,4 = 25% × 25 kg
 Pendapatan per bulan = 6,25 Kg
= Pendapatan per hari × 1 bulan  Gas yang dihasilkan per hari
= Rp 73.834,4 × 30 hari =Total nilai TS (kg) × Produksi gas yang
= Rp 2.215.032 dihasilkan (m³)
= 6,25 kg × 0,55 m³
3.4 Potensi Biogas di TPS 3R Ceremai = 3,4375 m³
Kelurahan Cipaku c. Kotoran kambing
 Total nilai TS
Di TPS 3R Ceremai Kelurahan Cipaku, sampah = TS(%) × Jumlah bahan baku (kg)
yang digunakan untuk diolah menjadi biogas = 12% × 10 kg
adalah sampah organik sayuran dan buah – = 1,2 kg
buahan dari dapur rumah tangga, sampah  Gas yang dihasilkan per hari
organik rumput dan kotoran kambing. Jumlah =Total nilai TS (kg) × Produksi gas yang
sampah organik sayuran dan buah – buahan dihasilkan (m³)
yang digunakan untuk diolah menjadi biogas per = 1,2 kg × 0,30 m³
hari 50 kg, jumlah sampah organik rumput yang = 0,36 m³
digunakan untuk diolah menjadi biogas per hari Maka, total gas yang dihasilkan per hari dan per
25 kg dan jumlah kotoran kambing yang bulan dari pengolahan biogas dapat dihitung
digunakan untuk diolah menjadi biogas per hari dengan menjumahkan gas yang dihasilkan per
10 kg. Jadi jumah total bahan baku yang hari dan perbulan dari pengolahan biogas dari
digunakan untuk diolah menjadi biogas per hari jenis sampah organik sayuran dan buah –
85 kg. Berdasarkan pada tabel 4, nilai total solid buahan, sampah organik rumput dan kotoran
content (TS%) dari sampah organik sayuran dan kambing.
buah – buahan diasumsikan dapat menghasilkan  Total gas yang dihasilkan per hari
20% dan produksi biogas yang dapat dihasilkan = Gas yang dihasilkan per hari dari sampah
dari sampah organik sayuran dan buah – buahan organik sayuran dan buah – buahan + Gas
diasumsikan dapat menghasilkan 0,50 m³, nilai yang dihasilkan per hari dari sampah
total solid content (TS%) dari sampah organik organik rumput + Gas yang dihasikan per
rumput diasumsikan dapat menghasilkan 25% hari dari kotoran kambing
dan produksi biogas yang dapat dihasilkan dari = 5,0 m³ + 3,4375 m³ + 0,36 m³
sampah organik rumput diasumsikan dapat = 8,7975 m³
menghasilkan 0,55 m³, nilai total solid content  Total gas yang dihasilkan per bulan
(TS%) dari kotoran kambing diasumsikan dapat =Total gas yang dihasilkan per hari × 1 bulan
menghasilkan 12% dan produksi biogas yang = 8,7975 m³ × 30 hari
dapat dihasilkan dari kotoran kambing = 263,925 m³
diasumsikan dapat menghasilkan 0,30 m³. Untuk
menghitung jumlah total nilai TS dari bahan

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan Bogor 9


Pada tabel 1, nilai energi biogas 1m³ nilanya organik sayuran dan buah – buahan, sampah
setara dengan energi listrik yaitu 6,1 kWh, maka organik rumput dan kotoran kambing dengan
energi listrik yang dapat dibangkitkan dapat menggunakan persamaan (2) dan untuk
dihitung dengan persamaan (6). menghitung nilai rasio C/N sampah organik
 Energi listrik per hari sayuran dan buah – buahan, sampah organik
=Gas yang dihasilkan perhari (m³) × rumput dan kotoran kambing dengan
Kesebandingan nilai energi biogas dengan menggunakan persamaan (3).
energi listrik (kWh) a. Nilai rasio C/N sampah organik sayuan dan
= 8,7975 m³ × 6,1 kWh buah - buahan
= 53, 66475 kWh  Rasio C = Jumlah bahan baku (kg) × % C
 Energi listrik per bulan (kering)
= Energi listik per hari × 1 bulan = 50 Kg × 24%
= 53, 66475 kWh × 30 hari = 12 Kg
= 1.609,9425 kWh  Rasio N = Jumlah bahan baku (kg) × % N
Dalam pengolahan biogas di TPS, sampah (kering)
organik sayuran dan buah – buahan, sampah = 50 × 1,5%
organik rumput dan kotoran kambing = 0,75 Kg
dicampurkan dengan air. Perbandingan antara Rasio C
bahan baku dengan air 1 : 2, maka untuk Rasio C/N =
Rasio N
menghitung jumlah masukan bahan baku
(volume cairan rasio A : K) per hari dengan 12 kg
menggunakan persamaan (9). =
0,75 kg
Jumlah masukan bahan baku per hari
= 16
= Padatan + Air
b. Nilai rasio C/N sampah organik rumput
=1:2
= 85 kg bahan baku + 170 kg air  Rasio C = Jumlah bahan baku (kg) × % C
= 255 kg  255 liter (kering)
Pada saat starter awal pengolahan sampah = 25 kg × 48%
organik sayuran dan buah – buahan, sampah = 12 kg
organik rumput dan kotoran kambing yang  Rasio N = Jumlah bahan baku (kg) × % N
diolah menjadi biogas di TPS, periode (kering)
penyimpanan/retention time bahan baku = 25 kg × 4%
(volume cairan rasio A : K) di dalam digester = 1 kg
selama 40 hari. Untuk menghitung volume Rasio C
 Rasio C/N =
ruang untuk bahan baku (volume cairan rasio Rasio N
A : K) digester dengan menggunakan persamaan
(8). 12 kg
=
Volume ruang untuk bahan baku (volume 1 kg
cairan rasio A : K) digester = 12
=Masukan bahan baku setiap hari × c. Nilai rasio C/N kotoran kambing
Retention time  Rasio C = Jumlah bahan baku (kg) × % C
= 255 liter × 40 hari (kering)
= 10.200 liter  10,2 m³ (60% dari volume = 10 kg × 83,6%
total digester di TPS, apabila volume total = 8,36 kg
digester di TPS adalah 17 m³) dan volume  Rasio N = Jumlah bahan baku (kg) × % N
ruang untuk gas adalah 40% dari volume (kering)
total digester. = 10 kg × 3,8 %
Pada tabel 2, diketahui bahwa sampah organik = 0,38 kg
sayuran dan buah – buahan diasumsikan berada
Rasio C
pada rasio carbon (C) yaitu 24% dan rasio  Rasio C/N =
nitrogen (N) yaitu 1,5%. Sampah organik Rasio N
rumput memiliki nilai rasio carbon (C) yaitu 8,36 kg
48% dan rasio nitrogen (N) yaitu 4%. Kotoran =
kambing memiliki nilai rasio carbon (C) yaitu 0,38 kg
83,6% dan rasio nitrogen (N) yaitu 3,8%. Untuk = 22
menghitung nilai rasio carbon (C) sampah Maka untuk menghitung nilai total Rasio C/N
organik sayuran dan buah – buahan, sampah dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
organik rumput dan kotoran kambing dengan (3).
menggunakan persamaan (1). Untuk  Nilai rasio C total = 12 kg + 12 kg + 8,36 kg
menghitung nilai rasio nitrogen (N) sampah = 32,36 kg

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan Bogor 10


 Nilai rasio N total = 0,75 kg + 1 kg + 0,38 kg pengolahan biogas per hari dan per bulan
= 2,13 kg dengan menggunakan persamaan (5).
32,36 kg  Total nilai TS
 Nilai rasio C/N total = = TS(%) × Jumlah bahan baku (kg)
2,13 kg
= 20% × 55 kg
= 15,1924 = 11 kg
Energi listrik yang dapat dibangkitkan per hari  Gas yang dihasilkan per hari
dari pengolahan biogas adalah 53,66473 kWh, =Total nilai TS (kg) × Produksi gas yang
sedangkan kapasitas generator biogas yang dihasilkan (m³)
dipakai di TPS 5 kW, sehingga dapat dihitung = 11 kg × 0,50 m³
berapa lama energi listrik dapat dipakai untuk = 5,5 m³
generator biogas dengan menggunakan  Gas yang dihasilkan per bulan
persamaan (7). = Gas yang dihasilkan per hari × 1 bulan
Energi listrik = 5,5 m³ × 30 hari
Waktu =
Daya listrik = 165 m³
Pada tabel 1, nilai energi biogas 1m³ nilanya
53,66473 kWh setara dengan energi listrik yaitu 6,1 kWh, maka
=
5 kW energi listrik yang dapat dibangkitkan dapat
= 10,73295 jam dihitung dengan persamaan (6).
Energi listrik yang dapat dibangkitkan per hari  Energi listrik per hari
dari pengolahan biogas adalah 53,66475 kWh. =Gas yang dihasilkan per hari (m³) ×
Sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No. 21 Kesebandingan nilai energi biogas dengan
Tahun 2016 seperti pada tabel 5 yaitu harga energi listrik (kWh)
pembelian Tenaga Listrik dari kelebihan Tenaga = 5,5 m³ × 6,1 kWh
Listrik (Excess Power) dari PLTBg oleh PT = 33,55 kWh
PLN Persero untuk lokasi/wilayah Pembangkit  Energi listrik per bulan
Listrik di pulau jawa untuk kapasitas sampai = Energi listik per hari × 1 bulan
dengan 20 MW untuk Tegangan Menengah atau = 33,55 kWh × 30 hari
Tegangan Tinggi harga pembelian per kWh = 1.006,5 kWh
adalah Rp 1.424, maka pendapatan yang dapat Dalam pengolahan biogas di TPS, sampah
dihasilkan dari penjulan Tenaga Listrik Biogas organik sayuran dan buah – buahan dari dapur
diasumsikan ke PT PLN (Persero) dapat rumah tangga akan dicampurkan dengan air.
dihitung dengan menggunakan persamaan (10). Perbandingan sampah organik sayuran dan buah
 Pendapatan per hari – buahan dengan air yaitu 1 : 2, maka untuk
=Energi yang dihasilkan (kWh) × Harga menghitung jumlah bahan baku (volume cairan
energi listrik (Rp/kWh) rasio A : K) dengan menggunakan persamaan
= 53,66475 kWh × Rp 1.424 (9).
= Rp 76.418,604 Jumlah masukan bahan baku per hari
 Pendapatan per bulan = Padatan + Air
= Pendapatan per hari × 1 bulan =1:2
= Rp 76.418,604 × 30 hari = 55 kg sampah organik + 110 kg air
= Rp 2.292.558,12 = 165 kg  165 liter
Pada saat starter awal dalam pengolahan sampah
3.5 TPS 3R Dharmais Kelurahan Kencana organik menjadi biogas di TPS, periode
penyimpanan/retention time bahan baku
Di TPS, sampah yang digunakan untuk diolah (volume cairan rasio A : K) di dalam digester
menjadi biogas adalah sampah organik sayuran selama 40 hari. Untuk menghitung volume
dan buah – buahan dapur rumah tangga. Jumlah ruang untuk bahan baku (volume cairan rasio
sampah organik yang digunakan untuk diolah A : K) digester dengan menggunakan persamaan
menjadi biogas per hari 55 kg. Berdasarkan (8).
pada tabel 4, nilai total solid content (TS%) dari Volume ruang untuk bahan baku (volume
sampah organik sayuran dan buah – buahan cairan rasio A : K) digester
diasumsikan dapat menghasilkan 20% dan =Masukan bahan baku setiap hari ×
produksi biogas yang dapat dihasilkan dari Retention time
sampah organik sayuran dan buah – buahan = 165 liter × 40 hari
diasumsikan dapat menghasilkan 0,50 m³. Untuk = 6.600 liter  6,6 m³ (60% dari volume
menghitung jumlah total nilai TS dengan total digester di TPS, apabila volume total
menggunakan persamaan (4) dan untuk digester di TPS adalah 11 m³) dan volume
menghitung gas yang dapat dihasilkan dari

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan Bogor 11


ruang untuk gas adalah 40% dari volume  Pendapatan per bulan
total digester. = Pendapatan per hari × 1 bulan
Pada tabel 2, diketahui bahwa sampah organik = Rp 47.775,2 × 30 hari
sayuran dan buah – buahan diasumsikan berada = Rp 1.433.256
pada rasio carbon (C) yaitu 24% dan rasio
nitrogen (N) yaitu 1,5%, maka untuk 3.6 Analisa Manfaat Biogas dan Kelemahan
menghitung nilai rasio carbon (C) dengan Biogas
menggunakan persamaan (1). Untuk
menghitung nilai rasio nitrogen (N) dengan Ada beberapa manfaat dari pengolahan biogas
menggunakan persamaan (2) dan untuk yaitu sebagai bahan bakar kendaraan, sebagai
menghitung nilai rasio C/N dengan pengganti kayu bakar, sebagai pengganti gas
menggunakan persamaan (3). elpiji, dapat menghasilkan pupuk organik dan
 Rasio C = Jumlah bahan baku (kg) × % C memanfaatkan sampah lingkungan karena
(kering) volume timbulan sampah yang setiap tahun
= 55 kg × 24% selalu meningkat baik itu sampah dari
= 13,2 kg pemukiman (sepeti sampah rumah tangga)
 Rasio N = Jumlah bahan baku (kg) × % N ataupun dari non pemukiman.
(kering) Ada beberapa kelemahan biogas diantarnya
= 55 kg × 1,5% adalah membutuhkan dana tinggi untuk aplikasi
= 0,825 kg dalam bentuk instalasi biogas, tenaga kerja tidak
Rasio C memiliki kemampuan memadai terutama dalam
 Rasio C/N = proses produksi, belum dikenal masyarakat,
Rasio N
tidak dapat dikemas dalam bentuk cairan dalam
13,2 kg tabung dan belum bisa sperti halnya elpiji,
= sehingga pemakaian harus berdekatan dengan
0,825 kg
sumber biogas dan pada akhirmya biogas belum
= 16 bisa dipasarkan. Kelemahan lainnya dari
Energi listrik yang dapat dibangkitkan per hari pengolahan biogas yaitu kandungan gas yang
dari pengolahan biogas 33,55 kWh, sedangkan kompleks karena umber daya energi biogas rata
kapasitas generator biogas yang dipakai di TPS – rata mengandung 60% gas metan (CH4), lebih
5 kW, sehingga dapat dihitung berapa lama dari 36% karbon dioksida (CO2), kurang dari
energi listrik dapat dipakai untuk generator 3% belerang (H2S) dan kurang dari 1%
biogas dengan menggunakan persamaan (7). hidrogen(H2) yaitu menjadi kekurangan
Energi listrik tersendiri dari bagian pemanfaatan biogas.
Waktu = Kandungan dari biogas yang mengalami
Daya listrik
pembakaran yaitu metan dan hidrogen
33,55 kWh sedangkan gas lainnya menjadi faktor
= pengganggu dalam pembakaran. Hasil
5 kW
pembakaran metan yang berupa CO2 merupakan
= 6,71 jam salah satu gas rumah kaca penyebab pemanasan
Energi listrik yang dapat dibangkitkan per hari global sehingga secara tidak langsung
dari pengolahan biogas adalah 33,55 Kwh. pemakaian biogas juga berkontribusi pada
Sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No. 21
pemanasan global.
Tahun 2016 seperti pada tabel 5 yaitu harga
pembelian Tenaga Listrik dari kelebihan Tenaga
3.7 Analisa Harga Listrik PLTBg
Listrik (Excess Power) dari PLTBg oleh PT
PLN Persero untuk lokasi/wilayah Pembangkit
Berdasarkan pada tabel 5, Harga Pembelian
Listrik di pulau jawa untuk kapasitas sampai Tenaga Listrik per kWh dari Kelebihan Tenaga
dengan 20 MW untuk Tegangan Menengah atau Listrik (Excess Power) dari PLTBg oleh PT
Tegangan Tinggi harga pembelian per kWh PLN (Persero) lebih mahal apabila
adalah Rp 1.424, maka pendapatan yang dapat
dibandingkan dengan harga listrik per kWh yang
dihasilkan dari penjulan Tenaga Listrik Biogas berasal dari fosil (energi batubara) yaitu harga
ke PT PLN (Persero) dapat dihitung dengan tarif listrik per kWh Rp 1.000 (harga batubara
menggunakan persamaan (10). dunia yang mencapai US$ 110 atau setara
 Pendapatan per hari dengan Rp. 1.472.790,-/ton atau Rp 1.472,-.
=Energi yang dihasilkan (kWh) × Harga PLTU batubara memiliki parameter yang
energi listrik (Rp/kWh) digunakan yaitu SCC (specific Coal
= 33,55 kWh × Rp 1.424 Consumption) dengan satuan kg/kWh. PLTU
= Rp 47.775,2 batubara kalori rendah (4500 KKal/kg), SCC
empiris adalah 0,68 kg/kWh. Harga beli

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan Bogor 12


batubara adalah 1.472 rupiah/kg. Maka biaya Harga pembelian tenaga listrik per kWh dari
yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kWh PLTBg oleh PT PLN (Persero) lebih mahal
listrik adalah 0,68 kg/kWh x Rp 1.472/Kg = Rp. dibandingkan dengan harga listrik yang berasal
1.000/kWh. Beritasatu.com | Minggu, 04 dari energi fosil (energi batubara) dan masih
Desember 2016 | 14:56) dan masih menjadi menjadi yang diminati investor karena harga
yang diminati investor karena harga batubara batubara cenderung murah dan dapat
cenderung murah dan dapat menghasilkan menghasilkan energi yang cukup besar jika
energi yang cukup besar jika dibandingkan dibandingkan dengan Energi Baru Terbarukan
dengan Energi Baru Terbarukan dari PLTBg, dari PLTBg, sehingga Energi Baru Terbarukan
sehingga Energi Baru Terbarukan dari PLTBg dari PLTBg sulit berkembang di indonesia.
sulit berkembang di indonesia. Menerapkan nya
sistem Feed-in Tariff (FIT) yaitu harga listrik DAFTAR PUSTAKA
per unit yang harus dibayarkan oleh perusahaan
utilitas (dalam kasus di Indonesia PLN) untuk Apriaji, Hary. 2004. Memproses Sampah.
listrik yang dihasilkan dari sumber Energi Baru Jakarta: Penebar Swadaya.
Terbarukan dengan menggunakan tarif/harga
yang telah ditentukan oleh pemerintah. Al Seadi, Teodorita. 2008. Biogas Handbook.
Esbjerg: University of Southern Denmark.
4. KESIMPULAN
Design of Biogas Plant, Bio-gas Project, LGED:
Volume timbulan sampah per hari yang Preparing this training material all the
tertangani dan tidak tertangani oleh Dinas important information have been
Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor adalah collected from the booklets & research
2.071,9 m³ dan 662,13 m³. materials of Biogas Training Center
Pengelolaan sampah 3R (Reduce, Reuse dan (BRC) Chendu, Sichuan, Chaina.
Recycle) adalah pengelolaan sampah dengan
cara mengurangi – menggunakan dan mendaur Dewangga, Anugera. 2011. Generator Sinkron.
ulang. Volume sampah yang dapat tertangani https://anggadewangga.Wordpress.com/2
oleh TPS 3R Dinas Kebersihan dan Pertamanan 011/03/28/generator-sinkron/. Diakses
Kota Bogor per hari adalah 84,9 m³. pada tanggal 20 maret 2017.
Pengelolaan sampah 3R berbasis masyarakat
lebih ditekankan kepada metoda pengurangan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor,
sampah yang lebih arif dan ramah lingkungan. 2016.
Metode tersebut lebih menekankan kepada
tingkat perilaku konsumtif dari masyarakat serta Faizah. 2008. Pengelolaan Sampah Rumah
kesadaran terhadap kerusakan lingkungan akibat Tangga Berbasis Masyarakat (Studi
bahan tidak terpakai lagi yang berbentuk Kasus di Kota Yogyakarta). Semarang:
sampah. Pengolahan sampah organik dapat Tesis pada Universitas Diponegoro.
diolah menjadi kompos dan biogas. Pengolahan
Biogas memiliki manfaat yaitu dapat Ibrahim, Hamza. 1991. Pegantar Teknik Tenaga
menggantikan bahan bakar, menghasilkan Listrik, Yogyakarta: Andi Offset.
pupuk organik, mengatasi pencemaran
lingkungan dan udara, akan tetapi secara tidak J., S., Slamet. 2002. Kesehatan Lingkungan.
langsung pemakaian biogas juga berkontribusi Yogyakarta: Gadjah Mada Universty
pada pemanasan global. Press.
Volume gas dan energi listrik yang dapat
dibangkitkan dari jumlah sampah organik dan Asmare, Molla. 2014. Design of Cylindrical
kapasitas digester yang sama, di TPS 3R Fixed dome Bio Digester in the
Ceremai Kelurahan Cipaku adalah 8,7975 m³ Condominium Houses for Cooking
dan 53,66475 kWh lebih besar dibanding di TPS Purpose at Dibiza Site, East Gojjam,
3R Taruna Kompos Kelurahan Mulyaharja yang Ethiopia. American Journal of Energy
sebesar 8,5 m³ dan 51,85 kWh. Sedangkan dari Engineering. Vol. 2, No. 1, 2014, pp. 16-
jumlah sampah organik dan kapasitas digester 22.
yang berbeda, volume gas dan energi listrik
yang dapat dibangkitkan di TPS 3R Dharmais Pramana, Kurniawan. 2011. Generator Sinkron.
Kelurahan Kencana adalah 5,5 m³ dan 33,55 https://kurniawanpramana.wordpress.com
kWh lebih kecil dibandingkan dengan di TPS /2011/11/04/generator-sinkron-3/.Diakses
3R Taruna Kompos Kelurahan Mulyaharja dan pada tanggal 31 Oktober 2016.
TPS 3R Ceremai Kelurahan Cipaku.

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan Bogor 13


Republik Indonesia. Peraturan Menteri. 2015.
Pembelian Tenaga Listrik oleh PT.
Perusahaan Listrik Negara (Persero) dari Wintoko, Bambang. 2012. Panduan Praktis
Pembangkit Listrik Berbasis Sampah Mendirikan Bank Sampah Keuntungan
Kota. Jakarta: Sekretariat Negara. Ganda Lingkungan Bersih dan
Kemapanan Finansial, Yogyakarta:
Republik Indonesia. Peraturan Menteri. 2016. Pustaka Baru Press.
Pembelian Tenaga Listrik dari
Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa dan Zuhal. 1998. Dasar Teknik Tenaga Listrik dan
Pembangkit Listrik Tenaga Biogas oleh Elektronika Daya. Jakarta: Gramedia Pustaka
PT. Perusahaan Listrik Negara. Jakarta: Utama.
Sekretariat Negara.
RIWAYAT PENULIS
S., Alex 2012. Sukses Mengolah Sampah
Organik Menjadi Pupuk Organik. 1. Engkos Kausar, S.T, Alumni Tahun 2017
Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Program Studi Elektro – Fakultas Teknik –
Universitas Pakuan Bogor.
Simamora, Salundik dan Sri. 2006. Membuat 2. Prof. Dr. Ir. H. Didik Notosudjono, M.Sc,
Biogas Pengganti Bahan Bakar Minyak Guru Besar dan Staf Dosen Program Studi
dan Gas dari Kotoran ternak. Jakarta: Elektro - Fakultas Teknik – Universitas
Agromedia Pustaka. Pakuan Bogor .
3. Ir. Dede Suhendi, M.T, Ketua Program
Sumantri, Arif. H. 2010. Kesehatan Studi Elektro - Fakultas Teknik – Universitas
Lingkungan. Jakarta: PT.Fajar Pakuan Bogor.
Interpratama Mandiri.

Suyitno; Nizam, Muhammad; Dharmanto. 2010.


Teknologi Biogas, Yogyakarta: Graha
Ilmu.

TPS 3R Ceremai Kelurahan Cipaku Kecamatan


Bogor Selatan Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Bogor, 2016.

TPS 3R Dharmais Kelurahan Kencana


Kecamatan Tanah Sareal Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor,
2016.

TPS 3R Taruna Kompos Kelurahan Mulyaharja


Kecamatan Bogor Selatan Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor,
2016.

Wahyuni, Sri. 2011. Ringkasan Makalah Biogas


Energi Terbarukan Ramah Lingkungan
dan Berkelanjutan.http://www.opi.lipi.go.
id/data/1228964432/data/1308671032132
1257022.makalah.pdf. Diakes pada
tanggal 18 Februari 2017.

Wahyuni, Sri. 2015. Panduan Praktis Biogas.


Jakarta: Penebar Swadaya.

Wibawa, Unggul. 2001. Sumber Daya Energi


Alternatif. Malang: Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan Bogor 14

Anda mungkin juga menyukai