Diakhir cerita novel 5 cm mengisahkan bahwa kelima sahabat ini telah sampai di Puncak
Mahameru, mereka telah melalui perjalanan yang cukup lama dan dibumbui dengan berbagai
hambatan untuk menuju puncak. Setelah beberapa tahun mengisahkan bahwa kelima sahabat
ini telah memiliki keturunan. Dari sini cerita akhir novel ini terasa begitu dipaksakan dengan
pembentukan keluarga dan keturunan mereka yang begitu sama mewarisi sifat-sifat orangtuanya
dan semuanya terkesan sebaya, dan seumuran. Akhir novel ini terlalu naif. Sekelompok sahabat
itu masih saja memiliki ruh kaum muda meski telah memiliki keturunan dan juga terasa pada
penggambaran watak anak-anaknya yang masih TK tetapi jiwanya berjiwa kaum muda dewasa.
Seharusnya penggambaran akhir cerita lebih ditonjolkan perbedaan antara anak dan
orangtuanya terutama pada karakter dan sifat yang lebih disesuaikan dengan anak TK pada
umumnya.
Dibalik kekurangan pada novel 5 cm juga memiliki kelebihan. Penulis melukiskan pada
pembaca agar bisa saling gotong royong dan saling membantu orang lain saat berada pada
kesulitan , dibuktikan dengan peristiwa saat diperjalanan ke puncak kelima sahabat saling bahu-
membahu menolong sahabatnya dan kisah didalamnya dapat dijadikan bahan pembelajaran bagi
kita agar menjadi manusia yang lebih baik.
Secara keseluruhan novel ini layak dijadikan bahan bacaan bagi para remaja dan orang
dewasa karena didalamnya memuat unsur-unsur persahabatan, mimpi, cita-cita, serta unsur-
unsur yang sangat baik jika dibaca oleh segmentasi remaja dan pemuda. Terlepas dari
kelebihannya novel ini juga memiliki kekurangan tetapi pembaca harus mengambil segala hal
yang positif dan membuang hal-hal negatif yang ada pada novel 5 cm.