Anda di halaman 1dari 4

PEMBUATAN BIOGAS DARI LIMBAH SAMPAH ORGANIK

ALTERNATIF ENERGI YANG RAMAH LINGKUNGAN

EVAPORATOR
Rangkaian Acara Jelajah Almamater Berwawasan Lingkungan
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Brawijaya
2019

ABSTRACT
Meningkatnya konsumsi sumber daya minyak dunia yang terjadi saat ini berdampak pada setiap
negara untuk mulai menggunakan energi alternatif sebagai salah satu solusinya. Salah satu energi
alternatif yang dapat digunakan sebagai energi alternatif adalah biogas. Biogas merupakan bahan
bakar yang dihasilkan dari limbah organik yang telah diuraikan oleh mikroorganisme. Keberadaan
sampah yang meningkat dari tahun ke tahun rupanya menimbulkan masalah berupa pencemaran bagi
lingkungan sekitar. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan memanfaatkan
sampah organik sebagai bahan pembuatan biogas yang ramah lingkungan. Dalam pembuatan biogas
dari sampah organik, metode yang digunakan dalam pembuatan biogas diawali dengan menganalisa
kadar air pada sampah organik yang akan digunakan. Kemudian, mencampurkan bahan baku sampah
organik dengan air menjadi satu dengan variabel komposisi tetap dan konsentrasi antara 6% hingga
10%. Selanjutnya, memasukkan ke dalam wadah dan tutuplah wadah. Lalu, mendiamkan selama 1
minggu hingga sampah organik membusuk. Setelah sampah organik membusuk, tahap selanjutnya
adalah melubangi tutup untuk memasang pipa logam dengan menggunakan pisau tanpa membuka
tutupnya, agar gas yang dihasilkan tidak keluar. Setelah selesai, dapat dicoba dengan menyalakan api
pada ujung pipa logam. Dari metode tersebut dapat disimpulkan bahwa mikroorganisme memiliki
peranan yang besar dalam memanfaatkan tumpukan sampah yang berada di lingkungan sekitar,
khususnya pengolahan sampah organik menjadi biogas yang ramah lingkungan.
Kata Kunci : Sampah, Biogas, Mikroorganisme

1. PENDAHULUAN
Energi adalah unsur dari kehidupan manusia yang sangat penting, khususnya pada zaman sekarang, dimana
energi dianggap kebutuhan pokok dan mutlak. Energi sendiri memiliki peranan yang penting untuk mencaai
tujuan- tujuan baik dalam bidan sosial, ekonomi, lingkungan dan yang paling penting adalah untuk
pembangunan nasional. BBM atau bahan bakar minyak merupakan salah satu energi tak terbarukan yang pada
penggunaannya sangat dominan. BBM sendiri menjadi alternatif paling utama apabila dibandingkan dengan
energi lainnya seperti energi panas bumi, batubara, dan lainnya. Penggunaan BBM ini mendominasi
terkhususnya di Indonesia karena dulunya penggunaan BBM dimaksudkan untuk mendukung pertumbuh
kembangan perekonomian Indonesia yang sekarang dampaknya adalah cadangan minyak bumi di Indonesia
yang mulai menipis, disertai dengan polusi yang sangat besar akibat penggunaan BBM yang berlebih. Di
Indonesia, penggunaan BBM sendiri mencapai 60% dan penggunaan BBM masih didukung atau disubsidikan
oleh negara melalui APBN, sehingga untuk mengurangi ataupun mengalihkan penggunaan BBM ke
sumberdaya lain sebenarnya merupakan tugas yang berat bagi pemerintah. Bahkan hari- hari ini, Indonesia
melakukan impor minyak bumi guna memenuhi kebutuhan nasional, dan tidak bisa dipungkiri bahwa
pengimporan ini membutuhkan biaya yang besar. Dalam satu dekade, kapasitas produksi di Indonesia tidak
bertambah sama sekali. Hal ini berbanding terbalik apabila dibandingkan dengan permintaan BBM dalam
neegri yang setiap harinya terus bertambah pesat. Pemerintah pun mulai memberikan solusi dalam masalah
ini yaitu mulai dikenalkannya masyarakat dengan sumber daya yang sifatnya terbarukan, mengingat Indonesia
sendiri mempunyai aspek- aspek alam yang sangat kaya dan dapat dimanfaatkan dengan baik. Contohnya
adalah mulai digunakannya panel- panel surya untuk menghasilkan listrik dari tenaga surya. Lalu mulai
dikembangkan juga PLTA guna menghasilkan listrik dari tenaga air. Ada juga pengolahan panas bumi, tenaga
angin, dan lainnya, namun tak bisa dipungkiri bahwa dalam pengolahannya, membutuhkan biaya yang tidak
sedikit bahkan cenderung lebih mahal dari pengolahan minyak bumi.

2. DESKRIPSI PRODUK

Biogas merupakan gas yang berasal dari fermentasi bahan bahan organik. gas ini memiliki kandungan utama
metana dan karbondioksida. Biogas merupakan salah satu sumber energi alternatif. Produk biogas ini
memanfaatkan bahan dari limbah organik seperti sayur sayuran, buah buahan, dan limbah organik rumah
tangga lainnya yang nantinya akan diolah dengan proses fermentasi anaerobik. Biogas dapat digunakan
sebagai pengganti gas elpiji, minyak tanah, minyak solar, bensin dan dapat pula digunakan sebagai
pembangkit listrik. selain itu, biogas juga dapat menghantarkan arus listrik. Alat untuk memproduksi biogas
merupakan tabung yang memiliki ruang pengarangan dan ruang pembakaran. Tabung tersebut
disambungkan ke distilator dengan pipa besi. destilator dapat dibuat dari stainless steel atau drum besi. tak
hanya itu, alat ini juga menggunakan pemanas berupa blower atau dapat menggunakan sekam/arang.

3. TUJUAN PRODUK
1. Produksi biogas yang dihasilkan dari pengolahan sampah organik
2. Mengatasi permasalahan dalam pengelolaan timbunan sampah organik
3. Menjadi alternatif bahan bakar untuk mengurangi tingginya pemakaian minyak bumi
4. Mengetahui komposisi serta manfaat kandungan metana dan karbon dioksida dalam biogas
4. MANFAAT PRODUK
1. Mengurangi pencemaran akibat sampah organik
2. Upaya mengurangi produksi sampah
3. Pemanfaatan sampah sebagai upaya strategis melatih masyarakat menggunakan energi alternatif
4. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil

5. SOLUSI YANG DIBERIKAN

Pemanfaatan sampah organik menjadi biogas dapat digunakan sebagai alternatif penanggulangan masalah
sampah. Pengolahan biogas menggunakan sampah organik mampu menurunkan jumlah sampah di
lingkungan yang sering menjadi masalah di Indonesia. Proses pengolahannya pun mudah dan tidak
memakan biaya yang banyak. Dilihat dari segi pemanfaatan biogas, biogas mampu menjadi solusi untuk
mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Biogas dapat dijadikan alternatif bahan bakar yang ramah
lingkungan dan mudah dimanfaatkan.

6. BAHAN PEMBUATAN

1. Sampah organik
2. Tong sampah
3. Kaleng
4. Toples
5. Ban karet
6. Konstruksi penyangga
7. Kompor gas

7. METODE PEMBUATAN

1. Menganalisa kadar air pada sampah organik yang akan digunakan


2. Mencampurkan bahan baku sampah organik dengan air menjadi satu dengan variabel komposisi tetap
dan konsentrasi antara 6% hingga 10%
3. Memasukkan ke dalam wadah dan tutuplah wadah
4. Melubangi tutup untuk memasang pipa logam dengan menggunakan pisau tanpa membuka tutupnya,
agar gas yang dihasilkan tidak keluar
5. Menyalakan api pada ujung pipa logam

8. CARA KERJA

1. Ruang pengarangan dan ruang bakar dibersihkan dari abu.


2. Memasukkan ranting di bagian bawah/ saluran udara untuk menahan sampah agar tidak jatuh kebawah.
3. Memasukkan sampah sampai setinggi di bawah ruang pengarangan.
4. Memasang dapur/ruang pengarangan.
5. Mengisi ruang disekeliling ruang pengarangan dengan sampah sampai penuh.
6. Mengisi ruang pengarangan dengan sampah yang akan dipirolisis sampai penuh.
7. Menyulut starter dengan api sampai menyala dan bila api mulai membakar sampah di pengarangan
kemudian ditutup.
8. Membakar sampah bahan bakar di ruang bakar dengan membuka saluran udara dan menyulut api pada
abu yang dibasahi minyak di bawah ruang bakar.
9. Bila suhu sudah tinggi (± 400 °C) saluran udara diperkecil.
10. Diamati asap yang keluar dari cerobong mula-mula putih setelah menipis dan warna kebiruan ruang
cerobong ditutup,hal ini untuk mencegah agar arang tidak menjadi abu.
11. Pengarangan dinyatakan selesai bila suhu di ruang pengarangan sudah di bawah 50 celsius dan ini
kurang lebih setelah 3,5 jam.
12. Arang yang dihasilkan selanjutnya digiling, dicetak dan dikeringkan baru digunakan atau disimpan.
13. Asap cair yang dihasilkan ditampung yang selanjutnya dilakukan proses selanjutnya.

9. BIAYA PEMBUATAN

No. Bahan Pembuatan Jumlah Harga Total


1. Sampah organik Sesuai jumlah yang
Rp. 0 Rp. 0
dibutuhkan
2. Tong sampah 1 buah Rp. 90.000 Rp. 90.000
3. Kaleng 1 buah Rp. 16.000 Rp. 16.000
4. Toples 1 buah Rp. 20.000 Rp. 20.000
5. Ban karet 1 buah Rp. 35.000 Rp. 35.000
6. Konstruksi penyangga 1 buah Rp. 50.000 Rp. 50.000
7. Kompor gas 1 buah Rp. 145.000 Rp. 145.000
8. Pipa 3 meter Rp. 15.000 Rp. 45.000
Total Harga Rp. 401.000

10. RENCANA KEBERLANJUTAN PRODUK


Dengan melihat kondisi energi minyak yang semakin menipis jumlah cadangannya serta harganya yang
tidak murah sementara saat ini kebutuhan energi meningkat dengan pesat. Maka biogas dari limbah sampah
merupakan terobosan yang baik dari segi pemanfaatan sampah juga sebagai upaya strategis melatih
masyarakat menggunakan energi alternatif. Oleh karena itu, tahap berikutnya adalah pengembangan
biodigester yaitu suatu sistem yang mempercepat pembusukan bahan organik. Darinya terbentuk biogas dan
senyawa-senyawa lain yang dihasilkan melalui pembusukan anaerob. Biodigester akan ditempatkan pada
wilayah yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar sehingga dapat mempercepat pembusukan dan
menghasilkan biogas. Tahap selanjutnya adalah sosialisasi kepada masyarakat agar lebih tertarik
menggunakan biogas dengan menjelaskan keunggulan yang dimiliki oleh biogas berbahan sampah. Selain
itu, perlu dilakukan koordinasi dan kerja sama banyak pihak.Perluasan kerja sama tersebut menggunakan
pendekatan tata kelola polisentris, yakni program biogas LSM berkolaborasi dengan pemerintah, swasta,
kelompok petani, dan lembaga keuangan.Regulasi juga diperlukan untuk memperkuat dorongan
menggunakan biogas.Pemerintah bisa mempertimbangkan untuk mengurangi atau memindahkan subsidi
elpiji ke biogas, khususnya di daerah yang memiliki potensi limbah pertanian.

11. KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa energi alternatif dapat digunakan sebagai biogas.
Biogas merupakan bahan bakar yang dihasilkan dari limbah organik yang telah diuraikan oleh
mikroorganisme. Manfaat dari produk ini yaitu mengurangi pencemaran akibat sampah organik,
mengurangi produksi sampah, memanfaatkan sampah sebagai upaya strategis melatih masyarakat dan
menggunakan energi alternatif, serta mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Pembuatan biogas dapat
dilakukan dengan menganalisa kadar air pada sampah organik yang akan digunakan terlebih dahulu.
Kemudian, mencampurkan bahan baku sampah organik dengan air menjadi satu dengan variabel
komposisi tetap dan konsentrasi antara 6% hingga 10%. Selanjutnya, memasukkan ke dalam wadah dan
tutuplah wadah. Lalu, mendiamkan selama 1 minggu hingga sampah organik membusuk. Setelah sampah
organik membusuk, tahap selanjutnya adalah melubangi tutup untuk memasang pipa logam dengan
menggunakan pisau tanpa membuka tutupnya, agar gas yang dihasilkan tidak keluar. Setelah selesai, dapat
dicoba dengan menyalakan api pada ujung pipa logam. Dengan demikian, dapat diproduksi biogas yang
dihasilkan dari pengolahan sampah organik Selain itu, biogas ini dapat mengatasi permasalahan dalam
pengelolaan timbunan sampah organik serta menjadi alternatif bahan bakar untuk mengurangi tingginya
pemakaian fosil yaitu minyak bumi.

12. REFERENSI
Alkusma, Y., Hermawan, Hadiyanto. 2016. Pengembangan Potensi Energi Alternatif Dengan
Pemanfaatan Limbah Cair Kelapa Sawit Sebagai Sumber Energi Baru Terbaruan Di Kabupaten
Kotawaringin Timur. Jurnal Ilmu Lingkungan. 14(2): 96-102
Kholiq,I. 2015. Pemanfaatan Energi Alternatif Sebagai Energi Terbarukan Untuk Mendukung
Substitusi BBM. Jurnal IPTEK. 19(2): 75- 91
Sirin Fairus, dkk. 2011. Pemanfaatan Sampah Organik Secara Padu Menjadi Alternatif
Energi : Biogas dan Precursor Briket. Jurnal Teknik Kimia. 1(1) : 1-10

Anda mungkin juga menyukai