Anda di halaman 1dari 10

KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA PADA


INDUSTRI MAKANAN DAN
MINUMAN
Kelompok 4
Zahrona Najwa W 195100101111007
Siham Sarwahita 195100101111008
Nuriya Robbania 195100101111009
Lailatus Zahro A. 195100101111012
Hafidha Ayu K. 195100101111017
Nadila Dwi P. 195100101111022
01 Tren dan dan
Karakteristik Industri Makanan
Minuman Terkini

Latar Belakang
● Industri pengolahan makanan dan minuman merupakan sektor manufaktur paling fundamental
karena terkait dengan keberadaan manusia.
● Total omset pasar makanan Eropa mencapai $700 miliar pada tahun 1993. Pada tahun 1991 di
Amerika Serikat, 47 perusahaan pengolahan makanan termasuk di antara 500 perusahaan
terbesar dalam hal penjualan.
● Di kawasan tropis Afrika, total nilai tambah industri manufaktur makanan dan minuman
meningkat dari $4.267 juta tahun 1980 menjadi $5.346 juta pada tahun 1987. Di Afrika Utara dan
Asia Barat, total nilai tambah meningkat dari $6.670 juta menjadi $8.672 juta pada periode yang
sama.

Dampak Perkembangan Teknologi pada Kondisi Kerja di Industri Makanan dan Minuman
● Terjadi peningkatan produktivitas dan kualitas produk
● Membebaskan pekerja dari kegiatan fisik seperti mengangkut material berat
● Meningkatkan risiko kecelakaan terutama bagi mereka yang tidak cukup terlatih
● Semakin banyak kasus tekanan mental dan fisik yang dilaporkan.
● Kemajuan di bidang Bioteknologi memberikan dampak terjadi peningkatan alergi seperti eksim &
gangguan kulit lain karena kontak dengan enzim.
● Tingkat mekanisasi yang lebih besar berdampak pada penggunaan kerja shift yang lebih luas
02 Bahaya Kerja di Industri Makanan dan Minuman

Karakteristik Bahaya di Industri Makanan dan Minuman

● Standar kesehatan dan kebersihan yang ketat, mengakibatkan pekerja harus senantiasa
mencuci tangan-> dapat mempengaruhi saraf tangan dan lengan serta lantai yang basah
meningkatkan resiko jatuh.
● Pekerja di Lingkungan bersuhu rendah rentan menderita gangguan pernapasan
● Pekerja di lingkungan bersuhu tinggi rentan terhadap risiko luka bakar.
● Penggunaan perkakas yang tajam, berbahaya untuk para pekerja
● Pekerja di Industri minuman berisiko tinggi mengalami cedera dan gangguan pendengaran
● Pekerja di lingkungan berdebu beresiko mengalami gangguan pernapasan dan alergi

Kecelakaan dan Penyakit di Industri Makanan dan Minuman


● Insiden kecelakaan kerja di industri makanan & minuman paling tinggi dibandingkan sektor
manufaktur lain
● Cedera di Industri makanan dan minuman umumnya kurang serius namun mendorong
jumlah hari kerja yang hilang lebih tinggi dibanding industri lain
● Tingkat kecelakaan dalam industri pengolahan daging dan hasil laut sangat tinggi
03
Tindakan pencegahan terhadap kecelakaan kerja dan
luka dalam industri makanan dan minuman

Kecelakaan kerja pada industri makanan dan minuman dapat terjadi


akibat dari lingkungan pabrik yang kurang baik bagi pekerja sehingga
walaupun pekerja sudah berhati-hati, tetap saja dapat terjadi kecelakaan
kerja. Namun, akibat dari kecelakaan kerja tentu tidak hanya mengakibatkan
cedera atau luka pada pekerja, tetapi juga berkurangnya hari kerja dan
output industri yang dihasilkan menjadi lebih rendah. Jika diilustrasikan, biaya
kecelakaan kerja dalam industri konstruksi dan sektor bangunan memiliki
angka antara 7 dan 10 persen dari biaya tenaga kerja.
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah kecelakaan kerja dalam industri makanan dan
minuman, berdasarkan banyaknya luka akibat kecelakaan kerja yang telah disebutkan diantaranya:

● Memberikan pelindung kepada peralatan yang memiliki potensi untuk menimbulkan


luka dan memberikan pelatihan menggunakan peralatan tersebut secara baik dan
benar.
● Keamanan tempat kerja
● Pencegahan dengan sudut pandang ergonomi kerja
● Menyediakan alat pemadam kebakaran dan kotak P3K di beberapa sudut yang mudah
dijangkau serta beberapa jalur evakuasi yang mudah dilihat dan dilalui oleh pekerja
ketika terjadi kebakaran atau ledakan
● Menyediakan ventilasi yang memadai atau cukup
● Menjaga kebersihan lingkungan kerja dan pembenahan yang baik
● Pemeliharaan instalasi listrik dengan baik yang dilakukan oleh ahlinya
● Pencahayaan yang baik
● Menekankan pada penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) ketika bekerja
4. Pencegahan Penyakit Akibat Kerja di Industri Makanan dan Minuman

4.1 Penyakit Akibat Kerja 4.2 Gangguan Pernafasan 4.3 Gangguan Muskulosketal

- Kondisi tertentu saat bekerja di - Penyebab emfisema dan asma : - Studi pekerja makanan Finlandia:
industri beresiko pada penyakit paparan debu di udara dari berbagai 85% menganggap, otomatisasi 2
fisik kronis/gangguan jiwa bahan makanan, serta zat kimia tahun bekerja menyebabkan
(disabilitas) dalam bentuk bubuk kecepatan kerja meningkat karena
- Penyakit yang umum : - Penelitian → mesin/ban berjalan
gangguan pernafasan, 1. Toko roti : paparan tepung terigu → - Penyebab gangguan muskulosketal:
gangguan pendengaran, batuk kronis gerakan bagian tubuh monoton
penyakit kulit, bahkan 2. Pabrik rempah : paparan debu → sepanjang hari, kurang inovasi
alergi/infeksi katarak hidung, batuk kronis, merotasi pekerjaan
- Penelitian di Finlandia : 29% sinusitis, bronkitis - Tendonitis dan tenosinovitis :
pekerja toko roti, 27% pekerja 3. Pabrik kayu manis : paparan peradangan dari tendon atau
susu dan 23% pekerja aldehida sinamat, debu kayu manis→ selubung tendon → pekerja
pengepakan daging menderita asma, iritasi mukosa pengepakan daging
arthrosis, vertebra serviks, 4. Pekerja pengolah makanan hewani: - Penyebab Carpal tunnel syndrome
artritis degeneratif, artrosis paparan debu+merokok (CTS):tekukan berulang
punggung bawah, linu panggul, (memperparah)-->batuk, dahak, pergelangan tangan dengan
hipertensi, eksim, dan cacat bronkitis kronis dan sesak mencengkeram, meremas dan
pendengaran - Pencegahan : mengubah zat kimia gerakan memutar. Akibatnya, mati
bubuk menjadi padatan/cairan, rasa dan nyeri
penyedot debu, memasang ventilasi, - Pekerja unggas : peradangan atau
memakai alat pelindung diri seperti iritasi sendi, tendon dan gangguan
masker hidung/muka saraf.
4. Pencegahan Penyakit Akibat Kerja di Industri Makanan dan Minuman

4.3 Getaran 4.4 Gangguan Pendengaran


- Penyebab: penggunaan mesin seperti gergaji tangan, - Penyebab: paparan kebisingan tinggi selama berjam”
gerinda, mixer dan pemotong → jenis mesin, posisi - Penelitian Finlandia tahun 1980 dan 1985 → paparan
kerja, & level osilasi kebisingan meningkat dari 47% jadi 56%
- 5% dari pekerja yang disurvei ditemukan terkena tingkat - Akibat: gangguan komunikasi dan konsentrasi
getaran yang cukup tinggi, 9% terkena tingkat tertentu sehingga kapasitas kinerja psikologis dan fisiologis
getaran pekerja bersangkutan memburuk
- Akibat paparan getaran berlebihan: masalah - Langkah pencegahan:
muskuloskeletal gangguan pada pergelangan tangan, 1. Menggunakan pelindung telinga
siku dan bahu, pertumbuhan tonjolan pada tulang atau 2. Pengujian audimetri pada tempat kerja pada
penghancuran bertahap tulang di sendi. mesin baru atau metode pemrosesan
- Pencegahan (Jepang): penggunaan mesing <2jam/hari, 3. Merancang dan membangun mesin dengan
sebelum 30 menit istirahat 5 menit kebisingan dan getaran rendah
- Langkah pencegahan: 4. Memasang peredam pada katup udara dan
1. Pemeriksaan tingkat osilasi mesin knalpot pipa
2. Penggunaan pelindung diri → sarung tangan, kawat 5. Pemasangan partisi kedap suara atau
gigi, bidai dan sabuk belakang langit-langit penyerap kebisingan.
3. Rotasi tugas (menghindari gerakan berulang), jeda 6. Meningkatkan kesadaran pentingnya
istrirahat, peningkatan jumlah pekerja perlindungan diri terhadap paparan
4. Mendesain dengan baik tempat kerja, metode kerja,
mesin dan perkakas tangan
5. Kontrol praktik kerja: pelatihan alat dan mesin,
modifikasi elemen
4.6 Zoonosis 4.7 Dermatitis dan alergi 4.8 Keracunan zat berbahaya

Disebabkan : kontak langsung dengan hewan Dermatitis : penyakit karena reaksi Terkena paparan bahan kimia berbahaya
yang terinfeksi, dan mengonsumsi makanan inflamasi akibat paparan zat kimia berupa zat padat, cair, atau gas
hewan hewan yang terkontaminasi dengan dan aditif makanan.
mikroorganisme pathogen. Mengakibatkan iritasi kulit, mata,sakit
Alergi adalah hipersensitif sebagai kepala, mual, dan gangguan pencernaan
Contoh macam zoonasis : ,Erysipeloid respon akibat antigen di
menyebabkan kemerahan, iritasi, dan sensasi lingkungan - Karbon monoksida menyebabkan
terbakar. Brucellosis menyeybakan sakit sakit kepala, pusing, dan
kepala, nyeri sendi, dan demam berulang. Alergi dalam industri makanan mengantuk.
Leptospirosis berdampak kerusakan ginjal, disebabkan oleh : debu dari bahan - PVC jika dipanaskan
komplikasi kardiovaskular, dan neurologis. , makanan, zat kimia, menyebabkan iritasi mata, hidung,
Epidermomycosis (parasit jamur di kulit dan tenggorokan.
hewan) menyebabkan eritema dan melepuh. Pencegahan dermatitis dan alergi : Upaya mengurangi resiko keracunan zat
Dermatofitosis ( kurap). Membersihkan dan mengeringkan berbahaya : Mengganti penggunaan
bahan makanan, menggunakan bahan kimia yang berbahaya,
wanita hamil yang terkena zoonosis dapat alat pelindung diri, seperti masker, menggunakan alat pelindung diri,
menularkan ke janinnya yang berakibat lahir sarung tangan, dan baju kerja mengurangi waktu kerja di bagian tempat
mati atau prematur. yang terkontaminasi zat berbahaya

5. KESELAMATAN DAN KESEHATAN PEKERJA PEREMPUAN


- Persentase kecelakaan kerja perempuan karena faktor usia : 23% dibawah umur 25 th, 26% antara umur
25 - 44 th, dan 50% diatas 44 th.
- Menurut penelitian, pekerja perempuan dapat mengalami memar, radang sendi, penyakit syaraf, sakit
pinggang, dan muskuloskeletal.
- Sehingga dibutuhkan kondisi dan prosedur kerja bagi pekerja perempuan yang lebih tua yang sesuai
dengan kapasitas mental dan fisik.
06 Naskah Hukum, Kebijakan, dan Kerjasama Tripartit
6.1. Konvensi Perburuhan Internasional yang Relevan terhadap Sektor

Standar perburuhan internasional di bidang keselamatan dan kesehatan kerja dapat


diklasifikasikan dalam empat kategori, diantaranya:
● Memberikan perlindungan terhadap risiko tertentu (sebagai asbes dan pelindung mesin)
● Standar yang memberikan perlindungan secara spesifik terhadap cabang kegiatan
ekonomi (konstruksi, sektor maritim, pertambangan)
● Menyoroti langkah-langkah perlindungan khusus (pemeriksaan medis pekerja muda,
pencegahan kanker akibat kerja)
● Standar yang menetapkan kebijakan suatu tindakan:
- Konvensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- Konvensi Pelayanan Kesehatan Kerja
- Konvensi Penjagaan Mesin
- Konvensi Lingkungan Kerja
- Konvensi Kimia
6.2. Kebijakan Nasional tentang 6.3. Kerjasama Tripartit (3 Pihak)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Setiap negara memiliki kebijakan masing-masing Kerjasama tripartite merupakan
mengenai kesehatan dan keselamatan kerja. Di perusahaan yang melibatkan 3 pihak antara
Finlandia, pada tahun 1988, Undang-Undang pekerja, pengusaha, dan juga pemerintahan.
Keselamatan Kerja, menekankan pentingnya Kerjasama antar ketiganya penting untuk
perlindungan tenaga kerja dan berfokus pada masalah menciptakan dan menegakkan peraturan
perlindungan tenaga kerja di lingkungan kerja. Terdapat mengenai kesehatan dan keselamatan kerja yang
berbagai tahapan yang dilakukan dalam merumuskan menekankan pada proses pencegahan
undang-undang kesehatan dan keselamatan kerja, di kecelakaan kerja dibandingkan dengan proses
beberapa negara,, Standar Nasional Kesehatan dan pengobatan. ILO menyarankan pembentukan
Keselamatan Kerja dirumuskan melalui diskusi antara komite K3 di perusahaan. Komite K3 perusahaan
pemerintahan, perwakilan pengusaha dan pekerja, serta bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan
para ahli terkait. terhadap tempat kerja, melakukan pelatihan kerja,
dan meningkatkan kesadaran semua pihak
Peraturan perundang-undangan di berbagai mengenai K3. Kerjasama tripartit sangat penting
negara juga harus disesuaikan dengan EC Directives untuk pencapaian tujuan yang diinginkan di
(Petunjuk Kerja). Hal ini dapat dilakukan dengan bidang keselamatan dan kesehatan kerja di
mengembangkan kebijakan K3 secara keseluruhan, tempat kerja
mengevaluasi resiko, membuat Langkah pencegahan,
memberikan pelatihan kepada pekerja, dan melakukan
pengawasan. Memberikan pelatihan yang sesuai pada
pekerja penting dalam penerapan standar keamanan. THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai