Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL KEGIATAN KREATIVITAS MAHASISWA

PRODUKSI BIOETANOL DARI KULIT SEMANGKA MENGGUNAKAN


METODE SSF (SIMULTANEOUS SACHARIFICATION FERMENTATION)
SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF PENGGANTI MINYAK BUMI

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan Oleh:
Ferdy Hermawan 195100101111037 Angkatan 2019
Rafi Yusron Fikri 195100500111038 Angkatan 2019
Latifatus Zahroh 195100500111002 Angkatan 2019

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
PENGESAHAN USULAN PKM-PENELITIAN
Judul Kegiatan :

1. Bidang Kegiatan : PKM-P


2. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Ferdy Hermawan
b. NIM : 195100101111037
c. Jurusan : Teknologi Hasil Pertanian
d. Universitas : Universitas Brawijaya
e. Alamat Rumah dan No. Telp/HP : Jl Candi Mendut Barat VI no A1 &
082178202860
f. Alamat Email : ferdyatmaja16@gmail.com
3. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang
4. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. Alamat Rumah dan No. Telp/HP :
5. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti :
b. Sumber Lain :
6. Jangka Waktu Pelaksanaan : 1 bulan

Menyetujui, Malang, 25 September 2019


Wakil Dekan III Ketua Pelaksana Kegiatan

Yusuf Hendrawan, STP. M.App.Life.Sc.Ph.D Ferdy Atmaja


NIP. 19810516 200312 1 002 NIM. 195100101111037

Wakil Rektor III UB, Dosen Pembimbing,


Prof.Dr.Ir.Arief Prajitno, MS
NIP. 19550213 198403 1 001 NIDN.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................
PENGESAHAN PKM-PENELITIAN .......................................................................
DAFTAR ISI ..............................................................................................................
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................
DAFTAR TABEL ......................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................
RINGKASAN ............................................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................
1.3 Tujuan Program/Penelitian.............................................................................
1.4 Manfaat Penelitian .........................................................................................
1.5 Luaran Penelitian ...........................................................................................
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bioetanol ........................................................................................................
2.2 Kulit Semangka ..............................................................................................
2.3 Metode SSF ....................................................................................................
2.4 Trichoderma viride .........................................................................................
2.5 Saccharomyses cerevisiae ..............................................................................
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................................
3.2 Alat dan Bahan ...............................................................................................
3.3 Rancangan Percobaan ....................................................................................
3.4 Cara Kerja ......................................................................................................
3.4.1 Kondisi yang diharapkan ......................................................................
3.4.2 Prosedur Kerja ......................................................................................
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Rancangan Biaya ............................................................................................
4.2 Jadwal Kegiatan .............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ........................................................................


DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Biaya Kegiatan ..........................................................................................


Tabel 4.2 Jadwal Penelitian .......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing ...............................


Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan ..............................................................
Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Pelaksanaan dan Pembagian Tugas ..............
Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Peneliti Pelaksana ..........................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini bahan bakar minyak bumi sudah lazim digunakan didunia
perindustrian. Namun, saat ini terlihat dampak pencemaran lingkungan
yang sangat parah, maka dari itu diperlukanlah bahan bakar alternatif yang
ramah lingkungan. Untuk itu diperlukannya suatu energi alternatif sebagai
sumber bahan bakar pengganti minyak bumi.
Saat ini produk energi alternatif yang berpeluang untuk dikembangkan
adalah bioetanol dan biodiesel.Bioetanol sangat ramah lingkungan,
bioetanol memiliki kandungan oksigen yang tinggi sehingga dapat terbakar
dengan lebih sempurna dibandingkan bahan bakar lain, dan memiliki nilai
oktan yang lebih tinggi. Bahan baku pembuatan bioetanol sangat mudah
didapatkan, terutama di Indonesia. Bahan bakar ramah lingkungan ini
diharapkan dapat mengurangi penggunaan bahan bakar minyak, sehingga
dapat mengurangi polusi udara yang sudah sangat parah satu dekade ini.

Bahan baku yang biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan


bioetanol adalah singkong dan tebu, namun bahan baku tersebut belakangan
ini harganya sudah naik, sehingga diperlukan bahan alternatif lain sebagai
pengganti singkong dan tebu. Salah satu bahan yang potensial adalah kulit
semangka. Diharapkan dengan menggunakan jamur Trichoderma viride
strain T1 sk sebagai penghasil enzim selulolitik dan xyloglukanolitik untuk
sakarifikasi, dan Saccharomyces cerevisiae untuk konversi gula menjadi
etanol, dapat memperoleh hasil bioetanol dengan baik. Metode ini dikenal
dengan sakarifikasi dan fermentasi serentak atau SSF (Simultaneous
Sacharification and Fermentation) (Salim, M. et al., 2014).
Metode Simultaneous Saccharification and Fermentation (SSF) adalah
salah satu metode pembuatan bioetanol yang menggabungkan tahapan
hidrolisis enzimatik dengan tahap fermentasi.metode SSF ini dikatakan lebih
efisien dan efektif dibandingkan dengan metode Separate Hydrolysis and
Fermentation (SHF) (Olofsson, et al., 2008)

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang
Penelitian yang diusulkan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara membuat sumber bahan bakar alternatif pengganti


minyak bumi?
2. Bagaimana cara mengolah limbah kulit semangka dengan metode SSF?
3. Bagaimana pengaruh banyaknya jamur dan bakteri yang digunakan?
4. Bagaimana proses pembuatan bioetanol dengan metode SSF?
1.3 Tujuan Program
Tujuan dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian ini adalah:

1. Mengetahui cara membuat sumber bahan bakar alternative penganti


minyak bumi yang ramah lingkungan.
2. Mengetahui cara mengolah kulit semangka untuk mengurangi limbah
yang ada pada lingkungan.
3. Mengetahui pengaruh banyaknya jamur dan bakteri yang digunakan
dalam proses pembuatan bioetanol.
4. Mengetahui proses pembuatan bioetanol dengan metode SSF

1.4 Manfaat Program


a. Bagi Akademisi atau Mahasiswa

Menjadi salah satu media untuk pengembangan teknologi dengan


mengembangkan teknologi bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan
Selain itu, program ini dapat menjadi wujud dari Tri Dharma Perguruan
Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian.
b. Bagi Masyarakat

Memberikan informasi tentang proses pembuatan sumber bahan bakar


alternatif berupa bioetanol yang dibuat dari limbah organik yang mudah
didapat sebagai bentuk pengurangan terhadap penggunaan bahan bakar
minyak.
c. Bagi Pemerintah

Menjadi salah satu solusi dalam mengurangi penggunaan bahan bakar


minyak yang semakin menipis pasokannya dengan membuat sumber energy
alternatif menggunakan limbah organik dengan proses yang ramah
lingkungan.

1.5 Luaran yang diharapkan


Diharapkan program ini dapat menjadi salah satu energi alternative yang
akan dikembangkan lebih lanjut dan dipublikasikan secara meluas. Yaitu
karena pembuatan bioetanol dari limbah kulit semangka masih terbilang baru
untuk diproduksi. Diharapkan, program ini dapat memberikan dampak serta
manfaat yang besar bagi masyarakat dan negara.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bioetanol
2.1.1 Pengertian Bioetanol
Bioetanol merupakan cairan biokimia yang didapatkan sebagai hasil
dari proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat (pati) dengan
menggunakan bantuan mikroorganisme. Bahan baku untuk pembuatan
bioetanol yang sering digunakan antara lain yaitu tanaman yang
mengandung pati, lingo selulosa, dan sukrosa. Produksi bioetanol dapat
dilakukan dengan metode hidrolisis asam dan secara enzimatis, tetapi yang
sering digunakan adalah metode fermentasi dan destilasi (Khairani dalam
Deky dkk, 2012).

Etanol atau yang lebih dikenal dengan alcohol merupakan senyawa


organik primer yang memiliki rumus kimia C2H5OH. Etanol memiliki sifat
fisik dan kimia yang bergantung pada gugus hidroksil. Kemudian wujud
dari etanol adalah cairan tidak berwarna, mudah menguap, mudah terbakar,
mudah larut dalam air, serta tembus cahaya (Rizani, 2000).

2.1.2 Proses Pembuatan Bioetanol


Proses pembuatan bioetanol dapat dibagi menjadi 3 tahap yaitu,
persiapan bahan baku, fermentasi, dan destilasi. Untuk tahap pertama, bahan
baku yang digunakan dapat berasal dari berbagai tanaman yang
menghasilkan gula sederhana atau tepung (pati). Akan tetapi, yang sering
digunakan yaitu tebu, sorgum, singkong, jagung, gandum, dan sagu. Proses
persiapan yang umum dilakukan adalah dengan menggiling bahan baku
untuk mengekstrak gula, menghancurkan pati dan material selulosa agar
susunan patinya dapat berinteraksi dengan air secara maksimal, lalu pati
yang didapatkan akan dikonversikan melalui pemecahan gula kompleks
(liquefaction) dan sakarifikasi (saccharification) menjadi gula sederhana
(Bustaman, 2008).
Tahap kedua yaitu fermentasi. Setelah tepung berubah menjadi gula
sederhana, proses selanjutnya adalah penambahan enzim yang ada pada ragi
(yeast). Ragi merupakan suatu starter dalam proses fermentasi untuk
pembuatan produk tertentu. Selain itu, mikroorganisme yang sering
digunakan untuk proses fermentasi yaitu bakteri Clostridium
acetobutylicum serta fungi Aspergillus oryzae, Aspergillus niger, Rhizopus
sp., dan Saccharomyces cerevisiae. Proses fermentasi inilah yang akan
menghasilkan etanol dan CO2 (Bustaman, 2008).

Tahap ketiga yaitu destilasi. Tahap ini dilakukan untuk memisahkan


etanol yang memiliki titik didih 78oC (etanol murni) dengan air yang
memiliki titik didih 100oC (kondisi standar). Dengan adanya proses
pemanasan pada larutan dengan suhu tersebut, akibatnya adalah sebagian
besar etanol menguap dan dengan kondensasi akan didapatkan konsentrasi
etanol sebanyak 95% volume (Bustaman, 2008).

Secara sederhana, berikut adalah reaksi yang terjadi pada proses


produksi bioetanol:
(C6H10O5)n -------------------------- N C6H12O6
(pati) Aspergillus niger (glukosa)
(C6H12O6)n -------------------------- 2 C2H5OH + 2 CO2
(glukosa) yeast (ragi) (etanol)
(Nurdyastuti, 2007)

2.2 Kulit Semangka


2.2.1 Deskripsi Kulit Semangka
Semangka (Citrullus lanatus) merupakan jenis tanaman merambat
yang asalnya dari daerah setengah gurun di Afrika Selatan. Tanaman ini
berkerabat dengan labu-labuan (Cucurbitaceae), melon (Cucumis melo) dan
ketimun (Cucumis sativus). Tanaman ini merambat, tetapi tidak dapat
membentuk akar adventif dan tidak dapat memanjat. Jangkauan
rambatannya dapat mencapai belasan meter. Semangka memiliki daun yang
berlekuk-lekuk ditepinya, dan bunga sempurna berwarna kuning kecil (3
cm). Buah semangka memilki kulit yang keras, berwarna hijau muda
dengan larik-larik hijau tua. Semangka memiliki daging buah yang berair
dan berwarna merah atau kuning, tergantung kultivarnya (Susilo, 2009).

Albedo dapat disebut sebagai lapisan tengah (mesokarp) buah


semangka yang terletak di antara epidermis luar (eksokarp) dan epidermis
dalam (endokarp). Albedo tersusun atas pektin serta merupakan bagian kulit
buah yang paling tebal dan berwarna putih (Kalie, 1999).

2.2.2 Taksonomi Kulit Semangka


Semangka memiliki nama ilmiah Citrullus lanatus (tunb). Dalam
bahasa bahasa Inggris, semangka disebut dengan nama watermelon.
Semangka termasuk dalam famili Curcubitaceae yang memiliki sekitar 750
jenis yang tumbuh tersebar di daerah tropika. Tanaman ini, jika
diklasifikasikan termasuk jenis tanaman berkeping dua. Klasifikasi tanaman
kulit semangka adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliopsida
Subkelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Citrullus
Spesies : Citrullus lanatus (Tunb)
(Hardjono, 2007)

2.2.3 Kandungan Kulit Semangka


Diketahui, sepotong semangka berukuran 2,5 cm x 2,5 cm memiliki
kalori sebanyak 1,8 kalori. Selain itu, kandungan yang paling luar biasa
dalam kulit semangka dalah senyawa citrulline. Senyawa ini memberikan
efek antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari kerusakan yang
diakibatkan oleh radikal bebas (Hardjono, 2007).
Berikut adalah kandungan gizi pada 100g kulit semangka:

Komponen Gizi Kandungan


Energi 30 Kcal
Protein 0,6 g
Serat 0,4 g
Thiamin 0,033 mg
Vitamin A 569 IU
Vitamin C 8,1 mg
Vitamin E 0,05 mg
Sodium 1 mg
Potassium 112 mg
Kalsium 7 mg
Magnesium 10 mg
(Soedarya, 2009)
2.3 Metode SSF (Simultaneous Sacharification Fermentation)
Metode Simultaneous Saccharification and Fermentation (SSF) adalah
salah satu metode pembuatan bioetanol yang menggabungkan tahapan
hidrolisis enzimatik dengan tahap fermentasi. Metode ini diketahui dapat
mengurangi biaya produksi pada proses biokonvesi bahan berlignoselulosa
menjadi bioetanol. Juga, metode SSF ini dikatakan lebih efisien dan efektif
dibandingkan dengan metode Separate Hydrolysis and Fermentation (SHF)
(Olofsson, et al., 2008)
Penggunaan SSF juga menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi
dibandingkan metode SHF. Pada kondisi substrat dan enzim selulase yang sama
metode SHF menghasilkan derajat konversi glukosa menjadi etanol sekitar 40%
sedangkan SSF dapat mencapai 60%. Kelebihan utama dari metode SSF ini
ialah memecahkan masalah yang terdapat pada SHF, yaitu mencegah adanya
inhibisi kerja enzim hidrolisis oleh produk glukosa dan selubiosa (Gauss et al.,
1976).

Selain itu, proses fermentasi simultan dapat memperpendek lamanya waktu


yang dibutuhkan ragi untuk mengkonversi glukosa menjadi etanol. Proses ini
membutuhkan jumlah enzim kurang dari yang dibutuhkan dalam hidrolisis
enzimatik biasa karena SSF menggabungkan hidrolisis dan fermentasi, waktu
reaksi keseluruhan untuk mengkonversi biomassa menjadi etanol dipersingkat
(Gauss et al., 1976).

Metode SSF ini memiliki 2 kelemahan, yaitu proses hidrolisis dan


fermentasi masing-masing memiliki rentang suhu optimum yang berbeda.
Kondisi optimum aktivitas enzim selulase terjadi pada pH 4,8 dan suhu 50oC
(Samsuri et al., 2009), sedangkan mikroba fermentasi etanol, misalnya
S.cerevisiae, kondisi optimumnya terjadi pada suhu sekitar 25°C dan pH 4-5.
Setiap 27 suhu ekstrim selama fermentasi, baik tinggi maupun rendah akan
menghasilkan rendemen etanol yang minim. Hal ini dikarenakan sebagian ragi
tidak tumbuh baik pada suhu jauh lebih rendah dari 20oC atau jauh lebih tinggi
dari 40oC.

Oleh karena itu, agar proses SSF dapat berjalan secara maksimal, kondisi
optimum enzim dan mikroba seharusnya berdekatan. Suhu optimum teknik ini
terjadi pada suhu 38oC jika menggunakan enzim selulase yang optimum pada
suhu 45-50oC sebagai enzim penghidrolisis dan S. cerevisae yang optimum
pada suhu 30-35oC sebagai mikroba penghasil etanol (Tengborg, 2001).

2.4 Trichoderma viride


T. viride termasuk dalam genur Trichoderma, famili Moniliaceae dan ordo
Moniliales. Kapang ini mudah dilihat karena penampakannya berserabut seperti
kapas, namun jika spora telah timbul akan tampak berwarna hijau tua. T. viride
mampu memproduksi komplek enzim selulase yang lengkap yaitu endoselulase
dan eksoselulase 17 yang dapat menghidrolisis selulosa kristalin dan selulosa
non kristalin. Pada enzim selulase dapat terjadi sinergisme antara eksoselulase
dengan endoselulase, melainkan juga antar eksoselulase.
Pertumbuhan T. viride optimal pada pH sekitar 4,0, sedangkan untuk
produksi enzim selulase mendekati ph 3,0. Selama produksi enzim, pH harus
dipertahankan dalam kisaran 3,0 – 4,0 karena inaktivasi enzim akan terjadi di
bawah pH 2,0. Suhu optimum pertumbuhan sekitar 32 – 35 oC dan untuk
produksi enzim sekitar 25 – 28 oC. Karakteristik dari enzim selulase T. viride
adalah memiliki pH optimum 4,0 dan akan tetap stabil pada pH 3 – 7. suhu
optimum adalah 50 oC dan aktivitasnya akan menurun jika suhunya lebih dari
50 oC.

T. viride selain mampu memproduksi enzim selulase, juga dapat


menghasilkan enzim endo-1,4-β-xilanase yang dapat mendegradasi xilan. Berat
molekul xilanase yang dihasilkan dari T. viride adalah sebesar 22.000 dalton
( Ujiie et al. 1991; Tholudur 1999). Palmvist et al. (1997) dan Larsson et al.
(1999), melaporkan Trichoderma mampu secara simultan melakukan proses
detoksifikasi dan produksi enzim secara simultan pada hidrolisat asam yang
mengandung senyawa-senyawa inhibitor seperti furfural dan HMF. Kapang ini
juga mampu memetabolisme gula dari golongan pentosa maupun heksosa dan
tidak terlalu sensitif terhadap material-material lignoselulosik.

2.5 Saccharomyses cerevisiae


Saccharomyces cerevisiae termasuk ke dalam kelas Ascomycetes yang
dicirikan dengan pembentukan askus yang merupakan tempat pembentukan
askospora. S. serevisiae memperbanyak diri secara aseksual yaitu dengan
bertunas (Pelezar dan Chan 1986). Dinding sel S. cerevisiae terdiri dari
komponen-komonen glukan, manan, protein, kitin dan lemak (Waluyo 2004).

Saccharomyces cerevisiae sering digunakan dalam fermentasi etanol karena


sangat tahan dan toleran terhadap kadar etanol yang tinggi (12-18% v/v), tahan
pada kadar gula yang cukup tinggi dan tetap aktif melakukan fermentasi pada
suhu 4-32 oC. S. cerevisiae mempunyai aktivitas optimum pada suhu 30 – 35
oC dan tidak aktif pada suhu lebih dari 40 oC. S. cerevisiae dapat
memfermentasi glukosa, sukrosa, galaktosa serta rafinosa (Kunkee dan Mardon
1970). Biakan S. cerevisiae mempunyai kecepatan fermentasi optimum pada
pH 4,48 (Harrison dan Graham 1970).

Rendemen alkohol dari heksosa dalam fermentasi menggunakan khamir


dari genus Saccharomyces dapat mencapai 90% (Boyles 1984). Proses
fermentasi oleh Saccharomyces adalah proses pengubahan sebagian besar
energi dari gula ke dalam bentuk etanol. Efisiensi pengubahan energi tersebut
dapat mencapai 97% (Campbel 1983). Mekanisme pembentukan etanol oleh
kamir melalui jalur Embden-MeyerhofParnas Pathway (EMP) atau glikolisis.
Hasil dari EMP adalah memecah glukosa menjadi 2 molekul piruvat.
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di laboratorium Teknik Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Jurusan Keteknikan Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
Universitas Brawijaya Malang dan di laboratorium Bioindustri Jurusan
Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas
Brawijaya Malang. Penelitian tentang ini akan dilaksanakan selama kurang
lebih satu bulan.
3.2 Alat dan Bahan
Penelitian ini menggunakan alat dan bahan yang menunjang proses
penelitian. Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan bioetanol adalah
kulit semangka yang nantinya akan digunakan dalam metode SSF. Sedangkan
untuk alat-alat yang digunakan adalah spektrofotometer, kromatografi gas,
autoklaf, inkubator, timbangan analitik, hot plate stirres, rotary evaporator,
laminar air flow, peralatan gelas, dan water bath shaker.
3.3 Rancangan Percobaan
Rancangan percobaan pada penelitian ini dilakukan dengan faktor tunggal
yaitu metode kultur fermentasi dengan perlakuan SSF (Simultaneous
Saccharification and Fermentation). Metode tersebut menggunakan jamur
Trichoderma viride strain T1 sk sebagai penghasil enzim selulolitik dan
xyloglukanolitik untuk sakarifikasi, dan Saccharomyces cerevisiae untuk
mengonversi gula menjadi etanol.
3.4 Cara Kerja
3.4.1 Kondisi yang diharapkan
Kondisi yang diharapkan dari penelitian ini yaitu dilakukan pada
kondisi yang ditetapkan, penambahan NaOH pada proses delignifikasi
dengan perbandingan 1:1, pH optimum antara 5,0 – 6,5 untuk mengaktivasi
enzim, sterilisasi pada suhu 121oC, volume inoculum 10%, dan pemurnian
pada suhu 800oC -700oC untuk pemurnian yang menghasilkan kadar etanol
>95%.
3.4.2 Prosedur Kerja
Awalnya kulit semangka yang telah didapat dicuci, kemudian
dipotong kecil-kecil dan dihaluskan hingga membentuk slurry. Kulit
semangka yang telah halus tersebut dilakukan proses delignifikasi dengan
menambahkan NaOH pada slurry tersebut dengan perbandingan 1:1,
direndam selama beberapa waktu kemudian disaring antara lignin dan
selulosanya. Setelah terpisah, lakukan hidrolisis enzimatis dengan
menambahkan Trichoderma viride strain T1 sk pada medium produksi
enzim tersebut, inkubasi, amati, dan ukur kadar glukosa yang dihasilkan.
Selanjutnya adalah proses SSF, caranya yaitu dengan memasukkan
sampel kedalam Erlenmeyer 1 liter dengan ukuran partikel substrat berupa
slurry. Kemudian menambahkan buffer sitrat dengan pH 5 dan barulah
dilakukan sterilisasi media fermentasi pada suhu 121oC selama 15-20 menit.
Setelah medium dingin, masukkan inokulum S. cerevisiae, suhu lingkungan
diatur pada 30oC dan waktu pengambilan sampel fermentasi setelah 24 jam
dengan volume inoculum 10%.
Setelah proses fermentasi selesai, yang dilakukan adalah melakukan
penyaringan atau pemurnian. Caranya yaitu membuat etanol-air pada
kondisi azeotrop, dimana air tidak bisa dipisahkan lagi dengan
menggunakan alat rotary evaporator dan metodenya dinamakan destilasi.
Pemurnian ini dilakukan berkali-kali dari suhu 800oC – 710oC hingga
diperoleh kadar etanol >95%.
Kulit Semangka

Dicuci

Dipotong dan dihaluskan


Penambahan NaOH
Proses delignifikasi

Filtrasi

Hidrolisis
Trichoderma viridae
strain T1 sk dimasukkan

Inkubasi
Penambahan buffer sitrat
(pH 5)
Proses fermentasi (SSF)
Suhu 121oC 15 – 20 menit
S. cerevisiae dimasukkan

Suhu 30oC 24 jam


Sampel fermentasi

Destilasi

Suhu 800oC – 710oC Berulang-ulang


Hasil Bioetanol

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian


BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Biaya Kegiatan

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1. Peralatan Penunjang 1.550.000
2. Bahan habis pakai 3.200.000
3. Perjalanan 1.200.000
4. Administrasi dan lain-lain 2.070.000
Total 8.020.000
Tabel 4.1 Biaya Kegiatan
4.2 Jadwal Kegiatan

Sep Okt Nov PJ


No. Jenis Kegiatan
3 4 1 2 3 4 1 2 F,L,R
Persiapan penelitian
1. F,L,R
Persiapan alat dan bahan
2. F,L,R
Pengambilan kulit
3. semangka F,L,R

Penjemuran kulit
4. semangka F,L,R

Pembuatan bioetanol
5. F,L,R
6. Analisis hasil F,L,R
Pembuatan laporan
7. F,L,R
Konsultasi
8. F,L,R
Keterangan: F (Ferdy), L (Latifatus), R (Rafi)
Tabel 4.2 Jadwal Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Deky, S., Antonius, F., Faizal, M. 2012. Pembuatan Etanol dari Kulit Pisang
Menggunakan Metode Hidrolisis Enzimatik dan Fermentasi. Jurnal Teknik
Kimia. Vol. 18: 10-16

Rizani, K. Z. 2000. Pengaruh Konsentrasi Gula Reduksi dan Inokulum


(Saccharomyces cerevisiae) pada Proses Fermentasi Sari Kulit Nanas
(Ananas comosus L. Merr) untuk Produksi Etanol. Skripsi. Jurusan Biologi.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Malang : Universitas
Brawijaya.

Murni, I., A. 2016. Karakterisasi Edible Film dari Campuran Tepung Tapioka,
Kitosan, Gliserol dan Ekstrak Kulit Semangka (Citrullus Lanatus (Tunb))
Serta Aplikasinya sebagai Pembungkus Kue Dadar Gulung. Skripsi.
Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam :
Universitas Sumatera Utara

Nurdyastuti, I. 2007. Teknologi Proses Produksi Bio-Ethanol. Makalah Prospek


Pengembangan Bio-fuel sebagai Substitusi Bahan Bakar Minyak : 75-83

Bustaman, S. 2008. Strategi Pengembangan Bio-etanol Berbasis Sagu di Maluku.


Perspektif . Vol. 7(2): 65 – 79

Susilo, J. 2009. Sukses Bertanam Semangka di Pekarangan Rumah dan Kebun.


Pustaka Baru Press

Soedarya, A. 2009. Budidaya Usaha Pengolahan Agribisnis Semangka. Pustaka


Grafika

Gauss, W.F., Suzuki, S., dan Takagi, M. 1976. Manufacture of Alcohol from
Celulosic Materials Using Plural Ferments. BioResearch Center Company
Limited

Olofsson, K., Bertilsson, M., dan Lidén, G. 2008. A Short Review on SSF- An
Interesting Process Option For Ethanol Production From Lignocellulosic
Feedstock. BioMed Central Ltd

Samsuri, M., Gozan, M., Prasetya, B., dan Nasikin, M. 2009. Hydrolysis Of
Bagassae By Cellulose And Xylanase For bioetanol Production In
Simultaneous Saccharification And Fermentation. Jurnal of Appl and
Industrial Biotech at Tropical Region 2

Tengborg, C., Galbe, M., dan Zacchi, G. 2001. Influence Of Enzyme Loading And
Physical Parameters On The Enzymatic Hydrolysis Of SteamPretreated
Softwood. Biotechnol. Vol. 17(1) : 110-117
Salim, M., Mardiah, E., Atmelwidia, Y. 2014. Produksi Bioetanol dari Sampah
Dedaunan Sekitar Kampus Unand Dengan Metode SSF (Simultaneous
Sacharification Fermentation). Jurnal ISSN: 1978-628X. Vol. 7(2): 139-144
Lampiran 1 Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing
A. Identitas Ketua
1. Nama Lengkap Ferdy Hermawan
2. Jenis Kelamin L
3. Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan
4. NIM 195100101111037
5. Tempat dam Tanggal Lahir Metro, 17 Mei 2002
6. Nomor Telepon/HP 082178202860

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi SDN 03 SMPN 02 SMAN 01
Kotagajah Kotagajah Kotagajah
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk - Lulus 2008-2014 2014-2017 2017-2019

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


Nama Penemuan Ilmiah / Judul Artikel Waktu dan
No.
Seminar Ilmiah Tempat

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.

Malang, 25 September 2019


Pengusul,

(Ferdy Hermawan)
A. Identitas Anggota 1
1. Nama Lengkap Rafi Yusron Fikri
2. Jenis Kelamin L
3. Program Studi Bioteknologi
4. NIM 195100101111037
5. Tempat dam Tanggal Lahir
6. Nomor Telepon/HP

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi
Jurusan - -
Tahun Masuk - Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


Judul Artikel Waktu dan
No. Nama Penemuan Ilmiah / Seminar
Ilmiah Tempat

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.

Malang, 25 September 2019


Pengusul,

(Rafi Yusron Fikri)


A. Identitas Anggota 2
1. Nama Lengkap Latifatus Zahroh
2. Jenis Kelamin P
3. Program Studi Bioteknologi
4. NIM 195100101111037
5. Tempat dam Tanggal Lahir Malang, 29 April 2000
6. Nomor Telepon/HP 082331310837

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi SDN SMPN 1 SMAN 1
Karangduren 03 Kepanjen Kepanjen
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk - Lulus 2007-2012 2012-2015 2015-2018

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


Nama Penemuan Ilmiah / Judul Artikel Waktu dan
No.
Seminar Ilmiah Tempat

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.

Malang, 25 September 2019


Pengusul,

(Latifatus Zahroh)
A. Identitas Dosen Pembimbing
1. Nama Lengkap
2. Jenis Kelamin
3. Bidang
4. NIDN
5. Tempat dam Tanggal Lahir
6. E-mail
7. Nomor Telepon/HP

B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Instansi
Jurusan
Tahun Masuk - Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


Judul Artikel Waktu dan
No. Nama Penemuan Ilmiah / Seminar
Ilmiah Tempat

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.

Malang, 25 September 2019


Pengusul,

( )
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)
Sewa Tempat penelitian 4 bulan 200.000 800.000
Laboratorium
TSAL
Universitas
Brawijaya
Sewa Tempat penelitian 2 bulan 250.000 500.000
Laboratorium
Bioindustri
Universitas
Brawijaya
Masker wajah Melindungi wajah 100pcs 1000 100.000
Sarung tangan Melindungi 100pcs 1500 150.000
tangan
SUB TOTAL 1.550.000

2. Bahan Habis Pakai


Justifikasi Harga
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)
Kulit Semangka Bahan baku 100kg 1000 100.000
penelitian
Saccharomyses Bahan metode ssf 5kg 350.000 1.750.000
cerevisiae pada penelitian
Trichoderma Bahan metode ssf 3kg 350.000 1.050.000
viride pada penelitian
Aquades Bahan pelarut 2 liter 50.000 100.000
Biaya tak 200.000
terduga
SUB TOTAL 3.200.000

3. Perjalanan
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)
Transportasi Pembelian kulit 3x 100.000 300.000
pembelian semangka,
bahan Saccharomyses
cerevisiae,
Trichoderma
viride
Transportasi Publikasi hasil 3 orang 100.000 900.000
menuju tempat penelitian sebanyak
publikasi 3x
SUB TOTAL 1.200.000
4. Lain-lain
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)
ATK dan tinta Pencetakan 150.000
printer laporan
Kertas A4 Pencetakan 2 rim 35.000 70.000
laporan
Pendaftaran
paten
Pengujian 20 sampel 60.000 1.200.000
sampel
Biaya publikasi Publikasi ke 250.000 250.000
media cetak dan
online
Biaya tak 400.000
terduga
SUB TOTAL 2.070.000
TOTAL 8.020.000
Lampiran 3. Susunan Organisasi dan Tim Pelaksanaan dan Pembagian
Tugas

Alokasi
Program Bidang Waktu
No Nama / NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/
minggu)
Ketua dan
Bendahara
 Mengkoordinir
jalannya
penelitian
Ilmu dan
Ferdy Hermawan /  Mengatur
1. Teknologi THP 15
195100101111037 pembagian
Pangan
tugas
 Mencatat biaya
pemasukan dan
pengeluaran

Sekretaris
 Membuat surat
menyurat
Latifatus Zahroh / Biotek  Mencatat setiap
2. THP 15
195100500111002 nologi tahap
penelitian log
book

Koordinator lab
dan lapangan
 Mengkoordinir
dan
Rafi Yusron Fikri Biotek
3. THP 15 menyiapkan
/195100101111037 nologi
laboratorium
 Menyiapkan
alat dan bahan

Anda mungkin juga menyukai