Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAPETOR (BANANA PEEL GENERATOR): SOLUSI MENGURANGI LIMBAH


KULIT PISANG SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK BAGI INDUSTRI PISANG

BIDANG KEGIATAN PKM – GAGASAN TERTULIS

Diusulkan Oleh :

Muhamad Zahran Nurirrozak; 195040100111127; Angkatan 2019


Muhammad Faisal Rahman; 195040100111131; Angkatan 2019
Ghiffari Bimantoro Putra; 195040100111132; Angkatan 2019

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
PENGESAHAN PKM GAGASAN TERTULIS

1. Judul Kegiatan : BAPETOR (Banana Peel Generator) :


Inovasi Mengurangi Limbah Kulit Pisang
Sebagai Sumber Energi Listrik Bagi
Industri Pisang
2. Bidang Kegiatan : PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Muhamad Zahran Nurirrozak
b. NIM : 195040100111127
c. Jurusan : Sosial Ekonomi Pertanian
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Brawijaya
e. Alamat Rumah dan Telp./HP : De Cluster Pisang Kipas No. 5
Lowokwaru, Malang/085252092324
f.Email : mzahrannr@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 1 Orang
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIDN :
c. Alamat Rumah dan Telp./HP :

Malang, September 2019

Menyetujui, Pelaksana Kegiatan

Dosen Pendamping

( ___________________ ) ( Muhamad Zahran Nurirrozak )

NIP. NIM. 195040100111127

ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang........................................................................... 1
1.2 Tujuan ......................................................................................... 2
1.3 Manfaat ....................................................................................... 2
BAB II GAGASAN ..................................................................................... 3
2.1 Kondisi kekinian ......................................................................... 3
2.2 Solusi yang pernah dilakukan.................................................... 3
2.3 Gagasan yang diajukan ............................................................... 4
2.4 Pihak yang terkait ....................................................................... 4
2.5 Langkah-langkah strategis......................................................... 5
BAB III KESIMPULAN ............................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 8
LAMPIRAN ................................................................................................. 9

iii
DAFTAR GAMBAR
Nomor TEKS Halaman
1. Tumpukan Limbah Kulit Pisang …………………………………………...3
2. Kandungan Pada Kulit Pisang ……………………………………………...4

iv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor TEKS Halaman
1. Biodata …………………………………………………………..……… 9

v
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi listrik merupakan salah satu dari sekian banyak rgani yang memegang
peranan penting dalam kehidupan. Bahkan manusia menjadikan rgani listrik sebagai
kebutuhan pokok setelah pangan, sandang dan papan. Hal itu dikarenakan peranan listrik
sangat penting dalam menopang segala sendi kehidupan. Hampir semua hal yang ada di
kehidupan ini selalu berkaitan dengan rgani listrik.
Penggunaan rgani listrik di dunia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Sementara
itu, rgani listrik yang bersumber dari minyak bumi, gas alam, dan batu bara memiliki
keterbatasan. Hal ini dikarenakan bahan-bahan tersebut bersifat tidak dapat diperbaharui.
Pada era global ini, banyak para ilmuwan melakukan penelitian yang ditujukan untuk
menghemat rgani sumber daya alam dari dalam bumi. Beberapa ilmuwan sudah menemukan
sumber rgani rganic ive sebagai sumber arus listrik, namun belum ada pemanfaatan secara
efektif pada sumber rgani tersebut.
Limbah kulit pisang dapat digunakan sebagai sumber arus listrik. Dalam limbah kulit
pisang banyak terdapat berbagai macam elektrolit seperti asam asetat, magnesium, seng, dan
kalium. Elektrolit tersebut mampu menghantarkan ion dan rganic dalam elektroda. Namun
pemanfaatan limbah kulit pisang sebagai sumber rgani listrik belum dimanfaaatkan secara
maksimal oleh masyarakat.
Banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sangat memungkinkannya kulit
pisang menjadi rganic ive sumber rgani listrik. Menurut Sutikno (2008) elektrolit dalam
batu baterai bersifat asam, sehingga buah yang bersifat asam dapat menjadi elektrolit.
Innocencio Kresna Pratama (2007) menambahkan, bahwa selain jeruk dan apel, buah lain
dapat juga menghasilkan listrik. Percobaan Wasis Sucipto, S.Pd (2007) membuktikan bahwa
kulit pisang dan jeruk dapat digunakan sebagai sumber arus listrik searah. Lalu menurut
Nizar Giyan Budiyanto, Aditya Nursantoso (2008) Pisang juga mengandung Magnesium dan
Seng. Magnesium (Mg) dapat bereaksi dengan diklorida dan menjadi elektrolit kuat. Jumlah
Magnesium hanyalah 15 % dari jumlah pisang keseluruhan. Pisang juga mengandung Seng
(Zn) yang merupakan elektroda positif. Jumlah kandungan Seng dalam pisang hanya
mencapai 2 %. Sehingga mineral yang paling berperan dalam menghantarkan listrik adalah
potassium atau kalium, yang bereaksi dengan garam sodium. Dimungkinkan garam
magnesium dan seng juga turut berperan dalam menghantarkan dan menyimpan arus listrik
searah.
Kulit pisang merupakan bahan buangan (limbah buah pisang) yang cukup banyak
jumlahnya, yaitu sekitar 1/3 dari buah pisang yang belum dikupas. Menurut data Badan Pusat
Statistik (2009) volume produksi pisang di Indonesia dari tahun 2007 hingga tahun 2009
berturut-turut sebesar 5.454.226 ton, 5.741.351 ton, dan 6.373.533 ton. Sayangnya sampai
saat ini kulit pisang belum dimanfaatkan secara nyata, hanya sebagai limbah rganic ataupn
digunakan sebagai makanan ternak.
Kulit pisang merupakan bahan buangan (limbah buah pisang) yang cukup banyak
jumlahnya, yaitu sekitar 1/3 dari buah pisang yang belum dikupas. Menurut data Badan Pusat
Statistik (2009) volume produksi pisang di Indonesia dari tahun 2007 hingga tahun 2009
berturut-turut sebesar 5.454.226 ton, 5.741.351 ton, dan 6.373.533 ton. Sayangnya sampai
saat ini kulit pisang belum dimanfaatkan secara nyata, hanya sebagai limbah rganic ataupn
digunakan sebagai makanan ternak.

1
Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya solusi yang dapat mengurangi
banyaknya limbah pertanian khususnya kulit pisang. Solusi yang ditawarkan ialah
menggunakan alat BAPETOR (Banana Peel Generator). Kulit pisang yang sudah diblender
menjadi bahan bakarnya. Karena dengan adanya BAPETOR (Banana Peel Generator)
industri pengolah pisang tidak perlu lagi membuang kulit pisang begitu saja.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dalam peneletian ini sebagai berikut:
1. Memberikan gambaran potensi limbah kulit pisang sebagai sumber energi listrik.
2. Sebagai pengembangan teknologi pembuatan listrik masa depan.
3. Sebagai alternatif sumber energi listrik di masa depan.

1.3 Manfaat
Dengan dibuatnya proposal Program Kreativitas Mahasiswa ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi pihak-pihak terkait terutama dalam menangani limbah pertanian
berupa kulit pisang di Indonesia. Secaran teoritis, manfaat dari penulisan karya ini adalah
memberikan kontribusi ide dan pemikiran tentang menangani limbah kulit pisang dan
menggunakannya kembali mejadi sumber energi listrik. Secara praktis, manfaat karya dari
karya tulis ini adalah :
1. Bagi pemerintah dapat mengurangi limbah yang menumpuk dan menemukan sumber
energi listrik yang baru
2. Bagi masyarakat terutama para pemilik industry pisang yang mempunyai limbah kulit
pisang yang menumpuk, bisa mengaplikasikan BAPETOR ini di daerahnya masing-
masing.

2
BAB 2 GAGASAN
2.1 Kondisi Kekinian
Saat ini limbah kulit pisang sangat tinggi. Hal ini dikarenakan praktisnya memakan
buah pisang. Hampir setiap makanan utama yang dihidangkan didampingi oleh buah pisang.
Oleh karena itu, dibuatlah terobosan terbaru untuk menanggulangi limbah kulit pisang yang
kian menumpuk terutama di industri yang menggunakan bahan baku pisang dengan
memanfaatkan kulis pisang yang sudah tidak digunakan lagi.
Kulit pisang merupakan bahan buangan (limbah buah pisang) yang cukup banyak
jumlahnya, yaitu sekitar 1/3 dari buah pisang yang belum dikupas. Menurut data Badan Pusat
Statistik (2009) volume produksi pisang di Indonesia dari tahun 2007 hingga tahun 2009
berturut-turut sebesar 5.454.226 ton, 5.741.351 ton, dan 6.373.533 ton. Sayangnya sampai
saat ini kulit pisang belum dimanfaatkan secara nyata, hanya sebagai limbah organik ataupn
digunakan sebagai makanan ternak.

GAMBAR 1. Tumpukan Limbah Kulit Pisang (Trubusid, 2018)

2.2 Solusi Yang Pernah Dilakukan


Banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sangat memungkinkannya kulit
pisang menjadi alternatif sumber energi listrik. Menurut Sutikno (2008) elektrolit dalam batu
baterai bersifat asam, sehingga buah yang bersifat asam dapat menjadi elektrolit. Innocencio
Kresna Pratama (2007) menambahkan, bahwa selain jeruk dan apel, buah lain dapat juga
menghasilkan listrik. Percobaan Wasis Sucipto, S.Pd (2007) membuktikan bahwa kulit
pisang dan jeruk dapat digunakan sebagai sumber arus listrik searah. Lalu menurut Nizar
Giyan Budiyanto, Aditya Nursantoso (2008) Pisang juga mengandung Magnesium dan Seng.
Magnesium (Mg) dapat bereaksi dengan diklorida dan menjadi elektrolit kuat. Jumlah
Magnesium hanyalah 15 % dari jumlah pisang keseluruhan. Pisang juga mengandung Seng
(Zn) yang merupakan elektroda positif. jumlah kandungan Seng dalam pisang hanya
mencapai 2 %. Sehingga mineral yang paling berperan dalam menghantarkan listrik adalah
potassium atau kalium, yang bereaksi dengan garam sodium. Dimungkinkan garam
magnesium dan seng juga turut berperan dalam menghantarkan dan menyimpan arus listrik
searah.
3
GAMBAR 2. Kandungan Pada Kulit Pisang (WidyaHardja,2018)

2.3 Gagasan Yang Diajukan


BAPETOR (Banana Peel Generator) diciptakan dengan tujuan sebagai solusi
mengurangi limbah pertanian terutama kulit pisang khususnya di industry pisang yang ada di
Indonesia. Dengan cara kerja yang sederhana, kulit pisang diblender hingga halus, lalu
dimasukkan kedalam alat BAPETOR (Banana Peel Generator) yang berbentuk kotak
sederhana berukuran seperti genset pada umumnya. BAPETOR ini dapat mencerna kulit
pisang yang halus tersebut lalu mengurai zat-zat yang diperlukan untuk pembuatan energi
listrik. Dalam mengatasi penumpukannya limbah kulit pisang, gagasan ini dapat menjadi
alternatif guna mengurangi limbah kulit pisang khususnya di industri yang menggunakan
kulit pisang.

2.4 Pihak Yang Terkait


1. Daerah
Pemerintah Daerah sebagai pemegang APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah)
memegang peran penting dalam pendanaan alat yang kami ajukan.
2. Pakar Mesin dan Teknisi Mesin
Teknisi Mesin berperan penting sebagai perancang dalam pembuatan alat yang kami
ajukan.
3. Industri Pengolah Pisang
Industri ini memili peran penting untuk medukung gagasan ini, karena dengan
perusahaan pengolah pisang, gagasal BAPETOR (Banana Peel Generator) dapat
berjalan dengan baik
4
2.5 Langkah-langkah Strategis
Berikut merupakan tahapan-tahapan yang akan dilakukan untuk menerapkan
BAPETOR (Banana Peel Generator) dalam mengatasi penumpukan limbah pertanian yaitu
kulit pisang di industri pengolah pisang dengan memanfaatkan alat tersebut.

BAPETOR (BANANA PEEL GENERATOR) : SOLUSI MENGURANGI


LIMBAH KULIT PISANG SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK BAGI
INDUSTRI PISANG

Isu Strategis Tantangan Kebijakan


1. Limbah kulit Penyelesaian masalah Pemberian metode
pisang kian menumpuknya kulit BAPETOR (Banana
menumuk pisang di industri Peel Generator)
2. Kurangnya pengolah pisang kepada pemilik
pemanfaatan kulit industri pengolah
pisang pisang

BAPETOR MENGURANGI
LIMBAH KULIT PISANG

Implementasi Gagasan
Pembuatan dan penerapan metode BAPETOR untuk
mengatasi limbah kulit pisang di Industri pengolah pisang

Stakeholder
1. Petani
2. Universitas
3. Dinas Pertanian
4. Pemerintah Indonesia
5. Pemerintah Daerah
6. Industri Pengolah Pisang

Penerapan metode BAPETOR oleh pihak terkait


5
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Konsep Metode BAPETOR Dalam Mengatasi Penumpukan Limbah Kulit Pisang
Strategi mengurangi limbah kulit pisang adalah suatu metode yang dapat mengurangi
limbah kulit pisang secara signifikan yang menghasilkan energi listrik yang terbilang sangant
berguna bagi industri pengolah pisang tersebut. Setelah memberikan metode BAPETOR,
diharapkan para pemilik industri pengolah pisang dapat bekerja sama untuk mengurangi
limbah kulit pisang yang menumpuk.
3.2 Teknik Implementasi
Untuk merealisasikan konsep BAPETOR dalam mengurangi limbah kulit pisang di
industri pengolah pisang, langkah-langkah strategis yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut:
Tahun Program Kegiatan Luaran
Konsep gagasan
yang matang terkait
Pembahasan rencana dengan
2019-2020 Tahap perencanaan penerapan perencanaan dan
alatBAPETOR perancangan
system yang
digunakan
1. Survei ke beberapa
industri pisang di
Indonesia Akan mendapatkan
2. Pembuatan proposal dukungan,
terhadap dinas persetujuan,
2020-2025 Tahap persiapan pertanian, pendanaan dan
pemerintah lokasi untuk
Indonesia dan menggunakan
universitas BAPETOR
3. Sosialisasi dengan
industri yang dituju
Dapat memahami
penggunaanBAPE
TOR yang
Merancang diberikan kepada
2025-2028 Tahap perancangan
alatBAPETOR pemerintah dan
khususnya industri
pengolah pisang
yang dituju.
Dapat mengatasi
Menempatkan
Operasional alat penumpukan
2028-2032 BAPETOR pada lokasi
BAPETOR limbah pertanian
yang telah ditetapkan
berupa kulit pisang.
6
3.3 Prediksi Hasil yang Akan Diperoleh
Apabila program ini berjalan, maka dapat diprediksikan hal-hal sebagai berikut ini:
1. Dengan terwujudnya BAPETORmaka dapat mengurangi limbah kulit pisang dan
digunakan sebagai sumber energi listrik bagi industri pengolah pisang.
2. Adanya fasilitas BAPETOR maka akan membantu pemilik industri pengolah pisang
dimana limbah kulit pisangnya akan dijadikan sebagai salah satu lumber listrik
industrinya.
7

DAFTAR PUSTAKA

Hanna, Febryanna. 2017. KULIT PISANG MENJADI ENERGI LISTRIK


https://www.kompasiana.com/febsavi/59cbd7ea4fc4aa5c48166462/kulit-pisang-
menjadi-energi-listrik?page=all [Diakses 19 September 2019]
Purba, Natalia. 2015. PEMANFAATAN KULIT PISANGMENJADI SUMBER ARUS
LISTRIK. https://nataliapurba01.wordpress.com/2015/12/11/pemanfaatan-kulit-pisang-
menjadi-sumber-arus-listrik/ [Diakses 20 September 2019]
Sucipto, Adi. 2012. Kulit Buah Menjadi Sumber Listrik
https://sains.kompas.com/read/2012/12/17/15501327/Kulit.Buah.Jadi.Sumber.Listrik?
page=all [Diakses 19 September 2019]
Yuni, Eci. 2016. Manfaat Mengejutkan dari Kulit Pisang.
https://www.tribunnews.com/tribunners/2016/02/23/manfaat-mengejutkan-dari-kulit-
pisang[Diakses 20 September 2019]
8
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Muhamad Zahran Nurirrozak
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Agribisnis
4 NIM 195040100111127
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bandar Lampung, 1 November 2001
6 E-mail mzahrannr@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 085252092324
B. RiwayatPendidikan
SD SMP SMA
Nama Institut
SDN Pengadilan 2 SMAN 2 Bandar
SMPN 2 Bogor
Bogor Lampung
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
2012-2013 2013-2016 2017-2019
Lulus
C. Pemakalah
Judul Artikel Waktu dan
No Nama Pertemuan
Ilmiah Tempat
1 - - -
D. Penghargaan dalam 5 TahunTerakhir
Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
penghargaan
1 - - -
Semua data yang isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian
biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Gagasan Tertulis.

Malang, 20September 2019


Pengusul

(Muhamad Zahran Nurirrozak)

Anda mungkin juga menyukai