BIDANG KEGIATAN
PKM KARSACIPTA
Diusulkan Oleh:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
PENGESAHAN PKM-KARSA CIPTA
Menyetujui,
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan,
(......................................)
NIP.
DAFTAR ISI
LEMBARPENGESAHAN ........................................................................................ ii
BABI:PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1. LatarBelakang............................................................................................ 1
1.3. Tujuan........................................................................................................2
1.4. Luaran....................................................................................................... 2
3.1. TahapPelaksanaan......................................................................................6
DAFTARPUSTAKA ................................................................................................. 10
LAMPIRAN ............................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan
manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber
energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Era revolusi ekonomi yang
digerakkan oleh revolusi teknologi industri dan revolusi teknologi informasi
bahan fosil telah berakhir dan digantikan oleh era revolusi bioekonomi yang
digerakkan oleh revolusi bioteknologi dan bioenjinering yang mampu Commented [a1]: Kata tidsak baku
harus melubangi tanah dengan jarak tanam yang telah ditentukan. Kemudian,
mengambil benih untuk diletakkan ke dalam lubang tanam. Dalam hal ini, petani
membutuhkan mengeluarkan biaya lebih karena membutuhkan pekerja apalagi,
jika lahan sawah yang dimiliki petani luas. Lalu, waktu yang dibutuhkan akan
lebih lama sehingga masa panen tanaman akan lebih lama.
Biaya pekerja yang dibutuhkan tidak sedikit karena membutuhkan banyak
pekerja agar masa pra tanam tersebut dapat dilakukan dengan cepat. Biaya yang
harus dibayarkan pada pekerja dibayarkan per hari atau per minggu yang
umumnya Rp 50.000/hari. Apabila dihitung maka modal yang dikeluarkan tidak
sebanding dengan laba yang didapatkan. Belum lagi ditambah biaya yang lain.
Hal tersebut mencerminkan masih jauhnya pertanian Indonesia seperti yang
diharapkan. Jika teknologi yang digunakan telah modern maka besar
kemungkinan hasil yang diperoleh lebih melimpah.
Oleh karena itu, kami membuat terobosan baru dengan menciptakan alat BOTANI
(Bolpoin Petani).
1.2. RumusanMasalah
Adapun rumusan masalah yang diangkat pada topik penelitian ini yaitu:
a. Bagaimana peran teknologi dalam system petanian di Indonesia?
b. Apakah BOTANI (Bolpoin Petani) dapat mengurangi modal pengeluaran
petani di Indonesia?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini yaitu:
a. Menentukan teknologi yang tepat guna untuk meningkatkan hasil pertanian
di Indonesia
b. Mendeskripsikan manfaat BOTANI (Bolpon Petani) bagi petani di Indonesia
1.4. Luaran
Luaran yang diharapkan dari program ini adalah agar BOTANI
(Bolpoin Petani) dapat diaplikasikan pada sistem pertanian di indonesia, Commented [a4]: Nama negara kapital
terutama pada saat fase bercocok tanam oleh petani di Indonesia. Selain itu,
permasalahan modal yang dikeluarkan petani tidak sebanding dengan laba
yang diperoleh atau petani kebanyakan mengalami kerugian. Biasanya petani
melakukan dua kali proses dalam teknik menyemai benih kemudian memberi
pupuk. Dengan alat BOTANI (Bolpoin Petani) mampu memberi tingkat
efisiensi waktu untuk hal tersebut karena dapat dilakukan bersamaan
sekaligus. Serta mendapatkan hak cipta dari Kementrian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi RI (Kemenristekdikti) dan Kementrian Pertanian RI.
1.5. Manfaat
1.5.1. Bagi Mahasiswa
a. Sebagai sarana pengaplikasian ilmudiperkuliahan
b. Mengembangkan keterampilan (soft skill) mahasiswa di bidang
teknologi dan lingkungan
1.5.2. Bagi Masyarakat
a. Memberikan solusi untuk mengurangi modal yang dikeluarkan petani
b. Meningkatkan efisiensi waktu yang digunakan untuk petani saat proses
menyemai dan meberi pupuk
1.5.3. Bagi perkembangan IPTEK
a. Dapat mengetahui pentingnya teknologi dalam sektor pertanian
b. Dapat diajukan acuan untuk penelitian selanjutnya mengenai efektifitas
teknologi yang canggih dalam proses pertanian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Peran teknologi dalam sektor pertanian
Teknologi diartikan benda‐benda yang berguna bagi manusia, seperti mesin,
tetapi dapat juga mencakup hal yang lebih luas, termasuk sistem, metode
organisasi, dan teknik. Istilah ini dapat diterapkan secara umum atau spesifik:
contoh‐contoh mencakup teknologi konstruksi, teknologi medis, atau
state‐of‐the‐art teknologi. Commented [a5]: Pengunaan kata asing seharusnya
mengunakan huruf miring
Empat disiplin ilmu yang paling sering disebutkan menciptakan peluang baru Dan tidak baku
bagi teknologi pertanian di masa yang akan datang adalah: genetika, informatika,
robotika dan nano teknologi. Keempat iptek tersebut diprediksi akan memegang
peranan penting dalam mendukung upaya peningkatan produktivitas. Sebagai
contoh, teknologi rekayasa genetika yang sejak awal kemunculannya banyak
menimbulkan pro-kontra, lambat laun sudah dapat diterima sebagai salah satu
upaya terobosan untuk mendorong peningkatan produksi bahan pangan sekaligus
mengurangi tekanan terhadap sumberdaya lahan. Hal ini diindikasikan oleh
semakin luasnya lahan transgenik di seluruh dunia. Data yang dikeluarkan oleh
James (2012) menunjukkan Reformasi Kebijakan Menuju Transformasi
Pembangunan Pertanian519Pendekatan Pembangunan dan Pengelolaan Sumber
Daya Pertanian selama kurun waktu 1996-2012, luas pertanaman transgenik
meningkat 100 kali lipat dari sekitar 1,7 juta ha (1996) menjadi 170,3 juta ha
(2012). James (2012) juga mencatat bahwa perkembangan luas pertanaman
transgenik yang spektakuler ini telah melibatkan sekitar 17,3 juta petani dan lebih
dari 90 persennya merupakan petani kecil. Di China dan India jumlah petani kecil
yang terlibat penanam tanaman transgenik masing-masing sekitar 7,2 juta petani.
Antusiasme petani kecil untuk mengusahakan tanaman transgenik karena Kapas
Bt telah terbukti memberikan peningkatan tambahan pendapatan sekitar 250 US$
dan menghemat penggunaan insektisida hingga 50 persen; sehingga secara riil
mengurangi biaya usahatani yang harus dikeluarkan petani. Meningkatnya
keterlibatan petani kecil dalam budidaya tanaman transgenik tidak terlepas dari
upaya berbagai kajian yang menyatakan bahwa tanaman transgenik
menguntungkan secara ekonomi dan aman bagi lingkungan. Hasil kajian tahun
2011 di Eropa mengkonfirmasi bahwa tanaman transgenik aman untuk
dibudidayakan.
Bagi negara berkembang termasuk Indonesia, ketahanan pangan nasional
masih harus di upayakan dengan berbagai strategi. Dengan ketersediaan lahan
yang terbatas, penerapan teknologi yang paling produktif tetapi ramah lingkungan
merupakan suatu keharusan. Berdasarkan pada pertumbuhan produksi pangan
tahun 1990-1995 yang cukup besar bagi Indonesia, Indonesia mengalami defiisit
sekitar 5-8% merupakan jumlah defisit yang banyak karena jumlah penduduk
yang besar. Indonesia mengalami defisit cukup besar karena impor gandum,
kacang-kacangan, daging dan susu yang masih besar. Apabila pertumbuhan
produksi pada tahun 2006-2025 menjadi rendah, mungkin proyeksi kecukupan
produksi Indonesia 92% pada tahun 2025 sukar di capai. Hal tersebut
menunjukkan pentingnya penerapan tekonologi yang paling produktif bagi
ketahanan pangan nasional (Sumarno, 1995).
Teknologi berperan sebagai pendukung kecukupan produksi untuk ketahanan
pangan nasional. Tersedianya teknologi sumber daya lahan (tanah), air dan iklim
merupakan dasar untuk berproduksi pangan secara optimal. Air dan iklim sangat
menentukan produksi tanaman pangan, terutama terkait ketersediaan air, pengaruh
terhadap epidemi hama penyakit, terkait ketersediaan energi surya untuk
fotosintesis dan sebagainya (Fagi, 2006) Commented [a6]: Tanda titik akhir kalimat
Mengatur jumlah banyak benih dan pupuk yang diinginkan untuk keluar
dari alat
Tekan ujung alat bila ingin mengeluarkan benih dan pupuk dari alat
tersebut dengan menancapkan ujung satunya yang lancip
Tabel 2. JadwalKegiatan
Bulan
No Kegiatan
September Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Menganalisis
permasalahan
2 Menemukan ide
dan solusi
3 Studi literatur
4 Merancang
bentuk
composter
5 Penyediaan alat
dan bahan
6 Melakukan
penelitian
7 Pembuatan alat
8 Uji coba
9 Sosialisasi
10 Evaluasi
11 Penyusunan
laporan
DAFTAR PUSTAKA
Fagi, A.M. 2006. Tata Guna Air Irigasi di Tingkat Usaha Tani. Buletin
IPTEK Tanaman Pangan. Vol 1, No. 1 (dalam proses
percetakan)
Kementrian Pertanian. 2018. Sinergi Inovasi Memperkuat Pertanian
Rakyat Berbasis Tanaman dan Holtikultura. IAARD Press.
Jakarta
Sukirno. 2001. Teori Mikro Ekonomi. Cetakan ke-14. Rajawali
PRESS. Jakarta
Sumarno.2006. Mengapa hibrida padi tidak sesukses hibrida jagung.
Sinar Tani. Jakarta
Sumarno. 2006. Merakit Teknologi Revolusi Hijau Lestari Untuk
Ketahanan Pangan Nasional di Masa Depan. Seminar
Nasional. Sumber Daya Lahan Pertanian. BBPSDL. Bogor
(dalam percetakan)
Sumarno, I.G.Ismail dan Sucipto. 2000. Konsep Usaha Tani Ramah
Lingkungan, Hal 55-74. Bogor
LAMPIRAN
Lampiran 1.
Biodata Ketua Program dan Anggota Program
A. IdentitasDiri
1. Nama lengkap Umrotul Izzaro Putri Kurnia
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Agroekoteknologi
4. NIM 195040207111090
5. Tempat dan Tanggal Lahir Gresik, 8 Juli 2001
6. Email Putrikurnia3716@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 085852911158
B. RiwayatPendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Negeri 1 SMP Negeri 1 SMA Negeri 1
Balongpanggang Balongpanggang Dawarblandong
Jurusan Non-Jurusan Non- Jurusan MIPA
Tahun Masuk 2007-2013 2014-2016 2017-2019
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (OralPresentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Waktu dan
Ilmiah Tempat
1. - - -
D. Pengahargaan Dalam 5 Tahun Terakhir (Dari Pemerintah,
Asosiasi, dan IstitusiLainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1. - - -
Semua data yang saya isi kan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan,
saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk
memenuhi salah satu pernyataan dalam pengajuan hibah.
Malang, 12 November 2019
Semua data yang saya isi kan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanki.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah
satu pernyataan dalam pengajuan hibah.
Semua data yang saya isi kan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanki.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah
satu pernyataan dalam pengajuan hibah.
Kesalahaan diksi
No Kesalahan Contoh Alasan Pembenaran
1