Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

BRIKET ARANG BATOK KELAPA

Disusun Oleh :

Agusti (1PA22042)

Almuddin Saputra (1PA22038)

Daffa Surya Mahendra (1PA22005)

Supardi (1PA22022)

Trian Rizky Juliantanata (1PA22021)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GRIYA HUSADA SUMBAWA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat-nya penulisan proposal ini dapat terselesaikan tepat waktu tanpa ada halangan yang
berarti dan sesuai harapan.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada ibu Desy Fadilah Adina Putri, S.Si.,
M.Si sebagai dosen pengampu mata kuliah Enterpreneruship yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan penulis. Maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk menyempurnakan proposal ini, semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan.

Sumbawa,20 November 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Briket arang adalah bentuk padat dari arang yang dihasilkan melalui proses pemadatan atau
pemadatan bahan baku yang umumnya berasal dari serbuk kayu, tempurung kelapa, sekam
padi, atau limbah pertanian lainnya. Proses pembuatan briket arang melibatkan pemadatan dan
pemanasan bahan baku hingga mencapai suhu tinggi tanpa adanya udara. Briket arang memiliki
karakteristik yang melibatkan peningkatan daya bakar dan efisiensi energi dibandingkan dengan
arang biasa atau kayu bakar. Briket arang juga cenderung menghasilkan lebih sedikit asap dan
residu abu dibandingkan dengan kayu bakar tradisional.

Membuka usaha briket arang dapat memiliki sejumlah alasan yang dapat menjadi motivasi,
tergantung pada tujuan dan kepentingan bisnis. Usaha briket arang dapat dikatakan memiliki
peluang yang cukup bagus karena mudahnya untuk mendapatkan bahan-bahan pembuatannya.
Produk ini telah menjadi pilihan populer dibeberapa daerah untuk keperluan memasak,
pemanasan, dan kebutuhan energi lainnya.

Produksi briket arang biasanya menggunakan limbah seperti serbuk kayu, batok kelapa atau
limbah pertanian. Walaupun limbah serbuk kayu, batok kelapa atau limbah pertanian lainnya
merupakan limbah organik. Tapi dengan memanfaatkan limbah ini, usaha briket arang dapat
berkontribusi pada pengelolaan limbah dan mengurangi jumlah limbah yang masuk ke tempat
pembuangan akhir. Selain dapat berkontribusi mengurangi limbah, penggunaan briket arang
dapat membantu mengurangi emisi karbon karena diproduksi dari limbah biomassa. Pada
dasarnya adalah karbon yang sudah ada dalam siklus alam. Ini dapat menjadi poin penjualan
yang signifikan di pasar yang semakin peduli terhadap perubahan iklim.

B. Visi
Menjadi alternatif pengganti arang tradisional

C. Misi
1. Menawarkan harga yang kompetitif
2. Menyediakan briket arang berkualitas bagus
3. Menjelaskan kelebihan dari briket arang
D. Tujuan
1. Mendapat keuntungan dari penjualan
2. Mengenalkan produk briket arang
3. Memanfaatkan limbah biomassa seperti serbuk kayu, batok kelapa, sekam padi,
dsb.
BAB II

TINJAUAN UMUM

A. Strategi Pemasaran
1. Platform Digital
Dengan perkembangan zaman seperti sekarang, salah satu cara untuk memasarkan
produk adalah menggunakan platform digital, seperti situs web, media sosial, dan iklan
online, untuk meningkatkan kehadiran online dan berkomunikasi dengan pelanggan.
Bagikan informasi mengenai produk, cara penggunaan, dan cerita di balik produksi briket
arang. Platform digital yang paling mudah untuk digunakan yaitu, media sosial.
2. Word of mouth marketing
Melalui penyampaian dari mulut ke mulut, proses pemasaran produk jadi lebih hemat
budget dan lebih mudah dipercaya oleh pelanggan. Dengan memberikan kualitas yang
bagus, tentunya konsumen pasti akan memberikan tanggapan positif terhadap produk.

B. Analisa SWOT
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) dapat memberikan
gambaran menyeluruh tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang mungkin
dihadapi oleh usaha. Berikut adalah analisis SWOT untuk usaha briket arang:
Kekuatan (Strengths)
1. Produk Ramah Lingkungan: Briket arang diproduksi dari limbah biomassa, memberikan
keunggulan ramah lingkungan yang dapat menarik konsumen yang peduli lingkungan.
2. Efisiensi Energi: Briket arang memiliki efisiensi energi tinggi dan dapat menghasilkan
panas yang lebih lama dibandingkan dengan kayu bakar tradisional, menjadikannya
pilihan yang menarik untuk berbagai keperluan.
3. Kualitas Bagus: Fokus pada produksi briket arang berkualitas baik dengan proses
produksi yang baik dapat membedakan bisnis dari pesaing.
4. Pemberdayaan Ekonomi Lokal: Dapat menciptakan lapangan kerja dapat meningkatkan
dukungan masyarakat.
Kelemahan (Weaknesses)
1. Ketergantungan pada Bahan Baku: Jika bahan baku seperti batok kelapa atau limbah
pertanian tidak tersedia dengan konsisten, dapat mengganggu ketersediaan produksi.
2. Biaya Produksi Tinggi: Jika proses produksi briket arang memerlukan teknologi atau
peralatan khusus yang mahal, hal ini dapat meningkatkan biaya produksi.
3. Pasar yang Terbatas: Jika konsumen belum sepenuhnya sadar akan manfaat
briket arang atau masih lebih memilih kayu bakar tradisional, dapat membatasi
pasar.

Peluang (Opportunities)

1. Peningkatan Kesadaran Lingkungan: Dengan meningkatnya kesadaran


masyarakat terhadap isu lingkungan, terdapat peluang untuk memasarkan briket
arang sebagai solusi.
2. Ekspansi Produk: Mempertimbangkan ekspansi produk dengan menciptakan
variasi briket arang, seperti produk beraroma atau dengan kemasan yang lebih
praktis.
3. Kemitraan Bisnis: Menjalin kemitraan dengan restoran, kafe, atau bisnis
makanan lainnya dapat membuka peluang pasar baru dan meningkatkan
penjualan.

Ancaman (Threats)
1. Persaingan dengan Bahan Bakar Lain: Persaingan dengan bahan bakar lain, seperti gas LPG
atau energi listrik, dapat menjadi ancaman terutama jika harga atau ketersediaannya lebih
kompetitif.
2. Kenaikan Harga Bahan Baku: Jika harga bahan baku mengalami kenaikan yang signifikan, ini
dapat berdampak negatif pada biaya produksi.
3. Musim yang tak tentu: Salah satu proses penting dalam produksi adalah penjemuran.
BAB III

MANAJEMEN OPERASIONAL KEGIATAN

A. Bahan dan Peralatan Pembuatan Produk


1. Batok kelapa
2. Tepung kanji
3. Drum atau wadah pembakaran
4. Timbangan
5. Sekop
6. Karung
7. Saringan
8. Ember
9. Cetakan
10. Palu
11. Plastik kemasan

B. Proses Produksi
Proses produksi briket arang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu pembakaran,
penghancuran, pencampuran, pencetakan, pengeringan, dan pengemasan
1. Tahap Pembakaran
Batok kelapa harus batok kelapa yang telah tua atau kering. Setelah itu dibakar
dengan didalam drum atau wadah lain. Setelah menjadi arang dan tidak ada api
berarti arang telah matang. Jikalau dalam pembakaran itu apinya masih ada itu
tandanya masih ada yang belum matang, masih ada yang belum kena api atau
belum ada yang terbakar hangus, sedangkan apabila sudah tidak ada apinya itu
tandanya sudah matang semua. Pada fase sudah matang semua disiram dengan air.
Setelah siram dengan air diangkut dengan gerobak lalu dijemur. Kurang lebih
satu hari. Pembakaran 1 karung batok kelapa dapat menghasilkan 10kg arang.
2. Tahap penghancuran
Setelah arang kering kemudian dihancurkan sampai halus menggunakan pemukul
atau palu. Setelah itu, hasil dari arang yang dihancurkan kemudian di saring
menggunakan saringan.
3. Tahap pencampuran
Pada tahap ini hasil saringan dicampur menggunakan tepung kanji yang telah di larutkan
dalam air panas, sehingga menjadi adonan yang nantinya akan dibentuk atau dicetak.
4. Tahap pencetakan
Selanjutnya, adonan arang yang telah siap dicetak menggunakan cetakan. Cetakan yang
digunakan bisa berbentuk balok atau seperti tabung. Tergantung dari bentuk cetakan.
5. Tahap penjemuran
Tahap ini merupakan tahap paling lama dalam proses produksi. Adonan arang yang telah
dicetak kemudian di jemur sampai benar-benar kering. Dengan estimasi waktu
penjemuran lebih kurang 2 hari.
6. Tahap pengemasan
Tahap akhir, yaitu tahap pengemasan dikemas sesuai dengan kebutuhan.
BAB IV
RANCANGAN BIAYA
A. Modal
1. Tepung kanji Rp 9.000/kg x 2= Rp 18.000
2. Batok kelapa Rp 25.000/karung
3. Karung Rp 2.500/pcs x 3= Rp 7.500
4. Plastik kemasan Rp 20.000/pack

Total modal awal: Rp 70.500

B. Perhitungan Harga Jual


Produksi untuk 1kg briket:
 850g arang
 200g tepung kanji

Biaya:

1. Membakar batok : Rp 1.000


2. Menghaluskan arang : Rp 500
3. Tepung kanji : Rp 1.500
4. Biaya cetak : Rp 800
5. Biaya jemur : Rp 1.000
6. Kemasan plastic : Rp 800
Total biaya produksi 1kg : Rp 5.600
Harga jual per 1kg : Rp 15.000
Keuntungan kotor : Rp 9.400

Anda mungkin juga menyukai