I. Tujuan Percobaan :
Mahasiswa dapat membuat briket Dari Tempurung Kelapa
Mahasiswa dapat menganalisa produk briket yang dihasilkan.
C. Kanji (amylum)
Secara kimiawi kanji memiliki kandungan karbohidrat lebih tinggi dari pada
jagung dan beras, tetapi kandungan protein dan lemaknya rendah. Komponen terbesar
dalam tapioca adalah pati. Kanji juga mengandung 28% amilosa dan 72% amilopketin,
apabila dicampur dengan air akan membentuk sebagai perekat ( Hasanto dalam
Khoirul,2010: 10).
Teknik pembriketan juga bisa di lakukan secara langsung dari bahan biomassa maupun
dengan cara teknik pengarangan yang di lanjutkan dengan pembriketan yang biasa di sebut
dengan briket bioarang.
Dibawah ini penulis mencoba menyajikan secara sederhana teknik untuk mengolah
biomassa (tempurung kelapa ) menjadi briket bioarang.
Note: Apabila instrument standby selama 10 menit maka instrument akan menampilkan
peringatan meminta untuk Start Pretest lagi. Pilih saja continue, apabila ada sampel dikeluarkan
dahulu karena instrument akan mengecek ulang. Apabila tidak ada masalah dalam pengecekan
maka instrument siap dioperasikan.
Persiapan sample:
1. Angkat bomb head dari bucket dengan cara buka cover dengan menarik besi cover dan
angkat, ambil bomb head dengan memutarnya ke kiri atau berlawanan dengan arah jarum
jam dan angkat bomb head letakkan pada head support stand, setelah itu pasang cotton
wire.
2. Timbang cawan setelah itu di tare, setelah masukkan sample pada cawan, dan catat hasil
penimbangan. Untuk sample benzoic acid 1 s/d 1.2 gram
- Khusus sample kalori tinggi (oil, sample asing) beratnya o.4 s/d 0.7 gram.
3. Selanjutnya ambil cawan dari timbangan, pasang cawan pada bomb head, dan paskan
cotton wire harus menyentuh sampel.
4. Masukkan bomb head ke dalam bucket calorimeter, dan putar searah jarum jam untuk
menguncinya.
5. Tutup cover calorimeter.
Pengoperasian alat:
1. Pilih operating mode: Determinan atau Standardization.
- DETERMINATION untuk pengukuran sample,
- STANDARDIZATION untuk kalibrasi bomb.
2. Tekan START
3. Masukkan ID sample/nama sample
4. Masukkan ID bomb/bomb yang digunakan (bomb 1, bomb 2, bomb 3 atau bomb 4)
5. Masukkan berat sample/sample weight
6. Silahkan tunggu hingga proses analisa selesai, 10 s/d 15 menit.
7. Hasil akan diprint out atau tampil pada LCD
8. Buka cover, keluarkan bomb head dengan cara memutarnya berlawanan dengan jarum
jam, dan bersihkan bomb silinder dan bomb head dengan kain kering atau tisu, agar lebih
aman sebaiknya dengan kanebo untuk mencegah adanya kotoran atau benang yang
tertinggal di silinder. Untuk pengukuran selanjutnya sama dengan cara di atas.
9. Untuk mematikan OFF kan HEATER AND PUMP, kemudian tekan power OFF
tunggu sampai ada kata SAFE TO TURN OFF setelah itu matikan power yang ada di
belakang alat.
10. Tutup suplai oksigen dan nitrogen.
Kalibrasi:
1. Dilakukan bilamana hasil test dengan Benzoic Acid atau sample standar sudah tidak
cocok/jauh dari nilai ketetapan.
2. Dilakukan sebanyak 5-10 kali pembakaran sample standar (Benzoic Acid)(Benzoic
Acid),
3. Operating mode yang dipilih: STANDARDIZATION
4. Tekan menu CALIBRATION DATA AND CONTROLS setelah sepuluh kali
pembakaran,
5. Pilih bomb yang dikalibrasi (Bomb 1/ Bomb 2 dst..)
6. Tekan PROTECT EE VALUE pada posisi OFF
7. Tekan UPDATE STATISTICS,
8. Tekan kembali PROTECT EE VALUE pada posisi ON.
9.
Untuk kalibrasi selanjutnya (berkala):
1. Cek kembali nilai kalibrasi sebelumnya, apabila nilai kalibrasinya masuk ke nilai
standard maka lanjutkan kalibrasi dengan menembakkan benzoic acid sebanyak 5-10
kali.
2. Setelah mengetahui nilai dari benzoic acid yang sudah dilakukan, masuk kembali ke
“Calibration Data and Control” kemudian pilih bomb.
3. Posisi “protect EE Value” dikembalikan ke posisi OFF kemudian tekan “Update
Statistics”.
4. Tekan “Protect EE Value” ke posisi “ON” kembali.
DATA/REPORT:
1. Dari main menu tekan FILE MANAGER, tekan RUN DATA FILE MANAGER,
2. Atau langsung tekan menu REPORT di sisi kanan LCD
V. Data Pengamatan
Berat produk yang dihasilkan
Analisa Nilai Kalor
Berat Perekat Jenis Moisture Ash Nilai Kalor
( kg ) (%) Perekat (%) (%) (Kkal)
VI. Pertanyaan
1. Tuliskan Nilai Analisa Proksimat dan Ultimat dari Tempurung Kelapa?
2. Apakah ada peningkatan nilai kalor antara tempurung kelapa dan biobriket
tempurung kelapa?
3. Jelaskan pengaruh penambahan % perekat terhadap kabar abu !
PEMBUATAN BIOBRIKET DARI SEKAM PADI
I. Tujuan Percobaan :
Mahasiswa dapat membuat briket Dari Sekam Padi
Mahasiswa dapat menganalisa produk briket yang dihasilkan.
II. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan
Tabung pengarangan / Kaleng
Kompor
Cruser
Ballmill
Sieving
Bahan yang digunakan
Sekam Padi
Kanji atau perekat lainnya
Penentuan nilai kalor biobriket dari sekam padi sama seperti penentuan nilai kalor
pada biobriket tempurung kelapa
V. Data Pengamatan
Berat produk yang dihasilkan
Analisa Nilai Kalor
Berat Perekat Jenis Moisture Ash Nilai Kalor
( kg ) (%) Perekat (%) (%) (Kkal)
VI. Pertanyaan
1. Tuliskan Nilai Analisa Proksimat dan Ultimat dari Sekam Padi?
2. Apakah ada peningkatan nilai kalor antara sekam padi dan biobriket sekam padi?
3. Jelaskan alasan dilakukannya proses pengarangan sebelum sekam padi diolah jadi
briket !
4. Apakah % perekat mempengaruhi tingkat kerapuhan briket?
PEMBUATAN BIOBRIKET DARI TONGKOL JAGUNG
I. Tujuan Percobaan :
Mahasiswa dapat membuat briket Dari Tongkol Jagung
Mahasiswa dapat menganalisa produk briket yang dihasilkan.
II. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan
Tabung pengarangan / Kaleng
Kompor
Cruser
Sieving
Ballmill
Bahan yang digunakan
Tongkol Jagung
Kanji atau perekat lainnya
VI. Pertanyaan
1. Tuliskan Nilai Analisa Proksimat dan Ultimat dari tongkol jagung?
2. Apakah ada peningkatan nilai kalor antara tongkol jagung dan biobriket tongkol
jagung ?
3. Jelaskan pengaruh ukuran mesh tongkol jagung kekuatan biobriket!
4. Jelaskan Kelebihan Biobriket tongkol jagung dibanding biobriket yang lain!
I. Tujuan Percobaan :
Mahasiswa dapat membuat briket Dari Serbuk Kayu
Mahasiswa dapat menganalisa produk briket yang dihasilkan.
II. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan
Tabung pengarangan / Kaleng
Kompor
Cruser
Ballmill
Sieving
Bahan yang digunakan
Serbuk Gergaji
Kanji atau perekat lainnya
Perhitungan Hasil
A−B
Lengas Tetrtambat ( % )= x 100
A
A = berat sampel (g)
B = berat sampel setelah dipanaskan (g)
Penentuan nilai kalor biobriket dari serbuk gergaji sama seperti penentuan nilai kalor
pada biobriket tempurung kelapa
V. Data Pengamatan
Berat produk yang dihasilkan
Analisa Nilai Kalor
Berat Perekat Jenis Moisture Ash Nilai Kalor
( kg ) (%) Perekat (%) (%) (Kkal)
VI. Pertanyaan
1. Tuliskan Nilai Analisa Proksimat dan Ultimat dari serbuk kayu karet!
2. Apakah ada peningkatan nilai kalor antara serbuk kayu dan biobriket serbuk
kayu ?
3. Jelaskan pengaruh penekanan terhadap kekuatan biobriket !
Uraikan secara singkat proses pengarangan dan komposisi apa saja yang berubah selama
proses tersebut