Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Sulawesi Tengah adalah salah satu wilayah yang memiliki berbagai macam jenis perkebunan
dan pertanian, salah satunya adalah perkebunan kakao yang hampir mencakup seluruh
wilayah Sulawesi Tengah, kabupaten sigi contohnya, khususnya daerah kecamatan palolo
yang penduduknya sebagian besar memiliki perkebunan kakao yang luas. Dan mereka
menganggap bahwa perkebunan kakao lah yang banyak menghasilkan keuntungan. Bukan
hanya penduduk lokal yang memiliki kebun kakao di Daerah kecamatan palolo, tetapi ada
juga masyarakat luar yang mempunyai kebun kakao di kecamatan palolo. Melihat dari semua
itu, ada pula masalah yang timbul dari pemanenan buah kakao, yaitu kulit kakao yang banyak
dan menumpuk , dan belum Termanfaatkan oleh masyarakat sekitar.

Oleh karena itu, penulis sangat tertarik untuk memanfaatkan dengan cara mengolah kembali
kulit kakao yang belum Termanfaatkan itu menjadi suatu barang yang bermanfaat dan
bernilai tinggi. Karena bahan bakar yang mahal dan kulit kakao yang belum Termanfaatkan,
limbah kakao itu dapat diolah menjadi briket arang.

Briket arang dapat sangat membantu masyarakat dalam menghadapi tingginya harga bahan
bakar yang digunakan untuk memasak. Dan bisa dimanfaatkan untuk nilai tambah dalam
aspek ekonomi karena bisa menciptakan harga dan nilai jual.

B. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang timbul dalam penelitian kali ini sebagai berikut:
1.Bagaimana cara pembuatan briket arang dari limbah kakao?
2.Bagaimana metode yang tepat dalam pembuatan briket arang dari limbah kakao?
3.Apa Faktor faktor yang mempengaruhi kualitas briket arang yang dihasilkan?

C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, Tujuan karya tulis ilmiah ini
sebagai berikut:
1.mengetahui bagaimana cara pembuatan briket arang dari limbah kakao.
2.Mengetahui metode yang tepat dalam pembuatan briket arang dari limbah
Kakao.
3. Mengetahui apa saja faktor faktor yang memengaruhi kualitas briket arang yang
dihasilkan.

D Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengembangan dalam pengolahan limbah
atau sampah yang ada di lingkungan sekitar kita. Selain itu dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1. Bagi pelajaran dapat menumbuh kembangkan sikap peduli terhadap lingkungan, khusus yang
berkaitan dengan limbah- limbah.
2. Bagi masyarakat, diharapkan senantiasa berpartisipasi dalam pengelolaan limbah kakao, hasil
kebun mereka.
3. Menciptakan dan menambah nilai guna dari kulit kakao yang selama ini tidak terpakai.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. KULIT KAKAO
Tanaman kakao memiliki nama latin theobroma cacao L, atau bisa di sebut dengan coklat,
adalah pohon budidaya yang berasal dari Amerika Selatan, namun sekarang di tanam di
kawasan tropika. Kakao merupakan tumbuhan tahunan (prennial) berbentuk pohon, di dalam
dapat mencapai ketinggian 10 M meskipun demikian dalam pembudidayaan tingginya tidak
lebih dari 5 M tetapi dengan tajuk mencapai yang meluas. Hal ini di lakukan untuk
memperbanyak cabang produktif. (anonim, 2013)

Kulit kakao atau kulit coklat ini mempunyai kandungan seperti 22% , 3-9 lemak, bahan
kering (BK) 88%, protein kasar (TK) 8%, serat kasa (SK) 40,15 dan TD
50, 8%, metabolisme energi (K.KAL) 2,1,pH 6,8. (anonim, 2013).

B. BRIKET ARANG
Briket adalah bahan bakar padat yg menjadi bahan bakar padat yang menjadi bahan bakar
alternatif kayu bakar atau bahan bakar minyak lainnya. Definisi briket sendiri adalah suatu
bahan yang berubah serbuk atau potong-potongan kayu kecil yang di padatkan dan di campur
dengan bahan perekat sehingga menjadi bentuk yang padat. Bahan baku dari serbuk briket ini
menggunakan limbah limbah sisa produksi baik itu rumah tangga, perkebunan, maupun
sampah dari proses alam daun-daun yang gugur. (Tatogo, 2012).

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Alat
Alat-alat yg di gunakan pada pembuatan briket arang ini adalah;
1. Alat penggiling
2. Saringan
3. Panci
4. Wadah untuk mencampur adonan briket arang
5. Cetakan (pipa) bisa di sesuaikan
6. Tungku pembakaran
B. Bahan
Bahan-bahan yang di gunakan dalam pembuatan briket arang ini adalah:
1. Kulit kakao sebagai bahan utama yg di keringkan.
2. Tepung tapioka
3. Minyak tanah
4. Air
C. Prosedur kerja
Prosedur kerja atau tahap-tahap pembuatan briket arang dari kulit kakao adalah:
1. Kulitnya yang telah kering di tungku pembakaran hingga menjadi arang
2. Arang yang terbentuk di giling hingga berukuran kecil dan halus
3. Arang yang sudah di giling, kemudian di saring dengan alat saring
4. Menyiapkan bahan perekat dengan cara mencampurkan tepung tapioka dengan sedikit air
dingin dan di lanjutkan menggunakan air mendidih aduk hingga tercampur dan mengental.
Selanjutnya adonan di dinginkan
5. Lem tapioka di campur kan dengan arang dengan perbandingan 1:6
6. Adonan arang dan bahan perekat di masukkan dalam cetakan dan di tekan-tekan hingga padat
7. Briket yang sudah di cetak, di keringkan di bawah sinar matahari selama 2-3 hari, atau di
panaskan dalam oven selama 3-4 jam sampai benar-benar kering.
8. Beriket arang yang sudah kering dan terbentuk di semprotkan dengan minyak tanah
9. Briket arang siap di gunakan

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Palolo sebagai daerah pertanian dengan komoditi utama kakao menghasilkan limbah kakao
dengan jumlah yang melimpah sehingga perlu sebuah pemikiran untuk mengolah potensi ini
menjadi produk yg bernilai guna, dalam hal ini briket arang
Limbah kulit kakao dapat di gunakan sebagai bahan baku pembuatan briket arang. Briket
arang yg di hasilkan memiliki panas dan nyala bara yang cukup lama di bandingkan dengan
arang kayu biasa. Panas dan bara yang di hasilkan dari briket arang kulit kakao ini
mempunyai daya tahan hingga setengah jam dan dapat mendidihkan air tergantung
banyaknya briket arang yang di gunakan
Dalam pengolahan briket arang ini, perlu di perhatikan penjemuran beriket arang harus benar-
benar kering, kekentalan lem tepung tapioka dan kehalusan dari arang yang telah di giling,
dan juga perbandingan antara perekat (lem tapioka) dan arang kulit kakao. Karena jika
kurang tepat, itu akan mempengaruhi nyala api dan daya tahan bara api. Perbandingan antara
lem tapioka dan Arang kulit kakao yang di gunakan dalam penelitian ini adalah 1:6.
Perbandingan inilah merupakan perbandingan yang baik di bandingkan.
Untuk menyalakan briket arang ini, di perlukan pemicu untuk membuat proses pembakaran
berlangsung dengan cepat. Pemicu ini contohnya seperti minyak tanah, lilin, ataupun minyak
dari biji kayu jarak yang telah di keringkan terlebih dahulu. Dalam penelitian ini, di gunakan
minyak tanah sebagai pemicu nyala apinya

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Banyak limbah kulit kakao di daerah palolo yang belum Termanfaatkan sama sekali.
Pemanfaatan kulit kakao itu di buat dalam bentuk briket arang. Dan berdasarkan penelitian
yang telah kami lakukan bahwa briket arang lebih tahan lama saat proses pembakaran yaitu
dapat bertahan hingga 30 menit. Dan sangat perlu di perhatikan dalam langkah langka
perbuatannya. Perbandingan bahan dalam pembuatan briket arang ini juga sangat penting
antara lain tapioka dan arang, yaitu 1:6.kemudian diperlukan pemicu untuk mempercepat
pembakaran atau pembentukan bara api.
B. saran
Dengan makalah ini penulis menyarangkan sebaiknya dalam pembuatan briket arang ini
sangat perlu menggunakan alat cetak briket untuk mendapatkan briket yang berkualitas lebih
baik

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Kakao. (http://id.wikipedia.org/wiki/Briket, diakses pada 13 November


2015)

Anonim. 2013. Kakao. (http://I’d.wikipedia.org/wiki/kakao, diakses pada 13 November


2015)

Tatogo, Agustian. 2012. (http://agustatogo.blogspot.in/2012/10/makalah-ilmiah.html,


diakses pada 13 November 2015)
Anonim 2010, kulit kakao limbah bernilai jual tinggi

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang..................................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................................
C. Tujuan..............................................................................................................
D. Manfaat............................................................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.Kulit kakao.........................................................................................................
B. Briket arang.......................................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN
A. ALAT.................................................................................................................
B. Bahan...............................................................................................................
C. Prosedur kerja...................................................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................
B. Saran................................................................................................................
C. Daftar Pustaka..................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai