Anda di halaman 1dari 23

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i


BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan Khusus Riset .................................................................................. 2
1.4 Manfaat Riset .............................................................................................. 3
1.5 Urgensi Riset ............................................................................................... 3
1.6 Temuan yang Ditargetkan ......................................................................... 3
1.7 Kontribusi Riset terhadap Ilmu Pengetahuan ......................................... 3
1.8 Luaran Riset ............................................................................................... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 4
2.1 Limbah Pabrik Kelapa Sawit .................................................................... 4
2.2 Batako Dari Limbah Abu Kerak Boiler ................................................... 5
2.2.1 Batako Secara Umum ......................................................................... 5
2.2.2 Batako Dari Abu Kerak Boiler.......................................................... 5
2.3.3 Syarat Mutu Batako (SNI 03-0349-1989) ......................................... 5
BAB 3. METODELOGI RISET .......................................................................... 7
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Riset .................................................... 7
3.2 Bahan dan Alat ........................................................................................... 7
3.3 Variabel Riset ............................................................................................. 7
3.4 Tahapan Riset ............................................................................................. 7
3.5 Prosedur Riset ............................................................................................. 8
3.6 Indikator Capaian ...................................................................................... 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................... 9
4.1 Anggaran Biaya .......................................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan ......................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 9
LAMPIRAN ......................................................................................................... 11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pembimbing ........ 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ............................................... 20
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas 21
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ........................................ 22

i
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman komoditi perkebunan di
Indonesia dan masih memiliki prospek pengembangan yang cukup cerah
(Harahap et al., 2021). Perkembangan industri minyak kelapa sawit berjalan
sangat cepat sejalan dengan perannya sebagai salah satu komoditi andalan di
Indonesia. Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) merupakan suatu industri yang
bergerak untuk mengolah tandan buah segar menjadi beberapa produk yang
dihasilkan, produk utama pabrik kelapa sawit yaitu Crude Palm Oil (CPO) dan
Palm Kernel (PK). Dalam proses pengolahan kelapa sawit menjadi CPO maupun
PK harus melalui beberapa tahapan yaitu stasiun penerimaan, stasiun perebusan,
stasiun pembantingan, stasiun pengempaan, stasiun pabrik biji/kernel dan stasiun
klarifikasi (Rahardja dkk, 2019). Pada stasiun perebusan, dilakukan proses
pemanasan dengan cara memasukan uap ke dalam tabung sterilizer. Uap yang
masuk ke dalam tabung sterilizer tersebut berasal dari boiler. Bahan bakar yang
digunakan untuk boiler adalah limbah padat cangkang dan serabut. Bahan bakar
ini diperoleh dari proses pengolahan pabrik kelapa sawit.
Sumber energi di pabrik kelapa sawit yaitu uap dari pemanasan di boiler. Dari
proses pembakaran cangkang dan serabut dihasilkan abu kerak boiler. Salah satu
limbah boiler ini pada dasarnya abu kerak boiler adalah abu yang mengeras pada
setiap dinding boiler akibat endapan-endapan abu yang terperangkap pada mesin
siklon saat terjadinya pembakaran cangkang dan serabut pada tungku pembakaran
boiler (Rahman & Fathurrahman, 2017).
Industri pabrik pengolahan kelapa sawit, mengungkapkan bahwa dalam 1 ton
cangkang dan serat sawit dapat menghasilkan 5% abu boiler. Apabila satu unit
pabrik kelapa sawit memiliki kapasitas olah TBS 60 ton/jam, maka akan diperoleh
cangkang dan sawit 11,7 ton/jam (19,5%), dan abu yang dihasilkan pada
pembakaran cangkang dan serat ini sebanyak 5% yaitu 585 kg/ jam atau 11.700
kg/ hari. Apabila total kapasitas olah TBS pabrik di seluruh Indonesia 34.284 ton
TBS per jam maka akan dihasilkan abu boiler sebanyak 334,269 ton/jam atau
6.685,38 ton/hari atau 2.406.736,8 ton per tahun (± 2,41 juta ton/tahun) di seluruh
Indonesia (Fauziah dan Hendri, 2013).
Abu kerak boiler cangkang kelapa sawit adalah abu yang telah mengalami
proses penggilingan dari kerak pada proses pembakaran cangkang dan serat buah
pada suhu 500-700˚C pada dapur tungku boiler yang dimanfaatkan untuk
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Abu kerak boiler cangkang kelapa sawit
merupakan biomassa dengan kandungan silika (SiO₂) yang potensial untuk
dimanfaatkan. Sisa pembakaran abu kerak boiler yang relatif banyak tersebut
dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengganti pada batako, hal tersebut
dikarenakan kandungan yang terdapat pada abu kerak hasil pembakaran boiler
dari cangkang kelapa sawit mengandung unsur kimia SiO₂ 31,45 %, dan CaO
15,2% dan Al₂O₃ 1,6% (Jamizar, 2013).
2

Hasil yang diperoleh pada penelitian Jalali (2017), hasil pengujian kuat tekan
batako menunjukkan bahwa dengan adanya abu kerak boiler kelapa sawit di
dalam batako, terjadi peningkatan kuat tekan rata-rata dari tanpa kadar abu ke
kadar abu 5%, kemudian mengalami penurunan mulai kadar 10% hingga 20%.
Kuat tekan optimum terjadi pada kadar abu 5%. Semakin tinggi kadar abu sabut
kelapa sawit, maka kuat tekan rata-rata batako semakin turun. Pada campuran abu
kerak boiler menunjukkan bahwa penyerapan air yang terjadi tidak teratur dimana
terjadi penurunan dari batako tanpa kadar abu ke kadar abu 5%, kemudian
meningkat pada kadar 10% dan 15% (meningkat tajam), dan selanjutnya
mengalami penurunan pada kadar 20%. Dari hasil uji laboratorium untuk limbah
kelapa sawit didapatkan bahwa untuk analisa saringan, berat jenis, dan
penyerapan air telah memenuhi standar SNI sehingga dapat digunakan sebagai
pengganti agregat dengan jumlah tidak lebih dari 10% untuk abu boiler kelapa
sawit (Vitri & Herman, 2019).
Pengelolaan limbah abu kerak boiler biasanya hanya dibuang atau
ditumpukkan di sebuah lahan pabrik kelapa sawit. Sedangkan abu kerak boiler
dapat diolah kembali salah satunya dengan menggantikan pasir dengan abu kerak
boiler dalam pembuatan batako. Abu kerak boiler sebagai bahan pengganti pasir
dalam pembuatan batako dapat membantu mengurangi penggunaan pasir sehingga
dapat menjaga kelestarian alam. Dampak dari pengambilan pasir antara lain
terjadinya penurunan kualitas air, mudah terjadi bencana alam seperti longsor
karena adanya penggalian. Gambaran tentang kondisi di masa yang akan datang
bahwa keberadaan sumber daya alam akan menjadi semakin terbatas, yang akan
berakibat pada menurunnya daya dukung lingkungan sebagai akibat dari pada
semakin bertambahnya penduduk, pergeseran pola hidup dan dampak dari
kegiatan pembangunan (Arimbawa, 2020)
Penelitian kali ini akan menggunakan jenis batako berlubang dengan batako
yang dibuat dari campuran semen dan pasir. Batako berlubang memiliki dua atau
tiga lubang disisinya untuk diisi oleh adukan pengikat dengan bahan tambah
limbah abu boiler sebagai inovasi dan alternatif dalam pembuatan batako.
Penggunaan bahan tambah limbah abu boiler dari yang kurang bermanfaat
menjadi bermanfaat dengan adanya penelitian ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh substitusi abu kerak boiler dalam pembuatan batako?
2. Apakah ukuran dan toleransi, kuat tekan, dan penyerapan air terhadap
batako yang dihasilkan telah memenuhi standar mutu batako (SNI 03-0349-
1989) ?
3. Berapa harga batako dari abu kerak boiler yang menguntungkan secara
finansial ?
1.3 Tujuan Khusus Riset
1. Mengetahui pengaruh substitusi abu kerak boiler dalam pembuatan batako.
3

2. Mengetahui ukuran dan toleransi, kuat tekan, dan penyerapan air terhadap
batako yang dihasilkan telah memenuhi standar mutu batako (SNI 03-0349-
1989).
3. Mengetahui harga batako dari abu kerak boiler yang menguntungkan secara
finansial.
1.4 Manfaat Riset
1. Membantu mengembangkan potensi Provinsi Bengkulu terutama dalam
bidang pertanian dan kewirausahaan.
2. Membantu mengurangi limbah abu kerak boiler yang melimpah.
3. Membantu mengurangi eksploitasi Sumber Daya Alam (SDA) dari
penggunaan pasir.

1.5 Urgensi Riset


Keutamaan riset ini adalah pengelolaan limbah abu kerak boiler dari pabrik
pengolahan kelapa sawit di Provinsi Bengkulu yang melimpah dimanfaatkan
sebagai subsitusi pasir. Melalui pembuatan batako sebagai bahan substitusi bahan
baku dapat dijadikan alternatif dalam pembuatan batako yang memiliki risiko
terhadap daya tahan yang lebih kuat.

1.6 Temuan yang Ditargetkan


Pemanfaatan limbah kerak boiler pabrik CPO sebagai bahan subtitusi bahan
baku pembuatan batako dapat dijadikan alternatif mengurangi eksploitasi
penggunaan pasir. Dan menjadi terobosan baru, karena komposisi bahan baku
pembuatan batako yang dibuat dari kerak boiler limbah pabrik CPO sebagai bahan
subsitusi belum ditemukan.

1.7 Kontribusi Riset terhadap Ilmu Pengetahuan


Dapat dipublikasikan dalam bentuk jurnal ilmiah dan dipresentasikan pada
seminar nasional, bahkan paten.

1.8 Luaran Riset


1. Mampu mengurangi dampak eksploitasi negatif Sumber Daya Alam
(SDA) dari penggunaan pasir.
2. Membantu masyarakat menggunakan produk tepat guna.
3. Membantu memberikan inovasi kepada peneliti agar adanya
pengembangan dalam pembuatan batako.
4. Memberikan tinjauan literatur yang komprehensif dan perbandingan antara
berbagai penelitian.
4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Limbah Pabrik Kelapa Sawit
Kegiatan Industri disamping bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan,
dapat juga menghasilkan limbah sebagai pencemar lingkungan perairan, tanah,
dan udara (Habibi, Rahayu et al., 2018). Selain produksi minyak yang tinggi,
produk samping atau limbah pabrik kelapa sawit juga tinggi. Limbah merupakan
sisa suatu usaha dan atau kegiatan. Hal ini berdasarkan Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2009 yang mengatur mengenai perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup. Limbah dibagi menjadi beberapa golongan yaitu limbah cair,
limbah gas, limbah padat, dan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Berdasarkan studi literatur, dalam proses produksi 1 ton kelapa sawit
menghasilkan limbah padatan tandan kosong kelapa sawit sebesar 23% atau 230
kg, limbah serat (fiber) sebesar 13% atau 130 kg, dan juga limbah
kernel/cangkang inti sebesar 6,5% atau 65 kg (Sitompul, 2011).
Boiler merupakan bagian yang sangat penting dari pabrik kelapa sawit dan
merupakan alat konversi energi yang mengubah air menjadi uap dengan cara
pemanasan. Pembakaran pada pabrik kelapa sawit menggunakan limbah serabut
dan sedikit cangkang, proses pembakaran tersebut akan menghasilkan abu dan
juga gas buang (Utama et al., 2017).
Abu kerak boiler ini adalah abu yang telah mengalami proses penggilingan
dari kerak pada proses pembakaran cangkang dan serat buah pada suhu 700 – 800
°C pada dapur tungku boiler. Abu kerak boiler cangkang kelapa sawit merupakan
biomass dengan kandungan silika (SiO₂) yang potensial dimanfaatkan.
Pembakaran cangkang dan serat buah menghasilkan kerak yang keras berwarna
putih – keabuan akibat pembakaran dengan suhu yang tinggi dengan kandungan
silika 61 %. Tingginya kandungan silika ini membuat abu kerak boiler ini dapat
dimanfaatkan sebagai bahan pozzolan dalam campuran beton (Opirina et al.,
2019).
Tempurung kelapa sawit yang dibakar menjadi abu cangkang kelapa sawit
atau sering disebut dengan abu kerak boiler. Abu kerak boiler yang relatif banyak
dimanfaatkan sebagai bahan tambah pasir. Variabel penelitian yang diambil
adalah kadar abu kerak dalam campuran dengan komposisi adukan antara semen
dan pasir mengacu pada komposisi beton. abu cangkang kelapa sawit sebagai
limbah padat yang berasal dari pembakaran cangkang kelapa sawit yang
dipergunakan sebagai bahan bakar untuk menghasilkan uap pada proses
pengilingan minyak sawit. Abu hasil pembakaran biasanya dibuang dekat pabrik
sebagai limbah padat yang tidak termanfaatkan, bahkan berpotensi menimbulkan
gangguan terhadap lingkungan dan kesehatan maka dari itu abu cangkang kelapa
sawit dimanfaatkan sebagai bahan tambah beton untuk memanfaatkan limbah
yang terbuang dan menghasilkan sumber daya baru sebagai bahan penganti beton
(Supriyanto et al., 2015).
Penelitian Terdahulu dari (Prianti et al., 2015) yang berjudul “Pemanfaatan
5

Abu Kerak Boiler Hasil Pembakaran Limbah Kelapa Sawit Sebagai Pengganti
Parsial Pasir pada Pembuatan Beton” menjelaskan bahwa pada penelitiannya,
pencampuran beton dilakukan dengan memvariasikan kandungan kerak boiler
pada komposisi campuran beton 0%, 5%, 10%, 15%, 25%, 50% dan 100%. Hasil
analisis menunjukkan kuat tekan optimum beton dengan komposisi yang
mengandung abu kerak boiler 25% yakni 17,83 MPa. Hasil optimum dari
penelitian untuk beton yang diuji tergolong dalam standar mutu tipe beton 225
yang dapat diaplikasikan pada pengecoran bangunan- bangunan seperti landasan
lapangan terbang, gedung bertingkat dan pengecoran jalan.

2.2 Batako Dari Limbah Abu Kerak Boiler


2.2.1 Batako Secara Umum
Batako adalah bahan bangunan yang berupa bata cetak yang terbuat dari
pasir, semen Portland dan air yang ukurannya hampir sama dengan batu bata.
Batako terbagi menjadi dua jenis yaitu batako padat dan batako berlubang. Sejalan
dengan perkembangan teknologi banyak ditemukan inovasi dan alternatif dalam
pembuatan batako untuk meningkatkan mutu dan kualitas. Salah satu alternatif
dan inovasi yang dilakukan dengan cara menambahkan bahan tambah dalam
pembuatan batako tersebut (Mallisa H, 2011).
2.2.2 Batako Dari Abu Kerak Boiler
Abu kerak boiler mampu mengantikan peranan pasir sebagai bahan pengisi
dan kuat tekan maksimum mampu diperoleh pada kandungan 25% yaitu 17,83
MPa dengan peningkatan sebesar 24,16% dari mutu rencana yang sebesar 14 MPa
pada umur beton 28 hari. Akan tetapi karena karakteristik abu kerak boiler
cangkang kelapa sawit setiap daerah berbeda, maka besar kadar optimumnya
berbeda. hasil uji kuat tekan mortar diperoleh kadar optimum yang akan
digunakan untuk campuran beton dan juga sebagai bahan pengganti pasir dalam
pembuatan batako (Jamizar, 2013)
Menurut (Iqbal et al., 2018) pada penelitiannya dilakukan perlakuan dalam
membuat batako dengan bahan tambahan abu boiler menggunakan konsumsi
10%, 15%, dan 20% serta abu sekam padi dengan komposisi 50% - 60% yang
bertujuan untuk mengurangi penggunaan semen dan pasir dalam pembuatan
bahan konstruksi bangunan dengan memanfaatkan limbah industri pertanian,
selain itu juga dapat mengurangi biaya pada pembuatan konstruksi bangunan
dengan memanfaatkan limbah. Kandungan silika yang tinggi pada abu kerak
boiler dapat meningkatkan kuat desak beton merupakan faktor terpenting dalam
pemilihan bahan ini. Jika ingin beton berkualitas baik dalam arti memenuhi
persyaratan yang lebih ketat karena tuntutan yang lebih tinggi, maka harus
diperhitungan dengan seksama cara-cara memperoleh adukan beton yang baik dan
beton yang dihasilkan juga baik.
2.3.3 Syarat Mutu Batako (SNI 03-0349-1989)
6

1. Pandangan Luar (sifat tampak)


Bidang permukaannya harus tidak cacat. Bentuk permukaan lain yang
didesain diperbolehkan. Rusuk-rusuknya siku satu terhadap yang lain, dan sudut
rusuknya tidak mudah dirapihkan dengan kekuatan jari tangan.
2. Ukuran dan Toleransi
Ukuran batako harus sesuai dengan Tabel 1 .
Tabel 1. Ukuran Batako menurut SNI 03-0349-1989
Satuan : mm
Tebal dinding sekatan
Ukuran
Jenis lobang, minimum
Panjang Lebar Tebal Luar Dalam
Berlobang :
Kecil 390 + 3 190 + 3 100 ± 2 20 15
-5 -5
Besar 390 + 3 190 + 3 200 ± 2 25 20
-5 -5
Sumber : SNI 03-0349-1989, Badan Standardisasi Nasional

3. Syarat Fisis (kuat tekan dan penyerapan air)


Batako harus memenuhi syarat-syarat fisis sesuai dengan Tabel 2.
Tabel 2. Syarat-syarat fisis batako menurut SNI 03-0349-1989

Tingkat mutu bata beton berlobang


Syarat fisis Satuan

I II III IV
Kuat Tekan Burto* kg/cm²
70 50 35 20
rata-rata min.
Kuat tekan bruto
masing-masing kg/ cm² 65 45 30 17
benda uji min.
Penyerapan air rata-
% 25 35 ― ―
rata, maks
 Kuat tekan bruto adalah beban tekan keseluruhan pada waktu benda coba
pecah, dibagi dengan luas ukuran nyata dari bata termasuk luas lubang serta
cekungan tepi.

- Klasifikasi berlubang menurut SNI 03-0349-1989 dibedakan menurut tingkat


mutunya, yaitu:
a. Tingkat Mutu I adalah bata beton yang digunakan untuk konstruksi yang
mimikul beban dan bisa digunakan pula untuk konstruksi yang tidak terlindung
(diluar atap).
7

b. Tingkat Mutu II adalah bata beton yang digunakan untuk konstruksi yang
memiliki beban, tetapi penggunaannya hanya untuk konstruksi yang terlindung
dari cuaca luar (dibawah atap).
c. Tingkat Mutu III adalah bata beton yang digunakan untuk konstruksi yang tidak
memikul beban, dinding penyekat serta konstruksi lainnya yang selalu
terlindung dari hujan dan terik matahari, tetapi permukaan dinding dari bata
tersebut boleh tidak diplester (dibawah atap).
d. Tingkat Mutu IV adalah bata beton yang digunakan untuk konstruksi yang
tidak memikul beban, dinding penyekat serta konstruksi lainnya yang selalu
terlindung dari hujan dan terik matahari (harus diplester dan dibawah atap).

BAB 3. METODELOGI RISET


3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Riset
Riset ini akan dilaksanakan selama 4 bulan bertempat di Laboratorium
Teknologi Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu.

3.2 Bahan dan Alat


Bahan yang digunakan dalam riset ini adalah abu kerak boiler, semen, pasir
dan air. Sedangkan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayakan,
cetakan batako, sekop, ember, cangkul, sendok semen, palu, dan mistar ukur,
microcomputer control electronic universal testing machine.

3.3 Variabel Riset


Variabel yang diamati pada riset ini yaitu pengujian dan penganalisisan
pengaruh pencampuran semen dan perbandingan pasir dan kerak abu boiler kelapa
sawit yang meliputi uji pandangan luar, ukuran dan toleransi, kuat tekan, dan
penyerapan air. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan 5 taraf perlakuan yaitu pencampuran semen (S) dan pebandingan
antara pasir : abu kerak boiler kelapa sawit (A) dengan perbandingan yaitu :
A0 = 100 : 0
A1 = 90 : 10
A2 = 85 : 15
A3 = 80 : 20
A4 = 75 : 25

3.4 Tahapan Riset


Riset ini terbagi dalam beberapa tahapan yaitu persiapan bahan dan alat,
pembuatan batako, penyimpanan, pengujian dan menganalisis data hasil riset
pembuatan batato dari abu boiler.
8

3.5 Prosedur Riset


Prosedur riset pembuatan batako dari kerak abu boiler ini akan dilaksanakan
selama 4 bulan di Laboratorium Teknologi Industri Pertanian.
Pertama, menyiapkan abu kerak boiler, pasir dan semen sesuai takaran per sampel
batako.
Kedua, mengayak pasir dan abu kerak boiler.
Ketiga, pasir dan abu kerak boiler yang lolos ayakan ditambahkan semen sesuai
dengan proporsi yang ditentukan kemudian aduk hingga rata serta tambahkan air
sesuai dengan kadar air hingga adonan tersebut merata.
Keempat, mencetak adonan kedalam cetakan batako berukuran 40 x 10 x 15 cm,
kemudian cetakan langsung dilepas dan dianginkan terlebih dahulu selama 3 hari
didalam suhu ruangan lalu dijemur dibawah sinar matahari selama 11 hari.
Kelima, melakukan pengujian dan menganalisis hasil riset pembuatan batako.

3.6 Indikator Capaian


Mengetahui persentase tingkat kesukaan terhadap pengaruh pencampuran
semen dan perbandingan pasir dan kerak abu boiler kelapa sawit dalam
pembuatan batako, sehingga dapat menjadi terobosan terbaru sebagai alternatif
untuk digunakan masyarakat.

3.7 Analisis Data


Analisis data parameter pengamatan menggunakan ANOVA (Analysis of
variance) untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Apabila terdapat pengaruh
perlakuan yang berpengaruh nyata, analisis data dilanjutkan dengan uji DMRT
(Duncan Multiple Range Test) pada taraf signifikansi 5% (α - 0,05) menggunakan
program SPPS 24.

3.8 Cara Penafsiran


Bila signifikan P<0.05 dan terdapat perbedaan yang bermakna antar
parameter.

3.9 Penyimpulan Hasil Riset


Cara melihat apakah formulasi pencampuran dan perbandingan pasir dan
kerak abu boiler kelapa sawit dalam pembuatan batako dapat diterima dan
digunakan oleh masyarakat. Sehingga nantinya batako ini dapat atau tidak
dijadikan terobosan batako alternatif dari limbah kerak abu boiler kelapa sawit.
9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besar Dana (Rp)
1 Bahan habis pakai Belmawa Rp 6.050.000
2 Sewa dan Jasa Belmawa Rp 1.000.000
3 Transportasi lokal Belmawa Rp 1.200.000
4 Lain-lain Belmawa Rp 1.000.000
Jumlah Rp 9.150.000
Belmawa Rp 9.150.000
Rekap Sumber Dana
Jumlah Rp 9.150.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Bulan Penanggung
No. Jadwal Kegiatan
1 2 3 4 Jawab
1 Persiapan bahan riset
2 Pelaksanaan Riset
3 Menganalisis Hasil
4 Pengumpulan Data
5 Analisis Data
6 Penyusunan Laporan

DAFTAR PUSTAKA
Arimbawa, I. K. S. 2020. Dampak Penambangan Pasir di Kawasan Pegunungan
Perspektif Tri Hita Karana. Sphatika: Jurnal Teologi. 10(2):210.

BSN. 1989. Bata Beton untuk Pasangan Dinding. Jakarta.

GAPKI. 2014. Industri Minyak Sawit Indonesia Menuju 100 Tahun NKRI.
Membangun Kemandirian Ekonomi, Energi dan Pangan Secara
Berkelanjutan.

Habibi, Rahayu, R., Amansyah, M., Lagu, A. M. H., & Aeni, S. 2018. Gambaran
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Di Terminal Bahan
Bakar Minyak Luwuk Kabupaten Banggai. Jurnal Kesehatan Lingkungan.
3(3): 137–143.

Iqbal, M., Sigalingging, R., & Rindang, A. 2018. Pemanfaatan abu boiler pabrik
kelapa sawit dan abu sekam padi. Jurnal Rekayasa Pangan Dan Pert.
6(2):327–333.
10

Jalali, N. A. 2017. Pemanfaatan Abu Sabut Kelapa Sawit dan Pengaruhnya


Terhadap Karakteristik Batako. Informasi dan Ekspose Hasil Riset Teknik
SIpil Dan Arsitektur: 13(1).

Jamizar. 2013. Pengaruh Pemanfaatan Abu Kerak Boiler Cangkang Kelapa Sawit
Sebagai Bahan Tambahan. Jurnal UNP. 1(1):66–74.

Mallisa H. 2011. Studi Kelayakan Kualitas Batako Hasil Produksi Industri Kecil
Di Kota Palu. Media Litbang Sulteng. 2(1):75–82.

Opirina, L., Sari, D. P., & Hanif, M. 2019. Pengaruh Penambahan Serat Tandan
Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Terhadap Kuat Tarik Belah Beton Normal.
Portal Jurnal Teknik Sipil. 11(2):16–23.

Polewangi, Y. D. 2019. Analisis Sistem Perawatan Mesin Boiler pada Industri


Kelapa Sawit. Industrial Engineering Journal. 8(2):24–27.

Prianti, E., Malino, M. B., & Lapanporo, B. P. 2015. Pemanfaatan Abu Kerak
Boiler Hasil Pembakaran Limbah Kelapa Sawit Sebagai Pengganti Parsial
Pasir pada Pembuatan Beton. Positron. 5(1):26–29.

Rahardja, I. B., Dinary, R., & Ramadhan, A. I. 2019. Crystal Exergy Value (Wax)
Crude Palm Oil (CPO) Influence Based On The Mixed Type. Journal of
Applied Sciences and Advanced Technology. 1(3):91-98

Rahman, F., & Fathurrahman, F. 2017. Pemanfaatan Hasil Pembakaran Limbah


Cangkang Kelapa Sawit sebagai Bahan Pengganti Pasir pada Pembuatan
Beton Normal. Media Ilmiah Teknik Sipil. 6(1):30–40.

Utama, I., Basri Daulay, H., & Tutuarima, T. 2017. Analisis Strategi Manajemen
Pengelolaan Limbah Padat di Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit Pt
Perkebunan Nusantara Vii Unit Talo Pino Kecamatan Pring Baru Kabupaten
Seluma. Jurnal Agroindustri. 7(1):20–26.

Vitri, G., & Herman, H. 2019. Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit Sebagai
Material Tambahan Beton. Jurnal Teknik Sipil ITP. 6(2):78–87.
11

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pembimbing
Biodata Ketua Tim
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Listia Widayanti
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknologi Industi Pertanian
4 Nim E1G019055
5 Tempat dan Tanggal Lahir Curup, 03 Juni 2001
6 E-Mail listiawidayanti5@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 0853-7801-6269
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
Status
Waktu dan
No Jenis Kegiatan dalam
Tempat
Kegiatan

KELAS BISNIS 2022, Gedung PKM


1 Peserta
MAHASISWA TIP Ruang 2
Panitia 2022, Bengkulu
2 PKK Prodi Penyelenggara Tengah
2022, Gedung
Panitia
PMO Prodi Kelautan, Universitas
3 Penyelenggara
Bengkulu

Family Gathering 2022, Lab. Teknologi


4 HIMATIN FAIR Peserta Pertanian Universitas
XXIII Bengkul
2022, Gedung
5 MUKER HIMATIN Peserta Transito UNIB
2022 Belakang
C. Penghargaan yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

1 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.
Bengkulu, 15 Februari 2023
12
13

Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Nanda Dwiaryanto
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknologi Industi Pertania
4 Nim E1G019003
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kota Bani, 20 Maret 2001
6 E-Mail nandadwiaryanto@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085279608049
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
Status dalam
No Jenis Kegiatan Waktu dan Tempat
Kegiatan
1 Kompetisi Online Media Sekretaris Desember 2020 Online
Cendekia Akhir Tahun
2020
2 Open Recruitmen Anggota November 2020
Cendekiawan Muda Online (Zoom Meeting)
3 Meet Up Cendekiawan Sekretaris Februari 2020
kepengurusan 2020/2021 Halaman Rektorat
Universitas Bengkulu
4 Webinar DISKON Anggota Agustus 2020 Online
(Google Meet)
5 Dies Natalis HIMATIN Koordinator acara Desember 2020.
Universitas Bengkulu
6 Kemah Indsutri Koordinator HUMAS Maret 2021, Di Desa
HIMATIN Pondok Kubang,
Kecamatan Pondok
Kubang, Kabupaten,
Bengkulu Tengah.
7 Kemah Bakti Sosial Koordinator acara September 2022. Desa
HIMATIN Tangsi Duren,
Kecamatan Kabawetan,
Kabupaten Kepahiang.
8 Open Recruitmen Sekretaris Desember 2020 Online
Cendekiawan Muda
C. Penghargaan yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 Juara 3 film pendek
FLS2N tingkat Kabupaten 2017
Bengkulu Utara
16
15

Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Nindi Shafa Merliza
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknologi Industi Pertania
4 Nim E1G019013
5 Tempat dan Tanggal Lahir Curup, 03 Maret 2001
6 E-Mail nindishafa0331@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 0813-6898-8636
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
Status dalam Waktu dan
No Jenis Kegiatan Kegiatan Tempat
2022, KWU
HIMATIN
RAKER HIMATIN 2022 Panitia Penyelenggara Universitas
1
Bengkulu

KELAS BISNIS 2022, Gedung


2 MAHASISWA TIP Panitia Penyelenggara PKM Ruang 2
2022, Bengkulu
3 PKK Prodi Panitia Penyelenggara
Tengah
2022, Gedung
Kelautan,
PMO Prodi Panitia Penyelenggara
4 Universitas
Bengkulu
2022, Gedung C,
5 PKK FAKULTAS Panitia Penyelenggara Universitas
Bengkulu
2022, Lab.
Family Gathering Teknologi
6 HIMATIN FAIR Peserta Pertanian
XXIII Universitas
Bengkul
2022, Gedung
7 MUKER HIMATIN Peserta Transito UNIB
2022 Belakang
C. Penghargaan yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 Peraih Pendanaan PKM KEMENDIKBUD 2020
skema PKMPE
16
17
18

Biodata Dosen Pembimbing


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dr. Ir. Damres Uker, M.Sc
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Dosen Teknologi Industri Pertanian
4 NIP/NIDN 195810041986031002/0004105805
5 Tempat dan Tanggal Lahir Koto Panjang, 4 Oktober 1958
6 E-Mail damresuker@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081374374616
B. Riwayat Pendidikan
No Jenjang Bidang Ilmu Institusi Tahun Lulus
Sarjana (S1) Mekanisasi Pertanian Universitas 1984
1
Andalas
Magister Ekologi State 1989
2
(S2) University of
New York at
Cortland,
USA
S3 Pembangunan Pertanian Universitas 2012
3
Andalas
C. Rekam Jejak Tri Dharma Perguruan Tinggi
Pendidikan/Pengajaran

No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS

1 Manajemen Sumberdaya Manusia Wajib 3


2 Dasar-dasar Manajemen Wajib 2
3 Mekanisasi Pertanian Wajib 3
4 Mesin dan Peralatan Wajib 3
5 Pemasaran Wajib 2
6 Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Pilihan 2
Agroforestri
7 Ekologi Industri Pilihan
Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun

1 Transformasi Usahatani Padi Saawah Mandiri 2012


Koonvensional ke The System of Rice
Intensification (SRI) di Kota Padang
19
20

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


Harga Satuan
No. Jenis Pengeluaran Volume Total (Rp)
(Rp)
1 Belanja Bahan
Semen 5 Rp 90.000 Rp 450.000
Kerak abu boiler 2 Rp 250.000 Rp 500.000
Pasir 2 Rp 600.000 Rp 1.200.000
Air - - -
Ayakan 2 Rp 250.000 Rp 500.000
Cetakan batako 2 Rp 650.000 Rp 1.300.000
Sekop 2 Rp 150.000 Rp 300.000
Ember 5 Rp 50.000 Rp 250.000
Terpal 2 Rp 350.000 Rp 700.000
Gerobak 1 Rp 500.000 Rp 500.000
Timbangan gantung 50 kg 1 Rp 350.000 Rp 350.000
SUB TOTAL Rp 6.050.000
2 Sewa
Sewa Laboratorium - Rp 1.000.000
SUB TOTAL Rp 1.000.000
3 Perjalanan lokal
Kegiatan penyiapan bahan 50 Rp 12.000 Rp 600.000
Kegiatan pendampingan 50 Rp 12.000 Rp 600.000
SUB TOTAL Rp 1.200.000
4 Lain-lain
Masker 2 Rp 50.000 Rp 100.000
Handsanitizer 5 Rp 50.000 Rp 250.000
Sarung tangan 10 Rp 25.000 Rp 250.000
ATK 1 Rp 100.000 Rp 100.000
Adsenss akun media sosial 1 Rp 300.000 Rp 300.000
SUB TOTAL Rp 1.000.000
GRAND TOTAL Rp 9.150.000
GRAND TOTAL (Delapan Juta Dua ratus Tiga Puluh Ribu Rupiah)
21

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

Nama/NP Program Bidang Alokasi waktu


No.
M studi ilmu (jam/minggu) Uraian tugas

- Koordinator
pelaksanaan
kegiatan
- Koordinasi tahap
riset persiapan
Listia Teknologi dan laboratorium,
Teknologi
1 Widayanti/ Industri 10 pengadaan
Pertanian
E1G019055 Pertanian peralatan dan
bahan riset
- Koordinator
pembuatan batako
alternatif
- Menyediakan
peralatan dan
Nanda
Teknologi bahan riset
Dwiaryanto Teknologi
2 Industri 10 - Mencatat hasil
/E1G01900 Pertanian
Pertanian pengamatan
03
- Analisis
Perkembangan
- Manajemen
keuangan dan
Nindi Shafa Teknologi Teknologi peralatan riset
Merliza/ Industri - Analisis
3 Pertanian 10
E1G019013 Pertanian Perkembangan
- Dokumentasi
riset
- Analisis
Dede Catur Perkembangan
4 Teknik Teknik 10
Nugroho/ - Dokumentasi
Elektro
G1D120032 riset
22

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama Ketua Tim : Listia Widayanti
Nomor Induk Mahasiswa : E1G019055
Program Studi : Teknologi Industri Pertanian Nama Dosen
Pendamping : Dr. Ir. Damres Uker, M.Sc
Perguruan Tinggi : Universitas Bengkulu

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-RE saya dengan judul


PEMANFAATAN ABU KERAK BOILER LIMBAH PABRIK CPO SEBAGAI
SUBSITUSI BAHAN BAKU PEMBUATAN BATAKO yang diusulkan untuk
tahun anggaran 2022 adalah asli karya kami dan belum pernah dibiayai oleh
lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana dikemudian hari ditentukan ketidak sesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Bengkulu, 16 Februari 2023


Yang menyatakan

Listia Widayanti
NIM. E1G019055

Anda mungkin juga menyukai