i
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman komoditi perkebunan di
Indonesia dan masih memiliki prospek pengembangan yang cukup cerah
(Harahap et al., 2021). Perkembangan industri minyak kelapa sawit berjalan
sangat cepat sejalan dengan perannya sebagai salah satu komoditi andalan di
Indonesia. Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) merupakan suatu industri yang
bergerak untuk mengolah tandan buah segar menjadi beberapa produk yang
dihasilkan, produk utama pabrik kelapa sawit yaitu Crude Palm Oil (CPO) dan
Palm Kernel (PK). Dalam proses pengolahan kelapa sawit menjadi CPO maupun
PK harus melalui beberapa tahapan yaitu stasiun penerimaan, stasiun perebusan,
stasiun pembantingan, stasiun pengempaan, stasiun pabrik biji/kernel dan stasiun
klarifikasi (Rahardja dkk, 2019). Pada stasiun perebusan, dilakukan proses
pemanasan dengan cara memasukan uap ke dalam tabung sterilizer. Uap yang
masuk ke dalam tabung sterilizer tersebut berasal dari boiler. Bahan bakar yang
digunakan untuk boiler adalah limbah padat cangkang dan serabut. Bahan bakar
ini diperoleh dari proses pengolahan pabrik kelapa sawit.
Sumber energi di pabrik kelapa sawit yaitu uap dari pemanasan di boiler. Dari
proses pembakaran cangkang dan serabut dihasilkan abu kerak boiler. Salah satu
limbah boiler ini pada dasarnya abu kerak boiler adalah abu yang mengeras pada
setiap dinding boiler akibat endapan-endapan abu yang terperangkap pada mesin
siklon saat terjadinya pembakaran cangkang dan serabut pada tungku pembakaran
boiler (Rahman & Fathurrahman, 2017).
Industri pabrik pengolahan kelapa sawit, mengungkapkan bahwa dalam 1 ton
cangkang dan serat sawit dapat menghasilkan 5% abu boiler. Apabila satu unit
pabrik kelapa sawit memiliki kapasitas olah TBS 60 ton/jam, maka akan diperoleh
cangkang dan sawit 11,7 ton/jam (19,5%), dan abu yang dihasilkan pada
pembakaran cangkang dan serat ini sebanyak 5% yaitu 585 kg/ jam atau 11.700
kg/ hari. Apabila total kapasitas olah TBS pabrik di seluruh Indonesia 34.284 ton
TBS per jam maka akan dihasilkan abu boiler sebanyak 334,269 ton/jam atau
6.685,38 ton/hari atau 2.406.736,8 ton per tahun (± 2,41 juta ton/tahun) di seluruh
Indonesia (Fauziah dan Hendri, 2013).
Abu kerak boiler cangkang kelapa sawit adalah abu yang telah mengalami
proses penggilingan dari kerak pada proses pembakaran cangkang dan serat buah
pada suhu 500-700˚C pada dapur tungku boiler yang dimanfaatkan untuk
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Abu kerak boiler cangkang kelapa sawit
merupakan biomassa dengan kandungan silika (SiO₂) yang potensial untuk
dimanfaatkan. Sisa pembakaran abu kerak boiler yang relatif banyak tersebut
dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengganti pada batako, hal tersebut
dikarenakan kandungan yang terdapat pada abu kerak hasil pembakaran boiler
dari cangkang kelapa sawit mengandung unsur kimia SiO₂ 31,45 %, dan CaO
15,2% dan Al₂O₃ 1,6% (Jamizar, 2013).
2
Hasil yang diperoleh pada penelitian Jalali (2017), hasil pengujian kuat tekan
batako menunjukkan bahwa dengan adanya abu kerak boiler kelapa sawit di
dalam batako, terjadi peningkatan kuat tekan rata-rata dari tanpa kadar abu ke
kadar abu 5%, kemudian mengalami penurunan mulai kadar 10% hingga 20%.
Kuat tekan optimum terjadi pada kadar abu 5%. Semakin tinggi kadar abu sabut
kelapa sawit, maka kuat tekan rata-rata batako semakin turun. Pada campuran abu
kerak boiler menunjukkan bahwa penyerapan air yang terjadi tidak teratur dimana
terjadi penurunan dari batako tanpa kadar abu ke kadar abu 5%, kemudian
meningkat pada kadar 10% dan 15% (meningkat tajam), dan selanjutnya
mengalami penurunan pada kadar 20%. Dari hasil uji laboratorium untuk limbah
kelapa sawit didapatkan bahwa untuk analisa saringan, berat jenis, dan
penyerapan air telah memenuhi standar SNI sehingga dapat digunakan sebagai
pengganti agregat dengan jumlah tidak lebih dari 10% untuk abu boiler kelapa
sawit (Vitri & Herman, 2019).
Pengelolaan limbah abu kerak boiler biasanya hanya dibuang atau
ditumpukkan di sebuah lahan pabrik kelapa sawit. Sedangkan abu kerak boiler
dapat diolah kembali salah satunya dengan menggantikan pasir dengan abu kerak
boiler dalam pembuatan batako. Abu kerak boiler sebagai bahan pengganti pasir
dalam pembuatan batako dapat membantu mengurangi penggunaan pasir sehingga
dapat menjaga kelestarian alam. Dampak dari pengambilan pasir antara lain
terjadinya penurunan kualitas air, mudah terjadi bencana alam seperti longsor
karena adanya penggalian. Gambaran tentang kondisi di masa yang akan datang
bahwa keberadaan sumber daya alam akan menjadi semakin terbatas, yang akan
berakibat pada menurunnya daya dukung lingkungan sebagai akibat dari pada
semakin bertambahnya penduduk, pergeseran pola hidup dan dampak dari
kegiatan pembangunan (Arimbawa, 2020)
Penelitian kali ini akan menggunakan jenis batako berlubang dengan batako
yang dibuat dari campuran semen dan pasir. Batako berlubang memiliki dua atau
tiga lubang disisinya untuk diisi oleh adukan pengikat dengan bahan tambah
limbah abu boiler sebagai inovasi dan alternatif dalam pembuatan batako.
Penggunaan bahan tambah limbah abu boiler dari yang kurang bermanfaat
menjadi bermanfaat dengan adanya penelitian ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh substitusi abu kerak boiler dalam pembuatan batako?
2. Apakah ukuran dan toleransi, kuat tekan, dan penyerapan air terhadap
batako yang dihasilkan telah memenuhi standar mutu batako (SNI 03-0349-
1989) ?
3. Berapa harga batako dari abu kerak boiler yang menguntungkan secara
finansial ?
1.3 Tujuan Khusus Riset
1. Mengetahui pengaruh substitusi abu kerak boiler dalam pembuatan batako.
3
2. Mengetahui ukuran dan toleransi, kuat tekan, dan penyerapan air terhadap
batako yang dihasilkan telah memenuhi standar mutu batako (SNI 03-0349-
1989).
3. Mengetahui harga batako dari abu kerak boiler yang menguntungkan secara
finansial.
1.4 Manfaat Riset
1. Membantu mengembangkan potensi Provinsi Bengkulu terutama dalam
bidang pertanian dan kewirausahaan.
2. Membantu mengurangi limbah abu kerak boiler yang melimpah.
3. Membantu mengurangi eksploitasi Sumber Daya Alam (SDA) dari
penggunaan pasir.
Abu Kerak Boiler Hasil Pembakaran Limbah Kelapa Sawit Sebagai Pengganti
Parsial Pasir pada Pembuatan Beton” menjelaskan bahwa pada penelitiannya,
pencampuran beton dilakukan dengan memvariasikan kandungan kerak boiler
pada komposisi campuran beton 0%, 5%, 10%, 15%, 25%, 50% dan 100%. Hasil
analisis menunjukkan kuat tekan optimum beton dengan komposisi yang
mengandung abu kerak boiler 25% yakni 17,83 MPa. Hasil optimum dari
penelitian untuk beton yang diuji tergolong dalam standar mutu tipe beton 225
yang dapat diaplikasikan pada pengecoran bangunan- bangunan seperti landasan
lapangan terbang, gedung bertingkat dan pengecoran jalan.
I II III IV
Kuat Tekan Burto* kg/cm²
70 50 35 20
rata-rata min.
Kuat tekan bruto
masing-masing kg/ cm² 65 45 30 17
benda uji min.
Penyerapan air rata-
% 25 35 ― ―
rata, maks
Kuat tekan bruto adalah beban tekan keseluruhan pada waktu benda coba
pecah, dibagi dengan luas ukuran nyata dari bata termasuk luas lubang serta
cekungan tepi.
b. Tingkat Mutu II adalah bata beton yang digunakan untuk konstruksi yang
memiliki beban, tetapi penggunaannya hanya untuk konstruksi yang terlindung
dari cuaca luar (dibawah atap).
c. Tingkat Mutu III adalah bata beton yang digunakan untuk konstruksi yang tidak
memikul beban, dinding penyekat serta konstruksi lainnya yang selalu
terlindung dari hujan dan terik matahari, tetapi permukaan dinding dari bata
tersebut boleh tidak diplester (dibawah atap).
d. Tingkat Mutu IV adalah bata beton yang digunakan untuk konstruksi yang
tidak memikul beban, dinding penyekat serta konstruksi lainnya yang selalu
terlindung dari hujan dan terik matahari (harus diplester dan dibawah atap).
DAFTAR PUSTAKA
Arimbawa, I. K. S. 2020. Dampak Penambangan Pasir di Kawasan Pegunungan
Perspektif Tri Hita Karana. Sphatika: Jurnal Teologi. 10(2):210.
GAPKI. 2014. Industri Minyak Sawit Indonesia Menuju 100 Tahun NKRI.
Membangun Kemandirian Ekonomi, Energi dan Pangan Secara
Berkelanjutan.
Habibi, Rahayu, R., Amansyah, M., Lagu, A. M. H., & Aeni, S. 2018. Gambaran
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Di Terminal Bahan
Bakar Minyak Luwuk Kabupaten Banggai. Jurnal Kesehatan Lingkungan.
3(3): 137–143.
Iqbal, M., Sigalingging, R., & Rindang, A. 2018. Pemanfaatan abu boiler pabrik
kelapa sawit dan abu sekam padi. Jurnal Rekayasa Pangan Dan Pert.
6(2):327–333.
10
Jamizar. 2013. Pengaruh Pemanfaatan Abu Kerak Boiler Cangkang Kelapa Sawit
Sebagai Bahan Tambahan. Jurnal UNP. 1(1):66–74.
Mallisa H. 2011. Studi Kelayakan Kualitas Batako Hasil Produksi Industri Kecil
Di Kota Palu. Media Litbang Sulteng. 2(1):75–82.
Opirina, L., Sari, D. P., & Hanif, M. 2019. Pengaruh Penambahan Serat Tandan
Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Terhadap Kuat Tarik Belah Beton Normal.
Portal Jurnal Teknik Sipil. 11(2):16–23.
Prianti, E., Malino, M. B., & Lapanporo, B. P. 2015. Pemanfaatan Abu Kerak
Boiler Hasil Pembakaran Limbah Kelapa Sawit Sebagai Pengganti Parsial
Pasir pada Pembuatan Beton. Positron. 5(1):26–29.
Rahardja, I. B., Dinary, R., & Ramadhan, A. I. 2019. Crystal Exergy Value (Wax)
Crude Palm Oil (CPO) Influence Based On The Mixed Type. Journal of
Applied Sciences and Advanced Technology. 1(3):91-98
Utama, I., Basri Daulay, H., & Tutuarima, T. 2017. Analisis Strategi Manajemen
Pengelolaan Limbah Padat di Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit Pt
Perkebunan Nusantara Vii Unit Talo Pino Kecamatan Pring Baru Kabupaten
Seluma. Jurnal Agroindustri. 7(1):20–26.
Vitri, G., & Herman, H. 2019. Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit Sebagai
Material Tambahan Beton. Jurnal Teknik Sipil ITP. 6(2):78–87.
11
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pembimbing
Biodata Ketua Tim
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Listia Widayanti
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknologi Industi Pertanian
4 Nim E1G019055
5 Tempat dan Tanggal Lahir Curup, 03 Juni 2001
6 E-Mail listiawidayanti5@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 0853-7801-6269
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
Status
Waktu dan
No Jenis Kegiatan dalam
Tempat
Kegiatan
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.
Bengkulu, 15 Februari 2023
12
13
Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Nanda Dwiaryanto
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknologi Industi Pertania
4 Nim E1G019003
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kota Bani, 20 Maret 2001
6 E-Mail nandadwiaryanto@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085279608049
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
Status dalam
No Jenis Kegiatan Waktu dan Tempat
Kegiatan
1 Kompetisi Online Media Sekretaris Desember 2020 Online
Cendekia Akhir Tahun
2020
2 Open Recruitmen Anggota November 2020
Cendekiawan Muda Online (Zoom Meeting)
3 Meet Up Cendekiawan Sekretaris Februari 2020
kepengurusan 2020/2021 Halaman Rektorat
Universitas Bengkulu
4 Webinar DISKON Anggota Agustus 2020 Online
(Google Meet)
5 Dies Natalis HIMATIN Koordinator acara Desember 2020.
Universitas Bengkulu
6 Kemah Indsutri Koordinator HUMAS Maret 2021, Di Desa
HIMATIN Pondok Kubang,
Kecamatan Pondok
Kubang, Kabupaten,
Bengkulu Tengah.
7 Kemah Bakti Sosial Koordinator acara September 2022. Desa
HIMATIN Tangsi Duren,
Kecamatan Kabawetan,
Kabupaten Kepahiang.
8 Open Recruitmen Sekretaris Desember 2020 Online
Cendekiawan Muda
C. Penghargaan yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 Juara 3 film pendek
FLS2N tingkat Kabupaten 2017
Bengkulu Utara
16
15
Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Nindi Shafa Merliza
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknologi Industi Pertania
4 Nim E1G019013
5 Tempat dan Tanggal Lahir Curup, 03 Maret 2001
6 E-Mail nindishafa0331@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 0813-6898-8636
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
Status dalam Waktu dan
No Jenis Kegiatan Kegiatan Tempat
2022, KWU
HIMATIN
RAKER HIMATIN 2022 Panitia Penyelenggara Universitas
1
Bengkulu
- Koordinator
pelaksanaan
kegiatan
- Koordinasi tahap
riset persiapan
Listia Teknologi dan laboratorium,
Teknologi
1 Widayanti/ Industri 10 pengadaan
Pertanian
E1G019055 Pertanian peralatan dan
bahan riset
- Koordinator
pembuatan batako
alternatif
- Menyediakan
peralatan dan
Nanda
Teknologi bahan riset
Dwiaryanto Teknologi
2 Industri 10 - Mencatat hasil
/E1G01900 Pertanian
Pertanian pengamatan
03
- Analisis
Perkembangan
- Manajemen
keuangan dan
Nindi Shafa Teknologi Teknologi peralatan riset
Merliza/ Industri - Analisis
3 Pertanian 10
E1G019013 Pertanian Perkembangan
- Dokumentasi
riset
- Analisis
Dede Catur Perkembangan
4 Teknik Teknik 10
Nugroho/ - Dokumentasi
Elektro
G1D120032 riset
22
Listia Widayanti
NIM. E1G019055