Anda di halaman 1dari 11

Proposal Penelitian

“Degradasi Minyak Pada Proses Aerasi Dengan Menggunakan Mikroba


Emulsifier (EMS) B30 (Studi Kasus Limbah Minyak Dapur Claro Kendari)”.

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. H. Laode Saafi, DAP&E., M.Sc., H.Ec
Oleh Kelompok 3
1. Adnan Rivaldi (KL2020165)
2. Asniar Eka Putri(KL20201046)
3. Bella Safitri(KL20201079)
4. Delvi Ervina(KL2020182)
5. Murdani Joko Saputro (KL20201051)

PRODI D3 SANITASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan
keselamatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan judul
“Degradasi Minyak Pada Proses Aerasi Dengan Menggunakan Mikroba Emulsifier (EMS)
B30. (Studi Kasus Limbah Minyak Dapur Claro Kendari”.
Penulis mengucapkan terima kasih untuk rekan-rekan yang telah banyak membantu
penulis di dalam penyelesaian makalah ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Tidak ada yang pantas diberikan, selain balasan dari Tuhan Yang Maha Kuasa untuk
kemajuan kita semua dalam menghadapi masa depan nanti. Serta Terima Kasih kepada
rekan-rekan yang memberikan kritikan terhadap makalah ini.
Akhirnya penulis sangat mengharapkan agar makalah ini bermanfaat bagi kita semua
baik untuk masa kini maupun untuk masa yang akan datang.

Kendari, 029 Mei 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………..……… i

KATA PENGANTAR ……………………………………………….……………… ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………..………… iii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………..……………… 1

A. Latar Belakang …………………………………………………….. 1

B. Rumusan Masalah …………………………………….…………… 2

C. Tujuan Penulisan ………………………………………..………….. 2

D. Manfaat Penulisan ……………………………………….………… 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………….………. 3

BAB III METODE PENELITIAN …………………………………… ……….5

A. Pengambilan Sampel ………………………………………..……..5


B. Keberadaan Bakteri Pendegradasi Limbah Cair Minyak ……..….5
C. Karakterisasi Isolat Bakteri Pendegradasi Limbah Minyak ……..….5
D. Ruang Lingkup, Tempat, dan Waktu Penelitian……….….………5
E. Ruang Lingkup, Tempat, dan Waktu Penelitian……………………...6

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Minyak bumi merupakan sumber energi utama yang digunakan baik pada
rumah tangga, industri maupun transportasi. Hal ini menyebabkan meningkatnya
kegiatan eksplorasi, eksploitasi, pengolahan dan transportasi produksi minyak bumi
untuk memenuhi kebutuhan manusia sehingga semakin besar pula kecenderungannya
untuk mencemari lingkungan, terutama di wilayah pesisir. Pencemaran tersebut
berasal dari buangan limbah kilang minyak, hasil sampingan dari proses produksi,
distribusi maupun transportasi.Limbah yang dihasilkan dari kilang minyak berupa
limbah cair dan limbah padat. Produksi kilang minyak bumi sebanyak 1000 barrel
per hari akan menghasilkan limbah padat (lumpur minyak) lebih dari 2.6 barrel
sedangkan di Indonesia, produksi kilang menghasilkan minyak bumi sekitar 1,2 juta
barrel per hari yang berarti menghasilkan limbah padat sebanyak 3120 barrel per hari
dan dalam waktu satu tahun menghasilkan limbah sebanyak 1.3 juta barrel, yang
285.000 barrel diantaranya adalah limbah B3 (Bahan Berbahaya dan
Beracun).Limbah lumpur minyak bumi berpengaruh pada ekosistem pesisir baik
terumbu karang, mangrove maupun biota air, baik yang bersifat lethal (mematikan)
maupun sublethal (menghambat pertumbuhan, reproduksi dan proses fisiologis
lainnya). Hal ini karena adanya senyawa hidrokarbon yang terkandung di dalam
minyak bumi, yang memiliki komponen senyawa kompleks, termasuk didalamnya
Benzena, Toluena, Ethilbenzena dan isomer Xylena (BTEX), merupakan senyawa
aromatik dalam jumlah kecil dalam hidrokarbon, namun pengaruhnya sangat besar
terhadap pencemaran, perairan.
Oleh karena itu dibutuhkan langkah yang tepat untuk menangani limbah
minyak tersebut. Salah satunya dengan memanfaatkan mikroba dalam menanganinya
dengan cara mendegradasi rantai karbon pada minyak sehingga menjadi senyawa
yang lebih sederhana sehingga ramah lingkungan. Faktor yang mempengaruhi proses
degradasi minyak oleh mikroba akan dilakukan pada penelitian ini.
B. Rumusan Masalah

1. Identifikasi jenis mikrobiologi pendegradasi limbah minyak


2. Potensi mikrobiologi dalam mendeegradasi limbah minyak

C. Tujuan Penelitian

1. Menganalisis potensi mikrobiologi dalam mendegradasi limbah minyak


2. Menjadikan mikrobiologi sebagai pengurai limbah minyak yang ramah
lingkungan

D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menangani limbah minyak yang ada
di kota Kendari ( studi kasus hasil limba minyak dapur hotel claro Kendari).
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Emulsifier atau zat pengemulsi adalah zat untuk membantu menjaga


kestabilan emulsi minyak dan air. Umumnya emulsifier merupakan senyawa organik yang
memiliki dua gugus, baik yang polar maupun nonpolar sehingga kedua zat tersebut dapat
bercampur. Gugus nonpolar emulsifier akan mengikat minyak (partikel minyak dikelilingi)
sedangkan air akan terikat kuat oleh gugus polar pengemulsi tersebut. Bagian polar kemudian
akan terionisasi menjadi bermuatan negatif, hal ini menyebabkan minyak juga menjadi
bermuatan negatif. Partikel minyak kemudian akan tolak-menolak sehingga dua zat yang
pada awalnya tidak dapat larut tersebut kemudian menjadi stabil.
Salah satu contoh pengemulsi yaitu sabun yang merupakan
garam karboksilat.Molekul sabun tersusun atas ekor alkil yang non-polar (akan mengelilingi
molekul minyak) dan kepala karboksilat yang bersifat polar (mengikat air dengan kuat). Pada
industri makanan, telur dikenal sebagai pengemulsi (emulsifier) tertua yang pernah ada. Di
dalam telur (banyak pada kuning telur dan sedikit pada putih telur) terdapat lesitin yang
merupakan suatu emulsifier. Contoh bahan yang dibuat dengan cara ini
adalah mentega, margarin, dan sebagian besar kue.
Limbah cair industri minyak sawit mengandung zat organik dengan kadar yang
tinggi, sehingga menyebabkan pencemaran di lingkungan sekitar pabrik pengolahan kelapa
sawit. Industri minyak sawit telah mengupayakan pengolahan limbah cair yang dihasilkan
dengan menerapkan sistem lagoon (kolam), namun pengoperasian sistem lagoon belum
optimal sehingga outlet belum memenuhi baku mutu limbah cair. Dalam limbah cair industri
minyak sawit terdapat mikroorganisme yang mempunyai potensi melakukan hidrolisis
terhadap lemak dan minyak. Berdasarkan masalah ini perlu dilakukan penelitian terhadap
bakteri pendegradasi limbah cair industri minyak sawit, sehingga hasilnya dapat digunakan
dalam teknologi pengolahan limbah cair yang berwawasan lingkungan yang dikenal dengan
teknologi bioremediasi.
Bioremediasi didefinisikan sebagai proses pemulihan secara biologi terhadap
komponen lingkungan yang tercemar menjadi bentuk yang tidak mengandung racun (Munir,
2006). Salah satu tahap dalam teknik bioremediasi adalah biodegradasi. Proses biodegradasi
limbah pada umumnya memanfaatkan populasi mikroorganisme atau produk-produk lainnya
seperti enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme itu sendiri dalam merombak senyawa
organik yang ada didalam lingkungan tercemar secara alami (Jusfah, 1995).
Penelitian tentang bakteri limbah cair industri minyak sawit telah dilakukan
sebelumnya oleh Fandri (2006), yang mendapatkan 8 jenis bakteri lipolitik yang diisolasi dari
limbah cair industri minyak sawit di PT. AMP Plantation, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Januar, Khotimah dan Mulyadi (2013), juga melaporkan pada limbah cair industri minyak
sawit terdapat 9 isolat bakteri pendegradasi lipid dengan 1 isolat yang mampu menurunkan
kadar lipid hingga 25%. Bala, Lalung dan Ismail (2014) juga mendapatkan strain Bacillus
cereus103PB memiliki kemampuan biodegradasi dan dapat mengurangi polutan dari limbah
industri minyak sawit. Bakteri ini memproduksi enzim ekstraseluler lipase sehingga dapat
menurunkan kadar minyak dan lemak pada limbah. Pengisolasian bakteri-bakteri pada limbah
industri minyak sawit telah dilaporkan oleh beberapa author, namun masih sedikit literatur
yang menggunakan limbah cair minyak sawit sebagai sumber nutrisi.
Salah satu cara yang efektif untuk memperoleh bakteri yang berpotensi
mendegradasi limbah cair adalah mengisolasi dengan media spesifik dalam pengujian
kemampuannya. Oleh karena itu, sebagai alternatif pemecahan masalah pencemaran
lingkungan akibat limbah cair industri minyak sawit, perlu dilakukan penelitian mengenai
“Isolasi Bakteri Pendegradasi Limbah Cair Industri Minyak Sawit”. Penelitian ini bertujuan
untuk memperoleh isolat-isolat bakteri pendegradasi limbah cair industri minyak sawit dan
mengetahui karakter morfologi dan biokimia dari isolat-isolat pendegradasi limbah cair
industri minyak sawit. melaporkan pengisolasian bakteri yang berpotensi dalam
mendegradasi limbah cair sekaligus.
Bakteri yang berpotensi dalam mendegradasi limbah cair industri minyak sawit dapat
dilihat dari kemampuan bakteri tersebut dalam mengubah substrat lipid yang terkandung di
dalam medium NA modifikasi yang merupakan medium selektif untuk bakteri lipolitik
Bakteri lipolitik merupakan bakteri penghasil enzim lipase dalam menghidrolisis lipid
menjadi asam lemak dan gliserol. Medium yang digunakan mengandung nutrisi yang
dibutuhkan bakteri untuk pertumbuhannya, salah satunya minyak yang digunakan bakteri
sebagai sumber karbon. Nurdini (2010), menambahkan bahwa bakteri lipolitik dapat
ditemukan di banyak tempat yang mengandung minyak. Lingkungan yang mengandung
minyak merupakan substrat yang baik terhadap bakteri lipolitik untuk tumbuh.
Pada proses pengolahan limbah, bakteri mengalami kesulitan dalam mendegradasi
lipid karena prosesnya yang lambat dan membutuhkan jumlah oksigen yang banyak sehingga
dibutuhkan suatu enzim hidrolitik yang dihasilkan dari bakteri tersebut. Selain itu, bakteri
hanya dapat menyerap bahan yang terlarut dalam air. Jika limbah mengandung bahan yang
bersifat tidak larut dalam air, maka diperlukannya suatu medium yang mengandung suatu
pengemulsi sehingga mengurangi tegangan permukaan, agar minyak dapat tercampur dengan
air dan digunakan oleh bakteri untuk nutrisi pertumbuhan. Margarin yang terkandung pada
medium merupakan substrat yang dibutuhkan bakteri lipolitik karena berfungsi sebagai
sumber karbon untuk nutrisi bagi pertumbuhannya dan juga sebagai pengemulsi untuk
meningkatkan biodegradasi lipid. Menurut Hutagalung (2009), margarin merupakan emulsi
air dalam minyak karena lechitin yang terkandung di dalam margarin berfungsi untuk
mendispersikan molekul-molekul air ke dalam minyak/lemak.
Kemampuan degradasi bakteri ini berdasarkan proporsi keberadaan bakteri yang
tumbuh membentuk daerah halo dan yang tidak pada medium (Tabel 1). Semakin besar
daerah halo yang terbentuk, maka semakin besar kemampuan bakteri dalam menghasilkan
enzim ekstraseluler lipase untuk mendegradasi lipid. Hal ini dapat diduga bakteri yang hidup
pada limbah cair industri minyak sawit adalah bakteri yang toleran terhadap minyak dan
bakteri yang memanfaatkan sumber karbon dari minyak tersebut. Bala, et al. (2014)
menambahkan, bahwa kemampuan mikroorganisme dalam mendegradasi tergantung kepada
kemampuan mikroorganisme tersebut untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Berikut adalah reaksi degradasi senyawa hidrokarbon fraksi aromatik oleh bakteri
yang diawali dengan pembentukan Pro-to-ca-techua-te atau catechol atau senyawa yang
secara struktur berhubung-an dengan senyawa ini. Kedua senyawa ini selanjutnya didegradasi
menjadi senyawa yang dapat masuk ke dalam siklus Krebs (siklus asam sitrat), yaitu suksinat,
asetil KoA, dan piruvat.Bakteri hidrokarbonoklastik diantaranya adalah Pseudomonas,
Arthrobacter, Alcaligenes, Brevibacterium, Brevibacillus, dan Bacillus. Bakteri-bakteri
tersebut banyak tersebar di alam, termasuk dalam perairan atau sedimen yang tercemar oleh
minyak bumi atau hidrokarbon. Kita hanya perlu mengisolasi bakteri hidrokarbonoklastik
tersebut dari alam dan mengkulturnya, selanjutnya kita bisa menggunakannya sebagai peng-
olah limbah minyak bumi yang efektif dan efisien, serta ramah lingkungan.
BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei terhadap keberadaan


bakteri dan karakteristik isolat bakteri pendegradasi limbah cair industri minyak sawit dan
data yang didapatkan dianalisis secara deskriptif.

A. Pengambilan Sampel
Sampel yang digunakan pada penelitian adalah limbah cair yang diambil dari
kolam aerasi limbah minyak. Sampel diambil secara purposive sampling dengan 3
titik pada saluran keluar kolam. Sampel tersebut diambil menggunakan botol steril
dengan cara melepaskan tutup botol kemudian menenggelamkannya kedalam kolam
limbah, setelah terisi penuh segera diangkat ke permukaan dan ditutup kembali.
Beberapa kriteria dari sampel yang diambil adalah berwarna kecoklatan dan terlihat
seperti adanya lapisan minyak di permukaan air limbah.

B. Keberadaan Bakteri Pendegradasi Limbah Cair Minyak


Pengisolasian terhadap bakteri pendegradasi limbah cair industri minyak
sawit dilakukan melalui proses pengenceran bertingkat sampai 10-7 secara aseptis.
Hasil pengenceran sampel ditanam ke dalam medium Nutrient Agar (NA) modifikasi
(dimodifikasi dari Fardiaz, 1989) yang merupakan medium selektif untuk bakteri
lipolitik. Pengisolasian bakteri dilakukan dengan metoda pour plate untuk
menumbuhkan bakteri yang berpotensi mendegradasi limbah cair industri minyak
sawit yang ditandai dengan terbentuknya daerah halo disekitar koloni bakteri, lalu
diinkubasi pada suhu 37oC selama 72 jam (Cappuccino dan Sherman, 2005).

C. Karakterisasi Isolat Bakteri Pendegradasi Limbah Minyak


Karakterisasi isolat dilakukan secara morfologi dan biokimia. Karakter
morfologi meliputi makroskopis koloni dengan mengamati bentuk, warna, elevasi,
dan tepian koloni bakteri, sedangkan karakter morfologi mikroskopis sel bakteri
dilakukan dengan pewarnaan Gram, sifat Gram (KOH 3%), pewarnaan endospora
dan motilitas. Karakter secara biokimia dilakukan dengan uji katalase (Cappuccino
dan Sherman, 2005).
F. Ruang Lingkup, Tempat, dan Waktu Penelitian
Ruang lingkup keilmuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
keilmuan mikrobiologi. Penelitian dilakukan di kolam aerasi limbah minyak dan
laboratorium fakultas sains dan biologi Universitas Mandala Waluya. Waktu
penelitian dimulai dari bulan juni hingga juli 2021.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.esdm.go.id/en/media-center/news-archives/bakteri-pengolah-
limbah-minyak-bumi-yang-ramah-lingkungan
https://core.ac.uk/download/pdf/297218505.pdf https://dosenpintar.com/contoh-
proposal-penelitian/

Anda mungkin juga menyukai