Anda di halaman 1dari 22

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................i
BAB 1. PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan Khusus...............................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian.........................................................................................2
1.5 Keutamaan Penelitian.....................................................................................2
1.6 Temuan yang Ditargetkan..............................................................................2
1.7 Kontribusi Penelitian Terhadap Ilmu Pengetahuan Sesuai Bidang Ilmu.......2
1.8 Luaran Penelitian...........................................................................................3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................3
2.1 Kompor Briket...............................................................................................3
2.2 Abu Layang (Fly Ash)....................................................................................3
BAB 3. METODE PENELITIAN................................................................................4
3.1 Tahapan Penelitian.........................................................................................4
3.3.1 Preparasi Fly ash dan Kaolin.........................................................................4
3.3.2 Preparasi Larutan Alkali................................................................................4
3.3.3 Pembuatan Sampel.........................................................................................5
3.3.4 Uji Porositas dan Densitas.............................................................................5
3.3.5 Uji Kuat Tekan...............................................................................................5
3.3.6 Uji Resistansi Panas.......................................................................................5
3.2 Indikator Capaian...........................................................................................6
3.3 Teknik Pengambilan Data..............................................................................6
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN............................................................6
4.1 Anggaran Biaya..............................................................................................6
4.2 Jadwal Kegiatan.............................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................7
LAMPIRAN...............................................................................................................10
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing.............................10
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan...........................................................18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas.................19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Tim Pelaksana.............................................20

i
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara dengan penghasil batubara terbesar di
dunia. Kalimantan Selatan menjadi salah satu provinsi yang menghasilkan batubara
terbanyak di Indonesia. Sebanyak 85 juta ton batubara per tahun digunakan untuk
PLTU dan dihasilkan abu batubara sebanyak 6,15-8,5 juta ton per tahunnya (Sahidi
et al., 2020). Menurut laporan PT. PLN (Persero) Wilayah Kalselteng (2017),
produksi abu batubara berupa fly ash dan bottom ash (FABA) dapat mencapai 40 ton
per harinya. Hal ini harus mendapat perhatian agar tidak terjadinya penumpukan
limbah abu batubara yang dapat mencemari lingkungan.
Pemanfaatan limbah abu batubara menjadi produk bernilai telah dilakukan
sebelumnya. Misalnya aplikasi limbah batubara menjadi material refraktori
geopolimer (Lyon et al., 2017). Material refraktori ini berpotensi untuk diaplikasikan
kedalam pembuatan tungku pembakaran karena sifat material refraktori yang tahan
terhadap suhu tinggi (Surendranathan, 2014), tahan terhadap korosi, dan gas-gas
agresif (Assaedi at al., 2015). Material refraktori juga bersifat abrasif sehingga
mampu menjadi material yang ramah lingkungan (Gorhan et al., 2016). Pada
penelitian sebelumnya, tungku telah dibuat dari bahan tanah liat (Arif & Sarman,
2015) dan plat besi (Santoso & Iromo, 2018). Namun, tungku-tungku tersebut masih
memiliki beberapa kelemahan. Tungku yang terbuat dari plat besi memiliki
kelemahan yaitu mudah mengalami korosi. Sementara tungku yang terbuat dari tanah
liat memiliki kelemahan kurang ramah lingkungan dan mudah pecah karena
penggunaan tungku yang melebihi batas ketahanan panas (Afandi et al., 2018). Maka
perlu adanya alternatif lain untuk mengatasi masalah tersebut.
Pemanfaatan material refraktori berbahan fly ash telah dilakukan oleh
beberapa peneliti. Beberapa penelitian telah melakukan variasi konsentrasi fly ash
terhadap kandungan total. Penelitian yang dilakukan oleh Saukani & Arief, (2018)
tentang mortar geopolimer fly ash dan kaolin alam dengan 4 variasi komposisi,
dihasilkan bahwa semakin tinggi penambahan kaolin maka akan meningkatkan hasil
kuat tekan. Pada hasil perlakuan termal, penambahan metakaolin mampu menahan
adanya shock thermal dan memiliki ketahanan panas yang baik, sehingga dapat
digunakan sebagai formulasi material refraktori.
Berdasarkan penelitian Sulfianty et al., (2020) yang menggunakan fly ash
sebagai bahan dasar pembuatan geopolimer yang kemudian diaktivasi dengan larutan
alkali. Dari penilitian tersebut dihasilkan nilai konduktivitas dan resistansi termal
memenuhi standar dan dapat digunakan untuk dinding termal dan bahan isolasi
termal lainnya. Sementara pada hasil pengujian shock thermal menunjukkan bahwa
sampel cocok diaplikasikan sebagai material refraktori. Hariska et al., (2019)
melakukan penelitian tentang analisis sifat fisik dan mekanik beton geopolimer
dengan pengikat berbahan dasar fly ash PLTU Mpanau. Penelitian tersebut
menggunakan fly ash sebagai bahan dasar yang kemudian diaktivasi dengan
menggunakan larutan alkali dari campuran sodium silikat dan sodium hidroksida. Pe-
2

nelitian tersebut menghasilkan sifat fisik dari sampel menunjukkan kualitas yang
baik karena memiliki densitas dan porositas yang rendah.
Berdasarkan hal di atas, maka akan dibuat tungku pembakaran dari hasil
karakterisasi material refraktori berbahan fly ash dan metakaolin. Penelitian ini
menggunakan metode geopolimer refraktori dengan aktivasi alkali berupa sodium
hidroksida dan sodium silikat. Penelitian ini akan menguji sifat fisis dan termal
dengan memvariasikan kandungan SiO2 dan Al2O3 dalam fly ash dan metakaolin
100:0; 90:10; 80:20; 70:30; dan 60:40. Penelitian ini menggunakan perbandingan
mol SiO2 dan Al2O3 di atas 8.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut, beberapa permasalahan yang akan diteliti
meliputi :
1. Bagaimana sifat fisis, mekanik, dan termal dari material refraktori berbahan
fly ash dan metakaolin 100:0; 90:10; 80:20; 70:30; dan 60:40?
2. Bagaimana pengaruh variasi SiO2/Al2O3 terhadap kuat tekan dari refraktori
berbahan fly ash dan metakaolin 100:0; 90:10; 80:20; 70:30; dan 60:40?
1.3 Tujuan Khusus
Tujuan dari penelitian ini meliputi, mendapatkan sifat fisis, mekanik, dan
termal dari material refraktori berbahan fly ash dan metakaolin 100:0; 90:10; 80:20;
70:30; dan 60:40, dan mendapatkan pengaruh variasi SiO2/Al2O3 terhadap kuat tekan
dari refraktori berbahan fly ash dan metakaolin 100:0; 90:10; 80:20; 70:30; dan
60:40.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun beberapa manfaat yang dapat diberikan melalui penelitian ini yaitu
memberikan informasi tentang sifat fisis, mekanik, dan termal dari material refraktori
berbahan fly ash dan metakaolin 100:0; 90:10; 80:20; 70:30; dan 60:40, memberikan
informasi tentang pengaruh variasi SiO2/Al2O3 terhadap kuat tekan dari refraktori
berbahan fly ash dan metakaolin 100:0; 90:10; 80:20; 70:30; dan 60:40..
1.5 Keutamaan Penelitian
Keutamaan dari penelitian ini adalah penelitian perbandingan mol SiO2 dan
Al2O3 di atas 8 belum banyak diteliti sebelumnya dan diharapkan dapat membantu
memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat tentang limbah abu batu bara
dan dampaknya ke lingkungan.
1.6 Temuan yang Ditargetkan
Temuan yang ditargetkan dari penelitian ini yaitu menjadi potensi terciptanya
kompor briket yang terbuat dari limbah abu batu bara.
1.7 Kontribusi Penelitian Terhadap Ilmu Pengetahuan Sesuai Bidang Ilmu
Kontribusi penelitian terhadap ilmu pengetahuan adalah pembuatan material
refraktori dengan perbandingan mol yang tinggi tanpa penambahan aluminium
hidroksida. Kombinasi material ini masih tergolong jarang digunakan. Kontribusi
lainnya adalah aplikasi material refraktori berbahan fly ash dan metakaolin sebagai
pembuatan kompor briket.
3

1.8 Luaran Penelitian


Rencana luaran penelitian ini adalah berupa:
1. Laporan kemajuan.
2. Laporan akhir.
3. Artikel di prosiding nasional.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Kompor Briket
Beberapa jenis tungku atau kompor pembakaran biomassa antara lain tungku
biomassa, tungku bioarang, dan tungku hibrida. Tungku biomassa memiliki bahan
bakar biomassa yang langsung dibakar, misalnya tungku lorena, dan singer. Tungku
bioarang bahan bakar yang digunakan yaitu berupa arang, contohnya pada anglo dan
keren. Sementara bahan bakar yang digunakan pada tungku hibrida yaitu bahan bakar
biomassa dan arang yang telah dirancang sedemikian rupa agar asap dapat terbakar
dan menghasilkan energi yang lebih banyak (Djatmiko, 1986). Kompor briket
biomassa memiliki beberapa persyaratan diantaranya harus memiliki ruang bakar
untuk briket, memiliki aliran udara dari lubang bawah menuju ke atas yang melewati
ruang bakar briket. Aliran udara tersebut terbagi menjadi dua, yaitu aliran udara
primer dan sekunder. Sementara pada bagian bawah ruang bakar terdapat ruang
untuk menampung abu dari hasil pembakaran.

Gambar 1. Skema Kompor Briket


Tungku atau kompor memiliki beberapa kriteria agar produknya dapat
digunakan. Kriteria tersebut antara lain memiliki efisiensi yang tinggi, mudah
dinyalakan, ramah lingkungan, ekonomis, mudah digunakan, dan higienis. Efisiensi
pembakaran yang baik dari sebuah kompor dipengaruhi oleh desain kompor tersebut.
Perapian yang terbuka akan menghasilkan kurang dari 10% energi kayu, sementara
tungku yang tertutup dapat menghasilkan efisiensi 20% bahkan lebih (Djatmiko,
1986). Proses pembakaran yang sempurna maupun tidak serta besarnya energi yang
dihasilkan ditentukan dari rancangan tungku. Selain itu, rancangan tungku juga akan
menentukan laju pembakaran atau jumlah bahan bakar yang terbakar persatuan
waktu (Abdullah et al., 1998).
2.2 Abu Layang (Fly Ash)
Fly ash adalah abu ringan dari batubara yang terbentuk dari proses
pembakaran batubara dalam sistem boiler (Septriana et al., 2017). Fly ash termasuk
salah satu limbah padat B3 (bahan berbahaya dan beracun) (Harijono,
4

2006) yang telah menjadi bahan utama dalam pembuatan geopolimer (Yang et al.,
2017). Hasil dari pembakaran batu bara yang memiliki ukuran sangat kecil dan
ringan sehingga dapat melayang di udara inilah yang disebut sebagai fly ash (Subaer,
2012). Fly ash dapat digunakan sebagai bahan pengikat pada beton geopolimer. Fly
ash akan memiliki karakteristik yang sama seperti semen jika bereaksi dengan
kalsium hidroksida pada suhu yang bisa membentuk senyawa (Lyon et al., 1997).
Selain itu, fly ash juga dapat menyimpan energi panas, mempunyai kesamaan dengan
fasa mikrokristalin dari unsur pada tanah liat saat dipanaskan hingga suhu 1000 oC
misalnya (Septriana et al., 2017).
Tabel 1. Kandungan Fly ash PLTU Asam-Asam (Haryanti, 2014)
Komposisi Persentase
SiO2 74,20
Al2O3 5,70
CaO 2,40
Fe2O3 14,40
K2O 0,260
MgO 2,03
Na2O 0,06
P2O5 0,051
SO3 -
TiO2 0,47
Mn3O4 0,160

Menurut standar ASTM (American Society for Testing and Material) C618, fly ash
kelas C dan kelas F dapat dikelompokkan dengan memperhatikan kandungan
kalsium oksida (CaO) yang ada didalamnya. Kandungan CaO yang lebih besar dari
20% dikelompokkan ke dalam fly ash kelas C, sementara kandungan CaO yang
kurang dari 10% dikelompokkan ke dalam fly ash kelas F. Fly ash kelas F memiliki
kandungan kalsium oksida yang rendah yang dihasilkan dari permbakaran antrasit
atau batu bara bituminus (Zhuang et al., 2016). Dilihat pada tabel 1, dapat
disimpulkan bahwa fly ash yang berasal dari PLTU Asam-Asam merupakan fly ash
kelas F karena memiliki kandungan kalsium oksida sekitar 2,4%.

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Tahapan Penelitian
3.3.1 Preparasi Fly ash dan Kaolin
Fly ash dan kaolin diayak hingga lolos ayakan 200 mesh kemudian fly ash
dikeringkan dalam oven selama 24 jam pada suhu 100 oC, sementara kaolin
dikalsinasi selama 3 jam pada suhu 750 oC. Fly ash dan kaolin yang telah dipreparasi
kemudian dikarakterisasi dengan menggunakan XRF.
3.3.1 Preparasi Larutan Alkali
Pelet NaOH ditimbang, kemudian dilarutkan dengan menambahkan aquades.
5

Setelah itu larutan NaOH 5M didiamkan selama 24 jam sebelum digunakan. Setelah
24 jam, ditambahkan natrium silicate (Na2SiO3) kemudian diaduk di dalam geles
beker menggunakan magnetic stirer sampai larutan homogen (Rahman et al., 2019).
3.3.2 Pembuatan Sampel
Variasi komposisi yang digunakan pada pembuatan geopolimer ini adalah
100:0, 90:10, 80:20, 70:30, 60:40. Kedua bahan tersebut kemudian dicampur dan
ditambahkan larutan alkali secara perlahan, dengan rasio pencampuran antara larutan
alkali dan bahan dasar adalah 30:70 (Saukani & Arief, 2018).
Setelah membentuk pasta, kemudian campuran dituang ke dalam cetakan.
Cetakan silinder memiliki rasio 2:1 antara tinggi dan diameter (Andini et al., 2008).
Kemudian sampel yang telah dimasukkan ke dalam cetakan didiamkan selama 1 hari,
selanjutnya dicuring selama 24 jam pada suhu 60oC (Saukani & Arief, 2018).
3.3.3 Uji Porositas dan Densitas
Uji porositas dan densitas dilakukan dengan menggunakan metode
archimedes dengan standar acuan ASTM C20-00. Pengujian porositas diawali
dengan mengoven sampel pada suhu 105˚C selama 2 jam. Setelah dioven, sampel
ditimbang sebagai massa kering (md). Kemudian celupkan sampel ke dalam air
mendidih kurang lebih 10 menit. Timbang sampel di dalam air sebagai massa
geopolimer jenuh air dan disuspensi udara di dalam air (m i). Setelah itu, ambil
sampel dari dalam air dan dilap, kemudian timbang sebagai massa geopolimer jenuh
air dan disuspensi di udara (ms) Porositas dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan 1.

ms−md
Porositas= x 100% .........(1)
ms−mi
Densitas pada sampel dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 2.

md
Db = xDi .........(2)
ms−mi

dimana Db menyatakan rapat masa (densitas), D i adalah massa jenis air (0,9975
g/cm3), md sebagai massa kering sampel, ms massa geopolimer jenuh air dan
disuspensi di udara dan mi adalah massa geopolimer jenuh air dan disuspensi udara di
dalam air (Sulfianty et al., 2020).
3.3.4 Uji Kuat Tekan
Pengujian ini dilakukan pada sampel berdimensi 2:1 (standar ASTM C773)
yang sudah berumur 7, 14, 21, dan 28 hari. Pengujian menggunakan alat Universal
Testing Machine (UTM), dengan cara meletakkan sampel di bagian tengah mesin uji.
Setelah itu, operasikan UTM dengan menambahkan beban yang konstan sampai
sampel yang diuji hancur.
3.3.5 Uji Resistansi Panas
Pengujian resistansi panas menggunakan standar ASTM C109/C109M 99
6

dengan sampel berbentuk persegi panjang. Bagian tengah sampel diberikan suhu
konstan sebesar 1500oC. Suhu tersebut bersumber dari oxcy-aciteline. Sisi yang lain
ditempelkan termokopel dan dihitung kenaikan suhu permentinya selama 10 menit
(Annisa & Khatimah, 2015).

Gambar 2. Uji Resistansi Panas


3.1 Indikator Capaian
Dari tahapan-tahapan di atas dapat ditentukan indikator capaian pada
penelitian ini yaitu dapat mengetahui variasi SiO2/Al2O3 pada material refraktori yang
dihasilkan. Selain itu juga daiketahuinya hasil material refraktori dari pengujian
porositas, densitas, kuat tekan, dan resistansi panas dari benda uji material refraktori.
Sehingga dapat diaplikasikan dalam pembuatan kompor briket.
3.2 Teknik Pengambilan Data
Untuk pembuatan benda uji dan pengambilan data dilakukan di Laboratorium
Fisika FMIPA ULM serta instansi lain. Bantuan alat uji yang digunakan yaitu alat uji
XRF, alat uji mekanik dan alat uji termal. Pembuatan dan pengambilan data
dilakukan dengan menjaga protokol kesehatan yaitu menggunakan masker, menjaga
jarak, dan selalu mencuci tangan serta membagi jadwal pengerjaan tiap harinya.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Ringkasan rencana anggaran biaya penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 2
dengan jumlah total sebesar Rp. 10.000.000,00.
Tabel 2. Anggaran Biaya
No
Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
.
1. Peralatan penunjang 5.608.000,00
2. Barang habis pakai 2.292.000,00
3. Perjalanan dalam kota 600.000,00
4. Lain-lain 1.500.000,00
Jumlah 10.000.000,00

4.2 Jadwal Kegiatan


Penelitian ini akan dilakukan selama 4 bulan dengan rincian jadwal kegiatan
ditunjukkan pada Tabel 3.
7

Tabel 3. Jadwal Kegiatan


Bulan ke Person
No
Kegiatan 1 2 3 4 Penanggung
.
Jawab
1. - Persiapan tempat, alat, dan Kariena
bahan. Vivianty S.
- Pembelian bahan-bahan
kimia.
2. - Preparasi fly ash Ayu Safitri
- Preparasi kaolin
- Pembuatan larutan alkali
3. - Pembuatan sampel Almanida
- Pengujian kuat tekan Zahra
- Pengujian porositas dan
densitas
4. - Pengujian resistansi panas Ayu Safitri
5. - Pembuatan laporan Kariena
- Seminar laporan Vivianty S.

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M.M.A., Hussin, K., Bnhussain, M., Ismail, K.N., dan Ibrahim, W.M.W.
(2011). Mechanism and Chemical Reaction of Fly Ash Geopolymer Cement – A
Review. International Journal of Pure and Applied Sciences and Technology, Vol. 6,
No. 1, hal. 35-44.
Afandi, Salimin, & Delly, J. 2018. Pengaruh Pemamfaatan Faba (Fly Ash and Bottom
Ash) Terhadap Laju Perpindahan Panas Pada Tungku Arang. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Teknik Mesin, 3(1), 1–12.
Andini, S., Cioffi, R., Colangelo, F., Grieco, T., Montagnaro, F., & Santoro, L. 2008.
Coal Fly Ash As Raw Material For The Manufacture Of Geopolymer-Based
Products. Waste Management, 28(2), 416–423.
Annisa, N., & Khatimah, K. (2015). Sintesis Refraktori Bahan Dasar Metalempung
Dengan Bahan Adisi Abu Vulkanik Gunung Merapi. Prosiding Pertem, April, 253–
256.
8

Arif, E. & Sarman. 2015. Uji Kinerja Modifikasi Kompor (Tungku) Tanah Liat
Berbahan Bakar Briket Limbah Kulit Jambu Mete.
Assaedi, H., Alomayri, T., Shaikh, F. U. A., & Low, I. 2015. Characterisation Of
Mechanical And Thermal Properties In Flax Fabric Reinforced Geopolymer
Composites. Journal of Advanced Ceramics, 4(4), 272-281.
Djatmiko, Agoes Tri Wahyoe. 1986. Desain dan Uji Penampilan Tungku Bahan
Bakar Arang dengan Pemberian Sekat Udara. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian,
IPB. Bogor.
Gorhan, G., Aslaner, R., & Sinik, O. 2016. The Effect of Curing on The Properties of
Metakaolin and Fly Ash-based Geopolymer Paste. Composites Part B: Engineering,
97, 329-335.
Harijono, D. 2006. Fly Ash dan Pemanfaatannya, Prosiding Seminar Nasional
Batubara. Yogyakarta: UGM.
Hariska, E., Kasman, & Syahrul, U. 2019. Analisis Sifat Fisik Dan Mekanik Beton
Geopolymer Dengan Pengikat Berbahan Dasar Fly Ash PLTU Mpanau. GRAVITASI,
18(1), 24-35.
Haryanti, N. H. (2014). Uji abu terbang pltu asam asam sebagai bahan pembuatan
bata ringan. Jurnal Fisika FLUX, 11(2), 129–139.
Kusumastuti, E. 2013. Sintesis Geopolimer Berbahan Abu Vulkanik Dengan
Penambahan Aluminium Hidroksida Sebagai Pengatur Rasio Silika Dan Alumina.
Jurnal Sain Dan Tekonologi (SAINTEKNOL), 11(1), 45–56.
Lyon, R. E., Balaguru, P. N., Foden, A., Sorathia, U., Davidovits, J., & Davidovics,
M. 2017. Fire-resistant Aluminosilicate Composites. Fire and Materials, 21(2), 67–
73.
Rahman, R. A., Kusumastuti, E., & Widiarti, N. (2019). Pengaruh Rasio Mol M 2 O /
SiO 2 dan M 2 O / Al 2 O 3 ( M : Na dan K ) terhadap Karakteristik Geopolimer Abu
Layang Batubara. Indonesian Journal of Chemical Science, 8(1), 63–70.
Sahidi, A. A., Senen, A. M., Madjid, S. B. M., Program, M., Teknik, S., & Unkhair,
F. T. 202). Pemanfaatan Limbah Abu Batu bara Sebagai Sumber Logam Tanah
Jarang. 1(2), 72–78.
Santoso, H., & Iromo, H. 2018. Rancang Bangun Kompor Biomassa Berbahan Dasar
Plat Besi dan Beton Dilengkapi dengan Teknologi Blowe. Reaktom: Rekayasa
Keteknikan dan Optimasi, 3(2).
Saukani, M., & Arief, S. (2018). Karakteristik Termal Mortar Geopolimer Berbasis
Abu Layang dan Kaolin Alam. Jurnal Fisika FLUX, 15(2), 139–142.
Saukani, M., Sholehah, I., Arief, S., & Husein, S. (2020). Karakterisasi Stabilitas
Termal Kaolin Tatakan Kalimantan Selatan. Jurnal Fisika Dan Aplikasinya, 16(1),
29-31.
9

Septriana, A., Azhar, & Astuti, W. (2017). Daur Ulang Refraktori Bekas Pakai Kiln
dan Fly Ash Batu Bara dengan Variasi Tekanan Greenbody. Metalurgi, 32(3), 97–
103.
Subaer. 2012. Pengantar Fisika Geopolimer. Jakarta: DP2M Dikti.
Sulfianty, Nurhayati, & Subaer. (2020). Studi Tentang Konduktivitas Dan Resistansi
Termal Geopolimer Berpori Berbasis Abu Terbang (Fly Ash). Jurnal Sains Dan
Pendidika Fisika, 02, 74–83.
Surendranathan, A.O., 2014. An Introduction to Ceramics and Refractories 1st
Edition, 1 edition. Ed. CRC Press.
tekMIRA (Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batu Bara).
2010. Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Batu Bara, Toksisitas Abu Terbang
dan Abu Dasar Limbah PLTU Batu Bara yang Berada di Sumatera dan Kalimantan
Secara Biologi.
Yang, T., Zhu, H., & Zhang, Z. (2017). Influence Of Fly Ash On The Pore Structure
And Shrinkage Characteristics Of Metakaolin-Based Geopolymer Pastes And
Mortars. Construction and Building Materials, 153, 284–293.
Zhuang, X. Y., Chen, L., Komarneni, S., Zhou, C. H., Tong, D. S., Yang, H. M.,
Wang, H. 2016. Fly Ash-Based Geopolymer: Clean Production, Properties, and
Applications. Journal of Cleaner Production, 125, 253-267.
10

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing
a. Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Kariena Vivianty Setiani
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Fisika
4 NIM 1711014220007
5 Tempat dan Tanggal Lahir Banjarbaru, 18 Maret 1999
6 Email karienavivianty@gmail.com
7 No. Telp. / HP 082256433913
B. Kegiatan Mahasiswa yang Sedang/Pernah Diikuti
Jenis Kegiatan Status dalam kegiatan Waktu dan Tempat
Himpunan Mahasiswa Anggota Pendidikan dan Tahun 2018-2019 di
Fisika FMIPA ULM Kebudayaan FMIPA ULM
Periode 2018-2019
Anggota Pendidikan dan Bendahara Divisi Tahun 2018-2019 di
Kebudayaan Himpunan FMIPA ULM
Mahasiswa Fisika FMIPA
ULM Periode 2018-2019
Panitia Kalimantan Physics Anggota Konsumsi Tahun 2018 di
Competition tahun 2018 FMIPA ULM
Panitia Kalimantan Physics Anggota Konsumsi Tahun 2019 di
Competition tahun 2019 FMIPA ULM
Panitia Himafi Goes To Koordinator Acara Tahun 2018 di
School 2018 SMAN 1 Binuang
Panitia Himafi Goes To Anggota Acara Tahun 2019 di
School 2019 SMAN 1 Jorong
Panitia Physics Outbound Koordinator Konsumsi Tahun 2019 di
Camp 2019 TAHURA Sultan
Adam Mandiangin
Panitia Factory Visit 2018 Koordinator Publikasi Tahun 2018 di PT.
dan Dokumentasi Cheiljedang, Bati-
Bati
Panitia KENALI Fisika Koordinator Konsumsi Tahun 2018 di
2018 FMIPA ULM
Panitia KENALI Fisika Anggota Konsumsi Tahun 2019 di
2019 FMIPA ULM
Panitia Musyawarah Anggota Publikasi, Tahun 2017 di
Mahasiswa Fisika FMIPA Dekorasi, dan FMIPA ULM
ULM 2017 Dokumentasi
Panitia Seminar Nasional Koordinator Konsumsi Tahun 2019 di
Fisika dan Terapannya II FMIPA ULM
(SENFIT) 2019
11
12
13
14
15
16
17
18
19

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang
Material Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Uji XRF dan XRD 6 sampel 500.000 3.000.000
Uji Kuat Tekan 6 sampel 50.000 300.000
Uji Resistansi Panas 6 sampel 30.000 180.000
Cetakan Kubus Besi 2 buah 514.000 1.028.000
ukuran 5 cm
Preparasi Bahan Dasar 10 kg 110.000 1.100.000
(Fly ash & Kaolin)
SUB TOTAL (Rp) 5.608.000
2. Barang Habis Pakai
Waterglass 3 liter 50.000 150.000
NaOH 1 botol (500 2 botol 500.000 1.000.000
gram)
Aquades 5 liter 10.000 50.000
Plastik Wrap 2 buah 23.000 46.000
Tisu 2 pak 28.000 56.000
ATK 1 paket 100.000 100.000
Hand Sanitizer 4 botol 15.000 60.000
Masker 2 kotak 40.000 80.000
Rapid test Antigen 3 orang 250.000 750.000
SUB TOTAL (Rp) 2.292.000
3. Perjalanan
Akomodasi (biaya
perjalanan 2 hari 200.000 400.000
pengambilan sampel
fly ash dan kaolin)
Akomodasi (biaya
perjalanan pembelian
bahan kimia 1 hari 200.000 200.000
banjarbaru-
banjarmasin)
SUB TOTAL (Rp) 600.000
4. Lain-lain
Sewa lab 1 paket 1.500.000 1.500.000
SUB TOTAL (Rp) 1.500.000
Total 1 + 2 + 3 + 4 (RP) 10.000.000
(Terbilang Sepuluh Juta Rupiah)
20

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang Waktu
No Nama/NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/min
ggu)
- Mengkoordinir
pelaksanaan tugas
- Mencatat kegiatan
perhari
Kariena - Menyiapkan
Vivianty peralatan dan
1 Setiani/ Fisika Material 16 bahan baku
1711014110 - Mengurus perizinan
003 laboratorium
- Pembuatan laporan
akhir
- Persiapan seminar
laporan
- Preparasi bahan dasar
Ayu Safitri/
- Pembuatan larutan
2 1811014220 Fisika Material 12
alkali
025
- Uji termal
- Pembuatan Sampel
Almanida
- Uji Mekanik (Kuat
Zahra/
3 Fisika Geofisika 10 Tekan)
1911014120
- Uji Fisis (Densitas dan
008
Porositas)
21

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Tim Pelaksana

Anda mungkin juga menyukai