Proposal Penelitian
A. Latar Belakang
minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Pada musim panen 2009/10, negara
kepulauan ini menghasilkan 21 juta ton minyak kelapa sawit, yaitu hampir
separuh dari produksi minyak kelapa sawit dunia yang berjumlah 45 juta
ton. Sebanyak 18 juta ton lainnya berasal dari Malaysia. Proyeksi beberapa
pasar bagi olahan kelapa sawit cukup menjanjikan, karena permintaan dari
dalam negeri tetapi juga di luar negeri (Purwanto, 2011). Dari hasil
bantuan panas tanpa adanya oksigen atau dengan jumlah oksigen yang
terbatas. Biasanya terdapat tiga produk dalam proses pirolisis yakni: gas
(uap organik), pirolisis oil, dan arang. Proses pirolisa melibatkan
kimia yang ada dalam cangkang sawit seperti kadar lignin, kadar
alternatif lain untik memperolehh nilai tambah secara ekonomis. Salah satu
masing berikatan secara kovalen atau arang yang telah dibuat dan diolah
lainnya, baik dalam fase cair maupun dalam fase gas. Dengan demikian,
permukaan arang aktif bersifat nonpolar. Struktur pori berhubungan dengan
rasio massa activating agent/massa karbon 1/1, 2/1, dan 3/1. Aktivasi
bilangan iodin tertinggi sebesar 744,92 mg/g dengan rasio massa activating
pengaruh konsentrasi aktivator H2SO4 terhadap daya serap karbon aktif dari
60, 170, dan 200 mesh. Kondisi terbaik didapat pada konsentrasi 3 M
dengan ukuran partikel 200 mesh menghasilkan kadar air 2,69 %; kadar abu
1,85 %; dan daya serap terhadap iodin sebesar 888,370mg/g. Saputri (2013)
mengolah POME pada suhu 450 oC dan 500 oC dengan konsentrasi 5, 10,
15, 20, dan 25 %, Kondisi terbaik didapat pada karbon aktif dengan suhu
%; kadar abu 3,506 %, kadar zat terbang 10,163 %, kadar karbon 78,991 %;
dan daya serap terhadap iodin sebesar 457,828 mg/g. Kurniawan dkk (2014)
Emmelt, dan Teller) karbon aktif dari tempurung kelapa dan tandan kosong
kelapa sawit dengan aktivasi asam fosfat (H3PO4) dengan konsentrasi 2,5;
2,75; 3; 3,25; dan 3,5 M selama 7 jam dengan suhu karbonisasi 400 oC
selama 3 jam. Dari hasil penelitian bahwa luas permukaan karbon aktif yang
cangkang kelapa sawit terhadap struktur pori, luas permukaan dan sifat
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
cangkang kelapa sawit terhadap struktur pori, luas permukaan dan sifat
1. Bagi penulis
yang membutuhkan.
sawit atau Crude Palm Oil (CPO) akan diperoleh limbah industri. Limbah
ini digolongkan menjadi limbah padat, cair, dan gas. Salah satu jenis
merupakan salah satu limbah yang jumlahnya mencapai 60% dari produksi
Karbon aktif dapat dibuat dengan melalui proses karbonisasi pada suhu
5500C selama kurang lebih tiga jam. Karakteristik karbon aktif yang
Tingkat keaktifan karbon cukup tinggi. Hal ini terlihat dari daya serap
Sumber : https://www.google.co.jp
Gambar 1. Cangkang Kelapa Sawit
Cangkang sawit mengandung selulosa sebesar 45% dan
mengadsorpsi limbah cair. Selain itu lignin dan selulosa sebagian besar
tersusun dari unsur karbon yang pada umumnya dapat dijadikan karbon.
dan memiliki massa jenis lebih daripada kayu sebesar 1,4 g/ml. Dimana
semakin besar massa jenis bahan baku, daya serap arang aktif yang
dihasilkan akan semakin besar sehingga baik untuk dijadikan arang aktif
B. Karbon Aktif
Karbon aktif adalah suatu bahan yang berupa karbon amorf yang
mempunyai luas permukaan yang sangat besar, yaitu 200 sampai 200 m2 /g.
Karbon aktif merupakan salah satu adsorben yang paling sering digunakan pada
proses adsorpsi. Hal ini disebabkan karena karbon aktif mempunyai daya adsorpsi
dan luas permukaan yang lebih baik dibandingkan adsorben lainnya. Luas
permukaan yang besar ini disebabkan karena mempunyai struktur pori-pori. Pori-
pori inilah yang menyebabkan karbon aktif mempunyai kemampuan untuk
1. Bentuk serbuk. Karbon aktif berbentuk serbuk dengan ukuran lebih kecil dari
0,18 mm (80#). Terutama digunakan dalam aplikasi fasa cair dan gas.
warna asam furan, pengolahan pemurnian jus buah, penghalus gula, pemurnian
asam sitrat, asam tartarik, pemurnian glukosa dan pengolahan zat pewarna
kadar tinggi.
0,2 –0,5 mm. Jenis ini umumnya digunakan dalam aplikasi fasa cair dan gas.
Beberapa aplikasi dari jenis ini digunakan untuk: pemurnian emas, pengolahan
air, air limbah dan air tanah, pemurni pelarut dan penghilang bau busuk.
3. Bentuk pellet. Karbon aktif berbentuk pellet dengan diameter 0,8-5 mm.
tekanan rendah, kekuatan mekanik tinggi dan kadar abu rendah. Digunakan
1. Makropori. Merupakan bagian paling luar dari karbon aktif, dengan jari-jari
lebih besar dari 50 nm dengan volume pori-pori 0,2-0,5 cm3 /gr dan luas
0,01 cm3 /gr dengan luas permukaan 1-100 m2 /gr. Mesopori merupakan
dengan volume pori 0,15-0,5 cm3 /gr dan luas permukaan mencapai 100-
1000 m 2 /gr.
III. METODE PENELITIAN
B. Jenis Penelitian
Adapun alat yang digunaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
No Alat Kegunaan
1. Alat Pirolisis
1. Microwave 1. Sumber gelombang mikro
2. Boyling pirex 2. Reaktor kaca
3. Adaptor pirex 3. Penghubung
4. Kondensor 4. Mengkondensasikan uap
5. Air 5. Sumber pendingin kondensor
6. Pompa air 6. Untuk memompa air kekondensor
7. Selang air 7. Tempat mengalirnya air kekondensor
8. Wadah bio-oil 8. Penampung hasil pirolisis
9. Selang sisa gas 9. Mengalirkan sisa gas uap keminyak
10. Minyak 10. Menghalangi masuknya oksigen
kerangkayan pirolisis
11. Sensor terpokapel tipe K 11. Mendeteksi suhu sampel
12. Detektor termokopel 12. Membaca hasil deteksi termokapel
13. Selang penghubung 13. Untuk meneruskan uap menuju ke
kondensor
14. Wadah air 14. Untuk menampung air
15. wadah minyak 15. Untuk menampun minyak
2. Kertas creb Sebagai pembungkus setiap sambungan
3. Aluminum foil Pembugkus sampel setelah dipirolisis
4. Timbangan Untuk menimbang sampel sebelum/sesudah
pirolisis serta masanya karbon aktif
5. Botol Untuk menampung bio-oil setelah ditimbang
masanya
6. Alat GC Untuk menganalisis komponen bio-oil
7. Kertas Saring Untuk memisahkan tar dan bio-oil
8. Kain lap atau tisu Sebagai pembersih wadah
9. Gelas ukur Untuk mengukur volume bio-oil
10. Air Media pendingin
1. Bahan Penelitian
Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
2. Prosedur Penelitian
a. Preparasi sampel
data adalah :
1. Microwave
2. Boyling pirex
3. Adaptor pirex
4. Kondensor
5. Air
6. Pompa air
7. Selang air
8. Wadah bio-oil
9. Selang sisa gas
10. Minyak
11. Sensor terpokapel tipe K
12. Detektor termokopel
13. Selang penghubung
14. Wadah air
4. Menaikan daya microwave/ laju pemanasan hingga mencapai daya 180 watt
7. Mengulangi langkang 2 sampai 6 untuk daya pirolisis 300 watt, 450 watt
8. Mengamati struktur pori, luas permukaan dan sifat listrik karbon yang
dihasilkan .
c. Proses aktivasi
Karbon cangkang kelapa sawit yang dihasilkan dari proses pirolisis kemudian
diaktivasi secara fisika dalam furnace pada suhu 750oC selama 3 jam.
ditutup selama 24 jam, lalu disaring dan dicuci arang dengan aquadest. Setelah itu
dikeringkan dengan pemanasan dalam oven pada suhu 100oC selama 1 jam.
A. Diagram Alir Penelitian
Preparasi
Pirolisis
Karbon
Hasil
DAFTAR PUSTAKA
Annisa. Gina, 2012, Hidrodeoksigenasi Bio-Oil Menggunakan Katalis
Como/C
18