OLEH
DURIANSYAH
F1B119047
1. Arang aktif yang digunakan dalam penelitian ini adalah arang aktif dari
tempurung kelapa.
2. Zat kimia yang digunakan pada penelitian ini hanya : ZnCl2 dan CaCl2.
3. Untuk menjadi arang aktif bahan kimia CaCl2 dan ZnCl2 kadar 25 %
selama 15 sampai 20 jam
BAB II
LANDASAN TEORI
Tanaman kelapa disebut juga tanaman serbaguna, karena dari akar sampai
ke daun kelapa bermanfaat. Buah adalah bagian utama dari tanaman kelapa yang
berperan sebagai bahan baku industri. Buah kelapa terdiri dari beberapa
komponen yaitu sabut kelapa, tempurung kelapa, dagig buah kelapa dan air
kelapa. Daging buah adalah komponen utama yang dapat diolah menjadi berbagai
produk bernilai ekonomi tinggi. Sedangkan air, tempurung, dan sabut sebagai
hasil samping ( by Product) dari buah kelapa juga dapat diolah menjadi berbagai
produk yang bernilai ekonominya tidak kalah dengan daging buah.
METODE PENELITIAN
3.1 Alat
Alat : Open,Furnace,Desikator,Tanur,Gelas ukur,Erlemeyer,Pipet
tetes,Spatula,Saringan,Neraca,Kapas.
3.2 Bahan
Bahan: Tempurung Kelapa,ZnCl2,CaCl2,Yodium,Thio.
3.3 Cara Pembuatan Arang Aktif
1. Dibersihkan tempurung kelapa dari bahan-bahan lain. Misalnya tanah,dan
kerikil.
2. Dikeringkan tempurung kelapa dibawah sinar matahari.
3. Dibakar tempurung kelapa pada tangki pirolisis selama 5-7 jam.
4. Direndam pada bahan kimia CaCl2 atau ZnCl2 kadar 25% selama 15-20
jam untuk menjadi arang aktif.
5. Dilakukan pencucian dengan air suling hingga kotoran atau bahan ikatan
dapat dipisahkan.
6. Dihamparkan pada rak dengan suhu kamar
7. Ditiriskan bahan tempurung kelapa tersebut
8. Dikkeringkan dalam oven pada suhu 110 -800oC selama 3 jam.
9. Ditumbuk sehingga mencapai ukuran sebesar gula pasir atau ukuran kira-
kira 1x1 cm2.
10. Dianalisis kualitasnya
11. Diuji cobakan untuk penjernihan asap cair dan limbah berwarna.
3.4 Cara Analisis
3.4.1 Pengujian Sifat Fisika
Penetapan kadar air
Prosedur penetapan kadar air mengacu pada Standar Nasional Indonesia
(SNI) 06–3730-1995tentang syarat mutu dan pengujian arang aktif. Contoh uji
arang sebanyak 3 g dikeringkan dalam oven pada suhu (110±2)oC sampai
beratnya konstan. Kemudian dimasukkan ke dalam desikator sampai bobotnya
tetap dan ditentukan kadar airnya dalam persen (%). Kadar airarang dihitung
dengan rumus sebagai berikut :
Berat contoh awal ( g )−Berat kering tanur( g)
Kadar air ( % )= x 100 %
Berat kering tanur(g)
Kadar Karbon Terikat ( % )=100 %−( Kadar Zat Menguap+ Kadar Abu ) %
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa ada perbedaan pada setiap
pengujian dimana bahan perendaman CaCl2 lebih besar kadar air nya dari pada
kadar air ZnCl2 ini dapat disimpulkan bahwa pada bahan perendaman CaCl2 lebih
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1.Yang mempengaruhi daya serap arang aktif adalah suhu,waktu,dan sifat
serapannya. Pada penelitian ini zat ZnCl2 pada suhu 800o C dan CaCl2 pada
suhu 500o C memiliki daya serap yang lebih tinggi.
2.Penjernihan air sungai batanghari menggunakan karbon aktif,air yang jernih
dihasilkan oleh C/CaCl2 pada suhu 500o C.
3. C/ZnCl2 pada suhu 800o C memiliki pori-pori antara 0,22 μm sampai 1,626
μm.Sedangkan C/CaCl2 pada suhu 800o C memiliki pori-pori antara 0,504
sampai 3,204 μm.
5.2 Saran
1.Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penyaringan air tanpa
menggunakan kapas.
2.Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut apakah air tersebut dapat dikomsumsi.
DAFTAR PUSTAKA
Sembiring, M.T., Sinaga T.S., 2003. Arang Aktif (Pengenalan dan Proses
Pembuatannya). Sumatera Utara : Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Mecoho, 2009. Bahan Sosialisasi Manfaat dan Kegunaan Tanaman Kelapa. PT.
Coco Power, Jogjakarta.
John, 2000. Standard Test Methods for Sulfur in the Analysis Sample of Coal and
Coke Using High-Temperature Tube Furnace Combustion Methods.
AmericanStandard Testing and Measurement (ASTM), USA.
Jurnal Penelitian Sains FMIPA Unsri. Vol. 14, No.4(2011), pp. 14406-25