Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, 831 ³9HWHUDQ´ -DZD 7LPXU
Jl. Raya Rungkut Madya Gunung Anyar, Surabaya.
Email:
Abstrak
Untuk menunjang kelebihan hasil perikanan di Kepulauan Indonesia. Pemerintah melalui Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) berusaha mengolah ikan-ikan tersebut dalam bentuk ikan kalengan untuk memenuhi
kebutuhan ikan di dalam negeri atau kebutuhan ekspor. Tulang ikan yang merupakan salah satu limbah
industri pengalengan kurang banyak dimanfaatkan. Oleh karena itu peneliti tergerak untuk meneliti limbah
industri pengalengan tersebut sebagai bahan baku pembuatan arang aktif, karena dalam tulang ikan
mengandung karbon dimana arang aktif merupakan senyawa karbon amorph, yang dapat dihasilkan dari
bahan-bahan yang mengandung karbon atau dari arang yang diperlakukan dengan cara khusus untuk
mendapatkan permukaan yang lebih luas. Arang aktif dapat mengadsorpsi gas dan senyawa-senyawa kimia
tertentuatau sifat adsorpsinya selektif, tergantung pada besar atau volume pori-pori dan luas permukaan.
Tulang ikan diarangkan dengan proses pirolisis. Untuk mendapatkan arang aktif, maka arang hasil pirolisis
diaktifasi dengan cara penambahan CaCl2 sebagai bahan pengaktif serta dilakukan pemanasan pada suhu
dan waktu tertentu, selanjutnya direndam dalam larutan H2SO4 12%. Arang aktif diuji keaktifannya dengan
menggunakan larutan Methelyn Blue melalui peniteran. Hasil dari penelitian ini didapat kondisi yang paling
baik untuk pembuatan arang aktif yaitu konsentrasi CaCl2 20%, waktu aktifasi 40 menit, suhu aktifasi
75 °C dan daya serap terhadap Methelyn Blue 99,12 ml/g.
Kata kunci: Arang aktif, Calsium clorida, Suhu aktifasi, Tulang ikan, Waktu aktifasi
Abstract
To support the excess of the fishery in the Indonesian archipelago. Government through the State-
Owned Enterprises (SOEs) are trying to process the fish in the form of canned fish to meet the needs of the
fish in the domestic or export needs. Fish bones is one of the canning industry waste less widely used.
Therefore, the researchers moved to investigate waste canning industry as raw material for making charcoal,
because the fish bones containing carbon which activated charcoal is carbon compounds amorphous, which
can be produced from materials containing carbon or charcoal is treated in a special way to gain more
surface area. Activated charcoal can adsorb gases and chemical compounds tertentuatau selective
adsorption properties, depending on the size or the pore volume and surface area. Fish bones charred by
pyrolysis. To get the activated charcoal, the activated charcoal pyrolysis results by adding CaCl 2 as
ingredients, as well as carried out the heating at a temperature and time, then soaked in a solution of 12%
H2SO4. Activated charcoal tested its activity by using a solution Methelyn Blue through peniteran. Results
from this study obtained the most favorable conditions for the manufacture of activated charcoal that CaCl 2
concentration of 20%, a 40-minute activation time, activation temperature of 75 °C and the absorption of
Methelyn Blue 99.12 ml / g.
Keywords: Activated charcoal, calcium chloride, activation temperature, fish bones, activation time
26
Jurnal Teknik Kimia Vol.10, No.1, September 2015
27
Nana Dyah Siswati, Nina Martini, Warry Widyantini: Pembuatan arang aktif dari tulang ikan tun
konsentrasi CaCl2 menjadikan sebagian pori karbon Gambar 3 menunjukkan daya serap yang dihasilkan
aktif rusak sehingga daya serapnya menurun. semakin lama semakin kecil bila dibandingkan dengan
daya serap pada suhu 50 °C dan 75 °C. Hal ini bisa
Pada waktu 20 menit
difahami karena suhu aktivasi yang terlalu tinggi
Pada waktu 40 menit beresiko terjadinya oksidasi lebih lanjut pada karbon
Pada waktu 60 menit sehingga dapat merusak ikatan C-C karbon. (Amalia
99.1 (2001) dalam Vinsiah, R). Daya serap terhadap biru
99.05 metilen yang dihasilkan pada penelitian ini berkisar
antara 98,5-99,12 mg/g. Daya serap tertinggi
Daya Serap (ml/g)
99
98.95 diperoleh dari perlakuan waktu perendaman 40 menit
98.9 dengan CaCl2 20% dan terendah diperoleh dari
98.85
perlakuan waktu perendaman 60 menit dengan CaCl2
98.8
15%. Dari hasil yang diperoleh dengan standar
98.75
98.7
kualitas arang aktif SNI 06-3730-95, daya serap
0 5 10 15 20 25 30 terhadap metilen biru tidak memenuhi syarat.
Konsentrasi (%)
99
98.95 Ternyata dari rangkaian data hasil penelitian diatas.
98.9 Proses aktifasi arang aktif dari tulang ikan Tuna
98.85
dipengaruhi oleh :
98.8
98.75
0 5 10 15 20 25 30 Suhu aktifasi
Konsentrasi (%) Peningkatan pemakaian suhu berpengaruh
terhadap hasil daya serap dari arang aktif, karena
Gambar 2. Proses Aktifasi pada suhu 75 °C semakin tinggi suhu aktifasi maka daya serapnya
semakin besar karena senyawa hidrokarbon yang
terdapat pada permukaan arang aktif telah banyak
Terlihat pada Gambar 2 bahwa pada suhu 75 °C keluar pada waktu aktifasi (Pari, G., 1996 dalam
dengan konsentrasi CaCl2 dan waktu tertentu daya Siruru, H., 2013) hingga pada suhu yang lebih tinggi
serap yang diperoleh akan naik tetapi setelah itu daya daya serapnya turun disebabkan bertambah cepatnya
serapnya kembali turun akibat waktu aktifasi yang reaksi tumbukan antara molekul sehingga dapat
cukup lama. Bila dibandingkan dengan suhu 50 °C merusak tekstur dari arang.
nilai daya serap yang dihasilkan pada suhu 75 °C lebih
besar. Waktu aktifasi
Variasi waktu aktifasi arang aktif menghasilkan
Pada waktu 20 menit daya serap yang berfluktuasi namun dengan nilai yang
Pada waktu 40 menit tidak berbeda jauh, hal ini terjadi karena reaksi
Pada waktu 60 menit oksidasi dan reduksi yang terlalu lama akan
98.65 mengoksidasi dinding pori arang aktif lebih banyak
98.6 sehingga menghasilkan diameter pori yang lebih besar
98.55
Daya Serap (ml/g)
28
Jurnal Teknik Kimia Vol.10, No.1, September 2015
arang aktifnya tetapi hal ini hanya berlangsung sampai Hampel, C.A and Hawley, G.G, (1973). ³7KH
konsentrasi tertentu. Karena pemakaian konsentrasi (QF\FORSHGLD RI &KHPLVWU\´ HG -186, Van
yang berlebih dapat merusak susunan molekul dari Norstrant Reinhold Co, London.
arangnya. Kataren, S, (1986). ³3HQJDQWDU 7HNQRORJL 0LQ\DN GDQ
/HPDN 3DQJDQ´ HG -208, Universitas
SIMPULAN Indonesia Press.
Kirk Othmer, (1965). ³(QF\FORSHGLD RI &KHPLFDO
Suhu dan waktu aktifasi serta konsentrasi CaCl2 7HFKQRORJ\´ HG 9RO -RKQ :LOOH\ 6RQ ,QF
dapat mempengaruhi daya serap arang. Hasil New York.
maksimal uji daya serap arang dicapai pada suhu Merrit, R.W and White, A.A, (1943). ³3DUWLDO
aktifasi 75 °C, waktu aktifasi 40 menit dan konsentrasi 3\UROLVLV RI :RRG´ ,QGRQHVLD (QJ &KHP
CaCl2 20% dengan daya serap 99,12 ml/g 35.297.
Othmar, D.P and Perstrom, G.A. (1943).³ 'HVWUXFWLYH
DAFTAR PUSTAKA 'LVWLOODWLRQ DQG %DJDVVH´
Shereve, R.N, (1977). ³&KHPLFDO 3URFHVV ,QGXVWULHV´
Agra, I.B, (1981). ³3LUROLVLV /LPEDK 3HUWDQLDQ 6HFDUD 4 ed, Mc. Graw Hill Kogakusha Inc.
6LQDPEXQJ´ 8QLYHUVLWDV *DMDK 0DGD Siruru, H., (2013). Pengaruh lama dan suhu aktifasi
Yogyakarta. terhadap daya serap biru metilen arang aktif.
Cheremisinofi, P. N, Wllwe Buaxh, (1978). ³&DUERQ Jurnal Makila Vol VI no 2. makila.kehutanan-
$EVRUSWLRQ +DQGERRN´ -4, Ann Arbor Scienci unpatti.org.
Published Inc, Michigan. Vinsiah, R., dkk., (2015). Pembuatan Karbon Aktif
Dep. Pertanian, (1982). ³3HQJHPEDQJDQ 3HPbuatan dari Cangkang Kulit Buah Karet (Hevea
$UDQJ $NWLI GDUL .D\X *DODP´ -6. Balai brasilliensis), ejournal.unsri.ac.id
Penelitian dan Pengembangan Industri, Jamilatun, S., Setyawan, M., (2014). Pembuatan
Banjarbaru. Arang Aktif dari Tempurung Kelapa dan
Dep. Perindustrian, (1985). ³3HQJHPEDQJDQ Aplikasinya untuk Penjernihan Asap Cair.
Pembuatan Arang Aktif dari Tempurung Kelapa Spektrum Industri, 2014, Vol. 12, No.
GHQJDQ &DUD 3HPDQDVDQ SDGD 6XKX 7LQJJL´ - 1.journal.uad.ac.id
13, Balai Penelitian dan Pengembangan Industri.
x
29