Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PRAKTIKUM

MATA KULIAH PILIHAN POLIMER


Materi
“Pembuatan Arang Aktif dari Tongkol Jagung dengan Pengaruh
Penambahan Aktivator Asam sebagai adsorben logam Pb”

Disusun oleh :
1. M.Antony 40040117060002
2. Syadila Lutfi Munawaroh 40040117060067
3. Cindy Janna 40040117060135

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
ABSTRAK

Proposal Praktikum Mata Kuliah Pilihan Polimer


“Pembuatan Arang Aktif dari Tongkol Jagung dengan Pengaruh Penambahan
Aktivator Asam sebagai adsorben logam Pb”
Oleh M Antony, Syadila Lutfi Munawaroh, Cindy Janna
PSD III Teknik Kimia 2017-Universitas Diponegoro

Arang merupakan suatu padatan berpori yang mengandung 85-95% karbon. Arang
selain digunakan sebagai bahan bakar, juga dapat digunakan sebagai adsorben (penyerap).
Daya serapnya ditentukan oleh seberapa luas permukaan partikelnya dan kemampuan ini dapat
menjadi lebih tinggi jika arang tersebut diaktivasi dengan bahan – bahan kimia seperti HCl,
HNO3, dan lain – lain ataupun dengan cara pemanasan pada suhu 500 – 900oC. Arang yang
diaktifkan akan mengalami perubahan sifat – sifat fisika dan kimia (Muallifah dalam
Muthmainnah, 2012). Arang aktif dapat dibuat dari bahan yang mengandung karbon, baik
bahan organik maupun anorganik. Beberapa bahan baku yang dapat digunakan antara lain :
kayu, tempurung kelapa, limbah batu bara, limbah pengolahan kayu dan limbah pertanian
seperti kulit buah kopi, kulit buah coklat, sekam padi, jerami, tongkol dan pelepah jagung
(Asano dkk. 1999 dalam Rumidatul, 2006). Tongkol jagung merupakan salah satu limbah
pertanian yang sangat potensial dimanfaatkan untuk dijadikan arang aktif, karena limbah
tersebut sangat banyak dan terbuang percuma. Limbah ini dapat ditingkatkan nilai ekonominya
bila diolah, juga dapat mengurangi potensi pencemaran
lingkungan.

Kata Kunci : Arang Aktif, Tongkol jagung, Adsorben Logam


PROPOSAL PRAKTIKUM
MATA KULIAH PILIHAN POLIMER

I. JUDUL PRAKTIKUM
“Pembuatan Arang Aktif dari Tongkol Jagung dengan Pengaruh
Penambahan Aktivator Asam sebagai adsorben logam Pb”

II. LATAR BELAKANG MASALAH


Tongkol jagung merupakan salah satu limbah pertanian yang sangat potensial
dimanfaatkan untuk dijadikan arang aktif, karena limbah tersebut sangat banyak
dan terbuang percuma. Dalam bahan ini juga mengandung kadar unsur karbon
43,42% dan hidrogen 6,32% dengan nilai kalornya berkisar antara 14,7-18,9 MJ/kg.
Selama ini masyarakat cenderung memanfaatkan limbah tongkol jagung hanya
sebagai bahan pakan ternak, bahan bakar atau terbuang percuma. Untuk
menghindari hal ini perlu adanya pemanfaatan limbah tongkol jagung tersebut,
salah satunya yaitu sebagai bahan baku arang aktif (Mutmainnah, 2012).
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah, produksi jagung tahun
2010 diperkirakan sebesar 171.179 ton pipilan kering, dan dalam bobot tongkol
jagung terdiri dari kurang lebih 30% buah jagung. Selama ini masyarakat cenderung
memanfaatkan limbah tongkol jagung hanya sebagai bahan pakan ternak, bahan bakar
atau terbuang percuma. Untuk menghindari hal ini perlu adanya pemanfaatan limbah
tongkol jagung tersebut, salah satunya yaitu sebagai bahan baku arang aktif (Huda
dalam Muthmainnah, 2012). Beberapa penelitian yang telah dilakukan dengan
modifikasi tongkol jagung sebagai adsorben logam berat timbal, tetapi belum ada
penelitian yang memanfaatkan arang aktif limbah tongkol jagung dengan beberapa
aktivator seperti asam sulfat, asam nitrat dan asam klorida sebagai adsorben logam
berat seperti timbal. Berdasarkan uraian tersebut, bertujuan memanfaatkan tongkol
jagung sebagai adsorben dengan menggunakan aktivator asam klorida (HCl), asam
sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3) untuk menurunkan konsentrasi ion timbal.
Telah dilakukan penelitian tentang kajian penggunaan arang aktif tongkol
jagung sebagai adsorben logam Pb dengan beberapa aktivator asam. Tongkol jagung
merupakan salah satu limbah pertanian yang sangat potensial dimanfaatkan untuk
dijadikan arang aktif, karena selain bahan ini mudah didapat dengan jumlah yang
berlimpah juga mengandung kadar unsur karbon 43,42% dan hidrogen 6,32% dengan
nilai kalornya berkisar antara 14,7 - 18,9 MJ/kg. ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh aktivasi asam dan variasi banyaknya arang tongkol jagung terhadap adsorpsi
timbal (II) oleh limbah tongkol jagung. Aktivasi arang tongkol jagung menggunakan
asam sulfat, asam nitrat dan asam klorida dengan waktu perendaman 24 jam. Hasil ini
menunjukkan bahwa daya serap iod pada arang aktif tongkol jagung yang diaktivasi
asam klorida (HCl) sebesar 773.85 mg/g, asam sulfat (H2SO4) sebesar 665,76 mg/g
dan asam nitrat (HNO3) sebesar 637,82 mg/g. Jumlah arang dengan serapan terbaik
adalah 14 gram dan ion terserap 0,508 ppm. Kapasitas adsorpsi yang terbaik pada
berat 12 gram sebesar 23,80 %.

III. PERUMUSAN MASALAH


Dari latar belakang yang telah dibahas, dapat dirumuskan beberapa masalah
antara lain, sebagai berikut :
a. Bagaimana pengaruh penambahan aktivasi bahan menggunakan asam sulfat,asam
nitrat,dan asam klorida terhadap sifat mekanik arang aktif
b. Bagaimana variable terbaik untuk pembuatan arang aktif dengan bahan baku tongkol
jagung dan kapasitas adsorpsi timbal(II)

IV. TUJUAN PENELITIAN


Adapun tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah :
a. Mengetahui pengaruh penambahan aktivitas bahan kimia dengan cara perendaman
b. Mengetahui kemampuan arang aktif untuk menyerap zat dengan ukuran molekul
yang lebih kecil

V. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diperoleh adalah mahasiswa mengetahui secara pasti penentuan
kapasitas adsorpsi berupa serbuk arang tongkol jagung dan proses aktivasi arang
tongkol jagung sekaligus kemampuan arang aktif untuk menyerap zat dengan
ukuran molekul yang lebih kecil.

VI. TINJAUAN PUSTAKA


6.1 Tongkol Jagung
Tongkol jagung merupakan salah satu limbah pertanian yang sangat potensial
dimanfaatkan untuk dijadikan arang aktif, karena limbah tersebut sangat banyak dan
terbuang percuma. Limbah ini dapat ditingkatkan nilai ekonominya bila diolah, juga
dapat mengurangi potensi pencemaran lingkungan. Menurut Badan Pusat Statistik
(BPS) Jawa Barat produksi jagung di Jawa Barat pada tahun 2013 mencapai 1113088
ton atau meningkat 8.21 persen dibanding tahun 2012. Arang aktif dapat diproduksi
dari berbagai bahan baku yang mengandung karbon seperti kayu, tempurung kelapa,
limbah batu bara, limbah pengolahan kayu dan limbah pertanian seperti kulit buah
kopi, kulit buah coklat, sekam padi, jerami, tongkol dan pelepah jagung (Amphol et
al., 2008). Mutu permukaan arang aktif yang dihasilkan sangat bergantung pada
bahan baku, bahan pengaktif, suhu dan cara pengaktifannya (Bonelli et al., 2001;
Bansode et al., 2003; Ismadji et al., 2005). Pada pembuatan arang aktif terdapat dua
cara yaitu melalui aktivasi secara fisik dan kimia. Aktivasi fisik dilakukan dalam dua
tahap, tahap pertama karbonisasi dan kedua aktivas, sedangkan aktivasi secara
kimia, bahan diimpregnasi terlebih dahulu dengan bahan pengaktif kemudian
dikarbonisasi (Hayashi et al., 2002). Tujuan utama aktivasi arang dengan uap panas
adalah untuk menciptakan dan memperluas pori arang. Jadi jelas bahwa aktivasi
dengan uap panas tidak hanya memindahkan material yang tidak dikelola tetapi juga
cukup efektif dalam membentuk dan melebarkan mikropori dengan naiknya suhu.
Kenaikan suhu dari 750 oC ke 800 oC meningkatkan volume mikropori arang aktif.
Pada batas tertentu peningkatan suhu justru akan menurunkan volume mikroporinya
(Bansode et al., 2003; Ismadji et al., 2005; Pari et al., 2006).
6.2 Arang Aktif
Arang aktif adalah arang yang diolah lebih lanjut pada suhu tinggi dengan
menggunakan gas CO2, uap air atau bahan-bahan kimia, sehingga poriporinya terbuka
dan dapat digunakan sebagai adsorben. Daya adsorpsisi arang aktif disebabkan adanya
pori-pori mikro yang sangat besar jumlahnya,
sehingga menimbulkan gejala kapiler yang mengakibatkan adanya daya adsorpsi
(Yustinah dan Hartini, 2011).Karbon aktif disusun oleh atomatom C yang terikat
secara kovalen dalam suatu kisi heksagonal datar dengan satu atom C pada setiap
sudutnya yang luas permukaan berkisar antara 300 m2/g hingga 3500 m2/g dan ini
berhubungan dengan struktur pori internal sehingga mempunyai sifat sebagai
adsorben.(Taryana,2002) Arang aktif fasa cair dihasilkan dari material dengan berat
jenis rendah, seperti arang dari serabut kelapa yangmempunyai bentuk butiran
(powder), rapuh (mudah hancur), mempunyai kadar abu yang tinggi berupa silika dan
biasanya digunakan untuk menghilangkan bau, rasa, warna, dan kontaminan organik
lainnya. Sedangkan arang aktif fasa gas dihasilkan dari material dengan berat jenis
tinggi(Ramdja,et.al. 2008). Karbon aktif tersedia dalam berbagai bentuk misalnya
gravel, pelet (0.8-5 mm) lembaran fiber, bubuk (PAC: powder active carbon, 0.18 mm
atau US mesh 80) dan butiran-butiran kecil (GAC Granular Active carbon, 0.2-5 mm)
dsb. Serbuk karbon aktif PAC lebih mudah digunakan dalam pengolahan air dengan
sistem pembubuhan yang sederhana. Bahan baku yang berasal dari hewan, tumbuh-
tumbuhan, limbah ataupun mineral yang mengandung karbon dapat dibuat menjadi
arang aktif, bahan tersebut antara lain: tulang, kayu lunak, sekam, tongkol jagung,
tempurung kelapa, sabut kelapa, ampas penggilingan tebu, ampas pembuatan kertas,
serbuk gergaji, kayu keras dan batubara. Proses aktivasi merupakan suatu perlakuan
terhadap arang yang bertujuan untukmemperbesar pori yaitu dengan cara
memecahkan ikatan hidrokarbon atau mengoksidasi molekul-molekul permukaan
sehingga arang mengalami perubahan sifat, baik fisika maupun kimia, yaitu luas
permukaannya bertambah besar dan berpengaruh terhadap daya adsorpsisi(Subadra,
et al., 2005)
6.3.1 Klasifikasi Jagung
Tanaman Jagung ini memiliki klasifikasi seperti yang ditunjukkan pada
Tabel 6.1
Tabel 6.1 Klasifikasi Tanaman Jagung
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Sub Divisi Angiospermae
Kelas Monocotyledone
Ordo Graminae
Family Graminaceae
Genus Zea
Spesies Zea mays L
( Tjitrosoepomo,1983 )
6.3.2 Kandungan Gizi Tanaman Jagung
Tanaman Jagung ini memiliki kandungan gizi seperti yang ditunjukkan pada
Tabel 6.2
Tabel 6.2 Kandungan Gizi Tanaman Jagung
Komponen Biji Utuh Endosperma Lembaga Kulit Ari Tip Cap
Protein(%) 3,7 8,0 18,4 3,7 9,1
Lemak(%) 1,0 0,8 33,2 1,0 3,8
Syarat Kasar 86,7 2,7 8,8 86,7 -
(%)
Abu(%) 0,8 0,3 10,5 0,8 1,6
Pati(%) 71,3 87,6 8,3 7,3 5,3
Gula(%) 0,34 0,62 10,8 0,34 1,6
( Inglett, 1987 )

6.2.1 Komposisi Kimia Tongkol Jagung


Biji durian ini memiliki komposisi kimia seperti yang ditunjukkan pada
yang mana dalam setiap 1 tongkol jagung. Tabel 6.3
Tabel 6.3 Komposisi Kimia Biji Durian
Komposisi %
Kadar air 13,9
Abu 1,17
Analisa kandungan zat kimia
C 43,42
H 6,32
O 46,69
N 0,67
S 0,07
Abu 2,30
HHV (MJ/Kg) 14,7 – 18,9

( Lachke, 2002)
BAB III. METODE PENELITIAN

1.1 Alat Yang Digunakan


Alat
Pirolisis
Ayakan 60 mesh
Neraca Analitik
Desikator
Buret 25ml
Spektrofotometri
Labu ukur
Pipet
Erlenmeyer

1.2 Bahan Yang Digunakan


Bahan
Tongkol Jagung
HCL 4 N
H2SO4 4 N
HNO3 4 N
Larutan Pb(NO3)2
Larutan FeCl3
Larutan CuSO4
Aquadest
Indikator Pati1 %
Kertas Saring
Kertas pH

1.3 Variabel Yang Diamati


1.4 Variabel Yang Diamati
1.4.1 Variabel Tetap
Bahan Massa (gr)
Tongkol jagung 600

Larutan Uji Volume (ml)


FeCL3 500
CuSO4 500
Pb(NO3)2 500
1.4.2 Variabel Bebas
no Aktivator Konsentrasi
1 HCL 4N
2 H2SO4 4N
3 HNO3 4N

1.4.3 Variabel Terikat


Kecepatan daya adsorb dari karbon aktif yang dihasilkan
1.4.4 Pembuatan Arang Aktif

Cuci tongkol jagung hingga benar-benar


bersih,selanjutnya dikeringkan

Memanaskan tongkol jagung dalam tanur


dengan suhu 400C selama 1 jam untuk
memperoleh arang

Arang dihaluskan hingga berbentuk


serbuk

Serbuk diayak dengan ayakan 60 mesh

Sebanyak 50gr arang(yang lolos ayakan 60


mesh) direndam dalam reagen aktivator
asam selama 24 jam,asam yang digunakan
yaitu H2SO4 4N,HNO3 4N,dan HCL 4N

Saring dan cuci arang dengan Aquadest

Arang yang dihasilkan lalu dikeringkan


dalam oven pada suhu 110 C Selama 3
jam

Dinginkan dalam desikator


 Pembuatan arang aktif
 Cuci tongkol jagung hingga benar-benar bersih,selanjutnya dikeringkan
 Memanaskan tongkol jagung dalam tanur dengan suhu 400ºC selama 1 jam untuk
memperoleh arang
 Arang dihaluskan hingga berbentuk serbuk
 Serbuk diayak dengan ayakan 60 mesh

 Aktivasi arang dengan asam


 Sebanyak 50gr arang(yang lolos ayakan 60 mesh) direndam dalam reagen aktivator
asam selama 24 jam,asam yang digunakan yaitu H2SO4 4N,HNO3 4N,dan HCL 4N
 Saring dan cuci arang dengan Aquadest
 Arang yang dihasilkan lalu dikeringkan dalam oven pada suhu 110 C Selama 3 jam
 Dinginkan dalam desikator
o Uji kecepatan daya serap terhadap larutan CuSO4
- Buat 100 ml larutan CuSO4 1M dengan cara timbang padatan
CuSO4 sebanyak 16 gram masukkan ke dalam gelas beker,
larutkan dengan sedikit aquadest. Larutan yang terbentuk
dimasukkan kedalam labu takar 100 ml, tambahkan aquadest
hingga tanda batas, gojog sampai homogen.
- Pindahkan larutan CuSO4 ke gelas beker, timbang karbon aktif
sebanyak 10 gram. Masukkan karbon aktif kedalam larutan
CuSO4.
- Nyalakan stopwatch, amati perubahan pada larutan CuSO4
o Uji kecepatan daya serap terhadap larutan FeCl3
- Buat 100 ml larutan FeCl3 1M dengan cara timbang padatan
CuSO4 sebanyak 16 gram masukkan ke dalam gelas beker,
larutkan dengan sedikit aquadest. Larutan yang terbentuk
dimasukkan kedalam labu takar 100 ml, tambahkan aquadest
hingga tanda batas, gojog sampai homogen.
- Pindahkan larutan FeCl3 ke gelas beker, timbang karbon aktif
sebanyak 10 gram. Masukkan karbon aktif kedalam larutan FeCl3.
- Nyalakan stopwatch, amati perubahan pada larutan FeCl3.
o Uji kecepatan daya serap terhadap larutan Pb(NO3)2
- Buat 100 ml larutan Pb(NO3)21M dengan cara timbang padatan
Pb(NO3)2 sebanyak 16 gram masukkan ke dalam gelas beker,
larutkan dengan sedikit aquadest. Larutan yang terbentuk
dimasukkan kedalam labu takar 100 ml, tambahkan aquadest
hingga tanda batas, gojog sampai homogen.
- Pindahkan larutan Pb(NO3)2ke gelas beker, timbang karbon aktif
sebanyak 10 gram. Masukkan karbon aktif kedalam larutan
Pb(NO3)2.
- Nyalakan stopwatch, amati perubahan pada larutan Pb(NO3)2.

VII. RENCANA KEGIATAN


a. Waktu pelaksanaan
Praktikum dilaksanakan pada bulan Mei 2019 pada semester 5.
b. Lokasi Pelaksanaan
Praktikum Mata Kuliah Pilihan Polimer akan dilaksanakan di Laboratorium
PSD III Teknik Kimia Universitas Diponegoro.

VIII. RENCANA ANGGARAN


Biaya praktikum = Rp. 400.000,00
Pembuatan laporan = Rp. 50.000,00
Lain – lain = Rp. 50.000,00 +
= Rp. 500.000,00

IX. ORGANISASI PENELITIAN


Praktkum Mata Kuliah Pilihan Polimer akan dilaksanakan oleh mahasiswa Program
Studi Diploma III Teknik Kimia Universitas Diponegoro Semarang, yaitu sebagai
berikut:

1. M.Antony 40040117060002
2. Syadila Lutfi Munawaroh 40040117060067
3. Cindy Janna 40040117060135

Demikian usulan kegiatan ini dibuat agar dapat disetujui dan dapat dilaksanakan dengan
sebaik – baiknya.

Semarang, 18 Mei 2018


Praktikan I Praktikan II Praktikan III

M. Antony Syadila Lutfi Munawaroh Cindy Janna


40040117060002 40040117060067 40040117060135

Menyetujui,
Ka. Laboratorium MKP
( Dosen Pembimbing)

Ir. Hj. Wahyuningsih, M.Si


NIP. 1954031819986032001

Anda mungkin juga menyukai