1
Januari 2021
ISSN : 2085 – 1669
e-ISSN : 2460 – 0288
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek
Email : jurnalteknologi@umj.ac.id
U N I V E R S I T A S M U H A M M A D I Y A H J A K A R T A
*E-mail: tatan.swk@gmail.com
ABSTRAK
Ampas tebu mengandung selulosa yang memungkinkan ampas tebu untuk dimanfaatkan sebagai bahan untuk
karbon aktif. Limbah air asam tambang memiliki kadar besi dan mangan yang cukup tinggi sehingga karbon
aktif ampas tebu digunakan sebagai adsorben penurun kadar besi dan mangan dalam limbah air asam tambang.
Ampas Tebu diubah menjadi arang aktif dengan proses dehidrasi, proses karbonisasi dan proses aktivasi. Arang
aktif yang sudah jadi selanjutnya diuji kualitas bobot, waktu kontak optimum, dan efektivitas menurunkan kadar
besi dan mangan dalam limbah air asam tambang. Hasil uji kualitas arang aktif telah memenuhi standar yang
dipersyaratkan oleh regulasi SNI No. 06-3730-1995. Bobot optimum arang aktif ampas tebu sebesar 3 gram
selama 60 menit. Kandungan Besi diperoleh sebesar 4 mg/L dengan persentase removal sebesar 79,65% dan
kadar Mangan diperoleh sebesar 4,12 mg/L dengan persentase removal sebesar 60,00 % pada limbah air asam
tambang. Nilai kadar Mangan masih belum memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan oleh Kepmen LH No.
113 Tahun 2003. Penelitian selanjutnya bisa membuat variasi bobot karbon aktif ampas tebu yang lebih besar.
ABSTRACT
Bagasse contains cellulose that can be used as raw material to activated carbon. Acid mine drainage has high
levels of iron and manganese so bagasse activated carbon is used as an adsorbent for reducing iron and
manganese levels in acid mine drainage. Bagasse was converted into activated carbon by dehydration,
carbonization, and activation processes. Then activated carbon was tested for weight quality, optimum contact
time, and effectiveness for reducing iron and manganese levels in acid mine drainage. The results of the quality
test of activated carbon have met the standards required by SNI No. 06-3730-1995. The optimum weight of
activated carbon is 3 grams with a contact time of 60 minutes. Iron content obtained at 4 mg / L with a removal
percentage of 79.65% and Manganese content obtained at 4.12 mg / L with a removal percentage of 60.00% in
acid mine drainage. The value of Manganese content still does not meet the quality standard set by the Decree of
the State Minister for Environment No. 113 of 2003. For future studies can make a higher variation in the weight
of activated carbon bagasse.
DOI: https://dx.doi.org/10.24853/jurtek.13.1.33-42
Jurnal Teknologi Volume 13 No. 1 Januari 2021 ISSN : 2085 – 1669
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek e-ISSN : 2460 – 0288
34
Azwardi Imani, Tatan Sukwika, Laila Febrina: Karbon Aktif Ampas Tebu sebagai Adsorben Penurun Kadar Besi dan Mangan Limbah Air Asam
Tambang
variasi bobot karbon aktif sebanyak 1gr, 2gr, aktivasi. Proses dehidrasi ini untuk
dan 3gr dengan pengaruh waktu kontak menghilangkan air yang terkandung pada
adsorben selama 30, 60, dan 90 menit. Setelah ampas tebu yaitu dengan proses pemanasan
diperoleh nilai parameter pengujian Fe dan yang dilakukan pada suhu 105˚C ± 5˚C. Proses
Mn melalui proses pengolahan karbon karbonisasi dilakukan dengan pemanasan
aktif, kemudian dihitung nilai efektivitas dengan suhu sekitar 600-900˚C. Pada
penurunan nilai konsentrasinya dengan penelitian ini, proses karbonisasi dilakukan
rumus: pada suhu 600 ˚C selama 30 menit, proses ini
bertujuan untuk menghilangkan unsur-unsur
seperti oksigen dan hidrogen yang dapat
menutupi pori-pori adsorben yang dapat
Sementara pengukuran parameter untuk
menghalangi proses adsorbsi saat
pengujian limbah air asam tambang mengacu
pengaplikasian sehingga dapat menurunkan
pada standar metode APHA 3125 B (APHA,
efektivitas adsorben. Proses selanjutnya yang
2012), lihat Tabel 1.
dilakukan adalah proses aktivasi dengan
melakukan perendaman adsorben selama 24
Tabel 1. Parameter pengujian air
jam dalam larutan HCl 0,1 N dengan tujuan
Parameter Metode Uji
Kadar Besi (Fe) APHA 3125 B
untuk memperbesar luasan pori-pori adsorben
Kadar Mangan (Mn) APHA 3125 B yang berperan sebagai sisi aktif dalam
mengikat adsorbat. Kemudian karbon ampas
Penggunaan metode standar APHA karena tebu dicuci dengan aquades, disaring dan
APHA diakui secara internasional dan lebih dikeringkan menggunakan oven bersuhu
cocok untuk alat instrument ICP-MS yang 105oC.
digunakan untuk analisis kadar besi dan
mangan. Sedangkan SNI masih memerlukan Tabel 2. Hasil rendemen adsorben ampas tebu
pengembangan supaya kompatibel dengan Bahan Baku Adsorben Rendemen
(gr) (gr) (%)
teknologi yang lebih advance.
1002,0935 58,1319 5,80
HASIL DAN PEMBAHASAN
Adsorben ampas tebu dibuat dengan metode
Tingkat keasaman air tambang adalah pH <4
yang telah diperbaharui, yaitu dengan tahapan
sehingga menimbulkan masalah terhadap
proses berupa tahap dehidrasi, karbonisasi,
lingkungan. Ada tiga faktor utama yang
aktivasi seperti yang telah dijelaskan terperinci
mempengaruhi proses pembentukannya yaitu
sebelumnya. Hasil rendemen adsorben ampas
oksigen, air, dan batuan yang mengandung
tebu yang telah dibuat disajikan pada Tabel 2.
mineral-mineral sulfidik seperti pirit,
kalkopirit, dan lain-lain. Untuk jenis kegiatan
Uji Kualitas Karbon Aktif
penambangan ini dapat berupa tambang
Hasil uji kualitas karbon aktif diperoleh
terbuka maupun tertutup (Natarajan, 2018).
melalui proses uji di laboratorium untuk
Sampel air asam tambang yang diuji memiliki
mengetahui apakah kualitas karbon aktif yang
nilai pH 3,26, conductivity 4567 µS/cm, TDS
dibuat sudah memenuhi syarat keberterimaan
3502 mg/L, salinity 3,6 ppt, kadar besi dan
sesuai dengan SNI-06-3730-1995 (Tabel 3).
mangan menunjukkan konsentrasi yang cukup
tinggi yaitu 22,1 mg/L dan 10,3 mg/L.
Kadar Air
Analisis kadar air dilakukan dengan cara
Kualitas Karbon Aktif Ampas Tebu sebagai
pemanasan pada suhu 105±5˚C kurang lebih
Adsorben
selama 3 jam pada oven untuk memastikan
Kandungan selulosa yang terdapat pada ampas
kandungan air dalam karbon aktif menguap.
tebu dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
Uji ini untuk mengetahui jumlah air yang
karbon aktif, karena kemampuannya untuk
terkandung di dalam karbon aktif dan
mengadsorbsi anion dan kation dalam air yang
mengetahui sifat higroskopis karbon aktif.
tercemar. Beberapa tahapan pembuatan karbon
Hasil uji menunjukkan terdapat nilai kadar air
aktif yaitu proses dehidrasi, karbonisasi dan
sebesar 6,09%. Nilai ini sudah memenuhi nilai
35
Jurnal Teknologi Volume 13 No. 1 Januari 2021 ISSN : 2085 – 1669
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek e-ISSN : 2460 – 0288
36
Azwardi Imani, Tatan Sukwika, Laila Febrina: Karbon Aktif Ampas Tebu sebagai Adsorben Penurun Kadar Besi dan Mangan Limbah Air Asam
Tambang
keadaan bebas air sehingga pori karbon aktif usaha dan atau kegiatan pertambangan batu
tidak terhalangi oleh kandungan air dalam bara.
sampel. Hasil pengujian awal, limbah air asam
Pada karbon aktif dari ampas tebu diperoleh tambang masih jauh diatas nilai ambang batas
nilai daya serap iodine sebesar 816,41 mg/g. yang diperbolehkan. Tingginya kadar besi dan
Berdasarkan standar keberterimaan SNI 06- mangan menunjukkan perlu adanya treatment.
3730-1995, maka nilai daya serap iodine Salah satu treatment yang dapat dilakukan
karbon aktif ini sudah memenuhi standar. yaitu dengan proses adsorbsi menggunakan
Artinya, karbon aktif dapat digunakan sebagai karbon aktif. Sifat fisik karbon aktif yang
adsorben untuk menyerap pengotor yang dapat memiliki pori-pori, sehingga memungkinkan
mencemari air. Proses adsorbsi menggunakan adsorbat di dalam limbah air asam tambang
adsorbat iodine merupakan jenis adsorbsi dapat diserap. Pengujian karbon aktif yang
fisika dimana adsorbat tidak menembus masuk telah diaktivasi oleh HCl 0,1 N menggunakan
ke dalam adsorben. Energi yang digunakan 2 variabel bebas, yaitu bobot karbon aktif dan
pun merupakan energi ikatan yang kecil lamanya waktu kontak karbon aktif dengan
dimana ion-ion adsorbat yang terikat oleh limbah air asam tambang. Berdasarkan hasil
adsorben dapat dilepas kembali. uji di laboratorium, nilai parameter uji karbon
Nilai daya serap yang ditunjukan sampel aktif dinyatakan sudah memenuhi syarat
adsorben ampas tebu ini menunjukkan keberterimaan sesuai SNI 06-3730-1995.
kemampuan karbon aktif dalam proses
adsorbsi, semakin besar nilai daya adsorbsinya Tabel 4. Baku mutu air limbah pada
terhadap iodine maka dapat dikatakan luas pertambangan batu bara
permukaan karbon aktif pun semakin besar. Parameter Kadar (mg/L)
Hal ini terjadi karena dalam pembuatan karbon Kadar Besi 7
aktif penghalusan dilakukan hingga ukuran Kadar Mangan 4
yang sangat kecil yaitu 200 mesh. Tujuaanya
agar luas permukaannya semakin besar Efektivitas Penurunan Kadar Besi-Mangan
sehingga kontak adsorbsi akan semakin besar Pengontakan karbon aktif terhadap sampel
pula. Aktivasi dengan cara penggabungan limbah air asam tambang dilakukan dengan
antara menggunakan zat kimia dan proses sistem batch yang mencampurkan adsorben
oksidasi fisika ini dapat mempermudah pada larutan yang tetap jumlahnya pada selang
terbukanya pori karbon aktif sehingga waktu yang berbeda kemudian diamati
memiliki luas permukaan penyerapan serta perubahan kualitasnya. Hasil uji penurunan
kemampuan daya serap yang besar. kadar besi dan mangan pada limbah air asam
tambang dengan menggunakan karbon aktif
Pengaruh Karbon Aktif Ampas Tebu ampas tebu teraktivasi HCl 0,1 N dapat dilihat
Hasil analisis pengaruh karbon aktif ampas pada Tabel 5 dan 6. Pada Tabel 5, setelah
tebu terhadap penurunan kadar besi dan terjadi kontak dengan karbon aktif ampas tebu
mangan dengan pelakuan yang berbeda. maka terjadi penurunan kadar besi. Efektivitas
Pelakukan ini dengan variasi bobot karbon Penurunan kadar besi pada sampel limbah air
aktif sebanyak 1gr, 2gr, dan 3gr serta asam tambang berkisar antara 21,72% hingga
perlakuan lain dengan pengaruh waktu kontak 79,65% dengan bobot optimum 3gr tetapi
adsorben selama 30, 60, dan 90 menit. waktu kontaknya lebih singkat yaitu 60 menit
pengujian karbon aktif dilakukan pada sampel (Gambar 5). Pada penelitian Asbahani (2013)
limbah air asam tambang. Pengujian awal kondisi efektivitas adsorbsi besi (Fe) terjadi
pengukuran kadar besi dan mangan pada karbon aktif ampas tebu mencapai
menunjukkan konsentrasi yang cukup tinggi 90,34%, bobot optimum 2gr, dan waktu kontak
yaitu 22,1 mg/L dan 10,3 mg/L. Hal ini berarti selama 90 menit. Sedangkan penelitian Hayati
bahwa nilai-nilai tersebut masih melampaui et al. (2015) efektivitas penurunan kadar besi
nilai ambang batas atau standar baku mutu menggunakan karbon aktif ampas tebu sebesar
yang telah ditetapkan oleh KepmenLH (2003). 88,00% dengan waktu kontak selama 120
Tabel 4 menyajikan baku mutu air limbah bagi menit.
37
Jurnal Teknologi Volume 13 No. 1 Januari 2021 ISSN : 2085 – 1669
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek e-ISSN : 2460 – 0288
38
Azwardi Imani, Tatan Sukwika, Laila Febrina: Karbon Aktif Ampas Tebu sebagai Adsorben Penurun Kadar Besi dan Mangan Limbah Air Asam
Tambang
besar dari hasil uji Agustiyani et al. (2014) yang telah diadsorbsi oleh pori-pori karbon
yaitu sebesar 49,67%, Sedangkan, jika aktif dari limbah air asam tambang akan
dibandingkan dengan penelitian Gobel (2018) berkurang sehingga kadar Fe dan Mn pada
yang menggunakan fly ash sebagai adsorben limbah tersebut akan berkurang.
memiliki nilai efektivitas yang lebih besar dari Berdasarkan variasi waktu kontak, efektivitas
karbon aktif ampas tebu yaitu sebesar 81,77%. penurunan kadar besi dan mangan terbaik pada
Proses adsorbsi dapat dipengaruhi oleh bobot waktu kontak 60 menit. Pada kondisi ini,
dan waktu kontak. Pada proses penurunan karbon aktif memerlukan waktu yang cukup
kadar Fe menunjukkan bahwa, hasil efektivitas sehingga dapat mengadsorbsi zat organik
penurunan paling besar pada perlakuan bobot maupun anorganik secara optimal. Logam besi
karbon aktif 3gr dan waktu kontak 60 menit dan mangan yang terikat di dalam pori-pori
yaitu 79,65%. Sedangkan pada kadar Mn akan semakin banyak kesempatan untuk
menunjukkan hasil efektivitas penurunan bersinggungan jika waktu kontak semakin
paling besar pada perlakuan bobot karbon aktif lama. Sementara, efektivitas adsorbs alami
3gr dengan waktu kontak 60 menit yaitu penurunan pada waktu kontak 90 menit.
60,00%. Proses adsorbsi terbaik ditentukan Menurut Syauqiah et al. (2011) lama waktu
berdasarkan efektivitas karbon aktif dalam kontak berbanding lurus dengan penurunan
mengadsorbsi besi maupun mangan dengan tingkat kadar Fe karena proses penyerapan
variasi bobot dan waktu tertentu. Pada saat adsorbat oleh adsorben. Hal ini dimungkinkan
bobot karbon aktif dan waktu kontak mencapai karena proses desorbsi, yaitu pelepasan
nilai maksimal pada proses adsorbsi maka kembali adsorbat. Pada kondisi lain, Ningsih et
bobot dan waktu kontak tersebut dijadikan al. (2016) dan Shafirinia et al. (2016)
sebagai dosis dan waktu kontak terbaik. menyebutkan bahwa permukaan adsorbat yang
Menurut Asbahani (2013), kemampuan karbon telah jenuh dapat menyebabkan terjadinya
aktif ampas tebu yang baik untuk menurunkan desorbsi, dimana waktu kontak tidak lagi
kadar Fe adalah pada dosis 2gr dan waktu berpengaruh karena laju adsorbsi menjadi
kontak 90 menit, dengan efektivitas adsorbsi berkurang pada keadaan jenuh.
mencapai 90,34%. Selain itu, menurut Pemanfaatan limbah ampas tebu sebagai
Agustiyani et al. (2014), penurunan kadar Mn adsorben untuk menurunkan kadar Fe dan Mn
setelah ditambahkan karbon aktif optimum dalam limbah air asam tambang menunjukkan
pada dosis 3gr karbon aktif dengan efektivitas bahwa, karbon aktif limbah ampas tebu dapat
penurunan sebesar 49,67%. digunakan sebagai adsorben dengan efektivitas
Penggunaan dosis karbon aktif ampas tebu, penurunan terbaik pada perlakuan dengan
tidak jauh berbeda dengan uji karbon aktif bobot karbon aktif 3gr dan waktu kontak 60
tongkol jagung, kulit singkong, dan kulit menit dengan efektivitas penurunan kadar Fe
pisang. Hasil pengujian Antika et al. (2019) dan Mn sebesar 79,65 dan 60,00%.
dibutuhkan 3gr karbon aktif tongkol jagung Berdasarkan variasi bobot diketahui bahwa
untuk mencapai kondisi penurunan efektif penambahan jumlah karbon aktif berpengaruh
pada kadar besi dan mangan. Penelitian Abdi positif pada kemampuan zat organik terserap
et al. (2015) membutuhkan 5gr karbon aktif ke dalam pori pori karbon aktif. Sehingga,
kulit pisang. Sedangkan Jusmanizah (2011) kadar Fe dan Mn semakin kecil.
memerlukan 2gr karbon aktif kulit singkong.
Selanjutnya, kadar Mn dalam limbah air asam KESIMPULAN
tambang sesuai baku mutu air limbah adalah 4 Hasil evaluasi pada variabel-variabel yang
mg/L. Hasil uji menunjukkan bahwa diuji, terdapat perbedaan pada sistem
penurunan mangan paling efektif hanya pengolahan adsorben dan sistem pengolahan
mampu sampai 4,12 mg/L artinya, penurunan alternatif lainnya. Kualitas arang aktif ampas
kadar mangan oleh karbon aktif ampas tebu tebu telah sesuai standar keberterimaan SNI
kurang baik jika dibandingkan dengan No. 06-3730-1995 hal ini ditunjukkan oleh
penurunan kadar besi. Semakin banyak dosis parameter uji kadar air sebesar 6,09%, kadar
karbon aktif yang ditambahkan maka akan abu 5,11%, volatile matter 18,80%, fix carbon
semakin banyak logam besi dan mangan yang 70,00%, dan daya serap iodine 816,41 mg/L.
terserap kedalam pori-pori. Logam Fe dan Mn Kondisi optimum diperoleh pada variasi
39
Jurnal Teknologi Volume 13 No. 1 Januari 2021 ISSN : 2085 – 1669
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek e-ISSN : 2460 – 0288
40
Azwardi Imani, Tatan Sukwika, Laila Febrina: Karbon Aktif Ampas Tebu sebagai Adsorben Penurun Kadar Besi dan Mangan Limbah Air Asam
Tambang
41
Jurnal Teknologi Volume 13 No. 1 Januari 2021 ISSN : 2085 – 1669
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek e-ISSN : 2460 – 0288
42