A. Ketel Uap
ketel uap adalah suatu pesawat yang digunakan untuk mengubah air yang ada
di dalamnya menjadi uap dengan cara dipanaskan. Dengan adanya bahan perantara air
tersebut, maka di dalam ketel uap harus ada ruang atau tempat air. Uap yang dibentuk
di dalam ketel mempunyai tekanan yang lebih besar dari pada tekanan udara luar,
maka ketel harus mampu menahan tekanan uap tersebut. Kekuatan ketel uap
tergantung dari bentuk dan bahannya. Bentuk yang lebih kuat untuk menahan tekanan
yang lebih besar dari dalam adalah bentuk bulat cembung dan silinder sebab dengan
bentuk semacam itu sukar berubah bentuknya yang disebabkan oleh tekanan dari
dalam. Tetapi bentuk bulat cembung ini tidak digunakan untuk ketel uap karena
konstruksinya yang sulit unruk dikerjakan. Oleh karena itu pada umumnya ketel uap
dibuat dalam bentuk silinder. Bahan untuk ketel uap harus baik karena disamping
harus menahan tekanan yang tinggi juga harus tahan pada suhu yang tinggi. Biasanya
digunakan baja Siemens-Martin yang liat dan mudah dikerjakan.
Air ketel
< 0,1 OD
<0,1 OD
7,5-8,0
10,0-10,8
Tidak nyata
max 1500
PAlkali
50 ppm
300 ppm
M Alkali
100 ppm
500 ppm
Chlorine
Tidak nyata
max 70 ppm
30 ppm
max 60 ppm
Oksigen
Tidak nyata
Silikat
Tidak nyata
Spesifikasi Air
Kesadahan
pH
TDS
Sulfit
Fe
Tidak nyata
P205
Max 30 ppm
1.
2.
3.
4.
5.
Hal-hal yang mempengaruhi efisiensi boiler adalah bahan bakar dan kualitas air
umpan boiler.Parameter-parameter yang mempengaruhi kualitas air umpan boiler
antara lain:
Oksigen terlarut, dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan korosi pada peralatan
boiler.
Kekeruhan, dapat mengenda pada perpipaan dan peralatan proses serta mengganggu
proses.
PH. Bila tidak sesuai dengan standar kualitas air umpan boiler dapat menyebabkan
korosi pada peralatan
Kesadahan, merupakan kandungan ion Ca dan Mg yang dapat menyebabkan kerak
pada peralatan serta perpipaan boiler sehingga menimbulkan local overheating
Fe, dapat menyebabkan air bewarna dan mengendap disaluran air dan boiler bila
teroksidasi oleh oksigen
Secara umum air yang akan digunakan sebagai umpan boiler adalah air yang tidak
mengandung unsur yang dapat menyebabkan terjadinya endapan yang dapat
membentuk kerak pada boiler dan air yang tidak mengandung unsur yang dapat
menyebabkan korosi boiler.
Berikut ini merupakan persyaratan bakumutu air umpan boiler :
Satuan
unit
Ymhos/cm
Ppm
ppm
Ppm
Ppm
Ppm
Ukuran
10,5-11,5
5000, max
3500, max
800 , max
2,5 x SiO2 , min
-
Ppm
Ppm
Ppm
Ppm
Unit
150, max
2, max
20,50
8,0 9,0
Harga PH pada air umpan boiler dan air pendingin penting untuk diperhatikan
untuk mencegah terjadinya korosi. Terdapat hubungan antara PH dan laju terjadinya
korosi pada bahan kontruksi dari logam mid steel yang menunjukkan adanya
kecenderungan menurunnya korosi dengan naiknya harga pH . Namun pada bahan
kontruksi dari logam Cu terjadi sebaliknya, yaitu kecenderungan laju korosi menaik
dengan menaiknya harga pH diatas 9.
A. Karakteristik air boiler :
1. PH
Merupakan indikasi untuk keasaman suatu zat . PH (Pondus hidrogenium)
ditentukan oleh jumlah hydrogen bebas (H+) dalam suatu zat. PH adalah factor
logaritmik, ketika sebuah larutan menjadi 10x lebih asam, PH akan jatuh oleh satu
unit.
2. Daya hantar listrik/konduktivitas
Daya hantar listrik adalah kemampuan dari larutan untuk menghantarkan arus
listrik yang dinyatakan dalam pmhos/cm. Harga daya hantar listrik dari umpan air
boiler di[erhatikan untuk mencegah terjadinya endapan kerak pada bagian permukaan
perpidahan panas dan untuk menjaga kemurnian steam.
3. Alkalinitas
Didefinisikan sebagai jumlah anion dalam air yang akan bereaksi untuk
menetralkan ion H+ . Harga alkalinitas tinggi tidak dikehendaki untuk umpan air
boiler karena dapat menimbulkan pembusaan dan carryover.
4. Kesadahan, karbonat dan non karbonat
5. Silica
6. Besi
7. Phospat
8. Turbiditas, sifat optic dari suatu larutan yang menyebabka cahaya yang
melaluinya terabsorsi.
9. TTS ( Total Suspendied Solid)
Degasifier
E.5 Deaerasi
Dalam deaerasi, gas terlarut, seperti oksigen dan karbon dioksida,
dibuang dengan pemanasan awal air umpan sebelum masuk ke boiler. Seluruh
air alam mengandung gas terlarut dalam larutannya. Gas-gas tertentu seperti
karbon dioksida dan oksigen, sangat meningkatkan korosi. Bila dipanaskan
dalam sistim boiler, karbon dioksida(CO2) dan oksigen (O2) dilepaskan
sebagai gas dan bergabung dengan air (H2O) membentuk asam karbonat
(H2CO3).
Penghilangan oksigen, karbon dioksida dan gas lain yang tidak
dapat terembunkan dari air umpan boiler sangat penting bagi umur peralatan
boiler dan juga keamanan operasi. Asam karbonat mengkorosi logam
menurunkan umur peralatan dan pemipaan. Asam ini juga melarutkan besi (Fe)
yang jika kembali ke boiler akan mengalami pengendapan dan meyebabkan
terjadinya pembentukan kerak pada boiler dan pipa. Kerak ini tidak hanya
berperan dalam penurunan umur peralatan tapi juga meningkatkan jumlah
energi yang diperlukan untuk mencapai perpindahan panas.