Anda di halaman 1dari 6

PREPARASI TiO2 NANORODS DARI TITANIL SULFAT MENGGUNAKAN

METODE SOLVOTERMAL

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata 1

Untuk mencapai gelar Sarjana Sains

oleh:

Nika Lutfiana

4311415064

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian skripsi
yang berjudul “Adsorpsi Logam Kromium Dalam Limbah Elektroplating Dengan
Menggunakan Cangkang Telur Ayam”.

Proposal skripsi ini mencoba untuk menjabarkan berbagai referensi yang telah
penulis dapatkan untuk menunjang  teori yang akan dibahas . Mulai dari pengenalan teori
sampai kepada pembahasan dan contoh-contohnya.

Dalam kesempatan ini, dengan penuh hormat penulis menyampaikan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


2. Ketua Jurusan Kimia
3. Ketua Program Studi kimia
4. Orang tua tercinta, yang telah mengerahkan segenap jiwa, raga, kasih sayang dan
pengorbanannya.
5. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah mendukung
dalam penulisan proposal penelitian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal skripsi ini masih terdapat
banyak kekurangan, karena kesempurnaan itu hanyalah milik Allah SWT.  Kritik dan saran
pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan agar penyampaian proposal
selanjutnya dapat lebih baik.

Semarang,  10 Juli  2018

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................. iii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian............................................................................ 3

D. Manfaat Penelitian.......................................................................... 4
E. Ruang Lingkup............................................................................... 4

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori.................................................................................. 5

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan........................................... 13


F. Kerangka Berpikir........................................................................ 16

G. Hipotesis....................................................................................... 17

BAB III. METODE PENELITIAN


A. Waktu dan Tempat Penelitian....................................................... 18

B. Variabel......................................................................................... 18

C. Alat Penelitian............................................................................... 18

D. Bahan Penelitian........................................................................... 19
E. Prosedur Penelitian....................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 21
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini, seiring dengan kegunaan titanium yang semakin berkembang
dalam dunia industri, permintaan TiO2 baik dalam pasar global maupun di Indonesia
semakin meningkat dari tahun ke tahun. Permintaan TiO2 global mencapai 4,7 juta
ton pada tahun 2009 dan terus meningkat sebesar 2,1 % pada tahun 2015 (Vincent,
2010).
TiO2 memiliki sifat fisik berwarna putih dengan densitas 4,23 g/cm3 . TiO2
merupakan material non-toxic yang secara kimia dan mekanik adalah material
semikonduktor yang stabil. Dalam bidang industri TiO2 banyak digunakan dalam
industri cat, tinta, kertas, karet, keramik dan juga obat-obatan (Samal et al., 2008;
Samal et al., 2009). TiO2 juga berpotensi untuk aplikasi sensor gas, pembersihan
lingkungan dan photovoltaic cells (Nayl et al., 2009).
TiO2 juga secara ekstensif dipelajari sebagai material fotokatalitik untuk
menghilangkan polutan, seperti bakteri ataupun senyawa organik yang mudah
menguap (Sannino et al., 2013). TiO2 struktur nano telah banyak dikembangkan
sebagai bahan baku utama dalam bidang energi dan ilmu lingkungan. Struktur nano
berpotensi untuk menyelidiki proses fisika dan kimia dalam sistem yang terbatas.
TiO2 dengan struktur nano stabil secara kimiawi, sehingga memiliki sifat mekanik
yang baik dan memiliki band gap yang lebar (Wang et al., 2008). Sintesis dan
karakterisasi TiO2 berstruktur nano 1-D seperti nanorods, nanotubes, nanowires
semakin banyak dikembangkan karena sifatnya yang unik dengan luas permukaan
yang tinggi, serta memiliki sifat mekanik, listrik dan magnetik yang baik (Patzke et
al., 2002).
Nanorods memiliki morfologi yang kurang fleksibel daripada nanotubes,
namun nanorods memiliki stabilitas termal yang lebih baik. Nanorods dan nanofibers
banyak dimanfaatkan dalam sel surya dan fotokatalisis (Wang et al., 2008). Titanium
dioksida merupakan jenis material semikonduktor yang tidak terdapat dialam secara
alami, melainkan harus diekstrak dari mineral-mineral yang tersedia di alam. Bahan
baku pembuatan titania atau TiO2 tersedia banyak di alam, yaitu ilmenite, rutile alam,
titanomagnetite (Fe2TiO4), leucoxene (Fe2O3TiO2), CaTiO3, CaTiSiO3, maupun
MgTiO3 (Baba et al., 2011; Premaratne et al., 2002). Namun diantara banyaknya
bahan mineral sumber titanium atau titania, mineral ilmenite (FeTiO3) dan rutile alam
merupakan sumber utama titanium dan titania. Ilmenit merupakan produk yang terdiri
dari kombinasi mineral titanium, besi dan mineral lainnya. Ilmenite memiliki
kandungan TiO2 dalam kisaran 35% sampai 65%. (Kogel et al., 1994). Pemanfaatan
ilmenite yang paling berpotensi adalah untuk TiO2, logam titanium dan produksi besi.
Ilmenite adalah salah satu potensi sumber daya alam yang sangat melimpah yang
dimiliki Indonesia yang mana penyusun utamanya adalah unsur Fe dan Ti. Perlakuan
terhadap mineral (ilmenite) Indonesia akan dapat meningkatkan nilai ekonomi
mineral tersebut dan dapat meningkatkan kegunaannya dalam energi alternatif yang
mendukung program ketahanan energy.
Pelarutan ilmenite dengan asam sulfat (H2SO4) tidak hanya mengandung Ti tetapi
juga mengandung Fe yang terlarut. Penggunaan pelarut asam H2SO4 dengan konsentrasi
yang semakin meningkat, maka juga akan semakin meningkatkan pelarutan Ti dan Fe (Fouda
et al., 2010). Dalam proses presipitasi TiO2, kondisi pelarut yang relatif basa pada proses
pengendapan TiO2 terlarut, akan meningkatkan reaksi kondensasi TiO2. Proses hidrolisis Ti
akan menghasilkan TiO(OH)2 dilanjutkan dengan kondensasi menghasilkan produk TiO2.
Reaksi hidrolisis dan kondensasi ini dipengaruhi oleh pH (Lim et al., 2004). Kondensasi Ti
cenderung terjadi pada pH yang lebih rendah daripada Fe, sehingga Ti akan terpisah dengan
penambahan basa secara bertahap. Reaksi kondensasi sol-gel titania dalam larutan akan dapat
berjalan jika digunakan basa dan pengaturan keasaman yang tepat.
Material TiO2 yang diperoleh dari hasil sintesis ilmenite dapat dipreparasi
menjadi TiO2 nanorods dengan beberapa metode. TiO2 nanorods dapat diproduksi
dengan metode kimia basah, termasuk elektrodeposisi (Lei et al., 2001), sol-gel
elektroforesis (Miao et al., 2004), hidrotermal (Zhang et al., 2003), solvotermal (Wen
et al., 2005), physical thermal deposition (Wu et al., 2005), dan chemical vapor
deposition (Wu et al., 2005). Modifikasi material ke dalam ukuran nano dapat
meningkatkan aktivitas katalitik suatu material. Dengan menggunakan material
berukuran nano akan meningkatkan luas permukaan dan memberikan porositas yang
relatif tinggi pada material.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan yang akan diteliti dapat
dirumuskan sebagai berikut:
a. Bagaimana pengaruh penambahan Na2S dan variasi konsentrasi H2SO4 terhadap proses
pelarutan ilmenite?
b. Bagaimana TiO2 yang dihasilkan dari titanil sulfat hasil presipitasi dengan hidrolisis basa
menggunakan NH4OH, hidrolisis termal, hidrolisis-kondensasi dengan penambahan KCNS
serta hidrolisis dengan penambahan urea dan surfaktan F-127? c. Apakah TiO2 hasil dari
hidrolisis kondensasi titanil sulfat dapat membentuk morfologi nanorods dengan proses
hidrotermal?

Anda mungkin juga menyukai