i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian ................................................................ 5
Gambar 3.2. Desain Reaktor.............................................................................. 8
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Penelitian Sebelumnya Material Katalis Konverter .......................... 4
Tabel 4.1. Anggaran Biaya PKM-Penelitian ...................................................... 8
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan PKM-Penelitian ..................................................... 9
ii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pencemaran udara merupakan masalah utama bagi lingkungan di Indonesia,
salah satu penyebabnya adalah emisi kendaraan bermotor (Donahue, 2018).
Kontribusi pencemaran udara dari kendaraan bermotor sebesar 70 %, hal ini
disebabkan oleh pembakaran tidak sempurna dari mesin kendaraan bermotor
(Wang dkk, 2018). Emisi gas yang dihasilkan sangat beracun seperti gas karbon
monoksida (CO), nitrogen oksida (NO), sulfur dioksida (SO2), dan hidrokarbon
(HC) (Liao dkk, 2015). Pada konsentrasi tertentu, gas tersebut dapat menyebabkan
gangguan pernapasan hingga potensi resiko kematian (Nisa, 2016). Salah satu cara
untuk mereduksi tingkat emisi pada kendaraan bermotor berbahan bakar bensin
adalah dengan menggunakan katalis konverter pada saluran knalpot, pada sistem
kerja emisi gas buang dari exhaust manifold yang mampu merubah emisi gas buang
sehingga mengeluarkan gas buang yang aman bagi lingkungan.
Katalis konverter dapat mengurangi kadar emisi kendaraan bermotor
dengan mekanisme penyerapan dan konversi (Wang dkk, 2018). Material yang
digunakan sebagai katalis konverter saat ini, diantaranya yaitu yaitu MnO2 (Sirregar
dkk, 2018 dan Wang dkk, 2018) CuO dan Cu0,95M0,05O (Desai dkk, 2018),
Co3MnO6 (Chang dkk, 2018), dan CuMnO3 (Shi dkk, 2018). Dari berbagai macam
material katalis tersebut, katalis MnO2 memiliki reaktivitas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan lainnya. Pada penelitian Lin dkk (2017) melaporkan bahwa
jenis macam katalis α, β, γ dan δ-MnO2 dapat digunakan untuk mengonversi gas CO
menjadi CO2. Hasil konversi gas CO paling optimum terdapat pada katalis δ-MnO2.
Hal tersebut didasarkan oleh tingkat reaktivitas katalis bergantung pada ukuran
saluran pori kristal δ > α > γ > β-MnO2. Saluran pori kristal δ-MnO2 memiliki
ukuran sebesar 0,7nm sehingga mempengaruhi banyaknya gas CO, SOx, NOx, dan
HC yang masuk (Lin dkk, 2017). Disisi lain luas permukaan yang rendah dan
karakteristik pori MnO2 yang terlalu besar berukuran 14 nm menjadi kelemahan
pada katalis MnO2 pada proses penyerapan emisi gas (Wang dkk, 2017). Sehingga
dibutuhkan suatu material pendukung yang memiliki luas permukaan tinggi untuk
meningkatkan penyerapan dan konversi CO, SOx, NOx, dan HC.
Pada penelitian sebelumnya setyaningsih dkk (2019) dengan menggunakan
MnO2/Zeolit Y memiliki kelemahan dimana zoelit bersifat hidrofilik sehingga saat
berinteraksi dengan uap air performanya akan turun. Karbon Tertemplat Zeolit
berpotensi menjadi material pendukung pada katalis MnO2 karena memiliki luas
permukaan yang tinggi. (Konwar dkk, 2015). Karbon tertemplat zeolit merupakan
material karbon jenis baru yang unik memiliki luas permukaan tinggi, porositas
tinggi, serta stabilitas termal dan kimia yang baik (Konwar dkk, 2016). Material ini
berpotensi namun belum mendapat perhatian sebagai support dari katalis (Kyotani
dkk, 2012). Dari berbagai jenis zeolit sebagai templat KTZ tersebut, zeolit Y
memiliki diameter pori 0,74 - 1,34 nm (Konwar dkk, 2015) yang sesuai untuk
penyerapan gas CO, SOx, dan NOx karena memiliki diameter molekul < 0,4nm.
2
Sehingga karbon tertemplat zeolit berpotensi sebagai templat dari katalis MnO 2
untuk memberikan luas permukaan yang tinggi dan dapat menaikkan efisiensi
reduksi gas buang karena KTZ memiliki pori, sehingga pada saat gas tersebut
terjebak dipori zeolit akan direduksi oleh MnO2. Sehingga pada penelitian ini
melakukan sintesis dan karakterisasi katalis MnO2/karbon tertemplat zeolit sebagai
aplikasi reduksi gas buang motor.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah pada penelitian berikut ini adalah bagaimana sintesis,
karakterisasi, dan performansi katalis MnO2/karbon tertemplat zeolit sebagai
aplikasi reduksi gas buang motor.
1.3 Tujuan
Tujuan pada penelitian berikut ini adalah untuk sintesis, karakterisasi, dan
performansi katalis MnO2/karbon tertemplat zeolit sebagai aplikasi reduksi gas
buang motor.
1.4 Luaran yang diharapkan
Luaran yang diharapkan pada penelitian berikut ini adalah melakukan paper
submit International Society for Engineering Research and Development (ISERD)
terindeks scopus.
1.5 Manfaat Program
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap
perkembangan penelitian tentang aplikasi material katalis untuk aplikasi reduksi
gas buang motor (CO, SOx, NOx, HC) khususnya tentang studi katalis dan laju
reaksi pada suhu dan tekanan ruang.
3.2.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah padatan Natrium
Aluminat, Larutan Natrium Silikat, pelet NaOH 99% p.a, Furfuril Alkohol (98%,
Merck), Asetonitril (HPLC, Sigma Aldrich,) gas N2 (high purity (99,99% N2), HF
(97%, Merck), gas H2 (high purity (99,99% H2) aqua DM.
3.3 Prosedur
Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini sesuai dengan prosedur yang
dilakukan oleh Konwar dkk (2015) dan Konwar dkk (2016).
3.3.1 Sintesis Zeolit-Y
a. Seed Gel
Aqua DM sebanyak 23,991 gram ditambahkan kedalam botol polipropilen
50 mL berisi 3,469 gram Natrium Hidroksida dan 1,924 gram Natrium Aluminat,
diaduk menggunakan magnetic stirer sampai tercampur sempurna (homogen).
Kemudian, 17,518 gram Natrium Silikat ditambahkan ke dalam campuran
tersebut, lalu diaduk perlahan selama kurang lebih 10 menit. Setelah pengadukan,
botol ditutup dan diperam pada suhu ruang selama 1 hari.
b. Feedstock Gel
Aqua DMsebanyak157,518 gram ditambahkan ke dalam botol polipropilen
500 mL berisi 0,100 gram Natrium Hidroksida dan 13,851 gram Natrium Aluminat,
diaduk menggunakan magnetic stirer sampai tercampur sempurna (homogen).
Kemudian 107,212 gram Natrium Silikat ditambahkan ke dalam campuran tersebut,
kemudian diaduk dengan kecepatan 600rpm. Gel kemudian ditutup hingga
penambahan seed gel.
c. Overall Gel
Seed gel yang telah dibuat ditimbang 16,500 gram dan secara perlahan
ditambahkan ke feedstock gel dan diaduk dengan kecepatan 600 rpm selama 20
menit. Gel kemudian dipindahkan ke autoklaf untuk proses kristalisasi dengan
metode hidrotermal. Sebelum dihidrotermal, Overall gel terlebih dahulu dipemeram
selama 1 hari pada suhu ruang. Kemudian dilakukan hidrotermal pada suhu 100°C
selama 7 jam. Hasil hidrotermal yang terbentuk disaring dengan pompa vakum,
dicuci dengan air deionisasi sampai pH dibawah 9 dan dikeringkan pada suhu
110°C selama 12 jam (Konwar dkk, 2015).
3.3.2 Sintesis Karbon Tertemplat Zeolit
Material karbon tertemplat zeolit disintesis menggunakan zeolit-Y hasil sintesis
(rasio SiO2/Al2O3= 10,0) sebagai templat dan sukrosa sebagai prekursor karbon
(Konwar dkk, 2016).
a. Impregnasi sukrosa pada zeolit-Y
Sebelum proses impregnasi, 10 g zeolit-Y dimasukkan ke dalam holder stainless
steel yang telah di amplas hingga bersih. Kemudian dilakukan proses degassing
terlebih dahulu dengan memasukkan holder stainless steel dalam furnace tubular
pada suhu 200°C selama 4 jam (dengan laju peningkatan panas 1°C/menit). Setelah
mencapai suhu 200°C selama 4 jam, furnace tubular secara otomatis akan
7
mengalami pendinginan hingga suhu ruang dalam atmosfer nitrogen. Saat suhu
pada furnace tubular telah menunjukkan suhu ruang, selanjutnya sebanyak 12,500
g sukrosa ditimbang dan dilarutkan dalam 50 mL asam sulfat 0,35 M. Zeolit-Y hasil
degassing dikeluarkan dari furnace tubular dan secara perlahan dimasukkan ke
dalam campuran sukrosa. Kemudian diaduk dengan kecepatan 250 rpm selama 72
jam pada suhu ruang.
b. Karbonisasi templat
Campuran yang diperoleh, terlebih dahulu disaring dan residu digunakan untuk
karbonisasi. Proses karbonisasi dilakukan pada suhu 800°C selama 4 jam dibawah
aliran N2 dengan laju pemanasan 2°C/menit dan laju alir 30 cm3/menit.
c. Penghilangan templat zeolit
Komposit karbon/zeolit yang diperoleh, selanjutnya direndam dalam HF 5%
selama 1 jam, kemudian dibilas dengan air demineralisasi panas beberapa kali
hingga diperoleh filtrat dengan pH netral. Padatan kemudian dikeringkan dalam
oven pada suhu 110°C selama 12 jam. Pencucian karbon dilanjutkan dengan
merefluks karbon. Sebanyak 5 g karbon direndam dalam 30 mL HCl 37% dan
direfluks pada suhu 60°C selama 1 jam. Karbon hasil refluks kemudian disaring
dan dicuci dengan air demineralisasi beberapa kali hingga diperoleh pH netral.
Selanjutnya karbon dikeringkan dalam oven pada suhu 120°C selama 12 jam.
Pencucian dilakukan dengan merendam karbon ke dalam larutan HF 48% selama 1
jam. Karbon yang telah direndam kemudian dicuci dengan air demineralisasi panas
beberapa kali hingga diperoleh filtrat dengan pH netral. Karbon tersebut
dikeringkan dalam oven pada suhu 120°C selama 12 jam.
3.3.3 Impregnasi Mn(NO3)2/ Karbon Tertemplat Zeolit dan aktivasi KMnO4
Ditimbang 0,5 gram Karbon Tertemplat Zeolit kedalam 20 mL Mn(NO3)2
1M kemudian diaduk dengan magnetic stirrer dengan variasi selama 5, 10, dan 15
jam. Setelah itu ditambahkan 50 mL KMnO4 0,13M sambil diaduk.setelah itu
sampel dikeringkan pada suhu 1000C selama 24 jam. Kemudian dikalsinasi pada
suhu 5000C selama 4 jam.
3.4 Karakterisasi Komposit MnO2/ Karbon Tertemplat Zeolit
MnO2/Karbon Tertemplat Zeolit hasil sintesis dikarakterisasi dengan XRD,
TGA/DTA, FTIR, dan SEM-EDX untuk mengonfirmasi pembentukan struktur
kristal dan morfologi zeolit. Karbon tertemplat zeolit hasil sintesis dikarakterisasi
dengan X-Ray Diffraction (XRD) untuk mengidentifikasi fasa kristal, serta
Scanning Electron Microscopy (SEM) untuk membandingkan morfologi
permukaan komposit MnO2/ Karbon Tertemplat Zeolit.
3.5 Uji Katalis Konverter
Digunakan masing masing material katalis plat Cu yang dibentuk seperti
sarang lebah dan ditambahkan katalis Komposit MnO2 / Karbon Tertemplat Zeolit
sebesar 12,5 gram pada variasi waktu 0, 5, 10, dan 15 menit. Dimasukkan kedalam
reaktor yang dipasang di knalpot kendaraan bermotor, lalu di uji kadar gas buang
sebelum diberikan katalis dan setelah diberikan katalis.
8
DAFTAR PUSTAKA
Anam, A dan Heru. 2004. Retrovit Penyulingan Penyulingan Akar Wangi
Tradisional Menggunakan Boiler Berbahan Bakar Limbah Ramah
Lingkungan. Banten: BPPT
Bagus, RM. Irawan. 2003. Unjuk Kerja Katalis konverter Tembaga (Cu) Pada
Saluran Gas Buang Kendaraan Bermotor Untuk Mereduksi Emisi Gas
Carbon Monoksida.Semarang: Magister Ilmu Lingkungan Universitas
Diponegoro
Chang. T., Shen. Z., Huang. Y., Lu. J, Ren. R, Sun. J., Liu. H. 2018. Post-plasma-
catalytic removal of toluene using MnO 2 –Co 3 O 4 catalysts and their
synergistic mechanism. Chemical Engineering Journal 348 : 15–25.
Desai, M.S.F., Kerkar, R.D., Salker. A.V. 2018. Detoxification of NO andCO gases
effectively substituted Pd and Rh in cupric oxide catalysts, International
Journal of Environmental Science and Technology.15:1-10.
Donahue N. M. 2018. Green Chemistry: An Inclusive Approach. Chapter 3.2-Air
Pollution and Air Quality. Elsevier BV. 151-176
Feliczak-Guzik, A. 2017. Hierarchical Zeolite: Synthesis and catalytic properties.
Microporous and Mesoporous Material, 33-34.
10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian.
Intitusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
Finalis LKTIN SEARY Fakultas Peternakan,
1. 2018 Fakultas Peternakan Universitas Jenderal 2018
UNSOED Soedirman
UKM Riset dan Penalaran,
Finalis LKTIN SSC
2. Universitas Jenderal 2018
UNSOED 2018
Soedirman
Gold award “International
3. Young Inventors Award INNOPA 2018
2018”
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian
Eksakta.
Surabaya, 19 November 2019
Pengusul
14
B. Riwayat Pendidikan
S1/Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi Institut Teknologi Institut Teknologi -
Sepuluh Sepuluh
Nopember Nopember
Jurusan Teknik Kimia Teknik Kimia -
Tahun Masuk-Lulus 1975-1982 2000-2002 -
Institusi Pemberi
No. Jenis penghargaan Tahun
Penghargaan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
16
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian
Eksakta.