LAPORAN 3A
REAKTOR
Pembimbing:
Ahmad Fadli, ST., MT., PhD
Koordinator:
Prof. Edy Saputra, ST., MT., PhD
Kelompok XI
Mazlani (1507110867)
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
Metanol dibuat dari gas sintesis yang diproduksi dari gas alam atau
gasifikasi batubara. Di Indonesia kini sedang dikembangkan methanol yang
diperoleh dari proses gasifikasi batubara muda (rendah kalori) untuk pembuatan
DME. Di Indonesia pemakaian terbanyak methanol adalah pada industri
formaldehyde dan produk turunannya seperti urea formaldehid, phenol
formaldehid, dan melamin formaldehid (Indonesian Commercial Nopember,
2009).
Metanol dabat dibuat dari sintesa syn gas. Syn gas tersebut dapat
dihasilkan dari gas alam melalui beberapa cara reforming gas alam. Reforming
gas alam terjadi pada tekanan sedang 1-2 MPa (10–20 atm) dan temperatur tinggi
(sekitar 850 °C), metana bereaksi dengan uap air (steam) dengan katalis nikel
untuk menghasilkan gas sintesis menurut reaksi kimia berikut :
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
1.2 Reaktor
Reaktor kimia adalah alat industri kimia, dimana terjadi reaksi bahan
mentah menjadi hasil jadi yang lebih berharga. Dalam pemilihan suatu reaktor,
dipengaruhi oleh (Wallas, 1988) :
1. Fase zat pereaksi dan hasil reaksi.
2. Tipe reaksi dan persamaan kecepatan reaksi, serta ada tidaknya reaksi
samping.
3. Kapasitas produksi.
4. Harga alat (reaktor) dan biaya instalasinya.
5. Kemampuan reaktor untuk menyediakan luas permukaan yang cukup
untuk perpindahan panas.
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
berbeda diproduksi dalam peralatan yang sama; misalnya, pigmen, zat warna dan
polimer (Sinnott, 2005).
Continuous Processing ditandai dengan reaktan diumpankan ke reaktor
dan produk dikeluarkan secara terus menerus. Reaktor pada continuous
processing beroperasi di bawah kondisi mapan. produksi yang berkesinambungan
biasanya akan memberikan biaya produksi lebih rendah dari produksi batch, tetapi
tidak memiliki fleksibilitas seperti batch produksi. Reaktor kontinyu biasanya
akan dipilih untuk produksi skala besar .
Proses yang tidak sesuai dengan definisi batch atau kontinyu sering
disebut sebagai semi-kontinyu atau semi-batch. Dalam reaktor semi-batch yang
beberapa reaktan mungkin ditambahkan, atau beberapa produk dikeluarkan,
sebagai hasil reaksi. Proses semi-kontinyu dapat menjadi salah satu yang
terganggu secara berkala untuk beberapa tujuan; misalnya, untuk regenerasi
katalis (Sinnott, 2005).
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
( ) ( ) ( )
( )
Jadi:
NA0 – NA + ∫ = ............................................................................(1.3)
Nilai NA0 dan NA = 0, karena tidak ada massa yang masuk dan keluar selama
NA0 – NA + ∫ = ............................................................................(1.4)
0–0+∫ =
= .......................................................................................................... .(1.5)
= .......................................................................................................... .(1.6)
( )
=
= ...................................................................................................... .(1.7)
Reaksi:
A→B
Reaksi ini merupakan reaksi irreversible dan order 2, sehingga laju reaksi:
= ........................................................................................................ .(1.8)
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
dt = ......................................................................................................... .(1.9)
∫ =∫
( )= t ................................................................................................ .(1.10)
Keterangan :
V = Volume (dm3)
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
dalam pipa. TFR biasanya berbentuk pipa yang memiliki range diameter dari 1-15
cm atau lebih, dan tidak menutup kemungkinan diameter vessel diukur dalam
satuan meter. Ketika beberapa tube yang disusun paralel dibutuhkan, maka
metode shell and tube seperti heat exchanger dapat digunakan (Sinnott, 2005).
= ....................................................................... ...(1.11)
= ...................................................................................... ...(1.12)
Jika jumlah feed FA0 konstan, dan rA tergantung pada konsentrasi atau konversi
material, maka:
∫ =∫ ......................................................................................... ...(1.13)
Persamaan umum untuk reaktor plug flow, dimana subscript 0 menunjukkan feed,
i menunjukkan aliran masuk yang terkonversi sebagian, dan f menunjukkan aliran
keluar (Levenspiel, 1999) :
=∫ .............................................................................................. ...(1.14)
Atau:
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
= ∫ .......................................................................................... ...(1.15)
Keterangan:
V = Volume (dm3)
t = Waktu (s)
XA = Fraksi mol A
Dikatakan ideal jika zat pereaksi dan hasil reaksi mengalir dengan
kecepatan yang sama diseluruh penampang pipa.
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
( ) ( ) ( )
( )
FA0 – FA + rA V = 0
FA0 – FA = - rA V
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
FA0 XA = (- rA)V
V= ..................................................................................................... ....(1.19)
Dimana:
V=
V= ............................................................................................ ....(1.20)
= k CA
Keterangan:
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
V = Volume (dm3)
t = Waktu (s)
XA = Fraksi mol A
1.3.4 Reaktor Fluidized Bed
Proses pada reaktor fluidised bed yang terpenting adalah padatan yang ada
disuspensi oleh aliran kearah atas dari cairan yang bereaksi; hal ini menawarkan
laju transfer massa dan perpindahan panas serta pencampuran yang baik.
Koefisien perpindahan panas diurutan 200 W/m2˚C biasanya diperoleh untuk
jaket dan kumparan internal. Padatan mungkin menjadi katalisator; reaktan di
fluidized
proses pembakaran; atau bubuk inert, ditambahkan untuk meningkatkan
perpindahan panas.
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
( ) ( ) ( )
( )
Dimana:
FA0 = FA (W)
FA0 = FA (W + )
∫ =
FA (W + ) - FA (W) =
* +=
Dimana:
* += ......................................................... ....(1.22)
............................................................................................... ....(1.23)
..................................................................................................... ....(1.24)
............................................................................................... ....(1.25)
Dimana:
..................................................................................... ....(1.27)
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
dW = ................................................................................................. ....(1.29)
W = FA0 ∫
Keterangan:
V = Volume (dm3)
t = Waktu (s)
XA = Fraksi mol A
W = Massa (kg
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
BAB II
DASAR PERANCANGAN
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
= ……….............…………………………….………………………...(2.5)
= 0.15 …………………………………..………………….(2.8)
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
..………………………………………………………………(2.12)
……...………………......………………………………(2.13)
……………………………………..(2.15)
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
2.2.4 Shell
Dalam merancang shell dibutuhkan data perhitungan berupa tinggi,
diameter, dan tebal shell. Dilakukan perhitungan diameter shell dengan
menggunakan rumus (Brownell & Young, 1959):
……………………………………………………..…(2.18)
Elipsoidal : ……………………………………..............(2.21)
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
terlebih dahulu nilai densitas dan viskositas dari bahan. Setelah itu, menghitung
diameter optimum tube dengan menggunakan persamaan (Sinnott hal 221, 2005):
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
do/di = √ ………………………………………………………..…(2.30)
Beban berat bolt pada kondisi tanpa tekanan dalam dihitung dengan
menggunakan rumus (Brownell & Young hal 229, 1959):
Wm2 = Hy
= 𝜋 x b x G x y…………………………………….......……………..(2.33)
Ket : Hy = Berat beban bolt maksimum (lb)
Wm2 = Beban berat bolt pada kondisi tanpa tekanan dalam (lb)
b = efektif gasket (in)
G = diameter gasket rata-rata (in)
Kemudian dihitung berat untuk menjaga join tight saat operasi digunakan
digunakan rumus (Brownell & Young hal 240, 1959):
Hp = 2 x b x µ x G x m x p ………………………………………………….(2.34)
Ket : Hp = Beban joint tight (lb)
m = Faktor gasket (Fig.12.11)
b = Effective Gasket (in)
G = Diameter gasket rata – rata (in)
P = Tekanan operasi (psi)
Beban dari tekanan internal dihitung dengan rumus (Brownell & Young hal 240,
1959):
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
………..….……………………………………….………….........(2.35)
𝑜 …………………..…….(2.38)
………………......…….(2.40)
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
Hubungan lever arm diberikan dengan persamaan (Brownell & Young hal
242, 1959):
hG = ½ (BC – G)…………………………………………………………….(2.42)
Ket : hG = Tahanan radial circle bolt (in)
BC = Bolt circle diameter (in)
G = Diameter gasket rata – rata (in)
Flange moment adalah sebagai berikut:
Ma = W x hG ……………………………………………………………….(2.43)
2. Untuk kondisi saat beroperasi
Untuk Hydrostastic and force pada area dalam flange dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan (Brownell & Young hal 242, 1959):
HD = 0.785 B2P……………………………………………………………...(2.44)
Ket : HD = Hydrostastic and force pada area dalam flange (lb)
B = Diameter dalam flange (in)
P = Tekanan operasi (psi)
The level arm, Hd dihitung dengan menggunakan rumus (Brownell & Young
hal. 242, 1959):
hD = ½ (BC – B)…………………………………………………………….(2.45)
The Moment, Md dihitung dengan menggunakan rumus (Brownell & Young hal.
242, 1959):
Md = Hd x hD……………………………………………………………….(2.46)
Momen komponen dihitung dengan persamaan (Brownell & Young hal.
242, 1959):
Mg = HG hg
Perbedaan antara flange-design bolt load dengan hydrostatic and force end pada
luas area dalam flange, HT (Brownell & Young hal. 242, 1959):
HT = H - HD………………………………………………………………….(2.47)
Hubungan lever arm, hT (Brownell & Young hal. 242, 1959):
hT = ½ (hD + hG)…………………………………………………………...(2.48)
The Moment (Brownell & Young hal. 242, 1959)
MT = HT X hT ………………………………………..……………………..(2.49)
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
Jumlah moment untuk kondisi saat beroperasi, Mo (Brownell & Young hal. 242,
1959):
Mo = MD + MG + MT ………………………………….…………………..(2.50)
Sehingga moment saat beroperasi sebagai pengontrol:
Mmax = Mo
2.2.10 Berat Reaktor
Berat reaktor ini terdiri atas berat keseluruhan reaktor dihitung dengan persamaan:
Berat reaktor = berat shell + head + tube + material dalam reaktor…......….(2.52)
Berat shell dihitung dengan menggunakan persamaan:
Berat shell = ¼.π.(ODs2 – IDs2).Ls.ρstell …………………………......…..(2.53)
Berat head dan bottom dihitung dengan menggunakan persamaan:
Berat head dan bottom = Vhb. Ρstell………………………………….........(2.54)
Berat tube dihitung dengan menggunakan persamaan 2.53. Berat material
dalam reaktor dihitung dengan menggunakan persamaan:
Berat gas = ¼.π.ID2.L t.ρgas.Nt…….....…………………………………...(2.55)
2.2.11 Support
Reaktor disangga dengan 4 kaki. Penyangga dilas di tengah-tengah
ketinggian keseluruhan reaktor (50% dari tinggi total reaktor). Dengan jarak
antara bottom reaktor ke pondasi sebesar 5 ft. Maka, tinggi lug :
Hlug = ½ H + L………………………………………………………………(2.56)
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
ketebalan plate, atau radiusnya tidak kurang dari 6% diameter dalam, dan radius
lengkungan harus sama atau kurang dengan diameter head. Head ini umumnya
digunakan untuk tangki bertekanan antara 15-200 psig bahkan dapat lebih dari
200 psig. Tetapi untuk penggunaan lebih dari 200 psig lebih ekonomis untuk
menggunakan elliptical flanged and dished head. Head ini dapat digunakan untuk
tangki vertikal maupun horisontal pada berbagai alat proses.
4. Elliptical Dished Head
Head ini digunakan untuk tangki bertekanan antara 100 psig hingga lebih
dari 200 psig. Jika rasio sumbu mayor : sumbu minor = 2:1 maka kekuatan head
akan sama dengan kekuatan shell silinder dengan diameter dalam dan luar yang
sama. Kedalaman bagian dalam dari lengkungan sama dengan setengah dari
sumbu minor atau sama dengan 1/4 diameter dalam dari head.
5. Hemispherical Head
Untuk ketebalan yang sama, head ini merupakan yang paling kuat. Head ini
dapat menahan tekanan hingga 2 kali lipat dari elliptical head ataupun shell
silinder dengan tebal dan diameter yang sama. Tetapi harga pembuatan dan biaya
lain-lain dari head ini paling besar dibandingkan dengan yang lain. Ketersedian
head ini juga terbatas dalam ukurannya, karena pembuatan dari plate tunggal
lebih sulit.
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
2.4 Sambungan
Di dalam perancangan tangki terdapat beberapa jenis sambungan yaitu dapat
dilihat pada gambar 2.2
2.5 Support
Support pada perancangan tangki memiliki andil karena berguna sebagai
pengangga untuk penahan tangki dengan jenis tutup tidak datar. Jenis support
yang digunakan tergantung pada ukuran dan orientasi dari pressure vessel. Dalam
semua kasus, support untuk pressure vessel harus kuat untuk menerima beban
selfweight, angin, dan beban gempa. Jenis support yang umum digunakan adalah
sebagai berikut:
1. Skirt : aplikasi untuk pressure vessel yang tinggi, posisi vertikal.
2. Legs : aplikasi untuk vessel vertikal kecil, dengan tekanan rendah, biasanya
dilas ke bagian bawah shell.
3. Saddle : aplikasi untuk vessel horizontal, biasanya disupport didua lokasi
dengan saddle support
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
2.6 Manhole
Dalam perancangan sebuah tangki manhole sangat dibutuhkan untuk
keperluan pemeriksaan, pembersihan, ataupun untuk perbaikan. Manhole biasanya
ditempatkan dibagian shell atau dibagian atap (roof) ataupun detempatkan kedua-
duanya. Manhole yang ditempatkan pada bagian shell mempunyai keuntungan
diantaranya lebih mudah digunakan ketika dilakukan perbaikan ataupun
pembersihan. Namun kerugian dari manhole yang ditempatkan pada shell yaitu
tidak bisa dibuka sebelum tangki sudah dikosongkan oleh karena itu
penggunaannya tidak teralu sering dibanding manhole yang ditempatkan dibagian
atas.
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
BAB III
SPESIFIKASI ALAT
Kode
Nama Alat Reaktor Desulfurisasi Alat R-101
Jenis Fixed-bed Multitubular
KONDISI OPERASI
Temperatur 613 K
Tekanan 36,7 bar
Laju
Umpan 34896,04 kg/jam
DATA MEKANIK
Bagian Jenis Material Diameter Tinggi Tebal
Shell Carbon Steel SA-283 grade C 1,496 m 6,096 m 0,053 m
Head Carbon Steel SA-283 grade C 1,496 m 0,370 m 0,047 m
Tube
Diameter 0,033 m
Tinggi 6,096 m
Jumlah 373
Susunan Tube Triangular Pitch
DIMENSI REAKTOR
Diameter 1,496 m
Tinggi Total 6,836 m
Volume 2,763 m3
KATALIS
Diameter 0.005 m
Densitas 1220 kg/m3
Massa 2912,186 kg
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
Kode
Nama Alat Reaktor Pre-Reformer Alat R-102
Jenis Fixed-bed Multitubular
KONDISI OPERASI
Temperatur 753 K
Tekanan 43,8 bar
Laju Umpan 66589,569 kg/jam
DATA MEKANIK
Bagian Jenis Material Diameter Tinggi Tebal
Shell Carbon Steel SA-283 grade C 1,92 m 6,096 m 0,054 m
Head Carbon Steel SA-283 grade C 1,92 m 0,460 m 0,038 m
Tube
Diameter 0,008 m
Tinggi 6,096 m
Jumlah 3795
Susunan Tube Triangular Pitch
DIMENSI REAKTOR
Diameter 1,92 m
Tinggi Total 7,018 m
Volume 3,144 m3
KATALIS
Diameter 0.0012 m
Densitas 1870 kg/m3
Massa 4259 kg
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
Kode
Nama Alat Reaktor Pre-Reformer Alat R-103
Jenis Fixed-bed Multitubular
KONDISI OPERASI
Temperatur 1073 K
Tekanan 31bar
Laju Umpan 66589,569 kg/jam
DATA MEKANIK
Bagian Jenis Material Diameter Tinggi Tebal
Shell Stainless Steel 1,63 m 6,096 m 0,056 m
Head Stainless Steel 1,63 m 0,429 m 0,039 m
Tube
Diameter 0,008 m
Tinggi 6,096 m
Jumlah 3214
Susunan Tube Triangular Pitch
DIMENSI REAKTOR
Diameter 1,63 m
Tinggi Total 6,956 m
Volume 2,796 m3
KATALIS
Diameter 0.0012 m
Densitas 1220 kg/m3
Massa 3608 kg
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
Kode
Nama Alat Reaktor Pre-Reformer Alat R-104
Jenis Fixed-bed Multitubular
KONDISI OPERASI
Temperatur 573 K
Tekanan 50 bar
Laju Umpan 83896,51586 kg/jam
DATA MEKANIK
Bagian Jenis Material Diameter Tinggi Tebal
Shell Carbon Steel SA-283 grade C 1,424 m 6,096 m 0,073 m
Head Carbon Steel SA-283 grade C 1,424 m 0,429 m 0,047 m
Tube
Diameter 0,0367 m
Tinggi 6,096 m
Jumlah 3214
Susunan Tube Triangular Pitch
DIMENSI REAKTOR
Diameter 1,424 m
Tinggi Total 6,956 m
Volume 4,54 m3
KATALIS
Diameter 0.0055 m
Densitas 1775 kg/m3
Massa 4030 kg
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
DAFTAR PUSTAKA
Abass, S.Z., Dupont, V., Mahmud, T. 2016. Kinetics study and modelling of steam
methane reforming process over a NiO/Al2O3 catalyst in an adiabatic
packed bed reactor. Intenational Journal of Hydrogen Energy, Vol.42, Hal
2889-2903
Blumberg, T., Morosuk, T., Tsatsaronis. 2017. A Comparative Exergoeconomic
Evaluation of the Synthesis Routes for Methanol Production from Natural
Gas.
Bormann, A., Main, F.A., Karben, Muller. D. 2013. Process And Plant For
Producing Synthesis Gas. Paten US. No. ID/008388864B2.
Brownell, L.E. and Young, E.H., 1959, Process Equipment Design, John Willey
& Sons, NewYork
Coulson.J.M. and Richardson.J.F., 1999, Chemical Enginering Design, Pergamon
PressInc, New York.
Fogash et al. 2005. Catalyst, Process and Apparatus for the Adibatic
Pre0reforming of Natural Gas. Paten EUROPEAN. No. ID/001616838A2.
Diwakar, G et al., 1999, Element of Chemical Reaction Engineering, London,
Prentice Hall International.
Geankoplis, CJ., 1993, Transport Processes and Unit Operations, 3rd Edition,
London, Prentice Hall International.
Hackel, P. M et al. 2014. Method and System for Producing Methanol from Inert-
Rich Snygas . Paten US. No. ID/20140031438A21.
Hassan, K.H., Khammas, Z. A., Rahman, A.M. 2008. Zinc Oxide Hydrogen
Sulfide Removel Catalyst/ Preparation Activity Test and Kinetic Study.
Engineering Journal, Vol.4, Hal 74-84
Jenkins, C. D. W et al. 2010. Synthesis Gas Production and Use. Paten US. No.
ID/007772293B2.
Kern, D. Q. 1983. Process Heat Transfer. New York: McGraw-Hill.
Levenspiel, O. 1999. Chemical Reaction Engineering 3rd Edition. New York:
John Wiley and Sons.
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
Nielsen, P.E., Jaksland, C., Perregaard, L. 2005. Process For The Preparation Of
Methanol. Paten US. No. ID/00688175B2.
Peter. M.S. and Timmerhaus.K.D., 1991. Plant Design and Economics for
Chemical Engineers, 5th ed. New York : University of Colorado.
Sanchez, M. J., Ruiz, E., Otero, J. 2005. Selective Removel of Hydrogen Sulfide
from Gaseous Streams Using a Zinc-Based Sorbent. Ind. Eng. Chem. Vol
44, Hal 241-249.
Sinnott, R. K. 2005. Chemical Engineering Design Vol. 6 4thEdition. Oxford:
Elsevier Butterworth-Heinemann.
Smith, J. M. 1970. Chemical Engineering Kinetics 2ndEdition. New York:
McGraw-Hill.
Walas, M.S., 1997, Chemical Process Equipment Selection and Design, London,
Betterworth-Heinemann.
Yaws, C. L. 1999. Chemical Properties Handbook: Physical, Thermodynamic,
Environt-mental, Transport, Safety, and Heat Related Properties for
Organic and Inorganic Chemical.
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
LAMPIRAN A. PERHITUNGAN
PROSES
Input Output
Komponen Arus 1 Arus 5 Arus 10 Arus 19 Arus 23 Arus 25
CH4 23157 0 0 1566,561 403,9412 0
CO2 9477,2 0 0 636,7006 68,586 0
C2H6 904,6 0 0 0 0 0
C3H8 284,2 0 0 0 0 0
C4H10 130,22 0 0 0 0 0
C5H12 74,606 0 0 0 0 0
C6H14 341,6 0 0 0 0 0
H2O 82,378 31494,36 12114 3235,692 0 30,461
H2S 1,7615 0 0 0 0 0
N2 442,46 0 0 2421,456 29,54283 0
H2 0 0 0 1070,786 151,799 0
CO 0 0 0 0 504,0091 0
CH3OH 0 0 0 159,5397 0 44194,9
34896 31494,36 12114 9090,734 1157,878 44225,36
Total 66590 66590
Fin-Fout 0
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
F4 = 34896,038 kg/jam
R-101
F3 = 34896,038 kg/jam
Input F1 Output F2
Komponen
Laju Alir (kg/jam) Laju Alir (kg/jam)
CH4 23156,9976 29244,62491
CO2 9477,22336 4352,233899
C2H6 904,6026 609,2848291
C3H8 284,19512 130,5111383
C4H10 130,2158 45,36484982
C5H12 74,6064 20,93762299
C6H14 341,6006 80,26088814
H2S 82,3779 93,5213827
N2 1,76154 0
Total 34896,03832 34896,03832
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
F7 = 66589,569 kg/jam
R-102
F6 = 66589,569 kg/jam
Input F6 Output F7
Komponen
Laju Alir (kg/jam) Laju Alir (kg/jam)
CH4 11427,55383 29000,13636
CO2 975,7746472 4055,074881
C2H6 615,5018267 0
C3H8 199,1026545 0
C4H10 189,1475218 0
C5H12 148,2971495 0
C6H14 105,0438143 0
H2S 524,0175898 32773,65253
N2 17881,26707 0
Total 66589,56963 66589,56963
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
F8 = 66589,569 kg/jam
R-103
F7 = 66589,569 kg/jam
Input F7 Output F8
Komponen
Laju Alir (kg/jam) Laju Alir (kg/jam)
CH4 23156,9976 2304,613294
CO2 9477,22336 0
C2H6 904,6026 0
C3H8 284,19512 0
C4H10 130,2158 0
C5H12 74,6064 0
C6H14 341,6006 0
H2O 31777,67075 0
H2S 0 4009,930243
N2 442,4574 2129,711842
CO 0 72,08889214
Total 66589,56963 66589,56963
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
F15 = 83896,5159kg/jam
R-104
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
a V (P + laju alir V
Komponen Tc Pc b (m3/kmol) RT
(Nm4/kmol2) (m3/kmol) a/v2)(V-b) (kmol/jam) (m3/jam)
CH4 190,58 4604000 230076,4998 0,043021403 1,366159113 5096770 5096770 1447,31235 1977,259
CO2 304,19 7382000 365568,4912 0,042826785 1,338821145 5096770 5096770 215,39144 288,37062
H2O 647,13 22052500 553769,3776 0,030495029 1,284501405 5096770 5096770 30,15342 38,73211
N2 126,1 3394000 136637,9277 0,03861427 1,379678251 5096770 5096770 6,45898 8,9113142
C2H6 305,42 4880000 557478,4131 0,065046246 1,324599426 5096770 5096770 2,2451 2,9738582
C3H8 369,82 4249000 938743,5994 0,090458372 1,273720995 5096770 5096770 1,0362 1,3198297
C4H10 425,18 3797000 1388538,703 0,114379588 1,203830607 5096770 5096770 3,9721 4,7817356
C5H12 469,65 3369000 1909414,072 0,144883157 1,110934573 5096770 5096770 4,57655 5,0842476
C6H14 507,43 3012000 2493140,534 0,175091779 0,982883022 5096770 5096770 0,05181 0,0509232
H2S 373,53 8963000 453994,4155 0,043312841 1,321050151 5096770 5096770 15,80205 20,875301
Total 2348,3589
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
2. R-102
a V (P + laju alir V
Komponen Tc Pc b (m3/kmol) RT
(Nm4/kmol2) (m3/kmol) a/v2)(V-b) (kmol/jam) (m3/jam)
CH4 190,58 4604000 230076,4998 0,043021403 2,150224405 6480230 6480230 1447,31235 3112,0463
CO2 304,19 7382000 365568,4912 0,042826785 2,129178926 6480230 6480230 215,39144 458,60691
H2O 647,13 22052500 553769,3776 0,030495029 2,086144069 6480230 6480230 2061,55 4300,6903
N2 126,1 3394000 136637,9277 0,03861427 2,159873915 6480230 6480230 6,45898 13,950582
C2H6 305,42 4880000 557478,4131 0,065046246 2,123007045 6480230 6480230 2,2451 4,7663631
C3H8 369,82 4249000 938743,5994 0,090458372 2,090845317 6480230 6480230 1,0362 2,1465339
C4H10 425,18 3797000 1388538,703 0,114379588 2,047678583 6480230 6480230 3,9721 8,1335841
C5H12 469,65 3369000 1909414,072 0,144883157 1,994522435 6480230 6480230 4,57655 9,1280314
C6H14 507,43 3012000 2493140,534 0,175091779 1,93046053 6480230 6480230 0,05181 0,850172
Total 7909,5887
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
3. R-103
a (P + laju alir V
Komponen Tc Pc b(m3/kmol) V(m3/kmol) RT
(Nm4/kmol2) a/v2)(V-b) (kmol/jam) (m3/jam)
CH4 190,58 4604000 230076,4998 0,043021403 2,414996759 8921426 8921426 1766,048 4268,5323
CO 132,92 3499000 147261,6473 0,039481257 2,422518561 8921426 8921426 28,208 68,334404
CO2 304,19 7382000 365568,4912 0,042826785 2,401742936 8921426 8921426 246,946 593,10081
H2O 647,13 22052500 553769,3776 0,030495029 2,367522969 8921426 8921426 2033,342 4813,9839
N2 126,1 3394000 136637,9277 0,03861427 2,422807987 8921426 8921426 18,117 43,894012
Total 9787,8454
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
4. R-104
a (P + laju alir V
Komponen Tc Pc (Nm4/kmol2) b(m3/kmol) V(m3/kmol) a/v2)(V-b) RT (kmol/jam) (m3/jam)
CH4 190,58 4604000 230076,4998 0,043021403 0,937145918 4764191 4764191 767,379 719,14144
CO 132,92 3499000 147261,6473 0,039481257 0,950550234 4764191 4764191 1765,358 1478,0615
CO2 304,19 7382000 365568,4912 0,042826785 0,907440059 4764191 4764191 285,091 258,70299
H2 33,18 1313000 24453,49667 0,02626372 0,961760301 4764191 4764191 6484,211 6236,2567
H2O 647,13 22052500 553769,3776 0,030495029 0,846381745 4764191 4764191 134,155 113,54634
N2 126,1 3394000 136637,9277 0,03861427 0,951806187 4764191 4764191 55,949 53,252604
CH3OH 512,58 8096000 946467,5867 0,065801492 0,789197657 4764191 4764191 29,239 23,07535
Total 9082,0569
Perancangan Pabrik Pembuatan Methanol dari Natural Gas Kelompok XI TRP Semester Ganjil/2018-2019
1. R-101
Viskositas
xi(fraksi
Campuran a B c µi xi. µi
mol)
CH4 3,844 4,01E-01 -1,43E-04 1,87E+02 0,83805 1,56E+02
CO2 11,811 4,98E-01 -1,09E-04 2,62E+02 0,12472 3,26E+01
N2 42,606 4,74E-01 -9,88E-05 2,82E+02 0,00915 2,58E+00
H2S -14,839 5,10E-01 -1,26E-04 2,36E+02 0,00003 7,08E-03
H2O -36,826 4,29E-01 -1,62E-05 2,04E+02 0,00265 5,40E-01
C2H6 0,514 3,34E-01 -7,11E-05 1,69E+02 0,01746 2,95E+00
C5H12 -3,202 2,67E-01 -6,62E-05 1,28E+02 0,0006 7,70E-02
C3H8 -5,462 3,27E-01 -1,07E-04 1,47E+02 0,00374 5,50E-01
C6H14 -8,222 2,62E-01 -5,74E-05 1,23E+02 0,0023 2,83E-01
C4H10 -4,946 2,90E-01 -6,97E-05 1,38E+02 0,00117173 1,80E-01
Total Micropoise 1,96E+02
kg/m.jam 7,07E-02
kg/m.s 1,96E-05
2. R-102
Viskositas
xi (fraksi
Campuran a b C µ gas xi.µi
mol)
CH4 3,844 4,01E-01 -1,43E-04 2,30E+02 0,83805 1,93E+02
CO2 11,811 4,98E-01 -1,09E-04 3,36E+02 0,12472 4,18E+01
C2H6 27,758 2,12E-01 -3,28E-05 1,74E+02 0,01746 3,03E+00
C3H8 -3,202 2,67E-01 -6,62E-05 1,66E+02 0,00374 6,20E-01
C4H10 -14,236 3,89E-01 -6,28E-05 2,52E+02 0,00117173 3,28E-01
C5H12 -4,946 2,90E-01 -6,97E-05 1,79E+02 0,0006 1,08E-01
C6H14 -8,222 2,62E-01 -5,74E-05 1,62E+02 0,0023 3,73E-01
H2O -36,826 4,29E-01 -1,62E-05 2,89E+02 0,00265 7,66E-01
N2 42,606 4,74E-01 -9,88E-05 3,53E+02 0,00003 1,06E-02
Total micropoise 2,40E+02
kg/m.jam 8,64E-02
kg/m.s 2,40E-05
3. R-103
Viskositas
xi (fraksi
Campuran a b C µ gas xi.µi
mol)
CH4 3,844 4,01E-01 -1,43E-04 2,70E+02 0,435505688 1,17E+02
CO2 11,811 4,98E-01 -1,09E-04 4,22E+02 215,39144 9,08E+04
N2 42,606 4,74E-01 -9,88E-05 4,37E+02 15,80205 6,91E+03
CO 23,811 5,39E-01 -1,54E-04 4,25E+02 0,006956144 2,96E+00
H2O -36,826 4,29E-01 -1,62E-05 4,05E+02 0,492173965 1,99E+02
Total micropoise 9,81E+04
kg/m.jam 3,53E+01
kg/m.s 9,81E-03
4. R.104
Viskositas
Campuran a b c µ gas xi (fraksi mol) xi.µi
F4 = 34896,038 kg/jam
R-101
F3 = 34896,038 kg/jam
Data Operasi :
Laju alir umpan : 34896,04 kg/jam [Lampiran Neraca Massa Reaktor 101]
Data katalis :
1999]
Volume reaktor = Laju alir volumetrik × waktu tinggal [Fogler hal 57, 1999]
Dk = 0.005 m
Dipilih :
NPS = 1,5 in = 0,0381 m [Kern hal 844, 1983]
Masssa Katalis
W = 2912 kg
V katalis = = = 2,0289 m3
Z= = = 1818m
= 80% × 6,096 m
Nt = = = 372 tube
7. Tebal tube
Tebal tube = = = 0,003683 m
Tube yang akan dirancang dengan susunan triangular pitch (60o) dengan tujuan
agar memberikan turbulensi yang lebih baik , sehingga akan memperbesar
koefisien transfer panas konveksi (h0). Sehingga transfer panasnya lebih baik dari pada
square pitch (kernhal 136, 1983).
Pt = 1.25 × m = 0,060325 m
1.3 Shell
(IDs) = = 1,4968 m
= 0,449 m
Tekanan Desain diambil 20% dari Tekanan Operasi. [Peter hal 37, 1991]
Tekanan yang diizinkan (f) = 12650 Psi [Brownell & Young hal 251, 1959]
Efisiensi sambungan (E) = 0,8 [Brownell & Young hal 254, 1959]
= 2,25 in = 0,053 m
Dari Tabel 5.7 (Brownell & Young hal 90, 1959), dipilih tebal standar :
Ts (standar) = 2 in = 0,057 m
𝑆
= 1,807 in
Dari tabel 5.7 (Brownell &young hal 87, 1959 ) dipilih tebal standar:
BC = r – icr
= 66 in – 4,125 in
= 55,875in
AC =√
= 41,3 in
b = r – AC
= 66- 41,3 in
= 49,79
OA = Th + b + sf
𝐷
Maka dipilih (Kern hal 844, 1983) :
NPS 14 In
Sch 30
ID 13,25 In
OD 14 In
Flow 138 In2
area
Berat 62,6 Lb/lin.ft
Spesifikasi nozzle standar (brownell and Young, App. F item 1 dan 2 hal 349) :
Size = 14 in
OD = 14 in
Flange nozzle thickness (n) = 0,5 in
Diameter of hole in reinforcing platr, Dr = 14,125 in
1959]
Dimana :
Do = Diameter luar gasket, in
Di = Diameter dalam gasket, in
y = Yield stress, lb/in
m = Faktor gasket [Fig. 12.11, Brownell & Young Hal. 228]
Digunakan material gasket yaitu soft steel, dari (12.11 Brownell and
Young, 1959), Diperoleh : y = 18000 dan m = 5.5
Sehingga √
Asumsi bahwa diameter dalam gasket sama dengan diameter luar shell
yaitu sehingga, Didapatkan :
do
Keterangan :
N = Lebar gasket minimum, in
do = Diameter luar shell
di = Diameter dalam shell
Diameter gasket rata rata, G = di + lebar gasket
=
c. Perhitungan Beban
Dari Fig. 12.22 Brownell and Young, 1959 kolom 1 type 1.a :
Maka b = 0.25 in
Wm2 = Hy = π x b x G x y [Pers. 12.88 Brownell and Young hal 240,
1959]
=
=
Keterangan :
Hy = Berat Beban bolt maksimum (lb)
b = Effective gasket (in)
G = Diameter gasket rata-rata (in)
Berat untuk menjaga joint tight saat operasi digunakan Persamaan 12.90
Brownell and Young (1959) :
Hp = 2 x b x π x m x p
= 𝑝
Keterangan :
Hp = Beban joint tight (lb)
m = Faktor Gasket (Fig. 12.11)
b = Effective Gasket (in)
G = Diameter gasket rata-rata (in)
P = Tekanan Operasi (psi)
Beban dari tekanan internal dihitung dengan persamaan 12.89 Brownell
and Young (1959):
𝜋
𝑝
Wm1 =
Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh Wm1 lebih besar dari pada Wm2
sehingga beban pengontrol berada pada Wm1 =
Keterangan :
Wm1 = Beban berat bolt pada kondisi operasi (lb)
Wm2 = Beban berat bolt pada kondisi tanpa tekanan dalam (lb)
H = Total joint contact surface (lb)
d. Perhitungan luas baut minimun (minimum bolting area) dihitung dengan
persamaan 12.92 Brownell and Young (1959):
Nmin =
W=
W = 1612253,168 lb
Keterangan :
W = Berat Beban (lb)
Am1 = Luas baut minimum (in2)
Ab actual = Luas aktual baut (in2)
fa = Allowable stress (psi)
Hubungan lever arm diberikan pada persamaan 12.101, Brownell and
Young (1959):
hG =
Keterangan :
hG = Tahanan radial circle bolt (in)
Ma = 1612253,168lb x 3032672,48
Keterangan :
HD = Hydrostastic and force pada area dalam flange (lb)
B = Diameter dalam flange (in)
P = Tekanan operasi (psi)
The level arm, hD (Persamaan 12.100 Brownell and Young, 1959):
hD = 50,215 in – 63,43 in) = 2,25 in
Md = Hd 𝐷 2,25 in = 4611089,474lb in
Mg = 239285 5602,843833
Perbedaan antara flange-design bolt load dengan hydrostatic and force end
pada luas area dalam Flange, HT (Persamaan 12.97 Brownell and Young hal
242, 1959) :
2097333,821in
1089405,09 2,25 i
9340629,606
√ = 4 in
K = A/B = 1,1859
Dari fig.12.22 dengan K = 1,18 59
Diperoleh nilai Y = 19
Nilai yang telah didapatkan, selanjutnya di substitusikan kedalam rumus,
maka didapatkan tebal flange, tflange = 14,87in.
1.10 Berat reaktor terdiri dari :
a. Berat shell
Berat shell = 𝜋 𝑂𝐷 𝐼𝐷 )
Berat shell = )
Berat Tube = )
= 44,338 kg
Berat katalis = 19297,991 kg
Jadi, total berat reaktor = berat shell + berat head + berat tube + berat
material dalam reaktor = 19297,991 kg
1.11 Support
Reaktor disangga dengan 4 kaki. Penyangga dilas di tengah-tengah
ketinggian keseluruhan reaktor (50% dari tinggi total reaktor). Digunakan lug
(tipe I-beam) dengan pondasi beton. Dengan jarak antara bottom reaktor ke
pondasi sebesar 5 ft. Maka, tinggi lug:
Hlug = (22,429 ft) + 5 ft = 16,214 ft = 4,94 m = 194 in
Reaksi :
F7 = 66589,569 kg/jam
R-102
F6 = 66589,569 kg/jam
Data Operasi :
Laju alir gas umpan : 66589,569 kg/jam [Lampiran Neraca Massa Reaktor 102]
Data katalis :
Volume reaktor = Laju alir volumetrik × waktu tinggal [Fogler hal 57, 1999]
Dipilih :
L = 20 ft = 6,096 m
W = 4259,7880 kg
V katalis = = = 2,2779 m3
= 80% × 6,096 m
Nt = = = 3794,73 tube
8. Tebal tube
Tube yang akan dirancang dengan susunan triangular pitch (60o) dengan tujuan
agar memberikan turbulensi yang lebih baik , sehingga akan memperbesar
koefisien transfer panas konveksi (h0). Sehingga transfer panasnya lebih baik dari pada
square pitch (kernhal 136, 1983).
Pt = 1.25 × m = 0,01714543125 m
C′ (Clearance) = Pt − OD
1.3 Shell
i. Diameter dalam Shell (IDs)
(IDs) = = 0,7 m
= 0,576 m
Tekanan Desain diambil 18% dari Tekanan Operasi. [Peter hal 37, 1991]
Tekanan yang diizinkan (f) = 12650 Psi [Brownell & Young hal 251, 1959]
Efisiensi sambungan (E) = 0,8 [Brownell & Young hal 254, 1959]
= = 2, 140 in =
0,0544 m
Dari Tabel 5.7 (Brownell & Young hal 90, 1959), dipilih tebal standar :
r = 78 in
sf = 2,5
𝑆
= 1,5133 in = 0,0384 m
Dari tabel 5.7 (Brownell &young hal 87, 1959 ) dipilih tebal standar:
= 18,145 in = 0,4608 m
𝜇 = 2,34E-05 kg m/s
= 9,23 kg/m3
𝐷 18,23342585
Data Perancangan :
Dimana :
Do = Diameter luar gasket, in
Di = Diameter dalam gasket, in
y = Yield stress, lb/in [Fig. 12.11, Brownell & Young Hal.
228]
m = Faktor gasket [Fig. 12.11, Brownell & Young Hal. 228]
Digunakan material gasket yaitu soft steel, dari (12.11 Brownell and
Young, 1959), Diperoleh : y = 18000 dan m = 5.5
Sehingga √
Asumsi bahwa diameter dalam gasket sama dengan diameter luar shell
yaitu sehingga, Didapatkan :
do
Keterangan :
N = Lebar gasket minimum, in
do = Diameter luar shell
di = Diameter dalam shell
Diameter gasket rata rata, G = di + lebar gasket
=
g. Perhitungan Beban
Dari Fig. 12.22 Brownell and Young, 1959 kolom 1 type 1.a :
Maka b = 0.25 in
Wm2 = Hy = π x b x G x y [Pers.12.88 Brownell and Young hal 240,
1959]
=
= 737088,6663
Keterangan :
Hy = Berat Beban bolt maksimum (lb)
b = Effective gasket (in)
G = Diameter gasket rata-rata (in)
Berat untuk menjaga joint tight saat operasi digunakan Persamaan 12.90
Brownell and Young (1959) :
Hp = 2 x b x π x m x p
= 𝑝
Keterangan
Hp = Beban joint tight (lb)
m = Faktor Gasket (Fig. 12.11)
b = Effective Gasket (in)
G = Diameter gasket rata-rata (in)
P = Tekanan Operasi (psi)
Beban dari tekanan internal dihitung dengan persamaan 12.89 Brownell
and Young (1959):
𝜋
𝑝
Beban operasi total dihitung dengan persamaan 12.91 Brownell and Young
(1959):
Wm1 = H + Hp
Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh Wm1 lebih besar dari pada Wm2
sehingga beban pengontrol berada pada
Keterangan :
Wm1 = Beban berat bolt pada kondisi operasi (lb)
Wm2 = Beban berat bolt pada kondisi tanpa tekanan dalam (lb)
H = Total joint contact surface (lb)
h. Perhitungan luas baut minimun (minimum bolting area) dihitung dengan
persamaan 12.92 Brownell and Young (1959):
Nmin =
W=
W = 860956,0462lb
Keterangan :
W = Berat Beban (lb)
Am1 = Luas baut minimum (in2)
Ab actual = Luas aktual baut (in2)
fa = Allowable stress (psi)
Hubungan lever arm diberikan pada persamaan 12.101, Brownell and
Young (1959):
hG =
Keterangan :
hG = Tahanan radial circle bolt (in)
BC = Bolt circle diameter (in)
G = Diameter gasket rata – rata (in)
Keterangan :
HD = Hydrostastic and force pada area dalam flange (lb)
B = Diameter dalam flange (in)
P = Tekanan operasi (psi)
The level arm, hD (Persamaan 12.100 Brownell and Young, 1959):
hD = 33,124 in – 30,686 in) = 2,25 in
Md = Hd 𝐷 2,25 in = 5931606,185lb in
Perbedaan antara flange-design bolt load dengan hydrostatic and force end
pada luas area dalam Flange, HT (Persamaan 12.97 Brownell and Young hal
242, 1959) :
8514455,458
√ = 4 in
K = A/B = 1,1059
Dari fig.12.22 dengan K = 1,1059
Diperoleh nilai Y = 19
Nilai yang telah didapatkan, selanjutnya di substitusikan kedalam rumus,
maka didapatkan tebal flange, tflange = 12,627in.
1.13 Berat reaktor terdiri dari :
e. Berat shell
Berat shell = 𝜋 𝑂𝐷 𝐼𝐷 )
Berat shell = )
g. Berat Tube
Berat Tube = 𝜋 𝑂𝐷 𝐼𝐷 )
Berat Tube = )
= 560726,77 kg
Berat katalis = 4259 kg
Jadi, total berat reaktor = berat shell + berat head + berat tube + berat
material dalam reaktor = 591061,77 kg
1.14 Support
Reaktor disangga dengan 4 kaki. Penyangga dilas di tengah-tengah
ketinggian keseluruhan reaktor (50% dari tinggi total reaktor). Digunakan lug
(tipe I-beam) dengan pondasi beton. Dengan jarak antara bottom reaktor ke
pondasi sebesar 5 ft. Maka, tinggi lug:
Hlug = (23,0254ft) + 5 ft = 16,513 ft = 198,15 in
F8 = 66589,569 kg/jam
R-103
F7 = 66589,569 kg/jam
Data Operasi :
1999]
1999]
Waktu tinggal =
Volume reaktor =
Dipilih :
Porosity = 0,4
Tumpukan katalis =
W = 1122
W=
V katalis =
𝜋 𝐼𝐷
Tebal tube =
Tube yang akan dirancang dengan susunan triangular pitch (60 o) dengan
tujuan agar memberikan turbulensi yang lebih baik, sehingga akan memperbesar
koefisien transfer panas konveksi (h0). Sehingga transfer panasnya lebih baik
dari pada square pitch (kern hal 136, 1983).
18. Jarak antar pusat pipa (Pt)
Pt = 1,25 𝑂𝐷
Pt = 1,25
19. Jarak antar pipa (Clearance)
C’(Clearance) = Pt – OD
C’(Clearance) =
1.3 Shell
1. Diameter dalam shell (IDs)
(IDs) =
(IDs) =
= 0,055 m
Dari Tabel 5.7 (Brownell & Young hal 90, 1959), dipilih tebal standar :
Ts (standar) = 2,25 in = 0,05715 m
2. Tebal Head (Th)
𝑂𝐷 𝐼𝐷
𝑂𝐷 0,05715 m
𝑂𝐷
Dari Tabel 5.7 (Brownell & Young hal 90, 1959), dipilih 𝑂𝐷 standar :
𝑂𝐷
Untuk 𝑂𝐷 dapat dilihat dari Tabel 5.7 (Brownell & Young hal 90, 1959)
diperoleh :
Icr = 2,5 in [Brownell & Young hal 90, 1959]
r = 40 in [Brownell & Young hal 90, 1959]
Sf = 2,5 in [Brownell & Young hal 88, 1959]
= 0,053m
Dari Tabel 5.7 (Brownell & Young hal 90, 1959), dipilih tebal standar :
Th (standar) =
1.5 Head amd Bottom
AB = ID/2 – Icr [Brownell & Young hal 87, 1959]
NPS 18 In
Sch 40
ID 19,25 In
OD 18 In
Flow 291 In2
area
Berat 786 Lb/lin.ft
Spesifikasi nozzle standar (brownell and Young, App. F item 1 dan 2 hal 349) :
Size = 18 in
OD = 18 in
Flange nozzle thickness (n) = 0,5 in
Diameter of hole in reinforcing platr, Dr = 18,125 in
Length of side of reinforcing plate, L = 43 in
Width of reinforcing plate, W =52,5 in
Distance, shell to flange face, outside, J = 10 in
Distance, shell to flange face, Inside, K = 8 in
Distance from bottom of tank to center of nozzle
- Reguler, type H = 24 in
- Low, type C = 22 in
1959]
Dimana :
Do = Diameter luar gasket, in
Di = Diameter dalam gasket, in
y = Yield stress, lb/in [Fig. 12.11, Brownell & Young Hal.
228]
m = Faktor gasket [Fig. 12.11, Brownell & Young Hal. 228]
Digunakan material gasket yaitu soft steel, dari (12.11 Brownell and
Young, 1959), Diperoleh : y = 18000 dan m = 5.5
Sehingga √
Asumsi bahwa diameter dalam gasket sama dengan diameter luar shell
yaitu sehingga, Didapatkan :
do
Keterangan :
N = Lebar gasket minimum, in
do = Diameter luar shell
di = Diameter dalam shell
Diameter gasket rata rata, G = di + lebar gasket
=
k. Perhitungan Beban
Dari Fig. 12.22 Brownell and Young, 1959 kolom 1 type 1.a :
𝑜 b = bo jika bo < 0.25
Maka b = 0.25 in
Wm2 = Hy = π x b x G x y [Pers. 12.88 Brownell and Young hal 240,
1959]
=
=
Keterangan :
Hy = Berat Beban bolt maksimum (lb)
b = Effective gasket (in)
G = Diameter gasket rata-rata (in)
Berat untuk menjaga joint tight saat operasi digunakan Persamaan 12.90
Brownell and Young (1959) :
Hp = 2 x b x π x m x p
= 𝑝
Keterangan :
Hp = Beban joint tight (lb)
m = Faktor Gasket (Fig. 12.11)
b = Effective Gasket (in)
G = Diameter gasket rata-rata (in)
P = Tekanan Operasi (psi)
Nmin =
W=
W = 271492,7329 lb
Keterangan :
W = Berat Beban (lb)
Am1 = Luas baut minimum (in2)
Ab actual = Luas aktual baut (in2)
fa = Allowable stress (psi)
Hubungan lever arm diberikan pada persamaan 12.101, Brownell and
Young (1959):
hG =
Keterangan :
hG = Tahanan radial circle bolt (in)
BC = Bolt circle diameter (in)
G = Diameter gasket rata – rata (in)
Flange moment adalah sebagai berikut ;
Ma = W x hG [Brownell and Young, 1959]
Ma = 271492,7329 lb x
21. Untuk Kondisi saat beroperasi
[Pers. 12.96 Brownell and Young hal 242, 1959]
𝑝
Keterangan :
HD = Hydrostastic and force pada area dalam flange (lb)
B = Diameter dalam flange (in)
P = Tekanan operasi (psi)
The level arm, hD (Persamaan 12.100 Brownell and Young, 1959):
hD = 33,1578 in – 25,6578 in) = 2,25 in
√ = 52,4780 mm = 2,066 in
K = A/B = 1,1115
Dari fig.12.22 dengan K = 1,1115
Diperoleh nilai Y = 19
Berat shell = )
Berat Tube = 𝑐 )
= 39318 kg
Berat katalis = 1464,9897 kg
Jadi, total berat reaktor = berat shell + berat head + berat tube + berat
material dalam reaktor = 63347,939 kg
1.11 Support
Reaktor disangga dengan 4 kaki. Penyangga dilas di tengah-tengah
ketinggian keseluruhan reaktor (50% dari tinggi total reaktor). Digunakan lug
(tipe I-beam) dengan pondasi beton. Dengan jarak antara bottom reaktor ke
pondasi sebesar 5 ft. Maka, tinggi lug:
Hlug =
F15 = 83896,5159kg/jam
R-104
Data Operasi :
Laju alir gas umpan = 83896,5159 kg/jam [Lampiran Neraca Massa R-104]
Volume Reaktor = Laju alir volumetrik x waktu tinggal [Fogler hal 57,1999]
Porosity = 0,5
Tumpukan katalis =
W = 887,5
W=
3. Menghitung Volume total tumpukan katalis :
V katalis =
V katalis =
𝜋 𝐼𝐷
7. Tebal tube
Tebal tube =
Tebal tube =
Tube yang akan dirancang dengan susunan triangular pitch (60˚) dengan
tujuan agar memberikan turbulensi yang lebih baik, sehingga akan memperbesar
koefisien transfer panas konveksi (h0). Sehingga transfer panasnya lebih baik
dari pada square pitch (kern hal 136, 1983).
8. Jarak antar pusat pipa (Pt)
Pt = 1,25 𝑂𝐷
Pt = 1,25
9. Jarak antar pipa (Clearance)
C’(Clearance) = Pt – OD
C’(Clearance) =
1.3 Shell
1. Diameter dalam shell (IDs)
(IDs) =
(IDs) =
= 0,073 m
Dari Tabel 5.7 (Brownell & Young hal 90, 1959), dipilih tebal standar :
Ts (standar) = 3 in = 0,0762 m
2. Tebal Head (Th)
𝑂𝐷 𝐼𝐷
𝑂𝐷 0,073 m
𝑂𝐷
Dari Tabel 5.7 (Brownell & Young hal 90, 1959), dipilih 𝑂𝐷 standar :
𝑂𝐷
Untuk 𝑂𝐷 dapat dilihat dari Tabel 5.7 (Brownell & Young hal 90, 1959)
diperoleh :
Icr = 4,875 in [Brownell & Young hal 90, 1959]
r = 66 in [Brownell & Young hal 90, 1959]
Sf = 2,5 in [Brownell & Young hal 88, 1959]
= 0,0395 m
Dari Tabel 5.7 (Brownell & Young hal 90, 1959), dipilih tebal standar :
Th (standar) =
Spesifikasi nozzle standar (brownell and Young, App. F item 1 dan 2 hal 349) :
Size = 18 in
OD = 18 in
Tegangan dari bolting material (fb)= 16500 psi[Brownell & Young hal 344]
Perhitungan Gasket :
1959]
Dimana :
Sehingga √
Asumsi bahwa diameter dalam gasket sama dengan diameter luar shell
yaitu sehingga, Didapatkan :
do
Keterangan :
N = Lebar gasket minimum, in
do = Diameter luar shell
di = Diameter dalam shell
Diameter gasket rata rata, G = di + lebar gasket
=
3. Perhitungan Beban
Dari Fig. 12.22 Brownell and Young, 1959 kolom 1 type 1.a :
Maka b = 0,25 in
Wm2 = Hy = π x b x G x y [Pers. 12.88 Brownell and Young hal 240, 1959]
=
=
Keterangan :
Hy= Berat Beban bolt maksimum (lb)
b = Effective gasket (in)
G = Diameter gasket rata-rata (in)
Berat untuk menjaga joint tight saat operasi digunakan Persamaan 12.90
Brownell and Young (1959) :
Hp = 2 x b x π x m x p
= 𝑝
Keterangan :
Hp= Beban joint tight (lb)
m = Faktor Gasket (Fig. 12.11)
b = Effective Gasket (in)
G = Diameter gasket rata-rata (in)
P = Tekanan Operasi (psi)
Beban dari tekanan internal dihitung dengan persamaan 12.89 Brownell and Young
(1959):
𝜋
𝑝
Beban operasi total dihitung dengan persamaan 12.91 Brownell and Young (1959):
Wm1 = H + Hp
Wm1 =
Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh Wm1 lebih besar dari pada Wm2
sehingga beban pengontrol berada pada Wm1 =
Keterangan :
Wm1 = Beban berat bolt pada kondisi operasi (lb)
Wm2 = Beban berat bolt pada kondisi tanpa tekanan dalam (lb)
H = Total joint contact surface (lb)
4. Perhitungan luas baut minimun (minimum bolting area) dihitung dengan persamaan
12.92 Brownell and Young (1959):
Nmin =
W=
W = 625950,668 lb
Keterangan :
W = Berat Beban (lb)
Am1 = Luas baut minimum (in2)
Ab actual = Luas aktual baut (in2)
fa = Allowable stress (psi)
Keterangan :
hG = Tahanan radial circle bolt (in)
BC = Bolt circle diameter (in)
G = Diameter gasket rata – rata (in)
Flange moment adalah sebagai berikut ;
Ma = W x hG [Brownell and Young, 1959]
Ma = 625950,668 lb x
b. Untuk Kondisi saat beroperasi
[Pers. 12.96 Brownell and Young hal 242, 1959]
𝑝
Keterangan :
HD = Hydrostastic and force pada area dalam flange (lb)
B = Diameter dalam flange (in)
P = Tekanan operasi (psi)
The level arm, hD (Persamaan 12.100 Brownell and Young, 1959):
hD = 56,712 in – 52,212 in) = 2,25 in
Md = Hd 𝐷 2,843 in = 4190094,853lb in
Perbedaan antara flange-design bolt load dengan hydrostatic and force end
pada luas area dalam Flange, HT (Persamaan 12.97 Brownell and Young hal
242, 1959) :
790498,155in
2,25 i
√ = 4 in
K = A/B = 1,143
Dari fig.12.22 dengan K = 1,143
Diperoleh nilai Y = 19
Nilai yang telah didapatkan, selanjutnya di substitusikan kedalam rumus,
maka didapatkan tebal flange, tflange = 13,197in.
1.10 Berat reaktor terdiri dari :
a. Berat shell
Berat shell = 𝜋 𝑂𝐷 𝐼𝐷 )
Berat shell = )
c. Berat Tube
Berat Tube = 𝜋 𝑂𝐷 𝐼𝐷 )
Berat Tube =
= 21869,828 kg
Berat katalis = 3925,177 kg
Jadi, total berat reaktor = berat shell + berat head + berat tube + berat
material dalam reaktor = 60660,289kg
1.11 Support
Reaktor disangga dengan 4 kaki. Penyangga dilas di tengah-tengah
ketinggian keseluruhan reaktor (50% dari tinggi total reaktor). Digunakan lug
(tipe I-beam) dengan pondasi beton. Dengan jarak antara bottom reaktor ke
pondasi sebesar 5 ft. Maka, tinggi lug:
Hlug = (26,195 ft) + 5 ft = 18,09 ft = 217 in
LAMPIRAN B
GAMBAR DESAIN
OD = 14 in OD = 14 in
OA = 14,57 in
Icr = 4,125 in
OA = 14,57 in sf = 2,5 in OD =14 in ID = 13,25 in
ID = 58,93 in
Th = 1,47 cm
OD = 1,9 in
r = 60 in
L = 269 in
L = 269 in Z = 58,52 in
Katalis
ID = 1,61 in
OA = 14,57 in
ID = 58,93 in
OD = 84 in
ID = 75,69 in
ID nozzle = `9,25 in
OD = 80,19 in
OA = 18,14 in
th = 1,75 in OD = 0,675 in
OA= 18 in
Pt = 0,84 in C’ = 0,168 in
Tutup Reaktor
L= 277,30 in
B = 22,70 in
ID = 19,25
ODin= 19,25
in
Ts = 2,25 in
Tampak Dalam
ID = 75,69
Tampak
in Dari
Atas
Tampak Depan
MAZLANI
NUR DWI HAYATI
SEPTIANI ADEKA
OD = 66,62 in
OD = 68,6 in
ID = 64,12 in
ID nozzle =
th = 1,5 in
OA= 16,9 in
OA = 16,9 in
ID = 64,12 in Sf = 2,5 in
ID = 0,493 in
ID nozzle = 19, 25 in
Tutup Reaktor
OD = 1,9 in
C’ = 0,16 in
Pt = 2,3 in
L= 273,8 in
ID = 19,25 in
OD = 19,25 in
Hlug = 19,23 in
OA = 16,9 in
Ts = 2,8 in
Tampak Dalam
ID = 19,25 in
Tampak Depan
Tampak Dari Atas
MAZLANI
NUR DWI HAYATI
SEPTIANI ADEKA
11 Desember 2018
SCALE 1 : 50 SHEET 3 OF 4
OD = 61 in
ID = 56,05 in
ID nozzle = 4,026 in
OD = 61 in
OA = 16,55 in
th = 1,875 in
OA= 16,55 in
OD = 1,9 in
ID nozzle = 20 ID = 20 in
in
C’ = 0,47 in
ID = 56,05 in Sf = 2,5 in Pt = 2,3 in
L= 273,8 in
Tutup Reaktor
B = 16,81 in
ID = 19,25 in
OD = 20 in
OA = 16,55 in
Ts = 2,75 in
Hlug = 196,55 in
Tampak Dalam
ID = 56,05 in
Tampak Dari Atas
Tampak Depan
MAZLANI
NUR DWI HAYATI
SEPTIANI ADEKA
11 Desember 2018
SCALE 1 : 50 SHEET 4 OF 4
7 8
3 Steam
5
6
Natural gas
2
34896 kg/jam
R-101 R-102 R-103
M-101 H-102
H-101 4
C-101
Purge Gas 20 19
S-101
14 13 12 11
17
M-102
H-104 C-102
F-101 10
F-102 16
H-103
H-105
R-104
Water
15
18 23 Gas
22
CD-101
27 Gas
26
CD-102
D-101
21 30
H-106
T-101
D-102
24
25
RB-101
FLOWSHEET PEMBUATAN METANOL DARI GAS ALAM
KAPASITAS 350.000 TON/TAHUN
KELOMPOK XI
28
MAZLANI (1507110867)
29 Water NUR DWI HAYATI (1507110843)
SEPTIANI ADEKA (1507110574)
RB-102
JURUSAN TEKNIK KIMIA SIZE FSCM NO DWG NO REV
FAKULTAS TEKNIK - UR
A3
Tugas Perancangan Pabrik
SCALE 1:1 SHEET 1 OF 1