Anda di halaman 1dari 91

TKS 4057 TUGAS PERANCANGAN PABRIK

Semester Ganjil Tahun 2018/2019


Pabrik Metanol dari Natural Gas Kapasitas 350.000 ton/tahun

LAPORAN 3B

DISAIN ALAT PEMISAHAN DAN PEMURNIAN

Pembimbing:
Hari Rionaldo, ST.,MT.,C.EIA
Koordinator:
Prof. Edy Saputra, ST., MT., PhD

Kelompok XI
Mazlani 1507110867
Nur Dwi Hayati 1507110843
Septiani Adeka 1507117504

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
Desember 2018
ii
iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Pra-rancangan pabrik
ini. Laporan ini ditulis berdasarkan hasil pertimbangan dan analisa mahasiswa
tentang laporan yang berjudul “Pembuatan Metanol dari Natural Gas dengan
Kapasitas 350.000 ton/tahun”.
Dalam penyusunannya, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada
pembimbing, orangtua, rekan-rekan seperjuangan atas bimbingan dan
dukungannya yang begitu besar sehingga laporan ini dapat terselasaikan tepat
waktu. Semoga laporan pra rancangan pabrik ini dapat menjadi referensi dan
informasi yang bermanfaat.
Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari
materi maupun teknik penyajiannya, mengingat masih kurangnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
sifatnya membangun demi kesempurnaannya dan semoga bermanfaat bagi kita
semua. Amiin.

Pekanbaru, November 2018

Penulis

iv
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1
1.2 Deskripsi Alat ................................................................................................2
1.2.1 Flash Drum I (F-101) .....................................................................................2
1.2.2 Flash Drum II (F-102) ....................................................................................2
1.2.3 Distillation Column I (D-101) ........................................................................3
1.2.4 Distillation Column II (D-102) ......................................................................4
1.3 Deskripsi Proses ............................................................................................4
BAB II DASAR-DASAR PERANCANGAN ........................................................8
2.1 Flash Drum ...................................................................................................8
2.1.1 Perancangan Flash Drum ..............................................................................8
2.2 Kolom Distilasi .............................................................................................9
2.2.1 Tray Column DIstillation ...............................................................................10
2.2.2 Perancangan Kolom Distilasi ........................................................................11
1. Penentuan Tipe Kolom Distilasi ...................................................................11
2. Penentuan Bahan Konstruksi ........................................................................12
3. Kondisi Operasi .............................................................................................12
BAB III SPESIFIKASI ALAT ...............................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................27
LAMPIRAN ..............................................................................................................28

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Dimensi flash drum ..............................................................................8


Gambar 2.2 Kolom distilasi jenis sieve tray (a) sketsa aliran pada sieve tray (b)
tipe sieve tray pada kolom dengan diameter kecil ...............................11
Gambar 2.3 Efisiensi kolom sebagai fungsi dari viskositas rata-rata dan
volatilitas relatif ....................................................................................13
Gambar 2.4 Torispherical flanged and dished head ................................................13

vi
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Metanol adalah senyawa Alkohol dengan 1 rantai karbon. Rumus kimia
CH3OH, dengan berat molekul 32. Titik didih 64-65 °C (tergantung kemurnian),
dan berat jenis 0,7920-0,7930 g/L. Secara fisik Metanol merupakan cairan bening,
berbau seperti alkohol, dapat bercampur dengan air, etanol, chloroform dalam
perbandingan berapapun, hygroskopis, mudah menguap dan mudah terbakar
dengan api yang berwarna biru (kalau siang tidak kelihatan) (Engler, 2001).
Metanol juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus,
adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH3OH. Ia merupakan bentuk alkohol
paling sederhana. Pada keadaan atmosfer metanol berbentuk cairan yang ringan,
mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar dan beracun dengan bau yang
khas (berbau lebih ringan daripada etanol). Metanol digunakan sebagai bahan
pendingin anti beku, pelarut, dan bahan bakar (Engler, 2001).
Metanol juga merupakan produk samping dari destilasi kayu. Saat ini
metanol dihasilkan melalui proses multi tahap. Secara singkat gas alam dan uap
air dibakar dalam tungku untuk membentuk gas hidrogen dan karbonmonoksida,
kemudian gas hidrogen dan karbon monoksida ini bereaksi dalam tekanan tinggi
dengan bantuan katalis untuk menghasilkan metanol (Engler,2001).
Metanol adalah salah satu bahan kimia industri yang penting. Sebagai
bahan kimia industri, metanol telah digunakan secara luas untuk produksi
berbagai bahan kimia yang lain. Sekitar sepertiga dari produksi metanol
digunakan untuk membuat formaldehida dan selebihnya digunakan untuk
pembuatan MTBE (Methyl Tertiary Buthyl Eter), asam asetat, pelarut, metaklirat,
bahan bakar, dan lain-lain. Sementara itu, formaldehida yang ditemukan oleh
Butlerov pada tahun 1859 adalah suatu senyawa yang dapat bereaksi dengan
hampir semua senyawa kimia baik organik maupun anorganik. Penggunaan
terbesar formaldehida adalah sebagai bahan dasar pembuatan resin-resin
formaldehida seperti urea formaldehida, melamin formaldehida, dan fenol
formaldehida. (Othmer, 1994).

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
2

1.2 Deskripsi Alat


1.2.1 Flash Drum I (F-101)
Aliran umpan yang masuk ke reaktor steam reforming akan menghasilkan
aliran produk campuran dari gas berupa CH4, CO2, N2, syngas (CO dan H2), dan
H2O yang kemudian akan dialirkan ke unit flash drum I. Prinsip dari unit
pemisahan ini adalah pemisahan bedasarkan kesetimbangan uap-cair yaitu dengan
zat yang diinginkan memiliki perbedaan titik didih (boiling point) yang sangat
jauh dari zat yang lain. Zat dengan komposisi fasa cair yang lebih banyak akan
berada pada bagian bottom sedangkan zat dengan komposisi fasa uap yang lebih
banyak akan berada bagian atas (menguap) (Geankoplis, 1997 ; Walas, 1988).
Dengan suhu aliran masuk flash drum I 800°C dan aliran keluaran yang
diinginkan sebesar 60°C.

1.2.2 Flash Drum II (F-102)


Aliran keluaran dari unit reaktor metanol berupa campuran dari produk
berupa metanol dan campuran yang terdiri dari CH4, CO2, N2, syngas (CO dan
H2), dan H2O dialirkan ke dalam unit flash drum. Tujuan dari unit flash drum
adalah untuk memisahkan metanol dari campuran gas yang tidak bereaksi
sebelum memasuki tahap pemurnian dalam kolom distilasi. Produk bawah berupa
komponen yang kaya akan metanol akan diumpankan ke kolom distilasi dan
produk atas berupa campuran gas dan sedikit metanol akan masuk kedalam
splitter yang 70% akan diumpankan kembali ke reaktor metanol dan sisanya akan
di purge. Flash drum memiliki kondisi operasi pada suhu 200˚C dan tekanan 50
bar.

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
3

Gambar 2.1 Flash Destilation Unit


(Sumber : Spirax Sarco, Inc., Northpoint Blvd)

1.2.3 Distillation Column I


Kolom distilasi merupakan unit untuk proses pemisahan dan pemurnian
metanol. Kolom destilasi menggunakan prinsip perbedaan titik didih dan
konsentrasi masing–masing kompone, komponen yang memiliki titik didih rendah
atau sifat volatilitas yang tinggi akan berubah menjadi uap dan naik ke atas
sehingga menyebabkan konsentrasi uap meningkat sedangkan liquid yang
memiliki titik didih tinggi atau sifat volatilitas yang rendah akan tertahan
dibawah. Pada kolom distilasi ini terjadi proses pemisahan larutan metanol dari
campuran gas. Produk atas berupa campuran gas dan sedikit metanol dan produk
bawah berupa larutan yang kaya akan metanol. Suhu top kolom distilasi sebesar
15˚C dan suhu bottom kolom sebesar 68˚C, dimana kolom distilasi beroperasi
pada kondisi atmosferik.

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
4

1.2.4 Distillation Column II


Kolom distilasi II merupakan unit untuk proses pemisahan dan pemurnian
methanol lanjutan dari kolom disgtilasi I. Pada kolom distilasi ini terjadi proses
pemurnian metanol dari air. Produk atas berupa vapor yang kaya akan metanol
dan dikondensasikan sebagai produk utama pabrik dengan kemurnian 99,9% dan
produk bawah berupa air. Suhu top kolom distilasi sebesar 64˚C dan suhu bottom
kolom sebesar 93˚C, dimana kolom distilasi beroperasi pada kondisi atmosferik.

1.3 Deskripsi Proses


Gas alam dengan tekanan 28 bar dan suhu 30˚C dialirkan kekompresor 1
(CO-101) untuk dinaikkan tekanannya menjadi 37 bar. Setelah melalui kompresor
1 (CO-101) terjadi kenaikkan suhu menjadi 30,76˚C. Keluaran dari kompresor 1
(CO-101) gas alam kemudian diumpankan menuju heater 1 (H-101) untuk
dinaikkan suhunya menjadi 340˚C sebelum menuju reaktor desulfurisasi. Fluida
pemanas yang digunakan ialah superheated steam dengan suhu masuk 350˚C dan
suhu keluaran sebesar 150˚C. Pada reaktor desulfurisasi (R-101) dengan kondisi
operasi pada suhu 340˚C dan tekanan 36,7 bar terjadi proses adsorpsi H2S pada
gas alam menggunakan ZnO. Adapun reaksi yang terjadi pada tahap ini ialah:
H2S + ZnO → ZnS + H2O
Reaksi tersebut merupakan reaksi endotermis. Proses penghilangan H 2S ini
bertujuan untuk mencegah degradasi katalis yang digunakan untuk proses
selanjutnya pada pembuatan metanol ini. Reaktor yang digunakan yaitu reaktor
tipe fixed-bed dengan kondisi operasi adiabatis.
Setelah kandungan sulfur dihilangkan dari gas alam maka gas alam
diumpankan menuju mixing point I (M-101) untuk mencamourkan gas dengan
steam pada tekanan operasi 36,7 bar dan suhu operasi 340˚C. Keluaran dari
mixing point I (M-101) gas dialirkan menuju heater 2 (H-102) untuk dinaikkan
suhunya menjadi 510˚C sebelum memasuki reaktor pre-reforming. Fluida
pemanas yang digunakan ialah superheated steam dengan suhu masuk 550˚C dan
suhu keluaran sebesar 350˚C. Pada reaktor pre-reforming (R-102) terjadi proses
perengkahan hidrokarbon rantai karbon tinggi menjadi hidrokarbon rantai karbon
rendah yaitu metana. Reaksi perengkahan ini merupakan reaksi eksotermis.
Reaktor ini memiliki kondisi operasi pada suhu 510˚C dan tekanan 36,7 bar,

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
5

menggunakan katalis Ni/Al2O3. Reaktor yang digunakan yaitu reaktor tipe fixed-
bed dengan kondisi operasi adiabatis. Setelah proses perengkahan selanjutnya
diumpankan menuju reaktor steam reforming (R-103). Pada reaktor ini terjadi
proses pembentukan syngas. Pada tahap ini reaksi yang berlangsung merupakan
reaksi endotermis sehingga diperlukan panas yang cukup besar, untuk itu
digunakan panas dari tube-furnace yang terletak pada bagian atas reaktor. Reaktor
ini memiliki kondisi operasi pada suhu 800˚C dan tekanan 36,7 bar, menggunakan
katalis Ni/Al2O3. Reaktor yang digunakan yaitu reaktor tipe fixed-bed dengan
kondisi operasi isotermal.
Produk keluran reaktor steam-reforming diumpankan menuju cooler 1 (C-
103) untuk menurunkan suhunya menjadi 60˚C. Fluida pendingin yang digunakan
ialah ammonia dengan suhu masuk -34˚C dan suhu keluaran sebesar -1˚C. Lalu
produk reaktor steam reforming yang terdiri dari syngas beserta gas lainnya
seperti CH4, CO2, serta H2O masuk diumpankan ke dalam flash drum 1 (F-101).
Prinsip dari unit pemisahan ini adalah pemisahan bedasarkan kesetimbangan uap-
cair yaitu dengan zat yang diinginkan memiliki perbedaan titik didih (boiling
point) yang sangat jauh dari zat yang lain. Zat dengan komposisi fasa cair yang
lebih banyak akan berada pada bagian bottom sedangkan zat dengan komposisi
fasa uap yang lebih banyak akan berada bagian atas (menguap). Tujuan dari unit
flash drum 1 (F-101) ini adalah untuk memisahkan H2O dari campuran sebelum
memasuki reaktor metanol. Flash drum memiliki kondisi operasi pada suhu 60˚C
dan tekanan 36,7 bar.
Gas keluaran dari flash drum 1 (F-101) diumpankan menuju mixing point
2 (M-102) untuk mencampurkan syngas dengan recycle gas dari reaktor metanol
(R-104). Keluaran dari mixing point 2 (M-102) diumpankan mrnuju kompresor 2
(CO-102) untuk dinaikkan tekanannya menjadi 50 bar. Setelah melalui kompresor
2 (CO-102) mengalami peningkatan suhu menjadi 210˚C. Kemudian syngas dan
aliran recycle diumpankan menuju heater 3 (H-103) untuk dinaikkan suhunya
menjadi 300˚C. Selanjutnya memasuki reaktor metanol (R-104) yaitu tempat
terjadinya proses mengonversi syngas menjadi metanol. Reaktor yang digunakan
ialah reaktor isothermal multi-tube dengan kondisi operasi pada suhu 300˚C dan
tekanan 50 bar, menggunakan katalis Cu/ZnO/Al2O3. Reaksi yang terjadi

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
6

merupakan reaksi yang sangat eksotermis untuk itu dipasang aliran pendingin
berupa BWF yang akan menyerap panas yang dikeluarkan oleh reaksi
pembentukan metanol. Produk keluaran reaktor metanol diumpankan menuju
cooler 2 (C-102) metanol untuk didinginkan hingga mencapai suhu 35˚C. Fluida
pendingin yang digunakan ialah air pendingin dengan suhu masuk 32˚C dan suhu
keluaran sebesar 52˚C.
Produk keluaran reaktor metanol (R-104) yang sudah didinginkan
kemudian diumpankan menuju flash drum 2 (F-102). Tujuan dari unit flash drum
2 (F-102) adalah untuk memisahkan metanol dari campuran gas yang tidak
bereaksi sebelum memasuki tahap pemurnian dalam kolom distilasi. Produk
bawah berupa komponen yang kaya akan metanol akan diumpankan ke kolom
distilasi 1 (D-101) dan produk atas berupa campuran gas dan sedikit metanol akan
masuk kedalam splitter yang 70% akan diumpankan kembali ke reaktor metanol
dan sisanya akan di purge. Flash drum 2 (F-102) memiliki kondisi operasi pada
suhu 35˚C dan tekanan 44 bar. Kemudian produk bawah dari flash drum 2 (F-102)
diumpankan menuju heater 4 (H-104) untuk dinaikkan kembali suhunya hingga
mencapai suhu 102˚C. Fluida pemanas yang digunakan ialah saturated steam.
Setelah itu memasuki ekspander (E-101) untuk diturunkan tekanannya hingga 1
bar.
Kemudian produk bawah 2 (F-102) yang telah diturunkan tekanannya
memasuki kolom distilasi 1 (D-101). Kolom distilasi 1 (D-101) merupakan unit
untuk proses pemisahan dan pemurnian metanol. Kolom distilasi menggunakan
prinsip perbedaan titik didih dan konsentrasi masing–masing komponen,
komponen yang memiliki titik didih rendah atau sifat volatilitas yang tinggi akan
berubah menjadi uap dan naik ke atas sehingga menyebabkan konsentrasi uap
meningkat, sedangkan liquid yang memiliki titik didih tinggi atau sifat volatilitas
yang rendah akan tertahan dibawah. Pada kolom distilasi ini terjadi proses
pemisahan larutan metanol dari campuran gas. Produk atas berupa campuran gas
dan sedikit metanol dan produk bawah berupa larutan yang kaya akan metanol.
Suhu top kolom distilasi sebesar 15˚C dan suhu bottom kolom sebesar 68˚C,
dimana kolom distilasi beroperasi pada kondisi atmosferik.

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
7

Lalu produk keluaran bawah kolom distilasi 1 (D-101) diumpankan


kembali menuju kolom distilasi 2 (D-102). Kolom distilasi 2 (D-102) merupakan
unit untuk proses pemisahan dan pemurnian metanol lanjutan dari kolom distilasi
1 (D-101). Pada kolom distilasi ini terjadi proses pemurnian metanol dari air.
Produk atas berupa vapor yang kaya akan metanol dan dikondensasikan sebagai
produk utama pabrik dengan kemurnian 99,9% dan produk bawah berupa air.
Suhu top kolom distilasi sebesar 65˚C dan suhu bottom kolom sebesar 95˚C,
dimana kolom distilasi beroperasi pada kondisi atmosferik.

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
8

BAB II
DASAR-DASAR PERANCANGAN

2.1 Flash Drum


Flash distilasi dapat dianggap sebagai salah satu proses pemisahan yang
paling sederhana. Dalam proses ini, aliran umpan bertekanan dilewatkan melalui
katup atau nozzle yang terhubung ke tangki atau drum, yang disebut tangki flash
atau drum. Setelah melewati katup atau nozzle, umpan memasuki tangki atau
drum, yang tekanannya rendah; dengan demikian, ada penurunan tekanan
substansial dalam aliran umpan, menyebabkan umpan untuk menguap sebagian.
Fraksi yang menjadi uap naik ke atas tangki atau drum sementara sebagiannya
turun kebawah dalam fasa cair. Berikut dimensi flash drum.

Gambar 2.1 Dimensi flash drum


2.1.1 Perancangan Flash Drum
Dalam perhitungan flash drum dibutuhkan data-data seperti temperatur,
tekanan, fraksi mol, tekanan dew dan bubble, efisiensi pemisahan, laju umpan
(Kg/jam), berat molekul, dan densitas. Perhitungan Pbubble dan Pdew menggunakan
persamaan berikut.

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
9

Untuk menghitung laju alir uap keluaran flash drum, dengan menggunakan
nilai zi, Ki, dan V maka cari nilai V (laju keluaran uap) dengan menggunakan
persamaan berikut.

Untuk menghitung nilai y dari masing-masing komponen, maka dapat digunakan


persamaan berikut.

Untuk menghitung nilai x dari masing-masing komponen, maka dapat digunakan


persamaan berikut.

Menghitung cross-sectional area:

Menghitung diameter minimum flash drum:

Menghitung tinggi cairan:

2.2 Kolom Distilasi


Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.
Pada proses penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan kembali dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih
lebih rendah akan menguap lebih dulu. Pada proses pemisahan secara distilasi,

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
10

fasa uap akan segera terbentuk setelah campuran dipanaskan. Uap dan sisa
cairannya dibiarkan saling kontak, semua komponen yang terdapat dalam
campuran akan terdistribusi dalam kedua fasa membentuk keseimbangan. Setelah
keseimbangan tercapai, uap segera dipisahkan dari cairannya, kemudian
dikondensasikan membentuk distilat. Cairan pada bagian bottom merupakan
komponen dengan fraksi yang lebih berat, uap yang mencapai bagian top column
dikondensasi. Sebagian condensed liquid direfluks kembali ke dalam kolom
distilasi sedangkan sisanya merupakan produk distilat (Smith, 2005).

2.2.1 Tray Column Distillation


Terdapat tiga jenis tray yaitu sieve tray, valve tray, dan bubble-cap tray.
Sieve tray merupakan tray yang terdiri dari lubang-lubang tempat jalannya uap.
Sieve tray digunakan untuk pabrik dengan kapasitas yang besar. Tray jenis ini
lebih efisien dan lebih murah ketimbang kedua jenis tray lainnya. Sedangkan
valve tray merupakan tray yang memiliki lubang – lubang dengan valve. Jenis
yang ketiga yaitu bubble cap trays, jenis ini adalah tray yang paling mahal dan
paling terbaru dari kedua jenis tray sebelumnya. Tray jenis ini baik digunakan
pada kondisi laju alir umpan yang rendah. Plate atau tray yang sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi operasi pada pabrik ini yaitu sieve trays.
Pada sieve tray, vapor bubble akan naik melalui lubang-lubang pada tray
melewati liquid yang turun akibat adanya gravitasi. Ukuran lubang bervariasi
dengan diameter antara 3-12 mm, pada umumnya dengan ukuran diameter 5 mm.
Vapor area pada tray bervariasi antara 5-15% dari luas tray. Liquid akan
dipertahankan pada permukaan tray dan dicegah turun melewati lubang-lubang
pada tray karena adanya gaya kinetik dari vapor atau gas. Liquid akan turun
menuju tray dibawahnya (Geankoplis, 1993). Kolom distilasi jenis sieve tray
dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
11

Gambar 2.2 Kolom distilasi jenis sieve tray (a) sketsa aliran pada sieve tray (b)
tipe sieve tray pada kolom dengan diameter kecil
Tray column distillation biasanya digunakan saat:
1. Laju alir cairan relatif tinggi dibanding laju alir uap (pemisahan akan sulit
dilakukan)
2. Diameter kolom besar
3. Packed bisa mengalami maldistribusi cairan
4. Komposisi umpan yang bervariasi
5. Kolom digunakan untuk banyak umpan atau banyak produk
(Smith, 2005)

2.2.2 Perancangan Kolom Distilasi


1. Penentuan Tipe Kolom Distilasi
Dalam perancangan menara destilasi ini dipilih jenis tray dengan
pertimbangan diameter kolom lebih dari 3 ft (0,91 m) (Walas, 1990). Sedangkan
jenis tray yang digunakan adalah sieve tray dengan pertimbangan:
1. Pressure drop rendah dan efesiensi tinggi (Ludwig, 1980).
2. Lebih ringan, murah karena pembuatannya lebih mudah.

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
12

3. Biaya perawatan murah karena mudah dibersihkan.


2. Penentuan Bahan Konstruksi
Dipilih bahan konstruksi jenis Stainless SA 283 Grade C dengan
pertimbangan:
1. Mempunyai allowable stress yang besar
2. Struktur kuat
3. Tahan terhadap korosifitas tinggi
3. Kondisi Operasi
Berikut tahapan perhitungan yang diperlukan dalam mendesain kolom
distilasi:
1. Menghitung kondisi operasi atas dan bawah menara distilasi.
2. Menentukan volatilitas rata-rata
3. Menghitung distribusi komponen
4. Menghitung jumlah stage minimum menggunakan persamaan Fenske
[ ] [ ]
(Coulson, 2005, pers. 11-58)

5. Menghitung rasio refluks minimum menggunakan persamaan Colburn dan


Underwood
∑ (Coulson, 2005, pers. 11-60)

∑ (Coulson, 2005, pers. 11-60)

6. Menentukan lokasi umpan masuk menggunakan persamaan Kirkbride

* + *( ) ( )( ) + (Coulson, 2005, pers. 11-60)

7. Penentuan efisiensi kolom

(Coulson, 2005, pers. 11-65)

Efisiensi kolom juga dapat ditentukan menggunakan grafik berikut.

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
13

Gambar 2.3 Efisiensi kolom sebagai fungsi dari viskositas rata-rata dan
volatilitas relatif
8. Tinggi Weir (h)
Untuk menara distilasi yang tekanan operasi di atas tekanan atmosfer, tinggi
weir yang digunakan antara 40-90 mm. Tinggi weir yang direkomendasikan
adalah antara 40 – 50 mm (Coulson, 2005).
9. Diameter Hole (dhw)
Diameter hole yang biasa yang digunakan adalah antara 2,5 – 12 mm, dan
direkomendasikan adalah 5 mm (Coulson, 2005).
10. Tebal Tray
Untuk bahan carbon steel tebal plate yang digunakan adalah 5 mm (3/16 in),
sedangkan untuk bahan stainless steel tebal plate yang digunakan adalah 3 mm
(Coulson, 2005).
11. Menentukan Tebal Dinding dan Head Menara

Gambar 2.4 Torispherical flanged and dished head


Keterangan:
Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019
Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
14

th = Tebal head (in)


icr = Inside corner radius (in)
r = Radius of dish (in)
sf = Straight flange (in)
OD = Diameter luar (in)
ID = Diameter dalam (in)
B = Depth of dish (in)
OA = Tinggi head (in)
Menentukan Tebal Shell
Material Carbon Steel SA 283 Grade C (alasan pemilihan material: tahan terhadap
korosifitas dan memiliki struktur kuat)

f = 12650 psi
c = 0,125 in
E = 80%

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
15

BAB III
SPESIFIKASI ALAT
LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
PABRIK METANOL
Nama Alat FLASH DRUM Kode Alat F-101
Memisahkan air dari gas berupa CH4, CO, CO2,
Fungsi
H2, dan N2
Kolom silinder vertikal dengan tutup atas dan
Jenis
tutup bawah torispherical
Jumlah 1 unit
SIFAT FISIK
3
Densitas Gas (kg/m ) 15,08431233
Densitas Cairan (kg/m3) 175,6806
KONDISI OPERASI
Tekanan Operasi (atm) 36,7
Suhu Operasi (˚C) 50
Laju Alir Gas (kg/jam) 6089,304643
Laju Alir Cairan (kg/jam) 20,14598422
MATERIAL DAN DESAIN
ID (in) 99,64
OD (in) 103,4
Tebal Shell (in) 1,88
Tebal Head (in) 3,29
Tinggi Kolom (m) 3
Faktor Korosi (in) 0.125
Allowable Stress (psia) 21250
Tekanan Desain (psia) 585,52
Material Stainless steels SA 202 Grade B
Jenis Sambungan Double welded butt joint
Efisiensi Sambungan 80%

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
16

GAMBAR ALAT :

hh = 0,66 m

D = 2,53 m

hv = 2,41 m

hf = 1,8 m

hL = 2 m

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
17

LEMBAR SPESIFIKASI ALAT


PABRIK METANOL
Nama Alat FLASH DRUM Kode Alat F-102
Memisahkan larutan metanol dari gas berupa
Fungsi
CH4, CO, CO2, H2, dan N2
Kolom silinder vertikal dengan tutup atas dan
Jenis
tutup bawah torispherical
Jumlah 1 unit
SIFAT FISIK
3
Densitas Gas (kg/m ) 17,96
3
Densitas Cairan (kg/m ) 311,22
KONDISI OPERASI
Tekanan Operasi (atm) 44,20773
Suhu Operasi (˚C) 35
Laju Alir Gas (kg/jam) 3130,86
Laju Alir Cairan (kg/jam) 1881,44
MATERIAL DAN DESAIN
ID (in) 53,19
OD (in) 57,31
Tebal Shell (in) 2,1
Tebal Head (in) 3
Tinggi Kolom (m) 3
Faktor Korosi (in) 0.125
Allowable Stress (psia) 12650
Tekanan Desain (psia) 705,298
Material Carbon steels SA 283 Grade C
Jenis Sambungan Double welded butt joint
Efisiensi Sambungan 80%

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
18

GAMBAR ALAT :

hh = 0,46 m

D = 1,35 m

hv = 1,59 m

hf = 0,98 m

hL = 3,9 m

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
19

LEMBAR SPESIFIKASI ALAT


PABRIK METANOL
Nama Alat Kolom Distilasi Kode Alat D-101
Fungsi Memisahkan larutan metanol dari campuran gas
Kolom silinder vertikal (sieve tray) dengan
Jenis
tutup atas dan tutup bawah torispherical
Jumlah 1 unit
SIFAT FISIK
Top Bottom
3
Densitas Gas (kg/m ) 0,611314631 1,253184991
Densitas Cairan (kg/m3) 111,035 323,424
KONDISI OPERASI
Tekanan Operasi (atm) 1
Suhu (˚C) 15
Laju Alir Gas (kmol/jam) 145,93052
Laju Alir Cairan (kmol/jam) 1735,5097
MATERIAL DAN DESAIN
Diameter (m) 1,11
Tebal Shell (m) 0,1926
Tebal Head (m) 0,2455
Tinggi Head (m) 0,24
Tinggi Kolom (m) 8
Faktor Korosi (in) 0,125
Allowable Stress (psia) 12650
Tekanan Desain (psia) 31,1
Material Carbon steels SA 283 Grade C
Jenis Sambungan Double welded butt joint
Efisiensi Sambungan 80%
Desain Flooding 85%
Jumlah Tray 14

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
20

LEMBAR SPESIFIKASI ALAT


PABRIK METANOL
PLATE
2
Downcomer Area (m ) 0.1
Active Area (m2) 0.9
Hole Diameter (m) 0.7
2
Hole Area (m ) 0.07
Tinggi Weir (m) 0.05
Panjang Weir (m) 0.8
Tebal Plate (m) 0.005
Tipe Aliran Cairan Single – Pass
Jumlah Hole 3778
GAMBAR ALAT :

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
21

8 Tray’s

H = 3,46 m
Hb = 271,36 mm

how = 4,4 mm

HAP =40 mm hw = 50 mm

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
22

θc= 99 mm

139,7 mm

= 111 mm
Lw=

Dc
3778 Hole’s
12505 Hole’s

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
23

LEMBAR SPESIFIKASI ALAT


PABRIK METANOL
Nama Alat Kolom Distilasi Kode Alat D-102
Meningkatkan kemurnian produk metanol
Fungsi
keluaran D-101
Kolom silinder vertikal (sieve tray) dengan
Jenis
tutup atas dan tutup bawah torispherical
Jumlah 1 unit
SIFAT FISIK
Top Bottom
Densitas Gas (kg/m3) 1,380632308 0,756448568
Densitas Cairan (kg/m3) 300,7274 398,7927
KONDISI OPERASI
Tekanan Operasi (atm) 1,2
Suhu (˚C) 65
Laju Alir Gas (kmol/jam) 1370,12
Laju Alir Cairan (kmol/jam) 371,395
MATERIAL DAN DESAIN
Diameter (m) 3,61
Tebal Shell (m) 0.277
Tebal Head (m) 0.3949
Tinggi Head (m) 0.24
Tinggi Kolom (m) 25
Faktor Korosi (in) 0.125
Allowable Stress (psia) 12650
Tekanan Desain (psia) 21,6
Material Carbon steels SA 283 Grade C
Jenis Sambungan Double welded butt joint
Efisiensi Sambungan 80%
Desain Flooding 85%
PLATE
2
Downcomer Area (m ) 1.23
2
Active Area (m ) 7,79
Hole Diameter (m) 0.005
2
Hole Area (m ) 0,78

LEMBAR SPESIFIKASI ALAT

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
24

PABRIK METANOL
Kode
Nama Alat Kolom Distilasi D-102
Alat
Tinggi Weir (m) 0.05
Panjang Weir (m) 3.16
Tebal Plate (m) 0.005
Tipe Aliran Cairan Single – Pass
Jumlah Tray 52
Jumlah Hole 39677
GAMBAR ALAT :

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
25

52 Tray’s

H = 8,1 m
Hb = 202,9 mm

how = 6,3 mm

HAP =40 mm hw = 50 mm

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
26

θc= 97 mm

274,5 mm

= 361 mm
Lw=

Dc
39677 Hole’s
12505 Hole’s

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
27

DAFTAR PUSTAKA

Brownell, L.E, and Young. E. H., 1959, Process Equipment Design, John Wiley &
Sons, Inc. USA
Coulson, J.M., and Richardson, J.F., 2005, Chemical Engineering, Vol 6,
Pergamon Internasional Library, New York.
GeanKolis, C. J., 1993, Transport Processes and Unit Operation, 3rd ed,
Pretience-hall International. New Jersey
Ludwig, JA, Reynold, JF. 1988. Statistical Ecology. A. Primer on Method on
Competing: Jhon Willey and Sons
McCabe, W. L, Smith, J.C., Harriot, P, 1985. Unit Operation in Chemical
Engineering, 5th ed. McGraw-Hill Book :USA
O’Connel, J. P, Poling, B, E, and Prausaitz, J. M, 2001, The Properties of Gasses
and Liquids, 5th ed, McGraw-Hill :USA
Sinnot, R. K, 2005, Coulson & Richardson : Chemical Engineering Series,
Chemical Engineering Design, 4th ed, Vol 6, Elsevier Butterworth
Smith, R., 2005, “Chemical Process Design and Integration”, John Wiley and
Sons, England.
Walas, Stanley M. 1990. Chemical Process Equipment. Butterworth-Heinemann :
Washington.

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
28

LAMPIRAN

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
29

LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Flash Drum Kode
Fungsi Memisahkan metanol dari fraksi gas/uap F-101
B.1 Skema Proses Pemisahan pada Flash Drum

CH4
CO2
N2
CH4 CO
CO2 H2
N2 F-101
CO
H2
H2O
H2O

B.2 Data Perancangan


Fungsi : Memisahkan metanol dari fraksi gas/uap
Jenis : Vertical Flash Drum
Bentuk : Silinder vertikal
Bahan kontruksi : Carbon Steel SA-283 Grade C
Suhu Operasi : 50 oC
Tekanan Operasi : 36,7 atm
Jumlah : 1 unit
Data :
B.3 Neraca Massa
Tabel B.1 Bilangan Antoine tiap komponen
Komposi
log P P (atm) Zi Ki
si A B C
266,68 2,45690 280,627 0,04160 3,74169
CH4 3,7687 395,744 1 4 3 2 7
3,8191 2,85627 703,878 0,03525 9,38505
CO2 2 291,743 268 2 8 5 1
3,6194 2,77158 579,175 0,00258 7,72233
N2 7 255,68 266,55 4 5 6 9
6,9355 2,55963 355,514 0,21455 4,74019
CO 6 1347,786 273 1 7 7 5
2,9492 2,73200 528,724 7,04966
H2 8 67,5078 275,7 4 7 0,63159 3
8,0557 1723,642 1,62614 41,4355 0,07440 0,55247
H2O 3 5 233,08 7 9 9 4

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
30

( )

Jika tekanan operasi berada diantara Pdew dan Pbubble maka perhitungan dapat
dilanjutkan dengan menghitung nilai ∑yi. Dimaka pada tahap ini dilakukan V trial
untuk menghitung yi. Adapun persamaan untuk menghitung nilai yi sebagai
berikut.

Untuk menghitung nilai x dari masing-masing komponen, maka dapat digunakan


persamaan berikut.

Trial dilakukan terhadap nilai V untuk mendapatkan nilai ∑ , hasil

yang didapat ialah sebagai berikut.


Tabel B.2 Hasil perhitungan dalam menentukan nilai vapor dan liquid
Komposisi Yi Xi
CH4 0,041572 0,050648
CO2 0,035313 0,017826
N2 0,00259 0,001608
CO 0,214773 0,149256
H2 0,632155 0,460906
H2O 0,073598 0,319757
Total 1 1

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
31

Dengan nilai V = 0.98289622 maka nilai L ialah:

B.4 Neraca Massa pada Flash Drum


Tabel B.3 Neraca Massa Komponen Umpan
Komposisi Mr Xi Kmol/Jam Kg/Jam
CH4 16 0,04160173 254,1637126 4066,619401
CO2 44 0,035255451 215,39144 9477,22336
N2 28 0,002586493 15,80205 442,4574
CO 28 0,214557167 1310,826417 36703,13969
H2 2 0,631589894 3858,667272 7717,334545
H2O 18 0,074409266 454,5997353 8182,795235
Total 136 1 6109,450628 66589,56963
Tabel B.4 Nerasa Massa Komponen Vapor
Komposisi Mr Yi Kmol/Jam Kg/Jam
CH4 16 0,041571802 253,1433664 4050,293863
CO2 44 0,035313117 215,0323245 9461,422276
N2 28 0,00258973 15,76965486 441,550336
CO 28 0,214773211 1307,819514 36618,94639
H2 2 0,632154589 3849,381875 7698,763749
H2O 18 0,073597551 448,1579092 115,9528695
Total 136 1 6089,304643 66337,81898
Tabel B.5 Nerasa Massa Komponen Liquid
Komposisi Mr Xi Kmol/Jam Kg/Jam
CH4 16 0,050647618 1,020346109 16,32553774
CO2 44 0,017825664 0,359115539 15,80108371
N2 28 0,00160802 0,032395144 0,907064046
CO 28 0,149255735 3,006903687 84,19330324
H2 2 0,460905635 9,285397655 18,57079531
H2O 18 0,319757328 6,441826086 8066,842366
Total 136 1 20,14598422 251,7506536
B.5 Perhitungan Dimensi Tangki
Parameter Aliran, FLV
V = 66337,81898 kg/jam
L = 251,7506536 kg/jam
= 417,7486 kg/m3
= 15,0843 kg/m3

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
32

√ √

Konstanta:
A = -1,877478097
B = -0,8145804597
C = -0,1870744085
D = -0,0145228667
E = -0,0010148518
[ ]
Diperoleh nilai Kdrum = 0.047041139 ft/s.
a. Vapor velocity (Vperm)

√ ⁄


b. Vapor volumetric flow rate (Qv)

c. Vessel area (Ac)

d. Diameter vessel (D)

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
33

e. Liquid volumetric flow rate (QL)

f. Volume liquid untuk waktu hold up selama 10 menit

g. Tinggi liquid (HL)

h. Tinggi total vessel (Htotal)




i. Tebal shell dan head vessel


Digunakan head bentuk torisperical dished head. Bahan yang dipilih adalah
carbon steel SA-283 grade C.
Dari Brownell diperoleh:
Max. allowable stress (f) = 12650 psia
Effisiensi pengelasan (E) = 80% double welded butt joint
Corrotion allowable (C) = 0.1250
Tekanan operasi = 532,28946 psia

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
34

Over design = 10%


Tekanan design = 585,518406 psi

Tebal shell dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut.

OD = ID + 2ts = 99,64123258 in + (2 x ) in
= 103,395519 in
Tebal head (th):

Digunakan head dengan tebal 3 in.


j. Menentukan tinggi head
OD = 108 in
rc = 102 in
irc = 9 in
Dari table 5.8 Brownell diperoleh sf = 1,5 s/d 4,5 in Dipilih sf = 2 in. Dari
persamaan untuk fig. 5.8 Brownell

( )

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
35

( )

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
36

LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Flash Drum Kode
Fungsi Memisahkan metanol dari fraksi gas/uap F-102
B.1 Skema Proses Pemisahan pada Flash Drum
CH4
CO2
N2
CO
H2
CH4 H2O
CO2 CH3OH
N2
F-102
CO
H2
CH4
H2O
CO2
CH3OH
N2
CO
H2
H2O
CH3OH
B.2 Data Perancangan
Fungsi : Memisahkan metanol dari fraksi gas/uap
Jenis : Vertical Flash Drum
Bentuk : Silinder vertikal
Bahan kontruksi : Carbon Steel SA-283 Grade C
Suhu Operasi : 35 oC
Tekanan Operasi : 44,20773 atm
Jumlah : 1 unit
Data :
B.2 Neraca Massa
Tabel B.1 Bilangan Antoine tiap komponen
Komponen A B C log P P (atm) Zi Ki
CH4 3,7687 395,744 266,681 2,28474 188,7843 0,085091 6,347923
CO2 3,8191 291,743 268 2,730527 526,9298 0,009933 15,92208
N2 3,6195 255,68 266,55 2,66025 448,2047 0,005611 13,10123
CO 6,9356 1347,786 273 1,998615 97,68796 0,060306 8,041911
H2 2,9493 67,5078 275,7 2,70442 496,1882 0,364772 11,96001
H20 8,0557 1723,64 233,08 0,660662 4,486295 0,191007 0,937293
CH3OH 5,1504 1549,48 236,642 -1,39735 0,039253 0,283279 0,006195

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
37

( )

7,3567E-06
Jika tekanan operasi berada diantara Pdew dan Pbubble maka perhitungan dapat
dilanjutkan dengan menghitung nilai ∑yi. Dimaka pada tahap ini dilakukan V trial
untuk menghitung yi. Adapun persamaan untuk menghitung nilai yi sebagai
berikut.

Untuk menghitung nilai x dari masing-masing komponen, maka dapat digunakan


persamaan berikut.

Trial dilakukan terhadap nilai V untuk mendapatkan nilai ∑ , hasil

yang didapat ialah sebagai berikut.


Tabel B.2 Hasil perhitungan dalam menentukan nilai vapor dan liquid
Komposisi Yi Xi
CH4 0,12572 0,017482
CO2 0,01539 0,000853
N2 0,008633 0,000582
CO 0,090572 0,009942
H2 0,559176 0,04127
H2O 0,195274 0,183905
Total 0,994765 0,254034
Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019
Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
38

Dengan nilai V = 0.6534 maka nilai L ialah:

B.3 Neraca Massa pada Flash Drum


Tabel B.3 Neraca Massa Komponen Umpan
Komponen Mr Xi Kmol/jam Kg/jam
CH4 16 0,085091 426,5034 6824,055
CO2 44 0,009933 49,78956 2190,741
N2 28 0,005611 28,12359 787,4605
CO 28 0,060306 302,2717 8463,609
H2 2 0,364772 1828,348 3656,696
H2O 18 0,191007 957,3819 17232,87
CH3OH 32 0,283279 1419,882 45436,21
Total 168 1 5012,3 84591,65
Tabel B.4 Nerasa Massa Komponen Vapor
Komponen Mr Yi Kmol/jam Kg/jam
CH4 16 0,12572 393,6117 6297,788
CO2 44 0,01539 48,18427 2120,108
N2 28 0,008633 27,0292 756,8176
CO 28 0,090572 283,5672 7939,882
H2 2 0,559176 1750,7 3501,4
H2O 18 0,195274 611,3765 11004,78
CH3OH 32 0,005235 16,39052 524,4967
Total 168 1 3130,86 32145,27
Tabel B.5 Nerasa Massa Komponen Liquid
Komponen Mr Xi Kmol/jam Kg/jam
CH4 16 0,017482 32,89166 526,2666
CO2 44 0,000853 1,605296 70,633
N2 28 0,000582 1,094386 30,64282
CO 28 0,009942 18,7045 523,7261
H2 2 0,04127 77,64792 155,2958
H2O 18 0,183905 346,0054 6228,097
CH3OH 32 0,745966 1403,491 44911,71
Total 168 1 1881,44 52446,38
B.4 Perhitungan Dimensi Tangki
Parameter Aliran, FLV
V = 32145,27 kg/jam
L = 52446,38 kg/jam
Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019
Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
39

= 311,2163 kg/m3
= 17,9584752 kg/m3

√ √

Konstanta:
A = -1,877470897 C = -0,1870744085 E = -0,0010148518
B = -0,8145804597 D = -0,0145228667
[ ]
Diperoleh nilai Kdrum = 0,281548 ft/s.
a. Vapor velocity (Vperm)

√ ⁄


b. Vapor volumetric flow rate (Qv)

c. Vessel area (Ac)

d. Diameter vessel (D)

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
40

e. Liquid volumetric flow rate (QL)

f. Volume liquid untuk waktu hold up selama 2 menit

g. Tinggi liquid (HL)

h. Tinggi total vessel (Htotal)




i. Tebal shell dan head vessel


Digunakan head bentuk torisperical dished head. Bahan yang dipilih adalah
carbon steel SA-283 grade C.
Dari Brownell diperoleh:
Max. allowable stress (f) = 12650 psia
Effisiensi pengelasan (E) = 80% double welded butt joint
Corrotion allowable (C) = 0.1250
Tekanan operasi = 641,18 psia
Over design = 10%
Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019
Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
41

Tekanan design = 705,298 psi

Tebal shell dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut.

OD = ID + 2ts = 53,1904 in + (2 x ) in
= 57,3092 in
Tebal head (th):

Digunakan head dengan tebal 3 in.


j. Menentukan tinggi head
OD = 60 in
rc = 54 in
irc = 9 in
Dari table 5.8 Brownell diperoleh sf = 1,5 s/d 4,5 in Dipilih sf = 2 in. Dari
persamaan untuk fig. 5.8 Brownell

( )

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
42

( )

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
43

LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Kolom Distilasi Kode
Fungsi Purifikasi Metanol D-101
B.1 Skema Proses Pemisahan pada Flash Drum

CH4
CO2
CH4 N2
CO2 H2O
N2 CO
H 2O D-101
H2
CO CH3OH
H2
CH3OH
CH4
CO2
N2
H2O
CO
H2
CH3OH

B.2 Data Perancangan


Fungsi : Purifikasi Metanol
Jenis : Sieve-tray
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup torisperical
Bahan kontruksi : Carbon Steel SA-283 Grade C
Jumlah : 1 unit
Data :
Light Key (LK) : CO2
Heavy Key (HK) : CH3OH
a. Berat molekul tiap komponen
Berat Molekul
Komponen
(kg/kmol)
H2O 18,01528
CO2 44,01
CH4 16,04
N2 28,014
CO 28,01
O2 31,9988
H2 2,01594
CH3OH 32,04
(sumber : Smith, dkk, 2001)

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
44

B.3 Neraca Massa pada Unit Distilasi


Tabel B.1 Neraca Massa Komponen Umpan
Numpan Fumpan
Komponen Mr Xi
Kmol/Jam Kg/Jam
H2 2 0,041266 77,78014 155,5603
N2 28 0,000581 1,095307 30,6686
CO 28 0,009937 18,72888 524,4087
CH4 14 0,017481 32,94839 461,2775
CO2 (LK) 44 0,000853 1,606982 70,70722
CH3OH (HK) 32 0,745561 1405,256 44968,18
H2O 18 0,184322 347,4 155 6253,479
Total 1884,831 52464,28
Tabel B.2 Neraca Massa Komponen Distilat
Ndistilat Fdistilat
Komponen Mr Xi
Kmol/Jam Kg/Jam
H2 2 0,532143 77,78014 155,5603
N2 28 0,007494 1,095307 30,6686
CO 28 0,128136 18,72888 524,4087
CH4 14 0,225421 32,94839 461,2775
CO2 (LK) 44 0,010665 1,558773 68,586
CH3OH (HK) 32 0,096142 14,05256 449,6818
H2O 18 0 0 0
Total 146,1641 1690,183
Tabel B.3 Neraca Massa Komponen Bottom
Nbottom Fbottom
Komponen Mr Xi
Kmol/Jam Kg/Jam
H2 2 0 0 0
N2 28 0 0 0
CO 28 0 0 0
CH4 14 0 0 0
CO2 (LK) 44 2,77E-05 0,048209 2,121217
CH3OH (HK) 32 0,800155 1391,203 44518,5
H2O 18 0,199817 347,4155 6253,479
Total 1738,667 50774,1

B.4 Penentuan Kondisi Operasi pada Bagian Umpan, Distilat, dan Bottom
Untuk menghitung suhu dan tekanan pada bagian umpan, distilat, dan
bottom dibutuhkan data bilangan Antoine tiap komponen, lalu kondisi operasi
ditentukan dengan cara trial and error. Adapun persyaratan trial and error pada
perhitungan kondisi operasi menara distilasi yaitu:
Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019
Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
45

 Bagian atas menara, menggunakan keadaan dew point yaitu:


Σxi = Σyi / Ki = 1
 Bagian bawah menara, menggunakan keadaan bubble point yaitu:
Σyi = ΣKi × xi = 1
Tabel B.4 Bilangan Antoine setiap Komponen
Komponen A B C
H2 2,9493 67,5078 275,7
N2 3,6195 255,68 266,55
CO 6,9356 1347,786 273
CH4 3,7687 395,744 266,681
CO2 3,8191 291,743 268
CH3OH 5,1504 1549,48 236,642
H20 8,0557 1723,643 233,08
(sumber : Yaws, 1999)
Kesetimbangan fasa uap-cair dapat didekati dengan Persamaan Antoine. Dari nilai
bilangan Antoine, tekanan uap tiap komponen dapat dihitung yaitu :

( )

Sehingga harga konstanta kesetimbangan fasa uap-cair (K) dapat ditentukan


sebagai berikut :

Dimana :
K = Konstanta kesetimbangan fasa uap-cair
Po = tekanan uap (atm)
Pt = tekanan total (atm)

Tabel B.5 Hasil perhitungan dalam menentukan Tfeed


Fraksi
Komponen ln Pi Pisat Ki Xi
Umpan
H2 0,04127047 2,757756 561,0254 561,0254 7,35626E-05
N2 0,00058167 2,874759 734,4885 734,4885 7,91946E-07
CO 0,00994159 3,082296 1184,465 1184,465 8,39331E-06
CH4 0,01748217 2,616469 405,2235 405,2235 4,31421E-05
CO2 (LK) 0,00085323 2,972943 920,8081 920,8081 9,26607E-07
CH3OH (HK) 0,74596632 0,206645 1,577142 1,577142 0,472986039
H2O 0,18390454 2,493041 0,409475 0,409475 0,449123101

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
46

Menggunakan goal seek dengan mengatur Σxi = 1 maka didapatlah Tfeed = 347,7K
Tabel B.6 Hasil perhitungan dalam menentukan Tdew
Komponen Pisat Ki i yi / i xi
H2 511,050165 511,0502 5232,363 0,000102 0,001041166
N2 505,029623 505,0296 5170,722 1,45E-06 1,48494E-05
CO 178,108395 178,1084 1823,554 7,03E-05 0,000719641
CH4 227,053546 227,0535 2324,677 9,7E-05 0,000992685
CO2 (LK) 602,953682 602,9537 6173,312 1,73E-06 1,76969E-05
CH3OH (HK) 0,09767102 0,097671 1 0,096175 0,984686117
H2O 0,01711517 0,017115 0,175233 0 0
Menggunakan goal seek dengan mengatur Σxi = 1 maka didapatlah Tdew = 288 K
Tabel B.7 Hasil perhitungan dalam menentukan Tbottom
Komponen Pisat Ki i i xi yi
H2 554,838077 554,8381 485,9026 0 0
N2 702,660771 702,6608 615,3591 0 0
CO 945,926137 945,9261 828,4002 0 0
CH4 378,389336 378,3893 331,3766 0 0
CO2 (LK) 875,795758 875,7958 766,9831 0,021283 0,024302561
CH3OH (HK) 1,14187103 1,141871 1 0,800604 0,914186596
H2O 0,28349726 0,283497 0,248274 0,049498 0,056520331
Menggunakan goal seek dengan mengatur Σyi = 1 maka didapatlah Tbottom = 341K
B.5 Penentuan Jumlah Tray Minimum
Penentuan jumlah tray minimum pada total refluks menggunakan
persamaan Fenske yang membutuhkan data fraksi mol komponen light dan heavy
pada distilat dan bottom serta data rata-rata relative volatility (Coulson, 2005).

[( ) ( ) ]

Keterangan:
Nm = Jumlah stage minimum
xLD = fraksi komponen light key pada distilat
Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019
Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
47

xHD = fraksi komponen heavy key pada distilat


xHW = fraksi komponen heavy key pada bottom
xLW = fraksi komponen light key pada bottom
D = Laju alir distilat (kg/h)
W = Laju alir bottom (kg/h)
Dengan menggunakan rumus diatas, maka diperoleh data sebagai berikut:
xLD D 68,586
xHD D 449,6818
xHW W 44518,5
xLW W 2,121217
6173,312
766,9831
2175,966
Nm 1,050225
B.6 Penentuan Refluks Minimum
Rasio refluks minimum untuk distilasi multikomponen diestimasi
menggunakan persamaan Underwood:

Keterangan:
αi = volatilitas relatif komponen i terhadap komponen referensi (heavy key)
Rm = rasio refluks minimum
xi,d = fraksi komponen i pada distilat
θ = konstanta Underwood
Konstanta Underwood diperoleh dari persamaan:

Tabel B.8 Data Perhitungan Fraksi Mol, Psat, Ki dan Relatif Volatilitas Overall
Komponen Xi feed Xi distilat Psat (atm) Ki αi = Ki/Kc
H2 0,041266 0,532143 171183,4 1724,012 3796,785
N2 0,000581 0,007494 84838,67 854,4224 1881,691
CO 0,009937 0,128136 93746,55 944,1349 2079,264
CH4 0,017481 0,225421 35936,56 361,9223 797,0598
CO2 (LK) 0,000853 0,010665 9772,313 98,41835 216,7463
CH3OH (HK) 0,745561 0,096142 45,08641 0,454072 1
H2O 0,184322 0 0,013227 0,099219 0,218509

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
48

Selanjutnya, dihitung konstanta underwood menggunakan trial and error hingga


didapat nilai 1-q = 0.
Tabel B.9 Hasil perhitungan menggunakan goal seek

Komponen
H2 0,04127325 0,532124
N2 0,00058175 0,0075
CO 0,00994281 0,12819
CH4 0,01748779 0,225465
CO2 (LK) 0,00085424 0,010683
CH3OH (HK) 1,00273498 0,12928
H2O 1,06991435 0
Berdasarkan goal seek didapat nilai θ = 0.256068
Untuk menghitung nilai refluks minimum digunakan persamaan berikut.

1.0332218
0.0332218
B.7 Penentuan Laju Refluks Operasi
Refluks rasio operasi berkisar antara 1,2 kali Rmin. Sehingga didapat laju
refluks operasi yaitu:

B.8 Penentuan Jumlah Tray Teoritis


Jumlah tray teoritis, N ditentukan dengan menggunakan persamaan
Gilliand.

*( )( )+
[ ]

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
49

B.9 Penentuan Lokasi Umpan


Feed location ditentukan dengan menggunakan persamaan Kirkbride.

[ ] [( ) ( )( ) ]

* + 0,34498368

[ ]

B.10 Penetuan Jumlah Tray Aktual


Efisiensi kolom dihitung menggunakan O’ Connell’s Correlation
( )

B.11 Perhitungan Diameter dan Tinggi Menara Distilasi


Kondisi Operasi:
T = 288,2285 K
P = 1 atm
BM Total = 168 kg/kgmol
1. Menentukan Densitas Campuran
a. Densitas Uap dihitung menggunakan persamaan berikut:
̅̅̅̅̅̅̅̅
⁄ ⁄

b. Densitas cairan dihitung menggunakan persamaan dalam menghitung


densitas campuran
Densitas = A B-(1-T/Tc)^n (Yaws, 1994)

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
50

Tabel B.10 Data untuk menghitung densitas liquid


Komponen A B n Tc ρ (g/ml) ρ (kg/m3) ρX
H2 0,3471 0,3473 0,2756 33,18 0,036935 36,9354953 19,65496
N2 0,31205 0,28479 0,2925 126,1 0,194575 194,574783 1,458082
CO 0,29818 0,27655 0,29053 132,92 0,192744 192,743512 24,69739
CH4 0,15998 0,2881 0,277 190,58 0,134079 134,078678 30,2241
CO2 (LK) 0,46382 0,2616 0,2903 304,19 0,473391 473,391409 5,048503
CH3OH (HK) 0,27197 0,27192 0,2331 512,58 0,310615 310,615074 29,86326
H2O 0,3471 0,274 0,28571 647,13 0,426134 426,134307 0
Total densitas liquid 110,9463
 Menghitung Desain Menara
Kecepatan Uap (V1) = (R + 1) . D
=( + 1) . 146,164 kmol/jam
= 151,9926 kmol/jam = 1829,578 kg/jam
Kecepatan Cairan (L1) = R . D
= x 146,164 kmol/jam
= 5,8286 kmol /jam = 170,42 kg/jam

Parameter Flooding (Flv)


Liquid-Vapor Factor (Pers. 11.82 Coulson & Richardson) :

Parameter kecepatan flooding diperoleh dari Gambar 11.27 Coulson &


Richardson untuk tray spacing = 0,45 m, maka diperoleh harga Kv1 = 0,09.

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
51

 Kecepatan Umpan Atas


Kecepatan Umpan Atas (uf) dihitung menggunakan pers. 11.81 Coulson &
Richardson :

√ ⁄

Supaya tidak terjadi flooding, maka diambil superfacial velocity = 85%


(rentang dari 70 – 90%, disarankan nilai 85%). Maka V :
V = 85% × m/s = 0,9677 m/s
 Laju Maksimal Volumetrik

 Luas Area

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
52

Dari buku Coulson & Richardson, diambil luas downcomer sebesar 12% dari
luas total. Maka total area (At) :

 Diameter kolom (Dc)

√ √

 Desain Plate
 Column area (Ac)

 Downcomer area (Ad)

 Net area (An)

 Active area (Aa)

 Hole area (Ah)

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
53

Weir length (Iw) ditentukandari figure 11.31, Coulson vol 6

Sehingga:

Berikut nilai weir height (hw), hole diameter (dh), dan plate thickness, (nilai ini
sama untuk kolom atas dan kolom bawah).
Weir height (hw) = 50 mm
Hole diameter (dh) = 5 mm
Plate thickness = 5 mm (untuk carbon steel)

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
54

 Pengecekan
 Check weeping
Maksimum liquid rate (Lw,max)

Minimum liqiud rate (Lw, min)


Minimum liquid rate pada 70 % liquid turn down ratio

( )

Weir liquid crest (how)



[ ]


[ ]


[ ]


[ ]


[ ]

Pada rate minimum

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
55

Dari figure 11.30 diatas maka didapat nilai K2 = 30


Minimum design vapour velocity ( )
[ ] [ ]
⁄ ⁄

Actual minimum vapour velocity (Uv, min actual)

Jadi minimum operating rate harus berada diatas nilai weep point.
Plate Pressure Drop
Jumlah maksimum vapour yang melewati holes ( )

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
56

Dari figure 11.34 Coulson ed 6, untuk:

Sehingga didapat nilai Orifice coeficient (Co) = 0.84


Dry plate drop (hd)

* +

[ ]

Residual head (hr)

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
57

Total pressure drop (ht)


ht = hd + (hw+how) + hr
=
= 217,013 mm Liquid

Downcomer Liquid Backup


Downcomer pressure loss (hap)

Area under apron (Aap)

Karena nilai Aap lebih kecil dari nilai Ad maka nilai Aap yang digunakan pada
perhitungan head loss di downcomer (hdc).
Head loss in the downcomer (hdc)

[ ]

[ ]

Back up di downcomer (hb)

hb harus lebih kecil dari ½ (plate spacing + weir height)

Check resident time (tr)

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
58

Ketentuan bahwa nilai tr harus lebih besar dari 3 s, telah terpenuhi.

Check Entrainment
Persen flooding actual

Untuk nilai FLV = 0,002223 dari figure 11.29 Coulson ed 6 didapatkan nilai
ψ = 0,25. Ketentuan bahwa nilai ψ harus lebih kecil dari 1, telah terpenuhi.
 Trial Plate Layuot
Digunakan plate tipe cartridge, dengan 50 mm unperforted strip
mengelilingi pinggir plate dan 50 mm wide calming zones.

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
59

Dari figure 11.32 Coulson ed 6 pada didapat nilai

Sudut subtended antara pinggir plate dengan unperforated strip (θ)

Mean length, unperforated edge strips (Lm)

( )

( )

Area of unperforated edge strip (Aup)

Mean length of calming zone (Lcz)

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
60

Area of calming zone (Acz)

Total area perforated (Ap)

Sehingga nilai

Dari figure 11.33 Coulson ed 6 di dapat nilai lp/dh = 2,8 untuk nilai Ah/Ap
= 0,1117. Nilai Ip/dh harus berada dalam range 2.5 – 4.0.
Jumlah holes
Area untuk 1 hole (Aoh)

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
61

 Menghitung Tebal Shell Menara

Bahan yang dipilih adalah carbon steel SA-283 grade C.

Dari Brownell pada Tabel 13.1 dan 13.2 diperoleh:

Max. allowable stress (f) = 12650 psia

Effisiensi pengelasan (E) = 80% double welded butt joint

Corrotion allowable (C) = 0.125 in

Jari-jari (r) = 0.5 x Dc

= 0.5574 m

= 21,945 in

Tekanan operasi = 14.7 psia

Over design = 10%

Tekanan design = 21,61 psi

Tebal shell dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut.

 Menentukan Tebal Head Atas


Digunakan head bentuk torisperical dished head
Bahan yang dipilih adalah carbon steel SA-283 grade C.
Dari Brownell diperoleh:
Max. allowable stress (f) = 12650 psia
Effisiensi pengelasan (E) = 80% double welded butt joint
Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019
Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
62

Corrotion allowable (C) = 0.125


Tekanan operasi = 17,64 psia
Over design = 10%
Tekanan design = psi
Tebal shell = 0.1926 in
OD = ID + 2.ts = 43,9 in + (2 x 0.1926) in
= 44,259 in
Tebal head (th):

 Menentukan Tinggi Head

OD = 48 in

rc = 48 in

irc = 3 in

Dari table 5.8 Brownell diperoleh sf = 1,5 s/d 2,25 in Dipilih sf = 2 in

Dari persamaan untuk fig. 5.8 Brownell

( )

( )

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
63

Tinggi head OA

Tinggi Kolom (H)


Tinggi Kolom = (Jumlah tray x Tray Space) + Tinggi head OA
Tinggi Kolom = (14 x 0.45) +
Tinggi Kolom = 6,5394 m 7m

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
64

LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Kolom Distilasi Kode
Fungsi Purifikasi Metanol D-102
B.1 Skema Proses Pemisahan pada Flash Drum

H2O
CH3OH
H 2O D-102
CH3OH

H2O
CH3OH

B.2 Data Perancangan


Fungsi : Purifikasi Metanol
Jenis : Sieve-tray
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup torisperical
Bahan kontruksi : Carbon Steel SA-283 Grade C
Jumlah : 1 unit
Data :
Light Key (LK) : CH3OH
Heavy Key (HK) : H2O
Tabel B.1 Data berat molekul dan koefisien Antoine tiap komponen

Rumus Koefisien Antoine


Komponen BM
Molekul A B C
Metana CH4 16.043 13.58 968 -3.72
Karbon dioksida CO2 44.01 15.38 1956 -2.11
Nitrogen N2 28.013 13.45 658 -2.85
Air H2O 18.015 16.54 3985 -39
Karbon monoksida CO 28.01 13.87 770 1.64
Hidrogen H2 2.01588 12.78 232 8.08
Metanol CH3OH 32.04 16.49 3593 -35.22
(Sumber: Yaws, Calr L., 1999)

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
65

B.3 Neraca Massa pada Unit Distilasi


Tabel B.1 Neraca Massa Komponen Umpan
Numpan Fumpan
Komponen Mr Xi
Kmol/Jam Kg/Jam
H2 2 0,001833 3,191973 6,383946
N2 28 2,31E-05 0,040172 1,124821
CO 28 0,000573 0,997747 27,93692
CH4 16 0,001403 2,443564 34,2099
CO2 44 2,77E-05 0,048159 2,11899
CH3OH (LK) 32 0,797845 1389,456 44462,6
H2O (HK) 18 0,198295 345,3329 6215,993
Total 1741,511 50750,36
Tabel B.2 Neraca Massa Komponen Distilat
Ndistilat Fdistilat
Komponen Mr Xi
Kmol/Jam Kg/Jam
H2 2 0,00233 3,191973 6,383946
N2 28 2,93E-05 0,040172 1,124821
CO 28 0,000728 0,997747 27,93692
CH4 16 0,001783 2,443564 39,0970
CO2 44 3,51E-05 0,048159 2,11899
CH3OH (LK) 32 0,993834 1361,667 43573,35
H2O (HK) 18 0,00126 1,726665 31,07996
Total 1370,115 43681,087
Tabel B.3 Neraca Massa Komponen Bottom
Nbottom Fbottom
Komponen Mr Xi
Kmol/Jam Kg/Jam
H2 2 0 0 0
N2 28 0 0 0
CO 28 0 0 0
CH4 16 0 0 0
CO2 44 0 0 0
CH3OH (LK) 32 0,074824 27,78912 889,2519
H2O (HK) 18 0,925176 343,6063 6184,913
Total 371,3954 7074,165

B.4 Penentuan Kondisi Operasi pada Bagian Umpan, Distilat dan Bottom
Untuk menghitung suhu dan tekanan pada bagian umpan, distilat, dan
bottom dibutuhkan data bilangan Antoine tiap komponen, lalu kondisi operasi
ditentukan dengan cara trial and error. Adapun persyaratan trial and error pada
perhitungan kondisi operasi menara distilasi yaitu:

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
66

a. Bagian atas menara : Menggunakan keadaan dew point yaitu:


Σ xi = Σ yi /Ki = 1,00
b. Bagian bawah menara : Menggunakan keadaan bubble point yaitu:
Σ yi = ΣKi × xi = 1,00
Kesetimbangan fasa uap-cair dapat didekati dengan Persamaan Antoine. Dari nilai
bilangan Antoine, tekanan uap tiap komponen dapat dihitung yaitu :

( )

Sehingga harga konstanta kesetimbangan fasa uap-cair (K) dapat ditentukan


sebagai berikut :

Dimana :
K = Konstanta kesetimbangan fasa uap-cair
Po = tekanan uap (atm)
Pt = tekanan total (atm)
Tabel B.4 Hasil perhitungan dalam menentukan Tdew
Komponen Pisat Ki i yi / i xi
H2 552,3096 552,3096 2268,418 1,02702E-06 4,21813E-06
N2 689,9445 689,9445 2833,704 1,0347E-08 4,24966E-08
CO 862,2257 862,2257 3541,289 2,05637E-07 8,44583E-07
CH4 367,851 367,851 1510,819 1,18047E-06 4,84836E-06
CO2 857,8885 857,8885 3523,476 9,9758E-09 4,09721E-08
CH3OH (LK) 0,999066 0,999066 4,103312 0,242202872 0,994763176
H2O (HK) 0,243478 0,243478 1 0,001260233 0,005175964
Menggunakan goal seek dengan mengatur Σxi = 1 maka didapatlah Tdew = 337,7K
Tabel B.5 Hasil perhitungan dalam menentukan Tbottom
Komponen Pisat Ki i ixi yi
H2 573,4708 573,4708 681,7092 0 0
N2 801,6288 801,6288 952,9304 0 0
CO 1847,726 1847,726 2196,47 0 0
CH4 463,9269 463,9269 551,4898 0 0
CO2 1016,625 1016,625 1208,506 0 0
CH3OH (LK) 2,970188 2,970188 3,53079 0,264186263 0,222240059
H2O (HK) 0,841225 0,841225 1 0,925176444 0,778281448
Menggunakan goal seek dengan mengatur Σyi = 1 maka didapatlah Tbottom = 368K

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
67

B.5 Penentuan Jumlah Tray Minimum


Penentuan jumlah tray minimum pada total refluks menggunakan
persamaan Fenske yang membutuhkan data fraksi mol komponen light dan heavy
pada distilat dan bottom serta data rata-rata relative volatility (Coulson, 2005).

* + * +

* + * +

B.6 Penentuan Refluks Minimum


Refluks Minimum ditentukan menggunakan Konstanta Underwood. Harga
konstanta underwood (θ) dicari menggunakan metode trial and error hingga
didapat nilai 1 – q = 0 menggunakan persamaan Underwood (Sinnot, 2005) :

Dimana :
q = kondisi termal umpan
= 1, bila umpan dalam keadaan cair jenuh
α = relative volatility tiap komponen
θ = konstanta Underwood
xHW = fraksi komponen heavy key pada bottom
xLW = fraksi komponen light key pada bottom

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
68

Tabel B.6 Data Perhitungan Fraksi Mol, Psat, Ki dan Relatif Volatilitas Overall
Xi Psat
Komponen Xi feed Ki αi = Ki/Kc
distilat (atm)
H2 0,001833 0,00233 182994,9 1842,96784 3983,897261
N2 2,31E-05 2,93E-05 103818,7 1045,572804 2260,188453
CO 0,000573 0,000728 117989,6 1188,28997 2568,696564
CH4 0,001403 0,001783 48440,14 487,8475412 1054,567769
CO2 2,77E-05 3,51E-05 17761,79 178,881486 386,6836125
CH3OH (LK) 0,797845 0,993834 174,4953 1,757367107 3,798856307
H2O (HK) 0,198295 0,00126 0,061672 0,462604259 1
Selanjutnya, dihitung konstanta underwood menggunakan trial and error hingga
didapat nilai 1-q = 0.
Tabel B.7 Hasil perhitungan menggunakan goal seek

Komponen
H2 0,001833 0,00233
N2 2,31E-05 2,93E-05
CO 0,000573 0,000728
CH4 0,001403 0,001784
CO2 2,77E-05 3,52E-05
CH3OH (LK) 0,856131 1,066437
H2O (HK) 0,26747 0,0017
Berdasarkan goal seek didapat nilai θ = 0.258626973
Untuk menghitung nilai refluks minimum digunakan persamaan berikut.

Dari perhitungan diatas, maka refluk minimum di dapat sebesar:

B.7 Penentuan Laju Refluks Operasi

Refluks rasio operasi berkisar antara 1,2 kali Rmin (Walas, 1990).
Sehingga didapat laju refluks operasi yaitu :

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
69

B.8 Penentuan Jumlah Tray Teoritis


Jumlah tray teoritis, N ditentukan dengan menggunakan persamaan
Gilliand.

Jumlah tray teoritis, N ditentukan dengan menggunakan Erbar Maddox


Correlation (Figure 11.7-3 Geankoplis).

*( )( )+
[ ]

Data fraksi komponen umpan untuk menentukan letak feed-plate, Ns dan


Ne Letak feed-plate daat ditentukan menggunakan metode Kirkbride (Persamaan
11.7-21 Geankoplis).

*( ) ( ) +

Dimana :
Nr = jumlah stage teoritis diatas feed-plate
Ns = jumlah stage teoritis dibawah feed plate
XHF = fraksi komponen heavy key pada umpan
XLF = fraksi komponen light key pada umpan

*( ) ( ) +

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
70

B.9 Penetuan Jumlah Tray Aktual


Efisiensi kolom dihitung menggunakan O’ Connell’s Correlation
( )

B.10 Perhitungan Diameter dan Tinggi Menara Distilasi


Kondisi Operasi:
T = 337,692 K
P = 1,2 atm
BM Total = 168 kg/kgmol
2. Menentukan Densitas Campuran
c. Densitas Uap dihitung menggunakan persamaan berikut:
̅̅̅̅̅̅̅̅
⁄ ⁄

d. Densitas cairan dihitung menggunakan persamaan dalam menghitung


densitas campuran
Densitas = A B-(1-T/Tc)^n (Yaws, 1994)
Tabel B.8 Data untuk menghitung densitas liquid
Komponen A B n Tc ρ (g/ml) ρ (kg/m3) ρX
H2 0,3471 0,3473 0,2756 33,18 0,023919 23,918798 0,055723894
N2 0,31205 0,28479 0,2925 126,1 0,168462 168,46166 0,004939347
CO 0,29818 0,27655 0,29053 132,92 0,167736 167,7362 0,122149091
CH4 0,15998 0,2881 0,277 190,58 0,122604 122,60392 0,218660822
CO2 0,46382 0,2616 0,2903 304,19 0,444355 444,35477 0,015618848
CH3OH (LK) 0,27197 0,27192 0,2331 512,58 0,301648 301,64824 299,7882475
H2O (HK) 0,3471 0,274 0,28571 647,13 0,414255 414,25509 0,522057953
Total densitas liquid 300,7273974

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
71

 Menghitung Desain Menara


Kecepatan Uap (V1) = (R + 1) . D
=( + 1) . 1370,12 kmol/jam
= 1490,21 kmol/jam = 47509,8 kg/jam
Kecepatan Cairan (L1) = R . D
= x 1370,12 kmol/jam
= 120,094 kmol /jam = 2287,49 kg/jam
Parameter Flooding (Flv)
Liquid-Vapor Factor (Pers. 11.82 Coulson & Richardson) :

Parameter kecepatan flooding diperoleh dari Gambar 11.27 Coulson &


Richardson untuk tray spacing = 0,45 m, maka diperoleh harga Kv1 = 0,09.

 Kecepatan Umpan
Kecepatan Umpan (uf) dihitung menggunakan pers. 11.81 Coulson &
Richardson :

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
72

√ ⁄

Supaya tidak terjadi flooding, maka diambil superfacial velocity = 80%


(rentang dari 70 – 90%, disarankan nilai 80%). Maka V :
V = 80% × m/s = 1,06018 m/s
 Laju Maksimal Volumetrik

 Luas Area

Cross sectional area dengan 12 % downcomer area (Ac). Asumsi diambil


sebesar 12 % berdasarkan rekomendasi pada buku Chemical Engineering, vol. 6,
Coulson, p. 569

 Diameter kolom (Dc)

√ √

 Desain Plate
 Column area (Ac)

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
73

 Downcomer area (Ad)

 Net area (An)

 Active area (Aa)

 Hole area (Ah)

Weir length (Iw) ditentukandari figure 11.31, Coulson vol 6

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
74

76

Sehingga:

Berikut nilai weir height (hw), hole diameter (dh), dan plate thickness, (nilai ini
sama untuk kolom atas dan kolom bawah).
Weir height (hw) = 50 mm
Hole diameter (dh) = 5 mm
Plate thickness = 5 mm (untuk carbon steel)
 Pengecekan
 Check weeping
Maksimum liquid rate (Lw,max)

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
75

Minimum liqiud rate (Lw, min)


Minimum liquid rate pada 70 % liquid turn down ratio

( )

Weir liquid crest (how)



[ ]


[ ]


[ ]


[ ]


[ ]

Pada rate minimum

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
76

Dari figure 11.30 diatas maka didapat nilai K2 = 30,1


Minimum design vapour velocity ( )
[ ] [ ]
⁄ ⁄

Actual minimum vapour velocity (Uv, min actual)

Kecepatan minimum baik jika di atas weep point, jadi trial benar.
Plate Pressure Drop
Jumlah maksimum vapour yang melewati holes ( )

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
77

Dari figure 11.34 Coulson ed 6, untuk:

Sehingga didapat nilai Orifice coeficient (Co) = 0.84


Dry plate drop (hd)

* +

[ ]

Residual head (hr)

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
78

Total pressure drop (ht)


ht = hd + (hw+how) + hr
=
= 146,5366 mm Liquid

Downcomer Liquid Backup


Downcomer pressure loss (hap)

Area under apron (Aap)

Karena nilai Aap lebih kecil dari nilai Ad maka nilai Aap yang digunakan pada
perhitungan head loss di downcomer (hdc).
Head loss in the downcomer (hdc)

[ ]

[ ]

Back up di downcomer (hb)

hb harus lebih kecil dari ½ (plate spacing + weir height)

Check resident time (tr)

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
79

Ketentuan bahwa nilai tr harus lebih besar dari 3 s, telah terpenuhi.

Check Entrainment
Persen flooding actual

Untuk nilai FLV = 0,003262332 dari figure 11.29 Coulson ed 6 didapatkan


nilai ψ = 0,02. Ketentuan bahwa nilai ψ harus lebih kecil dari 1, telah terpenuhi.
 Trial Plate Layuot
Digunakan plate tipe cartridge, dengan 50 mm unperforted strip
mengelilingi pinggir plate dan 50 mm wide calming zones.

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
80

Dari figure 11.32 Coulson ed 6 pada didapat nilai

Sudut subtended antara pinggir plate dengan unperforated strip (θ)

Mean length, unperforated edge strips (Lm)

( )

( )

Area of unperforated edge strip (Aup)

Mean length of calming zone (Lcz)

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
81

Area of calming zone (Acz)

Total area perforated (Ap)

Sehingga nilai

Dari figure 11.33 Coulson ed 6 di dapat nilai lp/dh = 2,9 untuk nilai Ah/Ap
= . Nilai Ip/dh harus berada dalam range 2.5 – 4.0.
Jumlah holes
Area untuk 1 hole (Aoh)

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
82

 Menghitung Tebal Shell Menara

Bahan yang dipilih adalah carbon steel SA-283 grade C.

Dari Brownell pada Tabel 13.1 dan 13.2 diperoleh:

Max. allowable stress (f) = 12650 psia

Effisiensi pengelasan (E) = 80% double welded butt joint

Corrotion allowable (C) = 0.125 in

Jari-jari (r) = 0.5 x Dc

= 1,806362683 m

= 71,11667947 in

Tekanan operasi = 14.7 psia

Over design = 10%

Tekanan design = 21,61 psi

Tebal shell dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut.

 Menentukan Tebal Head Atas


Digunakan head bentuk torisperical dished head
Bahan yang dipilih adalah carbon steel SA-283 grade C.
Dari Brownell diperoleh:

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
83

Max. allowable stress (f) = 12650 psia


Effisiensi pengelasan (E) = 80% double welded butt joint
Corrotion allowable (C) = 0.125
Tekanan operasi = 14.7 psia
Over design = 10%
Tekanan design = psi
Tebal shell = 0,277 in
OD = ID + 2.ts = 142,23 in + (2 x 0.277) in
= 142,79 in
Tebal head (th):

 Menentukan Tinggi Head

OD = 48 in

rc = 48 in

irc = 3 in

Dari table 5.8 Brownell diperoleh sf = 1,5 s/d 2,25 in Dipilih sf = 2 in

Dari persamaan untuk fig. 5.8 Brownell

( )

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
84

( )

Tinggi head OA

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
85

RB-101 : Reboiler Distilasi 1


RB-102 : Reboiler Distilasi 2
C-101 : Cooler 1
7
3 Steam C-102 : Cooler 2
5
8 CD-101 : Condensor Distillation 1
CD-102 : Condensor Distillation 2
CO-101 : Compressor Gas Methanol
Natural Gas 2 2 6 CO-102 : Compressor Synthesis Methanol
1
44191 kg/jam
R-101 M-101 R-102 R-103 E-101 : Expander
H-101 4 H-102 F-101 : Flash Drum Synthesis Gas
CO-101
F-102 : Flash Drum Synthesis Methanol
9
D-101 : Distillation 1
D-102 : Distillation 2
H-101 : Heater 1
Purge Gas 21 20
H-102 : Heater 2
S-101 H-103 : Furnace
15 13 11
H-104 : Heater 3
14
18 H-105 : Heater 4
H-104
M-102 M-101 : Mixing Desulfur
CO-102
M-102 : Mixing Synthesis Gas
R-101 : Reactor Desulfurized
F-101 10
R-102 : Reactor Prereformer
F-102 17
R-103 : Reactor Steam Reformer
C-101 R-104 : Reactor Synthesis Methanol
C-102 S-101 : Spliter
R-104 12 T-101 : Storage Tank Methanol
Water

16

19 25 Gas

24
CD-101

29 Gas

28
CD-102
D-101

22 23
32

H-105 E-101

D-102
26 T-101
27

RB-101

30
31 Water

RB-102

Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka

Anda mungkin juga menyukai