LAPORAN 3B
Pembimbing:
Hari Rionaldo, ST.,MT.,C.EIA
Koordinator:
Prof. Edy Saputra, ST., MT., PhD
Kelompok XI
Mazlani 1507110867
Nur Dwi Hayati 1507110843
Septiani Adeka 1507117504
Puji dan syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Pra-rancangan pabrik
ini. Laporan ini ditulis berdasarkan hasil pertimbangan dan analisa mahasiswa
tentang laporan yang berjudul “Pembuatan Metanol dari Natural Gas dengan
Kapasitas 350.000 ton/tahun”.
Dalam penyusunannya, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada
pembimbing, orangtua, rekan-rekan seperjuangan atas bimbingan dan
dukungannya yang begitu besar sehingga laporan ini dapat terselasaikan tepat
waktu. Semoga laporan pra rancangan pabrik ini dapat menjadi referensi dan
informasi yang bermanfaat.
Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari
materi maupun teknik penyajiannya, mengingat masih kurangnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
sifatnya membangun demi kesempurnaannya dan semoga bermanfaat bagi kita
semua. Amiin.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
menggunakan katalis Ni/Al2O3. Reaktor yang digunakan yaitu reaktor tipe fixed-
bed dengan kondisi operasi adiabatis. Setelah proses perengkahan selanjutnya
diumpankan menuju reaktor steam reforming (R-103). Pada reaktor ini terjadi
proses pembentukan syngas. Pada tahap ini reaksi yang berlangsung merupakan
reaksi endotermis sehingga diperlukan panas yang cukup besar, untuk itu
digunakan panas dari tube-furnace yang terletak pada bagian atas reaktor. Reaktor
ini memiliki kondisi operasi pada suhu 800˚C dan tekanan 36,7 bar, menggunakan
katalis Ni/Al2O3. Reaktor yang digunakan yaitu reaktor tipe fixed-bed dengan
kondisi operasi isotermal.
Produk keluran reaktor steam-reforming diumpankan menuju cooler 1 (C-
103) untuk menurunkan suhunya menjadi 60˚C. Fluida pendingin yang digunakan
ialah ammonia dengan suhu masuk -34˚C dan suhu keluaran sebesar -1˚C. Lalu
produk reaktor steam reforming yang terdiri dari syngas beserta gas lainnya
seperti CH4, CO2, serta H2O masuk diumpankan ke dalam flash drum 1 (F-101).
Prinsip dari unit pemisahan ini adalah pemisahan bedasarkan kesetimbangan uap-
cair yaitu dengan zat yang diinginkan memiliki perbedaan titik didih (boiling
point) yang sangat jauh dari zat yang lain. Zat dengan komposisi fasa cair yang
lebih banyak akan berada pada bagian bottom sedangkan zat dengan komposisi
fasa uap yang lebih banyak akan berada bagian atas (menguap). Tujuan dari unit
flash drum 1 (F-101) ini adalah untuk memisahkan H2O dari campuran sebelum
memasuki reaktor metanol. Flash drum memiliki kondisi operasi pada suhu 60˚C
dan tekanan 36,7 bar.
Gas keluaran dari flash drum 1 (F-101) diumpankan menuju mixing point
2 (M-102) untuk mencampurkan syngas dengan recycle gas dari reaktor metanol
(R-104). Keluaran dari mixing point 2 (M-102) diumpankan mrnuju kompresor 2
(CO-102) untuk dinaikkan tekanannya menjadi 50 bar. Setelah melalui kompresor
2 (CO-102) mengalami peningkatan suhu menjadi 210˚C. Kemudian syngas dan
aliran recycle diumpankan menuju heater 3 (H-103) untuk dinaikkan suhunya
menjadi 300˚C. Selanjutnya memasuki reaktor metanol (R-104) yaitu tempat
terjadinya proses mengonversi syngas menjadi metanol. Reaktor yang digunakan
ialah reaktor isothermal multi-tube dengan kondisi operasi pada suhu 300˚C dan
tekanan 50 bar, menggunakan katalis Cu/ZnO/Al2O3. Reaksi yang terjadi
merupakan reaksi yang sangat eksotermis untuk itu dipasang aliran pendingin
berupa BWF yang akan menyerap panas yang dikeluarkan oleh reaksi
pembentukan metanol. Produk keluaran reaktor metanol diumpankan menuju
cooler 2 (C-102) metanol untuk didinginkan hingga mencapai suhu 35˚C. Fluida
pendingin yang digunakan ialah air pendingin dengan suhu masuk 32˚C dan suhu
keluaran sebesar 52˚C.
Produk keluaran reaktor metanol (R-104) yang sudah didinginkan
kemudian diumpankan menuju flash drum 2 (F-102). Tujuan dari unit flash drum
2 (F-102) adalah untuk memisahkan metanol dari campuran gas yang tidak
bereaksi sebelum memasuki tahap pemurnian dalam kolom distilasi. Produk
bawah berupa komponen yang kaya akan metanol akan diumpankan ke kolom
distilasi 1 (D-101) dan produk atas berupa campuran gas dan sedikit metanol akan
masuk kedalam splitter yang 70% akan diumpankan kembali ke reaktor metanol
dan sisanya akan di purge. Flash drum 2 (F-102) memiliki kondisi operasi pada
suhu 35˚C dan tekanan 44 bar. Kemudian produk bawah dari flash drum 2 (F-102)
diumpankan menuju heater 4 (H-104) untuk dinaikkan kembali suhunya hingga
mencapai suhu 102˚C. Fluida pemanas yang digunakan ialah saturated steam.
Setelah itu memasuki ekspander (E-101) untuk diturunkan tekanannya hingga 1
bar.
Kemudian produk bawah 2 (F-102) yang telah diturunkan tekanannya
memasuki kolom distilasi 1 (D-101). Kolom distilasi 1 (D-101) merupakan unit
untuk proses pemisahan dan pemurnian metanol. Kolom distilasi menggunakan
prinsip perbedaan titik didih dan konsentrasi masing–masing komponen,
komponen yang memiliki titik didih rendah atau sifat volatilitas yang tinggi akan
berubah menjadi uap dan naik ke atas sehingga menyebabkan konsentrasi uap
meningkat, sedangkan liquid yang memiliki titik didih tinggi atau sifat volatilitas
yang rendah akan tertahan dibawah. Pada kolom distilasi ini terjadi proses
pemisahan larutan metanol dari campuran gas. Produk atas berupa campuran gas
dan sedikit metanol dan produk bawah berupa larutan yang kaya akan metanol.
Suhu top kolom distilasi sebesar 15˚C dan suhu bottom kolom sebesar 68˚C,
dimana kolom distilasi beroperasi pada kondisi atmosferik.
BAB II
DASAR-DASAR PERANCANGAN
Untuk menghitung laju alir uap keluaran flash drum, dengan menggunakan
nilai zi, Ki, dan V maka cari nilai V (laju keluaran uap) dengan menggunakan
persamaan berikut.
fasa uap akan segera terbentuk setelah campuran dipanaskan. Uap dan sisa
cairannya dibiarkan saling kontak, semua komponen yang terdapat dalam
campuran akan terdistribusi dalam kedua fasa membentuk keseimbangan. Setelah
keseimbangan tercapai, uap segera dipisahkan dari cairannya, kemudian
dikondensasikan membentuk distilat. Cairan pada bagian bottom merupakan
komponen dengan fraksi yang lebih berat, uap yang mencapai bagian top column
dikondensasi. Sebagian condensed liquid direfluks kembali ke dalam kolom
distilasi sedangkan sisanya merupakan produk distilat (Smith, 2005).
Gambar 2.2 Kolom distilasi jenis sieve tray (a) sketsa aliran pada sieve tray (b)
tipe sieve tray pada kolom dengan diameter kecil
Tray column distillation biasanya digunakan saat:
1. Laju alir cairan relatif tinggi dibanding laju alir uap (pemisahan akan sulit
dilakukan)
2. Diameter kolom besar
3. Packed bisa mengalami maldistribusi cairan
4. Komposisi umpan yang bervariasi
5. Kolom digunakan untuk banyak umpan atau banyak produk
(Smith, 2005)
Gambar 2.3 Efisiensi kolom sebagai fungsi dari viskositas rata-rata dan
volatilitas relatif
8. Tinggi Weir (h)
Untuk menara distilasi yang tekanan operasi di atas tekanan atmosfer, tinggi
weir yang digunakan antara 40-90 mm. Tinggi weir yang direkomendasikan
adalah antara 40 – 50 mm (Coulson, 2005).
9. Diameter Hole (dhw)
Diameter hole yang biasa yang digunakan adalah antara 2,5 – 12 mm, dan
direkomendasikan adalah 5 mm (Coulson, 2005).
10. Tebal Tray
Untuk bahan carbon steel tebal plate yang digunakan adalah 5 mm (3/16 in),
sedangkan untuk bahan stainless steel tebal plate yang digunakan adalah 3 mm
(Coulson, 2005).
11. Menentukan Tebal Dinding dan Head Menara
f = 12650 psi
c = 0,125 in
E = 80%
BAB III
SPESIFIKASI ALAT
LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
PABRIK METANOL
Nama Alat FLASH DRUM Kode Alat F-101
Memisahkan air dari gas berupa CH4, CO, CO2,
Fungsi
H2, dan N2
Kolom silinder vertikal dengan tutup atas dan
Jenis
tutup bawah torispherical
Jumlah 1 unit
SIFAT FISIK
3
Densitas Gas (kg/m ) 15,08431233
Densitas Cairan (kg/m3) 175,6806
KONDISI OPERASI
Tekanan Operasi (atm) 36,7
Suhu Operasi (˚C) 50
Laju Alir Gas (kg/jam) 6089,304643
Laju Alir Cairan (kg/jam) 20,14598422
MATERIAL DAN DESAIN
ID (in) 99,64
OD (in) 103,4
Tebal Shell (in) 1,88
Tebal Head (in) 3,29
Tinggi Kolom (m) 3
Faktor Korosi (in) 0.125
Allowable Stress (psia) 21250
Tekanan Desain (psia) 585,52
Material Stainless steels SA 202 Grade B
Jenis Sambungan Double welded butt joint
Efisiensi Sambungan 80%
GAMBAR ALAT :
hh = 0,66 m
D = 2,53 m
hv = 2,41 m
hf = 1,8 m
hL = 2 m
GAMBAR ALAT :
hh = 0,46 m
D = 1,35 m
hv = 1,59 m
hf = 0,98 m
hL = 3,9 m
8 Tray’s
H = 3,46 m
Hb = 271,36 mm
how = 4,4 mm
HAP =40 mm hw = 50 mm
θc= 99 mm
139,7 mm
= 111 mm
Lw=
Dc
3778 Hole’s
12505 Hole’s
PABRIK METANOL
Kode
Nama Alat Kolom Distilasi D-102
Alat
Tinggi Weir (m) 0.05
Panjang Weir (m) 3.16
Tebal Plate (m) 0.005
Tipe Aliran Cairan Single – Pass
Jumlah Tray 52
Jumlah Hole 39677
GAMBAR ALAT :
52 Tray’s
H = 8,1 m
Hb = 202,9 mm
how = 6,3 mm
HAP =40 mm hw = 50 mm
θc= 97 mm
274,5 mm
= 361 mm
Lw=
Dc
39677 Hole’s
12505 Hole’s
DAFTAR PUSTAKA
Brownell, L.E, and Young. E. H., 1959, Process Equipment Design, John Wiley &
Sons, Inc. USA
Coulson, J.M., and Richardson, J.F., 2005, Chemical Engineering, Vol 6,
Pergamon Internasional Library, New York.
GeanKolis, C. J., 1993, Transport Processes and Unit Operation, 3rd ed,
Pretience-hall International. New Jersey
Ludwig, JA, Reynold, JF. 1988. Statistical Ecology. A. Primer on Method on
Competing: Jhon Willey and Sons
McCabe, W. L, Smith, J.C., Harriot, P, 1985. Unit Operation in Chemical
Engineering, 5th ed. McGraw-Hill Book :USA
O’Connel, J. P, Poling, B, E, and Prausaitz, J. M, 2001, The Properties of Gasses
and Liquids, 5th ed, McGraw-Hill :USA
Sinnot, R. K, 2005, Coulson & Richardson : Chemical Engineering Series,
Chemical Engineering Design, 4th ed, Vol 6, Elsevier Butterworth
Smith, R., 2005, “Chemical Process Design and Integration”, John Wiley and
Sons, England.
Walas, Stanley M. 1990. Chemical Process Equipment. Butterworth-Heinemann :
Washington.
LAMPIRAN
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Flash Drum Kode
Fungsi Memisahkan metanol dari fraksi gas/uap F-101
B.1 Skema Proses Pemisahan pada Flash Drum
CH4
CO2
N2
CH4 CO
CO2 H2
N2 F-101
CO
H2
H2O
H2O
( )
Jika tekanan operasi berada diantara Pdew dan Pbubble maka perhitungan dapat
dilanjutkan dengan menghitung nilai ∑yi. Dimaka pada tahap ini dilakukan V trial
untuk menghitung yi. Adapun persamaan untuk menghitung nilai yi sebagai
berikut.
√ √
Konstanta:
A = -1,877478097
B = -0,8145804597
C = -0,1870744085
D = -0,0145228667
E = -0,0010148518
[ ]
Diperoleh nilai Kdrum = 0.047041139 ft/s.
a. Vapor velocity (Vperm)
√ ⁄
⁄
b. Vapor volumetric flow rate (Qv)
⁄
⁄
OD = ID + 2ts = 99,64123258 in + (2 x ) in
= 103,395519 in
Tebal head (th):
( )
( )
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Flash Drum Kode
Fungsi Memisahkan metanol dari fraksi gas/uap F-102
B.1 Skema Proses Pemisahan pada Flash Drum
CH4
CO2
N2
CO
H2
CH4 H2O
CO2 CH3OH
N2
F-102
CO
H2
CH4
H2O
CO2
CH3OH
N2
CO
H2
H2O
CH3OH
B.2 Data Perancangan
Fungsi : Memisahkan metanol dari fraksi gas/uap
Jenis : Vertical Flash Drum
Bentuk : Silinder vertikal
Bahan kontruksi : Carbon Steel SA-283 Grade C
Suhu Operasi : 35 oC
Tekanan Operasi : 44,20773 atm
Jumlah : 1 unit
Data :
B.2 Neraca Massa
Tabel B.1 Bilangan Antoine tiap komponen
Komponen A B C log P P (atm) Zi Ki
CH4 3,7687 395,744 266,681 2,28474 188,7843 0,085091 6,347923
CO2 3,8191 291,743 268 2,730527 526,9298 0,009933 15,92208
N2 3,6195 255,68 266,55 2,66025 448,2047 0,005611 13,10123
CO 6,9356 1347,786 273 1,998615 97,68796 0,060306 8,041911
H2 2,9493 67,5078 275,7 2,70442 496,1882 0,364772 11,96001
H20 8,0557 1723,64 233,08 0,660662 4,486295 0,191007 0,937293
CH3OH 5,1504 1549,48 236,642 -1,39735 0,039253 0,283279 0,006195
( )
7,3567E-06
Jika tekanan operasi berada diantara Pdew dan Pbubble maka perhitungan dapat
dilanjutkan dengan menghitung nilai ∑yi. Dimaka pada tahap ini dilakukan V trial
untuk menghitung yi. Adapun persamaan untuk menghitung nilai yi sebagai
berikut.
= 311,2163 kg/m3
= 17,9584752 kg/m3
√ √
Konstanta:
A = -1,877470897 C = -0,1870744085 E = -0,0010148518
B = -0,8145804597 D = -0,0145228667
[ ]
Diperoleh nilai Kdrum = 0,281548 ft/s.
a. Vapor velocity (Vperm)
√ ⁄
⁄
b. Vapor volumetric flow rate (Qv)
⁄
⁄
OD = ID + 2ts = 53,1904 in + (2 x ) in
= 57,3092 in
Tebal head (th):
( )
( )
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Kolom Distilasi Kode
Fungsi Purifikasi Metanol D-101
B.1 Skema Proses Pemisahan pada Flash Drum
CH4
CO2
CH4 N2
CO2 H2O
N2 CO
H 2O D-101
H2
CO CH3OH
H2
CH3OH
CH4
CO2
N2
H2O
CO
H2
CH3OH
B.4 Penentuan Kondisi Operasi pada Bagian Umpan, Distilat, dan Bottom
Untuk menghitung suhu dan tekanan pada bagian umpan, distilat, dan
bottom dibutuhkan data bilangan Antoine tiap komponen, lalu kondisi operasi
ditentukan dengan cara trial and error. Adapun persyaratan trial and error pada
perhitungan kondisi operasi menara distilasi yaitu:
Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019
Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
45
( )
Dimana :
K = Konstanta kesetimbangan fasa uap-cair
Po = tekanan uap (atm)
Pt = tekanan total (atm)
Menggunakan goal seek dengan mengatur Σxi = 1 maka didapatlah Tfeed = 347,7K
Tabel B.6 Hasil perhitungan dalam menentukan Tdew
Komponen Pisat Ki i yi / i xi
H2 511,050165 511,0502 5232,363 0,000102 0,001041166
N2 505,029623 505,0296 5170,722 1,45E-06 1,48494E-05
CO 178,108395 178,1084 1823,554 7,03E-05 0,000719641
CH4 227,053546 227,0535 2324,677 9,7E-05 0,000992685
CO2 (LK) 602,953682 602,9537 6173,312 1,73E-06 1,76969E-05
CH3OH (HK) 0,09767102 0,097671 1 0,096175 0,984686117
H2O 0,01711517 0,017115 0,175233 0 0
Menggunakan goal seek dengan mengatur Σxi = 1 maka didapatlah Tdew = 288 K
Tabel B.7 Hasil perhitungan dalam menentukan Tbottom
Komponen Pisat Ki i i xi yi
H2 554,838077 554,8381 485,9026 0 0
N2 702,660771 702,6608 615,3591 0 0
CO 945,926137 945,9261 828,4002 0 0
CH4 378,389336 378,3893 331,3766 0 0
CO2 (LK) 875,795758 875,7958 766,9831 0,021283 0,024302561
CH3OH (HK) 1,14187103 1,141871 1 0,800604 0,914186596
H2O 0,28349726 0,283497 0,248274 0,049498 0,056520331
Menggunakan goal seek dengan mengatur Σyi = 1 maka didapatlah Tbottom = 341K
B.5 Penentuan Jumlah Tray Minimum
Penentuan jumlah tray minimum pada total refluks menggunakan
persamaan Fenske yang membutuhkan data fraksi mol komponen light dan heavy
pada distilat dan bottom serta data rata-rata relative volatility (Coulson, 2005).
[( ) ( ) ]
Keterangan:
Nm = Jumlah stage minimum
xLD = fraksi komponen light key pada distilat
Perancangan Pabrik Metanol dari Gas Alam Kelompok 11. Ganjil/2018-2019
Dibuat Diperiksa Disetujui
Mazlani
Nur Dwi Hayati
Septiani Adeka
47
Keterangan:
αi = volatilitas relatif komponen i terhadap komponen referensi (heavy key)
Rm = rasio refluks minimum
xi,d = fraksi komponen i pada distilat
θ = konstanta Underwood
Konstanta Underwood diperoleh dari persamaan:
Tabel B.8 Data Perhitungan Fraksi Mol, Psat, Ki dan Relatif Volatilitas Overall
Komponen Xi feed Xi distilat Psat (atm) Ki αi = Ki/Kc
H2 0,041266 0,532143 171183,4 1724,012 3796,785
N2 0,000581 0,007494 84838,67 854,4224 1881,691
CO 0,009937 0,128136 93746,55 944,1349 2079,264
CH4 0,017481 0,225421 35936,56 361,9223 797,0598
CO2 (LK) 0,000853 0,010665 9772,313 98,41835 216,7463
CH3OH (HK) 0,745561 0,096142 45,08641 0,454072 1
H2O 0,184322 0 0,013227 0,099219 0,218509
Komponen
H2 0,04127325 0,532124
N2 0,00058175 0,0075
CO 0,00994281 0,12819
CH4 0,01748779 0,225465
CO2 (LK) 0,00085424 0,010683
CH3OH (HK) 1,00273498 0,12928
H2O 1,06991435 0
Berdasarkan goal seek didapat nilai θ = 0.256068
Untuk menghitung nilai refluks minimum digunakan persamaan berikut.
1.0332218
0.0332218
B.7 Penentuan Laju Refluks Operasi
Refluks rasio operasi berkisar antara 1,2 kali Rmin. Sehingga didapat laju
refluks operasi yaitu:
*( )( )+
[ ]
[ ] [( ) ( )( ) ]
* + 0,34498368
[ ]
√ ⁄
Luas Area
Dari buku Coulson & Richardson, diambil luas downcomer sebesar 12% dari
luas total. Maka total area (At) :
√ √
Desain Plate
Column area (Ac)
Sehingga:
Berikut nilai weir height (hw), hole diameter (dh), dan plate thickness, (nilai ini
sama untuk kolom atas dan kolom bawah).
Weir height (hw) = 50 mm
Hole diameter (dh) = 5 mm
Plate thickness = 5 mm (untuk carbon steel)
Pengecekan
Check weeping
Maksimum liquid rate (Lw,max)
( )
⁄
[ ]
⁄
[ ]
⁄
[ ]
⁄
[ ]
Jadi minimum operating rate harus berada diatas nilai weep point.
Plate Pressure Drop
Jumlah maksimum vapour yang melewati holes ( )
* +
[ ]
Karena nilai Aap lebih kecil dari nilai Ad maka nilai Aap yang digunakan pada
perhitungan head loss di downcomer (hdc).
Head loss in the downcomer (hdc)
[ ]
[ ]
Check Entrainment
Persen flooding actual
Untuk nilai FLV = 0,002223 dari figure 11.29 Coulson ed 6 didapatkan nilai
ψ = 0,25. Ketentuan bahwa nilai ψ harus lebih kecil dari 1, telah terpenuhi.
Trial Plate Layuot
Digunakan plate tipe cartridge, dengan 50 mm unperforted strip
mengelilingi pinggir plate dan 50 mm wide calming zones.
( )
( )
Sehingga nilai
Dari figure 11.33 Coulson ed 6 di dapat nilai lp/dh = 2,8 untuk nilai Ah/Ap
= 0,1117. Nilai Ip/dh harus berada dalam range 2.5 – 4.0.
Jumlah holes
Area untuk 1 hole (Aoh)
= 0.5574 m
= 21,945 in
OD = 48 in
rc = 48 in
irc = 3 in
( )
( )
Tinggi head OA
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Kolom Distilasi Kode
Fungsi Purifikasi Metanol D-102
B.1 Skema Proses Pemisahan pada Flash Drum
H2O
CH3OH
H 2O D-102
CH3OH
H2O
CH3OH
B.4 Penentuan Kondisi Operasi pada Bagian Umpan, Distilat dan Bottom
Untuk menghitung suhu dan tekanan pada bagian umpan, distilat, dan
bottom dibutuhkan data bilangan Antoine tiap komponen, lalu kondisi operasi
ditentukan dengan cara trial and error. Adapun persyaratan trial and error pada
perhitungan kondisi operasi menara distilasi yaitu:
( )
Dimana :
K = Konstanta kesetimbangan fasa uap-cair
Po = tekanan uap (atm)
Pt = tekanan total (atm)
Tabel B.4 Hasil perhitungan dalam menentukan Tdew
Komponen Pisat Ki i yi / i xi
H2 552,3096 552,3096 2268,418 1,02702E-06 4,21813E-06
N2 689,9445 689,9445 2833,704 1,0347E-08 4,24966E-08
CO 862,2257 862,2257 3541,289 2,05637E-07 8,44583E-07
CH4 367,851 367,851 1510,819 1,18047E-06 4,84836E-06
CO2 857,8885 857,8885 3523,476 9,9758E-09 4,09721E-08
CH3OH (LK) 0,999066 0,999066 4,103312 0,242202872 0,994763176
H2O (HK) 0,243478 0,243478 1 0,001260233 0,005175964
Menggunakan goal seek dengan mengatur Σxi = 1 maka didapatlah Tdew = 337,7K
Tabel B.5 Hasil perhitungan dalam menentukan Tbottom
Komponen Pisat Ki i ixi yi
H2 573,4708 573,4708 681,7092 0 0
N2 801,6288 801,6288 952,9304 0 0
CO 1847,726 1847,726 2196,47 0 0
CH4 463,9269 463,9269 551,4898 0 0
CO2 1016,625 1016,625 1208,506 0 0
CH3OH (LK) 2,970188 2,970188 3,53079 0,264186263 0,222240059
H2O (HK) 0,841225 0,841225 1 0,925176444 0,778281448
Menggunakan goal seek dengan mengatur Σyi = 1 maka didapatlah Tbottom = 368K
* + * +
* + * +
Dimana :
q = kondisi termal umpan
= 1, bila umpan dalam keadaan cair jenuh
α = relative volatility tiap komponen
θ = konstanta Underwood
xHW = fraksi komponen heavy key pada bottom
xLW = fraksi komponen light key pada bottom
Tabel B.6 Data Perhitungan Fraksi Mol, Psat, Ki dan Relatif Volatilitas Overall
Xi Psat
Komponen Xi feed Ki αi = Ki/Kc
distilat (atm)
H2 0,001833 0,00233 182994,9 1842,96784 3983,897261
N2 2,31E-05 2,93E-05 103818,7 1045,572804 2260,188453
CO 0,000573 0,000728 117989,6 1188,28997 2568,696564
CH4 0,001403 0,001783 48440,14 487,8475412 1054,567769
CO2 2,77E-05 3,51E-05 17761,79 178,881486 386,6836125
CH3OH (LK) 0,797845 0,993834 174,4953 1,757367107 3,798856307
H2O (HK) 0,198295 0,00126 0,061672 0,462604259 1
Selanjutnya, dihitung konstanta underwood menggunakan trial and error hingga
didapat nilai 1-q = 0.
Tabel B.7 Hasil perhitungan menggunakan goal seek
Komponen
H2 0,001833 0,00233
N2 2,31E-05 2,93E-05
CO 0,000573 0,000728
CH4 0,001403 0,001784
CO2 2,77E-05 3,52E-05
CH3OH (LK) 0,856131 1,066437
H2O (HK) 0,26747 0,0017
Berdasarkan goal seek didapat nilai θ = 0.258626973
Untuk menghitung nilai refluks minimum digunakan persamaan berikut.
Refluks rasio operasi berkisar antara 1,2 kali Rmin (Walas, 1990).
Sehingga didapat laju refluks operasi yaitu :
*( )( )+
[ ]
*( ) ( ) +
Dimana :
Nr = jumlah stage teoritis diatas feed-plate
Ns = jumlah stage teoritis dibawah feed plate
XHF = fraksi komponen heavy key pada umpan
XLF = fraksi komponen light key pada umpan
*( ) ( ) +
Kecepatan Umpan
Kecepatan Umpan (uf) dihitung menggunakan pers. 11.81 Coulson &
Richardson :
√ ⁄
Luas Area
√ √
Desain Plate
Column area (Ac)
76
Sehingga:
Berikut nilai weir height (hw), hole diameter (dh), dan plate thickness, (nilai ini
sama untuk kolom atas dan kolom bawah).
Weir height (hw) = 50 mm
Hole diameter (dh) = 5 mm
Plate thickness = 5 mm (untuk carbon steel)
Pengecekan
Check weeping
Maksimum liquid rate (Lw,max)
( )
⁄
[ ]
⁄
[ ]
⁄
[ ]
⁄
[ ]
Kecepatan minimum baik jika di atas weep point, jadi trial benar.
Plate Pressure Drop
Jumlah maksimum vapour yang melewati holes ( )
* +
[ ]
Karena nilai Aap lebih kecil dari nilai Ad maka nilai Aap yang digunakan pada
perhitungan head loss di downcomer (hdc).
Head loss in the downcomer (hdc)
[ ]
[ ]
Check Entrainment
Persen flooding actual
( )
( )
Sehingga nilai
Dari figure 11.33 Coulson ed 6 di dapat nilai lp/dh = 2,9 untuk nilai Ah/Ap
= . Nilai Ip/dh harus berada dalam range 2.5 – 4.0.
Jumlah holes
Area untuk 1 hole (Aoh)
= 1,806362683 m
= 71,11667947 in
OD = 48 in
rc = 48 in
irc = 3 in
( )
( )
Tinggi head OA
16
19 25 Gas
24
CD-101
29 Gas
28
CD-102
D-101
22 23
32
H-105 E-101
D-102
26 T-101
27
RB-101
30
31 Water
RB-102