PENDAHULUAN
sangat melimpah. Hal ini yang menjadi landasan pemanfaatan sumber daya alam
berbagai industri.
mengelolah sumber daya alam . Dalam menjalankan suatu industri tersebut juga
di butuhkan sumber daya manusia yang mempunyai kualitas yang baik agar
adalah mereka yang menguasai suatu bidang keahlian dalam ilmu pengetahuan
dapat bersaing dan bekerja dalam dunia industri. Jurusan teknik kimia adalah
salah satu jurusan yang ada di Politeknik ATI Makassar. Lulusan teknik kimia
mineral.
Kalimantan Timur
dunia kerja.
penyimpanan.
1.3.5. Untuk memenuhi beban satuan kredit semester (SKS) yang harus
1.4.1. Dapat memperoleh gambaran dunia kerja yang nantinya berguna bagi
1.4.3. Dapat mengetahui perbandingan antara teori dan ilmu yang diperoleh
Methanol Industry
kegiatan:
1. Orientasi secara umum mengenai persiapan bahan baku, proses, utilitas, dan
Kalimantan Timur.
Kaltim Methanol Industry terkait dengan topik bahasan tugas khusus, analisis
Tugas Praktek Kerja Lapangan ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
a. Tugas Umum
yang terjadi serta unit pendukung proses pencairan gas alam menjadi
b. Tugas Khusus
Methanol Industry. Tugas khusus tersebut terkait dengan efisiensi unit 1400
Sistematika laporan Kerja Praktik ini secara umum terdiri dari dua bagian,
yaitu Tugas Umum dan Tugas Khusus. Sistematika laporan diawali dengan Bab
I, yakni pendahuluan. Bab ini berisikan latar belakang dan ruang lingkup kerja
praktek. Kemudian, laporan dilanjutkan dengan Bab II, yakni tinjauan pustaka.
Bab ini berisikan informasi terkait proses pembuatan methanol secara garis
besar. Laporan kemudian dilanjutkan dengan Bab III, yakni tinjauan umum
dengan Bab IV, yakni deskripsi proses. Pada bab ini, akan dijelaskan proses
produksi methanol pada PT. Kaltim Methanol Industry secara overall maupun
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Methanol
Rumus kimia methanol adalah CH3OH dengan berat molekul 32 g/mol. Titik
didih methanol 99% adalah sekitar 64-65oC dengan berat spesifik 0,7920-
0,7930. Secara fisik methanol merupakan cairan bening, berbau seperti alcohol,
dapat digunakan sebagai pelarut, antibeku dan bahan bakar. Beberapa Negara
dimethyl ether (DME). DME ini digunakan untuk propellant kosmetik, refrijeran,
dan bahan bakar alternative pengganti solar. DME dibuat melalui proses
gas sintesis yang tersusun atas CO, CO2, dan H2. Terdapat banyak teknologi
metanol.
Konsumsi energi total untuk proses ini diklaim sekitar 7,0 Gcal /
kapasitas besar.
20 atm.
tinggi.
kolom.
digunakan.
badan cairan).
melimpah. Salah satu sumber alam yang sangat melimpah adalah gas alam. Gas
alam yang dikandung di bumi Indonesia ini dapat memberikan konstribusi yang
memanfaatkan gas alam sebagai bahan bakunya adalah PT. Kaltim Methanol
Industri.
garde AA, yaitu methanol yang kemurniannya diatas 99,85%. Pabrik methanol
ini mulai didirikan pada tanggal 21 November 1990 oleh persetujuan joint
venture oleh PT. Kaltim Methanol Industri (PT. KMI) dan PT. Pupuk Kalimantan
Timur (PT. PKT) untuk mendirikan sebuah pabrik methanol dengan kapasitas
330.000 metrik ton/tahun Pada tanggal 25 Januari 1991, PT. Kaltim Methanol
Pemegang sahamnya adalah PT. Humpuss (80%) dan PT. PKT (20%), tetapi
proses. Dalam pengerjaan, LURGI bekerja sama dengan PT. Voest Alphine Duta
Indonesia dan PT. Ballast Indonesia Construction. Total investasi dari pabrik ini
bernilai US$ 350.000.000 dan terletak di kawasan industri milik PT. Pupuk
Gas alam pertama kali dialirkan pada tanggal 23 Januari 1997 dan
Maret 1997. Dalam prosesnya pabrik methanol menggunakan gas alam dari
Badak Filed Center sebagai bahan baku yang dipasok oleh perusahaan production
sharing Pertamina, yaitu Total Fina Elf Indonesie, Vico Indonesia dan Chevron.
Pada tanggal 9 Desember 1997, Status PT. KMI sebagai PMDN berubah
sebagai pemegang saham utama (85%), Daicel Chemical Singapore Pte Ltd
Februari 1998 dan Pure Methanol garde AA (purity min 99,85%) pada
tanggal 8 Maret 1998, maka pabrik ini mulai beroprasi secara komersial.
3.2.1 Visi
3.2.2 Misi
tersebut meliputi:
a. Integritas
b. Loyalitas
lembaga
c. Profesionalisme
mengembangkan diri
d. Kerja sama
e. Terbuka
semua aktifitas yang ada untuk mencapai tujuan. PT. KMI dipimpin oleh
manager perawatan.
ISO 9002 pada tahun 2008 dan ISO 14001 pada 2004. ISO 9002 adalah
pada bidang manajemen lingkungan dan serta sebagai salah satu anggota
terhadap dengan kulit apabila terjadi kontak yang lama. Berikut adalah
Wujud Cair
DESKRIPSI PROSES
Pabrik PT KMI adalah gas alam yang diperoleh dari sumur-sumur gas
sebahai berikut:
b. Bahan Penunjang
Bahan Kegunaan
Molibdenum)
autothermal reformer
Water Treatment
ke IPAL-PT. KIE
(050-Y02)
water treatment
Bahan Kegunaan
water
treatment.
Desalination
150
dan 1100
exchager (130-E03)
pipa
unit 300
Bagan produksi metanol PT. KMI dapat dilihat pada Gambar 3 sebagai
berIkut
berikut.
a. Desulphurizing
zat sulfur organik maupun anorganik. Fungsi dari tahap ini adalah
ini diawali dengan masuknya gas alam menuju CoMo vessel untuk
b. Reforming
kandungan sulfur.
supply panas yang berasal dari pembakaran gas alam itu sendiri
c. Methanol Synthesis
operasi.
methanol itu sendiri. Oleh karena itu, gas-gas yang belum bereaksi dari
reaktor methanol.
d. Distillation
5 unit, yakni:
Unit ini merupakan unit yang berfungsi untuk mengolah gas alam
untuk menjadi gas sintesis (syngas) bebas sulfur sehingga cocok untuk
digunakan dalam pembuatan methanol di unit 200. Unit ini juga akan
telah optimal untuk reaktor methanol pada unit 200. Unit merupakan
Oleh karena itu, kami akan membagi unit ini menjadi 4 tahapan kecil,
yakni
c. Desulphurizing
d. Pre-reforming dan Steam-Reforming
e. Flue gas waste heat recovery, dan
f. Autothermal reforming.
Tahap ini adalah tahap di mana gas alam akan dihilangkan kandungan
sulfurnya. Senyawa sulfur harus dihilangkan karena akan merusak katalis Nikel
methanol (020-R01 A/B). Alat utama pada tahap ini adalah CoMo vessel (010-
D03) dan sulphur cathpot (010-D01). CoMo vessel berfungsi untuk mengubah
sulfur organik (RSH) dalam gas alam menjadi sulfur anorganik (H2S) dengan
(010-D01) berfungsi untuk menyerap H2S dalam gas alam yang keluar dari CoMo
terdapat dua bed katalis yaitu bagian atas berupa Zinc Okside (ZnO) dan bagian
bawah Copper Oxide (CuO). Kedua katalis ini memiliki fungsi yang sama, yakni
adsorpsi lebih lanjut. Oleh karena itu, pada pabrik ini, CuO digunakan setelah
gas melewati bed ZnO sehingga konsentrasi sulfur outlet dapat mencapai
maupun CO2 inlet dari sulfur catcthpot yang terlalu tinggi dapat menyebabkan
reaksi desorpsi yang membentuk H2S dan COS. Selain itu, sulfur poisoning pada
rangkaian katalis selanjutnya juga dapat terjadi apabila kadar gas H2 pada inlet
kondensat yang terkandung dalam gas alam. Hal ini berfungsi untuk:
terdiri atas hidrokarbon rantai panjang yang memerlukan energi lebih untuk
untuk memastikan tidak ada kondensat yang terikut. Kondensat dari kedua
separator ini kemudian dialirkan menuju condensate drum (010-F23). Pada alat
ini, kondensat akan diuapkan menggunakan pemanas Low Pressure Steam (LP-
Steam). Uap hasil pemanasan kemudian digunakan sebagai fuel pada auxiliary
boiler (140- B01) dan apabila berlebih, maka akan dibuang menuju flare. Gas
alam overhead 010-F20 tidak semuanya digunakan untuk proses, sebagian gas
alam akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan fuel pada steam reformer
barg menjadi 42,63 barg pada kompresor gas alam (010-C20) untuk
menyesuaikan tekanan gas alam pada kondisi operasi unit 100 dan juga untuk
yang diekspansi dari 36 bar menjadi LP-Steam 4,77 bar. Aliran gas alam hasil
preheater (010- E07A) sehingga suhu natural gas akan berubah dari 55,7oC
(010-D03). Di dalam CoMo vessel, terjadi reaksi antara sulfur organik dalam gas
baik, gas alam akan ditambahkan dengan purge gas dari unit 200 yang
mengandung cukup banyak H2, atau pada saat start-up, pabrik akan mengimpor
H2 dari PKT melalui pipa bawah tanah. CoMo vessel (010-D03) merupakan alat
modifikasi pada PT KMI yang dibangun pada tahun 2004. Sebelum tahun
tersebut, katalis CoMo berada pada bed bagian atas dari 010-D01. Kondisi
operasi pada alat ini dijaga pada rentang tekanan 42-43 barg dan suhu 350-
400oC. Apabila suhu lebih tinggi dari 400oC, dikhawatirkan akan terjadi reaksi
D01) sehingga H2S akan teradsorpsi. Gas alam yang keluar dari sulphur cathpot
RSH + H2 ↔ RH + H2S
adalah 1,3-2 ppb dengan maksimum konsentrasi yang diijinkan keluar adalah 50
ppb. Gas alam bebas sulfur kemudian akan dipecah menjadi dua arus, yakni
reaksi yang terjadi adalah perubahan hidrokarbon rantai panjang menjadi rantai
pendek. Selain itu, terjadi pula reaksi samping pembentukan CO, H2, dan CO2.
Sekitar 87% gas hasil desulfurisasi akan dicampur dengan process steam
Campuran ini kemudian dipanaskan hingga suhu 471.6oC pada feed superheater
adiabatis, dengan suhu keluar reformer sekitar 448,4oC dan tekanan 34,27 barg.
Produk keluaran reformer ini mayoritas adalah CH4, CO2, CO, H2, N2, dan juga
sisa steam. Reaksi reforming pada 010-D02 dilakukan dengan bantuan katalis
nikel berkadar tinggi (32-40% wt). Katalis yang digunakan juga diharuskan untuk
dengan perbandingan volume 1:1. Reaksi yang terjadi pada 010-D02 adalah
sebagai berikut :
kemudian reaksi pembentukan methane dan reaksi water gas ditandai dengan
naiknya suhu akibat panas reaksi. Dengan adanya Pre-reformer ini dapat
mereformasi gas alam menjadi gas sintesis dari nilai S/C sekitar 3 menjadi 1,9
Pre-reformed gas yang keluar dari pre reformer memiliki komposisi CO2,
sebagian purge gas dari unit 200 dan dipanaskan hingga 557,3 oC di feed
satu heat-exchanger berbentuk coil yang berada di saluran flue gas steam
010-D02 untuk menjadi gas sintesis (CO, CO2, dan H2). Alat yang digunakan
untuk proses ini adalah reformer berbentuk furnace box persegi panjang,
dilengkapi dengan top-fire, steel frame , steel casing plate dengan sebuah fiber
lining pada ceiling (langit-langit) dan side wall, dan sebuah refractory lining di
bottom. Tube pada steam reformer disusun dalam 6 baris yang setiap barisnya
berisi 40 tube (240 tube). Enam baris tube tersebut akan diapit oleh 7 baris top-
burner yang masing-masing baris berisi 12 buah burner (84 burner). Pada
reformer ini, terdapat juga 7 buah auxiliary burner (010-B03) yang bertugas
hasil bakar burner (flue gas) menuju rangkaian flue gas waste heat recovery.
Umpan yang merupakan campuran dari pre-reformed gas, sisa steam dan purge
gas dari loop sintesis didistribusikan melalui header pada bagian atas steam
m. Sementara itu, pre-heated combustion air yang disuplai oleh blower (010-
burner pada reformer ini. Terdapat beberapa jenis fuel gas yang akan dialirkan
pada normal operasi. Pada top-burner, fuel gas yang digunakan merupakan
campuran antara overhead natural gas (010-F22), purge gas dari unit 200 (020-
F02), dan expansion gas unit 300 (030-F01). Sementara pada auxiliary burner,
prerun- column (030-D01). Sementara pada saat start-up, hanya akan digunakan
Sementara kondisi operasi inlet tube reformer 010-B01 dijaga pada sekitar 34
bar dan 557,3oC dengan kondisi keluaran adalah sekitar 30 bar dan 782,60C.
Reaksi yang terjadi pada steam reformer secara keseluruhan adalah endotermis.
Dalam steam reformer ini, gas alam dikonversi menjadi reformed gas yang
terdiri dari mayoritas terdiri dari H2, CO2, CO. Keluaran reformer ini juga masih
mengandung CH4 yang tidak terkonversi sekitar 18% dan juga sisa steam.
Reaksi- reaksi yang terjadi pada reformer 010-B01 adalah sebagai berikut.
Kedua reaksi tersebut terjadi secara bersamaan dalam waktu yang sama dan
yang masuk melalui tahap ini merupakan campuran dari outlet steam-reformer
(010-B01), bypass outlet dari pre-reformer (010-D02), pure oxygen dari unit 1300
yang telah dipanaskan pada pre-heater (010-E11), dan process steam. Pada
autothermal reformer (010-R01) ini, process steam akan memasuki alat melalui
annulus burner pada reaktor. Hal ini digunakan agar sebagian steam akan
menyelubungi cone reaktor sehingga dapat melindungi dinding reaktor dari lidah
api pembakaran.
pembakaran dan oksidasi parsial secara cepat pada ruang kosong conical dari
reaktor. Kemudian, gas-gas tersebut akan melalui katalis nikel yang diletakkan
dengan temperatur inlet dan outlet berturut-turut adalah 750oC dan 950oC.
Reaksi pembakaran
Oksidasi parsial
reaksi pembakaran dan oksidasi parsial yang eksotermis terjadi terlebih dahulu
Hal ini dilakukan dengan menginjeksikan oksigen dari bagian atas autothermal
outlet pada pre- reformer (010-D02). Gas produk mengandung H2, CO, CO2,
metane yg tidak bereaksi, steam dan juga sedikit inert (N2, Ar).
𝐻2(%) − 𝐶𝑂2(%)
𝑆𝑁 =
𝐶𝑂(%) + 𝐶𝑂2 (%)
100mol H2 :
20 mol~40 mol
20 mol~60 mol
Untuk mereaksikan semua CO dan CO2 dalam reactor SN minimal =2, SN aktual
= 2.02 .
Akhirnya gas produk didinginkan dengan air laut dalam final cooler (010-
E010)
Unit ini merupakan unit yang mengkonversi syn gas dari unit 100 menjadi
CO + 2H2 ↔ CH3OH
unit 100 dari 29,36 bar menjadi 84,5 bar sesuai dengan tekanan oprasi reaktor.
Kompresor ini digerakan oleh turbin (020-T01) yang digerakan oleh HP steam.
Compressor (020-C01), gas sintesis (make-up gas) yang dihasilkan dari unit
C02) hanya terdiri dari satu stage yang berfungsi untuk memberikan tambahan
tekanan sebesar 4 bar terhadap recycle gas sebagai pengganti pressure drop
6. Separator (020-F02)
Campuran uap dan liquid akan dipisahkan di separator (020-F02).
Inlet separator terdiri dari 2 fase, yaitu liquid dan vapour. Kedua
campuran fase ini kemudian dipisahkan. Fase cair dialirkan menuju unit
300 untuk proses distilasi dengan kandungan methanol dalam cair
sebesar 77,89 % mol. Sebagian kecil gas dikeluarkan sebagai purge gas
untuk mengurangi akumulasi kandungan inert CH4 dan N2. Akumulasi CH4
dan N2 bisa mengurangi tekanan parsial CO dan CO2 sebagai reaktan
pembentukan methanol sehingga nilai konversi nya menurun. Sebagian
besar purge gas dialirkan ke unit 100 dan bagian yang lain digunakan
untuk fuel di reformer.
Produk dari unit 200 tidak hanya mengandung methanol saja. Namun
juga masih mengandung impurities seperti TMA (Tri Methyl Amine), higher
alcohol, dimetil eter, methyl formiate, keton, air, gas terlarut, dan berbagai hasil
samping lainnya. Produk yang akan dijual adalah metanol grade AA yang
mempunyai kemurnian lebih dari 99,85%. maka produk dari unit 200 harus
dimurnikan di unit 300. Langkah-langkah proses meliputi:
1. Degassing
Degassing adalah proses menghilangkan gas-gas terlarut (CO, CO2,
H2, CH4, N2) dari raw methanol dari unit 200 dengan cara flashing pada
tekanan rendah di dalam expansion vessel (030-F01). Selama di-flash di
degasser atau expansion vessel pada tekanan 3,78 bar, gas terlarut
terpisah dari liquid. Untuk menjaga tekanan di dalam expansion vessel,
gas terlarut dikeluarkan dari vessel melalui bagian atas vessel yang
disebut dengan expansion gas ke unit 100. Apabila tekanan vessel
menurun, nitrogen ditambahkan ke vessel. Selain tekanan, level raw
Gambar 10. Rumus Bangun Senyawa TMA Bebas (Kiri) dan Dalam
Senyawa Asam
pada tray 26, bisa juga melalui tray 22 atau 30. Kolom ini bekerja pada tekanan sedikit di
atas tekanan atmosfer. Uap methanol yang mengalir pada bagian overhead
methanol pada bagian overhead lebih besar dari 99,85%. Methanol yang terkondensasi
dialirkan menuju cooler (030-E06) untuk didinginkan lebih lanjut lalu ditampung di reflux
coloum (030-D03) sebagai reflux dan sebagian yang lain dialirkan menuju tangki
penyimpanan di unit 400. Produk methanol total mengandung 99,998 % mol CH3OH.
Sebagian kecil process water direcycle, dialirkan kembali ke prerun column (030-D01)
Gambar 14. Diagram Alir Proses Unit 400 (Intermediate Methanol Tanks)
valve akan membuka dan tekanan akan turun tetapi suhu masih tetap, untuk
digunakanlah BFW yang di spray kedalam steam yang panas sehingga suhu
Gambar 16. Diagram Alir Proses Unit 150 (Steam Generation System)
UTILITAS
5.1. UTILITAS
Sistem utilitas merupakan system yang menyediakan semua hal yang
dibutuhkan proses produksi methanol seperti steam, air ,oksigen dan listrik.
System utilitas pabrik PT.KMI terdiri atas beberaspa unit sebagai berikut :
Parameter Konsentrasi
Suspended Solids 30 mg/L
Free CO2 <10 mg/L
Sodium 0,06 mg/L as Na+
Ammonium 50 mg/L as NH4+
CO3-ion 834 mg/L as CO32-
Total Alkalinity 1395 mg/L as CaCO3
pretreated tank, yaitu difilter menggunakan 2 catridge filter (050-F03 A/B). Pada
Parameter Konsentrasi
(050-K02) melalui mixed bed filter (050-F04 A/B) untuk mencapai deionisasi
penuh. Mixed bed filetr ini terdiri dari campuran resin kation dan resin anion.
Apabila kemampuan resin-resin di cation exchager dan mixed bed filter tersebut
yaitu caustic soda (NaOH) untuk regenerasi resin anion dan sulfuric acid (H2SO4)
untuk regenerasi resin kation. Larutan sisa regenerasi dari cation exchanger dan
mixer bed filter akan terkumpul di dalam basin netralisasi. Reaksi yang terjadi
Parameter Nilai
pH 6,5-7,5
TDS <10 ppm
Na <4 ppm
Cu <0,1 ppm
Cl- <6 ppm
SiO2 <0,03 ppm
Konduktivitas <20 µS/cm
berukuran 2 mm. Air laut lalu dipompakan ke unit-unit lain sebagai pendingin
proses utama. Setelah disaring dari pengotor yang berukuran kecil sebagian air
laut dipompakan ke unit lain sebagai pendingin dan sisanya dielektrolisis untuk
tiga titik yaitu di sea water intake, basin, dan sea water pump. Injeksi sodium
penyebab fouling. Injeksi ini terdiri dari dua jenis yaitu shock dozing dan
hypochlorite sedikit dan dalam waktu yang lama sedangkan shock dozing
dilakukan dengan volume sodium hypochlorite besar dan dalam waktu singkat
injeksi klorin.
Terdapat empat sea water pump yang selama kondisi normal operasi
tiga sea water pump akan beroperasi sedangkan satu sebagai cadangan dan
digunakan ketika salah satu pompa bermasalah dan digunakan pada saat start
up pabrik. Dari discharge header, sea water dialirkan ke seluruh pabrik, yaitu ke
heat exchanger dan user lainnya.
dari generator syncron tiga fase (070-X01) yang dilengkapi dengan brushless
statis excitation dan damper winding untuk beban tak seimbang (unbalance). Di
generator, monitoring suhu winding oil, air dan udara. Generator mampu
Unit ini terdiri dari dua generator yang digerakkan oleh motor diesel. Jika
unit 700 trip, maka load sheding akan bekerja mengurangi pemakaian power,
dan kedua emergency generator akan langsung bekerja dan menyuplai power
yang berguna untuk pengamanan pabrik. Setiap hari senin selama satu jam
diadakan running test untuk unit 750. Hal ini bertujuan menjaga performa agar
siap jika terjadi trip pada unit 700. Bahan bakar generator adalah solar
ditampung dalam sebuah tangki berkapasitas 26.500 liter dan akan diisi ulang
apabila solar tersisa 5000 liter. Kapasitas maksimum tiap generator 1 MW/6,6 kV
dan 50 Hz.
Sebelum dibakar di flare, gas-gas dipisahkan dari liquid yang mungkin terbawa
pada separator 100-F01. produk bawah separator berupa limbah cair yang
diumpankan sebagai limbah yang akan dibuang ke KIE. Produk atas separator
kemudian menuju flare, Pengoperasian pilot burner dilakukan secara kontinyu
yaitu dengan menginjeksikan gas alam yang digunakan untuk menyalakan flare.
Penyalaan flame flare dilakukan dengan bantuan 3 pilot burner yang berada di
sekitar nozzle flare tip dimana penyalaan dimulai dengan sistem penyalaan listrik
energi tinggi dan dikontrol dengan termokopel. Nitrogen digunakan untuk seal
gas dan untuk dioda seal dari flare.
sepenuhnya akan mengimbangi bila kondisi kosong. Bila arm tidak terhubung
dengan kapal, arm dapat diputar dan dikunci pada posisi parkir. Ketika
dihubungkan dengan kapal, selector switch harus diputar ke free whell dan
Udara proses yang masuk ditekan sampai 5,63 barg menggunakan Air
Compressor (130-C01) yang digerakkan oleh Steam Turbine (130-T01) bertipe
condensing yang menggunakan HP-steam sebagai fluida penggerak. Di
kompresor terdapat filter untuk menghilangkan debu-debu. Selain itu, juga ada
intercooler dengan medium pendingin sea cooling water. Udara proses
didinginkan dan dicuci dalam Air Washing Tower (130-D01) secara langsung
(direct contact) menggunakan air pendingin yang dialirkan dari bagian atas dan
bawah. Bagian bawah berasal dari jalur sirkulasi air. Bagian atas berasal dari
water cooling tower (130-D02). Air washing tower dilengkapi dengan demister
untuk menangkap butir-butir air yang terbawa oleh udara.
Udara proses dari air washing tower dialirkan menuju dryer yang terdiri
dari 2 vessel (130-F01A) dan (130-F01B) yang dilengkapi dengan alumina dan
molecular sieve untuk menghilangkan CO2 serta hidrokarbon. Sebagian udara
digunakan untuk suplai instrument air di ASU dan ke unit 800. Arus utama
outlet 130-F01 A/B masuk ke cold box, didinginkan dengan pertukaran panas
secara counter-current dengan gas produk (waste nitrogen dari proses
rektifikasi) hingga mendekati suhu liquefaction (pencairan). Udara proses di-
refrigerasi dalam cold box agar dapat dicapai suhu yang dibutuhkan untuk
proses pemisahan udara.
mengalir pada titik dew point nya (sudah mencair sebagian), dialirkan ke bagian
dan reboiler. Kadar nitrogen pada gas yang mengalir ke atas semakin besar
dengan adanya aliran liquid yang mengarah ke bawah. Reflux berupa N2 yang
terkondensasi pada titik didih O2 dalam heat exchanger (130-E05) yang berada di
bagian atas kolom. Adapun produk yang dihasilkan dari medium pressure column
ini adalah :
digunakan sebagai reflux untuk low pressure column (130-D04). Rich liquid
dengan waste nitrogen dan digunakan sebagai feed oksigen di low pressure
column (130-D04). Low pressure column (130- D04) menghasilkan produk sebagai
berikut.
oksigen dialirkan ke exchanger line (130-E02) sebagai purge dan diuapkan oleh
aliran waste nitrogen. Produk gas oksigen dipanaskan di main heat exchanger
subcooler (130-E03) dan di main heat exchanger line (130-E02) hingga mencapai
suhu ambient. Gas nitrogen murni dihasilkan langsung dari bagian atas medium
Unit ini terdiri dari steam boiler, peralatan firing, udara pembakaran,
dan sistem flue gas dengan konstruksi baja. HP steam superheated dipakai di
unit 100 sebagai penggerak steam turbin (010-T20), turbin udara di unit 1300
(130-T01) dan turbin power generator setelah diekspansikan dari HP steam ke
MP steam header.
Limbah yang dihasilkan di pabrik methanol ini terdiri dari 3 jenis yaitu
limbah yang berupa gas, cair, dan padatan. Limbah gas berasal dari emisi gas
pada stack boiler dan stack reformer. Limbah cair sebagian besar berasal dari
pengolahan air laut menjadi demin water. Limbah ini diperiksa kadar komponen
pengotor yang terkandung di dalamnya. Bila kadarnya masih dalam rentang
batas yang diperbolehkan maka limbah cairan tersebut dapat dikembalikan ke
laut. Namun bila kadarnya diluar batas yang telah ditetapkan, maka limbah
tersebut harus diolah lebih lanjut. Limbah padat sebagian besar berasal dari
katalis yang sudah mengalami penurunan aktivitas dan harus diganti dengan
yang baru.
Limbah gas berasal dari emisi gas pada stack boiler dan stack reformer.
Tabel 8. Emisi Gas Stack Boiler dan Reformer pada PT. KMI
Parameter g/Nm3
SO2 1,5
CO 1,0
NOx 1,7
Kualitas udara untuk stack boiler dan reformer selalu berada di bawah
nilai baku mutu untuk parameter kandungan SO2 dan CO namun untuk NOx
terkadang masih berada diatas nilai baku mutu, hal ini disebabkan pembakaran
yang tidak sempurna dan tidak stabilnya komponen dari bahan bakar.
Limbah cair merupakan limbah yang dapat menyebabkan penurunan
kualitas air. Lokasi pemantauan limbah ini pada bak netralisasi, drainage, outfall
dalam, outfall luar, dan air laut. Teknik pemantauan dilakukan dengan alat
water sampler dan kemudian diukur di laboratorium. Berikut ini hasil
pengukutaran limbah cair PT. KMI sebelum dibuang ke instalasi pengolahan air
limbah (IPAL) PT. Kaltim Industrial Estate (PT. KIE).
baku mutu limbah yang mampu diolah oleh IPAL PT. KIE dan limbah buangan air
Selain limbah cair dan gas pabrik methanol ini menghasilkan pula limbah
padat yang berasal dari kegiatan proses yaitu pada sulfur catchpot (Zn), Pre
reformer, Steam reformer, Reaktor Autothermal (Ni), Sintesis Methanol (Cu) dan
kegiatan domestik (rumah tangga). Limbah padat dari kegiatan proses yaitu
berupa katalis bekas yang kemudian diserahkan ke PT. Sistem Aneka Indonesia.