Anda di halaman 1dari 82

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan alam
yang sangat melimpah, termasuk dalam hal sumber daya mineral seperti
minyak bumi, batu bara dan beberapa bahan mineral lainnya. Di antara
beranekaragam kekayaan alam Indonesia tersebut, minyak dan gas bumi
merupakan sumber daya energi yang sangat vital, karena sebagian besar
kebutuhan energi manusia baik untuk kebutuhan industri maupun keperluan
rumah tangga dipenuhi dengan sumber daya minyak dan gas, selain itu
minyak dan gas ini merupakan aset devisa negara yang sangat penting. Dalam
memenuhinya, diperlukan cara pengolahan minyak dan gas bumi yang efektif
dan efisien. Selain itu sebagai aset negara yang paling utama, perlu dilakukan
penghematan dalam penggunaan sumber daya minyak dan gas ini, mengingat
proses pembentukan minyak bumi dan gas ini yang membutuhkan waktu
berjuta-juta tahun lamanya.
Indonesia mempunyai beberapa lembaga yang mengurusi sumber daya
minyak dan gas, diantaranya yaitu PT. Pertamina yang berada dibawah
naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan juga Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Minyak dan Gas Bumi (Pusdiklat Migas) yang berada di bawah
naungan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kedua
lembaga ini saling bekerja sama dan mempunyai tugas serta wewenang yang
berbeda-beda. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi
(Pusdiklat Migas) menangani kegiatan-kegiatan operasional pengolahan
minyak dan gas serta melakukan pendidikan dan pelatihan tentang industri
minyak dan gas bumi. Sedangkan PT. Pertamina mempunyai wewenang dalam
kegiatan penambangan, pengolahan dan pendistribusian minyak dan gas.
Pusdiklat Migas selain sebagai lembaga untuk Pelatihan dan Pendidikan
minyak

dan

gas

di

Indonesia,

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

yang

memang

dikhususkan

untuk

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan mengenai sumber daya minyak


yang bertujuan untuk menyiapkan tenaga-tenaga profesional dalam bidang
perminyakan, juga memproduksi dan mengolah minyak dan gas menjadi
bahan bakar seperti solar, kerosin, pertasol dan juga lilin batik.
Pada Pusdiklat Migas Cepu sendiri, Mesin Diesel digunakan untuk
pengerak mula misalnya pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di dalam instansi Pusdiklat
Migas Cepu dan daerah sekitar Pusdiklat Migas Cepu. Selain itu juga banyak
terdapat mesin yang digerakkan oleh mesin diesel dan juga mesin mesin
kendaraan operasi yang terdapat pada Pusdiklat Migas Cepu. Mesin Diesel
memiliki peranan penting karena mesin diesel merupakan salah satu
penggerak mula sehingga jika mesin diesel tidak beroperasi maka semua
sistem akan tidak berkerja , oleh sebab itu kinerja mesin diesel harus tetap
dijaga agar semua sistem dapat bekerja serta produksi tetap berjalan lancar.
Oleh sebab itu penulis mengambil judul MEKANISME KERJA KATUP
PADA MESIN DIESEL CUMMINS.
1.2 Ruang Lingkup
Dalam ruang lingkup Praktek Kerja Lapangan ini disesuaikan dengan
materi yang telah diperoleh dibangku perkuliahan sesuai kurikulum yang
berlaku, yang salah satunya adalah kinerja Mesin Diesel. Oleh sebab itu
penulis mengambil judul MEKANISME KERJA KATUP PADA MESIN
DIESEL CUMMINS.
Adapun pembahasan masalah dalam laporan ini dibatasi pada hal-hal
sebagai berikut :
A. Pelaksanaan Kegiatan
Secara umum pelaksanaan praktek kerja lapangan di PUSDIKLAT
MIGAS Cepu dibagi menjadi dua bagian yakni Orientasi Umum dan
Orientasi Khusus.
1. Orientasi Umum
TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Untuk minggu pertama bulan Agustus dilaksanakan kegiatan Orientasi


umum. Kegiatan ini lebih bersifat observasi umum pada Unit Keamanan, Unit
Pengolahan atau Kilang (Destilasi), Unit Water Treatment, Unit Wax Plant,
Unit Ketel uap (Boiler), Unit Power Plant, Perpustakaan, Unit LK3 dan
Humas yang berada di lingkungan PUSDIKLAT MIGAS Cepu.
2. Orientasi Khusus
Pada Bulan Agustus minggu kedua sampai keempat 2012 dilaksanakan
kegiatan Orientasi Khusus yang bertempat di Lab Mekanik.
B. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam kegiatan praktek kerja lapangan ini terdiri dari
observasi, diskusi dan metode pustaka.
1. Observasi
Metode ini dipakai untuk mendapatkan data seputar dunia industri /
perusahaan yang berkaitan dengan kebutuhan untuk penulisan Laporan
Praktek Kerja Lapangan.
2. Diskusi
Metode ini digunakan untuk menambah sumber data berdasarkan pengalaman
di lapangan ataupun informasi yang tidak didapatkan melalui sumber tertulis.
Biasanya metode ini digunakan untuk mempelajari situasi dan kondisi
tertentu serta solusi masalahnya berdasarkan pengalaman narasumber
dilapangan. Baik dengan pembimbing lapangan maupun dengan pihak lain
yang ikut terlibat dalam praktek tersebut.

3. Studi Kepustakaan

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Sumber data tertulis merupakan sumber data paten yang tetap menjadi bahan
acuan secara umum dalam hampir seluruh kegiatan kerja praktek ini, Sumbersumbernya bisa didapatkan berupa buku, selebaran, pamflet, atau baganbagan yang tersebar pada seluruh bagian dari PUSDIKLAT MIGAS Cepu ini.
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
Adapun tempat serta waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan adalah:
1. Tempat

: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi


Jalan Sorogo No.1, Cepu 58315 Kabupaten Blora
Jawa Tengah

2. Waktu

: 01 AGUSTUS 31 AGUSTUS 2012

Waktu pelaksanaan kegiatan diatas adalah waktu sebenarnya pelaksanaan


kerja praktek berdasarkan jadwal yang sudah diberikan di Lab Mekanik.
1.4 Tujuan Praktek Kerja Lapangan
1.4.1. Tujuan Umum
a.

Menambah pengetahuan akan kinerja mesin diesel di


Lab. Mekanik Pusdiklat Migas Cepu.

b.

Mengembangkan ketrampilan secara terpadu yang di


dapat di bangku perkuliahan pada dunia industri / perusahaan..

c.

Menerapkan secara langsung pengetahuan yang sudah


didapatkan selama perkuliahan pada dunia industri/perusahaan.

1.4.2. Tujuan Khusus


a. Mahasiswa dapat lebih memahami dunia industri pertambangan
MIGAS pada dunia luas dan dunia industri beserta perangkatnya.
b. Sikap profesionalisme dan etos kerja bisa lebih dipahami dan
diterapkan sebagai personal dalam dunia industri.
c. Mahasiswa bisa lebih siap menghadapi persaingan dunia kerja
dengan bekal yang sudah didapatkan dari kegiatan praktek kerja
lapangan.

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

d. Wawasan dan pengetahuan tentang mekanik digunakan sebagai


bekal untuk memasuki dunia kerja dengan standar kerja industri.
e. Memahami prinsip kerja yang diterapkan pada industri.
1.5. Manfaat Praktek Kerja Lapangan
Dengan praktek kerja lapangan ini dapat digunakan mahasiswa sebagai
bekal kedua setelah pendidikan yang didapatkan di kampus untuk memasuki
dunia kerja, sehingga mahasiswa memiliki kemampuan dan pengalaman
untuk bisa mengabdikan dirinya pada masyarakat luas. Bagi mahasiswa
Politeknik Negeri Semarang diharapkan kerja sama lebih lanjut untuk
meningkatkan wawasan, kualitas dan mutu pendidikan, khususnya dalam
bidang teknik.
1.6.

Sistematika Laporan
Laporan praktek kerja lapangan ini terdiri dan tiga bagian utama yaitu
bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian akhir.
Bagian pendahuluan berisi halaman judul, halaman pengesahan, kata
pengantar, daftar isi, dan daftar gambar.
Bagian isi terdiri dan 4 bab yaitu:

1.

Bab I Pendahuluan.

2.

Bab II PUSDIKLAT MIGAS CEPU

3. Bab III MEKANISME KERJA KATUP PADA MESIN DIESEL


.
4.

CUMMINS TIPE KTA 38 G5 SEBAGAI PENGGERAK GENERATOR


Bab IV Penutup
Pada bagian akhir terdiri dari lampiran lampiran, yang berisi antara lain,
surat bukti pelaksanaan PKL dan surat-surat lain yang diperlukan,
dokumentasi, data atau formulir pendukung dan bagan-bagan untuk
kelengkapan laporan praktek kerja lapangan ini.

BAB II
TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU

2.1. Profil Pusdiklat Migas Cepu

Gambar 2.1 Logo Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Nama Instansi
Alamat

PROFIL PUSDIKLAT MIGAS CEPU


: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi
: Jalan Sorogo No.1, Cepu 58315 Kabupaten Blora Jawa

Tengah.
Telp. (0296) 421888 Fax. (0296) 421891
Email : informasi@pusdiklat migas.com
http://www.pusdiklatmigas.com
Tanggal berdiri : 4 Januari 1966, berdasarkan SK Menteri Urusan
Minyak dan Gas Bumi No. 05M/Migas/1966
Fasilitas

: Kilang CDU, Lab. Kimia, Lab. Fisika, Lab. Minyak


Bumi, Lab. Lindungan Lingkungan, Lab. Instrumen,
Lab. Eksplorasi, Lab. Produksi, Lab. Proses, Lab.
Engineering, Lab. Teknik Sipil, Lab. Komputer, Lab.
Telekomunikasi, Lab. Mekanik, Lab. Penggerak Mula,
Lab. Matalurgi dan Las, Lab. Listrik, Lab. Inspeksi,
Lab. Bahasa, Simulator Proses, Simulator Produksi,
Simulator Bor, Perpustakaan, Ruang Model, Pilot
Plant, Fire Ground, Wisma, Sarana Olahraga.

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

2.1.1. Tugas Pokok


Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) Nomor 150 tahun 2001, tanggal 2 Maret 2001 dan
diperbarui dengan Peraturan Menteri ESDM No. 0018 Tahun 2010
tanggal 22 November 2010. Pusdiklat Migas Cepu mempunyai tugas
melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang minyak dan gas
bumi diantaranya kursus-kursus, penataran dan pertemuan ilmiah serta
pelayanan jasa dalam rangka pengembangan ilmiah, pelaksanaan
operasional tenaga kerja pertambangan minyak dan gas bumi serta
pengusahaan panas bumi. Sebagai pelaksana tugas Pusdiklat Migas
Cepu bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Diklat
Energi dan Sumber Daya Mineral.
2.1.2. Visi dan Misi
a. Visi :
Menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi yang
Unggul dengan mewujudkan tata kepemerintahan yang bersih, baik,
transparan dan terbuka.
b. Misi :
1. Meningkatkan kapasitas aparatur negara dan Pusdiklat Migas
untuk mewujudkan tata kepemerintahan yang baik.
2. Meningkatkan kompetensi tenaga kerja sub sektor migas untuk
berkompetisi melalui mekanisme ekonomi pasar
3. Meningkatkan kemampuan perusahaan minyak dan gas bumi
menjadi lebih kompetitif melalui pengembangan Sumber Daya
Manusia.
2.1.3. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut, berdasarkan Peraturan
Menteri ESDM Nomor 18 Tahun 2010, tanggal 22 November 2010
maka fungsi Pusdiklat Migas Cepu adalah sebagai berikut:
a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program di
TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

bidang pendidikan dan pelatihan minyak dan gas bumi.


b. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang minyak dan gas
bumi.
c. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang
pendidikan dan pelatihan minyak dan gas bumi.
d. Pelaksanaan administrasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak
dan Gas Bumi.
2.1.4. Jabatan Fungsional Widya iswara
Widya iswara adalah PNS yang diberi tugas oleh pejabat yang
berwenang pada unit Pendidikan dan Latihan instansi Pemerintah
untuk mendidik, Mengajar, dan Melatih secara penuh.
Berdasarkan ruang lingkup bidang tugasnya maka kelompok ini
terbagi atas beberapa bidang :
a. Widyaiswara bidang Pendidikan
b. Widyaiswara bidang Teknologi Industri
c. Widyaiswara Bidang Manajemen / Umum.
2.2. Sejarah Singkat Pusdiklat Migas Cepu
2.2.1. Jaman Hindia Belanda (1886-1942)
Pada tahun 1886 seorang sarjana tambang Mr. Adrian Stoop
berhasil mengadakan penyelidikan minyak bumi di Jawa yang
kemudian mendirikan DPM (Dutsche Petroleum Maatschappij) pada
tahun 1887. Pengeboran pertama dilakukan di Surabaya dan kemudian
pada tahun 1890 didirikan penyaringan minyak di daerah Wonokromo.
Selain di Surabaya Mr. Adrian Stoop juga-menemukan minyak di
daerah Rembang.
Pada bulan Januari 1893, Mr. Adrian Stoop mengadakan perjalanan
dengan rakit dari Ngawi menyusuri Solo menuju Ngareng, Cepu
(Plunturan = Panolan) yang merupakan kota kecil ditepi Bengawan
Solo, di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Konsesi minyak di
daerah itu bernama Panolan yang diresmikan pada tanggal 28 Mei
TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

1893 atas nama AB Versteegh. AB Versteegh tidak mengusahakan


sendiri sumber minyak tersebut tetapi mengontrakkan kepada
perusahaan yang sudah kuat pada masa itu yaitu perusahaan DPM di
Surabaya. Kontrak berlangsung selama 3 tahun dan baru sah menjadi
milik DPM pada tahun 1899.
Penemuan sumur minyak bumi bermula dan desa Ledok sekitar 10
km dan Cepu oleh Mr. Adrian Stoop. Sumur Ledok I dibor pada bulan
Juli 1893 yang merupakan sumur pertama di daerah Cepu. Di lokasi
tersebut sampai sekarang masih dikeramatkan dimana secara berkala
setiap tahun pada bulan tertentu dilaksanakan kenduri. Mr. Adrian
Stoop menyimpulkan bahwa di daerah Panolan terdapat ladang
minyak berkualitas tinggi dalam jumlah yang besar. Namun daerah itu
sudah menjadi konsesi atau dikuasai perusahaan lain. Luas area dan
konsesi Panolan adalah 11.977 bahu yang meliputi distrik Panolan
sampai perbatasan dengan konsesi Tinawun. Yang termasuk lapangan
Ledok adalah area Gelur dan Nglebur yang produktif sepanjang 2,5
km dan lebar 1,25 km.
Pada tahun 1893 oleh Mr. Adrian Stoop, pengeboran pertama
dilakukan dengan kedalaman pertama mengeluarkan minyak adalah
94 m dengan produksi 4 m' per hari. Pengeboran berikutnya di Gelur
tahun 1897 dengan kedalaman 239- 245 m dengan produksi 20 m' per
hari, sedangkan pengeboran lainnya dapat menghasilkan 20-50 m3 per
hari (sebanyak 7 sumur). Minyak mentah yang dihasilkan diolah di
kilang Cepu. Sebelumnya perusahaan di Cepu dan Wonokromo
terpusat di Jawa Timur, namun pada perkembangannya usaha
diperluas meliputi lapangan minyak Kawengan, Wonocolo, Ledok,
Nglobo, Semanggi dan Lusi.
2.2.2. Jaman Jepang (1942 -1945)
Perang di Eropa merangsang pemerintah Jepang untuk memperluas
kekuasaan di Asia. Pada tanggal 8 Desember 1941 Pearl Harbour
TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

yang terletak di Hawai dibom oleh Jepang. Pengeboman ini


menyebabkan meluasnya peperangan di kawasan Asia, Pemerintah
Belanda di Indonesia merasa terancam kedudukannya, sehingga untuk
menghambat laju serangan Jepang mereka menghancurkan instalasi
atau kilang minyak yang menunjang perang, karena pemerintah
Jepang sangat memerlukan minyak untuk diangkut ke negerinya.
Perusahaan minyak terakhir yang masih dikuasai oleh Belanda yang
terdapat di pulau Jawa yaitu di sekitar Surabaya, Cepu dan Cirebon.
Cepu yang paling besar produksinya pada waktu itu yaitu dengan total
produksi 5,2 juta barel/tahun.
Jepang menyadari bahwa pengeboman atas daerah minyak akan
merugikan diri sendiri sehingga perebutan daerah minyak jangan
sampai menghancurkan fasilitas lapangan dan kilang minyak.
Meskipun sumbersumber minyak dan kilang minyak sehagian besar
dalam keadaan rusak akibat taktik bumi hangus Belanda, namun
Jepang berusaha agar minyak mengalir kembali secepatnya. Tentara
Jepang tidak mempunyai keahlian di bidang perminyakan sehingga
untuk memenuhi kebutuhan tenaga terampil dan terdidik dalam bidang
perminyakan mendapat bantuan dan tenaga sipil Jepang yang pernah
bekerja

di

perusahaan

minyak

Belanda.

kemudian

Jepang

menyelenggarakan pendidikan di Indonesia.


Kehadiran Lembaga Pendidikan Perminyakan di Cepu telah
diawali oleh Belanda bernama Midelbare Petroleum School di bawah
bendera NV. Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM). Setelah
Belanda menyerah dan Cepu diduduki oleh Jepang maka lembaga
tersebut dibuka kembali dengan nama "SHOKKO GAKKO".
2.2.3. Masa Indonesia Merdeka
Serah terima kekuasaan dan Jepang dilaksanakan oleh pimpinan
setempat kepada bangsa Indonesia. Untuk membenahi daerah minyak
di Cepu segera diadakan penertiban tugas-tugas operasional dan
TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

10

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

pertahanan. Berdasarkan maklumat Menteri Kemakmuran No. 5


perusahaan minyak di Cepu disiapkan sebagai Perusahaan Tambang
Mmyak Nasional (PTMN).
Adapun daerah kekuasaan-meliputi Lapangan-lapangan minyak di
daerah sekitar Cepu, kilang Cepu dan lapangan di daerah Bongas
(Jawa Barat).
Pada bulan Desember 1948 Belanda menyerbu Cepu. Pabrik
minyak PTMN Cepu dibumi hanguskan. Pada akhir tahun 1949 dan
menjelang tahun 1950 setelah adanya penyerahan kedaulatan maka
pabrik minyak Cepu dan lapangan minyak Kawengan diserahkan dan
diusahakan kembali oleh BPM.
2.2.4. Periode Tahun 1950-1951 (Administrasi Sumber Minyak)
Setelah kembalinya pemerintah RI di Yogyakarta, maka tambang
minyak Ledok, Nglobo, Semanggi dan Lusi diserahkan kepada
Komando Distrik Militer Blora. Tambang minyak di daerah tersebut
diberi nama Administrasi Sumber Minyak (ASM) dan dibawah
pengawasan Kodim Blora.
2.2.5. Periode Tahun 1950-1961 (BPM/SHELL)
Perusahaan BPM sebelum PD 11 menguasai kilang minyak di
Cepu dan setelah Agresi II kemudian berubah nama menjadi SHELL.
Selanjutnya SHELL mengadakan perbaikan-perbaikan seperlunya di
lapangan minyak Kawengan dan kilang Cepu. Tingkat produksi
kurang menguntungkan. sedangkan biaya yang dibutuhkan besar
sehingga merugikan perusahaan SHELL sendiri. Kondisi politik di
Cepu kurang menguntungkan karena di tahun 1948 kota tersebut
menjadi sasaran perebutan kekuasan pemberontakan PKl di Madiun.
2.2.6. Periode Tahun 1951-1957 (Perusahaan Tambang Minyak RI)
Pada tahun 1951 pengusahaan minyak di lapangan Ledok, Nglobo
TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

11

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

dan Semanggi oleh ASM diserahkan pada pemerintah sipil, untuk


kepentingan

tersebut

dibentuk

panitia

kerja

yaitu

Badan

Penyelenggara Perusahaan Negara di bulan Januari 1951 yang


kemudian melahirkan Perusahaan Tambang Minyak RI atau PTMRI.
Produk yang dihasilkan oleh PTMRI berupa bensin, kerosin, solar dan
sisanya residu. Meskipun produk bensinnya kurang memenuhi
persyaratan sebagai bahan bakar motor bila dibandingkan dengan basil
produksi BPM, tetapi karena kurangnya persediaan di pasaran,
disamping mobil-mobil yang dioperasikan pada saat itu belum
menuntut kebutuhan angka oktan yang tinggi maka bensin tersebut
dapat mengisi kebutuhan beberapa SPBU. Pada tahun 1957 PTMRI
diganti menjadi Tambang Minyak Nglobo CA (Combie Anexis).
2.2.7. Periode Tahun 1957-1961 (Tambang Minyak Nglobo CA)
Pada tahun 1961 Tambang Minyak Nglobo CA diganti menjadi
PN. PERMIGAN atau PN. Perusahaan Minyak dan Gas Nasional.
Instalasi pemurnian minyak di lapangan Ledok dihentikan. Setelah
tahun 1962 kilang minyak Cepu dan lapangan Kawengan dibeli oleh
pemerintah RI dan SHELL dan dilimpahkan pengelolaanya kepada
PN. PERMIGAN.
2.2.8. Periode Tahun 1961-1965 (PN. PERMIGAN)
Pada tahun 1961 berdasarkan UU No 19/1960 dan UU No.
44/1960 maka didirikan 3 perusahaan minyak yaitu:
1.

PN. Pertambangan Minyak Indonesia (PN. PERTAMIN), sebagai


perusahaan modal campuran antara pemerintah RI dengan BPM
atas dasar 50% : 50%.

2.

PN. Pertambangan Minyak Nasional (PN. PERMINA), sebagai


penjelmaan dari PT PERMINA yang didirikan pada tahun 1957
dengan PP No. 198/1961.

3.

PN Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (PN. PERMIGAN).

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

12

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

sebagai penjelmaan dari Tambang Minyak Nglobo CA (dahulu


PTMRI) dengan PP No. 199 tanggal 5 Juni 1961.
Dari ketiga perusahaan tersebut maka yang paling kecil adalah PN.
PERMIGAN yang mana sebagai perusahaan negara tidak
berkembang. Tiga negara yaitu Rumania. Uni Soviet dan Jepang
berusaha memberi bantuan kepada PN. PERMIGAN untuk
pengembangan tetapi tidak sesuai dengan harapan. Akan tetapi
karena satu dan lain hal Rumania terpaksa rnengundurkan diri dan
hanya perjanjian pembelian minyak pelumas yang diteruskan
meskipun sebenarnya kurang memuaskan hasilnya. Faktorfaktor
tersebut diatas mengakibatkan pengembangan tenaga pabriknya
mengalami kegagalan sehingga produksi PN. PERMIGAN dari
tahun ke tahun terus menurun.
2.2.9. Periode Tahun 1965-1978 (LEMIGAS/PUSDIK MIGAS)
Pada tahun 1963 Biro Minyak berubah menjadi Direktorat Minyak
dan Gas Bumi (DGMB). Didalam organisasi DGMB terdapat bagian
laboratorium untuk persiapan penelitian dalam industri perminyakan
di Indonesia.
Menteri Perindustrian dan Perdagangan menginstruksikan agar
DGMB meningkatkan kemampuan dalam aspek teknis minyak dan
gas bumi. Untuk keperluan tersebut maka dibentuk kepanitiaan yang
terdiri dari unsur pemerintah, PERMINAS, PERTAMIN dan
PERMIGAN. Panitia mengusulkan agar dibentuk suatu badan yang
bergerak dalam bidang riset serta pendidikan minyak dan gas bumi.
Dengan Surat Keputusan Menteri di lingkungan Departemen Urusan
Minyak dan Gas Bumi No 17/M/Migas/ 1965 ditetapkan organisasi
urusan minyak dan gas bumi adalah LEMIGAS (Lembaga Minyak
dan Gas Bumi).
Dengan terjadinya peristiwa G-30/S PKI 1965 maka PN.
PERMIGAN dibubarkan dan kegiatan penyaluran bahan bakar, tenaga
TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

13

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

kerja dan peralatan diserahkan kepada PERTAMINA Depot Cepu,


serta Daerah Administrasi Cepu ditetapkan sebagai Pusat Pendidikan
dan Latihan yang ditempatkan dalam organisasi Lembaga Minyak dan
Gas Bumi.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27 tanggal 20 Agustus
1968, dalam rangka untuk meningkatkan dan memperlancar produksi
minyak dan gas bumi terjadi penggabungan antara PN. PERTAMIN
dengan PN. PERMINA menjadi satu perusahaan negara dengan nama
Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional (PN. PERTAMINA).
Upaya PUSDIK MIGAS/LEMIGAS untuk meningkatkan fungsi
kilang Cepu sebagai sarana operasi pengolahan dan sebagai sarana
diktat proses dan aplikasi sudah cukup memadai. Namun kilang Cepu
menghadapi masalah yaitu peralatan dan material kilang serta
sarananya yang sebagian besar eks pembuatan dan pemasangan tahun
1930-an dan pernah mengalami pembumihangusan waktu tentara
Jepang masuk ke Cepu.
Oleh karena banyaknya kebutuhan tenaga ahli dan terampil dalam
kegiatan minyak dan gas bumi, maka tenaga-tenaga muda Indonesia
banyak yang dikirim ke luar negeri dan pada tanggal 7 Februari 1967
di Cepu diresmikan AKAMIGAS (Akademi Minyak dan Gas Bumi)
Angkatan I. Tanggal 4 Januari tahun 1966 industri minyak Cepu mulai
bangun

kembali

dengan

ditetapkannya

Cepu

menjadi

Pusat

Pendidikan dan Latihan Lapangan Perindustrian Minyak dan Gas


Bumi (PUSDIK MIGAS). Dengan SK Menteri Minyak dan Gas Bumi
No. 5/M/Migas/ 1966.
2.2.10. Periode Tahun 1978-1984 (PPTMGB "LEMIGAS")
Dengan Surat Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.
646 tanggal 26 Desember 1977, organisasi LEMIGAS diubah menjadi
bagian Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi dan namanya

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

14

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

diganti menjadi Pusat Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas


Bumi "LEMIGAS" (PPTMGB "LEMIGAS").
Sejak dikelola PPTMGB "LEMIGAS" produksi minyak lapangan
Cepu 29.500-36.000 m' / tahun sehingga kilang hanya beroperasi
120 hari per tahun dengan kapasitas kilang 250-300 m 3/tahun.
Produksi BBM seperti kerosin dan solar diserahkan kepada Pertamina
Depot Cepu.
PPTMGB "LEMIGAS" mengalami kesulitan-kesulitan dalam
memasarkan produksi naphta, filter oil dan residu, sehingga kadangkadang kilang harus berhenti beroperasi disebabkan semua tangki
penuh. Sejak tahun 1979 spesifikasi yang ditetapkan pemerintah lebih
tinggi, sehingga pemasaran produk Cepu menjadi lebih sulit lagi.
2.2.11. Periode Tahun 1984-2001 (PPT MIGAS)
Berdasarkan Surat KEPRES No. 15 tanggal 6 Maret 1984,
organisasi Pertambangan dan Energi dikembangkan dan PPTMGB
"LEMIGAS" menjadi Pusat Pengembangan Tenaga Perminyakan dan
Gas Bumi (PPT Migas), sedang PPTMGB "LEMIGAS" di Jakarta
menjadi PPTMGB "LEMIGAS".
2.2.12. Periode Tahun 2001-sekarang (PUSDIKLAT MIGAS)
Berdasarkan Surat Keputusan No. 150/2001 tanggal 2 Maret 2001
dan diperbarui dengan peraturan menteri ESDM No. 18 tahun 2010
tanggal

22

November

2010

PPT

MIGAS

diganti

menjadi

PUSDIKLAT MIGAS.
2.3. Lokasi Pusdiklat Migas
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perminyakan dan Gas Bumi berlokasi di:
Desa

: Karangboyo

Kecarnatan

: Cepu

Kabupaten

: Blora

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

15

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Propinsi

: Jawa Tengah (Jl. Sorogo No.1 Cepu)

Gambar 2.2 Lay out PUSDIKLAT MIGAS Cepu


Ditinjau dari segi teknis maupun ekonomis maka lokasi tersebut cukup
strategis karena adanya beberapa faktor yang mendukung antara lain:
2.3.1. Bahan Baku
Sumber bahan baku berasal dari lapangan Kawengan, Ledok,
Nglobo dan Semanggi yang dioperasikan oleh PT.Pertamina EP

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

16

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Region

Jawa Area

Cepu

serta

Wonocolo

yang

merupakan

pertambangan rakyat yang dikelola oleh KUD Bogosasono dibawah


pengawasan PT. Pertamina EP Region Jawa Area Cepu
2.3.2. Air
Sumber air berasal dari sungai Bengawan Solo yang berdekatan
dengan kilang sehingga kebutuhan air baik untuk proses pengolahan
maupun untuk air minum lebih mudah terpenuhi.
2.3.3. Transportasi
Letak kilang berada tidak jauh dari jalan kereta api maupun jalan
raya

yang

menghubungkan

kota-kota

besar

sehingga

dapat

memperlancar distribusi hasil produksi.


2.3.4. Tenaga Kerja
Letak kilang berada tidak jauh dari kota-kota pendidikan sehingga
mudah untuk memperoleh atau mendatangkan tenaga-tenaga kerja
yang terdidik dan terampil.
2.3.5. Fasilitas Pendidikan
Fasilitas untuk pendidikan cukup memadai meskipun peralatan
sarana dan prasarananya sudah tua. Misalnya kilang, laboratorium,
bengkel dan lain-lain.

2.4. Kualifikasi Lapangan yang Terletak di Daerah Cepu


Menurut tingkat pengeksploitasiannya dewasa ini, maka lapangan Cepu dapat
dibagi menjadi 3 pengusahaannya, yaitu:
2.4.1. Lapangan-Lapangan Status Produksi

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

17

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Lapangan status produksi adalah lapangan-lapangan yang masih


memproduksi minyak dan gas yaitu : lapangan Kawengan, lapangan
Ledok, lapangan Nglobo, lapangan Semanggi, lapangan Wonocolo,
dan lapangan Gas Balun.
2.4.2. Lapangan-Lapangan Status Semi Eksplorasi
Yang dikategorikan pada status ini adalah lapangan yang telah
dipelajari mempunyai cadangan awal, tetapi masih belum diproduksi
atau dikembangkan Iebih lanjut seperti : lapangan Balun, lapangan
Tobo, lapangan Ngasem dan Dander, serta lapangan Alas Dara dan
Kemuning (Humpuss Putra Gas).
2.4.3. Lapangan-Lapangan Status Ditinggalkan Sementara
Lapangan-lapangan dengan status ditinggalkan sementara adalah
lapangan-lapangan yang ditinggalkan sementara karena ada masalah
teknis dan non teknis. Terdaftar sekitar 15 lapangan, yaitu : lapangan
Metes,

lapangan

Banyuasin,

lapangan

Banyuabang,

lapangan

Ketringan, lapangan Tungkul, lapangan Kedinding, lapangan Ngraho,


lapangan Tambi, lapangan Kadewan, lapangan Dandangilo, lapangan
Kidangan, lapangan Petak, lapangan Kluwih, dan lapangan Gabus.
2.5. Program kursus kursus
Pusdiklat Migas juga menyelenggarakan kursus-kursus yang meliputi :
a. Kursus Pra jabatan (Pre Employment Training)
b. Kursus singkat bidang migas (Crash Program Training)
c. Kursus singkat bidang penunjang / umum.
d. Technical Cooperation Among Development Countries (TCDC)
e. Penjenjangan pegawai Negeri Sipil.
f. Kursus penyegaran (Refreshing course), Sertifikasi Tenaga Pemboran,
Seismik, Pesawat Angkat dan Aviasi, dll. Jangka waktu kursus bervariasi
dari 1 minggu sampai 1 tahun. Jenis kursus :
TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

18

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

a.

Eksplorasi / produksi / pemboran

b.

Proses dan Aplikasi

c.

Teknik Umum

d.

Manajemen dan pemasaran

e.

Teknologi Lingkungan

f.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

2.6. Unit Kerja Pusdiklat Migas Terakreditasi


a.

Lembaga Sertifikasi Personil ( ISO 17024 : 2003 )

b.

Lembaga Pelatihan Migas ISO 9001: 2000.

c.

Laboratorium Penguji ( Kimia, Minyak Bumi, Lingkungan dan


Produksi) ISO 17025

d.

Laboratorium Kalibrasi ( Tekanan, Suhu, Massa dan Volume) ISO


17025

e.

Lembaga Inspeksi Migas ISO 17025

f.

Lembaga Pengelasan ISO 9606

g.

Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001

h.

Kilang ISO 9001 ( dalam proses )

2.7. Hubungan Kerjasama


Dalam rangka upaya mensukseskan berbagai program Diklat, Pusdiklat
Migas menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah
dan pihak perguruan tinggi seperti : UGM, ITB, Universitas Trisakti, ITS,
ITN Malang, UNDIP, UMS, UPN Surabaya, UPN Veteran Jogjakarta dan
sebagainya. Tujuan kerjasama tersebut adalah saling memberikan bantuan
dalam hal-hal tertentu yang menguntungkan kedua belah pihak.
Kerjasama dengan pihak luar negeri antara lain:
a.

Kerjasama Diklat dengan ASEAN ( Cambodia, Laos, Vietnam,


Myanmar)

b.

Kerjasama Pelatihan dan Sertifikasi dengan Iran.

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

19

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

c.

Kerjasama dengan IFF Germany dalam menyusun Environment


Performance Assesment dan Evironment Performance Indicator.

d.

Kerjasama dengan CCOP untuk Petroleum Policy Management.

e.

Kerjasama dengan GSI/GIWI untuk sertifikasi pengelasan.

f.

Kerjasama Sertifikasi Tenaga Pemboran dengan IADC Wellcap


USA.

2.8. Bagan Struktur Organisasi Pusdiklat MIGAS Cepu

Gambar 2.3 STO Pusdiklat Migas Cepu


2.8.1. Struktur Organisasi dan Kepegawaian
TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

20

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Pusdiklat MIGAS adalah sebuah instansi yang dikepalai oleh seorang


kepala pusat dan terdiri dari beberapa bidang atau bagian yang
meliputi :
1. Bagian Tata Usaha
a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum
b. Sub Bagian Keuangan
2. Bidang Program dan Kerja Sama
a. Sub Bidang Rencana dan Program
b. Sub Bidang Kerjasama dan Informasi
3. Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Pendidikan dan
Pelatihan
a. Sub Bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
b. Sub Bidang Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan
4. Bidang Sarana dan Prasaranan Teknis
a. Sub Bidang Kilang dan Utilitas
b. Sub Bidang Laboratorium dan Bengkel
2.9. Sistem Kerja dan Fasilitas Karyawan di Pusdiklat Migas Cepu
2.9.1. Sistem Kerja Karyawan
Sistem kerja yang berlaku di Pusdiklat Migas Cepu adalah sistem
Pegawai Negeri Sipil (PNS), dimana sehabis masa kerjanya akan
mendapat pensiun.
1. Pembagian Waktu Kerja (hari biasa) adalah sebagai berikut :
a. Senin-Kamis

: jam 07.30 16.00 WIB

b. Jumat

: jam 07.30 16.30 WIB

c. Sabtu & Minggu

: Libur

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

21

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Adapun Pembagian waktu istirahat adalah sebagai berikut :


a. Senin-Kamis

: jam 12.00 13.00 WIB

b. Jumat

: jam 11.30 13.00 WIB

c. Sabtu & Minggu

: Libur

2. Pembagian waktu kerja ketika memasuki bulan Puasa (Ramadan)


adalah sebagai berikut :
a. Senin-Kamis
Istirahat
b. Jumat
Istirahat
c. Sabtu & Minggu

: jam 08.00 15.00 WIB


: jam 12.00 12.30 WIB
: jam 08.00 15.30 WIB
: jam 12.00 13.00 WIB
: Libur

Adapun bagian yang memerlukan pekerjaan rutin dan kontinyu


(berkelanjutan) selama 24 jam , seperti bagian pengolahan ,
laboratorium control , power plant (pembangkitan) dan keamanan
diadakan pembagian kerja menjadi 4 shift , yaitu :
a. Shift 1 : jam 08.00 16.00 WIB
b. Shift 2 : jam 16.00 24.00 WIB
c. Shift 3 : jam 00.00 08.00 WIB
d. Shift 4 : Libur
Bagi karyawan yang bekerja di bagian shift , diadakan pergantian
shift setiap 5 hari sekali dan mendapat libur 2 hari.
Setiap karyawan, diwajibkan masuk yayasan dana pensiun dengan
membayar 10% dari jumlah gaji , dengan pembagian 5% untuk
tabungan hari tua , 2% untuk perawatan kesehatan , dan 3% untuk
pesangon. Selain itu juga diberikan tunjangan kepada kepala seksi ke
atas , dimana besarnya tunjangan tergantung dari jabatan
2.9.2. Fasilitas Karyawan
Fasilitas yang disediakan untuk kesejahteraan karyawan di Pusdiklat
Migas Cepu , yaitu :
a. Fasilitas Pendidikan
TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

22

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan


karyawan. Sarana yang tersedia meliputi : Laboratorium Pengeboran ,
Listrik , ruang peraga , bengkel , perpustakaan dan lain-lain.
b. Fasilitas Olahraga
Sarana yang tersedia berupa GOR (Gedung Olahraga) , lapangan
tembak , lapangan sepakbola , lapangan atletik , badminton , tennis ,
golf dan kolam renang yang pelaksanaannya dikoordinir oleh Bakor
Korpri Pusdiklat Migas Cepu.
c. Fasilitas Kesenian dan Hiburan
Sarana yang tersedia berupa peralatan band, kulintang, karawitan ,
dan sanggar tari.
d. Fasilitas lain
Meliputi : waktu cuti selama 12 hari dalam 1 tahun , koperasi ,
dana pensiun , dan dana gotong royong.
2.10. Penjelasan masing masing bagian
2.10.1. Unit Kilang
Merupakan unit pada PUSDIKLAT MIGAS Cepu yang bertugas
untuk mengolah minyak mentah dari sumber menjadi bermacam
macam minyak jadi.
2.10.2. Unit Wax Plant
Unit Wax Plant merupakan tempat pengolahan malam batik (wax).
Unit ini mengolah PH solar yang merupakan hasil dari distilasi
atmosferis pada unit kilang di PUSDIKLAT MIGAS Cepu untuk
menghasilkan malam atau lilin (wax) yang terkandung di dalamnya.
2.10.3. Unit Penyediaan Listrik PLTD (Power Plant)
Power Plant adalah suatu unit pembangkit di Pusdiklat Migas
Cepu, dimana sistem pembangkitanya menggunakan tenaga diesel.
Unit ini sangat berperan penting sebagai penunjang operasional
TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

23

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

kilang. Di

Pusdiklat Migas Cepu pembangkitnya menggunakan

tenaga diesel, hal ini disebabkan karena berbagai faktor seperti :


1. Tidak adanya bahan pokok untuk prime mover untuk menggerakan
generator seperti batubara, gas, turbin air, uap dan lain lain.
2. Bahan bakar yang digunakan adalah solar, dan diperoleh dari
produksi kilang di Pusdiklat Migas Cepu , sehingga menghemat
biaya operasional dan biaya angkut bahan bakar.
3. Engine diesel menghasilkan daya yang relatif lebih besar,tetapi
lebih kecil jika dibandingkan dengan pembangkit listrik yang lain
yang dimanfaatkan untuk menggerakkan generator yang digunakan
oleh PLN.
4. Jarak dengan beban relatif cukup dekat .
5. Biaya perawatan relatif lebih ekonomis.
6. Proses start lebih cepat dari pembangkit yang lain.
7. Investasi awal yang kecil.
Dalam melaksanakan tugasnya Pusdiklat Migas Cepu secara teknis
operasinya

menggunakan tenaga listrik dari dua sumber, untuk

pengoperasian kilang minyak dan pendukungnya menggunakan


sumber listrik dari Power Plant termasuk Power Plant sendiri,
sedangkan untuk kantor, sarana laboratorium, bengkel dan lain-lainya
menggunakan suplay dari PLN.
Adapun alasan mendirikan pembangkit sendiri di dasarkan dari
beberapa faktor seperti :
1. Tersedianya bahan bakar yang diproduksi sendiri oleh kilang,
sehingga biaya operasinya lebih murah dan kontinuitas tersedianya
tenaga listrik lebih terjamin karena tidak bergantung pada listrik
PLN.

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

24

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

2. Pada saat itu PLN belum mampu memenuhi kebutuhan bebab di


Pusdiklat Migas Cepu.
PLTD di Pusdiklat Migas Cepu memiliki 11 generator, 4 buah
generator (3 masing-masing dengan kapasitas 1000 kVA/400V dan
1 dengan kapasitas 640 kVA/400V) sebagai mesin yang digunakan
untuk pembangkit listrik yang dioperasikan secara bergantian dan
kontinyu disesuaikan dengan kebutuhan, 1 sebagai genset
emergency portable yang biasa digunakan untuk standby dalam
kondisi/acara tertentu dengan kapasitas 100 kVA/400V, dan 1 lagi
sebagai genset emergency untuk Gedung Widya Patra 1 dan Widya
Patra 2 lokasi Mentul dengan kapasitas 400 kVA/400V. Sedangkan
5 lainnya dalam kondisi tidak layak operasi (rusak).
Tenaga listrik yang dihasilkan akan didistribusikan dengan
menggunakan transformator station yang dipasang di daerah yang
memerlukan tenaga listrik. PUSDIKLAT MIGAS Cepu menggunakan
15 Transformator jenis step down untuk melayani beban tenaga
(motor-motor listrik), lampu penerangan dan lain lainnya. Semenjak
dilaksanakan program PLNisasi , transformator step down yang
beroperasi dan standby sebanyak 9 buah, sedangkan yang lainnya
dimatikan dari sentral konsumen dengan menggunakan kabel tanah
jenis NYFGby 3 x 95 mm. Ini disebabkan karena diinginkan
kontinuitas tenaga listrik yang tinggi atau untuk memaksimalkan
pendistribusian listrik dengan meminimalisir

terjadinya gangguan.

Bahan bakar yang digunakan adalah Bahan Bakar jenis solar.


Dalam melaksanakan fungsinya PLTD di Pusdiklat Migas Cepu
dapat dibagi menjadi beberapa Sub Sistem yaitu:

Sistem Penggerak mula (prime mover) meliputi diesel yang


digunakan sebagai penggerak utama Generator

Sistem pembangkitan meliputi generator

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

25

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Sistem distribusi dan Instrumen kelengkapan.

Berikut ini data teknis mesin diesel sebagai prime mover di Unit
Power Plant Pusdiklat Migas Cepu.

1. Penggerak generator kapasitas 1000 kVA (G1)


Merk
Buatan/Tahun
Tipe
Daya
Desain
Kecepatan
Kondisi

: CUMMINS
: England/1997
: KTA 38 G5
: 1364 BHP
: 4 cycle water turbo charger and after cooled
: 1500rpm
: Baik

2. Penggerak generator kapasitas 1000 kVA (G2)


Merk
Buatan/Tahun
Tipe
Daya
Desain
Kecepatan
Kondisi

: CUMMINS
: India/2007
: KTA 38 G5
: 1364 BHP
: 4 cycle water turbo charger and after cooled
: 1500rpm
: Baik

3. Penggerak generator kapasitas 1000 kVA (G8)


Merk
Buatan/Tahun
Tipe
Daya
Desain

: CUMMINS
: USA/1997
: KTA 38 G5
: 1180 BHP
: 4 cycle water turbo charger and after cooled

Kecepatan

: 1500rpm

Kondisi

: Baik

4. Penggerak generator kapasitas 640kVA (G9)


Merk
Buatan/Tahun
Tipe
Daya
Kecepatan

: CUMMINS
: Singapore/2003
: VTA 28 G5
: 750 BHP
: 1500rpm

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

26

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Kondisi

: Baik

5. Penggerak generator emergency kapasitas 100 kVA (G emergency )


Merk
: FORD
Buatan/Tahun
: England/1991
Tipe
: BSD 666 T
Daya
:100 BHP
Kecepatan
: 1500rpm
Kondisi
: Baik
6. Penggerak generator emergency kapasitas 400 kVA
Merk
: Perkins
Buatan/Tahun
:Tipe
:Daya
:Kecepatan
: 1500rpm
Kondisi
: Baik
2.10.4. Unit Penyediaan Air (Water Treatment)
Unit water treatment berfungsi untuk mengolah air dari sumber air
untuk keperluan air minum, air pendingin, air umpan boiler dan air
untuk pemadam kebakaran. Air yang digunakan untuk keperluan
tersebut mempunyai standart tertentu sehingga memerlukan tahap
pengolahan yang berbeda beda.
Pada PUSDIKLAT MIGAS Cepu, air yang digunakan berasal dari
sungai Bengawan Solo yang terletak 400 m dari unit kilang dan
wax plant. Air ini akan didistribusikan ke berbagai unit, antara lain :
a. Air minum
b. Air umpan ketel (boiler)
c. Air pendingin
d. Air pemadam kebakaran

2.10.5. Boiler Plant


Boiler Plant adalah suatu unit yang memproduksi uap bertekanan
(steam),udara bertekanan,air pendingin kilang dan air lunak. Pada unit

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

27

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Boiler Plant terdapat 3 buah boiler merk Wanson, buatan Perancis,


dimana 2 buah untuk operasi sedang 1 buah untuk cadangan.
Uap yang dihasilkan merupakan boiler tekanan rendah, jenis boiler
pipa api (fire tube) dan satu sumbu api (single burner). Bahan bakar
yang digunakan untuk penyalaan pertama gas LPG dengan ignitor
pada busi (nyala busi) dan diikuti terbukanya control valve bahan
bakar solar .
Setelah boiler dapat menghasilkan uap bertekanan, maka tangki
bahan bakar residu dipanasi sampai mencapai temperature 100 0C dan
kemudian bahan bakar solar diganti residu dengan tekanan supply
(pasok) 16 kg/cm2. Sedangkan udara pembakaran dihasilkan dari
blower yang digerakan oleh motor listrik
Data boiler Wanson :
Merk / type

: Wanson / 550 Ms

Kapasitas

: 6600 kg / jam

Tekanan maksimum

: 10 kg/cm2

Tekanan operasi : 6 kg/cm2


Berat

: 24000 kg

Temperatur uap

: 180 0C 200 0C

Tahun

: 1974

Kode

: SNCT

2.10.6. Laboratorium

Tugas dan Fungsi


Laboratorium merupakan sarana yang sangat penting dalam sebuah
industri. Begitu pula dengan laboratorium yang ada di PUSDIKLAT
MIGAS Cepu. Laboratorium ini bertugas untuk memeriksa kualitas
produk dari minyak bumi agar sesuai dengan spesifikasi yang
diberikan Dirjen MIGAS dan memeriksa feed yang akan diolah.
Dengan fungsinya tersebut diatas laboratorium penguji produksi
menjalankan tugas, antara lain :

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

28

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

a. Melakukan pengujian kualitas minyak ( minyak bumi dan produk


produknya ) dari unit distilasi, baik rutin maupun non rutin.
b. Melakukan pemeriksaan kualitas wax (umpan dan produk
produknya) dari unit wax plant, baik rutin maupun non rutin.
c. Melakukan pemeriksaan kualitas bahan kimia yang digunakan
dalam proses treatment dari unit distilasi dan utilitas.
d. Melakukan pemeriksaan kualitas air, baik air untuk keperluan
proses maupun untuk keperluan non proses ( rumah tangga )
e. Melayani permintaan pengujian contoh dari unit lain dan mitra
kerja.
Melakukan penelitian penelitian dalam skala laboratorium untuk
penyelesaian suatu masalah dan pengembangan potensi di bidang
perminyakan.
2.10.7. Unit K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
Pengertian dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah segala
daya upaya atau pemikiran yang ditujukan untuk menjamin keutuhan
dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani, tenaga kerja khusus
nya dan manusia pada umumnya , untuk meningkatkan kesejahteraan
tenaga kerja menuju masyarakat adil dan makmur.
Keselamatan kerja merupakan tanggung jawab setiap pekerja, yang
mengandung pengertian usaha mengubah kondisi kerja yang semula
tidak aman menjadi aman , sehingga para pekerja dalam
melaksanakan tugasnya dapat terhindar bahaya bahaya kecelakaan
kerja.
Peraturan peraturan yang berkenaan dengan keselamatan kerja
yang ada di Pusdiklat Migas Cepu adalah berdasarkan atas :
1.
2.

PP No. 11 Tahun 1979, pasal 36


UU No. 1 Tahun 1970 Bab III , pasal 3 dan 4
Adapun tujuan keselamatan kerja adalah sebagai berikut :

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

29

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

1.

Menjamin keselamatan orang yang berada di lokasi


kerja .

2.

Menjamin setiap pekerja atas hak keselamatannya


dalam melaksanakan tugas untuk kesejahteraan hidupnya sehingga

3.

dapat meningkatkan hasil produksinya.


Menjamin agar sumber produksi dapat terpelihara
dengan baik dan dapat dipergunakan secara efisien.

A. Kecelakaan Kerja
Kecelakaan Kerja adalah suatu kejadian yang tidak kita
harapkan yang dapat mengganggu suatu proses atau sistem yang
telah kita tentukan yang dapat mengakibatkan suatu kerugian
dimana kerugian tersebut dapat menimpa manusianya atau
peralatan kerja dan bangunan.
1.

Kecelakaan

Kerja

Menurut

Kejadiannya
a.

Kecelakaan biasa
Merupakan kejadian yang menimpa manusia di lingkungan
masyarakat umum , dimana dari segi biaya akibat kecelakaan
ditanggung oleh mmasing masing individu.

b. Kecelakaan Industri
Kecelakaan kompensasi , yaitu kecelakaan yang terjadi diluar
jam kerja namun kerugian akibat kecelakaan tersebut
ditanggung oleh perusahaan.
Kecelakaan perusahaan , yaitu kecelakaan yang terjadi pada
waktu jam kerja dan kerugian karenanya adalah taanggung
jawab perusahaan.
2. Kecelakaan kerja Menurut PP No.11 Tahun 1979
a. Kecelakaan ringan , adalah kecelakaan yang tidak menimbulkan
hilangnya hari kerja.
b.

Kecelakaan sedang , adalah kecelakaan yang menimbulkan


cedera atau sakit , sehingga mengakibatkan hilangnya hari kerja
namun tidak menyebabkan cacat jasmani maupun rohani.

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

30

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

c. Kecelakaan berat , adalah kecelakaan yang menimbulkan cedera


atau sakit , sehingga mengakibatkan hilang nya hari kerja
sehingga dapat menerima santunan atau asuransi sesuai cacat
yang diderita.
d.

Kecelakaan yang menimbulkan kematian , memperoleh


santunan atau asuransi.

3. Hal hal yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja


a. Faktor manusia
Bekerja tanpa adanya rencana yang baik
Bekerja dengan cara yang ceroboh
Bekerja dengan kecepatan yang salah (misalnya putaran
mesin yang tidak sesuai dengan SOP / tidak sesuai) dengan
kebutuhan.
b. Faktor tempat Kerja
Ruang kerja yang terlalu sempit dan tidak bisa digunakan
untuk bergerak bebas.
Ruangan kerja yang terlalu padat / ramai sehingga dapat
menggangu konsentrasi dari para pekerja.
Ruangan yang ventilasinya tidak memenuhi syarat yang telah
ditentukan.
Penerangan yang kurang memadai sehingga penglihatan
dapat terganggu dalam bekerja.
Peralatan yang tidak memungkinkan lagi untuk digunakan.
4. Pencegahan kecelakaan kerja
Usaha usaha yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan kerja
secara keseluruhan adalah sebagai berikut :

Mencegah cederanya pekerja / karyawan yang ada sangkut

pautnya dengan suatu pekerjaan tertentu.


Mencegah terjadinya kecelakaan terhadap peralatan operasi
yang digunakan.

Pusdiklat Migas Cepu memusatkan kegiatan Keselamatan Kerja


pada hal- hal :

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

31

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Mengadakan pengecekan terhadap peralatan operasi yang


digunakan.
Immusing Safety Rule , yaitu menentukan langkah langkah
dalam pengoperasian unit atau peralatan yang mana
diperhitungkan pada faktor faktor keselamatan pekerja
maupun alat itu sendiri .
Good House Keeping , yaitu menciptakan tempat atau
lingkungan kerja bersih serta aman , sehingga dapat dihindari
terjadinya kecelakaan dan kebakaran .
B. Struktur Organisasi
Pemadam api dan Keselamatan Kerja
Seksi ini mempunyai tugas diantaranya :
1. Menyusun rencana pencegahan , antara lain menuyusun peraturan ,
instruksi petunjuk atau prosedur dan meningkatkan ketrampilan.
2. Mengadakan penyelidikan terhadap keselamatan kerja dan
penanggulangannya.
Kelompok ini dibagi menjadi beberapa unit yang masing masing
memiliki tugas tugas umum , yaitu :
1. Unit Operational Fire / Pemadam Kebakaran
Tugas umum dari kelompok ini adalah :

Menanggulangi segala macam bentuk bahaya kebakaran ,

ledakan keselamatan kerja, dan masalah pencemaran .


Melaksanakan tugas tugas non Rutin yaitu mengadakan

latihan latihan Pemadam Api (PA).


Melaksanakan tugas darurat yang mendadak seperti kebakaran ,

peledakan , kecelakaan kerja dan lain- lain .


Maintenance yang bertugas melakukan perawatan, pemeliharaan

dan perbaikan Pemadam Api (PA) yang mengalami kerusakan .


Pengelolaan dan mengurusi pengadaan barang barang yang

diperlukan untuk operasi pemadaman kebakaran .


Memeriksa dan mendata APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
setiap 6 bulan sekali.

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

32

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Memeriksa aliran / jaringan Hydrant di seluruh lokasi rawan


kebakaran di Pusdiklat Migas Cepu.

2. Unit Pendidikan dan Pelatihan Fire and Safety


Tugas umum dari unit ini :
-

Melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan


karyawan di lingkungan PUSDIKLAT MIGAS CEPU dan
instansi instansi yang sedang melaksanakan latihan dan
pendidikan di PUSDIKLAT MIGAS CEPU.

3. Unit Keselamatan Kerja


Tugas umum dari unit ini adalah :

Menjamin keselamatan kerja yang ada pada lokasi kerja.


Mendata masalah kecelakaan kerja yang terjadi sebagai laporan

kerja Depnaker dan Dirjen Migas di Jakarta.


Melaksanakan tugas rutin, yaitu mengawasi yang ada di
lingkungan PUSDIKLAT MIGAS CEPU. Adapun pekerja yang
ditangani adalah masalah listrik , sipil , mekanik dan

sebagainya.
Mengadakan pengarahan dan bimbingan kepada praktikan

mahasiswa STEM , maupun perguruan tinggi lainnya.


Mengadakan inspeksi kerja di seluruh wilayah PUSDIKLAT

MIGAS CEPU.
Mengadakan pengarahan kepada para pekerja yang akan
melakukan pekerjaan di daerah daerah rawan atau berbahaya.
Biasanya menggunakan rekomendasi surat panas bila pekerjaan
menggunakan panas dan surat dingin bila tidak menggunakan
panas dalam melakukan pekerjaan.

4. Unit Lindungan Lingkungan


Tugas dari unit ini adalah :

Memantau kondisi lingkungan agar tetap aman.


Memantau kondisi dari limbah sehingga prosentase minyak
yang terkandung di dalamnya kecil, dan layak untuk dibuang di
lingkungan.

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

33

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

C. Fasilitas dan Penunjang di Unit Fire Safety


Pusdiklat Migas Cepu telah menyediakan fasilitas fasilitas yang
dapat menunjang pemadaman api dan keselamatan kerja. Adapun
fasilitas fasilitas yang dapat menunjang pemadaman api dan
keselamatan kerja adalah sebagai berikut :
1. Mobil Pemadam Kebakaran 3 Unit
2. Jaringan hydrant di semua Lingkungan Pusdiklat Migas Cepu
3.
4.
5.
6.
7.

(60 Buah Hydrant)


unit fasilitas pompa hydrant (2 listrik , 1 diesel)
Mesin Pompa Air merk Godiva sebanyak 3 buah.
Mesin Kompresor pengisi tabung Briting Aperatus
Mobil Penembak Busa.
APAR (Alat Pemadam Api Ringan) kurang lebih berjumlah 500
buah.

Sedangkan sarana sarana penunjangnya adalah sebagai berikut :


1
2
3

Alat Komunikasi, misalnya : radio , telepon


Mobil Pengangkut Crew (Peralatan Safety)
Rumah Sakit, diperlukan bila terjadi kecelakaan kerja ,
kebakaran dll.

2.10.8 KEAMANAN (SECURITY)


Bagian Keamanan Pudiklat Migas Cepu memiliki empat obyek
pengamanan, yaitu :
1. Pengaman Personil
Pengamanan personil meliputi seluruh karyawan peserta didik, peserta
kerja praktek , maupun tamu. Hal ini karena orang orang yang
berada di wilayah PUSDIKLAT MIGAS CEPU berasal dari berbagai
daerah dan suku budaya, supaya tidak terjadi Cultur Crash.
2. Pengamanan Material
Pengamanan material meliputi seluruh benda yang berada pada
PUSDIKLAT MIGAS CEPU. Dalam pengamanan material ini
TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

34

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

dikhususkan pada tiga hal . Antara lain : Pagar , pintu gerbang dan
pencahayaan.
Dalam hal pengamanannya menggunakan sistem gotong royong ,
dalam arti buka hanya petugas keamanan berseragam (satpam) yang
bertanggung jawab sepenuhnya , akan tetapi dibentuk anggota
security khusus untuk investigasi dengan cara berkeliling setiap
harinyan . Selain itu biasanya mereka memakai alat penglihatan jarak
jauh.
3. Pengamanan Informasi
Pengamanan informasi meliputi dokumen dokumen penting Negara
atau perusahaan yang sangat diperlukan untuk diamankan.
4. Pengamanan Operasional
Pengamanan operasional meliputi beberapa area / zona, yaitu :
a. Zona Pengawasan
Pada zona ini meliputi pintu gerbang atau pos satpam , jika ada
peserta praktek atau tamu diwajibkan untuk melapor terlebih dahulu
dan jika membawa kendaraan harus diparkir pada tempat parkir yang
telah disediakan.
b. Zona Terbatas
Pada zona ini meliputi area Laboratorium Perpustakaan , Laboratoium
Instrumentasi dan Telkom serta Unit K3 (Kesehatan dan Keselamatan
Kerja).
c. Zona Telarang
Pada zona ini meliputi area Kilang , dimana tidak setiap orang
diijinkan untuk memasuki area ini kecuali mendapatkan ijin dari
kepala secutity dan pembimbing.
Bagian uniit Keamanan PUSDIKLAT MIGAS CEPU dibagi menjadi
beberapa kepala unit, antara lain :

Ka. Unit Investigasi


Ka. Unit Pengamanan Fisik
Ka. Unit Operasi
Ka. Unit Pembinaan Anggota

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

35

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Ka. Unit Administrasi dan Logistik

2.10.9 PERPUSTAKAAN
2.10.9.1 Sejarah Perpustakaan PUSDIKLAT MIGAS CEPU
Sejarah berdirinya Perpustakaan Pusdiklat Migas Cepu
sangat berkaitan dengan berdirinya PTK - AKAMIGAS atau STEM
(Perguruan Tinggi Kedinasan - Akademi Minyak dan Gas Bumi)
(Sekolah Tinggi Energi Dan Mineral ) yang pada awalnya terkenal
dengan AMGB.
Pada Tahun 1967 Akamigas didirikan sebagai salah satu wadah
untuk membina kader kader perminyakan nasional yang siap
pakai (ready for use) .
Akademi tersebut didirikan oleh PUSDIKLAT MIGAS Cepu yang
ditunjuk

oleh

pemerintah

sebagai

satu

satunya

akademi

perminyakan di Indonesia yang dipandang mempunyai fasilitas


yang lengkap dan memenuhi syarat , antara lain :
-

Fasilitas belajar berupa lading minyak


Fasilitas unit kilang
Fasilitas workshop
Bertolak dari semua sarana untuk pendidikan tersebut diatas,

sebagai pelengkap untuk memacu kegiatan belajar serta untuk


menmbah pengetahuan , maka pada tahun 1968 didirikan
perpustakaan AKAMIGAS.
Tahun 1968 1978 perpustakaan Akamigas masih menjadi bagian
dari perpustakaan PPTMGB LEMIGAS Jakarta yang berkantor
di daerah Cipulir Jakarta Selatan.
Tahun 1978 secara organisatoris perpustakaan Akamigas menjadi
perpustakaan PPT Migas , karena perubahan struktur organisasi dan
PUSDIKLAT MIGAS Cepu menjadi PPT Migas Cepu (Pusat
Pengembangan Tenaga Perminyakan dan Gas Bumi) dan menjadi
satu satunya Pusat Pendidikan Tenaga Perminyakan di Indonesia.

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

36

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Awal tahun 2001 struktur organisasi berubah lagi menjadi


PUSDIKLAT MIGAS Cepu (Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Minyak dan Gas Bumi).
2.10.9.2. Tugas dan Fungsi
Dalam perkembangan pelayanan perpustakaan meliputi :
1. Pelayanan reguler (mahasiswa Akamigas , pegawai, dosen,
widyaiswara)
2. Pelayanan non reguler (peserta kursus, mahasiswa praktikan)
Tugas tugas pokok perpustakaan :
1. Melakukan perencanaan pengembangan koleksi mencakup buku,
majalah ilmiah , laporan penelitian , skripsi, laporan kerja
praktek , diktat / handout, serta bahan audio visual yang meliputi
video program , film , slide program , CD dan lain lain.
2. Melakukan pengelolaan dan proses pengolahan bahan pustaka,
meliputi: registrasi / inventarisasi, katalogisasi, klasifikasi ,
shelving , failing .
3. Melakukan tugas pelayanan pembaca (Reader Service) ,
meliputi: peminjaman dan pengembalian (sirkulasi), layanan
referensi, layanan informasi, penagihan, penelusuran koleksi.
4. Layanan penggunaan laboratorium bahasa untuk mahasiswa
Akamigas , pegawai, dosen , instruktur peserta kursus dan lain
lain.
5. Layanan Audio Visual : pemutaran film dan kaset video ilmiah
untuk mahasiswa Akamigas, pegawai , dosen, instruktur ,
peserta kursus dan lain-lain.
6. Layanan kerjasama antar perpustakaan (Inter Library Loan) dan
jaringan informasi ilmiah nasional.
Kerjasama antar perpustakaan dengan perpustakaan :
POLINES , UI, UNAIR, UB, UNDIP, UPN, UNMUH, ITS,

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

37

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

UII , UNS , STTR dan Perpustakaan perguruan tinggi Negeri /


Swasta lainnya.
Kerjasama antar perpustakaan lembaga antara lain dengan :
PPTMGB LEMIGAS Jakarta , PPTM-PPTP Bandung , PDIILIPI Jakarta , Perpusda Provinsi Jawa Tengah , Perpusda
Provinsi Jawa Timur, Perpusda DI Yogyakarta , Perpusda Dati-II
Blora.
2.10.9.3. Koleksi dan Sarana
a. Koleksi Bahan tercetak (Print Collection)
-

Buku

: 11.392 Judul , 33.790 eks

Majalah Luar Negeri

: 21 Judul

Majalah Dalam Negeri

: 23 Judul

Diktat (Handout)

: 153 Judul

Skripsi / Laporan KP

: 6.524 Judul

b. Koleksi Bahan Terekam (Recorded Materials)


o Perangkat Lunak
- Kaset video ilmiah
: 197 judul
- Film movie 16 mm
: 32 judul
- Slide program (sound) : 59 buah
- CD
: 7 judul
o Perangkat Keras
- Video Camera II-matic : 3 set
- Video Camera Handycam
: 2 set
- Peralatan editing
: 1 set
- TV monitor
: 3 set
- Peralatan duplicatin / VTR
: 3 set
- Projecting film 16 mm
: 2 set
- Slide Projector
: 2 set
c. Laboratorium Bahasa
o Dua Laboratorium Bahasa
- Kapasitas
: 72 booth
- CD Player
: 2 set
- Tape Recorder
: 5 set
- Komputer
: 3 set
- TV
: 2 buah
- Koleksi Buku
: 894 ekslempar
TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

38

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

- Koleksi kaset

: 405 buah

d. Sarana
Perpustakaan menempati 3 (tiga) bagian gedung , terdiri atas :
1

Ruang pustaka cetak : ruang koleksi dan sirkulasi , ruang dokumentasi /


skripsi dan laporan , ruang pengolahan bahan pustaka, ruang

administrasi , ruang perawatan buku / majalah.


Ruang Laboratorium Bahasa : Laboratorium (2 ruang) , audio visual (1

ruang) , koleksi buku dan administrasi.


Ruang Pustaka rekam : administrasi , pemutaran film / kaset video / CD
, koleksi editing.

2.10.9.4. Jenis , Sistem Pelayanan dan Pengolahan Bahan Pustaka


-

Jenis : Perpustakaan khusus minyak dan gas bumi (Special

library of Oil and Gas).


Layanan sirkulasi memakai : sistem terbuka (Open access).
Program otomasi memakai User Manual Windows DUTA

VIPOP.
Katalogisasi memakai sistem subject heading - Library of
Congress volume I dan II.

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

39

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

BAB III
MEKANISME KERJA KATUP PADA MESIN DIESEL CUMMINS
3.1. Pengertian Motor Diesel
Mesin/motor diesel (diesel engine) merupakan salah satu bentuk motor
pembakaran dalam (internal combustion engine) di samping motor bensin dan
turbin gas. Motor diesel disebut dengan motor penyalaan kompresi (compression
ignition engine) karena penyalaan bahan bakarnya diakibatkan oleh suhu
kompresi udara dalam ruang bakar. Dilain pihak motor bensin disebut motor
penyalaan busi (spark ignition engine) karena penyalaan bahan bakar diakibatkan
oleh percikan bunga api listrik dari busi.
Cara pembakaran dan pengatomisasian (atomizing) bahan bakar pada
motor diesel tidak sama dengan motor bensin. Pada motor bensin campuran bahan
bakar dan udara melalui karburator dimasukkan ke dalam silinder dan dibakar
oleh nyala listrik dari busi. Pada motor diesel yang diisap oleh torak dan
dimasukkan ke dalam ruang bakar hanya udara, yang selanjutnya udara tersebut
dikompresikan sampai mencapai suhu dan tekanan yang tinggi. Beberapa saat
sebelum torak mencapai titik mati atas (TMA) bahan bakar solar diinjeksikan ke
dalam ruang bakar. Dengan suhu dan tekanan udara dalm silinder yang cukup
tinggi maka partikel-partikel bahan bakar akan menyala dengan sendirinya

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

40

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

sehingga membentuk proses pembakaran. Agar bahan bakar solar dapat terbakar
sendiri, maka diperlukan rasio kompresi 15-22 an suhu udara kompresi kira0kira
600 C.
Meskipun untuk motor diesel tidak diperlukan system pengapian seperti
halnya pada motor bensin, namun dalam motor diesel diperlukan sistem injeksi
bahan bakar yang berupa pompa injeksi (injection pump) dan pengabut
(injector) serta perlengkapan bantu lain. Bahan bakar yang disemprotkan harus
mempunyai sifat dapat terbakar sendiri (self ignition). Penampang mesin diesel
sederhan dapat dilihat pada gambar 1.

3.2. SPESIFIKASI MESIN DIESEL CUMMINS KTA 38 G5


K
T
A
38
G5

: Seri Engine
: Engine dengan turbocharge
: Engine dengn aftercooler
: Displacement dalam liter
: dilengkapi dengan generator (generator set)

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

41

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

1. Sebuah mesin diesel sebagai mesin penggerak , dengan spesifikasi :

Merk
= Cummins
Tipe
= KTA 38 G5
Langkah
= 4 Langkah
Jumlah Silinder = 12 buah
Volume
= 38 L (2300 cu in)
Brake Power
= 1180 HP
No Seri
= 33 13628 24
Tahun
= 1997
RPM
= 1500 rpm
Diameter Silinder = 59 mm
Made in
= USA
Langkah Torak = 59 mm
Comp. Ratio
= 13.8 : 1
Konstruksi Silinder
= V 60
Arah Putaran
= clockwise (searah jarum jam)
Starting
= Elec. DC 24 Volt
Pendingin
= Radiator / Cooler
Kapasitas air
= 88.9 Gal (337 L)
P. Pendingin
= 7-35 Psi (50-241 Kpa)
Pelumas
= SAE 40 MEDITRAN
Kapasitas Oli
= 41 Gal (155 L)
P. Pelumas
= 45-65 Psi
Berat
= 10130 kg

3.3 Prinsip Kerja Mesin Diesel


Mesin/motor diesel (diesel engine) merupakan salah satu bentuk motor
pembakaran dalam (internal combustion engine) di samping motor bensin dan
turbin gas. Motor diesel disebut dengan motor penyalaan kompresi
(compression ignition engine) karena penyalaan bahan bakarnya diakibatkan
oleh suhu kompresi udara dalam ruang bakar. Dilain pihak motor bensin
disebut motor penyalaan busi (spark ignition engine) karena penyalaan bahan
bakar diakibatkan oleh percikan bunga api listrik dari busi.
Cara pembakaran dan pengatomisasian (atomizing) bahan bakar pada
motor diesel tidak sama dengan motor bensin. Pada motor bensin campuran
bahan bakar dan udara melelui karburator dimasukkan ke dalam silinder dan

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

42

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

dibakar oleh nyala listrik dari busi. Pada motor diesel yang diisap oleh torak
dan dimasukkan ke dalam ruang bakar hanya udara, yang selanjutnya udara
tersebut dikompresikan sampai mencapai suhu dan tekanan yang tinggi.
Beberapa saat sebelum torak mencapai titik mati atas (TMA) bahan bakar
solar diinjeksikan ke dalam ruang bakar.

Dengan suhu dan tekanan udara

dalam silinder yang cukup tinggi maka partikel-partikel bahan bakar akan
menyala dengan sendirinya sehingga membentuk proses pembakaran. Agar
bahan bakar solar dapat terbakar sendiri, maka diperlukan rasio kompresi 1522 dan suhu udara kompresi kira-kira 600C.
Meskipun untuk motor diesel tidak diperlukan system pengapian seperti
halnya pada motor bensin, namun dalam motor diesel diperlukan sistem
injeksi bahan bakar yang berupapompa injeksi (injection pump) dan
pengabut (injector) serta perlengkapan bantu lain. Bahan bakar yang
disemprotkan harus mempunyai sifat dapat terbakar sendiri (self ignition).
3.3.1. Prinsip Kerja Motor Diesel Dua Langkah

Langkah pertama (torak dari tma menuju tmb)


Sesaat sebelum torak mencapai TMA terjadi Penyemprotan/Injeksi
bahan bakar, di susul proses pembakaran sehingga (T) & (P) ,
mendorong torak menuju TMB dan memutarkan poros engkol. Karena
torak menuju TMB (V) &(P) berakhir ketika ujung atas torak
melewati saluran buang dan terjadi penyesuaian (P), sehingga gas sisa
pembakaran keluar sampai (P) dalam silinder= (P)atm. Ketika saluran
buang masih terbuka, saluran bilas terbuka dan udara murni yang ada
pada ruang bak engkol mengalir kedalam silinder, hal ini terjadi

karena (P) di luar bak engkol akibat saluran pengisian tertutup.


Langkah kedua (torak dari tmb menuju tma)
Torak bergerak dari TMB menuju TMA, dimana pengisian udara
murni terus berlangsung selama saluran bilas terbuka, sama halnya
pengeluaran gas sisa pembakaran juga terus berlangsung sampai torak
menutup saluran pembuangan. Setelah saluran bilas dan saluran
buang tertutup, mulai terjadi proses kompresi udara sampai sesaat

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

43

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

torak mencapai TMA, di susul oleh penginjesiaan bahan bakar


sehingga terjadi pembakaran.
Pembilasan
Motor dilengkapi dengan sebuah kompresor yang menekan udara
bersih ke dalam ruang bilas, setiap saat torak melalui titik mati bawah
torak membuka lubang udara bilas sehingga udara mengalir ke dalam
silinder udara bilas menekan gas bekas melalui katup buang yang
terbuka dan keluar melalui lubang buang.

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

44

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

3.3.2. Prinsip Kerja Motor Diesel Empat Langkah

1. Langkah masuk ( induction stroke)


yang terjadi adalah :
-

Piston bergerak dari TMA (titik mati atas) ke TMB (titik mati

bawah).
Katup masuk terbuka dan katup buang tertutup.
Karena piston bergerak ke bawah maka di dalam silinder terjadi
kevacuman sehingga udara bersih akan terhisap dan mengalir
masuk ke dalam ruang silinder melalui katup masuk.

2. Langkah kompresi (compression stroke)


yang terjadi adalah :
-

Piston akan bergerak dari TMB (titik mati bawah) ke TMA (titik

mati atas).
Kedua katup (katup masuk dan buang) tertutup.
Karena piston bergerak ke atas dan kedua katup tertutup maka
udara bersih di dalam silinder akan terdorong dan di
mampatkan di ruang bakar, akitaanya tertekan dan temperatur
udara menjadi tinggi.

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

45

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

3. Langkah injeksi (ignition) dan langkah pembakaran


(combustion stroke)
a) Pembakaran awal
pada akhir langkah kompresi sebelum piston mencapai TMA
(titik mati atas), injector akan mengabutkan bahan bakar dan
akan berbampur dengan udara yang tertekan dan bertemperatur
tinggi (700-900 C) dengan tekanan 70-90 kg/cm3.
b) Pembakaran sempurna
karena tekanan dan temperatur yang tinggi maka bahan bakar
akan terbakar dengan sendirinya di dalam ruang bakar, hal ini
akan menimbulkan daya dorong sehingga piston akan bergerak
dari TMA ke TMB.
4. Langkah buang (exhaust stroke)
yang terjadi adalah :
-

Piston bergerak dari TMB (titik mati bawah) ke TMA (titik mati

atas).
Katup buang membuka dan katup masuk tertutup, karena piston
bergerak ke atas maka gas sisa hasil pembakaran akan terdorong
ke luar melalui katup buang.

3.4 Perbedaan Utama Mesin Diesel Dan Mesin Bensin


-

Pada langkah I, (isap) motor diesel mengisap atau memasukkan udara


murni kedalam ruang bakar, sedangkan motor bensin, yang dimasukkan
adalah udara dan bahan bakar (dicampur dalam bentuk gas).

Pada langkah II, (kompresi) terjadi pada motor diesel cukup tinggi karena
yang dikompresikan adalah udara murni dengan perbandingan kompresi
(ratio compression) 16 :1 sampai 22 : 1, sedangkan pada motor bensin yang
dikompresikan adalah gas (bahan bakar + udara) dengan perbandingan
kompresi 6 : 1 sampai 10 : 1. Oleh karena itu terjadi perbedaan tekanan pada
ruang bakar saat kompresi.

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

46

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Pada langkah III, (pembakaran) pada motor diesel pembakaran terjadi


karena sudah tersedia panas dan udara sebagai hasil kompressi. Pada saat
yang tepat unsur bahan bakar diberikan melalui injector dengan cara
pengabutan, sedangkan pada motor bensin yang tersedia lebih dahulu adalah
bahan bakar dan udara, adapun unsur panas diperoleh melalui busi (spark
plug).

Pada langkah IV, (buang) pada motor diesel panas gas buang jauh lebih
rendah bila dibandingkan dengan gas buang motor bensin. Hal ini terjadi
karena jumlah udara yang cukup untuk pembakaran terhadap bahan bakar
dalam panas yang merata.

3.5 Komponen-komponen Mesin Diesel


Komponen-komponen mesin Diesel tidak berbeda jauh dengan komponen
mesin bensin. Kumpulan dari komponen-komponen (elemen) tersebut
membentuk satu kesatuan dan saling bekerja sama disebut dengan engine.
Engine tersebut akan bekerja dan menghasilkan tenaga dari proses
pembakaran kemudian mengubahnya menjadi energi gerak serta mengubah
gerak lurus piston menjadi gerak putar. Engine merupakan bagian utama
untuk penggerek dalam rangkaian kendaraan. Sebagian besar dari kendaraan
menggunakan model pembakaran dalam (Combussion Engine). Pada model
tersebut proses pembakaran terjadi didalam silinder. Pada siklus kerja
pembakaran, setelah didapat udara untuk dimampatkan dalam silinder oleh
piston, bahan bakar (solar) disemprotkan kedalam silinder dengan
menggunakan Fuel Injector, maka terjadilah proses pembakaran dan ekspansi
dari proses tersebut menghasilkan tenaga. Dalam rangkaian mesin terdapat
beberapa komponen yang membentuk satu kesatuan untuk menghasilkan
tenaga. Komponen-komponen tersebut adalah :

1) Silinder

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

47

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Silinder berfungsi tempat atau ruangan yang dipergunakan


untuk Proses langkah hisap, kompresi, expansi, buang dan
ruangan untuk piston. Silinder ini terbuat dari baja yang
tahan terhadap suhu tinggi dan ada juga yang dilapisi
dengan khrom. Silinder dibuat longgar, agar piston dapat
bergerak bebas
Kelonggaran tersebut harus diingat pula kerapatan piston pada
waktu melakukan kompresi .
2) Kepala Silinder
Kepala Silinder berfungsi untuk ruang pembakaran, tempat nozzle
(pengkabut bahan bakar), dudukan katup, saluran gas masuk dan buang,
saluran air pendingin, saluran minyak pelumas. Kepala silinder terbuat dari
besi tuang spesial.

Gambar Kepala silinder

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

48

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

3) Piston
Piston pada Motor Diesel digunakan untuk menghisap dan menekan
udara masuk ke silinder. Piston terbuat dari logam paduan alumunium, hal
ini dimaksudkan agar piston ringan, sehingga gaya indensic yang terjadi
pada putaran tinggi terlalu besar. Piston juga harus dapat menahan gaya
inersia piston, gaya dari pena piston dan tahan terhadap suhu tinggi. Piston
dalam kerjanya dilengkapi dengan :

Gambar. Piston
a. Pena Piston
Pena Piston berfungsi sebagai penghubung piston dengan
connecting rod, Pena dibuat dari paduan aluminium dan dibuat lebih besar
dari pada lubang. tempat dudukannya agar pena lebih rapat terhadap
silinder. Untuk memasang pena ini, piston dipanaskan 100-110 C, pena
disusutkan dengan direndam didalam Es, Setelah piston memuai dan pena
menyusut, maka pena dimasukkan ke piston dan pena dikunci agar tidak
bergerak.

b. Ring Piston
TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

49

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Ring Piston berfungsi untuk


memperkecil

kebocoran

saat

kompresi. Pada mesin ini, dipasang


tiga buah ring. kompressi dan dua
buah ring oli. Ring oli berfungsi
untuk menjaga agar pelumasan
pada piston dan silinder tidak
berlebihan. Disamping itu agar minyak pelumas tidak terlalu banyak
masuk ke ruang bakar.
4) Connecting Rod
Connecting rod adalah batang yang menghubungkan antara piston dan
poros engkol. Fungsinya untuk memindahkan gerak piston (gerak lurus) ke
gerak berputar pada poros engkol. Connecting rod dilengkapi dengan
bushing connecting
rod dimana bushing
ini di masuki oleh
pena

piston

dan

pada poros engkol


diberi bantalan.
Tujuan diberi bushing dan bantalan agar bila terjadi keausan maka
yang

mengalami

keausan

terlebih

dahulu

adalah

bushing

dan

bantalannya.walaupun coonnecting rod telah di lengkapi dengan kedua alat


tersebut kemungkinan retak juga bisa terjadi.
Hal ini disebabkan batang penggerak memindahkan tenaga dari
piston ke poros engkol atau sebaliknya sehingga akan mengalami
kelelahan

yang

mengakibatkan

keretakan-keretakan

pada

batang

penggerak tersebut.
Keterangan :

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

50

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

1.Connecting Rod
2 .Connecting Screw
3. Connecting Bush
4 Locating Pin
5.Connecting Bearing
6.Piston Ping
7. Piston
8. Rentaining Ring
9. Compresion Ring
10.Compresion Ring
5) Bantalan
Bantalan berfungsi untuk menahan atau menjaga agar poros engkol
tidak lekas aus. Bantalan terbuat dari campuran tembaga dan timah. Pada
poros terdapat dua buah bantalan. yaitu :
a. Bantalan Metal Duduk
Bantalan ini menahan antara dua engkol pada Poros Engkol, dan tidak
bergerak. Jadi hanya berfungsi sebagai penahan saja. Bantalan ini
dilengkapi dengan tempat pen dan alur minyak pelumas. Pada bantalan ini
biasanya terjadi keausan pada bagian yang bawah
b.

Bantalan Metal Jalan


Bantalan ini terdapat pada engkol yang menghubungkan antara Poros
Engkol dan Conecting Rod. Disamping menahan beban bantalan ini ikut
berputar.

6) Fly Wheel (Roda Gila)


Fungsi utama Roda Gila pada Motor Diesel untuk meredam
getaran dan meneruskan tenaga dan penting sekali untuk penggerak awal
pada Motor Diesel yang bertenaga besar. Apabila diputar, Poros Engkol
akan memutar Roda Gila yang berhubungan dengan Piston dan
TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

51

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Connecting Rod, sehingga didalam Silinder akan mengalami langkahlangkah sebagai berikut, misal salah satu Silinder mulai menghisap udara
yang kemudian disusul Silinder berikutnya sesuai Firing Order dari
pembakaran,

setelah

berakhir,

maka

dilanjutkan dengan langkah kompressi


dan sebelum langkah kompressi berakhir,
bahan bakar sudah mulai disemprotkan
dan terjadi pembakaran dalam Silinder,
kemudian

diikuti

silinder

silinder

berikutnya. Dengan demikian Motor Diesel dalam melakukan kerjanya


tanpa beban.

7) Katup

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

52

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Katup adalah suatu alat


dinamis yang terbuat dari logam yang tahan suhutinggi yang terpasang
pada kepala silinder. Katup yang dipasang pada kepalasilinder terdiri dari
katup masuk dan katup buang. Katup masuk adalah katup yangdigunakan
untuk membuka dan menutup saluran masuk sehingga udara dapatmasuk
ke dalam silinder, sedang katup buang adalah katup yang digunakan
untuk membuka dan menutup saluran pembuangan sehingga gas bekas
pembakarandapat terbuang keluar dari dalam ruang bakar. Setiap silinder
mempunyai satukatup masuk dan satu katup buang
8) Crankshaft
Crankshaft mempunyai tugas penting mengubah gerak lurus menjadi gerak
putar. Pada Colt Diesel ini, crankshaft yang digunakan adalah highly rigid
die forging integral dengan balance weight. Balance weight dipasang
untuk menjamin keseimbangan perputarannya. Pada ujung depan
crankshaft, terdapat crankshaft pulley dan crankshaft gear yang diikat
dengan baut. Crankshaft pulley memutar alternator dan water pump
melalui V-Belt.
Pada mesin Colt Diesel ini, bahan main bearing terbuat dari bahan paduan
khusus kelmet, yaitu bahan yang terbuat dari steel backing dengan
campuran tembaga dan timah sebagai lapisannya. Lapisan ini lebih keras
dari logam putih dan lebih tahan terhadap panas. Upper main bearing
mempunyai oil groove dan lubang oil yang segaris dengan lubang oil pada
crankshaft.

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

53

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

3.6 Sistem Kerja Mesin Diesel


3.6.1 Sistem bahan bakar
Mesin dapat berputar karena sekali tiap dua putaran disemprotkan bahan
bakar ke dalam ruang silinder, sesaat sebelum piston mencapai titik mati
atasnya (T.M.A.). Untuk itu oleh pompa penyemperot bahan bakar 1
ditekankan sejumlah bahan bakar yang sebelumnya telah dibersihkan oleh
saringan-bahan bakar 5, pada alat pemasok bahan bakar atau injektor 7 yang
terpasang dikepala silinder. Karena melewati injektor tersebut maka bahan
bakar masuk kedalam ruang silinder dalam keadaan terbagi dengan bagianbagian yang sangat kecil (biasa juga disebut dengan proses pengkabutan)
Didalam udara yang panas akibat pemadatan itu bahan bakar yang sudah
dalam keadaan bintik-bintik halus (kabut) tersebut segera terbakar. Pompa
bahan bakar 2 mengantar bahan bakar dari tangki harian 8 ke pompa
penyemprot bahan bakar. Bahan bakar yang kelebihan yang keluar dari
injektor dan pompa penyemperot dikembalikan kepada tanki harian melalui
pipa pengembalian bahan bakar.
Gambar . Sistem bahan bakar
1. Pompa penyemperot bahan bakar
2. Pompa bahan bakar
3. Pompa tangan untuk bahan bakar
4. Saringan bahar/bakar penyarinnan pendahuluan
5. Saringan bahan bakar/penyaringan akhir
6. Penutup bahan bakar otomatis
TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

54

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

7. Injektor
8. Tanki
9. Pipa pengembalian bahan bakar
10. Pipa bahan bakar tekanan tinggi
11. Pipa peluap.

Sistem

ini

merupakan

suatu

rangkaian pengaliran bahan bakar


dari

tangki

sampai

proses

pembakaran.
a.

Tangki Harian
Tangki ini
berfungsi
untuk menampung bahan bakar solar

yang

dihasilkan dari proses pengolahan kilang.

b.

Pompa Bahan Bakar


Pompa ini berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki. Pompa
ini digerakkan oleh motor listrik.

c.

Filter

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

55

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Filter berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran yang bercampur


dengan bahan bakar.
d.

Pompa Penyemprot Bahan Bakar


Pompa yang digunakan adalah pompa jenis cummins. Fungsi pompa ini
yaitu untuk memasukkan/mengkabutkan bahan bakar pada saat yang telah
ditentukan.
Gambar Pompa Cummins
Keterangan :

1.

Lubang Masuk

2.

Ruang Alur

3.

Plat Pemutar

4.

Silinder

5.

Plunyer

6.

Batang Bergigi.

7.

Lubang Limpah

8.

Ruang Utama

9.

Katup Keluar

10.

Pegas Katup Keluar


11. Saluranke Pengkabut

Prinsip Kerja Pompa Cummins


Bahan bakar mengalir kedalam silinder pompa melalui lubang masuk
kemudian mengisi ruang utama dan ruang alur yang terdapat plunyer. Oleh
karena katup pengeluaran berfungsi menutup bagian atas dari ruang utama
dengan gaya pegas, maka bahan bakar mulai ditekan apabila lubang
pemasukan dan lubang pelimpah sudah ditutup oleh plunyer itu sendiri.
Apabila didalam silinder, bahan bakar telah mencapai tekanan
tertentu,maka katup pengeluaran akan terbuka, sehingga bahan bakar yang
ada di dalam pipa dan penyemprot bahan bakar akan mengalami penekanan.

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

56

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Dan apabila tekanan dalam silinder melampaui tekanan tertentu, maka bahan
bakar yang ada pada ruangan tadi akan mulai mengalir.
Saat Plunyer bergerak ke TMA, alur plunyer yang mixing akan
melalui lubang pelimpah sehingga bahan bakar bertekanan tinggi yang ada di
dalam ruang utama dan ruang alur akan melalui pelimpah dan kembali ke
tangki. Dengan demikian tekanannya akan turun cepat dan gelombang
penurun tekanan akan terjadi di dalam pipa bahan bakar. Apabila tekanan
bahan bakar pada nozzle turun pada tekanan tertentu maka katup nozzle akan
menutup sehingga pemyemprotan bahan bakar akan terhenti. Dengan
demikian katup pengeluaran pompa kembali pada kedudukannya.
Pada saat akan berakhirnya langkah plunyer ke TMA, lubang
pelimpah akan terbuka sehingga gas bahan bakar akan mengalir dari ruang
utama dan ruang alur ke ruang pemasukan bahan bakar disamping silinder.
Tetapi pada waktu gerakan plunyer dari TMA ke TMB, lubang pemasukan
bahan bakar akan tertutup lebih dahulu dan pada waktu alur melalui tepi
bawah pada ruang pelimpah, tekanan ruang utama dan ruang alur akan
berkurang. Selanjutnya plunyer ditarik oleh pegas dan menyebabkan
kevakuman didalam ruang utama dan ruang alur. Setelah puncak plunyer
mulai membuka lubang pemasukan dan lubang pelimpah, maka bahan bakar
mulai masuk dan seterusnya.

e.

Pipa - Pipa Distribusi

Pipa - pipa ini berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar setelah disaring
Filter menuju pipa penyemprot, Kerangan (Vent Cock), Katup pengatur, Pipa
pengembali dan ke Pipa pembuang.
TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

57

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

f.

Injector (Pengkabut)
Fungsi dari Injector adalah untuk memasukkan bahan bakar kedalam
ruang bakar sesuai kebutuhan, mengabutkan bahan bakar sesuai dengan derajat
pengkabutan yang dimiliki.
Jenis injector yang digunakan adalah injector dengan nozzle katup jarum
yang pada ujung bawahnya terdiri dari dua buah bidang kerucut. Kerucut
Pertama menetap pada dudukannya dan Kerucut Kedua mempunyai katup
pegas, dimana katup akan membuka bila mendapat tekanan sebesar 260
Kg/Cm2. Lubang ujung Nozzle dibuat banyak dan berdiameter 0,2 mm.

Prinsip Kerja Injector


Bahan bakar dipompakan oleh pompa penyemprot bahan bakar dengan

tekanan 260 Kg/Cm2 dan terjadi pengkabutan, setelah bercampur dengan udara
masuk maka terjadi pembakaran.
Sisa dari bahan bakar yang tidak terkabut oleh pompa penyemprot keluar
melalui lubang pipa kelebihan bahan bakar dan dapat digunakan untuk
mendinginkan injector.

Pendinginan Injector
Injector yang panas karena berhubungan langsung dengan bahan bakar

didinginkan oleh bahan bakar yang tidak terbakar. Setelah mendinginkan,


bahan bakar didinginkan oleh nozzle cooler dan selanjutnya mengalir ke tangki
harian.

1.

Sistem Pemasukan Udara

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

58

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Pada
proses

pembakaran Mesin Diesel dibutuhkan bahan bakar dan Udara, tercampurnya


keduanya dalam keadaan tekanan dan temperatur yang tinggi yang akan
menyebabkan pembakaran.
Sistem pemasukan udara ini dilengkapi dengan Turbo Charger dan
pendingin udara (Inter Cooler) yang bertujuan untuk mendapatkan volume
udara yang masuk kedalam silinder yang akan menjadi lebih bestir dan
selanjutnya diharapkan dapat menghasilkan tenaga yang lebih besar saat
pembakaran.

Bahan Bakar (Fuel)


Bahan bakar diesel dikenal dengan solar atau diesel fuel, dimana
pembakaran terjadi bukan karena penyalaan dari busi, tetapi karena tekanan
dan compresi yang tinggi.
Kwalitet solar dinyatakan dalam bentuk angka cetane (cetane number),
yaitu prosentase volume normal cetane dalam campuran dengan methylnap
thalene

atau

naphalene-metil-alfa

yang

menghasilkan

karakteristik

pembakaran yang sama dengan solar bersangkutan. Dengan kata lain cetane
number juga disebut sensitifitas penyalaan bahan bakar diesel atau
kemudahan bahan bakar menyala, dinyatakan dalam angka cetane number.
Sedangkan bilangan cetane number bahan bakar bensin adalah bilangan yang
menyatakan jumlah proses iso-octane dalam campuran yang terdiri tas isooctane dan normal octane-nya. Semakin tinggi campurn cetane (C11 H10),
maka pennyalaan makin baik karena pembakaran makin acepat. Tertinggi
cetane number pada diesl fuel 100 dan terendah 0. Namun untuk motor diesel

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

59

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

yang disetel untuk menggunakan solar dengan cetane number pada putaran
tinggi CN boleh melebihi 50.
Untuk itu dikenal jenis solar :
- Light Diesel Fuel : CN rata-rata 50.
- Medium Diesel Fuel : C rata-rata 50
- Heavy Diesel Fuel : CN rata-rata 35
Dapat juga disebut LDF = Fuel No. 1
MDF = Fuel No. 2
Walaupun terdapat variasi CN tersebut kenyataannya semua motor diesel
harus sanggup melakukan pembakaran baik untuk CN.30 sampai CN. 60.
Demikian halnya untuk motor diesel putaran rendah alan lebih mampu
melakukan pembakaran vareasi CN yang besar, dibandingkan dengan motor
diesel putaran tinggi.
Biasanya motor diesel putaran tinggi membutuhkan CN tinggi. Antara fuel
No.1 dan No. 2 kelihatannyamempunyai CN yang rata-rata sama. Sebenarnya
kedua fuel ini berbeda pada segi efek pelumasannya. Karena umumnya diesel
fuel mengandung oli yang secukupnya untuk pelumasan tanpa mengurang
sifat pembakarannya.
Fuel No. 1 :

- lebih encer (viscositas rendah).

agak jernih.

lebih ringan.

Fuel No. 2 :

lebih kental (viscositas rendah).

agak gelap.

Lebih berat.

Jadi fuel No. 2 lebih baik karena memberi dampak efek pelumasan dari pada
fuel No. 1.
Berat jenis diesel 0,85 0,95 nilai pembakaran antara 9500 10.000 kcal /
kg, sedangkan titik nyala 2000 3500C.

Nilai Pembakaran

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

60

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Dalam pembicaraan tentang bahan, kita sering mendengar nilai


pembakaran yang artinya adalah jumlah joule yang dibebaskan selama
pembakaran sempurna sejumlah 1 m3 gas atau kg bahn bakar. Nilai
pembakaran bahan bakar atau diesel sedikit lebih rendah dari pada bensin.
Bensin 43.500 kj/ kg dan minyak diesel 42.700 kj/ kg. Dengan demikian nilai
pembakaran 1 liter minyak diesel = 0,85 kg X 42.700 = 36,295 kj, sedangkan
bensin 0,7 X 43.500 = 30,450 kj (kilo joule), berarti nilai tinggi 19% dari
bensin.

Detonasi.
Detonasi dapat terjadi pada motor bensin maupun motor diesel, karena
keduanya melakukan proses pembakaran dalam silinder yang diatur oleh
sistem bahan bakar dan pengapian baik melalui distributor pengapian atau
distributor bahan bakar.
Oleh karena itu pembakaran dalam silinder sering terjadi kenaikan tekanan
yang sangat cepat dan tinggi, sampai kedengaran suara ketukan atau
knocking yang disebut detonasi.
Dengan kata lain detonasi terjadi akibat gelombang explosif dalam silinder
sehingga tekanan lebih cepat dari 40 kg/cm2 tiap 0,001 detik untuk motor
bensin.
Peristiwa knocking ini juga disebut peristiwa pembakaran sendiri dimana
bahan bakar terbakar tanpa ada penyalaan hanya karena proses oksidasi.
Untuk motor bensin hal ini diatasi dengan menaikkan octane number, karena
semakin tinggi octane number semakin baik. Octane number yang tinggi
sesuai untuk motor bensin yang perbandingan kompresi (compression ratio)
motor terseut tinggi. Terjadi detonasi pada motor bensin adalah bahan bakar
terlalu cepat, sedangkan pada motor diesel terjadi karena bahan bakar
terlambat (lihat pada gambar) yang menunjukkan terjadi detonasi.

Detonasi dapat terjadi karena :


1. Campuran bahan bakar yang tidak tepat (cetane number yang tidak tepat)
TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

61

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

2. Pelumasan yang tidak baik


3. Penyalaan terlambat
4. Perbandingan kompresi yang tidak cocok dengan cetane number
Oleh karena itu pencegahannya untuk menghilangkan penyebab-penyebab
diatas antara lain :
1. Manambah campuran bahan bakar dengan aethyenitraat
2. Mengurangi pendinginan
3. Penyemprotan bahan bakar yang sempurna/ merata, terutama ke bagianbagian yang lebih panas
4. Perlu penyemprotan pendahuluan
5. Mempertinggi akhir tekanan kompresi

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

62

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

3.6.2. Sistem Pendingin


Tujuan pendinginan adalah untuk mempertahankan suhu motor pada
suhu kerjanya gas pembakaran didalam silinder dapat mencapai suhu
kurang lebih 2500 C sehingga bagian yang dekat dengan ruang bakar
akan menjadi panas (dinding silinder, kepala silinder, torak, katup)

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

63

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Sistem pendinginan (sistem sirkulasi dengan 2 Sirkuit) :


1.Pompa air untuk pendinginan mesin
2.Pompa air untuk pendinginan intercooler
3.Inter cooler (Alat pendingin udara yang telah dipanaskan)
4.Radiator
5.Thermostat
6.Bypass(jalanpotong)
7.Saluranpengembalianlewatradiator
8. Kipas.

Gambar 3.24 aliran air pada sistem pendinginan


Cara Kerja Sistem Pendingin
Pompa-pompa air 1 dan 2 memompa air kebagian-bagian mesin yarg
memerlukan pendinginan dan kealat pendingin udara (intercooler) 3. Dari situ
air pendingin kemudian melewati radiator dan kembali kepada pompa-pompa 1

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

64

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

dan 2. Didalam radiator terjadi pemindahan panas dari air pendingin ke udara
yang melewati celah-celah radiator oleh dorongan kipas angin. Pada saat Genset
baru dijalankan dan suhu dari bahan pendingin masih terlalu rendah, maka oleh
thermostat 5, air pendingin tersebut dipaksa melalui jalan potong atau bypass 6
kembali kepompa. Dengan demikian maka air akan lebih cepat mencapai suhu
yang diperlukan untuk operasi. Bila suhu tersebut telah tercapai maka air
pendingin akan melalui jalan sirkulasi yang sebenarnya secara otomatis.

3.6.3. Sistem pelumasan (lubrication system)


Untuk mengurangi getaran antara bagian-bagian yang bergerak dan untuk
membuang panas, maka semua bearing dan dinding dalam dari tabung-tabung
silinder diberi minyak pelumas.Untuk mesin diesel CUMMINS menggunakan
minyak pelumas MEDITRAN'S 40 yang di produksi oleh Pertamina.

Gambar . Sistem Pelumasan


Keterangan :
1. Bak minyak
2. Pompa pelumas
TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

65

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

3. Pompa minyak pendingin


4. Pipa hisap
5. Pendingin minyak pelumas
6. Bypass-untuk pendingin
7. Saringan minyak pelumas
8. Katup by-pass untuk saringan
9. Pipa pembagi
10. Bearing poros engkol (lager duduk)
11. Bearing ujung besar (lager putar)
12. Bearing poros-bubungan
13. Sprayer atau nozzle penyemprot untuk pendinginan piston
14. Piston
15. Pengetuk tangkai
16. Tangkai penolak
17. Ayunan
18. Pemadat udara (sistem Turbine gas)
19. Pipa ke pipa penyemprot
20. Saluran pengembalian

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

66

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Gambar. Diagram aliran minyak pelumasan

Cara Kerja Sistem Pelumasan

Minyak tersebut dihisap dari bak minyak 1 oleh pompa minyak 2 dan
disalurkan dengan tekanan ke saluran-saluran pembagi setelah terlebih dahulu
melewati sistem pendingin dan saringan minyak pelumas. Dari saluran-saluran
pembagi ini, minyak pelumas tersebut disalurkan sampai pada tempat
kedudukan bearing-bearing dari poros engkol, poros jungkat dan ayunanayunan. Saluran yang lain memberi minyak pelumas kepada sprayer atau nozzle
penyemprot yang menyemprotkannya ke dinding dalam dari piston sebagai
pendingin. Minyak pelumas yang memercik dari bearing utama dan bearing
ujung besar (bearing putar) melumasi dinding dalam dari tabung- tabung
silinder.

Minyak pelumas yang mengalir dari tempat-tempat pelumasan kemudian


kembali kedalam bak minyak lagi melalui saluran kembali dan kemudian dihisap
oleh pompa minyak untuk disalurkan kembali dan begitu seterusnya

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

67

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Selama proses kerja pompa motor diesel selalu timbul :


1. Panas karena pembakaran atau panas karena gesekan-gesekan komponen.
2. Endapan asam (acid) dari sisa proses pembakaran.
3. partikel logam yang terkikis.
4. penempelan arang (carbon) sisa proses pembakaran.
Oleh karena itu kita membutuhkan oil dengan syarat sebagai berikut:
1.Dapat

melumasi

komponen

komponen

yang

saling

bergesekan

(membentuk oil film)


2.Dapat menjadi pendingin pada komponen yang menerima panas
(menyerap panas)
3.Dapat membersihkan (membawa) partikel logam yang terjadi akibat
gesekan antara logam.
4. Menetralisir asam yang terjadi pada waktu proses pembakaran (bersifat basa)
5. Mempunyai kekentalan yang stabil.
6. Mempunyai zat oksidasi
7. Tidak berbusa
8. Mengandung pembersih kotoran
9. Mengandung zat anti pengumpulan
Terjadi pergesekan 2 benda pada motor tidak mungkin dihindari, yang dapat
dilakukan adalah mengurangi akibat pergesekan itu dengan memberi minyak
pelumas agar tidak terjadi pergesekan langsung.
Untuk itu minyak pelumas harus dapat berfungsi sebagai :
-

Seal (perantara dari dua benda yang bergesekan agar tidak terjadi kontak
langsung).

Pendingin, disini minyak pelumas berfungsi sebagai media pendingin,


yaitu menyerap panas akibat pergesekan atau panas hasil proses pembakaran.

Pembersih : minyak apelumas juga berfungsi sebagai pembersih dengan


membawa kotoran akibat gesekan lain ke penampung (filter).

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

68

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Pencegah terjadinya korosi.


Oleh karena itu dituntut persyaratan minimal pada minyak pelumas agar
fungsi diatas terpenuhi nilainya

3.6.4. Turbocharging
Turbocharging sebuah mesin terjadi ketika gas-gas buang mesin dipaksa
melalui turbin atau impeller yang berputar dan terhubung dengan impeller
kedua yang terletak di sistem asupan udara segar. Impeler di sistem asupan
udara segar memampatkan udara segar.
Udara terkompresi melayani dua fungsi:
Fungsi Pertama, meningkatkan daya tersedia mesin dengan meningkatkan
jumlah maksimum oksigen yang dipaksa masuk ke dalam setiap silinder. Hal
ini memungkinkan jika lebih banyak bahan bakar diinjeksikan sehingga lebih
besar tenaga yang diproduksi oleh mesin. Fungsi Kedua adalah untuk
meningkatkan tekanan asupan. Hal ini meningkatkan pembilasan terhadap gas
buang keluar dari silinder.
Turbocharging umumnya ditemukan pada mesin empat langkah berdaya
tinggi. Ini juga dapat digunakan pada mesin dua tak di mana peningkatan
tekanan asupan yang dihasilkan oleh turbocharger diperlukan untuk memaksa
muatan udara segar ke dalam silinder dan membantu menekan gas buang
keluar dari silinder.

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

69

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

3.6.5. Supercharging
Supercharging mesin melakukan fungsi yang sama dengan turbocharging
mesin. Perbedaannya hanya pada sumber daya yang digunakan untuk
menggerakkan perangkat yang memampatkan udara segar masuk. Dalam
sebuah mesin supercharger, udara biasanya dikompresi di dalam alat yang
disebut blower.
Blower digerakkan langsung melalui roda gigi dari crankshaft mesin. Jenis
yang paling umum dari blower menggunakan dua rotor berputar untuk
menekan udara. Supercharging lebih umum ditemukan di mesin dua langkah di
mana tekanan yang lebih tinggi dari supercharger mampu menghasilkan sesuai
dengan yang diperlukan
.
3.6.6. Sistem Pembuangan Gas Pada Mesin
Sistem pembuangan mesin diesel melakukan tiga fungsi: Pertama, saluran
sistem pembuangan yang melewatkan gas-gas pembakaran dari mesin, di mana
mereka ditipiskan oleh atmosfer setelah sebelumnya dicampur dengan air. Hal
ini dilakukan didaerah sekitar mesin ditempatkan. Kedua, batas sistem
pembuangan dan saluran gas-gas ke turbocharger, jika digunakan. Ketiga, sistem
pembuangan yang memberikan peredaman knalpot
(muffler) digunakan untuk mengurangi kebisingan mesin.

3.6.7. Mekanisme Kerja Katup


TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

70

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Katup adalah suatu alat dinamis yang terbuat dari logam yang tahan suhutinggi
yang terpasang pada kepala silinder. Katup yang dipasang pada kepalasilinder
terdiri dari katup masuk dan katup buang. Katup masuk adalah katup
yangdigunakan untuk membuka dan menutup saluran masuk sehingga udara
dapatmasuk ke dalam silinder, sedang katup buang adalah katup yang digunakan
untuk membuka dan menutup saluran pembuangan sehingga gas bekas
pembakarandapat terbuang keluar dari dalam ruang bakar. Setiap silinder
mempunyai satukatup masuk dan satu katup buang, namun demikian ada juga
mesin dengan empatbuah katup pada setiap silindernya
Mekanisme katup pada motor diesel generator 4 tak berfungsi untuk
mengatur pemasukan udara murni dan pengeluaran gas sisa pembakaran
dengan cara membuka dan menutup kedua katup. Mekanisme katup pada
motor diesel 4 tak terdiri dari : poros bubungan (camshaft), pengungkit
(tappet), batang pendorong (pushrod), tuas penekan katup (rocker arm)
dan katup beserta pegas pengembalinya.
Cara kerja mekanisme katup yaitu : saat motor bekerja roda gigi poros
engkol berputar menggerakkan roda gigi bubungan sehingga poros
bubungan juga ikut berputar. Karena permukaan poros bubungan
berbentuk eksentris (lonjong) maka pengungkit (tappet) yang
berhubungan dengannya cenderung bergerak naik turun sesuai dengan
bentuk permukaan poros bubungan yang menggerakkannya. Gerak naik
turun tappet tersebut diteruskan oleh batang pendorong (push-rod) ke
tuas penekan katup (rocker-arm) sehingga menekan (katup terbuka) dan
membebaskan katup (katup tertutup) secara bergantian mengikuti putaran poros
bubungan yang lonjong (eksentrik).

3.6.7.1.

Pengatur Katup

Dalam prakteknya langkah isap sudah dimulai 10 0 sebelum TMA (katup


ini membuka, disebut Pembakaran Awal), dan menutup setelah 490 setelah
TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

71

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

TMB, disebut penutupan kemudian atau isap akhir. Dengan demikian langkah
isap, katup ini terbuka selama : 10 0 + 1800 + 490 = 2390. Langkah buang juga
demikian katup ex membuka 460 sebelum TMB yang disebut pembuangan
awal, dan menutup pada posisi piston berada 130 setelah TMA. Dengan
demikian selama langkah buang katup buang ex terbuka 130 + 1800 + 460 =
2390.
TMA (titik mati atas) yaitu titik terjauh yang dapat dijangkau oleh puncak
torak (piston) dimana antara jari-jari poros engkol dan batang torak
membentuk satu garis lurus.
TMB (titik mati bawah) yaitu titik terdekat yang dapat dicapai oleh puncak
torak jika ditinjau dari jaraknya terhadap titik pusat poros engkol.

Gambar . Perbedaan gasoline dengan diesel


Hal yang sama juga bahwa kenyataannya bahan bakar disemprotkan dari
injector posisi piston + 15 sebelum TMA.
Bila diperhatikan lamanya katup in (masuk) dan katup ex (buang)
terbuka, maka ada saat dimana kedua katup terbuka bersama, yaitu pada akhir
TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

72

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

buang dengan awal isap. Dalam hal ini 10 sebelum TMA sampai 13 0 setelah
TMA yaitu selama 230. Saat seperti ini disebut over lapping atau saat bilas
singkat.
Bagian-bagian yang menggerakkan membuka dan menutup katup pada
waktu yang teratur disebut mekanisme katup. Mekanisme katup dibagi dalam
beberapa susunan katup yaitu jenis katup sisi (side valve) dan jenis katup
kepala (overhead valve). Pada mesin Colt Diesel ini katup yang digunakan
adalah jenis overhead valve.
3.6.7.2.
Bagian-bagian Pada Katup
Bagian-bagian yang terdapat dalam mekanisme katup antara lain adalah
sebagai berikut:
Batang katup

Pegas katup
Kepala katup

Kepala Katup: Merupakan bagian katup yang mempunyai bentuk kerucut


45o atau 30o. Bila katup tertutup, katup akan menempel dengan rapat pada
kedudukan katup. Kepala katup dibuat dalam berbagai bentuk untuk

mengurangi tahanan hisap dan menyempurnakan pendinginan.


Batang Katup: Batang katup dibuat untuk bergerak didalam penghantar
batang katup, karena itulah katup harus dapat bergerak dengan baik. Pada

bagian bawah batang katup terdapat alur untuk tempat penahanan pegas
Pegas Katup: Pegas katup adalah pegas spiral yang bekerja menutupkan
katup. Kebanyakan mesin dilengkapi dengan satu pegas katup pada setiap
katup, tetapi ada juga yang menggunakan dua buah pegas yang
mempunyai tegangan yang berbeda. Apabila tegangan pegas lemah,
kemungkinan gas akan keluar dari katup dan tenaga mesin menjadi
berkurang. Pegas katup berfungsi untuk menutup katup pada saat poros

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

73

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

nok bebas,atau sedang tidak mengangkat tappet atau katup. Oleh karena itu
pegas katupharus betul-betul menutup atau menahan katup supaya segera
tertutup pada saatporos nok melepaskannya. Apabila pegas katup lemah
maka akan berakibatpenutupan katup tidak rapat atau penutupan katup
lamban yang disebut denganistilah katup mengapung, yang maksudnya
katup tidak segera menutup atauterbuka lebih lama dari yang seharusnya.
Hal ini terjadi terutama apabila pegaskatup lemah dan motor berputar pada
kecepatan tinggi. Pada umumnya motormenggunakan pegas katup koil
atau disebut juga pegas spiral, hanya saja jumlahlilitan yang dipakai
berbeda-beda sesuai dengan perencanaan masing-masingpabrik
pembuatnya. Khusus untuk pegas katup dengan jarak antara masingmasing lilitan berbeda, perlu diperhatikan dalam pemasangannya karena
jikaterbalik maka tujuan untuk mengurangi getaran tidak tercapai. Jarak
lilitanterdekat yang dipasangkan pada bagian yang menempel dengan

kepala silinder, jika terbalik akan dapat menimbulkan getaran.


Push Rod: Push rod merupakan bagian batang kecil yang menghubungkan
rocker arm dan valve lifter, yang berfungsi memindahkan gerakan lifter ke

ujung rocker arm.


Rocker Arm: Rocker arm merupakan bagian yang dipasangkan diatas
kepala silinder dan didukung pada bagian tengahnya oleh poros rocker
arm. Bila push rod mengangkat keatas (menekan) salah satu rocker arm,
maka akan menekan ujung batang katup dan menyebabkan katup terbuka.

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

74

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Mekanisme Kerja Katup


Seperti pada gambar,apabila Roda Gigi yang berhubungan dengan
poros Cam mulai bergerak, Cam ikut bergerak dan mengangkat tapet
(pengikut cam) pada push rod (batang tuas). Akibatnya batang ikut terangkat
dan menekan tuas dan diteruskan menekan batang tuas. Katup akan kembali
pada kedudukannya setelah lereng Cam habis terlewati. Dan katup akan
terangkat sendiri oleh pegas katup yang terdapat pada batang katup, maka
katup akan menutup. Dan apabila lereng Cam mulai menekan kembali,katup
akan terbuka kembali dan seterusnya.
3.6.7.3. Mekanisme Kerja Katup
Mekanisme katup dibagi menjadi 4:
1. Tipe SV (side valve)
Pada SV atau klep samping, cam dipasang pada poros engkol dan
mendorong keatas dan menggerakkan valve. Valve terpasang disamping
piston sehingga ruang pembakaran lebih besar.
Hal ini memungkinkan untuk hasilkan perbandingan kompresi lebih
besar dan mengurangi tenaga mesin. Tipe ini cocok untuk mesin dengan
putaran rendah, biasanya dipakai di mesin industri.

2. Tipe Over Head Valve (OHV)

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

75

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Mekananisme Katup ini sederhana dan high reliability. Penempatan


camshaft-nya pada blok silinder, dibantu dengan valve lifter dan push rod
antara rocker arm Jenis ini katupnya ada di atas kepala silinder, tetapi
camshaftnya ada di bawah (biasanya untuk mobil ada di blok silinder),
karena letak camshaft dan valve, berjauhan, maka dibutuhkan banyak
mekanisme untuk bisa membuka katup. dari camshaft melalui valve lifter,
push rod dan rocker arm. akibat dari banyaknya mekanisme menjadikan
mesin agak kasar dan kecepatan pembukaan katup agak lambat, karena
harus melalui banyak mekanisme. Mekanisme OHV banyak dipakai oleh
mesin diesel truk yang hanya membutuhkan torsi. Karena pengembangan
teknologinya terbatas, sistem OHV sudah jarang digunakan lagi pada
mesin bensin. Para ahli otomotif terus berpikir untuk menciptakan sistem
mekanisme katup baru. Mereka pun beralih ke model OverHead Camshaft
(OHC) Mekanisme OHV banyak dipakai oleh mesin diesel truk yang
hanya membutuhkan torsi. Model OverHead Camshaft (OHC) yang
menempatkan noken as di atas kepala silinder. Noken as langsung
menggerakkan rocker arm tanpa melalui lifter dan push rod.
Camshaft digerakkan oleh poros engkol melalui rantai atau tali penggerak.
Tipe ini sedikit lebih rumit dibandingkan dengan OHV.
3. Tipe Over Head Camshaft (OHC)

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

76

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Pada tipe ini, camshaft diletakkan di atas kepala silinder dan cam
langsung menggerakkan rocker arm tanpa melalui lifter dan pushrod.
Camshaft digerakkan oleh poros engkol melalui rantai atau tali penggerak.
Tipe ini sedikit lebih rumit dibandingkan dengan OHV, tetapi tidak
menggunakan lifter dan pushrod sehingga berat bagian yang bergerak
menjadi berkurang. Kemampuannya pada kecepatan tinggi cukup baik,
karena katup-katup membuka dan menutup lebih tetap pada kecepatan
tinggi. Karena tidak menggunakan lifter dan push rod, bobot bagian yang
bergerak menjadi berkurang. Ini membuat kemampuan mesin pada
kecepatan tinggi cukup baik karena katup mampu membuka dan menutup
lebih presisi pada kecepatan tinggi. OHC yang memakai noken as tunggal
sebagai tempat penyimpanan katup isap dan buang sering disebut sebagai
SOHC. Setiap noken as untuk setiap silinder hanya mampu menampung 2
katup, 1 isap, dan 1 buang. Oleh karena itu, mesin yang memiliki 4
silinder pasti hanya bisa memakai 8 katup.
4. Tipe Double Over Head Camshaft (DOHC)

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

77

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

Dua camshaft ditempatkan pada kepala silinder, satu untuk


menggerakkan katup masuk dan yang lainnya untuk menggerakkan katup
buang. Camshaft membuka dan menutup katup-katup langsung, tidak
memerlukan rocker arm.
Berat parts yang bergerak menjadi berkurang, membuka dan
menutup katup-katup menjadi lebih presisi pada putaran tinggi.
Kontruksi tipe ini sangat rumit, kemampuannya sangat tinggi
dibandingkan dengan tipe-tipe lainnya. Ada dua mekanisme katup pada
diesel, dua camshaft digerakkan langsung dengan sebuah sabuk (single
drive belt) atau hanya exhaust camshaft digerakkan langsung dengan satu
sabuk, dan intake camshaft digerakkan melalui sebuah roda gigi.

Model Pemindahan Putaran

Ada beberapa model dalam pemindahan putaran dari poros engkol ke poros
nok, antara lain:
1) Model timing gear
Model ini digunakan pada mekanisme katup mesin OHC (Over Head
Valve}, di mana poros noknya berada di dalam blok silinder. Model ini
sudah jarang dipakai, karena timing geanya menimbulkan bunyiyang
berisik dibanding model Iain.

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

78

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

2) Model timing chain .


Model ini diterapkan pada mesin OHC (Over Head Camshaft) dan
DOHC (Dual Over Head Camshaf), di mana. poros noknya berada di atas
kepala silinder. Poros nok digerakkan oleh poros engkol melalui rantai
(timing chain).

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

79

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

3) Model timing belt


Model ini poros nok digerakkan oleh poros engkol melalui sabuk
bergerigi(belt). Penggunaan sabuk bergigi ini tidak menimbulkan bunyi
berisik, tidak memerlukan pelumasan, tidak memerlukan penyetelan
tegangan,
dan lebih ringan. Olch karena kelebihan itu,
model timing belt ini lebih banyak diterapkan pada mesin bensin

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

80

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan mekanisme kerja katup mesin diesel cummins di atas, tipe kerja
katup yang digunakan oleh mesin diesel cummins yaitu:

Bagian-bagian katup terdiri dari:


Kepala Katup
Batang Katup
Pegas Katup
Push Rod
Rocker Arm
Ada 4 mekanisme kerja katup yaitu:
SV (side valve)
Pada SV atau klep samping, cam dipasang pada poros engkol dan
mendorong keatas dan menggerakkan valve. Valve terpasang

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

81

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PUSDIKLAT MIGAS CEPU / 2012

disamping piston sehingga ruang pembakaran lebih besar


OHV (overhead valve assembly)
Pada tipe ini posisi klep berada diantara piston dan digerakkan oleh
rocker arm. Tipe ini ruang kompresinya lebih kecil, sehingga dapat
menghasilkan perbandingan kompresi yang tinggi dan tenaga mesin
menjadi lebih besar. Karena dilengkapi dengan batang penekan yang
panjang serta adanya rocker arm menyebabkan gerakan balik lebih
besar dan juga jarak klep dan cam yang jauh menyebabkan kurang
stabilnya ia pada putaran tinggi
SOHC ( single over head camshaft)
Pada tipe ini batang penekan tidak ada, sehingga gerakan balik dapat
dinetralisir. Posisi cam barada diatas silinder yaitu ditengahnya, cam
digerakkan oleh rantai penggerak yang langsung memutar cam
sehingga cam menekan rocker arm.
Poros cam berfungsi untuk menggerakkan katup masuk (IN) dan
katup buang (EX), agar membuka dan menutup sesuai dengan proses
yang terjadi dalam ruang bakar mesin.
DOHC ( double over head chamshaft)
DOHC adalah sistem poros ganda di kepala silinder. Fungsi DOHC
sama dengan SOHC, bedanya terletak pada banyaknya poros cam
tersebut. Pada DOHC jumlah poros camnya dua, sedangkan pada
SOHC hanya satu. Pada tipe ini ada yang memakai rocker arm ada
juga yang tidak ada. Klep masuk dan klep buang dioperasikan
tersendiri oleh dua buah cam. Tipe DOHC yang memakai rocker arm
alasannya untuk mempermudah penyetelan kelonggaran klep dan
merubah langkah buka klep.

TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG / 2012

82

Anda mungkin juga menyukai