Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mesin diesel adalah salah satu sistem engine yang digunakan dalam dunia sistem
pembakaran. Mesin diesel menggunakan prinsip siklus Otto yang dikembangkan oleh Rudolf
Christian Karl Diesel.
Pada perkembangan zaman saat ini, mesin diesel sangatlah penting dalam aktivitas sehari-
hari. Mesin diesel menunjang kehidupan manusia dari berbagai sektor, contohnya sektor industri,
sektor otomotif, dll. Mesin diesel dapat menghasilkan tenaga yang cukup besar sehingga mampu
menopang pekerjaan dengan beban yang berat. Karena kemampuannya tersebut, maka manusia
menggunakan mesin diesel dalam segala aktivitasnya.
Mesin diesel menggunakan bahan bakar solar. Bahan bakar yang fossil yang mempunya
nilai titik didih yang tinggi. Oleh sebab itu, sebelum mengoperasikan mesin diesel diperlukannya
melakukan pemanasan mesin, guna mencegah terjadinya disfungsi pada performa mesin.
Beberapa sector industry menggunakan mesin diesel sebagai sumber tenaganya.
Contohnya, pembangkit listrik yang menggunakan mesin diesel untuk membangkitkan
generatornya. Adapun sector otomotif menggunakan mesin diesel pada beberapa kendaraan,
contohnya mobil SUV yang dikelukarkan beberapa brand otomotif menggunakan mesin diesel,
karena mesin diesel dibutuhkan untuk penggunaan mobil SUV yang membutuhkan tenaga yang
besar. Begitupun pada mobil pengangkut dan alat berat. Karena mesin diesel adalah solusi untuk
menunjang pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh kendaraan-kendaraan tersebut. Mesin diesel
dengan tenaga dihasilkan yang besar mampu menjadi sumber tenaga untuk mengangkut beban
yang akan diangkut.
Sumber tenaga dari mesin diesel terletak pada pompa atau yang disebut injection pump.
Pompa tesebut berfungsi sebagai pemompa solar dari tangki menuju nozzle untuk dikabutkan
agar terjadinya pembakaran.
Mesin diesel yang dipakai terus tanpa adanya perawatan yang optimal dapat menyebabkan
penurunan performa pada mesin tersebut. Pada umumnya masalah yang sering ditemui pada
mesin diesel adalah kurangnya tenaga yang dihasilkan oleh mesin diesel tersebut. Tenaga pada

1
mesin diesel bersumber dari pompa sebagai peran utama dalam proses pembakaran. Tidak
sempurnanya proses pembakaran dapat menyebabkan menurunnya performa tenaga yang
dihasilkan oleh mesin tersebut. Maka, penulis akan mengangkat perihal tersebut untuk menjadi
bahan dasar TA atau tugas akhir guna sebagai syarat kelulusan untuk meraih gelar A. md atau
ahli madya di bidang teknik mesin. Besar harapan penulis untuk menjadikan latar belakang
tersebut agar di setujui oleh dosen pembimbing agar penulis dapat melanjutkan pekerjaannya
untuk menyusun laporan tugas akhir dengan judul “ANALISIS OPTIMASI KURANGNYA
PERFORMA TENAGA PADA MESIN INJECTION PUMP PUMP ZEXEL TYPE IN
LINE”
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari tugas akhir ini adalah:
1. Untuk memenuhi salah satu syarat lulus program Diploma III jurusan teknik mesin di
Politeknik Negeri Padang.
2. Mengasah kemampuan mahasiswa untuk berfikir analitis dan memecahkan masalah
berdasarkan hal yang telah dipelajari baik dibangku perkuliahan maupun dilapangan.
3. Membuka wawasan mahasiswa mengenai aplikasi dan implementasi bidang ilmu yang
telah dipelajari pada dunia nyata.
4. Mampu menemukan jawaban atas masalah yang diangkat pada tugas akhir.

1.2.2 Tujuan Khusus


Adapun tujuan khusus dari Tugas Akhir ini adalah:
1. Dapat menganalisa penyebab menurunnya performa pada mesin injection pump zexel
type in line
2. Dapat menjadi sumber referensi untuk analisa data berkelanjutan.
3. Dapat menganalisa sistem pembakaran pada mesin injection pump zexel type in line.

2
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang diambil dari penulisan proposal ini yaitu sebagai berikut:

1.3.1 Bagi Mahasiswa


Adapun manfaat dari penulisan proposal Tugas Akhir ini bagi Mahasiswa yaitu:
1. Sebagai pedoman dalam mengembangkan, memodifikasi, dan menganalisa mesin yang
akan dikerjakan nantinya.
2. Mengembangkan hasil dari pemikiran Mahasiswa akan Tugas Akhir yang akan
dikerjakan.
3. Sebagai materi informasi yang akan disampaikan kepada dosen pembimbing.
4. Dapat digunakan sebagai referensi jurnal oleh adik kelas dikemudian hari.

1.3.2 Bagi Kampus


1. Sebagai acuan dalam memberikan masukan yang positif terhadap pengembangan dan
pemberdayaan Tugas Akhir Mahasiswa.
2. Sebagai bahan kajian untuk mengembangkan material informasi permesinan yang lebih
maju dan berdaya guna.

1.3.3 Bagi Masyarakat


1. Sebagai informasi teknologi dan permesinan berdaya guna.
2. Membantu pengetahuan masyarakat tentang mesin injection pump zexel type in line.

1.4 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dijelaskan pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Komponen–komponen apa saja yang ada pada mesin injection pump zexel type in line.
2. Kapan saat terjadinya mesin injection pump zexel type in line mengalami penurunan
performa tenaga?
3. Bagaimana cara mengembalikan performa tenaga mesin injection pump zexel type in line
agar kembali optimal.
4. Mengapa mesin injection pump zexel type in line dapat mengalami penurunan performa
tenaga?

3
5. Apa penyebab mesin injection pump zexel type in line mengalami penurunan performa
tenaga?

1.5 Batasan Masalah


Pembatasan masalah dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mempersempit ruang lingkup
permasalahan yang akan dikaji lebih lanjut. Pembatasan masalah tersebut antara lain
1. Pembahasan ditekankan pada sistem penyebab menurunnya performa tenaga mesin
injection pump zexel type in line.
2. Metode treatment yang dilakukan untuk mengembalikan mesin injection pump zexel type
in line kembali optimal berdasarkan buku pedoman pabrikan.

1.6 Metode Pengambilan Data


Adapun metodologi yang digunakan penulis dalam memperoleh data yang mendukung
dalam proses pengerjaan Tugas Akhir ini yaitu, sebagai berikut:
1. Observasi
Yaitu dengan metode penulis mendapatkan data dari orang yang dapat dijaga kevalidan
datanya. Metode ini dapat dilakukan dengan melakukan beberapa ali percobaan dengan
pencatatan data dari penelitian yang dihasilkan.
2. Studi Kepustakaan
Yaitu metode yang digunakan dengan cara mencari dan membaca literatur yang ada
kaitannya dengan pokok bahasan. Metode ini dilakukan dengan alasan untuk
memperjelas metode pertama dan metode ini dapat menambah informasi dasar dari
analisa pokok pembahasan.
3. Metode Konsultasi
Yaitu metode yang dilakukan dengan cara wawancara atau konsultasi langsung dengan
dosen pembimbing mengenai Laporan Akhir penulisan.
4. Metode Cyber
Yaitu metode yang dilakukan dengan cara mencari informasi dan data melalui internet
sebagai bahan referensi.
1.7 Sistematika Penulisan

4
Untuk memudahkan penulisan proposal Tugas Akhir ini, penulis menyusun sistematika
penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan berbagai macam perihal, seperti Latar Belakang, Tujuan,
Manfaat, Batasan Masalah, Metode Penulisan Laporan, dan Sistematika
Penulisan.
BAB II TEORI DASAR
Bab ini menjelaskan tentang teori dasar, yang berhubungan dengan Tugas Akhir.
BAB III METODOLOGI
Bab ini berisi uraian langkah-langkah atau penyelesaian masalah materi Tugas
Akhir.
BAB IV PEMBAHASAN
Dalam bab ini membahas analisis dan hasil yang berisikan Analisis Sistem,
Desain Sistem, Testing dan Hasil Implementasi.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab terakhir dari penelitian yang berisikan tentang kesimpulan
dan saran dari hasil penelitian.

5
BAB II
TEORI DASAR

Adapun proposal ini disusun berdasarkan beberapa teori yang memiliki peran penting
dalam pematerian. Materi tersebut disajikan dalam bab ini dalam bentuk teori dasar dari masing-
masing peralatan yang digunakan.

2.1 Mesin Kalibrasi (Test Bench)

Gambar 2.1 Mesin Kalibrasi

Test bench adalah mesin untuk mengkalibrasikan mesin pompa pada mesin diesel. Mesin
test bench berfungsi untuk mengatur penggunaan solar pada pompa melalui tabung transparan
yang diletakkan pada mesin kalibrasi dengan posisi vertical. Prinsip dari pengunaan mesin
kalibrasi tersebut adalah mesin pompa dihubungkan dengan kopel tertentu yang sesuai dengan
poros dari mesin kalibrasi yang terhubung dengan mesin pompa. Mesin kalibrasi akan diatur
pada kecepatan rotasi tertentu untuk memantau jumlah konsumsi solar pada mesin pompa per
satuan menit. Pompa akan menyemburkan solar pada jumlah tertentu. Dengan cara ini, peneliti
dapat membedakan silinder yang mengalami kelainan dari praduga berupa jumlah konsumsi
minyak yang berbeda atau konsumsi minyak yang tidak sesuai standar. Jika ada silinder yang
mengalami kelainan jumlah konsumsi solar. Maka, mesin pompa butuh reparasi dengan cara

6
dibongkar dan mengalami penggantian pada bagian tertentu atau operator mesin kalibrasi dapat
mengatur silinder secara langsung diatas mesin kalibrasi.
2.2 Nozzle Tester

Gambar 2.2 Nozzle Tester

Nozzle tester adalah alat yang berfungsi untuk mengecek kualitas dari nozzle. Indikator-
indikator yang digunakan untuk mengetahui nozzle mengalami masalah atau tidak adalah dari
pressure gauge pada nozzle tester atau pengkabutan yang terjadi setelah nozzle diberi tekanan
oleh nozzle tester, maka nozzle akan menyemprotkan solar berupa kabut. Jika kabut yang
dihasilkan mengalami ketidaksempurnaan seperti nozzle mengeluarkan minyak yang cair, maka
nozzle mengalami gangguan pada tekanan.

2.3 Injection Pump

Gambar 2.3 Injection Pump


Injection pump adalah mesin pompa yang digunakan pada mesin diesel untuk memompa
solar dari tangki yang dialirkan ke engine melalui nozzle untuk dikabutkan dengan pemberian
tekanan pada piston dan suhu yang panas akibat tekanan, maka ruang pembakaran mengalami

7
pembakaran dan terjadilah pembakaran pada mesin. Mesin pompa yang digunakan pada mesin
diesel terdiri menjadi dua tipe. Yaitu, konvensional dan common rail. Berikut adalah penjelasan
dari masing-masing tipe mesin pompa :

2.3.1 Conventional Type


Pompa pada tipe ini adalah pompa yang paling umum digunakan pada mesin-mesin diesel.
Pompa tipe konvensional masih menggunakan sistem manual. Pompa tipe konvensianal dibagi
menjadi dua tipe lagi berdasarkan letak nozzlenya, yaitu in-line type dan VE-type. Kebanyakan
VE-type memiliki 4 silinder dan biasanya terletak dibagian belakang pada mesin pompa. In-line
Type memiliki silinder 4 atau lebih. Nozzle silinder terletak sejajar pada mesin pompa.
Kebanyakan in-line type diaplikasikan pada mesin mesin yang digunakan untuk mengangkat
beban yang berat, contohnya truck, generator set, dan kapal.

2.3.2 Common Rail Type

Gambar 2.4 Common Rail

Pompa pada tipe ini adalah pompa yang tergolong sudah modern, karena sudah mengalami
evolusi dari konvensional tipe menuju common type. Tipe common rail mengadopsi sistem yang
menggunakan sistem elektronik dan automasi sistem yang tergolong canggih. Common rail
mempunyai kelebihan daripada tipe konvensional dari segi penggunaan konsumsi solar dan
tenaga yang dihasilkan. Common rail juga mempunyai kelebihan dari minimnya knocking yang
terjadi menyebabkan getaran yang dihasilkan mesin lebih sedikit. Kebanyakan common rail
system digunakan pada mobil-mobil SUV keluaran terbaru. Selaras dengan fitur yang dihasilkan

8
lebih canggih, kendaraan yang menggunakan pompa common rail system tergolong lebih mahal
daripada mobil diesel yang menggunakan pompa konvensional.

2.4 Injector/Nozzle

G
Gambar 2.4 Injector

Injektor nozzle adalah komponen yang berfungsi untuk menyemprotkan solar ke dalam
ruang bakar mesin diesel sehingga berbentuk kabut. Hasil dari penyemprotan solar tersebut
sangatlah menentukan performa tenaga yang dihasilkan oleh mesin diesel tersebut. Keebanyakan
masalah yang dimiliki oleh nozzle adalah hasil penyemprotan yang kurang maksimal, seperti
kabut yang dihasilkan cair atau tidak ada kabut yang dihasilkan.
Terdapat beberapa jenis nozzle yang digunakan pada engine. Nozzle tersebut disesuaikan
dengan pabrikan dan ukuran diameter yang digunakan pada masing-masing mesin. Penulis dapat
mengetahui jenis nozzle yang dipakai beserta spesifikasinya dengan membaca daftar nozzle
table. Biasanya pabrikan menggunakan kode-kode tertentu untuk mengidentifikasi masing-
masing nozzle. Berikut adalah daftar kode-kode yang digunakan pada nozzle.

9
Gambar 2.5 Daftar kode pada Nozzle

Sebagai contoh kode pada nozzle adalah (NP-DN4SD24T), maka cara pembacaannya
adalah :
1) NP berarti nozzle diproduksi oleh perusahaan Kiki Diesel/Zexel.
2) D berarti jenis bagian pada engine, part tersebut adalah nozzle.
3) N berarti tipe hasil semprotan pada nozzle, pada kali ini nozzle contoh
menggunakan system tipe pintle.
4) 4 erarti hasil sudut semprot yang dihasilkan.
5) S adalah diameter nozzle yang digunakan, pada kali ini contoh nozzle yang
digunakan berdiameter 17mm.
6) 24 berarti nozzle adalah hasil produksi generasi nozzle yang ke 27.
7) T adalah keterangan waktu pembuatan.

2.5 Data Kalibrasi


Data kalibrasi digunakan sebagai pendataan hasil uji coba specimen terhadap mesin
kalibrasi. Dari data tersebut dilakukan pengukuran dengan menggunakan grafik dan dari data
tersebut penulis dapat menyimpulkan perlakuan yang cocok terhadap mesin yang mengalami
masalah tersebut.

10
BAB III
METODOLOGI

Metodologi merupakan kerangka dasar dari tahapan penyelesaian tugas akhir.


Metodologi pada tugas akhir ini mencakup semua kegiatan yang dilaksanakan untuk
memecahkan masalah atau proses analisa terhadap permasalahan tugas akhir.
3.1 Bahan dan Alat
3.1.1 Bahan
Adapun bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat analisa ini dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
No. Bahan yang diperlukan
1 Minyak solar
2 Kertas data
3 Mesin Kalibrasi
4 Nozzle Tester
5 Pipa Nozzle
6 Nozzle Holder
7 Kunci Set
8 Gelas Ukur Kaca

3.1.2 Alat
Adapun alat – alat yang diperlukan untuk membuat alat ini antara lain :
No. Jenis Alat Fungsi
1 Nozzle Holder Untuk pemegang nozzle saat dilakukan
uji coba pada nozzle.
2 Mesin Kalibrasi Untuk mengkalibrasikan mesin injection
pump berdasarkan jumlah volume solar
yang digunakan dan berdasarkan langkah

11
putaran mesin.
3 Kunci Set Digunakan untuk mengencangkan dan
mengendurkan specimen tertentu.
4 Gelas Ukur Kaca Digunakan untuk mengukur volume solar
yang dikonsumsi pada mesin.

3.2 Diagram Aliran

Untuk menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Pembuatan prototype alat kendalai
jarak jauh berbasis ponsel android”, penulis membuat diagram aliran sebagai berikut :

Mulai

Pembuatan data tabel

Melakukan pencatatan
penelitian

Melakukan penghitungan
kecocokan grafik

Membuat kesimpulan data

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Aliran Proses Perancangan dan pembuatan prototype

12
3.3 Tempat Pengerjaan
Tempat melakukan pekerjaan tidak hanya dilakukan pada satu tempat saja. Penulis
melakukan peninjauan data dengan menggunakan Bengkel yang berada diluar kampus yang
berkaitan dengan pekerjaan agar proses pembuatan dapat di realisasikan dengan cepat dan tepat
waktu.

3.3.1 Bengkel Luar

Bengkel tempat untuk melakukan peninjauan data yang digunakan adalah bengkel Radian
Diesel yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat dan JAS Diesel di Padang, Sumatra Barat.
Bengkel tersebut adalah bengkel yang mempunyai pelayanan khusus yaitu spesialis hanya
dibidang diesel saja.

3.3.2 Rumah

Rumah adalah tempat penulis melakukan pembuatan laporan penelitian.

13
BAB IV
PEMBAHASAN

14
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dengan penulisan proposal ini penulis berharap agar nantinya proposal ini dapat di jadikan
sebagai tugas akhir. Dengan adanya proposal ini penulis berharap agar proposal ini disetujui oleh
Bapak Ir. Harfardi, M.Si selaku pembimbing satu, Bapak Ir. Yanziwar, MT selaku pembimbing
dua, dan Bapak Rakiman,ST.,MT selaku ketua konsentrasi perawatan dan perbaikan. Penulis
berharap agar penelitian yang akan dilakukan ini dapat bermanfaat untuk mengenalkan kepada
masyarakat tentang pompa injeksi diesel.

15
DAFTAR PUSTAKA

file:///F:/UNTUK%20LAPORAN%20TA/Referensi%20Data/294435927-Zexel-Calibration-Data.pdf

16

Anda mungkin juga menyukai