Anda di halaman 1dari 6

Term Of Reference

Masa Bimbingan 2019


KEMAHASISWAAN IMTK FTUI 2019
Deskripsi Kegiatan
Penanggung Jawab : Ervina Kalinda, Teknik Kimia 2018
Tujuan Kegiatan : Memberi pembekalan kepada mahasiswa baru mengenai core
competence teknik kimia dan teknologi bioproses.
Bentuk Kegiatan : Presentasi tugas mapping lab dengan borang pemahaman dan
Mentoring IPTEK
Tanggal Pelaksanaan : 23 September – 25 September 2019
Subjek : Mentor IPTEK DTK 2019
Objek : Mahasiswa DTK Fase 1 (Semester 1)
Rincian Kegiatan Penanaman

• Mentee menunjukkan dan menjelaskan kepada mentor kemajuan sebagian tugas PKM,
yaitu bagian pendahuluan, isi, dan lampiran (jurnal dll) yang terdapat dalam PKM
GT (masing-masing mentee diberi kesempatan untuk menjelaskan dan berbicara secara
bergantian). Mentor dapat memberikan saran dan masukan kepada mentee.
• Mentor medengarkan presentasi dari tugas mapping lab dan mengajukan beberapa
pertanyaan mengenai tugas sesuai borang penilaian yang akan diberikan
• Penanaman materi mengenai kaitan lab DTK dengan Core Competence teknik kimia dan
bioproses.
• Penanaman materi mengenai Core Competence teknik kimia dan teknologi bioproses
yang tidak terkait lab DTK.
• Penanaman materi mengenai beberapa prospek kerja dari teknik kimia dan teknologi
bioproses.
• Penanaman materi mengenai aplikasi yang dapat dilakukan selama belajar di Teknik
Kimia FTUI dan kaitannya dengan mata kuliah PTK dan PTB (sesuai dengan
pengalaman masing – masing mentor selama berkuliah di DTK)
Rincian Isi Presentasi dan Borang Penilaian

• Mahasiswa akan mempresentasikan hasil mapping labnya dengan format:


1. Denah masing masing lantai,
2. Berisi deskripsi masing – masing lab DTK
3. Tiap mahasiswa harus menentukan lab yang paling diminati.
• Mentor IPTEK akan diberikan borang penilaian dengan 5 pertanyaan di dalamnya yang
diajukan terhadap masing – masing mahasiswa.
• Borang penilaian akan diberikan dari pihak Kema saat briefing mentor, namun jika mentor
tidak datang/tidak mendapat maka harus memprint borang sendiri atau mengontak PJ
(Borang harus diprint).
Materi
Pendahuluan
Teknik Kimia adalah disiplin yang luas yang membawa ilmu kimia murni ke bidang teknik untuk
mengembangkan teknologi, untuk merancang, untuk mengoperasikan dan mengoptimisasi proses
kimia untuk memproduksi produk kimia komersial. Teknik Bioproses adalah salah satu
kekhususan bidang teknik kimia yang bertujuan mengembangkan proses dalam memproduksi
produk-produk dengan basis proses biologi.

Core Competence terkait Lab DTK


Departemen Teknik kimia Universitas Indonesia memiliki beberapa misi, salah satunya
Menyelenggarakan kegiatan Tridharma yang bermutu dan relevan dengan tantangan nasional serta
global yang memiliki nilai-nilai yang telah ditanamkan untuk mengembangkan dan membaktikan
ilmunya dalam profesinya masing-masing menjadi:

1. Sarjana teknik kimia yang dapat menerapkan prinsip-prinsip dasar dan praktis teknik
kimia di industri proses maupun di berbagai bidang kerja lainnya secara profesional dengan
menjunjung tinggi keluhuran etika dan etos kerja;
2. Sarjana teknik kimia yang dapat melakukan dan mengembangkan riset yang berkaitan
dengan profesinya dan/atau siap melakukan studi lanjut di bidang teknik kimia maupun
bidang ilmu terkait (dikaitkan dengan lab dtk)
3. Sarjana teknik kimia yang dapat bekerja dalam tim serta mengembangkan kemampuan
komunikasi dan kepemimpinan yang efektif dalam lingkup kerjanya maupun di masyarakat.

Sedangkan pada jurusan teknologi bioproses

• Lulusan diharapkan dapat menerapkan ilmu dasar teknik kimia dan bioproses untuk bekerja dan
berkarya dalam bidang teknologi proses kimia, mampu mengembangkan diri sebagai
perencana dan pengelola industri, serta mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
• Lulusan program studi teknologi bioproses dapat digambarkan sebagai “Insinyur Universal”
karena mereka mempelajari dasar-dasar ilmu teknik dan rekayasa teknologi biologis.
Mereka merupakan Insinyur yang mampu mengelola sistem dan proses produksi biologi serta
menyediakan solusi alternatif untuk masalah-masalah teknik biologi sesuai dengan etika
profesional.
pada point kedua core teknik kimia dan kedua point dari core bioproses kita tau untuk dapat
melakukan dan mengembangkan riset dibutuhkan tempat dan penelitian suatu bahan.
Laboratorium departemen teknik kimia menyediakan fasilitas untuk mahasiswa dapat
menerapkan studinya dibidang teknik kimia yang dibagi menjadi 2 lab praktikum dan 4 lab
penelitian.
Lab praktikum :
• Dasar proses kimia merupakan lab praktikum kimia dasar dan organik yang bertujuan
untuk mengenalkan jenis jenis proses kimia dan tujuannya
• Unit operasi proses / biop (untuk jurusan bioproses) lab praktikum yang lebih advance
dari sebelumnya berisi alat alat berat pabrik bertujuan untuk mengenalkan unit proses
dari suatu industri, seperti reaktor, dryer, separator, dan lain lain
Lab praktikum
• Rekayasa produk kimia dan alami melakukan kegiaatan penelitian berupa perancangan
produk alami sebagai pengganti minyak bumi ataupun perancangan konstruksi reaktor
kimia. Kelompok riset produk kimia biasanya berbasis minyak sawit. Rpka mencakup hal
mikro seperti katalis yang sifatnya kecil tapi bisa membantu proses jadi lebih baik. Rpka
cakupannya bukan hanya sumber energi tapi juga mencakup obat – obatan, lubrikan, dan
lain2 (contoh prospek kerja : farmasi, makanan, kosmetik, dan lain – lain)
• Intensifikasi proses adalah pengembangan teknik kimia yang mengarah ke proses yang
lebih kecil, lebih bersih dan efisien dalam penggunaan energi dan material. Kelompok
riset Intensifikasi Proses meliputi berbagai bidang teknologi yang semuanya ditujukan
untuk meningkatkan efisiensi proses dengan membuat skala proses lebih kecil. Secara
garis besar lab IP bertujuan untuk meningkatkan efisiensi suatu produk yang telah ada
sehingga memiliki nilai guna yang lebih tinggi dan efek samping yang sedikit.( contoh
prospek kerja : unit pengolahan limbah, industri kimia)
• Energi berkelanjutan adalah lab yang mencakup penelitina untuk meningkatkan
keberlanjutan pasukan energi, mengurangi gas rumah kaca dan e;misis polutan,
Meningkatkan efisiensi energi, Meningkatkan penggmjunan energi terbarukan.
Kelompok riset berupa : material nano untuk energi, pembakaran bersih, produksi
hidrogen dan sel bahan bakar, penyimpanan energi,coal bed metane (CBM), energi
biomassa dan sistem energi berkelanjutan.(contoh prospek kerja : sustainable energy, oil
and gas, petrokimia)
• Lab bioproses melakukan penelitian dalam konversi material biologi kebentuk lain yang
dibutuhkan manusia .Kelompok riset : energi bio, bioteknologi untuk lingkungan,
functional food, permodelan molekular, biokatalis dan biomassa, rancangan bioreaktor,
rancangan produk makanan dan keselamatan proses, dll (contoh prospek kerja
bioteknologi, makanan, industri kesehatan)
Pada dasarnya setiap lab di DTK dapat dikaitkan dengan seluruh prospek kerja teknik kimia
karena setiap bidang pekerjaan memiliki divisi yang berbeda beda dan memiliki tujuan
pekerjaannya masing - masing
Prospek Kerja Teknik Kimia
Teknik kimia memiliki prospek kerja yang cukup luas, lulusan teknik kimia dapat bekerja
di bidang manufaktur, minyak dan gas, farmasi, kesehatan, desain dan konstruksi, pulp dan
kertas, petrokimia, pemrosesan makanan, bahan kimia khusus, polimer, bioteknologi, dan
industri kesehatan dan keselamatan lingkungan, dan lain - lain
Indutsri minyak dan gas

Di FTUI pertama kali teknik kimia di bentuk memiliki mayoritas lulusannya bekerja di bidang oil
and gas saja karena jurusan ini masih bernama petrokimia dan gas, sehingga peminat bidang
minyak dan gas sangat berlimpah,bidang oil and gas pun dinilai tinggi karena memiliki salary yang
sangat besar, selain itu bekerja di perusahaan minyak dan gas merupakan salah satu pekerjaan yang
cukup menjanjikan bagi lulusan Teknik Kimia. Pasalnya, selama di perkuliahan, mahasiswa
Teknik Kimia mempelajari proses yang melibatkan reaksi kimia, seperti termodinamika dan
mekanika fluida. Mahasiswa juga dituntut untuk bisa mendesain proses dengan menerapkan dasar-
dasar Teknik Kimia untuk memulihkan minyak atau gas dari reservoir. Contoh perusahaan yang
bergerak di bidang ini adalah Exxon Mobil, Conoco Philips, Total, Chevron, Pertamina, Medco,
Shlumberger, Halliburton, dan Baker Hughes.

Industri Fast Moving Consumer Goods

FMCG menjadi salah satu pekerjaan favorit sarjana Teknik Kimia karena dinilai dapat
memberikan nilai tambah bagi bisnis yang cukup tinggi. Di FMCG, lulusan Teknik Kimia
bertugas dalam hal rekayasa proses, menganalisis proses produksi, serta mencari cara supaya
proses produksi lebih ekonomis dan memberikan profit yang tinggi. Contoh perusahaan FMCG
adalah Nestle, Unilever, P&G, Johnson&Johnson, L’Oreal, KAO, dan masih banyak lainnya.

Manfaat yang didapatkan jika bekerja di perusahaan ini adalah gaji yang reatif tinggi dan jenjang
karir yang baik, ditambah pula dengan soft skill lainnya, seperti supply chain management, sales,
dan marketing.

Industri Farmasi

Industri farmasi adalah industri obat jadi dan juga bahan baku obat. Industri ini juga merupakan
pilihan favorit lulusan Teknik Kimia. Peran lulusan Teknik Kimia dalam industri ini adalah
membantu desain proses dari Active Pharmaceutical Ingredient (API) dan Drug
Product (DP), scale-up dari skala laboratorium ke skala pabrik, modeling proses, pemahaman
proses, dan perkembangan proses secara umum yang pada akhirnya akan mengurangi biaya dan
menjamin keselamatan, serta ramah lingkungan dalam pembuatan obat.
Contoh perusahaan yang bergerak di bidang farmasi adalah PT Kimia Farma Tbk, PT Biofarma,
PT Sanbe Farma, dan masih banyak lagi lainnya.

Industri Petrokimia

Proses di industri petrokimia banyak melibatkan proses pencampuran, pemisahan, dan proses
konversi kimia yang erat kaitannya dengan yang dipelajari oleh mahasiswa Teknik Kimia. Ilmu
Teknik Kimia yang terpakai pada proses ini adalah analisis kolom distilasi, analisis reaktor
sintesis, analisis kolom absorber, trouble shooting, pengolahan limbah, dan banyak lagi yang
lainnya. Contoh perusahaan yang bergerak di bidang ini adalah Pupuk Sriwidjaja, Pupuk Kaltim,
dan Petrogres.

Industri Pangan

Industri pangan merupakan indutri yang tidak ada matinya selama manusia masih membutuhkan
pangan. Umumnya, produk-produk hasil pertanian bersifat mudah rusak. Oleh karena itu, perlu
adanya inovasi teknologi yang dapat membuat produk tersebut menajdi awet, tetap layak
dikonsumsi manusia, dan aman bagi lingkungan. Pengolahan pangan juga memudahkan
penanganan dan distribusi, memberikan variasi jenis olahan pangan, serta meningkatkan dan
mempertahankan mutu dan gizi pangan.

Pengetahuan yang bisa dikontribusikan oleh lulusan Teknik Kimia berupa proses produksi,
rekayasa proses, pemilihan bahan yang ekonomis, cara pengolahan limbah, dan banyak lainnya.
Perusahaan yang bergerak di bidang pangan ini antara lain Nutrifood, Danone, Nestle, dan
Mayora.

Unit Pengolahan Limbah

Industri pengolahan limbah dapat dijadikan pilihan karir lulusan Teknik Kimia karena lulusan
Teknik Kimia punya dasar yang kuat dalam pengolahan limbah (waste treatment). Disini,
kontribusi lulusan Teknik Kimia adalah menciptakan sebuah penemuan yang dapat mengubah
sampah menjadi bahan yang tepat guna.

Penelitian dan pengembangan

Sesuai dengan core competence teknik kimia untuk dapat mengubah atau mengembangkan suatu
material menjadi produk yang memiliki nilai pakai yang lebih tinggi. Lulusan Teknik Kimia
tentunya sangat berpotensi untuk bekerja di bidang penelitian dan pengembangan untuk meneliti
bahan-bahan baru yang bisa digunakan di berbagai industri atau menemukan inovasi-inovasi
produk baru. Lembaga yang tepat jika ingin meneruskan passion di bidang penelitian dan
pengembangan adalah BPPT, LIPI, atau asisten dosen dan profesor.
Konsultan

Konsultan dinilai dapat membuat lulusan teknik kimia mengembangkan skillnya dalam bidang
bisnis dan managemen. seorang lulusan Teknik Kimia akan mendapatkan tambahan soft skill
berupa analytical thinking, out of the box mind, dan problem solving. Selain dapat
mengembangkan diri, konsultan juga dinilai tinggi dari segi salary yang bisa mencapai 10 – 15 jt
untuk gaji pertamanya. Tapi kebutuhan dalam bidang konsultan tidak cukup banyak sehingga
terdapat seleksi yang ketat untuk dapat bekerja dibidang ini. Bidang konsultan yang menjadi
favorit adalah McKinsey & Company, BCG, Accenture, dan lainnya.

EPCC (Engineering, Procurement, Construction, and Commissioning)

EPCC cukup menarik bagi lulusan Teknik Kimia karena pekerjaan ini erat kaitannya dengan
bidang studi Teknik Kimia yaitu perancangan pabrik kimia. Di bidang ini, lulusan Teknik Kimia
biasanya diminta untuk mengukur peralatan proses pabrik, merancang proses kimia, trouble
shooting, dan banyak lagi. Contoh perusahaan yang bergerak di bidang ini adalah KBR, Saipem,
Technip, Rekayasa Industri, IKPT, dan Tripatra.

Pemberian tugas

▪ Tugas PKM GT yang sudah lengkap dikumpulkan pada 28 September 2019. Tidak usah
diprint.
▪ Dikirim ke email iptekimtkftui@gmail.com dengan format subjek Mentoring_PKM
GT_Nomor kelompok
Contoh: Mentoring_PKM GT_Kelompok 10
▪ Mentor mengarahkan mentee mengisi kuis seputar PKM yang akan dilakukan via online pada
link yang diberikan di grup mentor. Mentor diwajibkan untuk menjaga suasana agar tetap
kondusif selama kuis agar mentee mengerjakan sendiri dan menjawab dengan jujur.

Closing

❖ Mentor menanyakan apakah masih ada pertanyaan seputar materi yang telah disampaikan.
❖ Berikan apresiasi serta semangat untuk memotivasi mentee mengerjakan tugas dan menjalani
mabim.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai