Anda di halaman 1dari 5

#10 Fakta tentang Teknik Kimia Unlam

#10 Fakta tentang Teknik Kimia Unlam


(Sebuah Catatan Mahasiswa Semester 5 Teknik Kimia Unlam)


#1. Teknik Kimia di semester awal memuat mata kuliah seperti kimia analisis, kimia dasar. Kimia fisik, matematika dasar, dan kimia organik.

#2. Tidak ada marginasi antara perempuan dan laki-laki. Hampir seimbang antara kaum hawa dan adam
yang mengisi program studi ini.

#3. Teknik Kimia memiliki lab yang namanya Lab Proses (buat praktikum kimia dasar, kimia anails, kimia
organik, dan kimia fisik), Lab OTK, dan Lab Komp.

#4. Mahasiswa Teknik Kimia sangat berteman baik dengan yang namanya Praktikum. Konon, semester
2 adalah semester yang paling membuat dag dig dug karena di semester ini ada 3 buah praktikum
secara bersamaan (kimia organik, fisika dasar dan kimia analis). Kalo di semester 2 adalah semester
yang paling bikin dag dig dug tiada ujung, semester 5 adalah semester yang paling mencekam. Karena di
semester ini dimulai praktikum OTK untuk pertama kalinya (OTK 1) yang konon katanya, laporan awalnya
aja sudah setebal laporan akhir laporan praktikum lainnya dan praktikumnya bisa sampai seharian dan
malam

#5. Teknik kimia di tingkat 2 sudah mencakup ilmu keteknikkimian yg biasanya buat shock dan eneg kalo
gak bisa. Jarang ada anak teknik kimia sendiri yang ngaku suka dengan jurusan ini. Well,hidup ini emang
penuh perjuangan..
#6. Teknik Kimia Unlam memiliki passing grade yang cukup tinggi loh! No. 2. Yaitu sebesar 34,17 % (
No. 1 nya Pendidikan Dokter sebesar 40,00 %).

#7. Laporan Praktikum membuat mahasiswa Teknik Kimia juga menjalin hubungan yang sangat baik
dengan BEGADANG. Kebut sana kebut sini menyelesaikan laporan. Tapi justru inilah seninya
mahasiswa Teknik, memberikan pengalaman yang lain dari mahasiswa lain

#8. Teknik Kimia memiliki suatu himpunan yang diberi nama HIMATEKKIM, sebagai wadah untuk
berekspresi, penyalur informasi, media apresiasi, dan penyelenggara kegiatan yang berhubungan
dengan keteknikkimiaan maupun nonketeknikimiaan.

#9. Teknik Kimia Unlam sudah memiliki beberapa angkatan, mulai dari angkatan pertama yatu 2005
sampai 2010. Mmm berhubung ini masuk ajaran baru, angkatan di Teknik Kimia berarti jadi nambah 1,
yaitu angkatan 2011.

#10. Lulusan Teknik Kimia memiliki prospek untuk bekerja ke perusahaan-perusahaan industri, seperti
PT. Indocement, PT. Arutmin, dll. Tapi tidak hanya itu, lulusan Teknik Kimia sekarang juga banyak yang
berkarir di dunia perbankan...
- See more at: http://dwitaariyanti.blogspot.com/2011/07/10-fakta-tentang-teknik-kimia-unlam.html#sthash.b1FFM9Nt.dpuf


FAKTA seputar TEKNIK KIMIA (TK) ITB
1. Teknik Kimia itu belajar kimia organik, kimia analitik, dan (sebagian) kimia fisik. tetapi klo ditanya apakah teknik kimia itu tentang kimia dalam
bentuk teknik? salah besar!
2. Teknik kimia dari tahun ke tahun dihuni oleh mayoritas laki-laki dan presentasenya makin lama makin meningkat (duh, tergusur nih kaum
hawanya)
3. Teknik kimia punya praktikum tersendiri yang namanya LABTK. dibilang berat? mungkin karena durasinya 2 hari berturut2 dgn total 14 jam,
deadline laporan kurang dari 24 jam setelah praktikum (klo LABTK 1), n pembicaraan awal n akhir ma dosen secara langsung.
4. Teknik kimia ilmunya emang dasar banget dan mencaplok ilmu di jurusan lain juga kaya TL, FT, MS, Perminyakan, Material, Manajemen,
Ekonomi, IF, ampe Seni rupa! rasain sendiri deh klo ga percaya..hehe
5. Teknik kimia itu berbasiskan laboratorium. tapi jangan ngebayangin labnya kaya lab kimia ato fisikakarena fokus teknik kimia adalah
perancangan industri kimia atau rancang pabrik. jadi labnya merupakan representasi mini dari hal tsb.
6. Teknik kimia di tingkat ke-2 adalah ilmu-ilmu dasar yg biasanya buat shock dan eneg. Jarang ada anak teknik kimia sendiri yg ngaku suka dgn
jurusan ini. well,hidup emg penuh perjuangan
7. Teknik kimia punya himpunan mahasiswanya sendiri yaitu HIMATEK dan keluarga mahasiswa Islamnya yaitu GAMISTEK
8. Dosen di TK ga ada yang galak (seneng kan), tp yg susah dimengerti sangat banyak. hati2lah.
9. Karena ilmunya yg sangat umum dan menyentuh dasar2 proses kimia dan fenomena fisik, lulusan TK bisa bekerja di banyak bidang, bahkan di
bank.
10. TK ITB adalah jurusan kedua tertua yang didirikan di ITB setelah Teknik Sipil dan merupakan jurusan TK tertua di Indonesia.
http://nuriyus.blogspot.com/2013/03/6-pekerjaan-terfavorit-seorang-sarjana.html

1. Oil & Gas (Owner & Services)
Oil & Gas masih merupakan salah satu pekerjaan terfavorit bagi lulusan Teknik Kimia, walaupun sebenarnya bidang ini merupakan ladang
asli lulusan Teknik Perminyakan. Oil & Gas menjadi favorit mayoritas sarjana Teknik Kimia karena dinilai memberikan benefit yang tinggi
baik dari segi salary, maupun dari segi training quality. Career development yang cukup baik juga menjadi alasan orang memilih pekerjaan di
Oil & Gas. Alasan kekompleksan proses industri dan keunggulan teknologi di Oil & Gas juga menjadi tantangan tersendiri bagi sarjana
Teknik Kimia. Perusahaan favorit bagi sarjana Teknik Kimia adalah Exxon Mobil, BP, ConocoPhillips, Total, Chevron, Vico, Shell, Pertamina,
Medco, Schlumberger, Halliburton, Baker Hughes, dan masih banyak lagi.
2. FMCG (Fast Moving Consumer Goods)
FMCG menjadi salah satu pekerjaan favorit sarjana Teknik Kimia, karena dinilai dapat memberikan business sense yang tinggi saat
menekuni di beberapa posisi pekerjaan FMCG.Benefit dari segi salary yang relatif tinggi juga menjadi alasan masuk ke FMCG, ditambah
dengan career path yang baik pula. Skill baru seperti supply chain management, sales & marketing juga menjadi tantangan tersendiri bagi
sarjana Teknik Kimia. Teknologi baru yang ditemukan di production division menjadi tantangan tersendiri lainnya. Perusahaan FMCG yang
menjadi favorit sarjana Teknik Kimia adalah Nestle, Unilever, P&G, Johnson & Johnson, LOreal, KAO, dan masih banyak juga perusahaan
FMCG lokal, seperti Orang Tua (OT), dan lain-lain.
3. EPCC (Engineering, Procurement, Construction, and Commissioning)
EPCC dinilai cukup menarik bagi sarjana Teknik Kimia karena bidang pekerjaan ini sangat erat kaitannya dengan bidang studi sarjana
Teknik Kimia yaitu perancangan pabrik kimia, atau chemical plant design. Perusahaan EPCC dinilai akan memberikan kesempatan yang
besar bagi sarjana Teknik Kimia untuk mengasah ilmu keprofesian Teknik Kimia secara mendalam sehingga ilmu engineeringnya akan
semakin menuju expert. Basic EPCC ada di pendidikan sarjana Teknik Kimia kira-kira hampir 80-90% kurikulum, jadi bidang pendidikan S1
Teknik Kimia memang sangat related langsung dengan dunia kerja EPCC atau EPC. Di bidang ini, sarjana Teknik Kimia akan diminta
mengurusi PFD, P&ID, analisis NME, sizingperalatan proses pabrik, merancang proses kimia, trouble shooting, dan banyak lagi.
Perusahaan favorit pilihan sarjana Teknik Kimia untuk bidang EPCC adalah KBR, Saipem, Technip, Rekayasa Industri, IKPT, Tripatra,
Pasadena Engineering, dan masih banyak lagi.
4. Petrokimia
Petrokimia dinilai cukup menarik bagi sarjana Teknik Kimia sebab dunia Petrokimia juga dinilai erat kaitannya dengan studi pendidikan
kurikulum sarjana Teknik Kimia. Proses di bidang petrokimia banyak melibatkan proses pencampuran, proses pemisahan, dan proses
konversi kimia yang erat kaitannya dengan pendidikan sarjana Teknik Kimia. Bidang petrokimia juga dinilai sangat Teknik Kimia sekali,
karena ilmu Teknik Kimia sangat terpakai di bidang pekerjaan ini, seperti analisis kolom distilasi, analisis reaktor sintesis, analisis kolom
absorber, trouble shooting, pengolahan limbah, dan banyak lagi. Bidang industri pupuk urea dan amonia menjadi favorit pertama bagi
sarjana Teknik Kimia. Perusahaan favorit tersebut antara lain adalah Pupuk Sriwidjaja, Petrogres, Pupuk Kaltim, dan KPA.
5. Chemical Industry
Chemical Industry juga dinilai berhubungan langsung dengan pendidikan sarjana Teknik Kimia. Hal tersebut menjadikan bidang ini juga
menjadi favorit. Apalagi berhubungan dengan chemical. Perusahaan favorit sarjana Teknik Kimia adalah Nalco, Cognis, Givaudan, Lautan
Luas, dan masih banyak lagi.
6. Consultant
Konsultan dinilai dapat mengasah sarjana Teknik Kimia di bidang business sense dan segimanagement skill. Bidang ini akan sangat
mengasah di bidang analtycal thinking, outside the box, dan problem solving. Gaji yang tinggi juga merupakan benefit yang sangat
mendukung pekerjaan ini diminati walaupun bidang ini hanya membutuhkan sedikit SDM. Jadi tentunya proses seleksinya juga akan relatif
sulit dan peluangnya kecil. Bidang konsultan yang menjadi favorit adalah McKinsey & Company, BCG, Accenture, dan lainnya.
Enam bidang pekerjaan ini masih menjadi top favorite bagi sarjana Teknik Kimia. Ke-favorite-an bidang pekerjaan tertentu bisa muncul
dari benefit salary, career development, tantangan pekerjaannya, training system, relationship dengan pendidikan sarjana Teknik
Kimia,business development, management development, dan masih banyak lagi tentunya yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Bidang
pekerjaan yang masih dapat dijelajahi oleh sarjana Teknik Kimia adalah bidang oleochemical, industri renewable energy (bioetanol,
biodiesel, gasifikasi biomassa), industri katalis, agrobisnis, dan berbagai industri speciality chemical , dan masih banyak lagi. Selain itu
pekerjaan seperti dosen / pengajar dan peneliti merupakan bidang pekerjaan yang harus dikembangkan lebih besar agar ke depannya ilmu
Teknik Kimia terus lestari dan berkembang pesat seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi zaman. Bidang entrepreneur di berbagai
bidang usaha juga merupakan bidang yang sedang dijajaki oleh kaum-kaum muda sekarang-sekarang ini.

Hanya sharing saja untuk rekan-rekan dari pengalaman saya di luar.
Menurut saya, ada satu lagi peluang yang sangat besar yang terlewatkan: Water Treatment. Bukan hanya wastewater treatment yah,
tapi water treatment plant atau WTP. Di Indonesia memang WTP layak dibilang secondary line, karena additional untuk Boilers
(ketel uap) di power plants dan industry lainnya (ie. Agro seperti sawit.) But think big! Di Australia, sarjana teknik yang mahir di air,
sangat dipakai. Di beberapa negara, air sudah seperti emas.
Indonesia bisa dibilang royal air. Curah hujan kita tinggi. Di negara2 lain seperti Australia sangatlah berbeda. Kalau job search key
words "chemical engineering water" ratusan yang keluar. Mungkin rekan-rekan ada yang beruntung, bisa mendapatkan pekerjaan di
sana.

Teknik kimia (Inggris: chemical engineering) adalah cabang ilmu teknik atau rekayasa yang mempelajari pemrosesan bahan mentah menjadi barang
yang lebih berguna, dapat berupa barang jadi ataupun barang setengah jadi. Ilmu teknik kimia diaplikasikan terutama dalam perancangan dan
pemeliharaan proses-proses kimia, baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar seperti pabrik

aya seorang pelajar yang berminat
pada bidang kimia namun bingung
menentukan pilihan untuk kuliah kimia
MIPA atau teknik kimia.

Mohon rekan-rekan milis dapat membantu
saya menentukan pilihan.


Demikian potongan sebuah mail yang muncul di milis kimia_indonesia. Rasanya, banyak pelajar SMU yang lain yang juga bingung tentang hal
ini. Apa kamu salah satunya?

Mari kita bandingkan kedua jurusan ini dari dua sisi, yaitu ilmu yang dipelajari dan pekerjaan setelah lulus kuliah.


APA YANG DIPELAJARI?

Mari kita mulai dulu dengan definisi ilmu kimia dan teknik kimia.

Ilmu kimia (chemistry) adalah ilmu yang
menyelidiki sifat dan struktur zat, serta
interaksi antara materi-materi penyusun zat.

Teknik kimia (chemical engineering) adalah
ilmu yang mempelajari rekayasa untuk
menghasilkan sesuatu (produk) yang bisa
digunakan untuk keperluan manusia,
berlandaskan pengetahuan ilmu kimia.


Dari definisi ini, ada tiga poin yang akan kita lihat.


Poin 1: Sifat: Eksplorasi vs. Aplikasi

Salah satu kegiatan dalam ilmu kimia adalah mencari zat atau reaksi baru. Sementara itu, teknik kimia tidak berupaya mengembangkan zat,
struktur, atau reaksi baru, tetapi ia mengaplikasikan dan mengembangkan yang sudah ada.

Perlu dicatat, walaupun teknik kimia tidak mencari sesuatu yang baru dari sisi kimia, namun ia mencari sesuatu yang baru dari sisi teknik
produksi.


Poin 2: Orientasi: Ilmu Pengetahuan vs. Industri

Misalkan ada sebuah reaksi yang ditemukan sebagai berikut.


A + B > C + D


Hasil reaksi terbentuk dengan perbandingan C sebanyak 70% dan D 30%. Dari hasil reaksi ini, produk yang berguna adalah D.

Terhadap reaksi ini, bidang ilmu kimia dan teknik kimia akan bersikap berbeda.

Ilmuwan kimia akan berupaya merekayasa reaksi A + B tersebut agar menghasilkan D dengan persentase yang lebih besar lagi. Upaya
tersebut dilakukan dengan berusaha mengetahui lebih detail tentang apa yang mempengaruhi reaksi A + B, sampai ke tingkat molekular
bahkan sampai ke tingkat atom.

Orang teknik kimia akan mencari cara untuk mengoptimalkan proses reaksi tersebut agar dihasilkan produk D yang ekonomis, yaitu yang
biaya produksinya paling murah. Mereka akan mempelajari proses mana yang harus dipilih; alat untuk mengatur suhu dan tekanan reaksi;
alat untuk mempersiapkan bahan bakunya; alat untuk memurnikan produk; dan lain-lain.


Poin 3: Target Skala: Kecil vs. Raksasa

Ilmu kimia mempelajari reaksi dengan melakukannya pada skala kecil di lingkungan laboratorium, misalnya dalam hitungan gram saja.
Sementara teknik kimia mempelajari reaksi untuk dilakukan pada skala besar, misalnya dalam hitungan ton. Ini karena hasil penelitian teknik
kimia akan diterapkan pada bidang industri.


PEKERJAAN SETELAH LULUS

Salah satu yang membuat kita bimbang waktu memilih jurusan adalah tentang pekerjaan setelah kita lulus kuliah nanti. Apa ada lowongan
pekerjaan untuk lulusan ilmu kimia? Bidangnya seperti apa? Kalau untuk teknik kimia?

Lulusan ilmu kimia bisa bekerja misalnya di laboratorium, di bidang pendidikan sebagai guru atau dosen, atau di bagian Kendali Mutu (Quality
Control) di pabrik.

Lulusan teknik kimia biasa bekerja di pabrik yang memproduksi barang-barang melalui proses kimia, misalnya di pabrik semen, pupuk, kilang
minyak, dan sebagainya.

Tetapi, apakah lulusan ilmu kimia tidak bisa bekerja di bidang "milik" orang teknik kimia, dan sebaliknya?

Tidak ada masalah. Kedua ilmu ini punya pijakan yang sama yaitu kimia. Lulusan ilmu kimia bisa saja bekerja di Bagian Produksi, dan lulusan
teknik kimia bisa saja bekerja di laboratorium.

Hanya saja, setelah bekerja mereka perlu belajar lebih keras dibanding kalau mereka memilih jalur pekerjaan yang "normal". Namun kalau
mau belajar, ini bukan hal yang mustahil.

Timbul pertanyaan, kalau kita mengambil pekerjaan yang "tidak sesuai" dengan kuliah kita, bukankah ilmu kita sia-sia?

Tidak juga. Toh waktu berkuliah kita akan belajar bagaimana memecahkan masalah secara sistematis, bagaimana berpikir dengan logis,
bagaimana menghadapi bermacam-macam orang, dan bagaimana berdiplomasi. Ini semuanya adalah ilmu yang sangat penting dalam
pekerjaan dan berlaku secara universal, tidak bergantung pada apa jenis pekerjaannya.

Di milis kimia_indonesia ada beberapa rekan kita yang bekerja pada bidang yang "tidak semestinya". Simak cerita mereka.

"Saya seorang teknik kimia, sekarang bekerja di bagian Lab. Mikrobiologi. Sekarang saya harus banyak lagi mempelajari hal-hal baru dan
harus menyesuaikan dulu dengan pekerjaan yang nantinya akan saya hadapi."
Ikhsan Guswenrivo


"Saya sendiri dari kimia murni baik S1 maupun S2. Bahkan SMA-pun dari analis kimia. Tapi saya pernah bekerja di lab dan Bagian Produksi.

Memang pada kenyataannya untuk orang kimia murni pada saat bekerja di bagian produksi kita harus banyak buka-buka dulu buku wajibnya
orang teknik kimia seperti "Perrys Chemical Engineers Handbook" dan "Basic Thermodynamics". Begitu juga orang teknik kimia kalau
ditempatkan bekerja di lab harus buka-buka buku wajibnya orang kimia murni. Karena sebetulnya antara orang kimia dan teknik kimia sama-
sama punya basis kimia yang kuat, masing-masing menjadi mudah untuk mempelajarinya.

Di bagian Lab maupun Produksi saya menempatkan baik orang kimia murni maupun orang teknik kimia sehingga saling melengkapi. Alhasil
kita
punya tim yang solid antara produksi dan lab."
Miftahudin Maksum
PT. Universal Laboratory
Tj.Uncang Batam (*)


"Saya S1 di kimia MIPA, penelitian saya tentang polimer. Sekarang saya di graduate school, biarpun tetap di bidang kimia, topik
penelitiannya beda sekali. Saya harus belajar tentang neuron cell culture, tentang biomaterial, dan lain-lain (research saya tentang surface
modification for retinal and cortical implant)"
Paulin Wahjudi
University of Southern California
Department of Chemistry (*)


PENUTUP

Setelah membaca tulisan ini, moga-moga sekarang kamu sudah lebih mantap untuk menentukan pilihan jurusanmu.

Saat sudah masuk kuliah nanti, jangan lupa untuk tetap membuka mata dan pikiran terhadap perkembangan teknologi. Pada saat ini, banyak
topik penelitian yang berupa penelitian antarbidang ilmu. Kita tidak cukup hanya mengerti kimia MIPA ataupun teknik kimia saja, tetapi juga
belajar lagi entah tentang elektro, biologi, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai