Anda di halaman 1dari 8

AWAL MULA ISLAM MASUK DI INDONESIA

1. Berita Cina Pada Zaman Dinasti T’ang & Sumber -sumber Jepang

Berdasarkan berita-berita Cina pada abad ke-7 M (zaman dinasti Tang), dan sumber-
sumber Jepang pada abad ke-8, memaparkan pendapat para ahli bahwa orang-orang
muslim dari Arab telah datang ke Negara-negara melayu, khususnya Sumatera pada abad
ke-7 M. Berita-berita Cina tersebut memaparkan bahwa pada masa itu terdapat sebuah
kerajaan di Jawa. Kerajaan tersebut adalah kerajaan Holing di Jawa Timur yang pada tahun
675-676 M dipimpin oleh raja Sima. Berita mengenai kerajaan Holing ini sampai ke negeri
Ta-Cheh (Arab) yang kemudian mengirim utusannya ke kerajaan Holing. Serta sumber-
sumber Jepang menejelaskan tentang banyaknya kapal yang berlabuh di khanfu (Kanton),
yang terdiri dari kapal-kapal Ta-Cheh dan orang-orang Pasai (A. Hasjemi : 1981)
2. Batu Nisan Fatimah Binti Maemun
Batu nisan Fatimah Binti Maemun merupakan sebuah bukti fisik perkembangan islam diIndonesia yang
ditemukan di Jawa timur ,Leran (Gresik). Pada batu nisan Fatimah Binti Maemun tetulis tahun 1082 M,
sehingga di simpulkan bahwa pada abad ke-11 menunjukkan sudah terjadinya perkembangan islam di
Indonesia (Mujilan, dkk). Bahan serta tulisan yang digunakan pada batu nisan makam terebut bergaya
kufi, sehingga menimbulkan kesan kuat bahwa batu nisan tersebut dibuat di Gujarat, India. Sejak saat itu
islam mulai berkembang di seluruh Nusantara (syarif : 2014).

3. Perjalanan Marco Polo
Didalam sebuah buku yang berjudul Le Livre de Marco Polo, dituliskan perjalanan Marco polo dari cina
menuju Persia melalui selat Malaka. Ketika melalui selat Malaka ia singgah di Aceh sekitar tahun 1292 M,
dan pada saat itu banyak pedagang islam dari Gujarat yang sedang berdagang sambil menyebarkan Islam
secara suka rela kepada penduduk .
4. Berita Ibnu Batutah

Ibnu Batutah menyampaikan bahwa ketika kunjungan ke Samudra Pasai pada tahun 1345 M,rajanya
menggunakan Madzhab Syafi’I yang banyak berada di Mesir dan Mekah.

5. Berita Ma-Huan
Pada tahun 1413-15M, ia pernah melakukan perjalanan pelayaran menuju pesisir Jawa. Di dalam
bukunya yang berjudul Ying-yai Sheng-Lan ia menceritakan ketika mengunjungi Jawa, ia
menemukan perkumpulan orang-orang islam Gersik. Dari keberadaan orang-orang di Gresik tersebut
telah membuktikan bahwa pada abad ke-14 di Indonesia sudah terjadi Islamisasi.
6. Batu Nisan Maulana Malik Ibrahim
Bukti fisik lainnya mengenai perkembangan islam di Indonesia adalah dengan ditemukannya
batu nisan Syekh Maulana Malik Ibrahim di Gresik. Syekh Maulana Malik Ibrahim merupakan seorang
wali songo. Pada batu nisan tersebut tertulis angka 1419, sehingga banyak yang menyimpulkan
bahwa pada tahun terebut sudah terjadi Islamisasi di Indonesia.
DAKWAH ISLAM DI INDONESIA

Dakwah yang dilakukan oleh para ulama’ di Indonesia sangat memperhatikan kondisi sosial budaya
masyarakat Indonesia. Karena itu metode yang dipergunakan dalam berdakwah adalah:

a. Keteladanan
b. Ceramah
c. Perkawinan
d. Menggunakan kesenian sebagai daya tarik massa;
e. Pendekatan tasawuf (mistisisme dalam Islam)
DAKWAH ISLAM DI INDONESIA ZAMAN KERAJAAN

Di abad 13 Masehi berdirilah kerajaan-kerajaan Islam diberbagai penjuru di


Nusantara. Yang merupakan momen kebangkitan kekuatan politik umat
khususnya didaerah Jawa ketika kerajaan Majapahit berangsur-angsur turun
kewibawaannya karena konflik internal. Hal ini dimanfaatkan oleh Sunan Kalijaga
yang membina di wilayah tersebut bersama Raden Fatah yang merupaka
keturunan raja-raja Majapahit untuk mendirikan kerajaan Islam pertama di pulau
Jawa yaitu kerajaan Demak. Bersamaan dengan itu mulai bermunculan pula
kerajaan-kerajaan Islam yang lainnya, walaupun masih bersifat lokal.
DAKWAH ISLAM DI INDONESIA ZAMAN PENJAJAHAN

Pada abad 17 masehi tepatnya tahun 1601 datanglah kerajaan Hindia Belanda ke daerah
Nusantara yang awalnya hanya berdagang tetapi akhirnya menjajah. Belanda datang ke
Indonesia dengan kamar dagangnya yakni VOC, semejak itu hampir seluruh wilayah nusantara
dijajah oleh Hindia Belanda kecuali Aceh. Saat itu antar kerajaan-kerajaan Islam di nusantara
belum sempat membentuk aliansi atau kerja sama. Hal ini yang menyebabkan proses penyebaran
dakwah terpotong.
Para ulama turut berupaya dalam melawan penjajahan. Ini dapat dibuktikan dengan adanya
hikayat-hikayat pada masa kerajaan-kerajaan Islam yang syair-syairnya berisikan perjuangan.
Ulama-ulama menggelorakan Jihad melawan kaum kafir yaitu penjajah Belanda.
DAKWAH ISLAM DI INDONESIA ERA KEMERDEKAAN

Pengelolaan pemerintahan di era kemerdekaan Indonesia pun banyak didukung dengan gerakan kaum
muslimin. Sebagai contoh, terbentuknya organisasi Masyumi, alias Majelis Syuro Muslimin Indonesia, yang
turut membantu hukum dan rumpun rakyat di Indonesia. Selain itu, ada pula PSII, dan PERTI.

Tokoh-tokoh Islam tersebut pada revolusi fisik telah turut dalam pemerintah seperti M. Natsir yang menjabat
Menteri Penerangan dan Moh. Roem yang terlibat perundingan dengan Belanda, atau yang biasa terkenal
dengan perundingan Roem-Royen.

Peran ini pada akhirnya membuat Sukarno mempercayakan M. Natsir untuk menjadi perdana menteri pada
tahun 1950 dari suatu kabinet. Kabinet tersebut menjadi kabinet pertama yang dipercayakan kepada seseorang
dari partai politik Islam
Selanjutnya, kabinet Natsir diteruskan oleh Burhanudin Harahap dari organiasi Masyumi. Dalam kabinet ini
juga terdapat unsur NU, seperti Muhammad Ilyas sebagai Menteri Agama dan R. Sunarjo sebagai menteri
dalam negeri. Dari kalangan PSSI Harsono Cokroaminoto.

Berdirinya negara Indonesia bukan akhir dari dakwah Islam di Indonesia, walaupun sebagian ulama
ada yang membuat pernyataan bahwa negara Indonesia adalah final atau akhir dari perjuangan. Masih
banyak hal yang perlu dibenahi dan diperbaiki untuk mendekati model Islam ideal sebagaimana yang
terwujud dalam generasi para sahabat Nabi. Dilihat dari berbagai aspek, masih sangat banyak hal yang
perlu dikerjakan. Masih sedikit jumlah anak Sarjana, masih banyak pula yang belum memiliki pekerjaan
tetap.

Anda mungkin juga menyukai