Anda di halaman 1dari 11

KARAKTERISTIK AJARAN AGAMA

ISLAM
1. Agama Islam merupakan agama Tauhid

• Berarti Islam adalah satu-satunya agama yang mengajarkan keesaan Allah SWT.

• Secara murni, tauhid merupakan ajaran yang mendasari seluruh ajaran Islam.

• Selain itu, ketauhidan merupakan salah satu syarat diterimanya suatu amal
perbuatan di samping harus sesuai dengan tuntunan Rasulullah.
• Dalil Qur’an mengenai keutamaan dan keagungan tauhid, antara lain surah Al-
Ikhlas dan QS. Az-Zumar 39:2-3.
• ‫ين ال َْخا ِل ُص‬ ّ ِ ‫ َأل َا لِل َّ ِه‬.‫ين‬
ُ ‫الد‬ ّ ِ ‫خلِ ًصا ل َّ ُه‬
َ ‫الد‬ ْ ‫اعبُ ِد الل َّ َه ُم‬
ْ ‫َف‬
• “Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Ingatlah,
hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik).” (Az-Zumar 39:2-3)
2. Agama Islam adalah Agama yang
Sempurna

• Agama Islam mengandung ajaran yang mengatur kehidupan manusia dalam segala
bidang, yakni bidang agama dan muamalah (kemanusiaan).
• Bidang muamalah memiliki cakupan yang sangat luas, antara lain bidang ekonomi, sosial,
politik, pendidikan, kesehatan, pekerjaan, hingga disiplin ilmu yang baik dan benar.
• Dengan kesempurnaan agama Islam tersebut, orang Islam akan selalu memiliki landasan
serta pedoman dalam berbuat.
• Kesempurnaan agama Islam ditekankan firman Allah pada QS. Al-Maidah 5:3,

ُ ‫علَيۡكُمۡ ِنع َۡم ِتي َو َر ِض‬


• ۚ‫يت لَك ُُم ٱلِۡإسۡل َ َٰم ِدي ٗنا‬ ُ ‫ۡت لَكُمۡ ِدينَكُمۡ َوَأت َۡمم‬
َ ‫ۡت‬ ُ ‫ٱلۡيَوۡ َم َأك َۡمل‬
• “Pada hari ini, telah Kusempurnakan agama kalian untuk kalian, dan telah Kucukupkan
Nikmat-Ku bagi kalian, dan telah Kuridhai Islam sebagai agama kalian.” (QS. Al-Maidah 5:3)
3. Agama Islam adalah agama fitrah

• Secara bahasa, fitrah artinya al-khilqah yaitu keadaan asal ketika seorang manusia
diciptakan oleh Allah
• Adapun agama fitrah berarti agama Islam sesuai dengan fitrah kehidupan manusia.
• Bahkan, Islam dengan segenap ajarannya ingin memanusiakan manusia dan senantiasa
menjaga manusia agar tetap berada di jalan fitrah.
• Oleh karena itu Islam memberi petunjuk mengenai kepada siapakah seharusnya kita
menghambakan diri.
• Sehubungan dengan konsep agama fitrah, dalam QS. Ar Rum:30, Allah SWT. berfirman
• ‫ين ٱلْقَ ِيّ ُم َول َٰ ِك َّن َأكْثَ َر ٱلن ّ َِاس ل َا‬ ّ ِ ‫خل ِْق ٱلل َّ ِه ۚ َٰذ ِل َك‬
ُ ‫ٱلد‬ َ ‫يل ِل‬
َ ‫عل َيْ َها ۚ ل َا تَبْ ِد‬
َ ‫َاس‬ ِ َ ِ َ َ ‫ين َح ِنيفًا ۚ ِف ْط َر‬
َ ّ ‫ت ٱلل ّه ٱل ّتى َف َط َر ٱلن‬ ّ ِ ِ‫َفَأ ِق ْم َو ْج َه َك ل‬
ِ ‫لد‬
‫ون‬
َ ‫يَ ْعل َُم‬
• “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah
yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.
(Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”(QS. Ar-Rum:30)
4. Agama islam merupakan agama yang
universal
• Artinya, agama Islam berlaku bagi seluruh manusia, laki-laki maupun perempuan, dari suku
serta ras manapun, hingga akhir masa.
• Allah telah mengutus Nabi Muhammad SAW. sebagai nabi dan rasul terakhir (khatamul
anbiya) sehingga agama Islam merupakan agama yang berlaku terus menerus hingga akhir
masa.
• Selain itu, agama Islam mengakui bahwa tiap manusia memiliki tanggung jawab kepada
Allah SWT.
• Keuniversalan agama Islam disiratkan dalam firman Allah pada QS. Saba 34:28,
• َ ‫َو َما َأ ْر َسلْنَا َك ِإ ال ك َا ّفَ ًة لِلن ّ َِاس بَ ِش ًيرا َون َ ِذ ًيرا َول َ ِك َّن َأكْثَ َر الن ّ َِاس ال يَ ْعل َُم‬
‫ون‬
• "Dan Kami tidak mengutus kamu (Muhammad), melainkan kepada umat manusia
seluruhnya, sebagai pembawa berita gembira, dan sebagai pemberi peringatan, tetapi
kebanyakan manusia tiada mengetahui." (QS. Saba 34:28)
5. Agama yang mengandung kebenaran
mutlak
• Artinya adalah kebenaran ajaran Islam tidak tergantung pada kebenaran unsur-
unsur lain, karena ajaran Islam berasal dari Allah SWT. dan Allah SWT.
merupakan Dzat Yang Maha Benar.
• Allah menekankan hal tersebut dalam firmannya pada QS. Al-Mu’minun:71,

• ‫ات َوالَْأ ْر ُض‬


ُ ‫الس َم َو‬
َّ ‫ت‬ِ ‫اء ُه ْم لَفَ َس َد‬ ‫َأ‬
َ ‫َول َ ِوـ اتَّبَ َع ال َْح ُّق ْه َو‬
• ‫ون‬
َ ‫عـ ْن ِذك ِْر ِه ْم ُم ْع ِر ُض‬ ُ َ ‫يه َّن بَ ْل َأتَيْن‬
َ ‫اه ْم ِب ِذك ِْر ِه ْم َف ُه ْم‬ ِ ‫َو َم ْن ِف‬
• ”Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan
bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan
kepada mereka kebanggaan mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu.”
(QS Al-Mu’minun:71)
• Ayat di atas secara jelas membantah pandangan yang mengatakan bahwa
kebenaran bersifat relatif sesuai hawa nafsu manusia.
• Bahkan, melalui ayat ini Allah ta’aala menegaskan betapa dahsyatnya dampak
yang bisa timbul dari mengakui kebenaran berbagai pihak secara sekaligus.
• Digambarkan bahwa langit dan bumi bakal dapat binasa karenanya. Hal tersebut
disebabkan karena masing-masing pembela kebenaran pasti akan
mempertahankan otoritas kebenarannya tanpa bisa menunjukkan dalil atau
wahyu Ilahi yang membenarkannya.
• Lalu, atas dasar apa seorang muslim mengklaim kebenaran mutlak ajaran Islam?
Tentunya berdasarkan wahyu otentik kitab suci Al-Qur’an. Di dalam Al-Qur’an
Allah SWT. jelas-jelas berfirman:
• َ ‫ال َْح ُّق ِم ْن َر ِبّ َك َفل َا تَكُون َ َّن ِم َن ال ُْم ْمتَ ِر‬
‫ين‬
• ”Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk
orang-orang yang ragu.” (QS Al-Baqarah ayat 147)
RUANG LINGKUP AJARAN
AGAMA ISLAM
• Secara garis besar, agama Islam mengandung tiga ajaran
pokok, yaitu (1) akidah atau iman; (2) syariah atau Islam; dan (3)
akhlak atau ihsan. Pembagian ruang lingkup ajaran agama Islam
pada ketiga ajaran tersebut didasarkan pada aspek hubungan
antara fungsi ajaran agama Islam dengan potensi kehidupan
manusia yang menerima amanah sebagai khalifah Allah di bumi
untuk menunaikannya sehingga agama Islam sebagai “rahmatan
lil ‘alamin” di alam kehidupan ini dapat terealisasi.
SUMBER AJARAN AGAMA ISLAM
• Sumber ajaran Islam adalah Al-Qur’an, sunnah atau hadits
dan ijtihad (ra’yu). Para ulama berpendapat bahwa ketiga
sumber tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisah-pisahkan. Menurut mereka, tidak bisa Al-Qur’an berdiri
sendiri tanpa Sunnah, dan begitu pula Sunnah tanpa Al-Qur’an.
Akal pikiran mempunyai peran yang sangat penting untuk
memecahkan berbagai permasalahan yang tidak diatur secara
tegas dalam Al-Qur’an dan Hadis melalui ijtihad.

Anda mungkin juga menyukai