Anda di halaman 1dari 20

CURRICULUM VITAE

• NAMA : ARIF ROKHMAN,S.Pd.I, MA


• TTL : PURWOREJO,30 Oktober 1970
• STATUS : Menikah
Alamat : Jl Pembangunan 3 no 46 rt 03/05 Karangsari, Neglasari Kota Tangerang
HP/email : 085694929021/rokhman97@gmail.mail.com
DOSEN : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PEKERJAAN : W. KEPALA SEKOLAH SMK ALHUSNA
W. KEPALA SEKOLAH SMP GARUDA
KEGIATAN
KEAGAMAAN : PENGISI KHATIB JUMAT DAN MAJELIS TALIM
ORGANISASI : SEKRETARIS MUI KOTA, KETUA FORLIGHT ( FORUM MUBALIG TANGERANG
Pengertian sumber hukum islam

• Sumber ajaran Islam ialah segala sesuatu yang dapat dijadikan


acuan, pedoman, dasar dalam menjalankan syariat islam. Sumber
pokok ajaran Islam itu ada tiga macam, diantaranya yaitu Al-
Qur’an, Hadits dan Ijtihad. Dari kalangan para Ulama, sumber
paling utama itu adalah Qur’an dan Hadits (Sunnah).
Sumber sumber hukum Islam

• Alquran
Menurut bahasa alquran adalah “bacaan” bentuk masdar dari kata
“Qara’a Yaqra’u artinya “ Membaca”.
• 
• )18( ُ‫) فَِإ َذا قَ َرْأنَاهُ فَاتَّبِ ْع قُ ْرآنَه‬17( ُ‫) ِإنَّ َعلَ ْينَا َج ْم َعهُ َوقُ ْرآنَه‬16( ‫سانَكَ لِتَ ْع َج َل بِ ِه‬
َ ِ‫اَل تُ َح ِّركْ بِ ِه ل‬
Artinya janganlah kamu gerakan lidahmu untuk ( membaca ) Alquran
karena hendak cepat cepat menguasasinya. Sesungguhnya atas
tanggungan kamilah mengumpulkan ( dia didalam dadamu ) dan
membuatmu Pandai ) membacanya maka apabila kami telah selesai
membacanya maka ikuti bacaanya. ( alqiyamah 75: 16-18 )
Pengertian secara terminologi

• Al-Qur’an adalah kalamullah yang berisikan firman-firman Allah,


diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai salah satu
mukjizatnya melalui perantara malaikat Jibril. Al-Qur’an yang
merupakan kitab suci umat Islam yang berisikan tentang aqidah,
ibadah, hukum, peringatan, kisah-kisah dan isyarat pengembangan
iptek yang dijadikan sebagai acuan dan pedoman hidup bagi umat
Nabi Muhamad SAW.
َ ُ‫ِإنَّا َأ ْن َز ْلنَاهُ قُرْ آنًا َع َربِيًّا لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْعقِل‬
• ‫ون‬
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu
memahaminya“. (QS. Yusuf: 2)
Keaslian al quran/otentik
• Alquran sejak diturunkan pada masa rasulullah saw sampai sekarang tetap
terjaga akan keaslianya. Disamping alquran dihafal alquran juga sudah dituliskan
atau dibukukan pada masa rasulullah saw oleh dewan penulis wahyu. Ketika
wafat dilanjutkan pada masa khalifah abu bakar ( 11-13 H atau 632-634 M dan
dilanjutkan masa khalifah usman bin affan ( 23-35 H atau 644-656 M ) dengan
cara bentuk yang sempurna )
• Alquran diturunkan dalam waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari
• Dan alquran diturunkan dalam bahasa arab
• ‫ضلُّ هَّللا ُ َم ْن يَ َشا ُء َويَ ْه ِدي َم ْن يَ َشا ُء ۚ َوهُ َو ْال َع ِزي ُز ْال َح ِكي ُم‬ ٍ ‫ َو َما َأرْ َس ْلنَا ِم ْن َرس‬Terjemah
ِ ُ‫ُول ِإاَّل بِلِ َسا ِن قَ ْو ِم ِه لِيُبَي َِّن لَهُ ْم ۖفَي‬
Arti: Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya,
supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah
menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa
yang Dia kehendaki. Dan Dialah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.
Menghafal dan mengamalkan quran

• Membaca Al Quran adalah perdagangan yang tidak pernah


merugi
َ ‫صاَل ةَ َوَأ ْنفَق;ُوا ِم َّما َر َز ْقنَا ُه ْم; ِس ; ًّرا َو َعاَل ِنيَ ًة َي;;رْ ج‬
• {‫ُون ِت;;; َجا َرةً لَ ; ْن‬ َّ ‫ون ِك;تَ َاب هَّللا ِ َوَأقَا ُموا ا;;ل‬ َّ
َ ُ‫ا;;ل ِذ َين َي;; ْتل‬
)30( ‫) لِ ;ي َُوفِّيَهُ ْم; ُأجُو َر ُه ْم; َويَ ِزي َد ُه ْم; ِمْن َف;;;ضْ لِ ِه; ِإنَّهُ; َغفُو ٌر َش ; ُكو ٌر‬29( ‫} َت;;;بُو َر‬
• “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan
sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan,
mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”. “Agar Allah menyempurnakan kepada
mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Fathir: 29-30).
• Ibnu Katsir rah
Prinsip-prinsip penetapan hukum dalam al-
quran
1. tidak memberatkan
• ‫ت‬ ْ َ‫ف هَّللا ُ نَ ْفسًا ِإاَّل ُو ْس َعهَا ۚ لَهَا َما َك َسب‬
ْ َ‫ت َو َعلَ ْيهَا َما ا ْكتَ َسب‬ ُ ِّ‫ۗ اَل يُ َكل‬
Allah tidak memebebani sesuai dengan kemampuan AlBaqoroh ayat 286
2. Keseimbangan antara jasmani dan rohani
Alqhosos ayat 77
3. Bertahap berangsur –angsur

۞ ۗ ‫ون قُ ِل ْال َع ْف َو‬ َ َ‫اس َوِإ ْث ُمهُ َما َأ ْكبَ ُر ِم ْن نَ ْف ِع ِه َما ۗ َويَ ْسَألُون‬
َ ُ‫ك َما َذا يُ ْنفِق‬ ِ َّ‫ك َع ِن ْال َخ ْم ِر َو ْال َمي ِْس ِر ۖ قُلْ ِفي ِه َما ِإ ْث ٌم َكبِي ٌر َو َمنَا ِف ُع لِلن‬ َ َ‫يَ ْسَألُون‬
َ ‫ت لَ َعلَّ ُك ْم تَتَفَ َّكر‬
‫ُون‬ َ ِ‫َك ٰ َذل‬
ِ ‫ك يُبَي ُِّن هَّللا ُ لَ ُك ُم اآْل يَا‬
Arti: Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa
manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka
nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu
berfikir,
PEMBAGIAN HUKUM DALAM ALQURAN

1. Hukum –hukum i’tiqodiyah ( tentang keimanan )


2. Hukum Khuluqiyah ( berkenaan dengan akhlak )
3. Hukum amaliah ( hukum syari’ah )
a. Hukum yang mengatur hamba dengan kholiknya ( sholat ,Puasa
Haji
b. Hukum muamalah hubungan antar manusia
Nikah, mawaris, jual beli, sewa menyewa, utang piutang dsb
Kedudukan alquran

• Sumber hukum utama


• Sebagai penegas aqidah
• Sebagai penegas ibadah
• Sebagai ibroh /pelajaran orang dahulu
• Pembawa berita gembira
• Pedoman hidup
• Sebagai ashifa /obat rohani
• Sebagai motivasi
• Solusi problematika hidup
Sumber ajaran islam ke 2 adalah alhadist

• Definisi dan Pengertian Hadits


• Istilah hadits pada dasarnya berasal dari bahasa Arab yaitu dari
kata “Al-hadits” yang artinya adalah perkataan, percakapan atau
pun berbicara. Jika diartikan dari kata dasarnya, maka pengertian
hadits adalah setiap tulisan yang berasal dari perkataan atau pun
percakapan Rasulullah Muhammad SAW. Dalam terminologi agama
Islam sendiri, dijelaskan bahwa hadits merupakan setiap tulisan
yang melaporkan atau pun mencatat seluruh perkataan, perbuatan
dan tingkah laku Nabi Muhammad SAW
Berdasarkan Keutuhan Rantai Sanad

• Berdasarkan tingkat keutuhan rantai Sanadnya, hadits dapat


digolongkan ke dalam 6 jenis, yaitu :
• Hadits Mursal – Merupakan hadits yang penutur satunya tidak
dijumpaik secara langsung.
• Hadits Munqathi’ – Merupakan hadits yang putus pada salah satu
atau pun dua penutur.
• Hadits Mu’dlal – Merupakan hadits yang terputus pada dua generasi
penutur secara berturut – turut.
• Hadits Mu’allaq – Merupakan hadits yang terputus sebanyak 5
penutur, dimulai dari penutur pertama secara berturut – turut.
• Hadits Mudallas – Merupakan hadits yang tidak tegas disampaikan
Berdasarkan Jumlah Penutur

• Berdasarkan Jumlah penuturnya, hadits dapat dikelompokkan ke


dalam 2 jenis hadits, yaitu :
• Hadits Mutawatir – Merupakan hadits yang diriwayatkan oleh
sekelompok orang yang sudah sepakat untuk saling mempercayai.
• Hadits Ahad – Merupakan hadits yang diriwayatkan oleh
sekelompok orang yang belum mencapai tingkatan mutawatir.
Hadits Ahad sendiri dapat dikelompokkan ke dalam tida macam
hadits yaitu Gharib, Aziz, dan Mansyur
Berdasarkan Tingkat Keaslian Hadits

• Berdasarkan tingkat keasliannya, hadits dapat dibagi menjadi 4 macam


hadits, yaitu :
• Hadits Sahih – Merupakan hadits yang sanadnya bersambung, paling diakui
tingkat keasliannya dan paling banyak diterima oleh kelompok ulamah.
• Hadits Hasan – Merupakan hadits yang sanadnya bersambung, namun
diriwayatkan oleh rawi yang tidak sempurna ingatannya.
• Hadits Dhaif – Merupakan hadits yang sanadnya tidak bersambung atau pun
diriwayatkan oleh rawi yang tidak kuat ingatannya / tidak adil.
• Hadits Maudlu’ – Merupakan hadits yang dicurigai palsu atau pun karangan
manusia.
Isitlah isitlah dalam hadist
• Rawy ( orang yang menyampaikan atau menuliskan kitab yang pernah
didengar dari gurunya
• Matan ( Redaksi /Pembicaraan, materi berita
• Sanad ( jalan penghubung antara rawy
PENGERTIAN HADIS KUDSI
• Sementara al-Munawi memberikan pengertian,
‫• الحديث القدسي إخبار هللا تعالى نبيه عليه الصالة والسالم معناه بإلهام أو بالمنام فأخبر النبي ص;لى هللا عليه وسلم‬
‫عن ذلك المعنى بعبارة نفسه‬
• Hadis qudsi adalah berita yang Allah sampaikan kepada Nabi-
Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam secara makna dalam bentuk ilham atau
mimpi. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan berita
‘makna’ itu dengan redaksi beliau. (Faidhul Qodir, 4/468
Macam –macam hadist

• Qouliyah ( hadist berupa ucapan dan perkataan nabi)


• Fi’liyah ( hadist berbentuk Perbuatan Nabi )
• Taqririyah ( Keputusan perbuatan sahabat yang disaksikan atau
didengan oleh nabi, dan nabi tidak menegur atau menyalahkanya )
Segi berperan
Marfu yaitu hadist yang disandarkan kepada nabi
Mauquf yaitu hadist disandarkan kepada Sahabat
Maqthu yaitu hadist disandarkan kepada Tabi’in
KEDUDUKAN HADIS TERHADAP ALQURAN

• Berfungsi menetapkan dan memperkuat hukum yang telah


ditentukan oleh al-quran.
• Memberikan perincian penafisran ayat –ayat alquran yang masih
mujmal, memberikan taqyid ( persyaratan ) ayat ayat alquran yang
masih mutlak dan memberikan tahsis ( penentuan khusus )ayat
ayat quran yang masih umum, seperti sholat, puasa zakat dan
ibadah haji
• Menetatpkan hukum yang tidak didapati dalam alquran.
• Seperti larangan mengawini saudara sepersusuan
IJTIHAD/IJMA

• pengertian ijtihad dilihat dari isitilah adalah mencurahkan semua


tenaga serta pikiran dan bersungguh-sungguh dalam menetapkan suatu
hukum. Maka dari itu tidak disebut ijtihad jika tidak adanya unsur
kesulitan pada suatu pekerjaan.
• Secara terminologis, berijtihad merupakan mencurahkan semua
kemampuan dalam mencari syariat dengan menggunakan metode
tertentu. Ijtihad sendiri dipandang sebagai sumber hukum Islam yang
ketiga setelah Al-Qur’an dan hadits. Ijtihad juga menjadi pemegang
fungsi penting dalam penetapan hukum Islam. Orang yang
melaksanakan Ijtihad disebut dengan Mujtahid, dimana orang tersebut
adalah orang yang ahli tentang Al-quran dan hadits.
Macam-Macam Ijtihad
• Setelah mengetahui fungsi ijtihad sebagai sumber hukum Islam, PERLU mengenal berbagai macam bentuk
ijtihad. Dengan fungsi ijtihad sebagai sumber hukum Islam yang sangat penting, pengetahuan tentang
ijtihad tentunya juga harus dimiliki oleh setiap muslim. Berikut jenis atau macam-macam ijtihad:
• Ijma’ adalah suatu kesepakatan para ulama dalam menetapkan hukum agama Islam berdasarkan Al-quran
dan hadits dalam suatu perkara. Hasil dari kesepakatan para ulama tersebut berupa fatwa yang
dilaksanakan oleh umat Islam.
• Qiyas adalah suatu penetapan hukum terhadap masalah baru yang belum pernah ada sebelumnya, namun
mempunyai kesamaan (manfaat, sebab, bahaya) dengan masalah lain sehingga ditetapkan hukum yang
sama.
• Maslahah Mursalah adalah suatu cara penetapan hukum berdasarkan pada pertimbangan manfaat dan
kegunaannya.
• Sududz Dzariah adalah suatu pemutusan hukum atas hal yang mubah makruh atau haram demi kepentingan
umat.
• Istishab adalah suatu penetapan suatu hukum atau aturan hingga ada alasan tepat untuk mengubah
ketetapan tersebut.
LANJUTAN

• Istishab adalah suatu penetapan suatu hukum atau aturan hingga


ada alasan tepat untuk mengubah ketetapan tersebut.
• Urf adalah penepatan bolehnya suatu adat istiadat dan kebebasan
suatu masyarakat selama tidak bertentangan dengan Al-quran dan
hadits.
• Istihsan adalah suatu tindakan meninggalkan satu hukum kepada
hukum lainnya karena adanya dalil syara’ yang mengharuskannya.
CONTOH IJTIHAD

• Salah satu contoh ijtihad adalah suatu peristiwa yang pernah terjadi di zaman Khalifah Umar
bin Khattab, yang mana pada saat itu para pedagang muslim mengajukan suatu pertanyaan
kepada Khalifah yakni berapa besar cukai yang wajib dikenakan kepada para pedagang asing
yang melakukan perdagangan di wilayah Khalifah.
• Jawaban dari pertanyaan tersebut belum termuat secara terperinci di dalam Al-Quran atau
hadis, maka Khalifah Umar bin Khattab selanjutnya melakukan berijtihad dengan menetapkan
bahwasanya cukai yang dibayarkan oleh pedagang adalah dengan disamakan dengan taraf yang
umumnya dikenakan kepada para pedagang muslim dari negara asing, di mana mereka
berdagang.
• Sedangkan contoh yang lebih dekat lagi dengan kehidupan sehari-hari, yaitu penetapan 1
Ramadan dan 1 Syawal. Proses penentuan 1 Ramadhan dan 1 Syawal, di mana para ulama
berdiskusi berdasarkan hukum Islam untuk menentukan dan menetapkannya merupakan salah
satu contoh ijtihad yang nantinya diikuti oleh seluruh umat Islam.

Anda mungkin juga menyukai