Sumber-Sumber
Hukum Islam
KELOMPOK 5 01
SUMBER-SUMBER
HUKUM ISLAM
MATERI YANG DIBAHAS
Al-Qur’anul Karim
Dari segi bahasa, al-Qur’ān berasal dari kata qara’a – yaqra’u – qirā’atan –
qur’ānan, yang berarti sesuatu yang dibaca.
Dari segi istilah, al-Qur’ān adalah Kalamullah atau bacaan yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad saw. dalam bahasa Arab, yang sampai kepada kita
secara mutawattir, ditulis dalam musḥaf, dimulai dengan surah al-Fātiḥah
dan diakhiri dengan surah an-Nās, membacanya berfungsi sebagai ibadah,
sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw. dan sebagai hidayah atau petunjuk
bagi umat manusia.
َ س ْل
• طان ُ ون ِإ ََّل ِب ِ ت َو ْاْل َ ْر
َ ُض فَا ْنفُذُوا ۚ ََل ت َ ْنفُذ ِ س َم َاوا
َّ ار ال
ِ طَ ط ْعت ُ ْم أ َ ْن ت َ ْنفُذُوا ِم ْن أ َ ْق ِ ْ يَا َم ْعش ََر ْال ِج ِن َو
َ َ اْل ْن ِس ِإ ِن ا ْست
• Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit
dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.
(Q.S. Ar-Rahman/55:33)
• Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang
serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan
dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain". (Q.S. Al-
Isra/17:88)
09
As-Sunah
As-Sunah menurut bahasa
Ketetapan, cara, atau suatu hal yang biasa dilakukan
3. Berisi Sunnah Taqririyah , yakni sunah yang berbentuk pengakuan atau ketetapan
Rasulullah saw, tentang segala sesuatu seperti kisah salatnya dua orang sahabat
sedang musafir. kedua sahabat yang sedang musafir itu melakukan bersuci dahulu
dengan cara tayamum terlebih dahulu sebelum salat. setelah selesai salat di temukan
air yang cukup. seorang sahabat berwudu dan mengulangi salatnya, sementara
sahabat yang lain tidak mengulangi salatnya. ketika bertemu dengan Nabi , kedua
sahabat melaporkan perilah salatnya. kepada kedua sahabat ini Nabi mengatakan ,
bagi sahabat yang mengulai salatnya setelah di termukan air dengan jumlah yang
cukup, memperoleh pahala dua. adapun sahabat yang tidak mengulangi salatnya ,
pahalanya satu.
• Contohnya adalah ayat al-Qur’ān yang memerintahkan śalat. Perintah śalat dalam al-
Qur’ān masih bersifat umum sehingga diperjelas dengan hadis-hadis Rasulullah saw.
tentang śalat, baik tentang tata caranya maupun jumlah bilangan raka’at-nya.
• Maksudnya adalah bahwa jika suatu masalah tidak terdapat hukumnya dalam al-Qur’ān,
diambil dari hadis yang sesuai. Misalnya, bagaimana hukumnya tentang zakat fitrah.
14 Ijtihad
Pengertian
Ijtihad berasal dari lafal ijtahada yang artinya mencurahkan tenaga dan pikiran
atau bekerja semaksimal mungkin. Ijtihad adalah mencurahkan segala ke-
mampuan berpikir untuk mengeluarkan hukum syari’ah dari dalil-dalil syara’, yaitu
Al-Qur’an dan hadits.
Isi Kandungan
Kandungan ijtihad adalah jawaban semua persoalan hukum umat Islam yangtak
ada secara jelas jawabannya di dalam Al-Qur’an maupun As-Sunah. Orang yang
melakukan ijtihād dinamakan mujtahid
Kedudukan Ijtihad
Kedudukan ijtihad dalam ajaran Islam ialah sebagai sumber hukum ketiga. Untuk
menggali hukum Islam tersebut, para ulama mujtahid menggunakan berbagai
metode, antara lain ijma’, qiyas, istihsan, istishab, maslahah mursalah, dan ’urf.
Meyakini Kebenaran Hukum Islam
Meyakini Kebenaran Hukum Islam dalam Al-Qur ’an.
1. Bersifat mutlak, artinya tidak ada keraguan sediit pun sebagai petunjuk bagi orang-orang
yang beriman.
2. Menjadi dasar menentukan suatu hukum yang berkaitan dengan perilaku mukallaf semua
bersifat qath’I
“…Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu,
maka tinggalkanlah…” (Q.S. Al-Hasyr/59:7)
15
Meyakini Kebenaran Hukum Islam
Meyakini Kebenaran Hukum Islam Hasil Ijtihad
Hadist yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari yang menyatakan bahwa bila hasil
ijtihad itu benar, maka pahalanya dua, dan apabila salah, hasilnya satu, cukup
menjadi dasar hukum kebenaran hasil ijtihad yang dilakukan oleh para ulama
mujtahid.
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu…” (Q.S. An-Nisa/4:59)
16
Berpegang Teguh Pada Hukum Islam Sebagai 17
Pedoman Hidup
Berpegang Teguh pada Al-Qur’an sebagai Pedoman Hidup
Prof. Dr. Quraisy Syihab dalam buku “Membumikan Al-Qur’an” mengatakan
bahwa hukum Islam di dalam Al-Qur’an masih melangit sehingga perlu
dibumikan (menjadi pedoman hidup manusia dalam setiap aspek kehidupan).
Berpegang teguh pada nilai-nilai Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dalam
setiap aspek kehidupan, selain sebagai bentuk kewajiban, adalah untuk
menyelamatkan manusia dalam mengarungi kehidupan di dunia hingga kelak
di akhirat.
Pedoman Hidup
Berpegang Teguh pada As-Sunnah sebagai Pedoman Hidup
As-Sunnah yang bersumber dari pribadi Rasulullah SAW., baik berupa
perkataan, perbuatan maupun ketetapan tentang sesuatu, adalah sumber
hukum Islam yang kedua. Keutamaan dan manfaat berpegang teguh pada
As-Sunnah sebagai pedoman hidup adalah sebagai berikut.
1. Tercatat sebagai seorang hamba yang taat kepada Allah
2. Dicintai Allah dan diampuni dosa-dosanya.