Nim : 291417064
Resume :
Kemudian Martin Heidegger dalam buku Being and Time mengkritik dan
memperluas visi Husserl dengan menambah ide mencakup pemahaman terhadap
pengaalaman being itself. Ia memberikan pertaanyaan yaitu apakah ada fenomenologi
Husserl semacam ontologi? Husserl dan Heidegger tak bisa menjawabnya. Sehingga
Heidegger tampil dengan gagasan fenomenologi eksistensial.
Apapun perbedaan mereka yang kemudian diikuti oleh Sarte tetap mendasarkan
bahwa realitas dunia yang terdiri atas benda-benda dan atau peristiwa/fenomena
kemudian didasarkan pada kesadran manusia.. hal ini membuktikan bahwa
fenomenologi adalah studi bagaimana kita memahami pengalaman orang lain, baik
individu maupun kelompok. Dari menomenologi kita mendapati deskripsi bagaimana
seseorang berorientasi kepada pengaaman hidup, memuaskan rasa ingin tahu dia tentang
dunia dimana kita semua hidup. Kita bisa mengatakan bahwa fenomenologi tersusun
atas beberapa asumsi, yaaiatu fenomenologi menampilkan pengalaman manusia yang
yang bersifat inheren dan subjektif. Kedua, fenomenologi menjelaskan pengalaman
subjektif sebagai esensi dari strukter pengalaman manusia, ketiga, fenomenologi
membuat kita dapat mengakses struktur pengalaman dengan mendeskripsiskan
pengalaman.
Metodologi adalah sesuatu yang lebih mendasar dan mendalam dari sekdar
metode. Metodologi yang mendasari fenomenologi mencakup empat tahap, yaitu:
Bracketing, adalah proses mengidentifikasi dengaan menunda setiaap keyakinan dan
opini yang sebelumnya terbetuk. Intuition, adalah ketika seorang peneliti tetap terbuka
untuk mengaitkan makna-makna fenomena tertentu dengan orang yang telah
3 FILSAFAT KOMUNIKASI
mengalaminya. Analysing, yaitu proses seperti coding, kategorisasi sehingga membuat
sebuah pengalaman mempunyai makna yang penting. Setiap peneliti diharapkan
mengalami kehidupan dengan data yang akan dia deksrripsikan. Describing, yaitu
menggambarkan, tahap ini peneliti mulai memahami dan bisa mendefinisikan fenomena
menjadi fenomenon (fenomena yang terjadi).
Fenomenologi adalah salah satu dari banyak jenis penelitian kualitatif yang
digunakan untuk meneliti pengalaman hidup manusia. Peneliti fenomenologi berharap
untuk memperoleh pemahaman tentang kebenaran yang esensial dari pengalaman hidup.
Fenomenologi mengasumsikan bahwa pengetahuan dapat diperoleh dengan
berkonsentrasi pada fenomena yang dialami oleh orang-orang.