Anda di halaman 1dari 23

PELAJARAN

AQIDAH
1

BUKU PEGANGAN
SANTRI & SANTRIWATI TAHFIZHUL
QUR’AN
MA’HAD ANSHORUS SUNNAH
Sekretariat : Perum Cendana Blok A-1 Batam Centre Batam
Telp. 0778 – 475376
Pelajaran Aqidah 1

MUKADDIMAH`
ْ‫اهلل ِمْن شُُرْوِر َأْنُفسَِنا َو ِمن‬ ِ ‫ َوَن ُع وُْذ ِب‬، ‫ وَ َنسَْتْغِفُرُه‬، ‫ وَ َنسَْتِعْيُنُه‬، ‫ح َم ُدُه‬ ْ ‫هلل ؛ َن‬
ِ ‫ح ْم َد‬ َ ‫ِإنَّ ْال‬
‫ َوَأشَْهُد َأنْ َال ِإَله ِإَّال‬،‫ي َل ُه‬
َ ‫اد‬
ِ َ‫ال ه‬َ ‫ وََمْن ُيضِْلْل َف‬،‫الُمضَِّل َل ُه‬ َ ‫ َمْن َيهِْدِه اهللُ َف‬،‫ات َأعَْمِالَنا‬
ِ ‫سَْيَئ‬
‫حَّمًدا عَْبُدُه وَ َرُسوُْلُه‬
َ ‫اهلل َوْحَدُه َال َشِرْيكَ َلُه َو َأشَْهُد َأنَّ ُم‬
         
 
         
          
        
         
          
 
‫اهلل عََلْي ِه وَ سََّلَم‬
ُ ‫حَّمٍد صََّلى‬ َ ‫اب اهللِ َو َخْيَر ْالهَ ِدي هَ ِدي ُم‬ ُ ‫ث ِكَت‬ ِ ‫حِدْي‬َ ‫ق ْال‬
َ ‫صَد‬ ْ ‫فِإنَّ َأ‬:َ ‫َأَّما َبْعُد‬
.‫ار‬ِ ‫الَلٍة ِفْي َّالن‬
َ‫ض‬ َ َّ‫الَلٌة وَُكل‬
َ‫ض‬ َ ٍ‫حَدَثٍة ِبْدعٌَة وَُكلَّ ِبْدَعة‬
ْ ‫حّدَثُاتَها وَ ُكلَّ ُم‬ْ ‫األُموِْر ُم‬
ُ ‫وََشَّر‬
Pelajaran aqidah adalah pelajaran paling penting diantara pelajaran-
pelajaran lain yang penting. Aqidah yang benar merupakan syarat pertama
diterimanya amal seseorang di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Karenanya,
amal-amal yang tidak dilandasi aqidah yang benar, maka amal-amal tersebut
tidak berguna dan bernilai di sisi Allah Ta’ala, seperti amal-amal yang
dilakukan oleh orang-orang kafir. Allah Ta’ala berfirman :
        
Artinya : “Dan Kami hadapi segala amal yang mereka (orang-orang yang tidak
beriman) kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu bagaikan debu yang
beterbangan” (QS. Al-Furqan : 23)
Al-Hafizh Ibnu Katsir di dalam kitabnya “Tafsir Al-Quran Al-‘Azhim 3/304
menjelaskan : “Ini terjadi pada hari kiamat tatkala Allah menghisab amal para
hamba yang baik dan yang buruk, maka Allah menyatakan bahwa orang-orang
musyrik tidak memperoleh apapun dari amal-amal yang mereka menyangka
bahwa ia merupakan penolong bagi mereka, disebabkan amal-amal tersebut
tidak memenuhi syarat yang telah ditetapkan syari’at, yaitu keikhlasan atau
kesesuaiannya dengan syari’at Allah. Setiap amal yang tidak ikhlas dan tidak
2
Pelajaran Aqidah1

sesuai dengan syari’at yang diridhai, maka ia bathil. Dan amal-amal orang-
orang kafir tidak terlepas dari hilangnya salah satu dari dua syarat ini dan
terkadang tidak terpenuhi padanya kedua-duanya, sehingga pada saat itu
semakin jauh untuk diterima”.
Oleh karena itu, pelajaran ini hendaknya diperhatikan dan dipahami
dengan baik agar Allah Ta’ala menganugerahkan aqidah yang benar kepada
kita, sehingga setiap amal yang kita lakukan bernilai sebagai amal yang sholeh
di sisi-Nya.

Batam, 22 Syawwal 1423 H


27 Desember 2002 M,

Penyusun,
Abu ‘Abdirrahman Muhammad Wildan

3
Pelajaran Aqidah 1

DAFTAR ISI

Mukaddimah ………………………………………………… 2
Pelajaran Pertama : Agama Islam ………………………………….. 5
Pelajaran Kedua : Kewajiban Setiap Muslim Terhadap Agamanya 8
Pelajaran Ketiga : Mengenal Allah Ta’ala ……………..…………. 13
Pelajaran Keempat : Mengenal Agama Islam ……………..………… 15
Pelajaran Kelima : Mengenal Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa
Sallam …………………………………………. 20
Daftar Pustaka ………………………………………………… 24

4
Pelajaran Aqidah1

PELAJARAN PERTAMA
AGAMA ISLAM
Agama Islam ialah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala sebagai agama yang terakhir
dan penutup bagi semua agama, sebagaimana difirmankan oleh Allah Ta’ala :
         
  
Artinya : “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di
antara kamu, tetapi dia adalah Rosululloh dan penutup nabi-nabi” (QS. Al
Ahzab : 40)
Allah telah menyempurnakan agama Islam untuk para hamba-Nya dan telah Dia
cukupkan nikmat kepada mereka serta telah Dia ridhai Islam itu jadi agama bagi
mereka, sebagaimana difirmankan oleh Allah Ta’ala :
      
   
Artyinya : “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan
telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku serta telah Kuridhai Islam itu
jadi agama bagimu” (QS. Al-Maidah : 3)
Oleh karena itu, Allah tidak menerima agama selain agama Islam, seperti
dinyatakan oleh Allah Ta’ala :
     
Artinya : “Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.
(QS. Ali ‘Imran : 19)
         
  
Artinya : “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali
tidaklah akan diterima (agama itu) darinya, dan dia di akhirat termasuk
orang-orang yang rugi (QS. Ali ‘Imran : 85)
Selain itu, Allah telah mewajibkan kepada semua manusia untuk memeluk
agama Islam, dimana Allah menyatakan hal tersebut ketika Dia berfirman
kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :
        
         

5
Pelajaran Aqidah 1

       


     
Artinya : “Katakanlah : “Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah
kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi
; tidak ada sesembahan yang haq selain Dia, Yang menghidupkan dan
mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi
yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya
(kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia supaya kamu mendapat petunjuk”
(QS. Al-A’raf : 158)
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
َ‫حمٍَّد ِبَي دِِه َال َيسَْمعُ ِبْي َأحَ ٌد ِمْن هذِِه األَُّمِة َي ُه وِْدي َوال‬
َ ‫س ُم‬ ُ ‫وََّالِذي َنْف‬
ِ‫حاب‬ َ ْ‫ت بِِه ِاالَّ َك انَ ِمْن َأص‬
ُ ‫ي ُأْرسِْل‬ْ ِ‫َنصَْرِاني ُثَّم َيمُ ْوتُ َو َلمْ ُي ْؤِمْن ِبَّالذ‬
)‫ (رواه مسلم عن أيب هريرة‬.ِ‫النار‬ َّ
Artinya : “Dan demi DZat Yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya,
tidaklah ada seorangpun dari kalangan umat ini yang mendengar
tentangku baik ia seorang yahudi maupun seorang nashrani, kemudian dia
mati dalam keadaan tidak beriman kepada apa yang aku bawa melainkan
dia termasuk penghuni neraka” (HR Muslim dari Abu Hurairah)

SOAL-SOAL
A. Pilihlah jawaban yang benar !

1. Agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ialah
a. Islam c. Hindu
b. Kristen d. Budha
2. Nabi terakhir yang membawa agama terakhir adalah :
a. ‘Isa c. Muhammad
b. Musa d. Daud
3. Allah Ta’ala tidak menerima agama selain :
6
Pelajaran Aqidah1

a. Budha c. Kristen
b. Islam d. Hindu
4. Agama Islam wajib dianut oleh :
a. Sebagian manusia c. Seluruh manusia
b. Orang-orang Arab saja. d. Orang-orang Jahiliyyah saja
5. Ayat yang menyatakan hanya agama Islam yang diridhai oleh Allah terdapat
dalam surat :
a. Al-Ahzab : 40 c. Ali ‘Imran : 85
b. Al-A’raf : 158 d. Ali ‘Imran : 19

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !

1. Apakah agama Islam itu ?


2. Adakah Nabi setelah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ?
Tuliskan dalilnya !
3. Bolehkah seseorang memilih agama selain agama Islam?
4. Bagaimanakah nasib orang yang memilih agama selain agama Islam ?
5. Tuliskan dalil yang menyebutkan bahwa agama Islam wajib dianut oleh
seluruh manusia !

PELAJARAN KEDUA
KEWAJIBAN SETIAP MUSLIM
TERHADAP AGAMANYA
Kewajiban setiap muslim terhadap agamanya itu ada empat, yaitu :
1. Mempelajari (Berilmu)
Setiap muslim –baik laki-laki maupun wanita- wajib mempelajari agama
Islam yang telah dianutnya, sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam :
7
Pelajaran Aqidah 1

‫(رواه ابن ماجه و غريه و صححه االمام‬ ٍ‫سِلم‬


ْ ‫ضٌة عََلى كُِّل ُم‬
َ ‫العْلِم َفِرْي‬
ِ ‫ب‬ ُ ‫َطَل‬
)3914 ‫األلباين يف صحيح اجلامع رقم‬
Artinya : “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim” (HR Ibnu Majah dan
yang lainnya serta dishahihkan oleh Al-Imam Al-Albani dalam
Shahihul Jami’ no : 3914)
Dan berilmu itu adalah kewajiban pertama sebelum berkata dan berbuat. Al-
Imam Al-Bukhari berkata dalam kitabnya “Ash-Shahih”:“Bab tentang berilmu
sebelum berkata dan berbuat, berdasarkan firman Allah Ta’ala (Maka
ketahuilah bahwasanya tidak ada sesembahan yang haq selain Allah),
dimana Dia memulai dengan ilmu”. Dan Ibnul Munayyir menjelaskan :
perkataannya (Bab tentang berilmu sebelum berkata dan berbuat) : ia
menghendaki bahwa ilmu itu merupakan syarat sahnya perkataan dan
perbuatan, sehingga keduanya tidak dianggap kecuali dengan ilmu. Jadi ilmu
mendahului keduanya, karena ia meluruskan niat dan membenarkan amalan.
Adapun ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap muslim ada tiga, yaitu :
1. Mempelajari tentang Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
2. Mempelajari tentang agama-Nya.
3. Mempelajari tentang Nabi-Nya.
Dan penjelasan tentang ketiga macam ilmu yang wajib dipelajari ini akan
di sebutkan pada pelajaran-pelajaran yang akan datang.

2. Mengamalkan
Kewajiban setiap muslim setelah berilmu adalah mengamalkan ilmunya.
Dan kewajiban ini mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kewajiban
yang pertama, sehingga para ulama mengatakan “ amalan itu merupakan
buah ilmu “.
Selain itu, ilmu dan amal juga merupakan dua hal yang tidak bisa
dipisahkan. Sebab orang yang hanya berilmu tetapi tidak mengamalkannya,
mereka akan mendapat murka dari Allah Ta’ala seperti yang dialami oleh
orang-orang yahudi. Sebaliknya, orang yang mengamalkan agamanya tanpa
dilandasi ilmu, mereka akan tersesat seperti tersesatnya orang-orang
Nashrani.
Jadi, setiap muslim wajib memperhatikan kedua kewajiban tersebut agar ia
terhindar dari kedua sifat yang merupakan sifat paling khusus yang ada pada
diri orang-orang yahudi dan nashrani serta sekaligus termasuk orang-orang
yang dianugerahkan nikmat oleh Allah, sebagaimana tertera dalam Surat Al-
Fatihah :
8
Pelajaran Aqidah1

      


.       
Artinya :“Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah
Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka
yang dimurkai (Yahudi) dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat
(Nashrani)”.
3. Mendakwahkan
Setelah seorang muslim berilmu dan mengamalkan ilmunya, maka kewajiban
selanjutnya adalah berdakwah, yaitu menyampaikan apa yang telah dipelajari
dan diamalkannya kepada kaum muslimin serta mengajak mereka untuk
melakukan hal tersebut, juga mengajak orang-orang yang di luar Islam untuk
memeluk agama yang telah diridhai oleh Allah Subhanahu tersebut.
Kewajiban berdakwah ini telah dijelaskan oleh Allah Ta’ala di dalam firman-
Nya :
     
      
Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
nasehat yang baik serta bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik”
(QS. An-Nahl : 125)
Juga telah diterangkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di
dalam sabdanya kepada ‘Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu :
،‫الِم‬
َ ‫ ُثَّم ْادعُُهمْ ِاَلى اإلِْس‬،ْ‫ساحَِتِهم‬ َ ‫ك حََّتى َتْنِزَل ِب‬
َ ‫ُاْنُفذْ َعَلى ِرْسِل‬
ُ‫ي اهلل‬
َ ‫ َفَواهللِ َلَأْن َيهِْد‬،‫اهلل َتَعَالى ِفْيِه‬
ِ ‫ب َعَلْيهِْم ِمْن حَِّق‬ ُ ‫ج‬
ِ ‫وََأْخِبْرهُْم ِبمَا َي‬
)‫احدًا َخْيٌر َلكَ ِمْن ُحمِْر َّالنَعِم (متفق عليه‬ ِ َ‫ال و‬ً ‫ِبكَ َرُج‬
Artinya : “Berangkatlah dengan perlahan-lahan hingga engkau tiba di daerah
mereka, kemudian serulah mereka untuk memeluk Islam, dan
beritahukan kepada mereka hak Allah yang wajib mereka tunaikan,
maka demi Allah, sesungguhnya hidayah yang diberikan Allah kepada
satu orang dengan perantaraan dirimu lebih baik bagimu daripada onta
merah (Muttafaq ‘alaih)
Kemudian dakwah itu harus didasari ilmu syari’at berdasarkan firman Allah
Ta’ala :

9
Pelajaran Aqidah 1

         


        

Artinya : “Katakanlah : “Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang
mengikutiku mengajak kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha
Suci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang yang musyrik” (QS.
Yusuf : 108)
4. Bersabar
Sabar ialah mempertahankan diri untuk tetap taat kepada Allah Ta’ala,
menahan diri dari melakukan kemaksiatan kepada Allah dan menahan diri
dari menentang taqdir Allah Ta’ala.
Sikap sabar akan menjadikan seorang muslim itu senantiasa dalam keadaan
semangat di dalam mendakwahkan agama Allah sekalipun ia dihadapkan
kepada penganiayaan dan cobaan, sebab penganiayaan dan cobaan yang
dialami oleh orang-orang yang menyeru kepada kebaikan merupakan suatu
hal yang biasa dan wajar. Allah Ta’ala berfirman kepada Nabi-Nya
shallallahu ‘alaihi wa sallam :
        
    
Artinya : “Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum
kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan
penganiayaan (yang di-lakukan) terhadap mereka, sampai datang per-
tolongan Kami kepada mereka” (QS Al-An’am : 34)
Sabar itu ada tiga macam, yaitu :
1. Sabar di dalam menjalankan ketaatan kepada Allah Ta’ala.
2. Sabar di dalam menjauhi perkara-perkara yang diharamkan oleh Allah
Ta’ala.
3. Sabar di dalam menerima taqdir Allah Ta’ala.
Inilah empat kewajiban setiap muslim terhadap agama yang dianutnya.
Dalil keempat kewajiban ini adalah firman Allah Ta’ala :
 ,      
    

Artinya : “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam keadaan
merugi, kecuali orang-orang yang beriman, beramal shaleh, saling

10
Pelajaran Aqidah1

menasehati dalam kebaikan dan saling menasehati dalam kesabaran”


(QS. Al-‘Ashr :1-3)

SOAL-SOAL

A. Pilihlah jawaban yang benar !


1. Kewajiban setiap muslim itu ada :
a. Lima c. Dua
c. Empat d. Tiga
2. Kewajiban pertama adalah :
a. Berilmu c. Mengamalkan
b. Mendakwahkan d. Bersabar
3. Ilmu yang wajib dipelajari ada :
a. Empat c. Tiga
b. Dua d. Lima
4. Orang Islam yang mengamalkan agama tanpa didasari ilmu seperti :
a. Orang yahudi c. Orang budha
b. Orang Kristen d. Orang Hindu
5. Orang Islam yang tidak mengamalkan ilmunya seperti :
a. Orang kristen c.Orang yahudi
b. Orang budha d. Orang hindu
6. Kewajiban berdakwah dijelaskan oleh Allah dalam surat :
a. Al-‘Ashr : 1-3 c. Al-An’am : 34
b. An-Nahl : 125 d. Yusuf : 108
7. Berdakwah itu :
a. Harus didasari ilmu c. Tidak perlu dengan ilmu
b. Dianjurkan dengan ilmu d. Sebaiknya dengan ilmu
8. Pengertian sabar yang sempurna adalah :
a. Menahan diri dari melakukan kemaksiatan kepada Allah
b. Mempertahankan diri untuk tetap taat kepada Allah, menahan diri dari
melakukan kemaksiatan kepada dan menahan diri dari menentang taqdir
Allah Ta’ala.
c. Menahan diri dari menentang taqdir Allah
d. Menahan diri dari melakukan kemaksiatan kepada Allah dan menahan diri
dari menentang taqdir-Nya
9. Dalil empat kewajiban seorang muslim terhadap agamanya terdapat dalam
surat :
11
Pelajaran Aqidah 1

a. Al-Fatihah : 1 c. Al-‘Ashr : 1-3


b. An-Nahl : 125 d. Al-An’am : 34

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini !


1. Ada berapakah kewajiban setiap muslim terhadap agamanya ? Sebutkan
dengan Singkat !
2. Apakah hukum menuntut ilmu bagi muslim laki-laki dan wanita ? Sebutkan
dalil-Nya !
3. Berapa macamkah ilmu yang wajib dipelajari ?
4. Apakah yang dilakukan seseorang agar ia tidak menyerupai orang-orang
yahudi Dan kristen ?
5. Tuliskan dalil yang menyebutkan kewajiban berdakwah ?
6. Apakah syarat yang wajib dipenuhi dalam berdakwah ?
7. Sebutkan pengertian sabar ?
8. Berapa macamkah sabar itu ? Sebutkan !
9. Tuliskan dalil tentang empat kewajiban setiap muslim terhadap agamanya !

PELAJARAN KETIGA
MENGENAL ALLAH TA’ALA
Apabila kamu ditanya : siapakah tuhanmu ? maka jawablah : Tuhanku ialah
Allah yang mengayomiku dan mengayomi segenap semesta dengan nikmat-
nikmat-Nya. Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala :
   
Artinya :“Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam”
(QS. Al-Fatihah :1)
Kemudian, jika kamu ditanya : dengan apakah kamu mengetahui Tuhanmu ?
maka jawablah : aku mengetahui Tuhanku dengan wahyu yang diturunkan-
Nya kepada para rasul-Nya, dengan tanda-tanda kekuasaan-Nya dan dengan
makhluk-makhluk-Nya.
Contoh wahyu yang diturunkan oleh Allah kepada para rasul-Nya adalah Al-
Quran yang mengandung banyak ayat yang menetapkan adanya Allah Ta’ala.
Contoh tanda kekuasaan Allah adalah malam, siang, matahari dan bulan.

12
Pelajaran Aqidah1

Sedangkan contoh makhluk Allah adalah langit yang tujuh dan bumi yang
tujuh serta apa yang ada padanya dan apa yang ada diantara keduanya.
Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala :
       
       
    
Artinya : “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang,
matahari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan
janganlah pula kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah Yang
menciptakannya, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah” (QS.
Fushshilat : 37)
Tuhan Yang telah menciptakan hal-hal tersebut ialah tuhan yang berhak
disembah dan diibadahi. Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala :
      
        
      
         
   
Artinya : “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan
orang-orang yang sebelummu agar kamu bertakwa. Dialah Yang
menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap,
dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu Dia menghasilkan
dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu ; karena
itu janganlah kamu mangadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal
kamu mengetahui” (QS. Al-Baqarah : 21-22)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata : “Pencipta segala sesuatu inilah yang
berhak untuk diibadahi”.

SOAL-SOAL
A. Pilihlah jawaban yang benar !
1. Tuhan kita ialah :
a. Allah c. Malaikat Jibril
b. Nabi Muhammad d. Nabi ‘Isa
2. Kita mengetahui Tuhan dengan :
a. Wahyu yang diturunkan-Nya saja.
13
Pelajaran Aqidah 1

b. Tanda-tanda kekuasaan-Nya
c. Wahyu, tanda-tanda kekuasaan dan makhluk-makhluk-Nya
d. Makhluk-makhluk-Nya
3. Yang berhak disembah dan diibadahi ialah :
a. Malaikat
b. Nabi
c. Wali
d. Tuhan Yang Menciptakan segala sesuatu

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !


1. Siapakah Tuhanmu ? Tuliskan dalilnya !
2. Dengan apa sajakah kamu mengetahui Tuhanmu ?
3. Sebutkan beberapa contoh tanda-tanda kekuasaan Allah ?

PELAJARAN KEEMPAT
MENGENAL AGAMA ISLAM
Agama Islam itu terdiri dari tiga tingkatan, yaitu :
1. Islam.
2. Iman.
3. Ihsan.
Masing-masing tingkatan agama ini mempunyai rukun yang berbeda-beda.
1. Islam Dan Rukunnya
Islam artinya menyerahkan diri kepada Allah dengan mentauhidkan-Nya
dan tunduk kepada-Nya yang diwujudkan dengan menjalankan ketaatan
kepada-Nya serta berlepas diri dari kesyirikan dan para pelakunya.
Rukun Islam itu ada lima, yaitu :
1. Mengucapkan dua kalimat syahadat.
2. Mendirikan shalat.
3. Menunaikan zakat.
4. Berpuasa Ramadhan.
5. Naik haji ke baitullah.
Dalil bahwa rukun Islam itu lima ialah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam :

14
Pelajaran Aqidah1

‫الِة‬َّ ِ‫ شََهادَِة َأْن َال ِإلَه ِإَّال اهلل َوِإَقام‬: ‫س‬


َ ‫الص‬ ٍ ‫الَم ُبِنَي عََلى خَْم‬َ ‫ِإَّن اإلِْس‬
‫ت‬
ِ ‫ان وََحجِّ ْالَبْي‬
َ ‫ض‬َ ‫صَيامِ َرَم‬
ِ َ‫الزكَِاة و‬
َّ ‫اء‬
ِ ‫وَِإْيَت‬
Artinya : “Sesungguhnya Islam itu dibangun di atas lima perkara, yaitu :
persaksian bahwa tiada sesembahan yang haq kecuali Allah,
mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa ramadhan dan haji ke
baitullah” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
2. Iman Dan Rukunnya
Secara bahasa, iman artinya pembenaran, dan menurut syari’at, iman ialah
meyakini dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan mengerjakan dengan
anggota badan.
Iman itu memiliki rukun dan memiliki cabang. Rukun iman ada 6,
sedangkan cabangnya antara 73-79 cabang.
Perbedaan antara rukun iman dengan cabang iman adalah rukun iman itu
mencakup dasar-dasar aqidah, sedangkan cabang iman selain berisi dasar-
dasar aqidah juga berisi amalan-amalan anggota badan.
Rukun iman itu ada 6, yaitu :
1. Beriman kepada Allah Ta’ala.
2. Beriman kepada Malaikat-Malaikat-Nya.
3. Beriman kepada Kitab-Kitab-Nya.
4. Beriman kepada Rasul-Rasul-Nya.
5. Beriman kepada Hari Akhir.
6. Beriman kepada taqdir Allah Ta’ala; taqdir yang baik maupun yang buruk.
Dalil tentang keenam rukun iman ini adalah sabda Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam kepada Jibril ‘alaihis salam ketika ia bertanya kepada beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang iman :
َ ‫…الِإْيَمانُ َأْن ُتْؤِمَن ِباهلل َوَم‬
‫الِئكَِتِه َوكُُتِبِه َوُرُسِلِه وَْالَيْوِم اآلخِِر وَُتْؤِمَن‬
)‫ِبْالَقدَِر َخْيِرِه وََشِّرِه… (متفق عليه‬
Artinya : “Iman itu ialah beriman kepada Allah, kepada para malaikat-Nya,
kepada Kitab-Kitab-Nya, kepada Rasul-Rasul-Nya, kepada Hari Akhir
dan kepada taqdir yang baik dan yang buruk” (Muttafaq ‘alaih)
Adapun dalil tentang cabang iman itu antara 73-79 adalah sabda Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam :

15
Pelajaran Aqidah 1

‫ضُلَها َقْوُل الَ ِإلهَ ِإالَّ اهلل‬َ ‫ضٌع وَِسُّتْوَن ُشْعَبًة َفأَْف‬ ْ ‫الِإْيَمانُ ِب‬
ْ ‫ضٌع وََسْبُعْوَن َأوْ ِب‬
ِ‫اء ُشْعَبٌة ِمَن الِإْيَمان‬ ُ ‫حَي‬
َ ‫الطِرْيِق وَْال‬
َّ ‫اطُة األََذى َعِن‬ َ ‫وََأْدَناهَا ِإَم‬
Artinya : “Cabang iman itu antara 73-79 atau 63-69, yang paling utama adalah
ucapan laa ilaha illallah dan yang paling rendah adalah menyingkirkan
sesuatu yang membahayakan dari jalan dan malu adalah cabang dari
iman” (HR. Muslim)
3.Ihsan Dan Rukunnya
Secara bahasa Ihsan artinya ialah berbuat kebaikan, dan lawannya ialah
berbuat kejelekan.
Ihsan itu terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Ihsan kepada sesama manusia.
2. Ihsan kepada Allah Ta’ala.
Ihsan kepada sesama manusia ada empat bentuk, yaitu :
1. Ihsan dengan harta benda, seperti menunaikan zakat, memberikan nafkah
kepada keluarga yang dekat dan yang jauh, dan memberikan shadaqah
kepada fakir dan miskin.
2. Ihsan dengan jabatan, yaitu memberikan bantuan kepada orang yang
membutuhkan melalui jabatan yang dimilikinya.
3. Ihsan dengan ilmu, yaitu mengajarkan ilmunya kepada orang lain di halaqah-
halaqah yang bersifat umum dan khusus.
4. Ihsan dengan badan, yaitu membantu saudaranya atau orang lain dengan
tenaga dan kekuatan yang ada padanya sebagaimana disebutkan oleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya :
‫صَدَقٌة‬
َ ‫حِمُلُه عََلْيَها َأْو َتْرَفعُ َعَلْيهَا َمَتاعََه‬
ْ ‫الرُجَل ِفيْ َدَّابِتِه َفَت‬
َّ ‫وَُتِعْيُن‬
Artinya : “Dan pertolongan yang kamu berikan kepada seseorang dengan
menaikkannya ke atas kendaraannya atau mengangkatkan barang
bawaannya ke atasnya merupakan shadaqah” (Muttafaq ‘alaih)
Sedangkan ihsan dalam beribadah kepada Allah Ta’ala ada dua tingkatan,
yaitu :
1. Beribadah kepada Allah seakan-akan melihat Allah Ta’ala, sebagaimana
disabdakan Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam :
َ ‫َأْن َتْعُبَد اهللَ َكأََّن‬
)‫ك َتَراهُ (متفق عليه‬
16
Pelajaran Aqidah1

Artinya : “Kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya”.


(Muttafaq ‘alaih)
Ibadah seperti ini, yaitu ibadah seseorang kepada Allah seakan-akan ia
melihat-Nya merupakan ibadah yang dilandasi cinta dan rindu kepada
Allah Ta’ala, yang akan menimbulkan pada dirinya motivasi/dorongan
untuk terus berusaha mendekatkan diri kepada-Nya.
Inilah tingkatan ihsan tertinggi di dalam beribadah kepada Allah Ta’ala.
2. Beribadah kepada Allah Ta’ala dengan meyakini bahwa Allah Ta’ala pasti
melihatnya, sebagaimana dijelaskan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :
َ ‫فَِإْن َلْم َتكُْن َتَرُاه فَِإَّنُه َيَر‬
)‫اك (متفق عليه‬
Artinya : “Jika kamu tidak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia
melihatmu”. (Muttafaq ‘alaih)
Ibadah seperti ini adalah ibadah yang disertai dengan perasaan takut
kepada Allah Ta’ala dan keinginan untuk lari dari azab dan siksa-Nya yang
pedih. Oleh karena itu, Ibadah ini merupakan tingkatan ihsan yang kedua.
Sedangkan rukun ihsan itu hanya satu, yaitu apa yang disebutkan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya :
َ ‫اهلل كََأَّنكَ َتَرُاه فَِإْن َلْم َتكُْن َتَرُاه فَِإَّنُه َيَر‬
)‫اك (متفق عليه‬ َ َ‫َأْن َتْعُبد‬
Artinya : “Kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya.
Apabila kamu tidak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia
melihat kamu”. (Muttafaq ‘alaih)

Inilah tiga tingkatan agama yang wajib dipelajari oleh setiap muslim agar
ia dapat beribadah kepada Allah Ta’ala dengan benar dan baik.

SOAL-SOAL

A. Pilihlah jawaban yang benar !


1. Agama Islam terdiri dari :
a. 4 tingkatan c. 3 tingkatan
b. 2 tingkatan d. 5 tingkatan
2. Rukun Islam yang pertama adalah :
a. Mendirikan shalat c. Membayar zakat
b. Mengucapkan 2 kalimat syahadat d. Berpuasa ramadhan
3. Secara bahasa iman artinya :
a. Pembenaran c. Pengakuan
17
Pelajaran Aqidah 1

b. Keyakinan d. Kepercayaan
4. Iman itu mempunyai :
a. Rukun saja c. Cabang saja
c. Rukun dan cabang d. 6 rukun dan 3 cabang
5. Rukun iman itu ada :
a. 5 b. 4 c. 6 d. 7
6. Cabang iman itu antara :
a. Antara 53-59 c. 73-79
b. 43-49 d. 83-89
7. Cabang iman yang paling utama adalah :
a. Ucapan La Ilaha Illallah
b. Mendirikan shalat
c. Menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan
d. Menunaikan zakat
8. Ihsan itu terbagi menjadi :
a. 3 b. 4 c. 2 d. 5
9. Ihsan kepada sesama manusia ada ….. bentuk.
a. 3 b. 4 c. 5 d. 2
10. Ihsan di dalam beribadah kepada Allah ada …… tingkatan.
a. 2 b. 4 c. 3 d. 5
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !

1. Sebutkan tiga tingkatan agama Islam !


2. Apakah arti Islam itu ?
3. Sebutkan rukun Islam secara urut disertai dengan dalilnya !
4. Apakah arti iman secara bahasa dan menurut syari’at ?
5. Ada berapakah rukun iman ? Sebutkan dalilnya !
6. Berapakah cabang iman itu ?
7. Apakah cabang iman yang paling utama dan yang paling rendah ?
8. Apakah arti ihsan ?
9. Sebutkan dua macam ihsan !
10. Sebutkan 2 bentuk ihsan kepada sesama manusia !
11. Ada berapakah tingkatan ihsan dalam beribadah kepada Allah ?
12. Sebutkan tingkatan ihsan tertinggi dalam beribadah kepada Allah ?
13. Sebutkan tingkatan ihsan kedua dalam beribadah kepada Allah ?

18
Pelajaran Aqidah1

PELAJARAN KELIMA
MENGENAL NABI MUHAMMAD
SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM
Beliau ialah Muhammad bin ‘Abdullah bin ‘Abdul Muththalib bin Hasyim.
Hasyim dari kalangan Quraisy, dan Quraiys bagian dari orang-orang arab,
dan orang-orang arab termasuk keturunan Isma’il bin Ibrahim ‘alaihis shalatu
was salam.
Beliau berumur 63 tahun ketika wafat ; 40 tahun beliau jalani sebelum
beliau diangkat menjadi Nabi dan 23 tahun beliau jalani dalam keadaan
sebagai Nabi dan Rasul.
Beliau diangkat menjadi Nabi dengan diturunkannya surat “Iqra”, dan
diangkat menjadi Rasul dengan diturunkannya surat “Al-Muddatsir”. Negeri
beliau bernama Mekkah, kemudian beliau berhijrah ke kota Madinah.
Allah mengutus beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mengingatkan
manusia dari perbuatan syirik dan mengajak mereka kepada tauhid. Dalilnya
adalah firman Allah Ta’ala :

19
Pelajaran Aqidah 1

        


       
    
Artinya : “Hai orang yang berselimut, bangunlah, lalu berilah peringatan ! dan
Tuhanmu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan menyembah
berhala tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi dengan maksud
memperoleh balasan yang lebih banyak. Dan untuk memenuhi perintah
Tuhanmu, bersabarlah” (QS. Al-Muddatsir 1-7)
Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab menjelaskan : makna
( bangunlah, lalu berilah peringatan) : memberi peringatan dari perbuatan
syirik dan mengajak kepada tauhid. (dan Tuhanmu agungkanlah) artinya :
agungkanlah Dia dengan tauhid. (dan pakaianmu bersihkanlah) artinya
bersihkanlah amalan-amalanmu dari kesyirikan. (dan berhala-berhala
tinggalkanlah) ‫الرْجُز‬
ِّ artinya : berhala-berhala. ‫جُرَها‬
ْ َ‫ ه‬maknanya
meninggalkannya dan berlepas diri darinya dan para pelakunya.
Beliau menyeru kepada ajaran tauhid ini selama 10 tahun. Setelah itu
beliau dinaikkan ke langit oleh Allah Ta’ala dan pada saat itulah diwajibkan
atas beliau shalat yang lima waktu, dan beliau mendirikan shalat tersebut di
kota Mekah selama 3 tahun. Setelah itu, beliau diperintahkan untuk berhijrah
ke kota Madinah.
Selama beliau menetap di kota Madinah, beliau diperintahkan untuk
melaksanakan syari’at-syari’at yang lainnya, seperti zakat, puasa, haji, jihad,
adzan, amar ma’ruf nahi munkar dan lain-lain. Beliau menetap di kota
Madinah selama 10 tahun. Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam
wafat, namun agama yang dibawanya tetap tegak. Dan inilah agamanya,
tidaklah ada kebaikan melainkan beliau telah anjurkan ummatnya untuk
menjalankannya, dan tidaklah ada kejelekan melainkan beliau telah
peringatkan mereka darinya. Kebaikan yang telah beliau tunjukkan ialah
tauhid dan semua hal yang dicintai oleh Allah dan diridhai-Nya. Kejelekan
yang diperingatkannya ialah kesyirikan dan semua hal yang dibenci oleh
Allah Ta’ala. Allah mengutus beliau kepada segenap manusia, dan Allah
mewajibkan kepada jin dan manusia untuk menta’atinya. Dalilnya adalah
firman Allah Ta’ala :
       
Artinya : “Katakanlah : “Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah
kepadamu semua” (QS. Al-A’raf : 158)

20
Pelajaran Aqidah1

Dan Allah telah menyempurnakan agama ini dengannya. Dalilnya adalah


firman Allah Ta’ala :
      
   
Artinya : “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Kuridhai Islam itu jadi
agama bagimu” (QS. Al-Maidah : 3)
Sedangkan dalil tentang kematiannya adalah firman Allah Ta’ala :
       
    
Artinya :“Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati
pula. Kemudian sesungguhnya kamu pada hari kiamat akan berbantah-
bantahan di hadapan Tuhanmu” (QS. Az-Zumar : 30-31)

SOAL-SOAL
A. Pilihlah jawaban yang benar !
1. Nabi terakhir yang diutus oleh Allah adalah :
a. ‘Isa c. Muhammad
b. Musa d. Ibrahim
2. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat pada saat berumur :
a. 65 tahun c. 63 tahun
b. 62 tahun d. 61 tahun
3. Nabi Muhammad hidup sebagai seorang nabi dan rasul selama :
a. 23 tahun c. 25 tahun
b. 24 tahun d. 26 tahun
4. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diangkat menjadi seorang Nabi
dengan diturunkannya surah :
a. Al-Muddatsir c. Iqra’
b. Al-Baqarah d. An-Naba’
5. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diangkat menjadi seorang rasul
dengan diturunkannya surat :
a. Al-Fatihah c. Al-Muddatstsir
b. Al-Lail d. Iqra’
21
Pelajaran Aqidah 1

6. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajak segenap manusia kepada :


a. Tauhid c. Penyembahan berhala
b. Penyembahan Nabi d. Penyembahan malaikat
7. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menetap di kota Madinah selama :
a. 9 tahun c. 8 tahun
b. 7 tahun d. 10 tahun
8. Dalil yang menyebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
diutus Kepada seluruh manusia terdapat dalam surat :
a. Al-A’raf : 158 c. Az-Zumar : 30
b. Al-Maidah :3 d. An-Nisa’ : 1

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini !

1. Sebutkan nasab Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam !


2. Berapa tahunkah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tinggal di
kota
Mekah ?
3. Kemanakah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam diperintah untuk
Berhijrah ?
4. Sebutkan makna ayat-ayat berikut :
a. (Dan Tuhanmu agungkanlah)
b. (Dan pakaianmu bersihkanlah)
5. Untuk apakah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus ?
6. Apakah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam itu wafat ? Sebutkan
dalilnya!

22
Pelajaran Aqidah1

DAFTAR PUSTAKA
1. Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim oleh Al-Hafizh Ibnu Katsir
2. Fathul Bari oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar
3. Al-Ushul Ats-Tsalatsah oleh Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab
4. Syarhu Tsalatsatil Ushul oleh Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-‘Utsaimin
5. Syarhu Ushul Al-Iman oleh Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-‘Utsaimin

23

Anda mungkin juga menyukai