Anda di halaman 1dari 6

Hadis tentang iman islam dan ihsan

Iman, Islam, dan Ihsan adalah pokok-pokok ajaran Islam. Trilogi Iman-Islam-Ihsan disebut
juga Akidah-Ibadah-Akhlak.

Iman adalah kepercayaan atau keyakinan. Islam adalah pelaksanaan atau pembuktian
keyakinan. Ihsan adalah etika dalam keyakinan dan pengamalannya.

Pelaku iman disebut Mukmin. Pelaksana Islam disebut Muslim. Pengamal Ihsan disebut
Muhsin.

Trilogi dan pengertian Iman, Islam, dan Ihsan disebutkan langsung Rasulullah Saw dalam
sebuah hadits shahih berikut ini:

‫ٍم‬ ‫ِه‬ ‫ِهلل‬ ‫ِع‬ ‫ِض‬


‫َيْو‬ ‫ َبْيَنَم ا ْحَنُن ُج ُلْو ٌس ْنَد َرُسْو ِل ا َص َّلى اُهلل َعَلْي َو َس َّلَم َذاَت‬: ‫َعْن ُعَمَر َر َي اُهلل َعْنُه َأْيضًا َقاَل‬
‫ِم َّنا‬ ‫ِه‬ ‫ِد‬ ‫ِد‬ ‫ِد‬
‫ َو َال َيْع ِر ُفُه‬، ‫ َال ُيَر ى َعَلْي َأَثُر الَّسَف ِر‬، ‫ِإْذ َطَلَع َعَلْيَنا َرُج ٌل َش ْيُد َبَياِض الِّثَياِب َش ْيُد َس َو ا الَّش ْع ِر‬
‫َك َّف ِه َلى َفِخ َذ ِه‬ ‫ِه‬ ‫ِه‬
‫ْي‬ ‫ َح ىَّت َج َلَس ِإىَل الَّنِّيِب صلى اهلل عليه وسلم َفَأْس َنَد ُر ْك َبَتْي ِإىَل ُر ْك َبَتْي َو َو َض َع ْي َع‬، ‫َأَح ٌد‬
‫ ْاِإل ِس َالُم َأْن َتْش َه َد َأْن َال‬: ‫ َفَق اَل َرُسْو ُل اِهلل صلى اهلل عليه وسلم‬، ‫ َيا َحُمَّم د َأْخ ْرِب يِن َعِن ْاِإل ْس َالِم‬: ‫َو َقاَل‬
‫َض اَن ُحَتَّج اْل ِإِن‬ ‫ِهلل ِق‬ ‫ِإ ِإ‬
‫َبْيَت‬ ‫َو‬ ‫َلَه َّال اُهلل َو َأَّن َحُمَّم ًد ا َرُسْو ُل ا َو ُت ْيَم الَّص َالَة َو ُتْؤ َيِت الَّز كَاَة َو َتُصْو َم َرَم‬
‫ َأْن‬: ‫ َفَأْخ ْرِب يِن َعِن ْاِإل َمْياِن َقاَل‬: ‫ َقاَل‬،‫ َفَعِج ْبَنا َلُه َيْس َأُلُه َو ُيَص ِّد ُقُه‬، ‫ َص َد ْقَت‬: ‫اْس َتَطْعَت ِإَلْيِه َس ِبْيًال َقاَل‬
‫ َقاَل‬، ‫ َقاَل َص َد ْقَت‬.‫ُتْؤ ِم َن ِباِهلل َو َم َالِئَك ِتِه َو ُك ُتِبِه َو ُرُس ِلِه َو اْلَيْو ِم اآلِخ ِر َو ُتْؤ ِم َن ِباْلَقَد ِر َخ ِرْي ِه َو َشِّر ِه‬
‫ َأْن َتْع ُبَد اَهلل َك َأَّنَك َتَر اُه َفِإْن ْمَل َتُك ْن َتَر اُه َفِإَّنُه َيَر اَك‬: ‫ َقاَل‬، ‫ َفَأْخ ْرِبيِن َعِن ْاِإل ْح َس اِن‬.
Dari Umar r.a. ia berkata: ketika kami duduk-duduk di sisi Rasulullah Saw suatu hari, tiba-
tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut
sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorang pun di
antara kami yang mengenalnya.

Hingga kemudian dia duduk di hadapan Nabi Saw lalu menempelkan kedua lututnya kepada
kepada lututnya (Rasulullah Saw) seraya berkata: “Ya Muhammad, beritahukan aku tentang
Islam?"

Maka bersabdalah Rasulullah Saw: “Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah
(Tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah,
engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu."
Kemudian dia berkata: “Anda benar!“.

Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya
lagi: “Beritahukan aku tentang Iman“.

Lalu beliau bersabda: "Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-


Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun
yang buruk."

Kemudian dia berkata: “Anda benar“.

Kemudian dia berkata lagi: “Beritahukan aku tentang Ihsan“.

Lalu beliau Saw bersabda: “Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau
melihat-Nya, jika engkau tidak melihat-Nya, maka Dia melihat engkau.”

Pengertian iman

Kata Iman berasal dari Bahasa Arab yaitu bentuk masdar dari kata kerja
(fi’il).yang mengandung beberapa arti
yaitu percaya, tunduk, tentram dan tenang.[2]

Imam al-Ghazali mengartikannya dengan ‫ التصديق‬yaitu “pembenaran”.

Menurut Syekh Muhammad Amin al-Kurdi :

‫االيمان فهو التصديق با لقلب‬

“ Iman ialah pembenaran dengan hati”.

Menurut Imam Ab Hanifah:

‫االيمان هو االقرار و التصديق‬

“ Iman ialah mengikrarkan (dengan lidah ) dan membenarkan (dengan


hati)”.

Menurut Hasbi As-Shiddiqy ;

‫القول باللسان والتصد يق بالجنان والعمل بااالركان‬


“ Iman ialah mengucapkan dengan lidah, membenarkan dengan hati dan
mengerjakan dengan anggota tubuh”.

Jadi bisa disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Iman adalah


Membenarkan segala sesuatu baik berupa perkataan,hati,maupun
perbuatan.

Sesuai dengan hadits Rasulullah saw diatas sudah jelas bahwasanya ada
enam rukun iman yang harus diyakini untk menjadi seorang islam yang
sempurna dan menjadi seorang hamba Allah yang ihsan nantinya.

Keenam Rukun Iman tersebut adalah:

Beriman kepada Allah Swt

Yakni beriman kepada Rububiyyah Allah Swt, Uluhiyyah Allah Swt, dan
beriman kepada Asma wa shifat Allah SWT yang sempurna serta agung
sesuai yang ada dalam Al-quran dan Sunnah Rasul-Nya.

Beriman kepada Malaikat

Malaikat adalah hamba Allah yang mulia, mereka diciptakan oleh Allah
untuk beribadah kepada-Nya, serta tunduk dan patuh menta’ati-Nya,
Allah telah membebankan kepada mereka berbagai tugas.Jadi kita
dituntut untuk beriman dan mempercayai adanya Malaikat Allah SWT.

Beriman kepada Kitab-kitab

Allah yang Maha Agung dan Mulia telah menurunkan kepada para Rasul-
Nya kitab-kitab, mengandung petunjuk dan kebaikan. Diantaranya: kitab
taurat diturunkan kepada Nabi Musa, Injil diturunkan kepada Nabi Isa,
Zabur diturunkan kepada Nabi Daud, Shuhuf Nabi Ibrahim dan Nabi Musa,
Al-quran diturunkan Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw.

Beriman kepada para Rasul

Allah telah mengutus kepada maakhluk-Nya para rasul, rasul pertama


adalah Nuh dan yang terakhir adalah Muhammad Saw, dan semua itu
adalah manusia biasa, tidak memiliki sedikitpun sifat ketuhanan, mereka
adalah hamba-hamba Allah yang dimuliakan dengan kerasulan. Dan Allah
telah mengakhiri semua syari’at dengan syari’at yang diajarkan oleh Nabi
Muhammad Saw,yang diutus untuk seluruh manusia , maka tidak ada
nabi sesudahnya.

Beriman kepada Hari Akhirat

Yaitu hari kiamat, tidak ada hari lagi setelahnya, ketika Allah
membangkitkan manusia dalam keadaan hidup untuk kekal ditempat yang
penuh kenikmatan atau ditempat siksaan yang amat pedih. Beriman
kepada hari akhir meliputi beriman kepada semua yang akan terjadi
setelah itu, seperti kebangkitan dan hisab, kemudian surga atau neraka.

Beriman kepada (Taqdir) Ketentuan Allah

Taqdir artinya: beriman bahwasanya Allah telah mentaqdirkan semua


yang ada dan menciptakan seluruh mahluk sesuai dengan ilmu-Nya yang
terdahalu, dan menurut kebijaksanaan-Nya, Maka segala sesuatu telah
diketahui oleh Allah, serta telah pula tertulis disisi-Nya, dan Dialah yang
telah menghendaki dan menciptakannya.

Belum tentu setiap muslim itu pasti mukmin, karena

bisa jadi imannya sangat lemah sehingga hatinya tidak

meyakini keimanannya dengan sempurna walaupun dia

melakukan amalan-amalan lahir dengan anggota

badannya, sehingga statusnya hanya muslim saja dan

tidak tergolong mu’min dengan iman yang sempurna.

Sebagaimana Alloh Ta’ala telah berfirman,

“Orang-orang Arab Badui itu mengatakan ‘Kami telah

beriman’. Katakanlah ‘Kalian belumlah beriman tapi

hendaklah kalian mengatakan: ‘Kami telah berislam,


karena iman belum masuk ke dalam hatimu.” (QS.

AlHujuroot : 14).

Pengertian Islam

Kata Islam berasal dari Bahasa Arab adalah bentuk masdar dari kata kerja

‫ اسلم – يسلم – اسالما‬Yang secara etimologi mengandung makna : Sejahtera,


tidak cacat, selamat. Seterusnya kata salm dan silm, mengandung
arti : kedamaian, kepatuhan, dan penyerahan diri.[4] Dari kata-kata ini,
dibentuk kata salam sebagai istilah dengan pengertian : Sejahtera, tidak
tercela, selamat, damai, patuh dan berserah diri. Dari uraian kata-kata itu
pengertian islam dapat dirumuskan taat atau patuh dan berserah diri
kepada Allah.[5]

Secara istilah kata Islam dapat dikemukan oleh beberapa pendapat :

1. Imam Nawawi dalam Syarh Muslim :

‫االسالم وهو االستسالم واالنقياد الظاهر‬

“Islam berarti menyerah dan patuh yang dilihat secara zahir”.

1. AbA’la al-
Maudud berpendapat bahwa Islam adalah damai. Maksudnya seseorang
akan memperoleh kesehatan jiwa dan raga dalam arti sesungguhnya,
hanya melalui patuh dan taat kepada Allah.
2. Menurut Hammudah Abdalati Islam adalah menyerahkan diri
kepada Allah SWT.Maksudnya patuh kepada kemauan Tuhan dan taat
kepada Hukum-Nya.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Islam itu


ialah tunduk dan taat kepada perintah Allah dan kepada larangannya

Islam di bangun diatas lima rukun,sebagaimana dijelaskan dalam Hadits:


“Abdulloh bin musa telah bercerita kepada kita, dia berkata ; handlolah
bin abi sufyan telah memberi kabar kepada kita d ari ikrimah bin kholid
dari abi umar ra. Berkata : rasul saw. Bersabda : islam dibangun atas
lima perkara : persaksian sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah dan
sesungguhnya nabi Muhammad adalah utusannya, mendirikan sholat,
memberikan zakat, hajji dan puasa ramadlan”.[6]

Jadi,Rukun Islam itu ada Lima,yaitu:

1. Syahadat
2. Shalat
3. Zakat
4. Puasa
5. Haji

Pengertian ihsan

Sedangkan pengertian ihsan adalah berbakti dan mengabdikan diri kepada Allah SWT
dengan dilandasi dengan kesadaran dan keikhlasan. Berbakti kepada Allah tersebut
dapat berupa berbuat sesuatu yang bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun sesama
manusia.

"Semua perbuatan itu dilakukan semata-mata karena Allah, seolah-olah orang yang
melakukan perbuatan itu sedang berhadapan dengan Allah," tulis Drs. H. Masan AF,
M.Pd dalam bukunya bertajuk Pendidikan Agama Islam: Akidah Akhlak Untuk
Madrasah Tsanawiyah Kelas VII.

Menurut Aqidah Akhlaq oleh Taofik Yusmansyah, ihsan disebut sebagai hasil akhir
dari sebuah proses keimanan dan keislaman seseorang. Sebab itu, hubungan antara
iman, Islam, dan ihsan diibaratkan sebagai segitiga sama sisi. Segitiga tersebut tidak
akan terbentuk bila ketiga sisinya tidak saling terkait.

Anda mungkin juga menyukai