Anda di halaman 1dari 14

Tugas Kelompok Mata Kuliah Proses Industri Kimia

Industri Polietilen Tereftalat (PET)

Dosen Pengampu:
Ajeng Yulianti Dwi Lestari, S.T., M.T.

Disusun oleh:
Syauqy Syamil Muhammad 19521202
Dinda Callista Lestari 19521205
Dwita Cahaya Pratiwi 19521209

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Selawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafaatnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas kelompok dari mata kuliah Proses Industri Kimia dengan
judul “Industri Polietilen Tereftalat (PET)”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini,
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
Proses Industri Kimia kami yang telah memberi materi dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahatullahi wabarakatuh

Yogyakarta, 19 November 2020


Penulis,

Kelompok 13

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 3
1.1.Latar Belakang ............................................................................................................... 3
1.2.Rumusan Masalah .......................................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 4
2.1 Metode Pembentukan Polietilen Tereftalat (PET) ...................................................... 4
2.2 Diagram Alir Kualitatif Proses Industri Polietilen Tereftalat (PET)........................ 6
2.3 Perhitungan Proyeksi Kapasistas Pabrik .................................................................... 6
2.3.1 Analisis Supply Demand ......................................................................................... 6
2.3.2 Ketersediaan Bahan Baku ...................................................................................... 9
2.4 Keamanan Polietilen Tereftalat (PET) ......................................................................... 9
2.4.1 MSDS ........................................................................................................................ 9
2.4.2 Penanganan ............................................................................................................ 10
2.5 Fungsi atau Manfaat dari Polietilen Tereftalat (PET) ............................................. 10
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 12
3.1. Kesimpulan .................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Diagram Alir Kualitatif ..................................................................................... 6
Gambar 2.2 Grafik Besar Ekspor PET.................................................................................. 8
Gambar 2.3 Grafik Besar Impor PET ................................................................................... 8
Gambar 2.4 SDS Polietilen Tereftalat .................................................................................... 8
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Data Ekspor Polietilen Tereftalat .......................................................................... 6
Tabel 2.2 Data Impor Polietilen Tereftalat............................................................................ 6
Tabel 2.3 Data Produksi Dalam Negeri PET......................................................................... 7
Tabel 2.4 Data Konsumsi Polietilen Tereftalat di Indonesia ............................................... 7
Tabel 2.5 Data Pabrik Penghasil Etilen Glikol di Indonesia ............................................... 7
Tabel 2.6 Data Pabrik Penghasil Asam Tereftalat di Indonesia ......................................... 7
Tabel 2.7 Data Pabrik Penghasil Polietilen Tereftalat ......................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Teknik kimia merupakan cabang ilmu teknik atau rekayasa yang mempelajari
pemrosesan bahan mentah menjadi barang yang lebih berguna, dapat berupa barang jadi
ataupun barang setengah jadi. Barang yang dihasilkan dari cabang ilmu ini merupakan
hasil dari produksi sebuah industri. Industri yang berhubungan teknik kimia sangatlah
banyak contohnya, industri makanan dan minuman, industri oil and gas, industri kosmetik,
industri pupuk, industri kimia, dan lain sebagainya.
Sebagai mahasiswa teknik kimia, sudah seharusnya memahami proses yang terjadi
dalam sebuah industri baik dari segi produksi barang maupun perancangan industri itu
sendiri. Pemahaman ini akan didapatkan pada mata kuliah Proses Industri Kimia. Dimana,
didalamnya belajar mengenai proses bahan, perancangan pabrik, jenis proses, jenis alat,
perhitungan produksi, dan sebagainya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
berkesempatan untuk memahami proses dari industri Polietilen Tereftalat (PET) dalam
bentuk tugas mata kuliah yang diberikan oleh Bu Ajeng Yulianti Dwi Lestari S.T., M.T.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa saja metode dalam pembentukan polietilen tereftalat (PET)?
2. Bagaimana diagram alir kualitatif proses industri polietilen tereftalat (PET)?
3. Bagaimana perhitungan proyeksi kapasitas pabrik polietilen tereftalat (PET)?
4. Bagaimana keamanan dari polietilen tereftalat (PET) yang ditinjau dari MSDS?
5. Apa fungsi atau manfaat dari polietilen tereftalat (PET)?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Proses Industri Kimia 1 yang diampu oleh Bu Ajeng Yulianti Dwi Lestari S.T, M.T.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Metode Pembentukan Polietilen Tereftalat (PET)


Polietilen tereftalat (C10 H8 O4 )n (disingkat PET, PETE atau dulu PETP, PET-P)
adalah suatu resin polimer plastik termoplas dari kelompok poliester. PET banyak
diproduksi dalam industri kimia dan digunakan dalam serat sintetis, botol minuman dan
wadah makanan, aplikasi thermoforming, dan dikombinasikan dengan serat kaca dalam
resin teknik. Polyethylene terephthalate (PET) adalah salah satu termoplastik yang paling
banyak diproduksi di dunia. PET digunakan secara luas dalam industri makanan dan
minuman, dan karena alasan ini, PET adalah termoplastik yang menghasilkan jumlah
limbah tertinggi. Karena produksinya yang intensif, pembuangan limbah PET telah
menjadi masalah lingkungan selama bertahun-tahun. Karena pembuangan PET dengan
metode pirolisis menyebabkan emisi karbon, limbah pemanfaatan PET oleh bahan
bangunan, terutama dalam produksi beton, adalah pilihan yang paling disukai. Namun,
daripada penggunaan PET secara langsung dalam bahan bangunan, metode alternatif juga
lebih disukai. PET memiki rumus struktur sebagai berikut:

2.1.1 Tahap Persiapan Bahan Baku

PTA yang berbentuk bubuk diangkut dari silo penyimpanan terepthalate acid
(SL-01) dengan menggunakan bucket elevator (BE-01) untuk dimasukkan ke dalam
tangki pencampur (M-01). Bersamaan dengan itu dimasukkan juga (EG) dari tangki
penyimpanan EG (T-01) yang dialirkan dengan menggunakan pompa. Rasio molar
antara PTA dengan EG yang akan masuk ke dalam mixer (M-01) adalah 1:2. Proses
pencampuran dilakukan dengan menggunakan pengaduk dan berlangsung selama 10
menit pada temperatur 80°C serta tekanan 1 atm. Campuran yang dihasilkan berupa
slurry.

4
2.1.2 Reaksi Pembentukan

C8 H6 O4 + 2C2 H6 O2 → C12 H14 O6 + 2H2 O

PTA + EG → BHET + Air

Dalam reaktor esterifikasi yang dilengkapi dengan pengaduk ini berlangsung


proses esterifikasi langsung yaitu terbentuknya gugus isomer dari reaksi antara PTA
dan EG dengan konversi terepthalate acid 14 sebesar 90 %. Hasil yang diperoleh dari
reaksi tersebut adalah bishydroxyethyl terepthalate (BHET), air (H2O) dan PTA
yang tidak bereaksi. Pada reaktor ini, reaksi berjalan secara eksotermis. Kondisi
operasi reaktor esterifikasi ini pada temperatur 250°C dan tekanan 1 atm selama
±100 menit. Uap air dan EG yang keluar dari reaktor esterifikasi mempunyai
temperatur 250°C dialirkan menuju unit pengolahan lanjut (UPL). BHET yang
terbentuk dan PTA yang tidak bereaksi dan katalis dialirkan dari bagian bawah
reaktor esterifikasi (R-01) ke reaktor prepolimerisasi (R-02) dengan menggunakan
pompa (P-05).

2.1.3 Proses Polimerisasi

21C12 H14 O6 → C2 H6 O2 (C10 H8 O5 )20 + C2 H6 O2

BHET → (PET)20 + EG

Proses prepolimerisasi berlangsung dalam reaktor prepolimerisasi (R-02)


yang dilengkapi dengan pengaduk pada suhu 270°C dan tekanan 1 atm dengan
konversi bishydroxyethyl terepthalate (BHET) sebesar 95 % . Proses ini
menghasilkan monomer dengan derajat polimerisasi 20 (PET20), EG dan BHET
yang tidak bereaksi. Sebagian uap EG dan air yang tidak bereaksi akan menguap dan
dialirkan ke unit pengolahan lanjut. Selanjutnya monomer dari reaktor 15
prepolimerisasi (R-02) yang terbentuk dialirkan ke reaktor polikondensasi (R-03)
dengan menggunakan pompa (P-08).

5
2.1.4 Proses Polikondensasi

5C6 H6 O2 (C10 H8 O5 )20 → C2 H6 O2 (C10 H8 O5 )100 + C2 H6 O2

(PET)20 → (PET)100 + EG

Pada proses polikondensasi akan terbentuk ikatan monomer - monomer


menjadi polimer yang panjang dengan derajat polimerisasi yang semakin bertambah
besar. Proses polikondensasi berlangsung pada temperatur 290°C dan tekanan 1atm
dengan konversi prepolimer sebesar 99 % dalam reaktor polikondensasi. Pada proses
ini uap ethylene glycol yang tidak bereaksi akan dialirkan ke unit pengolahan lanjut.

2.2 Diagram Alir Kualitatif Proses Industri Polietilen Tereftalat (PET)

Gambar 2.1 Diagram Alir Kualitatif


(Febriyanti dan Rizky, 2018)

2.3 Perhitungan Proyeksi Kapasistas Pabrik


2.3.1 Analisis Supply Demand
Data Ekspor Polietilen Tereftalat
Besar Ekspor
No Tahun
(ton)
1 2014 334165
2 2015 368701
3 2016 328889
4 2017 305628
5 2018 344993
Tabel 2.1 Data Ekspor Polietilen Tereftalat
(Suhariyanto, 2019)

6
Data Impor Polietilen Tereftalat
No Tahun Besar Impor (ton)
1 2014 189812
2 2015 145330
3 2016 245766
4 2017 231902
5 2018 306114
Tabel 2.2 Data Impor Polietilen Tereftalat
(Suhariyanto, 2019)

Data Produksi Dalam Negeri


Polietilen Tereftalat
Besar Produksi
No Tahun (ton)
1 2014 449000
2 2015 449000
3 2016 449000
4 2017 449000
5 2018 449000
Tabel 2.3 Data Produksi Dalam Negeri PET
(Rachmat Hidayat, FLAIMM, 2018)

Data Konsumsi Polietilen Tereftalat


Dalam Negeri
Besar Konsumsi
No Tahun
(ton)
1 2014 350000
2 2015 350000
3 2016 350000
4 2017 350000
5 2018 350000
Tabel 2.4 Data Konsumsi Polietilen Tereftalat di Indonesia
(Sustainable Waste Indonesia, 2018)

Pabrik Penghasil Etilen Glikol di Indonesia


Kapasitas
No Nama
(ton/tahun)
1 PT Polychem tbk 216000
Tabel 2.5 Data Pabrik Penghasil Etilen Glikol di Indonesia
(Fatoni dan Purnama, 2015)

7
Pabrik Penghasil Asam Tereftalat di
Indonesia
Kapasitas
No Nama
(ton/tahun)
1 Pertamina 225000
PT Mitsubtshi
2 600000
Chemical
Jumlah 825000
Tabel 2.6 Data Pabrik Penghasil Asam Tereftalat di Indonesia
(Febriyanti dan Rizky, 2018)

Pabrik Penghasil Polietilen Tereftalat di


Indonesia
Kapasitas
No Nama
(ton/tahun)
PT MC Pet Film
1 58000
Indonesia
PT Petnesia
2 85000
Resindo
Tabel 2.7 Data Pabrik Penghasil Polietilen Tereftalat
(Departemen Perindustrian RI)

400000 Besar Ekspor (ton) Besar Impor (ton)


400000
300000 y = 31918x - 64122097
y = -4142x + 8686142 300000 R² = 1
200000 R² = 0 200000
100000 100000
0
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Gambar 2.2 Grafik Besar Ekspor PET Gambar 2.3 Grafik Besar Impor PET
(Dokumentasi pribadi,2020) (Dokumentasi pribadi, 2020)

Impor (2025) Ekspor (2025) Produksi (2025) Konsumsi (2025)


511853 ton 298592 ton 449000 ton 350000 ton

Supply = Impor + Produksi = 960853 ton


Demand = Ekspor + Konsumsi = 648592 ton
Berdasarkan data yang sudah didapatkan, bisa diketahui bahwa supply
didapatkan dari banyaknya impor dan produksi, sedangkan demand dari banyaknya

8
ekspor dan konsumsi. Dari data perhitungan supply dan demand polietilen tereftalat
(PET) pada tahun 2025 sebanyak 960853 ton dan 648592 ton.
2.3.2 Ketersediaan Bahan Baku
Perbandingan jumlah asam tereftalat dan etilen glikol yang digunakan pada
reaksi adalah 1:2. Sehingga, dapat didefinisikan untuk memproduksi 1 kmol
polietilen tereftalat (PET) dibutuhkan 1 kmol asam tereftalat dan 2 kmol etilen
glikol. Perbandingan lain, berdasarkan massa molekul kedua bahan ialah setiap 166
kg/kmol asam tereftalat dibutuhkan 124 kg/kmol etilen glikol.
Data ketersediaan bahan baku yang diproduksi oleh pabrik di Indonesia dapat
dilihat pada tabel 2.5 dan 2.6. Jumlah etilen glikol yang diproduksi oleh PT
Polychem tbk sebanyak 216000 ton/tahun dan jumlah asam tereftalat yang
diproduksi oleh Pertamina dan PT Mitsubishi sebanyak 825000 ton/tahun.
Sedangkan, kebutuhan bahan baku untuk memproduksi polietilen tereftalat pada
tahun 2025 berjumlah 166000 ton asam tereftalat dan 124000 ton etilen glikol.
Sehingga, diketahui bahwa bahan bakunya tersedia dan terpenuhi untuk memenuhi
supply dan demand pada 2025.

2.4 Keamanan Polietilen Tereftalat (PET)


2.4.1 MSDS
Safety Data Sheet (SDS) pada gambar menunjukkan bahwa nilai NFPA
untuk polietilen tereftalat :
Health : 0 (minimal)
Flammabilty : 1 (ringan)
Physical Hazard : 0 (minimal)

Gambar 2.4 SDS Polietilen Tereftalat


9
Dari data tersebut dapat diartikan bahwa bahan polietilen tereftalat (PET)
menunjukkan angka 0 di health yang artinya tidak terdapat bahaya toksisitas, angka
1 di flammability artinya dapat terbakar bila dipanaskan dengan panas yang tinggi,
dan angka 0 di physical hazard artinya secara normal stabil tidak bereaksi dengan
air.
2.4.2 Penanganan
Berdasarkan data hazard diamond pada polietilen tereftalat, menunjukkan
bahwa angka pada ketiga kategorinya berada di bawah 2. Sehingga dapat diketahui
polietilen tereftalat bukanlah bahan yang berbahaya bagi kesehatan, tidak mudah
menyala/terbakar, dan tidak reaktif. Bila terkontaminasi oleh bahan ini dapat
ditangani dengan penanganan K3 secara umum.

2.5 Fungsi atau Manfaat dari Polietilen Tereftalat (PET)


Polietilen tereftalat atau PET banyak diproduksi oleh industri kimia dalam bentuk
serat sintetis seperti, botol minuman (botol plastik yang jernih atau transparan) contohnya
botol mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman, wadah makanan, aplikasi
thermoforming, dan dikombinasikan dengan serat kaca untuk menjadi sebagai resin teknik.
Namun, penggunaan PET sebagai botol minuman yang berkode “1” direkomendasikan
untuk sekali pakai saja, dan tidak untuk air hangat atau panas.
Polietilen tereftalat juga salah satu bahan yang penting dalam tekstil pada
pembuatan kain. PET juga bermanfaat dalam pembuatan film fotografi dan kaset audio
maupun kaset video.
Monofilamen PET terutama digunakan untuk membuat kain mesh untuk sablon,
filter untuk filtrasi minyak dan pasir, kawat penguat untuk aplikasi pertanian (rumah kaca,
dll.), Sabuk tenun / rajut, kain saring, dan aplikasi industri lainnya.
PET memiliki aplikasi yang luas dalam industri tekstil. Kain poliester kuat,
fleksibel, dan menawarkan manfaat tambahan untuk mengurangi kerutan dan penyusutan
pada kapas. Kain poliester ringan, mengurangi angin, tahan seret, dan lebih tahan terhadap
air mata.
Berkat sifat isolasi listrik yang baik, stabilitas struktural dan dimensi yang tinggi,
polietilen tereftalat banyak digunakan dalam industri listrik dan elektronik. Ini adalah
polimer yang efektif untuk menggantikan logam die cast dan termoset dalam aplikasi
seperti: enkapsulasi listrik, solenoida, pengukur pintar, komponen fotovoltaik, kotak

10
sambungan surya, dll. Karakteristik aliran polimer yang luar biasa memungkinkan
kebebasan desain dan miniaturisasi untuk menghasilkan suku cadang berkinerja tinggi.
Beberapa Fungsi dari Polyethylene Terephthalate
▪ Polyethylene Terephthalate merupakan bahan penahan air dan kelembaban yang
sangat baik, botol plastik berbahan PET banyak digunakan untuk air mineral dan
minuman ringan berkarbonasi.
▪ Kekuatan mekaniknya yang tinggi, membuat film Polyethylene Terephthalate
ideal untuk digunakan dalam aplikasi pita.
▪ Lembar PET yang tidak berorientasi dapat dibentuk dengan suhu panas untuk
membuat baki kemasan dan melepuh. Kelambanan kimianya, bersama dengan
sifat fisik lainnya, membuatnya sangat cocok untuk aplikasi pengemasan
makanan.
▪ Aplikasi pengemasan lainnya termasuk stoples kosmetik kaku, wadah
microwave, film transparan, dll.

11
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Pada laporan ini dapat diketahui bahwa industri Polietilen Tereftalat merupakan
sebuah industri yang sangat penting, karena menghasilkan bahan baku untuk membuat
berbagai macam barang jadi lainnya diindustri tekstil, listrik, dan kimia. Proses
pembuatan Polietilen Tereftalat memerlukan bahan baku berupa Asam Tereftalat dan
Etilen Glikol. Selain itu, diketahui pula proyeksi produksi Polietilen Tereftalat pada
tahun 2025 berdasarkan data yang sudah dikumpulkan.

12
DAFTAR PUSTAKA
B. Şimşek, T. Uygunoğlu, H. Korucu, M.M. Kocakerim. 2019. 11 - Performance of dioctyl
terephthalate concrete. Woodhead Publishing Series in Civil and Structural Engineering.
pp 249-267.
Fatoni R. dan Purnama H. 2015. Prarancangan Pabrik Etilen Glikol dari Etilen Oksida dan Air
dengan Proses Hidrasi Non Katalitik Kapasitas 230.000 Ton/Tahun, perancangan pabrik
(skripsi). Jurusan Teknik Kimia. Fakultas Teknik. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Surakarta
Febriyanti C. dan Rizky M. 2018. Pra Rancangan Pabrik Polietilen Tereftalat dengan Kapasitas
100.000 Ton Per Tahun, perancangan pabrik (skripsi). Jurusan Teknik Kimia. Fakultas
Teknologi Industri. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.
K. Ravindranath, R.A.Mashelkar. 1986. Polyethylene terephthalate—I. Chemistry,
thermodynamics and transport properties. Chemical Engineering Science. Vol 41(9). pp
2197-2214
Nurmayanti. 2018. Pengusaha Ungkap Sebab Masih Impor Bahan Baku Kemasan Plastik.
diakses 22 November 2020, dari
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3469698/pengusaha-ungkap-sebab-masih-impor-
bahan-baku-kemasanplastik
Suhariyanto, 2019(a). Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor 2018. Jakarta.
Suhariyanto, 2019(b). Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor 2018. Jakarta.
Wirawan J. 2018. Ke mana perginya botol, gelas dan sedotan plastik yang Anda buang?.
diakses 22 November 2020, dari https://www.bbc.com/indonesia/majalah-44220235

13

Anda mungkin juga menyukai