OLEH:
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
laporan kerja praktek di PT. Gunung Maja Pratama, Tangerang Banten. Selama
pelaksanaan kerja praktek ini, penulis memperoleh banyak pengalaman,
bertambahnya wawasan, mendapat ilmu dan dapat pengetahuan seputar dunia
kerja serta merasakan suasana dunia kerja, hal ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak, semoga dibalas dengan kebaikan yang setimpal. Pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih terutama kepada:
1. Kedua Orang tua yang telah memberikan doa dan dukungannya sehingga
penulis menyelesaikan kerja praktek lapangan di PT. Gunung Maja
Pratama
2. Bapak Warman Fatra, S.T., M.T. selaku pembimbing Kerja Praktek yang
telah membantu dan membimbing penulis selama menyusun Laporan Kerja
Praktek;
3. Bapak Robendri selaku pembimbing lapangan yang telah membimbing
membantu penulis selama menjalani kerja praktek
4. Bapak Roberd Sitorus selaku Pimpinan PT. Gunung Maja Pratama yang
telah menerima penulis untuk menjalani Kerja Praktek di PT. Gunung Maja
Pratama
5. Bapak Iwan Kurniawan, S.T., M.T selaku koordinator kerja praktek Prodi
S1 Teknik Mesin Universitas Riau.
6. Bapak Dr. Awaludin Martin, ST.,MT selaku ketua jurusan Teknik Mesin
Universitas Riau.
7. Bapak Asral, ST., M.Sc.,Ph.D selaku Koordinator Prodi S1 Teknik Mesin
Universitas Riau.
Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih memiliki
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
i
membangun dari berbagai pihak. Semoga laporan kerja praktek ini dapat
bermanfaat bagi pembacanya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
Plastik yang digunakan saat ini merupakan polimer sintetik, terbuat dari
minyak bumi (non-renewable) yang tidak dapat terdegradasi oleh mikroorganisme
di lingkungan. Salah satu dari plastik sintetis adalah polipropilen (PP). Salah satu
sampah yang menempati peringkat teratas berdasarkan jumlahnya adalah sampah
jenis plastik Polipropilen. Polipropilen merupakan jenis plastik yang sering
1
digunakan karena memiliki sifat tahan terhadap bahan kimia (Sahwan, 2005).
Polypropylene digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti komponen otomotif,
perlengkapan laboratorium, tempat makanan ataupun minuman. Polyetilene biasa
digunakan untuk kemasan botol susu, botol detergen maupun pipa air (Budiarto,
2011). Polystyrene digunakan untuk pembuatan cashing TV, lensa yang terbuat
dari plastik dan masih banyak lainnya (Febriantoko, 2008).
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya kerja praktek di PT. Gunung Maja Pratama
adalah :
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat setelah melakukan kerja praktek di PT.
Gunung Maja Pratama adalah :
2
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Waktu dan tempat pelaksanaan telah dijadwalkan sebagai berikut, yaitu :
1. Waktu Pelaksanaan
Hari : Senin s/d Jumat
Pukul : 08.00 s/d 16.00 WIB
Hari : Sabtu
Pukul : 08.00 s/d 13.00 WIB
Tanggal : 21 Januari s/d 21 Februari 2019
2. Tempat Pelaksanaan
Nama Perusahaan : PT. Gunung Maja Pratama
Alamat Perusahaan : Jalan Raya Serang Km. 28 Sukamurni, Balaraja
Tangerang. Banten
Telepon : (021)69830491
(021)69830498
Fax : (021)69830492
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Polimer
Perkembangan polimer dimulai pada tahun 1811 ketika Henri Braconnot
memperkenalkan senyawa turunan Selulosa. Yang kemudian, disusul
denganperkembangan polimer alam rubber/karet yang merupakan polimer semi
sintesis terpopuler pertama.
4
2.2. Jenis Polimer
Polimer dapat dibedakan dari ketahanan terhadap thermal menjadi :
a) Termosetting
Terbentuk dari molekul-molekul bentuk jaring yang besar. Jika bahan ini
kita panaskan, maka molekulmolekul akan masih bergerak dalam
lingkungan keseimbangan, akan tetapi tidak keluar dari lingkungannya
sehingga tidak menjadi lunak. Adapun Jenis, Sifat, dan Penggunaan
Termosetting adalah :
Poliester
Dibuat dari batu bara dengan jalan polikondensasi dari asam dikarbon
yang tak jenuh dan dialkohol. Biasanya digunakan asam dikarbon eten
atau asam malein dan diol etan atau etilen glisol. Poliester dibuat
dengan diberi penguat serat-serat kaca. Bila dibakar akan
mengeluarkan bau seperti permen yang tajam. Poliester bersifat keras
dan tidak mudah dibengkokkan. Penggunaan yang utama adalah
karoseri mobil, dinding perahu, dan lain-lain. Yang tidak diberi
penguat kaca biasanya digunakan untuk alat-alat listrik.
Fenolformaldehid ( Bakelit, Pertinaks,Novoteks )
Sifat-sifat antara lain : berwarna bening, seperti kaca tetapi, tetapi
kalau kotor warnanya menjadi cokelat muda sampai cokelat tua.
Apabila dibakar menjadi arang dan mengeluarkan bau fenol yang
lemah. keras dan sukar dibengkokkan. Diproduksi dalam berbagai
bentuk, antara lain sebagai barang cetakan, bentuk pelat, dan lembaran.
Sebagai barang cetakan dinamakan bakelit dengan bahan pengisi
bubuk kayu, serat asbes, bubuk grafit, bentuk mika, dan lain-lainnya.
Barang cetakan ini dapat digosok dengan mengkilap, dan dapat diberi
warna,Terutama digunakan untuk keperluan teknik listrik. Jika
fenolformaldehid dibuat pelat atau lembaran, disebut pertinaks atau
novoteks. Pelat tersebut diberi lapisan kertas atau kain lenan. Sifat
mekanisnya tergantung dari bahan pelapisnya atau pengisinya. Bahan
5
ini mempunyai daya tahan aus yang baik, sehingga banyak digunakan
untuk bahan bantalan luncur atau roda gigi.
b) Termoplastik
Polietelin
Diperoleh dari polimerisasi eten batu bara atau minyak bumi.Bila
dibakar akan memberikan bau parafin yang tajam. Kelihatan berlemak
dan sukar dilarutkan, dengan demikian memiliki sifat tahan terhadap
pengaruh kimia. Penghambat listrik yang baik, sehingga sering
digunakan sebagai isolasi listrik frekuensi tinggi. Digunakan sebagai
pipa dalam industri kimia dan pipa saluran air. Sifat mekanis yang
sedang serta lunak dan kenyal, memungkinkan polieten digunakan
dalam industri mainan anak-anak dan alat-alat rumah tangga.
6
saluran bensin pada tangkitangki, dan sebagainya. Selain itu
digunakan pula sebagai baju hujan dan sejenisnya.
Politetrafluoreten ( Teflon )
Jenis ini tidak boleh dipanaskan pada suhu tetentu karena fluorin yang
terurai menimbulkan gas yang beracun. Teflon bersifat lunak dan dapat
dibengkokkan serta memiliki ketahanan aus yang tinggi. Digunakan
untuk keperluan khusus saja, misalnya untuk paking, sambungan
ekspansi, pipa, sebagai bahan pengisi pada bantalan luncur dari
perunggu.
Polistiren (polystyrene)
Bila dibakar baunya enak, dan berbunyi seperti kaca. Bahan ini sering
diberi pewarna untuk memberikan berbagai macam warna maupun
bening. Oleh karena itu bahan ini banyak digunakan sebagai pengganti
kaca pada mainan anak-anak. Polistiren sifat mekanisnya baik tetapi
rapuh, Merupakan isolasi listrik yang baik, dan tidak tahan terhadap
sinar matahari.
Polyethylene terephthalate (PET atau PETE ) .
Material ini dihasilkan dari kondensasi antara ethylene glycol dengan
asam terepthalic dan termasuk pada tipe thermoplastik. PET ini dapat
dibentuk menjadi fiber seperti dacron dan Film seperti mylar. Material
PET ini merupakan plastik utama untuk pembuatan kantong kemasan
makanan.
Polystyrene (Styrofoam)
Polystyrene dibentuk dari moleku molekul styrene. Ikatan rangkap
antara bagian CH2 dan CH dari molekul disusun kembali hingga
membentuk ikatan dengan molekul molekul styrene berikutnya dan
pada akhirnya membentuk polystyrene. Material ini diaplikasikan
untuk pembuatan furniture (pelapis kayu ), cashing monitor komputer,
cashing TV, utensil , lensa (optik dari plastik ). Bilamana polystyrene
dipanaskan dan udara ditiupkan maka melalui pencampuran tersebut
7
akan terbentuk styrofoam. Styrofoam memiliki sifat sangat ringan ,
moldable dan merupakan insulator yang baik.
Polyvinyl Chloride (PVC)
PVC merupakan tipe thermoplastik ,dibentuk melalui polimerisasi
vinyl clhoride (CH2 =CH-Cl). Ketika dibuat sifatnya mudah pecah
(brittle /fragile), maka para manufaktur menambahkan suatu cairan
plasticizer supaya hasilnya memiliki sifat lunak dan mudah dibentuk
(moldable). PVC umumnya digunakan untuk pipa dan
plumbing(pemasangan pipa saluran air) karena tahan lama ,tidak
berkarat ,dan lebih murah dari pipa besi. Namun demikian ada batas
waktu kerja plasticizer pada PVC tersebut dan bila batas waktu itu
telah dilewati maka PVC kembali menjadi mudah pecah dan mudah
patah.
Polyvynilidine Chloride
Material ini hasil polimerisasi dari molekul molekul vinylidine chloride
(CH2=CCl2).Polimer ini dapat dibentuk kedalam bentuk film dan
lembaran panjang . Plastik saran ini sangat populer digunakan untuk
pembungkus makanan.
Polyethylene, LDPE dan HDPE
Polimer yang paling umum dalam plastik ialah polyethylene yang
dihasilkan (dibuat) dari monomer monomerethylene (CH2=CH2).
Pertama kali dibuat ialah LDPE (low density polyethylene) ,material ini
mengambang pada larutan campuran air danalkohol. Karakteristik
LDPE ialah lunak dan fleksibel sehingga pertamakalidiaplikasikan
sebagai isolator kawat listrik, namun saat ini aplikasinya
telahberkembang diantaranya untuk pembuatan film , wraps
(pembungkus makanan) ,botol ,kantong sampah , dan sarung tangan
yang sekali pakaibuang. HDPE (high density polyethylene) dibuat
melalui polimerisasi ethylenedengan penambahan berbagai metal,dan
dihasilkan polimer polyethylene yangtersusun hampir sebagaian besar
8
polimer polimer linier. Bentuknya yang liniermenghasilkan sifat bahan
yang bersifat kuat ,rapat dan strukturnya mudahdiatur .Plastik HDPE
ini keras dan memiliki titik lebur tinggi dibandingkan LDPE selain itu
tenggelam dalam larutan campuran air dengan alkohol.Material ini
diaplikasikan untuk pembuatan hula hoop dan kontainer.
Polypropylene (PP):
Dibuat dari monomer monomer propylene(CH2=CHCH3). Variasi
bentuk polypropylene memiliki kekerasan dan titik leleh yang berbeda
beda. Material PP ini diaplikasikan untuk pembuatan hiasan mobil,
cashing accumulator,botol ,tabung, dan tas.
Polymethylmethacrylate (PMMA)
Polimer ini biasanya dikenal dengan nama Acrylic.Meskipun acrylic
diketahui untuk digunakan dalam cat dan fiber sintetikseperti fake fure,
dalam bentuk padatan bahan ini memiliki sifat keras danlebih
transfaran daripada gelas. Bahan ini sering dijual sebagai
bahanpengganti gelas dengan merk dagang plexiglas atau lucite. Bahan
ini diaplikasikan untuk pembuatan kanopi pesawat terbang.
Polyurethane
Aplikasikan polyurethane untuk pembuatan mattress, pelapisan dan
bahan pengisi furniture, isolasi panas dan untuk bahan pakaian olah
raga (lycra).
9
Gambar 2. 1 Kode-kode plastik
10
5.PP (Polypropylene)
PP bersifat keras tetapi fleksibel, tidak jernih tapi dapat tembus cahaya, tahan
terhadap bahan kimia, dan dapat melunak pada suhu yang tinggi yaitu 140℃.
Plastik ini merupakan jenis terbaik untuk tempat makanan dan minuman.
6.PS (Polystyrene)
Jenis plastik ini bersifat kaku, getas, buram, mudah dibentuk, dapat terpengaruh
oleh lemak dan pelarut, serta dapat melunak pada suhu 95℃. Biasanya dipakai
sebagai tempat makan Styrofoam, garpu plastik, dan gelas plastik. PS dapat
mengeluarkan bahan stirena jika dalam keadaan panas dan bersentuhan dengan
makanan atau minuman, yang cukup berbahaya bagi otak dan system syaraf.
7. Lainnya
a.SAN (Styrene Acrylonitrile)
SAN memiliki resistensi yang tinggi terhadap suhu dan reaksi kimia. Biasanya
digunakan sebagai piring, penyaring, sikat gigi, dan lego.
c.PC (Polycarbonate)
PC bersifat keras, jernih dan tahan panas. Biasanya digunakan untuk galon air
mineral dan botol susu bayi
11
(toleransi) yang harus dipenuhi dan pemilihan material merupakan faktor yang
berpengaruh.
12
Gambar 2. 2 Mekanisme clamping unit (mechanism toggle & hydraulic clamp)
.
Unit ini berfungsi untuk menggerakkan mold dengan gerakan membuka dan
menutup. Gerakan ini terbagi dalam 3 setting kecepatan dan 1 setting tambahan,
baik untuk gerakan Menutup maupun gerakan Membuka. Untuk gerakan Menutup
terdiri atas gerakan :
1. Perlahan 3.Perlahan
2. Cepat 4. Mencekam Mold. Sedangkan untuk gerakan membuka terdiri atas
gerakan :
1. Melepas Cekam Mold 3.Cepat
2. Perlahan 4.Perlahan.
Lalu dilanjutkan dengan gerakan ejector untuk mendorong produk keluar dari
mold, yaitu dari sisi core.
13
Sebagai Mixer Plastik cair agar pencampuran warna plastik menjadi rata dan
seimbang (konstant).
Lalu dari unit inilah di injeksikan atau disuntikkan ke dalam cetakan (Mold)
dengan setting yang melibatkan tekanan hidrolik (Hydrolic Pressure) dalam
satuan kg/cm², Kecepatan (Velocity) dalam satuan %, Posisi (Limit Switches)
dalam satuan mm, Waktu (Time) dalam satuan detik, dan Suhu (Temperature)
dalam satuan 0C. Bagian dari injection unit adalah :
Hopper
Adalah tempat untuk menempatkan material plastik, sebelum masuk ke barrel,
biasanya untuk menjaga kelembapan material plastik, digunakan tempat
penyimpanan khusus yang dapat mengatur kelembapan, sebab apabila kandungan
air terlalu besar pada udara, dapat menyebabkan hasil injeksi yang tidak bagus.
Barrel
Adalah tempat screw, dan selubung yang menjaga aliran plastik ketika di panasi
oleh heater, pada bagian ini juga terdapat heater untuk memanaskan plastik
sebelum masuk ke nozzle.
14
Screw
Reciprocating screw berfungsi untuk mengalirkan plastik dari hopper ke nozzle,
ketika screw berputar material dari hopper akan tertarik mengisi screw yang
selanjutnya di panasi lalu di dorong ke arah nozzle.
Nonreturn valve
Valve ini berfungsi untuk menjaga aliran plastik yang telah meleleh agar tidak
kembali saat screw berhenti berputar.
Drive System].
Saat ini masih umum dengan media oli, atau yang biasa disebut dengan Sistem
Hidrolik [Hydrolic System], baik untuk mesin tipe Straight Hydrolic maupun tipe
toggle. Namun dewasa ini untuk tipe toggle sudah banyak meng aplikasikan Servo
Motor [Full Electric System]. Kelebihan mesin yang sudah mengaplikasikan
Servo Motor gerakan mesin lebih tenang, tidak gedebak-gedebuk seperti tipe
Straight Hydrolic. Juga tentunya tidak berisik, dan cenderung lebih bersih karena
tidak menggunakan banyak oli, yang mana untuk sistem hidrolik ada celah kecil
saja akan terjadi kebocoran yang mengakibatkan area mesin terdapat genangan-
genangan oli. Namun bukan berarti untuk mesin-mesin baru tidak lagi
menggunakan sistem hidrolik. Untuk sebagian pengguna merasa lebih cocok
dengan tipe hidrolik, sehingga pembuat mesin injeksi plastik masih mengeluarkan
mesin tipe hidrolik yang tentunya beberapa bagian sudah di design ulang untuk
memperbaiki performanya.
15
Gambar 2. 3 Injection unit (Barrel, screw, non-return valve (check ring) dan
nozzle)
c. Molding Unit
Pada molding unit sebenarnya adalah bagian lain dari mesin injection plastic,
molding unit adalah bagian yang membentuk benda yang dibuat, secara garis
besar molding unit memiliki dua (2) bagian utama yaitu bagian cavity dan core,
bagian cavity adalah bagian cetakan yang berhubungan dengan nozzle pada mesin,
sedangkan core adalah bagian yang berhubungan dengan ejector.
16
keselamatan pengguna mesin, maka dibuat berlapis, sehingga bisa menghilangkan
resiko karena resiko human error pengguna mesin itu sendiri.
Fishbone diagram sering disebut juga diagram Ishikawa atau cause and
effect diagram (diagram sebab-akibat). Fishbone diagram merupakan alat bantu
satu-satunya yang menggunakan data verbal atau data kualitatitf untuk mencari
17
akar-akar permasalahan. Alat bantu ini menggambarkan tentang suatu kondisi
penyimpangan yang terjadi yang dipengaruhi oleh bermacam-macam penyebab
yang saling berhubungan. Suatu tindakan dan langkah improvement akan lebih
mudah dilakukan jika masalah dan akar penyebab masalah sudah ditemukan.
Contoh dari fishbone diagram dapat dilihat pada Gambar 2.1.
(Sumber: http://www.dmaictools.com/dmaic-analyze/fishbone-diagram)
18
BAB III
METODOLOGI
19
Gambar 4. 1 Diagram Alir proses pembuatan produk
1. Studi literatur
Studi literatur merupakan kegiatan untuk mencari informasi awal untuk
pembuatan laporan. Informasi yang dimaksud adalah mengenai teori
umum tentang polimer, jenis-jenis polimer, dan penggunaan polimer.
Informasi tersebut diperoleh dari penelitian ilmiah, buku-buku, katalog
produk, serta situs resmi perusahaan.
2. Supply material
Supply material yaitu dimana perusahaan memesan material pada
kapasitas besar pada perusahaan lain, seperti polypropylene yang di pasok
dari PT. Chandra asri petrochemical
3. Mixing material
Mixing matrial yaitu kegiatan pencampuran material polypropylene dengan
pewarna (masterbatch) 2% dan dimasukkan kedalam mixer selama 3-5
menit.
20
4. Material hopper dan star up mesin
Matrial hopper Kegiatan memasukkan material yang sudah di mixing
kedalam hopper. Setelah itu menghidupkan mesin
5. Setting temperatur dan setting mesin
Setelah mesin hidup, atur temperatur yang sesuai pada material
polypropylene dan setting mesin dengan cara menyesuaikan dengan mold
hot runner.
6. Produk
Produk yang dihasilkan yaitu tutup botol kemasan oli pertamina gen IV
dengan menggunakan polypropylene.
7. Quality control
Quality cotrol yaitu proses pemilihan produk yang baik. Setelah itu
dilakukan pengujian.
8. Packing
Pengemasan produk yang lulus dari quality control akan di masukkan pada
box.
9. Pengiriman
Produk yang sudah di packing akan dikirim sesuai dengan pesanan dari
costumer.
21
BAB IV
PEMBAHASAN
22
Gambar 4. 2 Proses mixing menggunakan Mesin mixer 3 kw
23
Gambar 4. 4 Settingan Temperatur
24
dilakukan pengujian selanjutnya. Adapun kriteria produk yang lolos
secara visual yaitu bersih, tidak ada blakspot, tidak ada short shot dan
warna sesuai dengan spesifikasi.
25
terpasang dengan baik maka produk akan dikembalikan ke mesin
pemasangan seal otomatis.
26
terlepas pada saat pengujian, dan segel tidak putus pada saat dilakukan
pengujian.
27
mesin mampu menghasilkan 16 tutup botol dalam cycle time selama 14,40 detik
atau mesin mampu menghasilkan tutup botol 16 unit dalam 14,40 detik. Pada
setiap dilakukannya produksi terdapat tutup botol yang tidak dapat digunakan atau
reject, pada setiap produksi reject yang dihasilkan berbeda-beda mulai dari
segelnya putus, sompel atau warna kurang cerah pada tutup botol, black spot atau
bintik hitam pada tutup botol, sink mark atau cekungan atau melengkung pada
tutup botol hal ini terjadi pada tutup botol pada saat proses produksi ini
diakibatkan oleh banyak hal, baik dari material yang digunakan atau pun proses
yang tidak sesuai standard. Produk yang reject setiap shift nya berbeda-beda
dimana shift pertama memiliki reject yang paling banyak hal ini dikarenakan awal
proses produksi dimana masih terdapat banyak kesalahan atau pun proses yang
belum sempurna dari mesin itu sendiri. Nilai reject pada shift pertama sebesar 4-5
cavity, untuk shift kedua sebesar 1-2 cavity dan untuk shift ketiga sebesar 1 cavity
dimana setiap cavity terdiri dari 16 tutup botol. Untuk mencari persentase reject
didapatkan rumus sebagai berikut:
Diketahui : cycle time/1 cavity = 14,40 detik
1 cavity = 16 unit
Jam kerja/shift = 8 jam
Jumlah botol reject (shift 1) = 80 unit
Jumlah botol reject (shift 2) = 32 unit
Jumlah botol reject (shift 3) = 16 unit
Ditanya : Total reject ?
28
Dalam proses terdapat 3 shift kerja setiap harinya maka jumlah yang dihasilkan
dalam 1 hari kerja sebanyak 96,000 unit tutup botol per hari.
Persentase reject untuk shift yang pertama
Persentase reject 2 = 1 %
Persentase reject untuk shift yang ketiga
Total reject =
29
Diketahui;
Berat per tutup botol = 7,6 gr
Jumlah yang dihasilkan per hari = 32,000 unit
Ditanya: Total material yang digunakan per hari?
Material yang digunakan = 7,6 gr × 96,000 unit
= 729.600 kg
Dari perhitungan yang didapatkan material yang digunakan oleh perusahaan PT.
Gunung Maja Pratama sebanyak 729.600 kg Polypropylene yang digunakan setiap
harinya untuk memproduksi tutup botol kemasan oli pertamina. Penggunaan
bahan/material tersebut dapat di minimalisir dengan cara menggunakan bahan dari
hasil reject yang telah dicacah sebelumnya, pencampuran dengan hasil reject
harus sesuai standar yang telah ditentukan oleh perusahaan agar mendapatkan
hasil yang berkualitas.
30
Gambar 4. 11 Sample reject
31
Man Materia Machine
Kelalaian operator dalam Temperatur kerja
pekerja bagian Memeriksa produk mesin belum
QC tidak
memeriksa Mold nya kotor
Bahan baku yang kotor
produk jadi
dengan teliti Sistem pendingin pada
Pencampuran antara mold tidak berfungsi
material dan pewarna dengan baik
tidak merata
Produk Reject
Kurangnya
Tidak ada alat
penerangan di pabrik
untuk Melakukan
inspeski Selain dengan
cara visual
Cara memasukkan bahan
baku
enviroment Method
Measurement
Gambar 4. 13 Diagram Fishbone Pada Produk Reject
32
Faktor material : bahan baku yang kotor, adanya penggunaan bahan baku
bijih plastik baru yang tercampur dengan bahan baku hasil daur ulang
(recycle).
Faktor machines : pada saat mesin mulai dihidupkan produk yang
dihasilkan mengalami cacat (reject), karen temperatur kerja mesin belum
stabil. Mold yang kotor juga dapat mempengaruhi proses injeksi yang
tidak merata kedalam cetakan. Dan sistem pendingin yang tidak berfungsi
dengan baik akan mengakibatkan cepat atau lambatnya plastik cair untuk
membeku dalam cetakan, apabila temperatur terlalu rendah maka pada
saatpengisian material cair kedalam cetakan belum sempurna akan tetapi
sudah ada material yang membeku. Begitu juga dengan temperatur terlalu
tinggi yang mengakibatkan material sulit untuk dikeluarkan dari
cetakan/mold.
Faktor environment : penerangan di pabrik tidak terlalu baik sehingga
produk cacat bisa lolos inspeksi karena kelalaian operator maupun bagian
QC.
Faktor method : pada saat memasukkan bahan baku ke dalam mesin
produksi langsung satu sak tanpa adanya pemeriksaan terhadap bahan
baku tersebut.
Faktor measurement : sistem inspeksi masih visual sehingga setiap orang
akan mempunyai toleransi yang berbeda-beda terhadap produk cacat.
Berikut ini adalah usulan-usulan untuk mengatasi produk reject. Adapun usulan
yang diberikan adalah sebagai berikut:
1. Pemeriksaan bahan baku dari suplier, dilakukan pada saat bahan baku akan
dipakai untuk proses produksi. Caranya dengan memisahkan satu sak
bahan baku menjadi dua bagian dan diperiksa secara visual apakah bahan
baku tersebut kotor atau tidak. Pemeriksaan dilakukan oleh bagian QC
material.
33
Gambar 4. 14 Pemeriksaan material
34
Gambar 4. 15 Penambahan penerangan pada setiap mesin
b. Setelah itu pembuatan alat bantu dalam mensortir produk reject yang
dapat meminimalisir adanya produk reject yang lolos sampai ke
customer. Seperti pada gambae dibawah ini :
35
Gambar 4. 17 Alat bantu penerangan dalam mensortir
36
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan di atas adalah :
5.2 Saran
Adapun saran yang diberikan setelah melaksanakan kerja praktek adalah
sebagai berikut:
37
DAFTAR PUSTAKA
Akbarzadeh, A., Sadeghi, M., 2011, Parameter Study in Plastic Injection Molding
Process using Statistical Methods and IWO Algoritm, International Journal
Modeling And Obtimization, Vol. 1, No. 2, June 2011.
Febriantoko, B. W., Wibowo, A. H., 2008, Studi Peningkatan Siklus Injeksi Dan
Pengurangan Prosentase Penyusutan Pada Produk Injeksi Plastik Dengan
Mold Tipe Laminated Steel Tooling, Teknik Mesin, ISBN : 978-979-3980-
15-7.
Kamaruddin, S., Khan, A. Z., dan Foong, S. H., 2010, Application of Taguchi
Method in the Optimization of Injection Moulding Parameters for
Manufacturing Products from Plastic Blend, IACSIT International Journal
of Engineering and Technology, Vol. 2, No. 6, ISSN: 1793-8236.
Nurminah, Mimi. 2002. Penelitian Sifat Berbagai Bahan Kemasan Plastik dan
Kertas serta Pengaruhnya terhadap Bahan yang Dikemas. USU. Sumatera
Utara
38
LAMPIRAN
39
1. Profil Perusahaan
40
1) Departemen di PT.GUNUNG MAJA PRATAMA
PT. GUNUNG MAJA PRATAMA dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu
bagian Administrasi dan bagian Produksi dan Ketenagakerjaan, di mana tiap
bagian memiliki beberapa departemen.
A. Departemen Finance
Departemen Finance merupakan departemen yang mengurus pembayaran
ke supplier (cash outflow) dan pemasukan dari hasil penjualan produk ke
customer (cash inflow).
B. Departemen Accounting
Departemen Accounting membuat pembukuan dan mengurus aliran uang
yang terjadi di perusahaan.
C. Departemen Local Sales
Departemen Local Sales mengurus penjualan produk jadi di dalam negeri.
Departemen Local Sales juga menawarkan kepada calon customer supaya
memesan pada perusahaan.
D. Departemen Purchase and Procurement
Departemen Purchase and Procurement adalah departemen yang
mengurus pengadaan bahan baku untuk keperluan produksi (HDPE, PET,
LDPE, dll) dan bahan – bahan lainnya penunjang kegiatan produksi.
E. Departemen Warehouse
Tugas dari departemen warehouse adalah mengontrol semua kegiatan yang
berkaitan dengan keluar masuknya produk dari dan ke gudang.
Departemen warehouse mencatat stok yang ada di gudang dan
memasukkannya ke dalam database sistem perusahaan.
F. Departemen Production Planning and Inventory Control
Departemen PPIC bertugas untuk merangkum seluruh order yang diterima,
kemudian mengurutkan dan menjadwalkannya sesuai dengan ETA request
dari customer, selain itu, PPIC juga bertugas untuk memastikan jalannya
produksi sesuai dengan yang dijadwalkan sebelumya.
G. Departemen Production – QC
41
Departemen Quality Control bertugas untuk mengendalikan seluruh
aktivitas yang berkaitan dengan kualitas produk yang dihasilkan.
Departemen QC mengontrol produk selama proses produksi supaya
produk yang dihasilkan tidak keluar dari spesifikasi.
H. Departemen Maintenance
Departemen maintenance merupakan departemen yang mengurus semua
kegiatan yang berkaitan dengan perbaikan dan modifikasi mesin.
Departemen maintenance juga mengurus pembuatan sparepart mesin dan
pengaturan program pada mesin.
I. Departemen Human Resource Development / Personalia
Departemen HRD mengurus kegiatan yang berkaitan dengan
ketenagakerjaan, mulai dari interview calon karyawan, mengurus surat –
surat serta asuransi untuk karyawan, serta mengurus permasalahan seputar
tenaga kerja.
J. Departemen Quality Assurance
Departemen QA bertugas untuk memastikan bahwa produk yang akan
dipasarkan sesuai dengan standard yag telah ditetapkan oleh perusahaan.
2) Manajemen Perusahaan
2.5.1 Visi Misi Perusahaan
A. Visi
Menjadi perusahaan kemasan plastik yang terkemuda di Indonesia
B. Misi
i. Mengutamakan kepuasan pelanggan/costumers
ii. Bersaing dengan harga yang kompetitif
iii. Mengedepankan produksi yang efesien dan efektif
iv. Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan secara terus
menerus yang meliputi quality, cost dan delivery.
2.5.2 Nilai Perusahaan
3M (Merefresh, Mengerti, Melaksanakan)
42
i. Merefresh Setiap pekerja harus mampu mengingatkan kembali SOP
kepada pekerja lainnya apabila rekan kerjanya tidak melaksanakan
tugas sesuai dengan SOP yang ada.
ii. Mengerti Setiap pekerja mengerti benar apa yang menjadi tugas
dan tanggung jawab mereka di perusahaan.
iii. Melaksanakan Setiap pekerja haurs melaksanakan pekerjaan sesuai
SOP yang berlaku di perusahaan.
3) Ketenagakerjaan
A. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat
penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi
maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang menentukan
perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang
dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak untuk mencapai
tujuan organisasi itu. Tanpa adanya manusia, proses bisnis suatu
perusahaan tidak akan mungkin berjalan. Manusia yang memiliki potensi
dan kemampuan sesuai dengan kebutuhan sangat dibutuhkan sebagai
sumber daya perusahaan.
B. Pembagian Jam Kerja
PT. GUNUNG MAJA PRATAMA memiliki tiga jenis jam kerja
sesuai dengan bagian dan pekerjaan yang ditangani. Ketiga jenis jam kerja
tersebut adalah jam kerja kantor, jam kerja shift, dan jam kerja non shift.
i. Jam Keja Office
Jam kerja kantor berlaku untuk seluruh karyawan di kantor. Untuk
hari Senin hingga Jumat, jam kerja berlangsung dari pukul 08:00
sampai 16:00 dengan satu kali istirahat yaitu pukul 12:30 hingga
pukul 13:30, sedangkan untuk hari sabtu jam kerja berlangsung
dari pukul 08:00 hingga 13:00 tanpa jam istirahat.
ii. Jam Kerja Non Shift
Jam kerja non shift berlaku untuk beberapa karyawan senior di
lantai produksi seperti supervisor dan kepala bagian. Untuk hari
43
Senin sampai Jumat, jam kerja dimulai pukul 07:00 hingga 15:00
dengan satu kali istirahat yaitu pukul 12:30 hingga 13:30,
sedangkan untuk hari Sabtu jam kerja non shift dimulai pada pukul
07:00 hingga 12:00 tanpa jam istirahat.
iii. Jam Kerja Shift
Jam kerja shift berlaku untuk seluruh operator, kepala regu, kepala
shift, dan supervisor produksi. Jam kerja shift dibagi menjadi 3
yaitu shift pagi, sore, dan malam yang digilir tiap minggunya.
1. Shift pagi
Jam kerja shift pagi sama seperti jam kerja non shift, yang
membedakan adalah waktu istirahatnya. Waktu istirahat dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu pukul 10:30 sampai 11:30, 11:30
sampai 12:30, dan 12:30 sampai 13:30. Adapun pembagian jam
istirahat operator diatur oleh kepala regu. Pembagian jam
istirahat menjadi 3 kali dimaksudkan agar mesin tidak berhenti
bekerja dan proses produksi bisa terus berjalan.
2. Shift sore
Jam kerja shift sore dimulai pada pukul 15:00 hingga 23:00.
Waktu istirahat pada jam kerja shift sore juga dibagi menjadi 3
bagian, yaitu pukul 18:30 sampai 19:30, 19:30 sampai 20:30,
dan 20:30 sampai 21:30. Pembagian jam istirahat juga diatur
oleh masing – masing kepala regu.
3. Shift malam
Jam kerja shift malam dimulai pada pukul 23:00 hingga 07:00
esok harinya. Sama seperti shift pagi dan sore, waktu istirahat
pada shift malam juga dibagi menjadi 3 bagian, yaitu pukul
02:30 hingga 03:30, 03:30 hingga 04:30, dan 04:30 hingga
05:30. Sama seperti dua shift lainnya, pembagian jam istirahat
juga dilakukan oleh kepala regu.
Adapun pada minggu pertama bekerja, karyawan dari kelompok shift 1 akan
masuk shift pagi, karyawan shift 2 akan masuk sore, dan karyawan shift 3 masuk
44
malam. Minggu selanjutnya karyawan shift 1 akan masuk shift malam, karyawan
shift 2 masuk shift pagi, dan karyawan shift 3 masuk shift pagi, begitu seterusnya
2.6 Pemasaran
PT. GUNUNG MAJA PRATAMA memasarkan produknya di dalam negeri,
pemasaran di dalam negeri diatur oleh departemen local sales adapun customers
yang sudah menjalin kerjasama dengan perusahaan adalah sebagai berikut:
• Cosmetic,Skin Care& Home care Segment
1. PT. Mustika Ratu - Cosmetic & Skin Care
2. PT. SC Johnson – Home Care Product
3. PT. Kinocare – Cosmetic
4. PT. Aulia Citra Lestari – Shampo
• Sauce & Ketchup Segment
1. PT. Sari Sedap
2. PT. Kobe Boga Utama
3. PT. Mitra Kemasido Utama
• Pharmacy & Food and Beverage segment
1. PT. DANONE- F&B
2. PT. Krakatau Daya Tirta – F&B
3. PT. Cirill Indonesia- FB
4. PT. Sterin Laboratories – Pharmacy
5. PT. Argo Jabar- Juice
• Lubrican Oil & Chemical Segment
1. PT. Pertamina – LO
2. PT. Toyota Motor Indonesia – LO ( Coming soon)
3. PT. Surya Agung - Minyak Goreng
4. PT. Agro Sentosa Raya - Pestisida
5. PT. Sari Kresna Kimia - Chemical
6. PT. Sanova – Pupu
4) Fasilitas Perusahaan
Kesejahteraan sumber daya manusia menjadi salah satu faktor kunci untuk
menjamin keberhasilan perusahaan. Untuk menunjang kesejahteraan
45
karyawannya, PT. Gunung Maja Pratama memberikan beberapa fasilitas untuk
menujang kehidupan karyawannya antara lain sebagi berikut:
A. Tunjangan Hari Raya (THR)
Tunjangan hari raya diberikan perusahaan kepada seluruh
karyawannya sebesar satu kali gaji bulanan menjelang libur Idul Fitri.
B. Air Minum
Perusahaan memberikan air minum dalam galon yang tersedia di setiap
departemen dan beberapa titik di lantai produksi. Perusahaan juga
menyediakan gelas yang diletakkan di dekat dispenser yang bisa
digunakan oleh setiap karyawannya.
C. Tempat Istirahat
Perusahaan juga menyediakan tempat istirahat bagi karyawan untuk
makan maupun bersantai sejenak ketika jam istirahat
D. Mushola
Perusahaan menyediakan tempat beribadah berupa mushola yang
dapat diakses melalui lantai produksi.
E. Toilet
Perusahaan menyediakan toilet di beberapa titik di kantor maupun di
lantai produksi. Kebersihan toilet terjaga karena ada petugas yang
bertugas untuk membersihkan toilet setiap harinya.
F. Tempat Parkir
Perusahaan menyediakan lahan parkir untuk mobil dan sepeda motor
bagi karyawan apabila karyawan menggunakan kendaraan pribadi
menuju kantor. Lahan parkir disediakan dekat dengan area produksi
dan kantor, sehingga karyawan tidak perlu berjalan jauh untuk
mencapai tempat kerja.
G. Bangunan
PT. GUNUNG MAJA PRATAMA memiliki bangunan seluas sebesar
15.000 m2 yang terdiri dari satu kantor yaitu kantor bawah untuk staff
Finance Accounting, sedangkan kantor atas untuk manager dan
pimpinan perusahaan
46
H. Gudang
Perusahaan menyediakan empat jenis gudang yang terletak berdekatan
dengan area produksi. Gudang-gudang tersebut merupakan gudang
bahan baku, gudang barang jadi, gudang sparepart, dan gudang karton.
Gudang bahan baku digunakan untuk menyimpan bahan baku seperti
LDPE, HDPE, PET, dan bahan-bahan lainnya untuk mendukung
kegiatan produksi. Gudang barang jadi merupakan tempat
penyimpanan barang jadi sebelum dikirimkan ke konsumen. Gudang
barang jadi juga merupakan tempat melakukan stuffing atau persiapan
pengiriman. Gudang sparepart merupakan tempat untuk menyimpan
komponen mesin, di gudang sparepart ditugaskan seorang operator
yang melayani request pembuatan sparepart. PT.GUNUNG MAJA
PRATAMA membuat sendiri sparepart mesin yang dibutuhkan, namun
jika sparepart yang dibutuhkan tidak mampu dibuat sendiri, baru
perusahaan akan melakukan pemesanan sparepart. Gudang karton
merupakan tempat untuk penyimpanan karton sebelum digunakan
untuk mengemas produk jadi.
47