Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2020
LEMBAR PERSETUJUAN
NPM : 6418500051
Hari :
Tanggal :
Tegal ,
Pembimbing,
ii
LEMBAR PENGESAHAN
NPM : 6418500058
Hari :
Tanggal :
Tegal,
Kaprodi Teknik Mesin Pembimbing PKL
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
1. Motto
1. Semua yang terjadi adalah takdir, namun takdir bisa dirubah dengan cara
2. Persembahan
semangat dan dukungan penuh, serta doa yang selalu mengiringi langkahku.
2. Bapak dan ibu dosen yang selalu sabar dalam berbagi ilmu, membimbing dan
memberikan semangat.
4. Keluarga besar PT Bimuda Kraya Teknik yang telah bersedia menerima kami
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja
Lapangan ini.
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini disusun sedemikian rupa dengan dasar
tanya jawab dengan staf serta karyawan PT Bimuda Kraya Teknik. Praktek Kerja
Pancasakti Tegal. Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak sempurna, untuk itu
penulis sangat menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun. Demikian
laporan Praktek Kerja Lapangan ini dibuat semoga laporan ini dapat bermanfaat.
Penulis
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.........................................................................................ii
KATA PENGANTAR..................................................................................................v
DAFTAR ISI...............................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
B.Batasan Masalah.......................................................................................................2
C.Rumusan Masalah.....................................................................................................2
D.Tujuan.......................................................................................................................3
E. Manfaat.....................................................................................................................3
C.Mesin Shearing.........................................................................................................5
E. Mesin Tap...............................................................................................................18
1. Proses Shearing........................................................................................20
2. Proses Blanking........................................................................................23
3. Proses Bending.........................................................................................25
vi
4. Proses Piercing.........................................................................................29
A. Kesimpulan.........................................................................................................39
B. Saran....................................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................41
LAMPIRAN...............................................................................................................42
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
Gambar
3.11 Piercing…………………………………………………………..........30
Gambar 3.12 Tampak atas Hasil Proses
Piercing…………………………………….31
Gambar 3.13 Tampak Samping Hasil Proses Piercing………………………………
31
Gambar 3.14 Prroses Pembuatan
Ulir………………………………………………..32
Gambar 3.15 Job Seat Quality Control………………………………………………
34
Gambar 3.16 Jig Impacisen………………………………………………………….35
Gambar 3.17 Proses Akhir Qulity
Control…………………………………………...36
Gambar 3.18 Cacat pada Base Seat cath / ENG part…………………………………
36
Gambar 3.19 Cacat pada Base Seat cath / ENG part…………………………………
37
Gambar 3.20 Cacat pada Base Seat cath / ENG part…………………………………
37
Gambar 4.1 Kegiatan Proses Quality Control…………………………………….…42
Gambar 4.2 Kegiatan Proses Bending………………………………………………42
Gambar 4.3 Keadaan Jam Kerja PT BIMUDA KARYA TEKNIK………...………43
Gambar 4.4 Kegiatan Proses Shearing Material………………………………….…43
Gambar 4.5 Kegiatan Proses Shearing Material…………………………………….43
ix
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
untuk memperkenalkan secara nyata akan dunia kerja, sesuai dengan bidang
pada dunia kerja serta dengan permasalahan yang ada di dalamnya. Oleh
karena itu kemampuan akademis yang dimiliki oleh penulis diharap mampu
merespon secara akurat setiap objek permasalahan yang ada pada ruang
pembimbing.
pembuatan part khususnya “Base Seat Cath” sangat dibutukan demi kelancaran
menjadi masalah bagi para Fresh Graduate untuk dapat memperoleh pekerjaan.
Selain harus memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi, Sumber Daya
1
2
hadapan notaris Eva Fidiawati SH., M.Kn di kabupaten Tegal dengan surat
2018 tanggal 14 Mei 2018 yang beralamat di Jl. Pala 27 Perumahan Shangrilla
B. Batasan Masalah
Agar tidak terlepas dari tujuan dan maksud yang akan dibahas Dalam
penyusuan laporan PKL ini, tentu saja harus dibatasi sesuai dengan
C. Rumusan Masalah
Karya Teknik.
D. Tujuan
E. Manfaat
Teknik.
BAB II
LANDASAN TEORI
Gambar 2.1 Base Seat Cath dan Aplikasi pada Jok Honda Beat
(Sumber : Dokumentasi PKL dan https://kupasmotor.wordpress.com/kunci-jok)
Base seat cath adalah item atau part pada motor honda beat yang berfungsi
untuk dudukan kunci jok motor yang terbuat dari plat BAJA SPHCPO : 2 mm
Plat SPHC PO adalah plat yang biasa digunakan di industri Otomotif sebagai
4
5
Sesuai dengan akhira namanya PO adalah kepanjangan dari Pickel Oil yaitu
mempunyai lapisan Oil. Plat SPHC PO berwarna Abu –abu beda dengan SPHC
biasa yang berwarna hitam . Plat SPHC PO dalam pengelasannya lebih mudah
hampir tidak perlu dibersihkan terlebih dahulu Plat SPHC PO biasa digunakan
untuk bahan pembuatan sasis dan rangka kendaraan mobil atau motor, Plat ini
C. Mesin Shearing
pemotongan bahan tanpa pembentukan chip atau tanpa menggunakan burning atau
melting. Jika cutting blade lurus dinamakan shearing sedangkan jika cutting blade
Shearing adalah pemotongan sheet metal coil atau sheet metal lembaran yang
pemotongan dengan cara menekan dua sisi pisau tajam ke lembaran logam (sheet
metal). Proses – proses seperti blanking, parting, punching, nibbling, nothcing dan
digunakan dalam pengerjaan logam dan juga dengan kertas dan plastic
proses pemotongan dan pembentukan sheet metal forming Disebut juga sebagai
mesin kempam Konstruksi Utama Mesin Press Pada dasarnya mesin press atau biasa
2. Ram/Slide, bagian mesin yang dapat bergerak translasi dan berfungsi memberikan
3. Bed, bagian mesin tempat meletakkan benda kerja dan menahan gaya tekan.
Mesin Press ini hanya memiliki gerakan slide tunggal. Mesin Press ini biasa
diperlukan tekanan pneumatik pada die cushion untuk menjepit material (blank
Mesin Press ini memiliki lebih dari satu slide. Slide bagian luar biasanya
berongga dan berfungsi menjepit material (blank), sedangkan yang bagian dalam
berfungsi sebagai penekan (punch). Mesin ini cocok untuk proses drawing.
yang melebar ke arah bawah memungkinkan dapat menapung benda kerja yang
lebar. Crank shafts berukuran kecil, tidak diperuntukkan pengerjaan benda kerja
Bentuk huruf C, sehingga memiliki ruang yang luas untuk penempatan dies
serta benda kerja yang lebar dan panjang. Termasuk dalam kelompok Gap Frame
Press adalah jenis Bench Press, Horn Press dan Turret Press. Bench press adalah
mesin press dengan rangka gap frame yang berukuran relatif kecil Terkadang
rangkanya dapat dimiringkan (inclinable) sehingga benda kerja dan scrap dapat
tergelincir turun ke belakang. Horn Press adalah gap frame press yang memiliki
silinder atau poros yang menggantikan fungsi bed dan biasa digunakan untuk proses
seaming, riveting dan embossing. Turret press adalah gap frame press yang
9
dimodifikasi sehingga memiliki upper dan lower turret yang dapat membawa
c. Straight-Sided Press
Memiliki banyak variasi dalam jenis dan ukuran serta memiliki konstruksi
Pengaturan kecepatan ini hanya dapat dilakukan pada mesin press hidraulik.
Pada proses pemotongan digunakan kecepatan slide yang lebih tinggi dibandingkan
pada ketebalan benda kerja yang digunakan, semakin tebal benda kerja yang
2. Ketinggian Dies.
Ketinggian dies adalah jarak antara dies bagian atas yang dipasang pada
slide/ram mesin press dengan cetakan (dies) bagian bawah yang dipasang pada meja
mesin press (bolster). Secara umum ketinggian cetakan ini harus lebih besar dari
3. Tekanan penjepit
Penjepit yang digunakan baik dalam bentuk blank holder atau dalam bentuk
draw beads akan mempengaruhi bentuk deformasi yang terjadi. Makin tinggi tekanan
10
yang digunakan maka makin terhambat aliran material yang terjadi. Tekanan yang
digunakan harus optimum untuk menjamin terjadinya aliran material yang tepat dan
besar, yaitu:
1. CuttingTool
sebagian material atau pemotongan menjadi bentuk yang sesuai dengan keinginan.
Adapun proses yang tergolong dalam cuttingtool ini adalah sebagai berikut:
a. Pierching
kerjanya sama dengan proses blanking, namun seluruh sisi potong punch melakukan
proses pemotongan. Pada alat ini proses pierching adalah punch untuk membuat
lubang.
b. Blanking
produksi yang sesuai dengan punch yang digunakan untuk menembus atau dengan
11
sistem langkah penekanan. Pada umumnya proses ini dilakukan untuk membuat
benda kerja dengan cepat dan berjumlah banyak dengan biaya murah.
c. Notching
Notching adalah proses pemotongan oleh punch, dengan minimal dua sisi yang
terpotong, namun tidak seluruh sisi punch melakukan pemotongan. Tujuan dalam
d. Parting
garis potong atau dua garis potong antara komponen yang satu dengan komponen
yang lain. Biasanya proses ini digunakan pada pengerjaan bentuk-bentuk blank yang
e. Shaving
Pierching guna mendapatkan ukuran teliti dari hasil pemotongan yang dilakukan
terlebih dahulu.
12
f. Trimming
g. Cropping
tanpa meninggalkan sisa. Proses yang terjadi pada Cropping ini sama dengan proses
yang terjadi pada Blanking, akan tetapi dalam Cropping tidak ada bagian yang
tertinggal. Benda kerja akan terpotong dan cenderung sudah mempunyai ukuran lebar
yang sama dengan ukuran yang diminta serta mempunyai panjang material sesuai
dengan jumlah komponen yang diminta. Proses Cropping ini digunakan untuk
h. Lanzing
(bending) dan pemotongan (cutting). Hasil proses ini berupa suatu tonjolan.
memotong pelat pada dua sisi sampai tiga sisi serta pembengkokannya pada sisi
2. FormingTool
penghilangan, akan tetapi hanya mengubah bentuk geometris benda kerja. Yang
embossing.
a. Bending
yang dikehendaki. Proses pembendingan dapat dilakukan pada proses dingin ataupun
pada proses panas. Perubahan yang terjadi pada proses ini hanya bentuknya saja
b. Flanging
terletak pada garis bengkok yaitu bukan merupakan garis lurus namun merupakan
c. DeepDrawing
memperoleh bentuk tertentu dan biasanya tebal material akan berubah setelah proses
ini. (Press Tool 1). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:
d. Curling
material.
e. Embossing
Embossing merupakan proses pembentukkan contour material pada salah satu sisi
material tersebut.
Press Tool atau Perkakas Tekan atau suatu alat yang digunakan untuk
memotong logam dengan cara penekanan. Secara operasional Press Tool ini dapat
bekerja sebagai alat potong atau pun sebagai alat pembentuk plat atau lembaran yang
dikehendaki. Press Tool berfungsi memproduksi ratusan atau bahkan ribuan dari
komponen yang sama dalam waktu yang relatif singkat. Terkadang di dalam suatu
Press Tool terjadi proses pengerjaan secara bersamaan antara proses pemotongan dan
proses pembentukan sekaligus. Dan proses pengerjaan secara bersamaan inilah yang
akan membuat Punch bergerak turun dan mamp umemberikan tekan atau reaksi
terhadap pelat.
3. Progressive Tool terus bergerak turun dan tetap ditekan secara manual sehingga
membuat Punch dapat melubangi lembaran pelat dengan ukuran yang telah
4. Setelah proses selesai Punch akan bergerak naik kembali keposisi semula dan
secara bersamaan pelontar akan melontarkan lembaran pelat yang telah berbentuk
produk jadi.
a. TangkaiPemegang (Shank)
berfungsi sebagai penghubung alat mesin penekan dengan pelat atas. Shank biasanya
terletak pada titik berat yang dihitung berdasarkan penyebaran gaya-gaya potong dan
Pelat bawah merupakan dudukan dari dies dan tiang pengarah sehingga
mampu menahan gaya bending akibat dari reaksi yang di timbulkan oleh punch.
d. Pelat Penetrasi
berlangsung serta untuk menghindari cacat pada pelat atas, oleh karena itu pelat ini
Pelat pemegang punch berfungsi untuk memegang punch agar posisi punch
f. Punch
jadi. Bentuk dari benda jadi tergantung dari bentuk punch yang dibuat. Bentuk punch
dan dies haruslah sama. Punch haruslah dibuat dari bahan yang mampu menahan
gaya yang besar sehingga tidak mudah patah dan rusak. Pada perencanaan alat bantu
17
produksi ini untuk punch dipilih bahan Amutits yang dikeraskan pada suhu 780 – 820
0
C lalu di Tempering pada suhu 2000 C agar diperoleh sifat yang keras tetapi masih
memiliki kekenyalan.
h. Dies
Terikat pada pelat bawah dan berfungsi sebagai pemotong dan sekaligus
sebagai pembentuk.
i. Pelat Stripper
Pelat stripper adalah bagian yang bergerak bebas naik turun beserta pegas
yang terpasang pada baut pemegangnya. Pelat ini berfungsi sebagai pelat penjepit
material pada saat proses berlangsung, sehingga dapat menghindari terjadinya cacat
pembentukkan permukaan benda kerja seperti kerut dan lipatan, juga sebagai
pengarah punch.
18
j. Pegas Stripper
posisi punch ke posisi awal, dan memberikan gaya tekan pada strip agar dapat
mantap (tidak bergeser) pada saat dikenai gaya potong dan gaya pembentukan.
k. Baut Pengikat
Baut pengikat berfungsi untuk mengikat dies kepelat bawah dan pelat
pemegang punch kepelat atas. Baut pengikat dipilih standard baut pengikatdan
ketebalan dies.
E. Mesin Tap
Tap merupakan alat untuk membuat ulir dalam (mur) secara otomatis pada
sebuah lubang. Pengetapan adalah proses membuat ulir dalam pada benda kerja yang
sudah di lubangi terlebih dahulu dengan diameter tertentu sesuai dengan ketentuan
19
standar ulir. Sebelum di lakukan pengetapan terlebih dahulu benda kerja dilubangi
dengan mesin bor dan pada ujungnya di buat champer untuk memudahkan pada
Pengertian TapTap ( Membuat ulir dalam )adalah alat yang dipakai untuk
membuat ulir dalam dengan tangan.Dalam hal ini disebut saja “tap tangan”
dari baja karbon atau baja suat cepat (HSS) yang dikeraskan.Tiap satu set, tap
terdiri dari 3 buah yaitu tap no.1 (Intermediate tap) mata potongnya tirus
digunakan untuk pengetapan langkah awal, kemudian dilanjutkan dengan tap no.
2 (Tapper tap) untuk pembentukan ulir, sedangkan tap no. 3 (Botoming tap)
Jenis-jenis TapTap memiliki beberapa macam ukuran dan tipe sesuai dengan
jenis ulir yang dihasilkan apakah itu Ulir Metrik ataupun Ulir With worth.
Berikut arti huruf dan angka yang tertera pada Tap ( hal ini juga berlaku pada
Sney).
Pengertian Ulir Jika membahas ulir, biasanya dikenal istilah pitch dan
kisar(lead). Pitch adalah jarak antara puncak dengan puncak, sedangkan kisar adalah
jarak yang ditempuh mur bila ulir diputar satu putaran. Oleh karena itu berdasarkan
Fungsi Ulir :
PEMBAHASAN.
1. Proses Shearing
Sebelum komponen dari lembaran logam dibuat, benda kerja awal dengan dimensi
yang sesuai terlebih dahulu dipotongkan dari lembaran besar (biasanya dari gulungan
lembaran). Lembaran ini dipotong dengan prinsip tegangan geser. Umumnya alat
yang digunakan adalah punch dan die. Berikut ini gambar dari lembaran plat, dalam
Pengamat Pada dimensi plat yang digunakan untuk pembuatan Base Seat Cath yaitu :
2 x 1219 x 2438 yang selanjunya melalui proses pertama pada pembuatan Base Seat
20
21
retakan/patahan terjadi pada benda kerja di kedua ujung potong. Jika jarak
Berikut ini benda kerja atau lembaran material setelah melwati proses
pemotongan mesin Shaering dan siap untuk melakukan proses selanjutnya dalam
pembuatan Base Seat Cath, didapati Dimensi pada material yaitu 2 x 75 x 1219.
2. Proses Blanking
memisahkan potongan dari lembaran yang lebih besar, seperti pada gambar 1. Bagian
yang dipotong terletak di tengah logam induk dan merupakan produk yang
diinginkan dalam proses pekerjaan ini. Bagian hasil potongan tersebut dikenal
dengan istilah blank.
Gambar 3.4 Blanking.
(Sumber: Groover, Mikell P., 2010, Fundamentals of Modern Manufacturing:
Materials, Processes and Systems, 4th ed.)
digunakan Mesin Pres Nagato 75 TON yang setiap 5 detik menghasilkan 1 part yang
Berikut gambar di bawah ini adalah bentuk material yang akan digunakan
Parameter Proses Blanking
Kelonggaran sudut die.
Kelebihan Blanking
Proses cepat.
materialnya).
Kekurangan Blanking
3. Proses Bending
peregangan logam di sekitar sumbu lurus (gambar 1). Selama proses penekukan,
logam di bagian dalam bidang netral ditekan, sedangkan logam di bagian luar bidang
netral diregangkan. Kondisi regangan ini dapat dilihat pada gambar 1(b). Logam ini
dideformasi secara plastis sehingga tekukan bisa permanen meskipun tegangan yang
V-bending dan Edge Bending
Kisaran sudut mulai dari yang sangat tumpul hingga sangat tajam dapat dibuat
pada tekukan 90⁰ atau kurang. Wiping die lebih rumit dapat dirancang untuk sudut
tekuk yang lebih besar dari 90⁰. Pressure pad serta wiping die dinilai lebih rumit dan
mahal dari pada v-die, dan umumnya digunakan untuk pekerjaan produksi tinggi.
Pada proses yang digunakan dalam pembuatan Base Seat Cath digunakan Mesin
Stamping Press AIDA 55 TON yang setiap 7 detiknya menghasilkan satu part. Mesin
ini menggunakan Metode Edge Bending yang melibatkan dua proses kerja secara
berurutan dalam proses bending, gambar dibawah ini adalah hasil dari proses
Bending
Springback
Ketika tekanan tekuk dihilangkan pada akhir deformasi, energi elastis tetap
berada di bagian yang tertekuk dan menyebabkan sebagian pulih menuju bentuk
peningkatan sudut benda kerja yang ditekuk terhadap sudut alat pembentuk (die)
jari-jari punch dibuat sedikit lebih kecil dari sudut yang ditentukan pada benda kerja
Gambar 3.10 Springback.
(Sumber: Groover, Mikell P., 2010, Fundamentals of Modern Manufacturing:
Materials, Processes and Systems, 4th ed.)
29
Terjadi springback.
4. Proses Piercing
(mengindentasi: membuat lekukan atau cekungan). Pada proses ini benda kerja bisa
ditahan (dibatasi) di dalam sebuah wadah (cetakan) atau bisa juga tidak ditahan.
Perubahan bentuk yang terjadi pada benda kerja tergantung pada berapa banyak
Gambar 3.11 Piercing
(Sumber : http://teknikmesinmanufaktur.blogspot.com/piercing-forging.html)
Gaya merupakan salah satu faktor penting dalam piercing. Beberapa hal yang
ujung punch, kekuatan material, dan besarnya gesekan pada permukaan luncur. Besar
tekanan pada piercing bisa berkisar antara tiga hingga lima kali kekuatan material.
Besar tekanan tersebut rata-rata mendekati tingkat tegangan yang diperlukan untuk
Dalam proses ini digunakan Mesin Steamping Press SATO 75 TON yang
dalam setiap 9 detik menghasilkan sau part, pada part terdapat lubang dan lekukan
setelah melakukan proses ini, selanjutnya part atau material siap untuk melakukan
proses selanjutya dalam pembuatan Base Seat Cath. Berikut ini adalah gambar
EMBOSH
PIEARCHIN
G
BURRING
Aplikasi Piercing
kepala baut tanam. Selain itu, piercing juga dilakukan untuk membuat lubang pada
produk-produk tempa.
32
pada suatu benda kerja dengan Tap Ulir menggunakan alat bantu mesin Bor
Radial. Adapun cara menggunakan Tap Ulir secara automatis atau dengan alat
siapkan benda kerja atau part Base Seat Cath yang sudah siap untuk di Tap
Ulir yaitu pastikan benda kerja sudah di Bor dengan diameter standar sesuai Tap
Ulirnya. Setting atau pasang benda kerja tersebut pada ragum sesuai dengan
bentuk dari base Seat Cath mesin bor radial, pastikan permukaan benda tidak
miring. Kemudian setting Tap Ulir pada chuck mesin Bor Radial dengan baik dan
benar sesuai ukuran Tap Ulir yang di butuhkan, dalam pembuatan ulir pada Base
Seat Cath digunakan yaitu ukuran M6 selanjutnya berilah pelumas pada ujung
Setelah semua siap, kemudian On kan mesin Bor Radial Pastikan kondisi Tap
Ulir centre tegak lurus terhadap lubang pada benda kerja yang akan di buat ulir .
Quality Control yakni suatu proses yang pada intinya dapat menjadikan entitas
sebagai peninjau kualitas dari semua factor yang terlibat dalam suatu kegiatan
produksi. Pengendalian mutu dan kualitas untuk memastikan bahwa produk dan
jasa dirancang dan diproduksi untuk memenuhi persyaratan dari para pelanggan
Memastikan setiap barang yang telah diprodksi telah memiliki kualitas yang
proses yang penting karena di proses ini semua part yang telah di produksi
dianalisa dan di cek pada seluruh part. Berikut ini cara atau metode yang
1. Pertama yaitu dilakukan pembagian pengecekan secara berkala pada setiap hari
produksi Base Seat Cath dilakukan pengecekan tiga kali yaitu awal produksi,
setengah hari produksi dan akhir produksi, pengecekan dini dilakukan dengan
job seat yang telah disiapkan dan telah memenuhi standar yang ditentukan
perushaan
34
quality control secara berkala pada suatu produksi Base Seat Cath, Pada
proses ini juga untuk mencegah jika terjadinya kesalahan pada proses
produksi, jika ada hasil kesalah pada quality control maka produksi akan
dihentikan dan dilakukan analisa pada proses mana yang terjadi kesalahn
tersebut, inilah salah satu fungsi penting quality control dengan job seat
35
2. Adapun cara lain untuk efesiensi waktu dengan singkat tanpa mengurangi
kualitas pada part Base Seat Cath yaitu menggunakan alat Jig Impacisen alat ini
Setelah melalui kedua metode diatas proses quality control tidak hanya
KARYA TENIK juga dilakukan Secara visual dengan mengecek per satu part, cara
atau metode ini dilakukan untuk menghindari dari kesalahan atau kelalian di kedua
metode diatas, Berikut ini adalah Gambar Proses akhir dari Produksi Base Seat Cuth
Gambar diatas merupakan contoh dari Kesalahan Produksi Base Seat Cath,
Kesalahan terjadi pada proses Pierching dikarnakan Pemasangan pada Dies Tidak
Pas dan terjadi miss pengepresan, hal tersebut sangat beresiko karna dapat merusak
dies
37
Kedua gambar diatas merupakan contoh dari kesalahan yang terdapat pada base seat
cath, kesalahan tersebut terjadi dikarnakan adanya penumpukan serpihan gram atau
BAB IV
Proses Ketiga Bending yaitu proses lanjutan dari proses Blanking dimana plat
Base Seat Cath di press sehingga membentuk tekukan sesuai bentuk part dari
Proses Keempat Piercing yaitu proses pembuatan lubang pada material Base
Seat Cath
Proses Kelima Pembuatan Tap proses ini adalah tahapan akhir dari
pembuatan Base Seat Cath yaitu Pembuatan Ulir pada Base Seat Cath, Ulir
tersebut digunakan untuk menempekan Base Seat Cath pada jok motor
Pengecekan material sebelum di kirim ke konsumen, proses ini adalah tahapan akhir
dan proses paing penting karena di proses ini material bias diketahu letak kesalahan
produksi dan material dengan kondisi tidak sempurna atau bias disebut ENZ part
40
B. Saran
Prosedur Kerja yang sudah baik harus terus dijalankan agar kerpercayaan
Terus bimbing selalu Siswa atau Mahasiswa yang melakukan praktik kerja
Bagi pembaca laporan ini dan tertarik untuk mengembangkan laporan ini
penulis harap dapat lebih evesien dalam mengobservasi hal-hal yang ada
bisa di perbaiki
41
Daftar Pustaka
http://teknikmesinmanufaktur.blogspot.com/2019/01/pemotongan.html
https://ptilhambaja.wordpress.com/2017/02/21/plate-coil-sphc-po/
http://langgengcaddmechanical.blogspot.com/2018/02/mesin-pemotong-plat-
shearing-machine.html
https://teknik-tools.com/blog/apa-itu-press-stamping-pengertian-stamping-press
https://metalextra.com/tapping-itu-apa-sih/
https://kptameka.wordpress.com/2011/01/04/mesin-stamping/
https://www.slideshare.net/sufyan_abu/mengenal-proses-blanking-pemotongan-plat-
pada-praktikum-pembentukan-bahan
https://www.slideshare.net/sufyan_abu/piersing
42
LAMPIRAN