Oleh :
NPM : 6422600093
Hari :
Tanggal :
Tegal ,
Pembimbing ,
NPM : 6422600093
Hari :
Tanggal :
Tegal,
Kaprodi Teknik Mesin Pembimbing PKL
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik
1. Motto
1. Semua yang terjadi adalah takdir, namun takdir bisa dirubah dengan cara
2. Persembahan
semangat dan dukungan penuh, serta doa yang selalu mengiringi langkahku.
2. Bapak dan ibu dosen yang selalu sabar dalam berbagi ilmu, membimbing dan
memberikan semangat.
Marganda Unggul yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja
Lapangan ini.
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini disusun sedemikian rupa dengan dasar
dan tanya jawab dengan staf serta karyawan PT Trimitra Marganda Unggul. Praktek
Kerja Lapanagn ini merupakan kewajiban bagi mahasiswa di Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer Universitas Pancasakti Tegal. Penulis menyadari bahwa laporan ini
tidak sempurna, untuk itu penulis sangat menerima saran dan kritik yang sifatnya
membangun. Demikian laporan Praktek Kerja Lapangan ini dibuat semoga laporan
ini dapat bermanfaat. Atas perhatian dan waktunya penulis menucapkan terimakasih.
Penulis
LEMBAR PERSETUJUAN.........................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................iii
KATA PENGANTAR..................................................................................................v
DAFTAR ISI...............................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................................viii
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
B.Batasan Masalah.......................................................................................................2
C.Rumusan Masalah.....................................................................................................2
D.Tujuan.......................................................................................................................2
E. Manfaat.....................................................................................................................2
BAB II..........................................................................................................................4
LANDASAN TEORI....................................................................................................4
B.Mesin Shearing.........................................................................................................5
BAB III.......................................................................................................................18
PEMBAHASAN.........................................................................................................18
B. Proses Bending.........................................................................................20
C. Proses Piercing.........................................................................................24
BAB IV.......................................................................................................................29
A. Kesimpulan.........................................................................................................29
B. Saran....................................................................................................................29
Daftar Pustaka.............................................................................................................31
LAMPIRAN...............................................................................................................32
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
untuk memperkenalkan secara nyata akan dunia kerja, sesuai dengan bidang
pada dunia kerja serta dengan permasalahan yang ada di dalamnya. Oleh
karena itu kemampuan akademis yang dimiliki oleh penulis diharap mampu
merespon secara akurat setiap objek permasalahan yang ada pada ruang
pembimbing.
menjadi masalah bagi para Fresh Graduate untuk dapat memperoleh pekerjaan.
Selain harus memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi, Sumber Daya
B. Batasan Masalah
Agar tidak terlepas dari tujuan dan maksud yang akan dibahas Dalam
penyusuan laporan PKL ini, tentu saja harus dibatasi sesuai dengan
C. Rumusan Masalah
Marganda Unggul.
D. Tujuan
E. Manfaat
Unggul.
BAB II
LANDASAN TEORI
Plat SPHC PO adalah plat yang biasa digunakan di industri Otomotif sebagai
kepanjangan dari Pickel Oil yaitu mempunyai lapisan Oil. Plat SPHC PO berwarna
Abu –abu beda dengan SPHC biasa yang berwarna hitam . Plat SPHC PO dalam
pengelasannya lebih mudah hampir tidak perlu dibersihkan terlebih dahulu Plat
SPHC PO biasa digunakan untuk bahan pembuatan sasis dan rangka kendaraan
mobil atau motor, Plat ini digunakan untuk membuat Bracket RR Fender.
B.
C. Mesin Shearing
pemotongan bahan tanpa pembentukan chip atau tanpa menggunakan burning atau
melting. Jika cutting blade lurus dinamakan shearing sedangkan jika cutting blade
Shearing adalah pemotongan sheet metal coil atau sheet metal lembaran yang
pemotongan dengan cara menekan dua sisi pisau tajam ke lembaran logam (sheet
metal). Proses – proses seperti blanking, parting, punching, nibbling, nothcing dan
digunakan dalam pengerjaan logam dan juga dengan kertas dan plastic.
D.
proses pemotongan dan pembentukan sheet metal forming Disebut juga sebagai
mesin kempam Konstruksi Utama Mesin Press Pada dasarnya mesin press atau biasa
2. Ram/Slide, bagian mesin yang dapat bergerak translasi dan berfungsi memberikan
Mesin Press ini hanya memiliki gerakan slide tunggal. Mesin Press ini biasa
diperlukan tekanan pneumatik pada die cushion untuk menjepit material (blank
Mesin Press ini memiliki lebih dari satu slide. Slide bagian luar biasanya
berongga dan berfungsi menjepit material (blank), sedangkan yang bagian dalam
berfungsi sebagai penekan (punch). Mesin ini cocok untuk proses drawing.
yang melebar ke arah bawah memungkinkan dapat menapung benda kerja yang
lebar. Crank shafts berukuran kecil, tidak diperuntukkan pengerjaan benda kerja
Bentuk huruf C, sehingga memiliki ruang yang luas untuk penempatan dies
serta benda kerja yang lebar dan panjang. Termasuk dalam kelompok Gap Frame
Press adalah jenis Bench Press, Horn Press dan Turret Press. Bench press
adalah mesin press dengan rangka gap frame yang berukuran relatif kecil Terkadang
rangkanya dapat dimiringkan (inclinable) sehingga benda kerja dan scrap dapat
tergelincir turun ke belakang. Horn Press adalah gap frame press yang memiliki
silinder atau poros yang menggantikan fungsi bed dan biasa digunakan untuk proses
seaming, riveting dan embossing. Turret press adalah gap frame press yang
dimodifikasi sehingga memiliki upper dan lower turret yang dapat membawa
c. Straight-Sided Press
Memiliki banyak variasi dalam jenis dan ukuran serta memiliki konstruksi
Pengaturan kecepatan ini hanya dapat dilakukan pada mesin press hidraulik.
Pada proses pemotongan digunakan kecepatan slide yang lebih tinggi dibandingkan
pada ketebalan benda kerja yang digunakan, semakin tebal benda kerja yang
2. Ketinggian Dies.
Ketinggian dies adalah jarak antara dies bagian atas yang dipasang pada
slide/ram mesin press dengan cetakan (dies) bagian bawah yang dipasang pada meja
mesin press (bolster). Secara umum ketinggian cetakan ini harus lebih besar dari
tinggi
3. Tekanan penjepit
Penjepit yang digunakan baik dalam bentuk blank holder atau dalam bentuk
draw beads akan mempengaruhi bentuk deformasi yang terjadi. Makin tinggi tekanan
yang digunakan maka makin terhambat aliran material yang terjadi. Tekanan yang
digunakan harus optimum untuk menjamin terjadinya aliran material yang tepat dan
besar, yaitu:
1. CuttingTool
sebagian material atau pemotongan menjadi bentuk yang sesuai dengan keinginan.
Adapun proses yang tergolong dalam cuttingtool ini adalah sebagai berikut:
a. Pierching
Pierching adalah proses pemotongan material oleh punch dengan prinsip
kerjanya sama dengan proses blanking, namun seluruh sisi potong punch melakukan
proses pemotongan. Pada alat ini proses pierching adalah punch untuk membuat
lubang.
b. Blanking
produksi yang sesuai dengan punch yang digunakan untuk menembus atau dengan
sistem langkah penekanan. Pada umumnya proses ini dilakukan untuk membuat
benda kerja dengan cepat dan berjumlah banyak dengan biaya murah.
c. Notching
Notching adalah proses pemotongan oleh punch, dengan minimal dua sisi yang
terpotong, namun tidak seluruh sisi punch melakukan pemotongan. Tujuan dalam
d. Parting
garis potong atau dua garis potong antara komponen yang satu dengan komponen
yang lain. Biasanya proses ini digunakan pada pengerjaan bentuk-bentuk blank yang
Pierching guna mendapatkan ukuran teliti dari hasil pemotongan yang dilakukan
terlebih dahulu.
f. Trimming
g. Cropping
tanpa meninggalkan sisa. Proses yang terjadi pada Cropping ini sama dengan proses
yang terjadi pada Blanking, akan tetapi dalam Cropping tidak ada bagian yang
tertinggal. Benda kerja akan terpotong dan cenderung sudah mempunyai ukuran lebar
yang sama dengan ukuran yang diminta serta mempunyai panjang material sesuai
dengan jumlah komponen yang diminta. Proses Cropping ini digunakan untuk
h. Lanzing
Lanzing adalah merupakan proses pengerjaan gabungan antara penekukan
(bending) dan pemotongan (cutting). Hasil proses ini berupa suatu tonjolan.
memotong
pelat pada dua sisi sampai tiga sisi serta pembengkokannya pada sisi Punch yang
2. FormingTool
penghilangan, akan tetapi hanya mengubah bentuk geometris benda kerja. Yang
embossing.
a. Bending
yang dikehendaki. Proses pembendingan dapat dilakukan pada proses dingin ataupun
pada proses panas. Perubahan yang terjadi pada proses ini hanya bentuknya saja
b. Flanging
terletak pada garis bengkok yaitu bukan merupakan garis lurus namun merupakan
memperoleh bentuk tertentu dan biasanya tebal material akan berubah setelah proses
ini. (Press Tool 1). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:
d. Curling
material.
e. Embossing
Embossing merupakan proses pembentukkan contour material pada salah satu sisi
material tersebut.
Press Tool atau Perkakas Tekan atau suatu alat yang digunakan untuk
memotong logam dengan cara penekanan. Secara operasional Press Tool ini dapat
bekerja sebagai alat potong atau pun sebagai alat pembentuk plat atau lembaran yang
dikehendaki. Press Tool berfungsi memproduksi ratusan atau bahkan ribuan dari
komponen yang sama dalam waktu yang relatif singkat. Terkadang di dalam suatu
Press Tool terjadi proses pengerjaan secara bersamaan antara proses pemotongan dan
proses pembentukan sekaligus. Dan proses pengerjaan secara bersamaan inilah yang
2. Progressive Tool akan bergerak turun dengan ditekan secara manual yang
kemudian akan membuat Punch bergerak turun dan mamp umemberikan tekan
3. Progressive Tool terus bergerak turun dan tetap ditekan secara manual sehingga
membuat Punch dapat melubangi lembaran pelat dengan ukuran yang telah
4. Setelah proses selesai Punch akan bergerak naik kembali keposisi semula dan
secara bersamaan pelontar akan melontarkan lembaran pelat yang telah berbentuk
produk jadi.
berfungsi sebagai penghubung alat mesin penekan dengan pelat atas. Shank biasanya
terletak pada titik berat yang dihitung berdasarkan penyebaran gaya-gaya potong dan
Pelat bawah merupakan dudukan dari dies dan tiang pengarah sehingga
mampu menahan gaya bending akibat dari reaksi yang di timbulkan oleh punch.
d. Pelat Penetrasi
berlangsung serta untuk menghindari cacat pada pelat atas, oleh karena itu pelat ini
f. Punch
jadi. Bentuk dari benda jadi tergantung dari bentuk punch yang dibuat. Bentuk punch
dan dies haruslah sama. Punch haruslah dibuat dari bahan yang mampu menahan
gaya yang besar sehingga tidak mudah patah dan rusak. Pada perencanaan alat bantu
produksi ini untuk punch dipilih bahan Amutits yang dikeraskan pada suhu 780 – 820
0
C lalu di Tempering pada suhu 2000 C agar diperoleh sifat yang keras tetapi masih
memiliki kekenyalan.
h. Dies
Terikat pada pelat bawah dan berfungsi sebagai pemotong dan sekaligus
sebagai pembentuk.
i. Pelat Stripper
Pelat stripper adalah bagian yang bergerak bebas naik turun beserta pegas
yang terpasang pada baut pemegangnya. Pelat ini berfungsi sebagai pelat penjepit
material pada saat proses berlangsung, sehingga dapat menghindari terjadinya cacat
pembentukkan permukaan benda kerja seperti kerut dan lipatan, juga sebagai
pengarah punch.
j. Pegas Stripper
posisi punch ke posisi awal, dan memberikan gaya tekan pada strip agar dapat
mantap (tidak bergeser) pada saat dikenai gaya potong dan gaya pembentukan.
k. Baut Pengikat
Baut pengikat berfungsi untuk mengikat dies kepelat bawah dan pelat
pemegang punch kepelat atas. Baut pengikat dipilih standard baut pengikatdan
ketebalan dies.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Proses Blanking
Blanking merupakan pemotongan lembaran logam dalam satu langkah untuk
memisahkan potongan dari lembaran yang lebih besar, seperti pada gambar 1. Bagian
yang dipotong terletak di tengah logam induk dan merupakan produk yang
diinginkan dalam proses pekerjaan ini. Bagian hasil potongan tersebut dikenal
dengan istilah blank.
Gambar 3.1 Blanking.
(Sumber: Groover, Mikell P., 2010, Fundamentals of Modern Manufacturing:
Materials, Processes and Systems, 4th ed.)
pekerjaan (bentuk blank).
Berikut gambar di bawah ini adalah bentuk material yang akan digunakan
Parameter Proses Blanking
Kelonggaran sudut die.
Kelebihan Blanking
materialnya).
Kekurangan Blanking
B. Proses Bending
peregangan logam di sekitar sumbu lurus (gambar 1). Selama proses penekukan,
logam di bagian dalam bidang netral ditekan, sedangkan logam di bagian luar bidang
netral diregangkan. Kondisi regangan ini dapat dilihat pada gambar 1(b). Logam ini
dideformasi secara plastis sehingga tekukan bisa permanen meskipun tegangan yang
V-bending dan Edge Bending
Kisaran sudut mulai dari yang sangat tumpul hingga sangat tajam dapat dibuat
pada tekukan 90⁰ atau kurang. Wiping die lebih rumit dapat dirancang untuk sudut
tekuk yang lebih besar dari 90⁰. Pressure pad serta wiping die dinilai lebih rumit dan
mahal dari pada v-die, dan umumnya digunakan untuk pekerjaan produksi tinggi,
Ketika tekanan tekuk dihilangkan pada akhir deformasi, energi elastis tetap
berada di bagian yang tertekuk dan menyebabkan sebagian pulih menuju bentuk
peningkatan sudut benda kerja yang ditekuk terhadap sudut alat pembentuk (die)
jari-jari punch dibuat sedikit lebih kecil dari sudut yang ditentukan pada benda kerja
Gambar 3.6 Springback.
(Sumber: Groover, Mikell P., 2010, Fundamentals of Modern Manufacturing:
Materials, Processes and Systems, 4th ed.)
Terjadi springback.
C. Proses Piercing
(mengindentasi: membuat lekukan atau cekungan). Pada proses ini benda kerja bisa
ditahan (dibatasi) di dalam sebuah wadah (cetakan) atau bisa juga tidak ditahan.
Perubahan bentuk yang terjadi pada benda kerja tergantung pada berapa banyak
Gaya merupakan salah satu faktor penting dalam piercing. Beberapa hal yang
ujung punch, kekuatan material, dan besarnya gesekan pada permukaan luncur. Besar
tekanan pada piercing bisa berkisar antara tiga hingga lima kali kekuatan material.
Besar tekanan tersebut rata-rata mendekati tingkat tegangan yang diperlukan untuk
Selanjutnya part atau material siap untuk melakukan proses selanjutya dalam
pembuatan Bracket RR Fender. Berikut ini adalah gambar material setelah melewati
proses Piercing :
Gambar 3.8 Tampak atas Hasil Proses Piercing
(Sumber : Dokumentasi PKL)
EMBOSH
PIEARCHIN
G
BURRING
2.
Quality Control yakni suatu proses yang pada intinya dapat menjadikan
entitas sebagai peninjau kualitas dari semua factor yang terlibat dalam suatu
produk dan jasa dirancang dan diproduksi untuk memenuhi persyaratan dari para
Memastikan setiap barang yang telah diprodksi telah memiliki kualitas yang
yang penting karena di proses ini semua part yang telah di produksi dianalisa dan
di cek pada seluruh part. Berikut ini cara atau metode yang dilakukan di PT
1. Pertama yaitu dilakukan pembagian pengecekan secara berkala pada setiap hari
produksi Base Seat Cath dilakukan pengecekan dua kali yaitu awal
2. Adapun cara lain untuk efesiensi waktu dengan singkat tanpa mengurangi
kualitas pada part Bracket RR Fender yaitu menggunakan alat marking, alat ini
sangat menghemat waktu dalam proses quality control tanpa mengurangi
Fender, Kesalahan terjadi dikarnakan adanya scrap atau kotoran yang menempel
BAB IV
Proses Ketiga Piercing yaitu proses pembuatan lubang pada material Bracket
RR Fender
Pengecekan material sebelum di kirim ke konsumen, proses ini adalah tahapan akhir
dan proses paling penting karena di proses ini material bisa diketahui letak kesalahan
produksi dan material dengan kondisi tidak sempurna atau bias disebut NG part
B. Saran
Prosedur Kerja yang sudah baik harus terus dijalankan agar kerpercayaan
Terus bimbing selalu Siswa atau Mahasiswa yang melakukan praktik kerja
Bagi pembaca laporan ini dan tertarik untuk mengembangkan laporan ini
penulis harap dapat lebih evesien dalam mengobservasi hal-hal yang ada
bisa di perbaiki
Daftar Pustaka
http://teknikmesinmanufaktur.blogspot.com/2019/01/pemotongan.html
https://ptilhambaja.wordpress.com/2017/02/21/plate-coil-sphc-po/
http://langgengcaddmechanical.blogspot.com/2018/02/mesin-pemotong-plat-
shearing-machine.html
https://teknik-tools.com/blog/apa-itu-press-stamping-pengertian-stamping-press
https://metalextra.com/tapping-itu-apa-sih/
https://kptameka.wordpress.com/2011/01/04/mesin-stamping/
https://www.slideshare.net/sufyan_abu/mengenal-proses-blanking-pemotongan-plat-
pada-praktikum-pembentukan-bahan
https://www.slideshare.net/sufyan_abu/piersing
LAMPIRAN
Gambar 4.1 Proses Pengecekan Part
(Sumber : Dokumentasi PKL)