Anda di halaman 1dari 45

PROSES PEMBUATAN BRACKET RR FENDER

DI PT. TRIMITRA MARGANDA UNGGUL

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Diajukan Sebagai Syarat Dalam Rangka Memenuhi


Mata Kuliah Praktek Kerja Lapangan
Progam Studi Teknik Mesin
Jenjang Strata Satu (S1)

Oleh :

WEKA FAJAR KHARISMA


NPM. 6422600093

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER


UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

NAMA : WEKA FAJAR KHARISMA

NPM : 6422600093

Disetujui untuk diuji

Hari :

Tanggal :

Tegal ,
Pembimbing ,

(M. Fajar sidiq, ST .,M.Eng)


NIP. 197908082005011001
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : WEKA FAJAR KHARISMA

NPM : 6422600093

Laporan ini telah disetujui dan disahkan :

Hari :

Tanggal :

Tegal,
Kaprodi Teknik Mesin Pembimbing PKL

(Hadi Wibowo ST.,MT)

Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik

(Dr. Agus Wibowo ST.,MT)


NIK 0618107201
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

1. Motto

1. Semua yang terjadi adalah takdir, namun takdir bisa dirubah dengan cara

berusaha dan berikhtiar semaksimal mungkin.

2. Sesungguhnya di mana ada kesulitan di situ ada kemudahan, maka apabila

kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh

urusan yang lain.

2. Persembahan

Saya persembahhkan laporan ini untuk :

1. Ayah dan ibu yang selalu membimgbing dan selalu memberikan

semangat dan dukungan penuh, serta doa yang selalu mengiringi langkahku.

2. Bapak dan ibu dosen yang selalu sabar dalam berbagi ilmu, membimbing dan

memberikan semangat.

3. Teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan semangat.

4. Keluarga besar PT Trimitra Marganda Unggul yang telah bersedia menerima

kami untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan dan membimbing kami

dalam melaksanaan Praktek Kerja Lapangan. Dan Semua pihak PT Trimitra

Marganda Unggul yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja

Lapangan ini.

Laporan Praktek Kerja Lapangan ini disusun sedemikian rupa dengan dasar

ilmu perkuliaan berdasarkan pengamatan langsung di PT Trimitra Marganda Unggul

dan tanya jawab dengan staf serta karyawan PT Trimitra Marganda Unggul. Praktek

Kerja Lapanagn ini merupakan kewajiban bagi mahasiswa di Fakultas Teknik dan

Ilmu Komputer Universitas Pancasakti Tegal. Penulis menyadari bahwa laporan ini

tidak sempurna, untuk itu penulis sangat menerima saran dan kritik yang sifatnya

membangun. Demikian laporan Praktek Kerja Lapangan ini dibuat semoga laporan

ini dapat bermanfaat. Atas perhatian dan waktunya penulis menucapkan terimakasih.

Tegal, 1 Maret 2023

Penulis

Weka Fajar Kharisma


DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.........................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN..............................................................................iv

KATA PENGANTAR..................................................................................................v

DAFTAR ISI...............................................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR................................................................................................viii

BAB I............................................................................................................................1

PENDAHULUAN........................................................................................................1

A.Latar Belakang Masalah...........................................................................................1

B.Batasan Masalah.......................................................................................................2

C.Rumusan Masalah.....................................................................................................2

D.Tujuan.......................................................................................................................2

E. Manfaat.....................................................................................................................2

BAB II..........................................................................................................................4

LANDASAN TEORI....................................................................................................4

A.Plate coil SPHC- PO (Plat abu-abu).........................................................................4

B.Mesin Shearing.........................................................................................................5

C.Pengertian Mesin Stampig press...............................................................................6

BAB III.......................................................................................................................18

PEMBAHASAN.........................................................................................................18

1. PROSES PEMBUATAN BRACKET RR FENDER.............................................18


A. Proses Blanking........................................................................................18

B. Proses Bending.........................................................................................20

C. Proses Piercing.........................................................................................24

2. PROSES QUALITY CONTROL...........................................................................26

BAB IV.......................................................................................................................29

KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................................29

A.    Kesimpulan.........................................................................................................29

B.    Saran....................................................................................................................29

Daftar Pustaka.............................................................................................................31

LAMPIRAN...............................................................................................................32
DAFTAR GAMBAR

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan yang bertujuan

untuk memperkenalkan secara nyata akan dunia kerja, sesuai dengan bidang

yang ditekuni, sehingga diharapkan mampu meningkatkan wawasan dan

pengetahuan. Hal ini dapat dicapai dengan dikenalkannya segala kelengkapan

pada dunia kerja serta dengan permasalahan yang ada di dalamnya. Oleh

karena itu kemampuan akademis yang dimiliki oleh penulis diharap mampu

merespon secara akurat setiap objek permasalahan yang ada pada ruang

lingkup pekerjaan yang dijalaninya dengan mendapatkan bimbingan dari

pembimbing. 

Dengan adanya pemikiran tersebut, maka kami memilih PT Trimitra

Marganda Unggul untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, karena

perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan produksi terkenal dimana

proses pembuatan part khususnya “Bracket RR Fender” sangat dibutukan demi

kelancaran produksi yang ada di PT Trimitra Marganda Unggul.

Perkembangan dunia industri saat ini sangatlah pesat. Hal ini

menyebabkan semakin dibutuhkannya tenaga kerja ahli, sehingga perusahaan-

perusahaan semakin ketat dalam menyeleksi calon-calon pegawainya. Tentu ini

menjadi masalah bagi para Fresh Graduate untuk dapat memperoleh pekerjaan.

Selain harus memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi, Sumber Daya

Manusia (SDM) saat ini juga harus memiliki keterampilan dan

pengalaman dalam dunia kerja. Kompetensi menjadi patokan baku para

perusahaan untuk menyeleksi calon pegawainya, sehingga pendidikan formal

saja tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut.


Proses produksi yang dilakukan di PT Trimitra Marganda Unggul

hampir seluruhnya menggunakan mesin. Mesin yang paling utama digunakan

adalah mesin Press / Stamping press.

B. Batasan Masalah

Agar tidak terlepas dari tujuan dan maksud yang akan dibahas Dalam

penyusuan laporan PKL ini, tentu saja harus dibatasi sesuai dengan

kemampuan, situasi, dan waktu. Maka penulis membatasi tentang proses

Produksi Bracket RR Fender, yang ada di PT Trimitra Marganda Unggul.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses pembuatan Bracket RR Fender yang ada di PT Trimitra

Marganda Unggul.

2. Metode yang digunakan untuk Pengecekan Bracket RR Fender

3. Apa Saja Kesalahan yang ada pada Bracket RR Fender

D. Tujuan

1. Untuk mengetahui Proses Pembuatan Bracket RR Fender

2. Untuk mengetahui hasil dan analis pada Bracket RR Fender

E. Manfaat

1. Memberikan pengetahuan tentang Proses Pembuatan Bracket RR Fender

2. Manfaat pribadi adalah untuk mengaplikasikan ilmu yang telah di peroleh

selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di PT Trimitra Marganda

Unggul.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Plate coil SPHC- PO (Plat abu-abu)


Gambar 2.1 Plate coil SPHC- PO
(Sumber : https://ptilhambaja.wordpress.com/plate-coil-sphc-po/)

Plat SPHC PO adalah plat yang biasa digunakan di industri Otomotif sebagai

bahan kendaraan dikarenakan material ini mempunyai kelebihan tahan flek

dibandingkan dengan material SPHC. Sesuai dengan akhira namanya PO adalah

kepanjangan dari Pickel Oil yaitu mempunyai lapisan Oil. Plat SPHC PO berwarna

Abu –abu beda dengan SPHC biasa yang berwarna hitam . Plat SPHC PO dalam

pengelasannya lebih mudah hampir tidak perlu dibersihkan terlebih dahulu Plat

SPHC PO biasa digunakan untuk bahan pembuatan sasis dan rangka kendaraan

mobil atau motor, Plat ini digunakan untuk membuat Bracket RR Fender.
B.

C. Mesin Shearing

Gambar 2.2 Mesin Shearing


(Sumber : http://langgengcaddmechanical.blogspot.com/)

Shearing (pengguntingan), juga dikenal sebagai die cutting adalah proses

pemotongan bahan tanpa pembentukan chip atau tanpa menggunakan burning atau

melting. Jika cutting blade lurus dinamakan shearing sedangkan jika cutting blade

berbentuk lengkungan, bisa dinamakan blanking, piercing, notching dan trimming.

Shearing adalah pemotongan sheet metal coil atau sheet metal lembaran yang

menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dengan shear cutting machine.

Hasil pemotongan akan menjadi material untuk proses selanjutnya, seperti

proses drawing atau forming. Proses pengguntingan (shearing) merupakan proses

pemotongan dengan cara menekan dua sisi pisau tajam ke lembaran logam (sheet

metal). Proses – proses seperti blanking, parting, punching, nibbling, nothcing dan

shearing semuanya merupakan “shearing operation”. Operasi tipe shearing ini

digunakan dalam pengerjaan logam dan juga dengan kertas dan plastic.
D.

E. Pengertian Mesin Stampig press

Gambar 2.3 STAMPING MACHINE


(Sumber : Dokumentasi PKL)

Pengertian Mesin Stampig press Merupakan mesin yang digunakan pada

proses pemotongan dan pembentukan sheet metal forming Disebut juga sebagai

mesin kempam Konstruksi Utama Mesin Press Pada dasarnya mesin press atau biasa

disebut pula dengan mesin kempa terdiri dari :

1. Frame Machine (Rangka Mesin), yang berfungsi menyangga mesin secara

keseluruhan, khususnya ram dan bed.

2. Ram/Slide, bagian mesin yang dapat bergerak translasi dan berfungsi memberikan

gaya tekan pada benda kerja ke arah bed mesin.


3. Bed, bagian mesin tempat meletakkan benda kerja dan menahan gaya tekan.

4. Mekanisme penggerak ram.

Jenis-jenis mesin Press:

A. Berdasar sumber jumlah gerak pengempaan slide/ram:

1. Single Action Press

Mesin Press ini hanya memiliki gerakan slide tunggal. Mesin Press ini biasa

digunakan untuk proses blanking, embossing, coining dan drawing. Kadang-kadang

diperlukan tekanan pneumatik pada die cushion untuk menjepit material (blank

holder pressure) selama proses drawing.

2. Multiple Action Press.

Mesin Press ini memiliki lebih dari satu slide. Slide bagian luar biasanya

berongga dan berfungsi menjepit material (blank), sedangkan yang bagian dalam

berfungsi sebagai penekan (punch). Mesin ini cocok untuk proses drawing.

a. Arch Frame Press

Bentuk melebar ke bawah menyerupai sebuah busur (arch). Dengan bentuk

yang melebar ke arah bawah memungkinkan dapat menapung benda kerja yang

lebar. Crank shafts berukuran kecil, tidak diperuntukkan pengerjaan benda kerja

yang besar atau berat.


b. Gap Frame Press

Bentuk huruf C, sehingga memiliki ruang yang luas untuk penempatan dies

serta benda kerja yang lebar dan panjang. Termasuk dalam kelompok Gap Frame

Press adalah jenis Bench Press, Horn Press dan Turret Press. Bench press

adalah mesin press dengan rangka gap frame yang berukuran relatif kecil Terkadang

rangkanya dapat dimiringkan (inclinable) sehingga benda kerja dan scrap dapat

tergelincir turun ke belakang. Horn Press adalah gap frame press yang memiliki

silinder atau poros yang menggantikan fungsi bed dan biasa digunakan untuk proses

seaming, riveting dan embossing. Turret press adalah gap frame press yang

dimodifikasi sehingga memiliki upper dan lower turret yang dapat membawa

beberapa dies dan punch sekaligus.

c. Straight-Sided Press

Memiliki banyak variasi dalam jenis dan ukuran serta memiliki konstruksi

yang lebih kaku (rigid) Pengaturan Mesin Press:

1. Kecepatan pengempaan (slide/ram).

Pengaturan kecepatan ini hanya dapat dilakukan pada mesin press hidraulik.

Pada proses pemotongan digunakan kecepatan slide yang lebih tinggi dibandingkan

dengan proses pembentukan. Di samping itu kecepatan yang digunakan bergantung

pada ketebalan benda kerja yang digunakan, semakin tebal benda kerja yang

digunakan maka semakin rendah kecepatan slide/ram yang digunakan.

2. Ketinggian Dies.
Ketinggian dies adalah jarak antara dies bagian atas yang dipasang pada

slide/ram mesin press dengan cetakan (dies) bagian bawah yang dipasang pada meja

mesin press (bolster). Secara umum ketinggian cetakan ini harus lebih besar dari

tinggi

benda yang dihasilkannya dengan mempertimbangkan ruang untuk mengambil benda

kerja yang dihasilkan.

3. Tekanan penjepit

Penjepit yang digunakan baik dalam bentuk blank holder atau dalam bentuk

draw beads akan mempengaruhi bentuk deformasi yang terjadi. Makin tinggi tekanan

yang digunakan maka makin terhambat aliran material yang terjadi. Tekanan yang

digunakan harus optimum untuk menjamin terjadinya aliran material yang tepat dan

mencegah terjadinya kerutan atau robek.

Jenis - jenis Pengerjaan Pada PressTool

Berdasarkan proses pengerjaannya, presstool dibedakan menjadi dua kelompok

besar, yaitu:

1. CuttingTool

Yaitu suatu proses pengerjaan yang dilakukan dengan cara menghilangkan

sebagian material atau pemotongan menjadi bentuk yang sesuai dengan keinginan.

Adapun proses yang tergolong dalam cuttingtool ini adalah sebagai berikut:

a. Pierching
Pierching adalah proses pemotongan material oleh punch dengan prinsip

kerjanya sama dengan proses blanking, namun seluruh sisi potong punch melakukan

proses pemotongan. Pada alat ini proses pierching adalah punch untuk membuat

lubang.

b. Blanking

Merupakan proses pengerjaan material dengan tujuan mengambil hasil

produksi yang sesuai dengan punch yang digunakan untuk menembus atau dengan

sistem langkah penekanan. Pada umumnya proses ini dilakukan untuk membuat

benda kerja dengan cepat dan berjumlah banyak dengan biaya murah.

c. Notching

Notching adalah proses pemotongan oleh punch, dengan minimal dua sisi yang

terpotong, namun tidak seluruh sisi punch melakukan pemotongan. Tujuan dalam

pemotongan ini adalah untuk menghilangkan sebagian material pada tempat-tempat

tertentu yang diinginkan.

d. Parting

Parting adalah proses pemotongan untuk memisahkan blank melalui satu

garis potong atau dua garis potong antara komponen yang satu dengan komponen

yang lain. Biasanya proses ini digunakan pada pengerjaan bentuk-bentuk blank yang

tidak rumit atau bentuk material yang sederhana.


e. Shaving

Shaving merupakan proses pemotongan material dengan sistem mencukur,

dengan maksud untuk menghaluskan permukaan hasil proses Blanking atau

Pierching guna mendapatkan ukuran teliti dari hasil pemotongan yang dilakukan

terlebih dahulu.

f. Trimming

Trimming adalah merupakan proses pemotongaan material sisa, guna

mendapatkan Fininshing ini digunakan untuk memotong sisa penarikan dalam

maupun benda hasil penuangan.

g. Cropping

Cropping adalah merupakan proses pemotongan material atau benda kerja

tanpa meninggalkan sisa. Proses yang terjadi pada Cropping ini sama dengan proses

yang terjadi pada Blanking, akan tetapi dalam Cropping tidak ada bagian yang

tertinggal. Benda kerja akan terpotong dan cenderung sudah mempunyai ukuran lebar

yang sama dengan ukuran yang diminta serta mempunyai panjang material sesuai

dengan jumlah komponen yang diminta. Proses Cropping ini digunakan untuk

membuat komponen Blanking berbentuk sederhana, tidak rumit dan teratur.

h. Lanzing
Lanzing adalah merupakan proses pengerjaan gabungan antara penekukan

(bending) dan pemotongan (cutting). Hasil proses ini berupa suatu tonjolan.

Sedangkan Punch yang digunakan sedemikian rupa, sehingga Punch dapat

memotong

pelat pada dua sisi sampai tiga sisi serta pembengkokannya pada sisi Punch yang

keempat. (Press Tool 1).

2. FormingTool

Yaitu proses pengerjaan material yang dilakukan tanpa pengurangan atau

penghilangan, akan tetapi hanya mengubah bentuk geometris benda kerja. Yang

tergolong dalam formingtool adalah bending, flanging, deepdrawing, curling dan

embossing.

a. Bending

Proses bending merupakan proses pembengkokkan material sesuai dengan

yang dikehendaki. Proses pembendingan dapat dilakukan pada proses dingin ataupun

pada proses panas. Perubahan yang terjadi pada proses ini hanya bentuknya saja

namun volume material yang dibendingkan akan tetap.(Press Tool 1)

b. Flanging

Flanging adalah proses yang menyerupai proses bending hanya perbedaanya

terletak pada garis bengkok yaitu bukan merupakan garis lurus namun merupakan

radius. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:


c. DeepDrawing

Deep Drawing merupakan proses penekanan benda yang diinginkan dengan

kedalaman cetakan sampai batas deformasi plastis. Tujuannya adalah untuk

memperoleh bentuk tertentu dan biasanya tebal material akan berubah setelah proses

ini. (Press Tool 1). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:

d. Curling

Merupakan pembentukkan profil yang dilakukan pada salah satu ujung

material.

e. Embossing

Embossing merupakan proses pembentukkan contour material pada salah satu sisi

material tersebut.

3. Prinsip Kerja Alat

Press Tool atau Perkakas Tekan atau suatu alat yang digunakan untuk

memotong logam dengan cara penekanan. Secara operasional Press Tool ini dapat

bekerja sebagai alat potong atau pun sebagai alat pembentuk plat atau lembaran yang

dikehendaki. Press Tool berfungsi memproduksi ratusan atau bahkan ribuan dari

komponen yang sama dalam waktu yang relatif singkat. Terkadang di dalam suatu

Press Tool terjadi proses pengerjaan secara bersamaan antara proses pemotongan dan
proses pembentukan sekaligus. Dan proses pengerjaan secara bersamaan inilah yang

akan penulis rancang.

Adapun prinsip kerja rancangan adalah sebagai berikut :

1. Pelat lembarn dimasukkan pada mesin Progressive Tool.

2. Progressive Tool akan bergerak turun dengan ditekan secara manual yang

kemudian akan membuat Punch bergerak turun dan mamp umemberikan tekan

atau reaksi terhadap pelat.

3. Progressive Tool terus bergerak turun dan tetap ditekan secara manual sehingga

membuat Punch dapat melubangi lembaran pelat dengan ukuran yang telah

ditentukan. Kemudian Punch berikutnya langsung membentuk lembaran tersebut

menjadi produk yang direncanakan.

4. Setelah proses selesai Punch akan bergerak naik kembali keposisi semula dan

secara bersamaan pelontar akan melontarkan lembaran pelat yang telah berbentuk

produk jadi.

Bagian-Bagian Dari PressTool

Presstool merupakan satu kesatuan dari beberapa komponen. Komponen –

komponen tersebut antara lain:

a. Tangkai Pemegang (Shank)


Tangkai pemegang merupakan suatu komponen alat bantú produksi yang

berfungsi sebagai penghubung alat mesin penekan dengan pelat atas. Shank biasanya

terletak pada titik berat yang dihitung berdasarkan penyebaran gaya-gaya potong dan

gaya-gaya pembentukkan dengan tujuan untuk menghindari tekanan yang tidak

merata pada pelat atas.

b. Pelat Atas (TopPlate)

Merupakan tempat dudukan dari shank dan guidebush (sarung pengarah).

c. Pelat Bawah (Bottom Plate)

Pelat bawah merupakan dudukan dari dies dan tiang pengarah sehingga

mampu menahan gaya bending akibat dari reaksi yang di timbulkan oleh punch.

d. Pelat Penetrasi

Pelat penetrasi berfungsi untuk menahan tekanan balik saat operasi

berlangsung serta untuk menghindari cacat pada pelat atas, oleh karena itu pelat ini

harus lebih lunak dari pelat atas.

e. Pelat Pemegang Punch (PunchHolderPlate)


Pelat pemegang punch berfungsi untuk memegang punch agar posisi punch

kokoh dan mantap pada tempatnya.

f. Punch

Punch berfungsi untuk memotong dan membentuk material menjadi produk

jadi. Bentuk dari benda jadi tergantung dari bentuk punch yang dibuat. Bentuk punch

dan dies haruslah sama. Punch haruslah dibuat dari bahan yang mampu menahan

gaya yang besar sehingga tidak mudah patah dan rusak. Pada perencanaan alat bantu

produksi ini untuk punch dipilih bahan Amutits yang dikeraskan pada suhu 780 – 820

0
C lalu di Tempering pada suhu 2000 C agar diperoleh sifat yang keras tetapi masih

memiliki kekenyalan.

g. Tiang Pengarah (Guide Pillar)

Tiang pengarah berfungsi mengarahkan unit atas, sehingga punch berada

tepat pada dies ketika dilakukan penekanan.

h. Dies

Terikat pada pelat bawah dan berfungsi sebagai pemotong dan sekaligus

sebagai pembentuk.

i. Pelat Stripper

Pelat stripper adalah bagian yang bergerak bebas naik turun beserta pegas

yang terpasang pada baut pemegangnya. Pelat ini berfungsi sebagai pelat penjepit
material pada saat proses berlangsung, sehingga dapat menghindari terjadinya cacat

pembentukkan permukaan benda kerja seperti kerut dan lipatan, juga sebagai

pengarah punch.

j. Pegas Stripper

Pegas stripper berfungsi untuk menjaga kedudukan striper, mengembalikan

posisi punch ke posisi awal, dan memberikan gaya tekan pada strip agar dapat

mantap (tidak bergeser) pada saat dikenai gaya potong dan gaya pembentukan.

k. Baut Pengikat

Baut pengikat berfungsi untuk mengikat dies kepelat bawah dan pelat

pemegang punch kepelat atas. Baut pengikat dipilih standard baut pengikatdan

ketebalan dies.

BAB III

PEMBAHASAN

1. PROSES PEMBUATAN BRACKET RR FENDER

A. Proses Blanking
Blanking merupakan pemotongan lembaran logam dalam satu langkah untuk

memisahkan potongan dari lembaran yang lebih besar, seperti pada gambar 1. Bagian

yang dipotong terletak di tengah logam induk dan merupakan produk yang

diinginkan dalam proses pekerjaan ini. Bagian hasil potongan tersebut dikenal

dengan istilah blank.

Gambar 3.1 Blanking.
(Sumber: Groover, Mikell P., 2010, Fundamentals of Modern Manufacturing:
Materials, Processes and Systems, 4th ed.)

Blanking menggunakan alat yang disebut  punch dan die. Punch adalah

pengepres, sedangkan die merupakan landasan. Punch dan die biasanya berupa

pasangan as dan lubang, di mana bentuk penampangnya akan memengaruhi hasil

pekerjaan (bentuk blank).

Berikut gambar di bawah ini adalah bentuk material yang akan digunakan

setelah melewati proses blanking dan siap untuk proses selanjutnya.


Gambar 3.2 Hasil dari Proses Blanking
(Sumber : Dokumentasi PKL)

Parameter Proses Blanking

Sama seperti proses pemotongan lembaran lainnya, proses blanking memiliki

parameter yang perlu diperhatikan. Parameter tersebut antara lain:

 Kelonggaran dimensi linear antara punch dan die (seperti diameter).

 Kelonggaran sudut die.

 Sudut potong pada punch atau die.

Kelebihan Blanking

Berikut beberapa keunggulan proses blanking:


 Proses cepat.

 Limbah dapat digunakan kembali atau didaur ulang (tergantung jenis

materialnya).

 Murah dan efektif untuk volume produksi sedang hingga besar.

 Dapat menghasilkan bentuk blank yang sama secara bersamaan.

Kekurangan Blanking

Berikut beberapa kelemahan proses blanking:

 Harga perlengkapan mesin mahal.

 Perlu proses finishing untuk menghilangkan bagian tepi yang runcing

B. Proses Bending

Penekukan (bending) dalam pekerjaan lembaran logam didefinisikan sebagai

peregangan logam di sekitar sumbu lurus (gambar 1). Selama proses penekukan,

logam di bagian dalam bidang netral ditekan, sedangkan logam di bagian luar bidang

netral diregangkan. Kondisi regangan ini dapat dilihat pada gambar 1(b). Logam ini

dideformasi secara plastis sehingga tekukan bisa permanen meskipun tegangan yang

menyebabkannya dihilangkan. Bending menghasilkan sedikit atau tidak ada

perubahan pada ketebalan lembaran logam.


Gambar 3.3 Penekukan Logam.
(Sumber: Groover, Mikell P., 2010, Fundamentals of Modern Manufacturing:
Materials, Processes and Systems, 4th ed.)

V-bending dan Edge Bending

Proses penekukan dilakukan dengan menggunakan alat punch dan die. Dua

metode pembengkokan yang umum adalah v-bending yang dilakukan dengan v-die;

dan edge bending (pembengkokan tepi), dilakukan dengan wiping die. Metode-

metode ini diilustrasikan pada gambar 2.

Gambar 3.4 Dua Metode Penekukan.


(Sumber: Groover, Mikell P., 2010, Fundamentals of Modern Manufacturing:
Materials, Processes and Systems, 4th ed.)

Dalam v-bending, lembaran logam ditekuk di antara punch berbentuk v dan die.

Kisaran sudut mulai dari yang sangat tumpul hingga sangat tajam dapat dibuat

dengan v-die. V-bending umumnya digunakan untuk proses produksi rendah.

Edge bending melibatkan pembebanan kantilever dari lembaran logam. Pressure

pad digunakan untuk menerapkan gaya Fh guna menahan pangkal benda kerja

terhadap die, sementara punch menekan tepi benda kerja dan menekuknya sepanjang

tepi die. Pada pengaturan yang ditunjukkan pada gambar 2(b), edge bending terbatas

pada tekukan 90⁰ atau kurang. Wiping die lebih rumit dapat dirancang untuk sudut

tekuk yang lebih besar dari 90⁰. Pressure pad serta wiping die dinilai lebih rumit dan

mahal dari pada v-die, dan umumnya digunakan untuk pekerjaan produksi tinggi,

gambar dibawah ini adalah hasil dari proses Bending

Gambar 3.5 Hasil dari Proses Bending


(Sumber : Dokumentasi PKL)
Springback

Ketika tekanan tekuk dihilangkan pada akhir deformasi, energi elastis tetap

berada di bagian yang tertekuk dan menyebabkan sebagian pulih menuju bentuk

aslinya. Pemulihan elastis ini disebut springback yang didefinisikan sebagai

peningkatan sudut benda kerja yang ditekuk terhadap sudut alat pembentuk (die)

setelah alat tersebut dilepas.

Kompensasi untuk springback dapat dicapai dengan beberapa metode. Dua

metode umum adalah overbending dan bottoming. Dalam overbending, sudut dan

jari-jari punch dibuat sedikit lebih kecil dari sudut yang ditentukan pada benda kerja

akhir sehingga lembaran logam dapat kembali ke nilai yang diinginkan.

Sedangkan bottoming menekan logam saat mencapai ujung gerakan, sehingga secara

plastis mendeformasinya di daerah tekukan.

Gambar 3.6 Springback.
(Sumber: Groover, Mikell P., 2010, Fundamentals of Modern Manufacturing:
Materials, Processes and Systems, 4th ed.)

Gaya tekuk (bending force)


Gaya tekuk adalah gaya yang diperlukan untuk melakukan pembengkokan.

Gaya tersebut tergantung pada geometri punch dan die serta kekuatan, ketebalan, dan

panjang lembaran logam.

Kelebihan Penekukan (Bending)

Berikut keunggulan dari proses penekukan logam:

 Biaya efektif untuk jumlah produksi kecil hingga sedang.

Kekurangan Penekukan (Bending)

Berikut kelemahan dari proses penekukan logam:

 Terjadi springback.

C. Proses Piercing

Piercing adalah proses mengindentasi permukaan benda kerja dengan

menggunakan punch dalam rangka untuk membuat sebuah rongga pada benda kerja

(mengindentasi: membuat lekukan atau cekungan). Pada proses ini benda kerja bisa

ditahan (dibatasi) di dalam sebuah wadah (cetakan) atau bisa juga tidak ditahan.

Perubahan bentuk yang terjadi pada benda kerja tergantung pada berapa banyak

tahanan atau batasan diberikan.


Gambar 3.7 Piercing
(Sumber : http://teknikmesinmanufaktur.blogspot.com/piercing-forging.html)

Gaya merupakan salah satu faktor penting dalam piercing. Beberapa hal yang

memengaruhi gaya piercing antara lain: luas penampang punch, bentuk dari

ujung punch, kekuatan material, dan besarnya gesekan pada permukaan luncur. Besar

tekanan pada piercing bisa berkisar antara tiga hingga lima kali kekuatan material.

Besar tekanan tersebut rata-rata mendekati tingkat tegangan yang diperlukan untuk

membuat sebuah lekukan pada uji kekerasan material.

Selanjutnya part atau material siap untuk melakukan proses selanjutya dalam

pembuatan Bracket RR Fender. Berikut ini adalah gambar material setelah melewati

proses Piercing :
Gambar 3.8 Tampak atas Hasil Proses Piercing
(Sumber : Dokumentasi PKL)
EMBOSH

PIEARCHIN
G

BURRING
2.

3. PROSES QUALITY CONTROL

Quality Control yakni suatu proses yang pada intinya dapat menjadikan

entitas sebagai peninjau kualitas dari semua factor yang terlibat dalam suatu

kegiatan produksi. Pengendalian mutu dan kualitas untuk memastikan bahwa

produk dan jasa dirancang dan diproduksi untuk memenuhi persyaratan dari para

pelanggan maupun produsen sendiri

Tugas dan Tanggung Jawab Quality Control (QC)

 Menganalisis, Memantau, Kemudian menguji serta Meneliti seluruh produksi

 Memonitoring suatu proses dalam pembuatan produk

 Memantau sebuah perkembangan seluruh produk yang diprodksi

 Memastikan setiap barang yang telah diprodksi telah memiliki kualitas yang

telah memenuhi standar yang ditetapkan di perusahaan

Di PT Trimitra Marganda Unggul sendiri quality control adalah suatu proses

yang penting karena di proses ini semua part yang telah di produksi dianalisa dan

di cek pada seluruh part. Berikut ini cara atau metode yang dilakukan di PT

Trimitra Marganda Unggul pada proses quality control:

1. Pertama yaitu dilakukan pembagian pengecekan secara berkala pada setiap hari

produksi Base Seat Cath dilakukan pengecekan dua kali yaitu awal

produksi,dan akhir produksi.

2. Adapun cara lain untuk efesiensi waktu dengan singkat tanpa mengurangi

kualitas pada part Bracket RR Fender yaitu menggunakan alat marking, alat ini
sangat menghemat waktu dalam proses quality control tanpa mengurangi

kulaitas standar perusahaan, berikut ini adalah alat yang digunakan :

Gambar 3.9 Proses Marking


(Sumber : Dokumentasi PKL)
Setelah melalui Proses akhir di dapati Kesalahan Prouksi Sebagai Berikut :

Gambar 3.10 Cacat pada Bracket rr Fender / NG part


(Sumber : Dokumentasi PKL)

Gambar diatas merupakan contoh dari Kesalahan Produksi Bracket RR

Fender, Kesalahan terjadi dikarnakan adanya scrap atau kotoran yang menempel

pada part yang terjadi pada proses piercing.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN


A.    Kesimpulan

Berdasarkan analisis setelah kurang lebih 2 bulan melaksanakan praktek kerja


lapangan pada proses produki pembuatan Bracket RR Fender di PT. Trimitra
Marganda Unggul didapatkan kesimpulan 3 proses sebagai berikut:
 Proses Pertama Blanking yaitu proses pembentukan lembaran plat menjadi

bentuk dari Bracket RR Fender


 Proses Kedua Bending yaitu proses lanjutan dari proses Blanking dimana plat

Bracket RR Fender di press sehingga membentuk tekukan sesuai bentuk part

dari Bracket RR Fender

 Proses Ketiga Piercing yaitu proses pembuatan lubang pada material Bracket

RR Fender

Setelah melewati produksi dilanjutkan dengan proses Quality Control atau

Pengecekan material sebelum di kirim ke konsumen, proses ini adalah tahapan akhir

dan proses paling penting karena di proses ini material bisa diketahui letak kesalahan

produksi dan material dengan kondisi tidak sempurna atau bias disebut NG part

B.     Saran

 Prosedur Kerja yang sudah baik harus terus dijalankan agar kerpercayaan

konsumen tetap terjaga dan tetap mempertahankan kualitas produksi yang

dihasilkan PT. TRIMITRA MARGANDA UNGGUL

 Terus bimbing selalu Siswa atau Mahasiswa yang melakukan praktik kerja

lapangan di PT. TRIMITRA MARGANDA UNGGUL

 Bagi pembaca laporan ini dan tertarik untuk mengembangkan laporan ini

penulis harap dapat lebih evesien dalam mengobservasi hal-hal yang ada

dalam industri tersebut sehingga kekurangan yang terdapat didalam laporan

bisa di perbaiki
Daftar Pustaka
http://teknikmesinmanufaktur.blogspot.com/2019/01/pemotongan.html

https://ptilhambaja.wordpress.com/2017/02/21/plate-coil-sphc-po/

http://langgengcaddmechanical.blogspot.com/2018/02/mesin-pemotong-plat-
shearing-machine.html
https://teknik-tools.com/blog/apa-itu-press-stamping-pengertian-stamping-press

https://metalextra.com/tapping-itu-apa-sih/

https://kptameka.wordpress.com/2011/01/04/mesin-stamping/

https://www.slideshare.net/sufyan_abu/mengenal-proses-blanking-pemotongan-plat-
pada-praktikum-pembentukan-bahan

https://www.slideshare.net/sufyan_abu/piersing

LAMPIRAN
Gambar 4.1 Proses Pengecekan Part
(Sumber : Dokumentasi PKL)

Gambar 4.2 Proses Repair Part


(Sumber : Dokumentasi PKL)
Gambar 4.3 Proses Blanking
(Sumber : Dokumentasi PKL)

Gambar 4.4 Proses Bending


(Sumber : Dokumentasi PKL)
Gambar 4.5 Proses Piercing
(Sumber : Dokumentasi PKL)
34

Anda mungkin juga menyukai