OLEH :
BASTIAN M. GAELAGOY
NIM : 19071005
1
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN MAGANG
MENYETUJUI
Pembimbing
Warmana Saputra. Lapangan
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga Laporan Magang di PT. Samudera Mulia Abadi, dapat
terselesaikan dengan baik.
Dalam penyusun laporan magang ini, tentu tidak terlepas dari panduan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu ucapan terimaksih tak terukur
penulis ucapkan kepada
Penulis
Bastian M. Gaelagoy
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................3
DAFTAR ISI....................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR........................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................6
A. Latar Belakang......................................................................................6
B. Tujuan...................................................................................................6
C. Manfaat.................................................................................................7
D. Tempat Dan Waktu Magang................................................................7
A. Profil Perusahan....................................................................................8
B. Visi Dan Misi Perusahaan....................................................................9
C. Lokasi Perusahaan................................................................................9
A. Fungsi Injektor......................................................................................10
B. Fungsi Chamshaft.................................................................................11
C. Fungsi Kampas Kopling.......................................................................11
D. Komponen Kampas Kopling................................................................12
BAB IV PENUTUP.........................................................................................13
A. Kesimpulan...........................................................................................13
B. Saran.....................................................................................................14
4
DAFTAR GAMBAR
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program praktek kerja magang adalah suatu kegiatan pembelajaran
dilapangan yang bertujuan untuk memperkenalkan dan menumbuhkan
kemampuan mahasiswa/I dalam dunia kerja nyata.
Pembelajaran ini dilaksanakan melalui hubungan yang intensif antara
perserta program praktek kerja magang dan perusahaan. Mahasiswa/i yang
akan memasuki dunia kerja harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya dan
tidak terpaku hanya pada kompetisi disiplin ilmu dari perguruan tinggi saja.
Tapi sebaliknya, mahasiswa/i juga dituntut harus memiliki pengalaman,
pengetahuan dan wawasan dunia kerja.
Ukip Soronga dalah salah satu lembaga Perguruan Tinggi yang
menekankan pada pendidikan yang professional dengan tujuan untuk
membentuk kompetensi yang menghasilkan mahasiswa/i yang berdedi kasih
tinggi, disiplin, terampil, dan bertanggungjawab. Untuk itu, Ukip Sorong
menerapkan program magang sebagai salah satu kegiatan yang wajib bagi
mahasiswa/i Program Studi Teknik Mesin untuk memperoleh pengenalan
dan pengalaman terhadap dunia kerja baik itu di perusahaan pemerintah
maupun perusahaan swasta.
Melalui praktek kerja magang ini penulis berharap dapat menerapkan
antara konsep teori dan praktek yang akan bermuara kepada peningkatan
prestasi belajar sekaligus member bekal kepada penulis untuk memasuki
dunia kerja yang sesungguhnya.
B. Tujuan
6
C. Manfaat
1. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang dimiliki pada Kuliah Kerja Magang,
dengan harapan dapat membandingkan pengetahuan yang diterima dibangku
perkuliahan dengan kondisi kerja yang ada di lapangan.
2. Menguji kemampuan pribadi dalam berkreasi pada bidang ilmu yang dimiliki
serta dalam tata cara hubungan masyarakat pada lingkungan kerjanya.
7
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Profil Perusahaan
8
B. Visi Dan Misi Perusahaan
1. Visi:
Memberikan ‘solusi menang-menang’ untuk mencapai tujuan bersama
dengan klien sebagai mitra.
2. Misi:
a. Memberikan kinerja terbaik kepada pelanggan baik berupa penerapan
teknologi pertambangan terbaik maupun sumberdaya manusia yang
profesional.
b. Mendukung peningkatan berkelanjutan nilai-nilai inti yang ada dalam
standar kualitas, kesehatan, keselamatan, dan perlindungan lingkungan
yang berlaku.
c. Memberikan nilai tambah yang positif kepada pemegang saham, pelanggan,
karyawan dan masyarakat di sekitar wilayah operasi perusahaan.
C. Lokasi Perusahaan
9
BAB III
HASIL KEGIATAN
10
B. Fungsi Camshaft
Camshaft berfungs iuntuk melakukan proses buka dan tutup valve (katup),
sesuai dengan firing order atau biasa disebut juga urutan waktu pengapian. Cam
lobe menjadi bagian untuk membuka dan menutup valve yang ada di camshaft,
bentuk cam lobe bulat dan panjang
Fungsi plat kopling yang utama pada mobil yaitu untuk memutus dan
menyambungkan tenaga dari mesin kebagian transmisi. Kampas kopling bekerja
dengan cara memutar input shaft pada transmisi. Sederhananya, plat kopling
digunakan untuk menyambungkan dua poros yang sedang berputar. Peran kampas
kopling sangat penting pada proses pemindahan daya yang terjadi pada mesin
mobil. Fungsi dari kampas kopling ini sangat dipengaruhi oleh adanya tenaga
putar yang berasal dari mesin. Saat mesin berputar, komponen plat kopling juga
berputaruntukmeneruskantenagaketransmisi. Selainitu, kampaskopling juga
digunakan untuk meredam adanya hentakan dan getaransaat proses
penyambungan dan pemutusan tenaga terjadi. Dengan kampas kopling,
perpindahan transmisi akan terjadi secara halus dan mesin tidak tersengal.
11
Gambar.5 Ganti Kampas Kopling Dump Truck
1. Clutch Hub
Komponen pertama yang ada di bagian tengah kampas kopling yaitu Clutch
Hub. Komponen Clutch Hub berfungsi tempat penghubung antara unit kampas
kopling lain dengan input shaft transmisi. Melalui Clutch Hub, unit kampas
kopling dapat melakukan gerakan sedikit maju dan mundur.
2. Torsion Dumper
Komponen pada di kampas kopling yang lain yaitu Torsion Dumper.
Komponen Torsion Spring Dumper berperan sebagai peredam hentakan ataupun
tiran saat kopling mulai meneruskan atau menghubungkan putaran, baik saat
akselerasi ataupun deselerasi.
3. Disc Plate
12
Komponen selanjutnya yang merupakan bagian dari kampas kopling adalah
Disc Plate. Disc Plate merupakan komponen utama pada unit kampas kopling
yang berfungsi untuk menahan suatu beban kerja ketika kendaraan dijalankan.
4. Facing (Kampas Kopling)
Komponen lain dalam kampas kopling bernama facing. Facing atau kampas
kopling berfungsi untuk memperbesar gesekan. Dengan demikian, maka
pemindahan tenaga dan daya mesin pada kendaraan dapat berjalan secara
optimal.
5. Cushion Plate
Komponen Cushion Plate merupakan tempat yang digunakan untuk dudukan
kampas kopling (facing). Selainitu, Cushion Plate juga berfungsi untuk
memperhalus kerja kopling ketika digunakan sehingga mesin tidak akan
tersengal.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Untuk meminimasi kerusakan mesin yang terjadi secara mendadak maka
digunakan sistem Preventive Maintenance agar dapat ditemukan suatu
tingkat keadaan yang menunjukkan gejala kerusakan sebelum alat – alat
tersebut mengalami kerusakan fatal. Hal ini dapat dilakukan dengan
membuat perencanaan dan penjadwalan kegiatan maintenance.
2. Tidak semua unit mesin dimasukkan dalam penyusunan program
preventive maintenance karena untuk memeriksa dan merawat seluruh
mesin secara ketat justru akan menimbulkan biaya yang tinggi. Oleh
13
karena itu mesin – mesin yang masuk kedalam program preventive
maintenance hanya unit mesin yang paling sering mengalami kerusakan
yaitu Injektor, Camshaft, dan Kampas kopling.
3. Untuk meningkatkan ketersediaan ( Availability ) komponen mesin maka
dilakukan perawatan untuk komponen injector setiap 1000/jam bekerja
dan untuk chamshaft setiap 10.000/jam bekerja. Sedangkan untuk
komponen kampas kopling tidak perlu dilakukan perawatan karena hal
tersebut tidak dapat memperpanjang umur komponen. Dengan kata lain,
komponen ini hanya dapat digunakan sekali pakai saja.
B. Saran
1. Sebaiknya perusahaan menjalankan sistem preventive maintenance seperti
yang diusulkan agar terjadi peningkatan reliability dan availability serta
penghematan biaya perawatan mesin.
2. Sebaiknya kegiatan perawatan dan perbaikan tidak hanya dilakukan oleh
pihak maintenance saja melainkan oleh bagian produksi terutama operator
karena mereka adalah pihak yang secara langsung berinteraksi dengan
fasilitas produksi sehingga mereka akan lebih mengenal keadaan dan
perilaku mesin. Sedangkan pihak maintenance bertugas saat terjadi
kerusakan yang serius yang tidak dapat ditangani oleh operator.
3. Sebaiknya disusun suatu prosedur kerja system preventive maintenance,
yang meliputi cara atau proses perawatan yang harus dilakukan dan hal-
hal yang harus dihindari dalam melakukan pekerjaan tersebut.
14