Disusun Oleh
MEDAN
2019
a. Mesin Bubut
Mesin bubut merupakan salah satu metal cutting machine dengan gerak utama berputar,
tempat benda kerja dicekam dan berputar pada sumbunya, sedangkan alat potong (cutting
tool) bergerak memotong sepanjang benda kerja, sehingga akan terbentuk beram.
a. Pahat bubut luar : digunakan untuk mengikis, menghaluskan, dan pekerjaan rata.
b. Pahat bubut dalam : digunakan untuk mengikis dan menghaluskan lubang bor.
Secara lebih lengkap, jenis-jenis pahat dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Ada beberapa istilah geometris pada pahat bubut, antara lain :
A. sudut potong samping (side cutting edge angle)
B. sudut potong depan (front cutting edge angle)
C. sudut tatal (rake angle)
D. sudut bebas sisi (side clearance angle)
E. sudut bebas depan (front clearance angle)
Besarnya sudut potong dan sudut-sudut kebebasan pahat tergantung dari jenis bahan/material
benda kerja. Karena akan sangat berpengaruh terhadap hasil pembubutan dan performa pahat.
Untuk memudahkan operator dalam membubut dari berbagai arah pemakanan maka
diciptakan pahat kanan dan kiri. Pahat Kanan yaitu digunakan untuk pemotongan dari kanan ke
kiri. Pahat Kiri yaitu digunakan untuk pemotongan dari kiri ke kanan.
digunakan untuk membubut diameter luar benda kerja hingga rata. Besar sudut
puncaknya 80°. Meski bentuk asahan-nya bermacam-macam, namun bentuk sudutnya relatif
tidak banyak berubah. Pahat ini ada 2 macam, yaitu pahat kiri (pemakanan di mulai dari kanan
ke kiri) dan kanan (pemakanan di mulai dari kiri ke kanan)
2. Pahat muka
hampir sama dengan pahat rata. perbedaannya terletak pada besar sudut puncaknya yaitu
55°. Digunakan untuk membubut permukaan ujung benda kerja hingga rata, baik benda kerja
yang ditahan oleh senter atau tidak. Pemakanannya di mulai dari bagian tengah (titik senter) ke
arah sisi pekerjaan.
Jadi gerakannya mundur. Putaran benda kerja harus benar. Jika putaran salah akan menyebabkan
benda kerja tidak terpotong dan memberi beban berlebih pada pahat sehingga patah
3. Pahat potong
digunakan untuk memotong benda kerja pada mesin bubut. Pemotongan dapat dilakukan
dengan benda kerja ditahan oleh senter (jika benda kerja panjang) atau tidak ditahan senter (jika
benda kerja pendek). Pelaksanaan pemotongan tidak boleh sampai putus untuk menghindari
meloncatnya benda kerja dan patahnya pahat.
4. Pahat ulir
digunakan untuk membuat ulir yang dibutuhkan. Bisa untuk membuat ulir kiri, ulir kanan,
ulir tunggal, ulir ganda, dan lain-lain. Sudut pahatnya juga berbeda sesuai dengan ulir yang akan
dibuat. Contoh ulir metris dengan sudut 60° dan ulir whitworth dengan sudut 55°
5. Pahat alur
digunakan untuk membuat celah alur pada benda kerja sesuai dengan kebutuhan. Biasanya
digunakan untuk pembatas ketika anak mengulir benda kerja. Bentuknya hampir sama dengan
pahat alur.
6. Pahat bentuk
ialah pahat yang mata pemotongannya berbentuk sedemikian rupa sehingga hasil
pemotongannya akan berbentuk sesuai dengan bentuk mata potongnya. Pada umumnya pahat ini
memiliki sudut-sudut bebas sehingga dapat bergerak ke kiri atau ke kanan serta maju tegak lurus.
Dengan pahat ini kita bisa menghasilkan bentuk yang sama untuk beberapa pekerjaan.
7. Pahat chamfer
digunakan untuk menumpulkan bagian benda kerja yang tajam. Tujuannya untuk memudahkan
benda kerja dalam perakitannya. Sebenarnya semua bagian yang tajam sebaiknya di chamfer,
walaupun di gambar kerja tidak ada perintahnya. Chamfer yang tidak ada pada gambar kerja
cukup yang kecil saja. Ambil kira-kira 0,2 mm x 45°.
b. Material
9. UCON
UCON merupakan material yang dikembangkan oleh Union Carbide di AS. Material ini
terdiri dari 50% Columbium, 30% Titanium, dan 20% Tungsten.
Merupakan paduan logam tahan api yang memiliki permukaan luar yang keras dan inti yang
lunak. Material ini jarang digunakan karena harganya yang mahal.
1. Pembubutan Silindris
Pembubutan silindris merupakan proses penyayatan di mana gerakan pahat bubut sejajar
dengan sumbu benda kerja
Gambar 1. Pembubutan Silindris
Gambar 2. Facing
3. Cutting Off
Cutting off merupakan pemotongan benda kerja dengan pahat bubut. Pada proses cutting off,
pahat bubut yang digunakan memiliki ujung potong yang miring menuju sumbu benda kerja.
Recessing merupakan penyayatan pada benda kerja yang bertujuan untuk membentuk sebuah
alur. Ujung potong pahat yang digunakan biasanya sejajar dengan sumbu benda kerja (sudut
pahat 90°). Recessing mirip dengan cutting off. Perbedaan keduanya hanya terletak pada bentuk
atau sudut pahat saja. Recessing biasanya digunakan untuk membuat alur pemisah antara bentuk
pembubutan silindris dan ulir.
Gambar 4. Recessing
5. Parting
Parting merupakan pembubutan di mana pahat bubut bergerak sejajar maupun tegak lurus
terhadap sumbu benda kerja. Sesuai dengan namanya, parting digunakan untuk
memotong/memisahkan benda kerja. Beberapa juga mengenal parting sama dengan cutting off.
6. Biting
Biting merupakan pembubutan ujung atau muka, di mana arah pemakanan ujung pahat
sejajar dengan sumbu benda kerja. Metode biting biasanya digunakan untuk membuat alur atau
lubang besar pada permukaan ujung benda kerja.
Gambar 5. Biting
7. Pembubutan Bentuk (Form Turning)
Pada pembubutan bentuk, ujung potong pahat bubut berukuran besar membentuk kontur pada
benda kerja.
8. Pembubutan Tirus
Pembubutan tirus merupakan penyayatan silindris yang menghasilkan perbedaan diameter secara
konstan. Metode pembubutan tirus digunakan untuk membuat poros tirus/konis.
9. Pembubutan Copy
Pembubutan copy merupakan penyayatan yang menghasilkan bentuk benda kerja sesuai dengan
geometri benda replika yang telah ada. Replika tersebut ditransmisikan dengan eretan melintang
dan eretan memanjang.
11. Chamfering
Chamfering merupakan pembubutan pada sudut benda kerja menggunakan ujung pahat.
Hasil dari chamfering dikenal dengan istilah chamfer.
Gambar 9. Chamfering
12. Boring
Boring merupakan pembubutan dengan gerakan pemakanan sejajar dengan sumbu benda
kerja. Menurut arah pemakanannya boring mirip dengan pembubutan silindris.
14. Reaming
Reaming mirip dengan drilling. Reaming bertujuan untuk memperbesar diameter lubang
hasil pengeboran
15. Knurling
Knurling sebenarnya bukan termasuk proses penyayatan. Knurling merupakan proses
pembentukan logam yang digunakan untuk membuat pola arsiran yang bersilangan pada
permukaan benda kerja.
a. Senter
Senter digunakan untuk mendukung benda kerja di lubang senternya pada saat
pembubutan. Macam-macam senter antara lain :
a) Senter penuh
b) Senter ujung kecil
c) Senter separuh
d) Senter dengan dudukan peluru
e) Senter ujung bola
f) Senter berputar
g) Senter segi empat
d. Kartel
Kartel digunakan untuk membuat alur-alur kecil pada benda kerja supaya tidak licin
apabila dipegang dengan tangan, misalnya pada pemegang-pemegang. Kartel biasanya
berbentuk lurus (straight), segi empat (cross) dan belah ketupat (diamond).
Pemasangannya seperti pemasangan pahat.
e. Mandrel
Mandrel merupakan alat bantu pencekam yang ditempatkan pada benda kerja secara
konsentrik, misalnya pada pembubutan pulley dan roda gigi.
f. Collet
Collet merupakan modifikasi penjepit standar yang digunakan untuk memegang kuat
benda kerja yang dihubungkan dengan spindel, sehingga distribusi tekanan lebih merata.
Collet juga bertujuan untuk mengurangi resiko kerusakan benda kerja yang diproses
dengan mesin bubut. Collet juga digunakan untuk benda kerja yang berdimensi relatif
kecil dan pembubutan presisi. Collet mempunyai bermacam bentuk, ada yang berbentuk
bulat (round collet), persegi (square collet), dan berbentuk segi enam (hexagon collet).
C. Proses Pembubutan
Membubut lurus
Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk membubut lurus Pertama, pembubutan memanjang
(sejajar benda kerja) untuk mendapatkan ukuran diameter benda kerja yang dikehendaki. Kedua,
pembubutan permukaan rata (facing), yaitu meratakan permukaan pada bidang diameter benda
kerja untuk menghasilkan pembubutan permukaan datar pada benda kerja.
Pembubutan awal menggunakan kecepatan 160 Rpm, ketebalan pemakanan 4mm, dengan
kecepatan pemakanan 0.2 sehingga akan mendapatkan hasil kecepatan potong 25.12 mm/menit.
Menggunakan rumus :
𝜋×𝑑×𝑛
𝑣=
1000
Dimana :
D = diameter benda.
No n a f d v L ra
1 160 4 0.2 50 25.12 700 21.875
Untuk memperoleh waktu pembubutan kita akan menghitungnya dengan rumus :
𝐿
𝑟𝑎 =
𝑓×𝑛
Dimana :
F = pemakanan ( mm )
Hasil waktu pembubutan yang di perlukan untuk membubut benda sepanjang 700mm , dengan
pemakanan 4mm dan kecepatan putaran mesi 160 Rpm ialah 21.875 menit. Seperti pada table
diatas.
Proses pembubutan lurus memanjang dengan diameter awal 46 mm menjadi 20 mm dan panjang
675 mm menjadi 430 mm.
Pembubutan awal menggunakan kecepatan 200 Rpm, ketebalan pemakanan 4mm, dengan
kecepatan pemakanan 0.2 sehingga akan mendapatkan hasil kecepatan potong 28.888
Hasil waktu pembubutan yang di perlukan untuk membubut benda sepanjang 700mm , dengan
pemakanan 4mm dan kecepatan putaran mesi 200 Rpm ialah 16.875 menit. Seperti pada table
diatas.
Proses pembubutan lurus memanjang dengan diameter awal 42 mm menjadi 20 mm dan panjang
650 mm menjadi 430 mm.
Pembubutan awal menggunakan kecepatan 360 Rpm, ketebalan pemakanan 4mm, dengan
kecepatan pemakanan 0.2 sehingga akan mendapatkan hasil kecepatan potong 47.4768
Hasil waktu pembubutan yang di perlukan untuk membubut benda sepanjang 650mm , dengan
pemakanan 4mm dan kecepatan putaran mesi 200 Rpm ialah 9.0027778
menit. Seperti pada table diatas.