Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MESIN NONKONVERSIONAL

(Water Jet Machining)

Disusun oleh :

Nama kelompok

1. Jakson J. Simbolon
2. Andrian Ricy Hutapea
3. Erwin Josep Reymond Simbolon
4. Disman pardede
5. Putra saragih

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas pertolongann dan
rahmatnya lah penulis bisa menyelesaikan tugas makalah ini. Tugas ini dikerjakan untuk
memenuhi tugas matakuliah “Mesin Nonkonversional”

Makalah ini dibuat dan disusun kiranya bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita
semua yaitu tentang “Water Jet Machining”. Kami menyadari tugas Makalah masih kurang dan
masih jauh dari kesempurnaan, karena ilmu dan pemahaman kami masih terbatas yang belum
seberapa dan masih dikembangkan lagi.

Untuk itu kami penulis mengharapkan kritikan atau saran yang sifatnya bisa membangun
guna untuk menyempurnakan tugas makalah ini. Penulis juga brharap semoga makalah ini bisa
menambah pengetahuan dan wawasan hususnya bagi penulis.

Akhir kata kami mengucapkan terimakasih semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
pembaca

Medan, September 2021

Penulis
BAB I

PERDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses permesinan traditional melibatkan pembentukan geram memiliki sejumlah


keterbatasan yang membatasi penerapannya dalam industri. Sejumlah besar energi yang
dikeluarkan untuk memproduksi chip yang tidak diinginkan yang harus dikeluarkan dan
dibuang. Sebagian besar energi mesin berakhir sebagai panas yang tidak diinginkan yang
sering menghasilkan masalah distorsi dan permukaan retak.kekuatan Pemotongan
mengharuskan benda kerja diadakan dan mengakibatkan distorsi. Distorsi yang tidak
diinginkan, tegangan sisa, dan bentuk disebabkan oleh proses permesinan sering memerlukan
pengolahan lebih lanjut. Akhirnya, beberapa geometri terlalu sulit dibentuk oleh proses
permesinan. Mengingat keterbatasan ini, banyak mesin non konvensional telah
dikembangkan sejak Perang Dunia II untuk mengatasi pertumbuhan daftar kebutuhan mesin
yang tidak dapat ditangani oleh pemesinan konvensional saja. Keuntungan metode non
konvensional dapat mencakup kemampuan untuk :

1. Menghasilkan bentuk bentuk geometri yang kompleks


2. Menghasilkan komponen dengan permukaan yang super halus dan membutuhkan presisi
yang tinggi.
3. Lebih bersih karena tidak menghasilkan geram / sisa.
4. Tidak mengalami keausan peralatan seperti mata pahat pada mesin tradisional.

Salah satu jenis dari proses pemotongan non konvensional adalah water jet machining
(WJM). WJM adalah proses pemotongan yang memanfaatkan nozel yang kecil sehingga
menghasilkan kecepatan tinggi yang dapat memotong bahan. Proses WJM mempunyai
beberapa kemampuan didalam proses pengerjaan material, diantaranya yang dianggap pokok
adalah :
a. Kemampuan untuk mengerjakan logam maupun paduan yang sangat keras dimana tidak
mudah dikerjakan dengan proses pengerjaan konvensional, sehingga dengan demikian
proses WJM ini memegang peranan penting dalam membuat suatu bentuk atau profil
tertentu dari material benda kerja yang keras
b. Kemampuan untuk mengerjakan bentuk-bentuk permukaan benda kerja yang kompleks
dan juga kemampuan untuk mengerjakan benda kerja yang relatif tipis maupun tebal
dapat dengan mudah dilakukan dengan proses water jet machining ini.

Proses pengerjaan material benda kerja pada proses WJM sampai menjadi bentuk
yang diinginkan pada dasarnya menggunakan prinsip hukum kontinuitas dan hukum
bernoulli dimana ketika fluida air yang diberi tekanan yang besar pada kondisi penampang
yang semakin kecil melalui Nozel maka akan menghasilkan kecepatan yang sangat besar,
kecepatan keluar air tersebut bisa mencapai 900 m/s sehingga energi kinetik yang dihasilkan
tersebut dirubah menjadi tekanan yang mampu mengikis benda kerja dengan melebihi ikatan
antar molekul benda kerja itu sendiri yang berupa material ferrous maupun non-ferrous,
kondisi seperti inilah yang dimanfaatkan oleh para peneliti untuk mengaplikasikannya pada
dunia engineering sehingga dapat digunakan dan dikembangkan di dunia industri.

Untuk dapat memotong atau meraut material sekeras baja haruslah menggunakan
pompa yang memiliki tekanan yang cukup besar sekitar 60.000 Psi, namun pada penelitian
ini hanya menggunakan pompa dengan kapasitas tekanan 150 Bar atau sekitar 2175 Psi
karena pompa yang memiliki kapasitas yang besar memiliki harga yang cukup mahal,
kondisi inilah yang membatasi material yang digunakan harus bersifat getas seperti batu bata
merah, triplek, polyeuretane dan lain-lain.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa itu water jet machining ?
2. Bagaimana cara kerja dari water jet machining ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui water jet machining
2. Untuk mengetahui cara kerja dari water jet machining
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian Water Jet Machining

Water Jet Machining (WJM) merupakan mesin yang menggunakan pancaran air untuk
memotong lembaran logam. Pengertian lain dari Water jet adalah sebuah alat yang digunakan
dalam proses pemotongan dingin dengan jalan menyemprotkan air yang bertekanan dan
kecepatan tinggi ke permukaan benda kerja. Untuk mendapat kan konsentrasi pengikisan
permukaan benda maka digunakan nozzle berdiameter lubang 0,1 s/d0,4mm. Tekanan air
yang digunakan mencapai 400 MPa dan kecepatan supersonic yang mencapai 900 m/det.
Jarak ujung nozzle ke permukaan benda kerja akan berpengaruh terhadap kecepatan
pengikisan. Jarak ini disebut standoff distance sekitar 3,2 mm. Tipe alat ini beraneka ragam,
ada yang menggunakan medium air yaitu Water Jet Cutting (WJC) dan Abrasive Water-jet
Cutting (AJM) yang menggunakan gas bercampur abrasive bertekanan 0,2 s/d 1,4MPa
dengan kecepatan sekitar 2,5- 5,0 m/det. Gas yang digunakan dapat berupa udara kering,
nitrogen, carbon dioksida, helium dan lainnya. AJM ini umumnya digunakan untuk pekerjaan
finishing, deburring, trimming, cleaning dan sebagainya. Material yang dapat dipotong
adalah polimer. Contoh prinsip pengerjaan dalam mesin WJM ini adalah apabila jari
diletakkan pada ujung keran air, maka cucuran aliran dengan tekanan tinggi akan mencuci
kotoran yang melekat secara efektif.

Erosi terjadi bila tekanan fluida setempat melebihi tegangan dari material yang mengikat diri
bersama sasaran. Dengan kata lain, pancaran cairan pemotong mengelupas material pertama-
tama olehgayamekanis dari cucuran dengan kecepatan tinggi yang menimpa pada luasan
kecil, dimana oleh tekanan tersebut melampaui tekanan aliran material terpotong.

Farmer dan attewell melaporkan hasil eksperimennya mengenai pancaran air menimpa batu
pasir. System tersebut menggunakan pancaran bergetar dengan kecepatan 500 meter/detik
dan pengaruh kecepatan terhadap penetrasi dilaporkan. Studi dari Brook dan Summers
memikirkan mengenai pancaran air kontinyu menimpa sasaran batu pasir. Pengaruh dari
SOD pada tekanan sampai 92 MN/m2 untuk pancaran dengan atau tanpa bahan tambahan
polymer. Pancaran air bergetar telah digunakan dalam penggalian batu dan permesinan
alumunium dan tembaga.

Fanz telah mencatat pentingnya memanfaatkan pancaran cairan koheren dan telah
diberikan hasil eksperimennya pancaran cairan dengan bahan dan telah diberikan hasil
eksperimennya pancaran cairan dengan bahan tambahan polymer. Penggunaan pancaran
cairan untuk pemotongan material selain batuan adalah juga telah dipelajari oleh beberapa
ilmuan peneliti. Kemapuan pemotongan pada tekanan sampai 10.000 atm telah dilaporkan
untuk berbagai sasaran material yang sangat luas. Material yang sangat luas tersebut seperti
kayu, tembaga, karet, alumunium, perunggu, dan baja. Studi yang baru telah dilaporkan oleh
Neusen dan La Brush, pengelupasan material yang efektif adalah sebagai fungsi dari tekanan
masuk nosel dan jarak antara nosel dan sasaran.karakteristik WJM

1. Menggunakan kecepatan yang sangat tinggi, aliran pertikel abrasive (20.000-90.000psi)


yang dihasilkan oleh sebuah jet pompa air intensifier,
2. Dalam pengerjaan tidak mengalami kerusakan pada benda kerja, permukaan yang panas
atau pinggiranya,
3. Sudut yang terbentuk kurang dari 1 derajat digunakan pada kebanyakan
pemotongan,yang dapat dikurangi atau dihilangkan sama sekali dengan memperlambat
proses pemotongan,
4. Jarak nosle dan benda kerja mempengaruhi ukuran guritan, dan
5. Digunakan pada bahan yang sensitive terhadap panas, bahan yang halus ataupun bahan
yang keras.

Bagian-bagian dari water jet

 Diagram air jet pemotong:

1. air bertekanan tinggi inlet


2. permata (ruby atau berlian)
3. abrasive (garnet)
4. tabung pencampuran
5. pelindung
6. air jet pemotong
7. benda kerja

Kecepatan tinggi air yang keluar dari permata menciptakan ruang hampa yang menarik
abrasive dari garis kasar, yang kemudian bercampur dengan air dalam tabung
pencampuran. Diagram air jet pemotong terdiri dari bagian-bagian seperti air bertekanan
tinggi inlet, permata (ruby atau berlian), abrasive (garnet), pencampuran tabung, penjaga,
pemotong air jet, pemotong bahan. Pompa sebagai sumber tekanan dan nosel sebagai
pembentuk pancaran adalah bagian yang mendasar pada setiap system pemotongan
dengan pancaran. Perlengkapan lainnya seperti perpipaan, fitting, dan valves. Adapun
penjelasan dari peralatan-perlatan tersebut adalah sebagai berikut:

1.Pompa

Penakanan cairan sebesar 1500 dan 400 Mn/m2 biasanya dilakukan oleh salah satu dari
gerakan langsung secara mekanis terhadap plumber berdiameter kecil atau dengan peguat
(internsifier). Tekanan fluida yang cukup besar menggerakan ram berdiameter kecil yang
menampakkan fluida pemotong

Pada tekanan tersebut permasalahan itamanya adalah mengatasi kebocoran (sealing)


akibat tekanan tinggi dari ram, sedangkan masalah kerusakan komponen mekanis dapat
dibatasi oleh unsure hidup dari perlatan tersebut. Beberapa cara penyelesaian telah
diketemukan salah satu diantaranya adalah memebrikan paking tekanan tinggi yang
dapat digantikan secara cepat dengan kemudahan untuk mendapatkannya. Alternative
lainnya conventional fabric back, paking karet sintetis dapat dilumasi dengan
menambahkan seluble oil sampai 5% kepada air yang dipompakan. Namun oil ini
mungkin tidak cocok dengan material yang dipotong dan pembuangan limbah fluidanya
dapat juga menjadikan pertimbangan yang menyulitkan.

Ram untuk gerak bolak-balik (reciprocating ram) dapat dilingkupi dengan fitting sleeve
tertutup yang panjang. Dengan rancangan yang benar dan pembuatan yang presisi
kebocoran fluida melewati kelonggaran seal dapat dikurangi serendahnya 2% dari unit
pengiriman rata-rata pada tekanan 30KN/cm2. Membuat komponen dari logam keras
menjadikan seal mempunyai umur hidup yang panjang dan cocok untuk berbagai jenis
fluida pemotong termasuk air murni.

Metode lain adalah menggunakan dua seal berkelonggaran kecil pada ram. Melalui gerak
pemakanan (feeding) pada ruang antara seal dan oli yang sangat kental pada tekanan
tinggi, kebocoran dapat terkurangi, namun sebagian kecil oli akan tak terelakkan keluar
fluida pemotong melalui seal bagian dalam (innerseal).

Cara kerja pompa:

Sebenarnya, prinsip kerja dari abrasive waterjet dapat dikatakan sederhana dan juga
sangat kompleks. Prinsip kerja yang paling sederhana adalah mengalirkan air dengan
bantuan pompa menuju lubang kepala pemotong. Penjelasan fungsinya secara mendetil
sebenarnya sangatlah kompleks. Untuk menghasilkan dan menjaga agar output air
bertekanan tetap pada kisaran 60.000 psi, dibutuhkan teknologi yang sangat maju dan
kompleks. Pada tekanan ini, sedikit saja kesalahan dapat menyebabkan kerusakan
permanen pada komponen mesin.

Pompa adalah jantung dari waterjet. Pompa harus dapat menghasilkan air bertekanan
tinggi secara kontinu. Secara umum, pompa terdiri dari dua macam, yaitu pompa
langsung, dan pompa tidak langsung (intensifier based pump). Namun, saat ini jenis
pompa yang lebih banyak digunakan untuk penggunaan di bidang industri adalah jenis
pompa tidak langsung (intensifier based pump), karena jenis pompa ini dapat
menghasilkan tekanan air yang lebih tinggi. Oleh karena itu, pada makalah ini, kami
hanya akan membahas mengenai intensifier based pump. Intensifier based pump adalah
suatu sistem pompa air yang dapat menghasilkan air bertekanan tinggi secara kontinu.
Skema waterjet cutting dengan sistem intensifier based pump. Motor listrik menyebabkan
pompa hidrolik mensirkulasikan cairan hidrolik pada sistem yang menyebabkan piston
beserta plunyer kiri dan kanan dapat

bergerak maju mundur secara terus-menerus. Pada saat batang plunyer di sebelah kiri
bergerak ke arah kanan, air dari sumber tersedot masuk ke dalam pipa penampung
sementara, sedangkan pada plunyer bagian kanan, air didorong keluar dari pipa
penampung sementara menuju lubang kepala pemotong, dan sebaliknya pada saat cairan
fuida disirkulasikan kembali, batang piston di sebelah kanan bergerak ke arah kiri dan
menyedot air dari sumber air ke dalam pipa penampung sementara, dan pada sisi kiri dari
pompa, air yang telah disedot masuk tadi didorong keluar menuju lubang kepala
pemotong. Sehingga dengan prinsip kerja seperti ini, kita dapat menghasilkan debit air
secara kontinu dengan tekanan dan kelajuan yang sangat tinggi, mencapai tekanan 60.000
psi pada kecepatan 762m/s.

2. Perpipaan (Tubing)

Pipa tekanan tinggi yang digunakan untuk mengirim fluida dari satu system ke komponen
lainnya adalah berdinding tebal dengan perbandingan antara diameter luar dan diameter
dalam sedikitnya 5 dan kadang-kadang lebih tinggi dari 10. Pipa dapat dibuat dari baja
stainless bor dinding pejal atau dinding kompsit dengan baja stainless didalamnya dan
baja karbon sebagai kulitnya. Perpiapaan dapat digunakan untuk melawan fluida pada
tekanan lebih tinggi dari pada tegangan yield material pipa melalui pemakian proses yang
dikenal dengan autofrottaging atau self hooping.

3. Penyambung Pipa (Tube Fitting)

Garis kontak antara logam dengan logam adalah teknik yang biasa dipakai untuk
mendapatkan penyekatan fluida dalam penyambungan pipa tekanan tinggi, yang
diberikan oleh penarikan bentuk konis masuk kedalam rongga yang melingkupinya
(Rounded socket). Konis mungkin dikerjakan langsung pada pipanya atau bentuk konis
yang dipasangkan dapat dipakai. Pada tekanan yang lebih tinggi, rancangan konis yang
replaceable adalah yang kebanyak digunakan.

4. Valves

Kebanyak valves untuk tekanan tinggi adalah tipe jarum (needle type). Aliran utama yang
melewatinya dikontrol oleh bentuk konis yang terpasang tetap pada ujung jarum terhadap
dudukannya. Seal kelenjar (Gland Seal) biasanya dibutuhkan untuk mengurangi
kebocoran sepanjang batang tangkai

5. Nosel

Nosel berarti mengubah tekanan tinggi dari cairan menjadi pancaran dengan
kecepatan tinggi sesuai dengan berbagai keinginan dari perancang. Untuk erosi minimum
maka material nosel harus sangat keras, sebaliknya untuk memberikan bentuk kontur
yang halus material harus ulet dan mudah dikerjakan. Nosel dapat dibuat dari sintered
diamondatau sappire dan dapat digunakan untuk bagian yang dipasangkan pada
pemegang baja yang jelas membutuhkan tegangan dan keuletan.

Diamond, tungsten carbide, dan baja special telah digunakan untuk membuat nosel yang
berkualitas. Suatu nosel dengan diameter keluar 0,05 – 0,35 mm akan memberikan
pancaran koheren dengan panjang sampa 3 – 4 cm. Metode untuk menaikan panjang
pancaran adalah dengan menambahkan kepada air pemotong sebanyak 1% bahan
polymer dengan mata rantai panjang (a long chain polymer) seperti polyethylene- oxide
dengan berat molekuler 4 milyar, yang akan menghasilkan viskositas fluida yang sangat
tinggi.

Dengan bahan penambah seperti itu pancaran koheren akan sampai mencapai panjang
600x diameternya. Melewati titik pisah (break-up point) beberapa gaya pemotongan
masih memungkinkan dikonsentrasi inti cairan dengan pancaran berlubang
melingkupinya.

Waterjets sinar air keluar dari lubang untuk memotong bahan lembut seperti permen, dan
kayu lunak tipis, tapi tidak efektif untuk memotong bahan keras. kinerja mesin air jet
digunakan untuk memotong lembut, lembaran bahan non logam di tumpukan multilayer
tingkat pemotongan tergantung pada:

a. bahan benda kerja

b. ketebalan benda kerja

c. tekanan jet

d. diameter nozzle

e. kecepatan potong

2. 2 Cara Kerja

Cara kerja Water jet Cutter adalah mendorong air hingga 55.000 Pounds per Square Inch
(PSI) [379.000 kilo Pascals (KPA) ] dan kemudian memaksa melalui lubang kecil sapphire di
762 meter per detik, atau sekitar dua setengah kali kecepatan suara. Garnet abrasive
kemudian diambil ke dalam kecepatan tinggi aliran air, dan dicampur dengan air dalam
sebuah tabung panjang keramik pencampuran. alirannya abrasive-sarat air bergerak pada
1000 kaki per detik (305 meter / detik) yang keluar tabung keramik. Ini jet air dan abrasive
kemudian diarahkan pada materi yang akan dipotong. Jet drags the abrasive melalui materi
dalam lengkung path dan kekuatan-kekuatan sentrifugal yang dihasilkan tekan partikel
terhadap pekerjaan potong. kekuatan dari pemotongan tindakan adalah proses penggilingan,
tetapi daripada menggunakan roda yang padat, yang memaksa dan gerakan dari pemotongan
tindakan disediakan oleh air.

Ada enam karakteristik utama proses pemotongan ke air jet:

1. Pump Menggunakan kecepatan tinggi alirannya abrasive partikel disalurkan dalam


alirannya Ultra High Pressure Air (30.000-90.000 psi) yang diproduksi oleh Waterjet
Intensifier Pompa

2. Digunakan untuk machining besar array bahan, termasuk panas yang benar, sangat rumit
atau bahan keras.

3. Tidak menghasilkan panas yang merusak atau workpiece permukaan ujungnya.

4. Tepi biasanya terbuat dari sintered boride.

5. Menghasilkan kelancipan kurang dari 1 derajat kerusakan, yang dapat dikurangi atau
dihapuskan sepenuhnya oleh perlambatan menurunkan memotong proses.

6. Jarak dari mulut workpiece mempengaruhi besarnya garitan dan penghapusan nilai
bahan. Jarak yang di anjurkan adalah 125 "

Jet Edge dapat memotong logam dengan tebal 20 inci, termasuk 15 "titanium, dengan
waterjet. Waterjet sistem umumnya memiliki tolerances of + / -0,001 "ke 0,005" (0.025mm
ke 0.127mm). 70% didalam industri kesalahan + / -. 010 "atau lebih besar.

2. 3 Benda Yang Dipotong

contoh dari apa yang Anda dapat potong dengan waterjet cutter system pemotongan.
Waterjets dapat memotong:

1. Soft Karet
2. Hard Karet
3. Material Bahan lembut paking
4. Plastik
5. Busa
6. Nilon
7. Keramik
8. Kertas dan karton
9. Batu
10. Marmer
11. Granit
12. Serat karbon
13. Reflektif Logam
14. Grafit
15. Titanium
16. Aluminium
17. Hardened Tool Steel
18. Tembaga
19. Kuningan Inconel
20. Hastalloy
21. Mild Steel
22. tainless Steel
23. ahan eksotik
24. Composites
25. Kaca
26. Karpet

2. 4 Kelebihan dan kekurangan Water Jet Machining

a. Kelebihan water jet machining


 Proses pengerjaan lebih cepat,
 Pemotongan awal dapat dilakukan di daerah manapun tanpa harus membuang lubang
terlebih dahulu,
 Tidak ada panas yang ditimbulkan,
 Tidak ada defleksi yang ditimbulkan sehingga cocok untuk material fleksibel,
 Dapat digunakan untuk pemotongan yang sangat presisi,
 Ramah lingkungan, tidak menghasilkan limbah yang merusak lingkungan,
 Lebih ekonomis karena air mudah di daur ulang.

b. Kekurangan water jet machining

 Biaya awal untuk pembelian water jet tinggi,


 Perlu adanya perawatan khusus dan berkala.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Water jet machining adalah sebuah alat yang digunakan dalam proses pemotongan dingin
dengan jalan menyemprotkan air yang bertekanan dan kecepatan tinggi ke permukaan
benda kerja.

Untuk mengatasi pertumbuhan daftar kebutuhan mesin yang dapat di tangani oleh
permesinan non konvenisonal saja di butuhkan alat pemotongan yang lebih canggih,
salah satunya adalah water jet machining yang merupakan alat yang digunakan untuk
memotong yang memanfaatkan air bertekanan besar dan berkecepatan tinggi. Dengan
demikian manusia dapat mewujudkan keinginannya untuk menunjang perkembangan
teknologi semakin maju.

Anda mungkin juga menyukai